BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang. penelitian itu dilakukan, merupakan kantor pusat Perusahaan Daerah Air

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian untuk mendapatkan data data yang akurat

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penulisan skripsi ini penulis melakukan penelitian PT. Istana

BAB III METODE PENELITIAN. Malang. Dengan pertimbangan peneliti ingin mengetahui pengembangan karir di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian di Koperasi Karyawan (KOPKAR) Sari Madu PG.

BAB III METODE PENELITIAN. Istana cipta Sembada. Ds. Laban Asem, Kec. Kabat Banyuwangi,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. PLN Persero Cabang Pekanbaru

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan dan menguji antar variabel yang dihipotesiskan (Supriyanto dan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh data-data yang diperlukan. Penelitian ini dilakukan di Mal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data pokok (Singarimbun,

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable)

BAB III METODE PENELITIAN. Riau, jalan Jendral Sudirman Pekanbaru Riau. Untuk melakukan penelitian ini maka yang digunakan adalah:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desa Kedabu Rapat Kabupaten Kepulauan Meranti. Sedangkan waktu penelitian di mulai bulan Februari sampai September 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan penelitian pada PT. Trimas Media Kec. Tambang yang berlokasi di Jl.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Maret sampai Juni 2014 dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menjadi sasaran atau tujuan penelitian. Dalam penyusunan skripsi ini,

BAB III METODE PENELITIAN. tentang pengaruh pendidikan dan motivasi terhadap kinerja karyawan BNI syari ah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dimanapenelitian yang lebih menekankan pada angka-angka serta teknik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bank syariah yang mempunyai kantor cabang di

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat Jalan D.I Panjaitan No. 23 Bangkinang Kampar pada bulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pembuktian hipotesis yang disusun dari rumusan masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Akademi Keperawatan Karangnyar 17

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Koperasi Simpan Pinjam Karya Utama

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Pabrik Gula Kebon Agung Malang, yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV. METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Dinas Koperasi & UKM Raden Panji Suroso Malang.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sugiyono (2009:11-14),

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian akan dilaksanakan di PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory research.

BAB III METODE PENELITIAN. data sekunder. Data primer merupakan sumber data penelitian yang

Berikut sebuah penelitian:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengukuran kualitas website Untag. Secara singkat dapat dilihat pada Gambar 3.1

BAB III METODE PENELITIAN. dalam kelompok tersebut (Sugiyanto, 2008). Definisi operasional. yang diamati) sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di Jalan Raya Kepanjen Pakisaji KM.4 Kepanjen Malang.

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok tersebut (Sugiyanto, 2008). Definisi operasional merupakan. sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Jalan D.I Panjaitan Bangking. Dengan pertimbangan memudahkan penulis

BAB III METODE PENELITIAN. (MOG) yang terletak di Jl. Kawi no. 24 Malang. Perusahaan ini merupakan pusat

BAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. explanatory research, yaitu tipe penelitian yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan jenis penelitian diatas, tipe penelitian ini adalah penelitian asosiatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian merupakan cara kerja untuk dapat memahami obyek

BAB III METODE PENELITIAN. Rajawali yang beralamatkan di Jl S. Supriyadi 153 A Bakalan Krajan, Sukun Malang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sumbernya diamati dan dicatat pertama kalinya oleh peneliti. 1

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang valid, penelitian ini menggunakan survey dengan format deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didapatkan secara langsung oleh peneliti tetapi diperoleh dari orang atau

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan tempat dimana peneliti melakukan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jalan Sudirman, Balai Makam Kota Duri Kabupatan Bengkalis.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan alamat di Jl. Merdeka Selatan No. 5 Kota Malang.

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (2008), yaitu penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Asuransi Jiwa Pendidikan Bumiputera 1912 Pekanbaru Cabang Sukajadi.

research) yaitu pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan. Penelitian ini termasuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terakhir mengenai lingkungan kerja dan kompensasi terhadap kinerja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Bank Muamalah Indonesia, Tbk Cabang Malang, Jl. Kawi Atas, No. 36A Malang. Obyek penelitian yang diambil adalah karyawan PT. Bank Muamalah Indonesia, Tbk Cabang Malang. Peneliti memilih lokasi ini guna mengetahui pelatihan dan pengembangan karyawan terhadap kinerja karyawan, guna pihak manajer dapat mengambil keputusan dengan sebaik-baiknya dalam perkembangan karyawan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Malang dimasa yang akan datang. B. Jenis dan Pendekatan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah, maka peneliti ingin mengukur pelatihan dan pengembangan sumber daya insani pada perbankan syariah pada umumnya dan khususnya pada PT. Bank Muamalah Indonesia, Tbk Malang. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif menurut Kuncoro (2007:1) adalah pendekatan ilmiah terhadap pengambilan keputusan manajerial dan ekonomi. Pendekatan ini berangkat dari data. Dalam Kuncoro (2007:2) pendekatan analisis kuantitatif terdiri atas perumusan masalah, menyusun model, mendapatkan data, mencari solusi, menguji solusi, menganalisis hasil, dan mengimplementasikan hasil. 56

57 C. Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini populasinya adalah karyawan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Malang sebanyak 54 orang. Menurut Sugiyono (2001:55) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Karena jumlah populasi kecil, maka keseluruhan populasi dijadikan sampel (responden). D. Teknik Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah seluruh karyawan PT. Bank Muamalah Indonesia, Tbk Cabang Malang, hal ini dikarenakan populasinya kecil. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan teknik Sampling Jenuh (sensus) dimana sampel yang digunakan adalah keseluruhan populasi yang dijadikan sampel. (Supriyanto & Masyhuri, 2010:188) E. Data dan Sumber Data Dalam penyusunan proposal ini, dalam Supriyanto dan Masyhuri (2010:14) menyatakan bahwa data adalah bentuk-bentuk ungkapan, katakata, angka, simbol, dan apa saja yang memberikan makna, yang memerlukan proses lebih lanjut. Dalam hal ini, peneliti menggunakan dua jenis sumber data, yaitu:

58 1. Data primer Merupakan data yang diperoleh langsung dari pihak pegawai bank, sebagai responden penelitian dengan menggunakan kuisioner. 2. Data sekunder Merupakan data yang diperoleh dari literatur-literatur kepustakaan seperti buku-buku serta sumber lainnya yang berkaitan dengan materi penelitian. F. Teknik Pengumpulan Data Untuk kepentingan penelitian ini, pengambilan data dilakukan dengan cara : 1. Wawancara Dalam Nazir (2005:234) wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk mendapatkan informasi dari narasumber guna mendapatkan data-data yang dibutuhkan secara intraktif. 2. Dokumenter Dalam Supriyanto dan Masyhuri (2010:199), Arikunto (2006) mengatakan bahwa dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya. 3. Observasi Riduwan (2004:104) mengemukakan bahwa metode atau teknik observasi merupakan teknik pengumpulan data, dimana peneliti melakukan pengamatan secara langsng ke objek penelitian untuk melihat

59 dari dekat kegiatan yang dilakukan. Dalam hal ini, peneliti melakukan observasi pelatihan dan pengembangan terhadap kinerja pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Cabang Malang. 4. Kuisioner Supriyanto dan Masyhuri (2010:199), Sugiyono (2005) menyatakan kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Memberikan daftar pertanyaan kepada para karyawan salah satu Perbankan Syariah untuk mengetahui tanggapan atas beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian ini secara objektif. Kuisioner ini menggunakan skala Likert dengan skor sebagai berikut : G. Definisi Operasional Variabel Tabel 3.1 Instrumen Skala Likert No. Pertanyaan Skor 1 Sangat setuju (SS) 5 2 Setuju (S) 4 3 Kurang setuju (KS) 3 4 Tidak setuju (TS) 2 5 Sangat tidak setuju (STS) 1 Dalam penelitian ini ada dua variabel yang digunakan, yaitu variabel pelatihan (X 1 ) dan pengembangan (X 2 ). Dasar atau acuan yang dipakai dalam penggunaan definisi operasional variabel adalah sebagai berikut: Menurut Dharman (2001:154) menyatakan bahwa seluruh pengukuran kinerja (Y) seorang karyawan selalu memperhatikan dan mempertimbangkan masalah kuantitas pekerjaan, kualitas dan ketepatan waktu.

60 1) Kuantitas Jumlah pekerjaan yang dihasilkan oleh karyawan dalam kurun waktu tertentu berdasarkan standar dari kerja yang ditetapkan. 2) Kualitas Ketelitian, ketrampilan dan kesesuaian dari hasil pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang dalam kurun wantu tertentu berdasarkan standar kerja yang ditetapkan. 3) Ketepatan waktu Kemampuan seseorang karyawan dalam mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawab sesuai dengan jangka waktu tertentu. Sedangkan dalam melaksanakan Pelatihan (X 1 ) menurut As ad (1987:73) ada beberapa faktor yang berperan yaitu instruktur, peserta, materi (bahan), metode, tujuan pelatihan dan lingkungan yang menunjang. Keberhasilan suatu program pelatihan ditentukan oleh lima komponen, yaitu; 1) Sasaran pelatihan, setiap pelatihan harus mempunyai sasaran yang jelas yang bisa diuraikan dalam perilaku-perilaku yang dapat diamati dan diukur supaya bisa diketahui efektivitas dari pelatihan itu sendiri. 2) Pelatih (trainer), pelatih harus bisa mengajarkan bahan-bahan pelatihan dengan metode tertentu sehingga peserta akan memperoleh pengetahuan ketrampilan dan sikap yang diperlukan sesuai dengan sasaran yang ditetapkan.

61 3) Bahan-bahan latihan, bahan-bahan latihan harus disusun berdasarkan sasaran pelatihan yang telah ditetapkan. 4) Metode latihan (termasuk alat bantu), setelah bahan dari latihan ditetapkan maka langkah berikutnya adalah menyusun metode latihan yang tepat. 5) Peserta (trainee), peserta merupakan komponen yang cukup penting, sebab keberhasilan suatu program pelatihan tergantung juga pada pesertanya. Kemudian, Pengembangan (X 2 ) menurut Dessler (2010:8), peran dalam pengembangan karir dibagi menjadi 3, yaitu peran individual, manajer/pimpinan, dan organisasi. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut : 1) Individual a) Mengemban tanggung jawab atas karir sendiri b) Menilai minat, keahlian, dan nilai-nilai c) Mencari informasi karir dan sumber daya d) Menyusun tujuan dan perencanaan karir e) Memanfaaatkan kesempatan pengembangan f) Membicarakan kepada atasan tentang karir individu g) Mengikuti rencana karir yang realistis 2) Manajer/Pimpinan a) Memberikan umpan balik paada waktu yang tepat b) Memberikan dukungan dan penugasan yang membangun

62 c) Berpartisipasi dalam diskusi pengembangan karir d) Mendukung rencana pengembangan karyawan 3) Organisasi a) Mengkomunikasikan misi, kebijakan, dan prosedur b) Menyediakan pelatihan dan kesempatan pengembangan c) Memberikan informasi karir dan program karir d) Menawarkan berbagai jenis pilihan karir Sesuai dengan teori yang digunakan diatas, maka dapat dilihat definisi variabel operasionalnya, seperti pada tabel dibawah ini: Tabel 3.2 Operasi Variabel No Variabel Indikator Item 1 Kinerja (Y) Kuantitas a. Kemampuan dapat memenuhi target pekerjaan. (Y 1 ) b. Kemampuan dapat menyelesaikan beberapa pekerjaan. (Y 2 ) Kualitas a. Teliti dalam mengerjakan pekerjaan. (Y 3 ) b. Kesesuaian hasil pekerjaan. (Y 4 ) Ketepatan Waktu a. Selesai tepat waktu. (Y 5 ) 2 Pelatihan (X 1 ) 3 Pengemban gan (X 2 ) Instruktur Materi b. Memiliki disiplin kerja. (Y 6 ) a. Kemampuan menyampaikan materi. (X 1.1 ) b. Memiliki kepribadian baik. (X 1.2 ) a. Materi sesuai kebutuhan karyawan. (X 1.3 ) b. Materi sesuai tujuan perusahaan. (X 1.4 ) Metode Pelatihan. a. On the job training.(x 1.5 ) b. Of the job training. (X 1.6 ) Peserta a. Peserta berdasarkan seleksi. (X 1.7 ) b. Peserta memiliki kemauan. (X 1.8 ) Individu a. Mampu mengemban tanggung jawab atas karir sendiri. (X 2.1 ) b. Mampu mengikuti rencana karir yang realitis. (X 2.2 )

63 Sumber : Data diolah: 2013 Manajer/Pimpinan Organisasi a. Mampu memberikan umpan balik pada waktu yang tepat. (X 2.3 ) b. Mempu memberikan dukungan dan penugasan yang membangun. (X 2.4 ) a. Mampu mengkomunikasikan misi, kebijakan dan prosedur. (X 2.5 ) b. Mampu menyediakan pelatihan dan kesempatan pengembangan karir. (X 2.6 ) H. Metode Analisis Data Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Metode analisis deskriptif Yaitu suatu metode dimana data yang telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis kemudian diinterpretasikan sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi untuk menjelaskan hasil perhitungan. Data diperoleh dari data primer berupa kuisioner yang telah diisi oleh sejumlah responden penelitian. 2. Uji validitas Menurut Arikunto (2002) dalam Supriyanto dan Masyhuri (2010:205), validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkattingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah validitas dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Besar tidaknya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Dan dalam Supriyanto dan Masyhuri (2010:206), Arikunto (2002)

64 menjelaskan bahwa secara statistik, uji validitas dilakukan dengan teknik product moment, rumusan korelasi product moment dapat dilihat sebagai berikut: ( )( ) * ( ) +* ( ) + Keterangan : r xy n x y = Koefisien korelasi = Jumlah responden = Nilai per butir = Total nilai kuisioner masing-masing responden Sebuah data dapat dikatakan valid atau tidak valid menurut Sugiyono (1999) dalam Supriyanto dan Masyhuri (2010:249), dapat diketahui dengan cara mengkorelasikan antara skor butir dengan skor total bila korelasi r di atas 0,30 maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut valid, sebaliknya bila korelasi r tersebut dibawah 0,30 maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut tidak valid sehingga harus diperbaiki atau dibuang. 3. Uji reliabilitas Menurut Arikunto (2002) dalam Supriyanto dan Masyhuri (2010:250) mengatakan bahwa Reliabilitas menunjukkan pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk mengetahui suatu alat ukur itu reliabel dapat diuji dengan menggunakan rumus Alpha sebagai berikut:

65 [ ] [ ] Keterangan : r 11 k 2 σ b 2 σ 1 = Reliabilitas instrumen = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal = Jumlah varians butir = Varians total Apabila variabel yang diteliti mempunyai cronbach s alpha (α) > 60% (0,60) maka variabel tersebut dikatakan reliabel, sebaliknya cronbach s alpha (α) < 60% (0,60) maka variabel tersebut dikatakan tidak reliabel. I. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dilakukan untuk melihat atau menguji suatu model yang termasuk layak atau tidak layak digunakan dalam penelitian. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Uji Multikolinearitas Pengujian multikolinearitas untuk melihat apakah pada model regresi ditemukan korelasi antar variabel bebas. Jika terjadi korelasi maka dinamakan terjadi masalah multikolinearitas. Cara mendeteksinya adalah dengan melihat nilai Varience Inflation Factor (VIF). Pada umumnya jika VIF lebih besar dari 5 maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya.

66 2. Uji Heteroskedastisitas Uji heterokdastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, hal tersebut dinamakan heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Untuk mengetahui ada tidaknya heterokedastisitas pada suatu model regresi, maka dapat dilihat pada scatterplot model tersebut. Dengan ketentuan sebagai berikut : a. Titik-titik (data) menyebar di atas dan di sekitar angka 0 b. Titik-titik (data) tidak mengumpul hanya dibawah saja c. Penyebaran titik-titik (data) tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali d. Penyebaran titik-titik (data) sebaiknya tidak berpola. 3. Uji Autokorelasi Uji asumsi ini bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Dalam Panduan SPSS, Ada beberapa cara untuk melakukan pengajuan terhadap asumsi Autokorelasi, salah satunya Durbin Watson d test. Durbin Watson d test ini mempunyai masalah yang mendasar yaitu tidak diketahuinya secara tepat mengenai distribusi dari statistik d itu sendiri. Namun demikian, Durbin dan Watson telah menetapkan batas atas (d u )

67 dan batas bawah (d L ). Durbin dan Watson telah mentabelkan nilai d u dan d L untuk taraf nyata 5% da 1% yang selanjutnya dikenal dengan tabel Durbin Watson. Selanjutnya Durbin dan Watson juga telah menetapkan kaidah keputusan sebagai berikut: Tabel 3.3 Kaidah keputusan Durbin Watson Range Keputusan 0 < dw < dl Terjadi masalah Autokorelasi yang positif yang perlu perbaikan dl < dw < du Ada Autokorelasi positif tetapi lemah, di mana perbaikan anak lebih baik du < dw < 4-du Tidak ada masalah Autokorelasi 4-du < dw < 4-dl Masalah Autokorelasi lemah, dimana dengan perbaikan akan lebih baik 4-dl < d Masalah Autokorelasi serius 4. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan bebas keduanya terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Dalam Supriyanto & Masyhuri, (2010:256), Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah residual yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Metode yang digunakan untuk menguji normalitas adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Jika nilai signifikasi dari hasil uji Kolmogorov-Smirnov e 0,05, maka terdistribusi normal dan sebaliknya terdistribusi tidak normal.

68 J. Metode Analisis Regresi Linier Berganda Metode analisis regresi linier berganda yaitu untuk memprediksi nilai dari variabel terikat yaitu kualitas kinerja dengan ikut memperhitungkan nilai-nilai variabel bebas yaitu pelatihan dan pengembangan yang terdiri dari peserta, instruktur, materi dan fasilitas sehingga dapat diketahui pengaruh positif atau negatif pelatihan dan pengembangan karyawan terhadap kualitas kinerja karyawan PT. Bank Muamalah Indonesia, Tbk Cabang Malang. Analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi Software SPSS 16 for Windows. Adapun model persamaan yang digunakan adalah menurut Sugiyono (2005:211) : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Dimana : Y = Kinerja X 1 = Variabel Pelatihan a = Konstanta X 2 = Variabel Pengembangan b 1 -b 2 = Koefisien regresi Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada didalam daerah kritis (daerah dimana H 0 ditolak). Sebaliknya disebut tidak signifikan apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana H 0 diterima. Dalam analisis regresi ada 3 jenis kriteria ketepatan yaitu: 1. Uji Signifikan Individual/Uji parsial (Uji-t)

69 Uji-t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat. Rumus yang digunakan adalah: ( ) Keterangan: bi = Penduga bagi bi Se (bi) = Standar eror dari bi Adapun Uji-t menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: H 0 : b 1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu Pelatihan (X 1 ) dan Pengembangan (X 2 ) terhadap variabel terikat yaitu Kinerja (Y). H 0 : b 1 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu Pelatihan (X 1 ) dan Pengembangan (X2) terhadap variabel terikat yaitu Kinerja (Y). Kriteria pengambilan keputusan : H 0 diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5% H a diterima jika t hitung > t tabel pada α = 5% 2. Uji signifikan simultan/uji serentak (Uji-F) Uji-F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh bersama-sama terhadap variabel terikat. Dengan rumus (Sudjana, 1995 dalam Supriyanto & Masyhuri, 2010:297): ( )

70 Keterangan : F R 2 k n = Rasio = Hasil Perhitungan R dipangkatkan dua = Jumlah variabel bebas = Banyaknya sampel Sesuai dengan rumusan masalah, Uji-F digunakan untuk melihat secara bersama-sama variabel bebas yaitu Pelatihan (X 1 ) dan Pengembangan (X 2 ) terhadap variabel terikat yaitu Kinerja (Y). Diuji sebagai berikut: H 0 : b 1 = b 2 = 0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu Pelatihan (X 1 ) dan Pengembangan (X 2 ) terhadap variabel terikat yaitu Kinerja (Y). H 0 : b 1 b 2 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu Pelatihan (X 1 ) dan Pengembangan (X 2 ) terhadap variabel terikat yaitu Kinerja (Y). 3. Koefisien determinasi (R 2 )/ Identifikasi determinan (R 2 ) Identifikasi determinan (R 2 ) digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Identifikasi determinan (R 2 ) berfungsi untuk mengetahui signifikan variabel, maka harus dicari koefisien determinan (R 2 ). Koefisien determinasi (R 2 ) menunjukkan besarnya kontribusi variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Semakin besar nilai koefisien deteminan, maka semakin baik kemampuan variabel terikat (Y).

71 Jika determinan (R 2 ) semakin besar (mendekati satu) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh yang signifikan dari variabel bebas yaitu Pelatihan (X 1 ) dan Pengembangan (X 2 ) serta variabel terikat yaitu Kualitas kinerja (Y) semakin besar. Sebaliknya jika determinan (R 2 ) semakin kecil (mendekati nol) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh yang signifikan dari variabel bebas yaitu Pelatihan (X 1 ) dan Pengembangan (X 2 ) serta variabel terikat yaitu Kinerja (Y) semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan variabel bebas yaitu Pelatihan (X 1 ) dan Pengembangan (X 2 ) serta variabel terikat yaitu Kinerja (Y).