GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN PESERTA BPJS KESEHATAN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS KOM YOS SUDARSO PONTIANAK TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

201 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. ISSN (elektronik)

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PERAWATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMAS BAHU

Inpatient Satisfaction of Nursing Services in RSUP Dr. Kariadi Semarang

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BP.GIGI PUSKESMAS KELAYAN DALAM KOTA BANJARMASIN

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS JONGAYA KOTA MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA KESEHATAN (STUDI PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM YARSI PONTIANAK)

The Relationship between Inpatient Expectations of Staff Responsiveness and Empathy with Inpatient Satisfaction at Wangaya District Hospital Denpasar

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. bidang termasuk bidang Kesehatan yang semakin ketat. Untuk. mempertahankan eksistensinya, setiap organisasi pelayanan Kesehatan dan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1 Kedokteran Umum

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KAMAR OBAT PUSKESMAS KABUPATEN JEPARA TAHUN 2017

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini kesehatan merupakan hal yang mutlak diperlukan di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. termasuk dalam kriteria inklusi pada penelitian ini, 15 responden untuk

KEPUASAN PASIEN BPJS (BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL) TERHADAP PELAYANAN DI UNIT RAWAT JALAN (URJ) RUMAH SAKIT PERMATA MEDIKA SEMARANG TAHUN 2014

V. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan pasien adalah suatu perasaan pasien yang timbul akibat kinerja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Studi Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Mutu Pelayanan Kesehatan RSUD Takalar

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP A BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PROF. DR. R. D. DR. R.

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI

FAKTOR KEPUASAN PASIEN TENTANG MUTU PELAYANAN PERAWATAN PADA PASIEN BEDAH DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

BAB 1 PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Berkeadilan. Untuk mencapainya, perlu diusahakan upaya kesehatan yang bersifat

BAB 1 : PENDAHULUAN. orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang

HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN PEMANFAATAN APOTEK RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO Margreit I. Musak*

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP BANGSAL BEDAH RUANG KUTILANG DAN MAWAR DI RUMAH SAKIT X DI BANDAR LAMPUNG 2010

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, fasilitas kesehatan telah mengalami pergeseran paradigma, dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. kualitas pelayanan yang diberikan perusahaan kepada konsumen.

PENGARUH PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN DI APOTEK BUNDA SURAKARTA SKRIPSI

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. dalam menerima pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan merupakan suatu aktivitas yang dalam

BAB III METODE PENELITIAN

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem jaminan social nasional bagi upaya kesehatan perorangan.

JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO

PENDAHULUAN INTISARI MUFLIH

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAMIANG LAYANG

ABSTRAK STUDI KASUS PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN DASAR GRATIS DI KOTA BANJAR. Andini Dwikenia Anjani, 2008, Pembimbing : Felix Kasim, dr.

TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS BATURETNO

HIGEIA JOURNAL OF PUBLIC HEALTH RESEARCH AND DEVELOPMENT

ABSTRAK. Persaingan bisnis di Indonesia memacu para pelaku bisnis untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis (UU No. 36 Tahun 2009). Maka kesehatan merupakan kebutuhan dasar. manusia untuk dapat hidup layak dan produktif.

Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan di Instalasi Rawat Inap Ruang B2 THT & Kulit Kelamin RSUP Dr. Kariadi Semarang

HIGEIA: JOURNAL OF PUBLIC HEALTH RESEARCH AND DEVELOPMENT

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman 74-84

HUBUNGAN PERSEPSI MUTU PELAYANAN LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. penggerakan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat. 1

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA SEBAGAI PENGGUNA JASA KESEHATAN DI POLIKLINIK UKM BANDUNG. Florence Megawati NRP:

Promotif, Vol.1 No.2 Apr 2012 Hal ANALISIS HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUMAH BERSALIN NISA KOTA PALU

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan merupakan salah satu hak mendasar masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan telah terjadi beberapa perubahan mendasar. Pada awal

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kualitas pelayanan yang ditawarkan kepada konsumen dalam. merasakan kepuasan terhadap kualitas yang ditawarkan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. nasional, mengakibatkan suatu perusahaan yang ingin berkembang atau paling tidak

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PESERTA BPJS NON PBI (PENERIMA BANTUAN IURAN) TERHADAP PELAYANAN TENAGA KESEHATAN DI RUMAH SAKIT LABUANG BAJI MAKASSAR

DESKRIPSI MUTU PELAYANAN DAN KEPUASAN PASIEN HIPERTENSI PESERTA PROLANIS BPJS DI PUSKESMAS PATARUMAN III KOTA BANJAR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu tempat untuk melakukan upaya peningkatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sesuai dengan Kepmenkes No.1202/MENKES/SK/VIII/2003 tentang

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan bermutu serta berorientasi pada kepuasan pasien. (2)

FAKTOR-FAKTOR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI POLI KEBIDANAN RSUD WONOSARI

KEPUASAN PASIEN PENGGUNA BPJS KESEHATAN DI RUMAH SAKIT X

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang sering terlupakan namun sebenarnya sangatlah

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DAN PELAYANAN PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO

Farmaka Volume 15 Nomor 3 96

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan. Penyelenggaraan yang bersifat

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman 51-62

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PESERTA BPJS NON PBI (PENERIMA BANTUAN IURAN) TERHADAP PELAYANAN TENAGA KESEHATAN DI RUMAH SAKIT LABUANG BAJI MAKASSAR

Correlation Analysis between Patient Characteristic with Patient Satisfactory Level in RSGMP UMY

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PADA INSTALASI RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PARU JEMBER

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUMAH SAKIT ISLAM KOTA MAGELANG

PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN APOTEK DI KOTA RANAI KECAMATAN BUNGURAN TIMUR KABUPATEN NATUNA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISA TINGKAT KEPUASAN PASIEN BPJS TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN UNIT RAWAT JALAN DI IFRS SERANG

Studi mutu pelayanan berdasarkan kepuasan pasien di Klinik Gigi dan Mulut RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kesehatan merupakan hal yang paling berharga dan telah. menjadi kebutuhan pokok. Semakin tinggi tingkat pendidikan, ilmu

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN AKADEMIK TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA DI JURUSAN TERAPI WICARA POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PADA PELAYANAN ADMINISTRASI RAWAT INAP DENGAN KEPUASAN KELUARGA PASIEN PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertulis dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36

Transkripsi:

NASKAH PUBLIKASI GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN PESERTA BPJS KESEHATAN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS KOM YOS SUDARSO PONTIANAK TAHUN 2015 ANIS KOMALA I11112041 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2016

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN PESERTA BPJS KESEHATAN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS KOM YOS SUDARSO PONTIANAK TAHUN 2015 ANIS KOMALA NIM. I11112041 NASKAH PUBLIKASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2016 i

ii

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN PESERTA BPJS KESEHATAN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS KOM YOS SUDARSO PONTIANAK TAHUN 2015 Anis Komala 1 ; drg. Multi Juto Bhatarendro, MPPM 2 ; dr. Ita Armyanti 3 Abstrak Latar Belakang. Puskesmas dalam alur pelayanan kesehatan merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan tingkat primer sebelum pasien mendapatkan rujukan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit sebagai layanan kesehatan sekunder dari pola pelayanan kesehatan berbasis BPJS Kesehatan. Tujuan. Mengetahui gambaran tingkat kepuasan pasien peserta BPJS Kesehatan terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas Kom Yos Sudarso Pontianak tahun 2015. Metodologi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional, dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Responden dalam penelitian ini adalah pasien peserta BPJS Kesehatan Puskesmas Kom Yos Sudarso Pontianak sebanyak 99 orang. Hasil. Hasil penelitian menunjukkan dari 99 responden, 84 orang (84,8%) menyatakan Puas (skor >75%), dan 15 orang (15,2%) menyatakan Cukup Puas (skor 45-75%). Kesimpulan. Tingkat kepuasan pasien peserta BPJS Kesehatan terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas Kom Yos Sudarso Pontianak Tahun 2015 dikategorikan Puas (skor rata-rata 85,80%). Kata Kunci. Puskesmas, pelayanan kesehatan, BPJS Kesehatan 1. Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat. Email: aniskomala94@gmail.com 2. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak, Kalimantan Barat. 3. Departemen Farmakologi, Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat. iii

LEVELS OF SATISFACTION OF NATIONAL HEALTH SYSTEM- REGISTERED PATIENTS TOWARDS HEALTH CARE IN PUSKESMAS KOM YOS SUDARSO PONTIANAK IN 2015 Anis Komala 1, Multi Juto Bhatarendro 2, Ita Armyanti 3 Abstract Background. In NHS-based health services, public health centers (Puskesmas) is the forefront of primary health services before patients are referred to secondary health service providers like hospitals. Objective. This research was aimed to investigate the levels of satisfaction of patients registered in NHS towards health services in Puskesmas Kom Yos Sudarso Pontianak in 2015. Methods. This research was a descriptive observation with a cross-sectional approach. The respondents were 99 patients who have Puskesmas Kom Yos Sudarso as their primary health service providers in NHS database. Results. Out of 99 respondents, 85 of them (84,8%) were satisfied (satisfaction score > 75%) and 15 of them (15,2%) were mildly satisfied (satisfaction score 45-75%). Conclusion. Levels of satisfaction of Puskesmas Kom Yos Sudarso s NHS-registered patients in 2015 were categorized as satisfied, with average satisfaction score of 85,80%. Keywords. Public health centers, health services, NHS 1) Medical Study Programme, Faculty of Medicine, Tanjungpura University, Pontianak, West Kalimantan. Email: aniskomala94@gmail.com 2) Pontianak Environment Agency, West Kalimantan. 3) Department of Pharmacology, Faculty of Medicine, Tanjungpura University, Pontianak, West Kalimantan. iv

PENDAHULUAN Pelayanan kesehatan yang baik merupakan suatu kebutuhan masyarakat dan sering kali menjadi ukuran dalam keberhasilan pembangunan. Pemerintah telah berupaya dari waktu ke waktu untuk menghasilkan program-program yang dapat meningkatkan pelayanan kesehatan secara menyeluruh. Salah satu program yang diselenggarakan adalah Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dijalankan oleh Badan Pelaksana Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. 1 Menurut hasil rilis situs resmi BPJS per-tanggal 20 Februari tahun 2015, terdapat 138.136.660 jiwa yang sudah menjadi peserta BPJS dengan penggunaan fasilitas terbanyak terdapat pada Pusat Kesehatan Masyarakat (puskesmas) dengan jumlah 9799 puskesmas per-tanggal 1 Februari tahun 2015. Hal ini menyebabkan puskesmas menempati urutan teratas sebagai fasilitas kesehatan yang melayani pasien BPJS. 2 Puskesmas dalam alur pelayanan kesehatan merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan tingkat primer sebelum pasien mendapatkan rujukan pelayanan kesehatan ke Rumah Sakit sebagai layanan kesehatan sekunder dari pola pelayanan kesehatan berbasis BPJS. 3 Unit Pelayanan Kesehatan (UPK) di Kota Pontianak yang memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama berjumlah 25 UPK yang hampir kesemuanya memberikan pelayanan berbasis BPJS Kesehatan, termasuk UPK Puskesmas Kom Yos Sudarso Pontianak. Pada tahun 2014, Puskesmas Kom Yos Sudarso Pontianak terpilih menjadi FKTP terbaik yang bermitra dengan BPJS Kesehatan dalam kegiatan Jambore Pelayanan Primer Tingkat Divisi Regional IV (Jakarta, Banten, Kalimantan Barat). Jumlah rata-rata kunjungan pasien BPJS Kesehatan di puskesmas ini tiap bulannya pada tahun 2014 adalah sebanyak 846 pasien. Penghargaan FKTP terbaik oleh BPJS Kesehatan ini merupakan apresiasi dari Pemerintah terhadap kinerja puskesmas yang menjalankan program yang bermitra dengan BPJS Kesehatan dan belum ada penelitian yang dilakukan terhadap tingkat kepuasan kepuasan 1

2 pasien peserta BPJS Kesehatan terhadap pelayanan kesehatan di puskesmas tersebut. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional, dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yang dilakukan untuk meneliti tingkat kepuasan pasien peserta BPJS Kesehatan terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas Kom Yos Sudarso Pontianak tahun 2015. Responden dalam penelitian ini adalah peserta BPJS Kesehatan Puskesmas Kom Yos Sudarso Pontianak yang memenuhi kriteria inklusi dan lolos dari kriteria eksklusi. Responden dipilih dengan cara nonprobability sampling, yaitu consecutive sampling, dimana semua sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi akan diambil sebagai subjek penelitian sampai jumlah subjek penelitian terpenuhi. Dari hasil penghitungan menggunakan rumus N/1+Ne 2, dengan N (jumlah populasi) sebanyak 11.039 jiwa, yang merupakan jumlah kapitasi Puskesmas Kom Yos Sudarso tahun 2015, serta e (tingkat kesalahan) sebesar 10%, didapatkan jumlah responden sebanyak 99 orang. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini berasal dari data primer berupa hasil pengisian kuesioner oleh peserta BPJS Kesehatan yang berobat di Puskesmas Kom Yos Sudarso Pontianak dengan instrumen kuesioner yang terdiri dari 20 pertanyaan. Kuesioner yang digunakan sebelumnya dilakukan uji validitas dan reliabilitas pada 30 pasien BPJS Kesehatan di Puskesmas Perumnas I Pontianak. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden Penelitian Responden penelitian pada penelitian ini berjumlah 99 orang dimana sebanyak 63 responden (63,6%) berjenis kelamin perempuan, dan sebanyak 36 responden (36,4%) berjenis kelamin perempuan.

3 Responden yang berusia 17-25 tahun sebanyak 9 orang (9,1%), responden yang berusia 26-35 tahun sebanyak 15 orang (15,2%), responden yang berusia 36-45 tahun sebanyak 14 orang (14,1%), responden yang berusia 46-55 tahun sebanyak 20 orang (20,2%), responden yang berusia 56-65 tahun sebanyak 25 orang (25,3%), dan responden yang berusia >65 tahun sebanyak 16 orang (16,2%). Responden yang tidak sekolah adalah sebanyak 2 orang (2%), responden lulusan SD/Sederajat sebanyak 16 orang (16,2%), responden lulusan SLTP/Sederajat sebanyak 21 orang (21,2%), responden lulusan SLTA/Sederajat sebanyak 32 orang (32,3%), dan responden lulusan Perguruan Tinggi/Akademi sebanyak 28 orang (28,3%). Responden pelajar/mahasiswa sebanyak 4 orang (4%), responden tidak bekerja/ibu rumah tangga sebanyak 41 orang (41,4%), responden pegawai negri sipil sebanyak 14 orang (14,1%), responden BUMN/swasta sebanyak 20 responden (20,2%), dan responden pensiunan/purnawirawan sebanyak 20 orang (20,2%). Tingkat Kepuasan Responden Tabel 1 Tingkat Kepuasan Responden Tingkat Kepuasan Frekuensi Persentase (%) Puas 84 84,8 Cukup Puas 15 15,2 Kurang Puas 0 0 Total 99 100% Data Tabel 1 menunjukkan 84 responden (84,8%) menyatakan Puas (skor >75%), 15 responden (15,2%) menyatakan Cukup Puas (skor 45-75%), dan tidak ada responden yang menyatakan Kurang Puas (skor <45%) terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas Kom Yos Sudarso Pontianak.

4 Tabel 2 Rata-rata Tingkat Kepuasan Responden Dimensi kualitas Skor Rata-rata (%) Tingkat Kepuasan pelayanan Tangible 78,53 Puas Responsiveness 78,87 Puas Reliability 94,86 Puas Assurance 84,76 Puas Emphaty 92,00 Puas Rata-rata Tingkat 85,80 Puas Kepuasan Data Tabel 2 menunjukkan bahwa rata-rata tingkat kepuasan responden masuk kedalam kategori Puas (skor 85,80%). Pada dimensi Tangible didapatkan skor rata-rata 78,53% (Puas), pada dimensi Responsiveness didapatkan skor rata-rata 78,87% (Puas), pada dimensi Reliability didapatkan skor rata-rata 94,86% (Puas), pada dimensi Assurance didapatkan skor rata-rata 84,76% (Puas), dan pada dimensi Emphaty didapatkan skor rata-rata 92,00% (Puas). Dimensi tangible merupakan bentuk pelayanan yang tidak bisa dilihat, tidak bisa dicium, dan tidak bisa diraba. Pelanggan akan menggunakan indra penglihatan untuk menilai kualitas pelayanan. Penilaian dimensi ini meliputi kebersihan, kerapian, dan kenyamanan ruangan, penataan ekstrior dan interior ruangan, serta kerapian dan kebersihan penampilan petugas. 5,6,7 Dimensi responsiveness merupakan dimensi kualitas pelayanan yang paling dinamis. Harapan pelanggan terhadap kecepatan pelayanan hampir dapat dipastikan akan berubah dengan kecenderungan yang naik dari waktu ke waktu. Pengalaman pelanggan dalam mendapatkan pelayanan dimasa lalu akan mengubah harapan pelanggan. Pelanggan akan tidak puas apabila waktunya terbuang percuma karena sudah kehilangan kesempatan lain untuk memperoleh sumber ekonomi. Penilaian dimensi ini meliputi kemampuan dokter dan perawat untuk cepat

5 tanggap menyelesaikan keluhan pasien, petugas memberikan informasi yang jelas, mudah dimengerti dan tindakan cepat pada saat pasien membutuhkan. 5,7 Dimensi reability merupakan dimensi yang mengukur kehandalan dari pemberi pelayanan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Ada dua aspek dari dimensi ini, yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan seperti yang dijanjikan, serta seberapa jauh pemberi pelayanan mampu memberikan pelayanan yang akurat dan tidak ada kesalahan. Penilaian dimensi ini meliputi prosedur penerimaan pasien yang cepat dan tepat, pelayanan pemeriksaan, pengobatan dan perawatan yang cepat dan tepat, dan jadwal pelayanan rumah sakit dijalankan dengan tepat (visit/kunjungan dokter atau perawat, serta istirahat). 5,6,7 Dimensi assurance adalah dimensi kualitas yang berhubungan dengan kemampuan pemberi pelayanan dalam menanamkan rasa percaya diri dan keyakinan terhadap pelanggan, terdapat beberapa aspek dari dimensi jaminan, antara lain keramahan, kompetensi, reputasi, dan security. Keramahan adalah salah satu aspek kualitas pelayanan yang paling mudah diukur dan sebagai program kepuasan yang paling murah. Keramahan adalah bagian dari talenta. Pengembangan sikap ramah sangat dipengaruhi oleh keteladanan dari pimpinan. Kompetensi yaitu yang bersifat sehat atau kondusif dimana sangat penting memberikan training kepada para karyawan mengenai pengetahuan produk dan hal-hal lain yang sering menjadi pertanyaan pelanggan. Reputasi adalah keyakinan pelanggan terhadap suatu pelayanan akan dipengaruhi oleh reputasi dari perusahaan tersebut. Security yaitu pelanggan mempunyai rasa aman dalam melakukan transaksi. Penilaian dimensi ini meliputi pengetahuan dan kemampuan para dokter menetapkan diagnosis penyakit, keterampilan para dokter, perawat dan petugas lainnya dalam bekerja, serta jaminan keamanan pelayanan dan kepercayaan terhadap pelayanan. 5,7

6 Dimensi empathy sebagai suatu dimensi kualitas pelayanan secara umum dipersepsikan kurang penting dibandingkan dimensi yang lain. Tapi bagi kelompok yang mapan, dimensi ini menjadi dimensi yang paling penting. Penilaian dimensi ini meliputi perhatian secara khusus kepada setiap pasien, perhatian terhadap keluhan pasien dan keluarganya, dan pelayanan kepada semua pasien tanpa memandang status sosial dan lain-lainnya. 5,6,7 Petugas pelayanan merupakan faktor penting dalam memberikan kepuasan layanan kepada pasien sebagai konsumen/ pelanggan. Keramahan dan kesabaran petugas dalam menghadapi pasien memberikan kontribusi bagi kesembuhan pasien serta tanggapan positif petugas terhadap keluhan pasien menunjukkan adanya perhatian/empati petugas terhadap ketidakpuasan pasien. Kondisi ini searah dengan hasil penelitian Anas (2008) yang menyatakan bahwa ketanggapan petugas merupakan hakekat dasar mutu layanan kesehatan dalam memenuhi mutu dan tuntutan para pemakai jasa layanan kesehatan yang apabila dipenuhi dapat menimbulkan rasa puas terhadap layanan kesehatan yang diselenggarakan, sehingga meskipun hasil akhir (outcome) layanan kurang sesuai dengan harapan pasien, maka pasien masih dapat memahami dan tetap dapat merasakan kepuasan karena dilayani dengan sikap dan perilaku yang menghargai perasaan dan martabat pasien. Lebih dari itu, kepuasan konsumen terhadap layanan kesehatan berakibat pada penurunan jumlah kunjungan pasien, karena tingkat kepuasan pasien yang rendah mengakibatkan pasien tidak akan menggunakan jasa layanan kesehatan yang disediakan. 8,9 Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Martina (2011) yang menunjukkan bahwa semua variabel kualitas pelayanan kesehatan (tangibility, realibility, responsiveness, assurance dan emphaty) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pasien dengan variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap kepuasan pasien adalah variabel emphaty. Menurut Immas (2012), variabel yang paling

7 berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pasien adalah dimensi tangible dan emphaty. Sedangkan Menurut Ramez (2012) dimensi assurance dan emphaty adalah dimensi yang paling penting dalam lingkungan perawatan kesehatan, sedangkan dimensi reliability dan responsiveness merupakan dimensi yang penting saat pasien pertama kali datang di lingkungan perawatan rumah sakit. 10,11,12 Sudian (2012) menyatakan bahwa keberhasilan yang diperoleh suatu layanan kesehatan sangat berhubungan erat dengan kepuasan pasien dalam meningkatkan mutu pelayanannya. Oleh karena itu, manajemen suatu pelayanan kesehatan perlu menganalisis sejauh mana mutu pelayanan yang diberikan. Seiring dengan banyaknya pelayanan kesehatan yang telah berdiri dan memberikan berbagai macam alternatif kepada konsumennya untuk memilih sesuai dengan harapan yang mereka inginkan, menyebabkan munculnya persaingan yang ketat. Mukti (2013) menyatakan bahwa mutu pelayanan kesehatan sangat berhubungan erat dengan kepuasan. Dalam penelitiannya, terdapat pengaruh kompetensi teknis, informasi, ketepatan waktu dan hubungan antar manusia yang mempengaruhi tingkat kepuasan pasien di rumah sakit. Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa semakin baik kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan maka akan semakin tinggi pula tingkat kepuasan yang dirasakan oleh pasien. 13,14 KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Didapatkan sebanyak 84 pasien (84,8%) yang menyatakan Puas, dan 15 pasien (15,2%) menyatakan Cukup Puas terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan di Puskesmas Kom Yos Sudarso Pontianak. Skor rata-rata tingkat kepuasan pasien secara umum adalah 85,80% yang dapat dikategorikan Puas.

8 2. Skor rata-rata tingkat kepuasan pasien dilihat dari dimensi Tangible adalah 78,53% yang dapat dikategorikan Puas. 3. Skor rata-rata tingkat kepuasan pasien dilihat dari dimensi Responsiveness adalah 78,87% yang dapat dikategorikan Puas. 4. Skor rata-rata tingkat kepuasan pasien dilihat dari dimensi Reliability adalah 94,86% yang dapat dikategorikan Puas. 5. Skor rata-rata tingkat kepuasan pasien dilihat dari dimensi Assurance adalah 84,76% yang dapat dikategorikan Puas. 6. Skor rata-rata tingkat kepuasan pasien dilihat dari dimensi Emphaty adalah 92,00% yang dapat dikategorikan Puas. SARAN 1. Puskesmas Kom Yos Sudarso Pontianak sebagai salah satu representatif pemberi pelayanan berbasis BPJS Kesehatan diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatan agar dapat membuat program Jaminan Kesehatan Nasional ini berhasil dan semakin banyak masyarakat Kota Pontianak yang mendaftarkan diri sebagai peserta BPJS Kesehatan. 2. Penelitian serupa selanjutnya diharapkan dapat menambah karakteristik responden seperti jenis kepesertaan BPJS Kesehatan (PBI, atau Non-PBI); kelas pelayanan BPJS Kesehatan yang didapatkan (kelas 1, kelas 2, atau kelas 3); serta cara pendaftaran kepesertaan BPJS (mendaftar secara mandiri, didaftarkan oleh perusahaan, atau sudah menjadi peserta jaminan sosial nasional sebelumnya). 3. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai kualitas kesehatan peserta BPJS Kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Kom Yos Sudarso Pontianak yang sejalan dengan penelitian ini, sehingga dapat menggambarkan keseluruhan pelayanan puskesmas terhadap pasien BPJS Kesehatan di Puskesmas Kom Yos Sudarso Pontianak.

9 DAFTAR PUSTAKA 1. Undang Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. 2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2004 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. 3. Badan Pelaksana Jaminan Sosial. BPJS Kesehatan Online. bpjskesehatan.go.id 4. Fandy Tjiptono. Manajemen Jasa. Yogyakarta: Andi Offset, 2001. 5. Parasuraman, A. Zeithaml, Valerie A and Malholtra, A. SERVEQUAL: A Multiple Item Scale For Electronic Service Quality. Journal of Service Research.Vol: 7, No.X. 2005. 6. Fandy Tjiptono dan G. Chandra. Prinsip-Prinsip Total Quality Service. Yogyakarta: Andi Offset, 2005. 7. Kahar Muzakar. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien Rawat Jalan Peserta JAMKESDA di RSUD DR. Achmad Mochtar Bukittinggi Tahun 2010. Bukittinggi. hal.22-25. 8. Anas A, Abdullah A.Z. Studi Mutu Pelayanan Berdasarkan Kepuasan Pasien di Klinik gigi dan Mulut RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo Makasar. Dentofasial Vol 7 No. 2. Oktober, 2008, hal 99-106. 9. Hafizurrachman. Kepuasan Pasien dan Kunjungan Ke Rumah Sakit. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. 2009. KESMAS, Vol 4 No 1. Agustus. 10-17. 10. Martina. Pengaruh Kualitas Pelayanan Kesehatan Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap RSUD Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara (Tesis). Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatra Utara, 2011. 11. Immas, H. A., Saryadi, & Dewi, R. S. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien di Rumah Sakit Islam Kota Magelang (Skripsi). Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro, 2012.

10 12. Ramez, W. S. Perception of Health Care Quality, Satisfaction and Behavioral Intention: An Empirical Study in Bahrain. 2012. International Journal of Business and Social Science Vol. 3 No. 18. hal. 131-141. 13. Sudian, T. Hubungan Kepuasan Pasien Terhadap Mutu Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Cut Mutia Kabupaten Aceh Utara (Skripsi). Stikes U'Budiyah Aceh, 2011. 14. Mukti, W. Y., Hamzah, A., & Nyorong, M. Pengaruh Mutu Layanan Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Woodward Kota Palu. 2013. Jurnal AKK Volume 2 No.3, hal. 35-41.