PENGARUH PERAN GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN ALAT UKUR Veny Widayanti (123282-ST) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang Abstrak Latar belakang masalah. Mutu belajar yang baik dapat mendorong terciptanya anak didik yang memiliki potensi kreatif, kompetitif dan mandiri. Salah satu ciri dari mutu belajar yang baik adalah terciptanya proses pembelajaran yang menyenangkan di dalam kelas baik dimulai dari perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi kegiatan belajar. Peningkatan kualitas pendidikan akan tercapai apabila proses belajar mengajar yang diselenggarakan di kelas benar-benar efektif dan berguna untuk mencapai kemampuan pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang diharapkan. Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana peran guru pada mata pelajaran alat ukur di SMK Ganesa Demak? (2) Bagaimana hasil belajar mata pelajaran alat ukur di SMK Ganesa Demak? (3) Apakah ada pengaruh peran guru terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran alat ukur di SMK Ganesa Demak? Sedangkan tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran alat ukur di SMK Ganesa Demak. (2) Untuk mengetahui peran guru dalam pelaksanaan pembelajaran alat ukur di SMK Ganesa Demak. (3) Untuk mengetahui apakah ada pengaruh peran guru terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran alat ukur di SMK Ganesa Demak. Metode Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan expost facto. Sampel yang digunakan yaitu siswa SMK Ganesa Demak kelas X sebanyak 78 siswa. Analisis data menggunakan uji deskriptif dan uji regresi. Hasil Analisis. Sebagian besar siswa, yaitu 48,7% mempunyai persepsi cukup terhadap peran guru. Hasil belajar mata pelajaran alat ukur rata-rata sebesar 78,22. Peran guru mempunyai pengaruh positif terhadap hasil belajar. Hasil uji hipotesis menunjukkan adanya pengaruh signifikan dengan nilai signifikansi F sebesar, lebih rendah dari, menunjukkan Ha diterima, sehingga hipotesis yang menyatakan ada pengaruh peran guru terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran alat ukur di SMK Ganesa Demak tahun pelajaran 213/214 dapat diterima. Selain itu, hasil uji koefisien determinasi mengindikasikan sebesar 14,8% hasil belajar (Y) dapat dijelaskan oleh variabel peran guru (X). Saran yang dapat diajukan yaitu: Bagi sekolah, pihak sekolah perlu melakukan sosialisasi dan evaluasi secara berkala. Bagi guru, diharapkan guru senantiasa menjaga etos kerja, semangat dan dedikasinya sebagai seorang pendidik. Bagi siswa, diharapkan siswa memiliki keberanian dalam menegur dan melaporkan guru yang kurang bersahabat/kurang tanggap dalam membimbing siswa kepada kepala sekolah. Kata Kunci : Peran Guru, dan Hasil Belajar. PENDAHULUAN Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta tanggungjawab (Sisdiknas No. 2 tahun 23). Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional tersebut Pemerintah Republik Indonesia melalui Departemen Pendidikan Nasional berupaya mengadakan perbaikan dan pembaharuan kurikulum, penataan guru, peningkatan manajemen pendidikan, serta pembangunan sarana dan prasarana Gardan. Vol. 4 No. 2, Nopember 214 77
pendidikan. Dengan pembaharuan ini diharapkan dapat dihasilkan manusia yang kreatif yang sesuai dengan tuntutan jaman,yang pada akhirnya mutu pendidikan di Indonesia meningkat (Sisdiknas No. 2 tahun 23). Berbagai upaya guru telah dilakukan agar siswanya mampu menyerap dan memahami pelajaran yang disampaikan supaya siswa dapat meraih hasil belajar yang membanggakan di kelasnya, salah satunya dengan mengadakan evaluasi pada setiap kegiatan pembelajaran baik secara test maupun non test, namun hasil tersebut belum menunjukkan maksimal. Dalam kegiatan belajar ada dua faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa yang terdiri dari faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang meliputi; a) faktor fisiologis atau jasmaniah, dan b) faktor Psikologis, sedangkan faktor eksternal yaitu faktor dari luardiri siswa yang meliputi; a) faktor lingkungan keluarga, b) faktor lingkungan sekolah, dan c) faktor lingkungan masyarakat. Arahan normatif yang menyatakan bahwa guru sebagai agen pembelajaran menunjukkan pada harapan, bahwa guru merupakan pihak pertama yang paling bertanggung jawab dalam pentransferan ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Sehingga dalam proses pembelajaran di SMK Ganesa Demak diharapkan guru juga harus profesional dalam bidangnya sebagai salah satu komponen sistem yang dituntut mampu menaikkan dan memberikan nilai pengetahuan dan perilaku siswa dalam bermasyarakat serta mampu membawa siswa untuk memahami tujuan pendidikan sesungguhnya. Sehingga keprofesionalan guru sangat diperlukan dalam perannya di sekolah. Peningkatan mutu pendidikan akan tercapai apabila proses belajar mengajar yang diselenggarakan di kelas benar-benar efektif dan berguna untuk mencapai kemampuan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diharapkan. Karena pada dasarnya proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan, diantaranya guru merupakan salah satu faktor yang penting dalam menentukan berhasilnya proses belajar mengajar di dalam kelas. Oleh karena itu guru di tuntut untuk meningkatkan peran dan kompetensinya, guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat yang optimal. KAJIAN PUSTAKA Pengertian Peran Guru Peran berarti laku, bertindak. Di dalam kamus besar bahasa Indonesia peran ialah pemegang pimpinan utama dalam terjadinya hal atau peristiwa. Menurut Daryanto (21: 18) peran diartikan sebagai seperangkat tingkah laku atau tugas yang harus atau dapat dilakukan oleh seseorang pada situasi tertentu yang sesuai dengan fungsi dan kedudukannya. Guru dalam KBBI ialah orang yang kerjanya mengajar di sekolah ataupun perguruan tinggi sedangkan menurut Saefullah (212:12) guru adalah tokoh yang paling utama dalam membimbing anak disekolah dan memperkembangkan anak didik agar mencapai kedewasaan. Sedangkan dalam Undang-Undang Sisdiknas Nomor 2 Tahun Gardan. Vol. 4 No. 2, Nopember 214 78
23 pasal 1 tenaga pendidik atau guru adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur sekolah atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru-guru sepertiini harus mempunyai semacam kualisifikasi formal. Dalam definisi yang lebih luas, setiap orang yang mengajarkan suatu hal yang baru dapat juga dianggap seorang guru. Cara terbaik untuk memahami apa yang disebut guru adalah dengan mengetahui tugas dan tanggung jawabnya. (Peters dan Sudjana, 22:1) mengemukakan tugas dan tanggung jawab guru yakni: a. Guru sebagai pengajar, lebih menekankan tugas dalam merencanakan dan melaksanakan pengajaran. Untuk itu guru dituntut memiliki seperangkat pengetahuan dan keterampilan teknik mengajar disamping menguasai ilmu atau bahan yang akan diajarkannya. b. Guru sebagai pembimbing, memberi tekanan kepada tugas memberikan bantuan kepada siswa dalam pemecahan masalah yang dihadapinya. Tugas ini merupakan aspek mendidik sebab tidak hanya berkenaan dengan penyampaian ilmu pengetahuan, tetapi juga menyangkut pengembangan kepribadian dan pembentukan nilai-nilai para siswa. c. Guru sebagai administrator, hakikatnya merupakan jalinan antara ketatalaksanaan bidang pengajaran dan ketatalaksanaan pada umumnya, namun ketatalaksanaan bidang pengajaran lebih menonjol dan lebih diutamakan bagi profesi guru Dari pengertian yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa peran seorang guru bertanggung jawab untuk memberikan bantuan kepada anak didik dalam perkembangan jasmani dan rohaninya untuk melaksanakan tugasnya disekolah, namun peranan guru yang paling pokok berhubungan erat dengan tugas dan jabatannya sebagai suatu profesi mendidik, mengajar dan melatih. Tugas Pokok Guru Tugas guru tidaklah terbatasi dalam masyarakat, bahkan guru pada hakekatnya merupakan komponen strategis yang memilih peran penting dalam menentukan gerak maju kehidupan bangsa. Keberadaan guru bagi suatu bangsa amatlah penting, apalagi bagi suatu bangsa yang sedang membangun untuk keberlangsungan hidup bangsa ditengah-tengah lintas perjalanan jaman dengan teknologi yang kian cangggih dan segala perubahan serta pergeseran nilai yang cenderung memberi nuansa kepada kehidupan yang menuntut ilmu dan seni dalam kadar dinamika untuk mengadaptasikan diri. METODE PENELITIAN Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan expost facto, dimana penelitian ini kajian pengaruh variabel bebas (peran guru) terhadap variabel terikat (prestasi belajar). Apa yang dilakukan oleh peneliti sejalan dengan Gardan. Vol. 4 No. 2, Nopember 214 79
yang dikemukakan oleh Sugiono (26: 4) bahwa penelitian jenis expost facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa-peristiwa yang telah terjadi dan menurutnya ke belakang untuk menemukan faktor-faktor yang mendahuluinya atau menentukan sebab-sebab yang mungkin dapat menjelaskan peristiwa yang akan diteliti. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan selama 3 (tiga) bulan, yaitu dari bulan Mei 214 sampai dengan Agustus 214. Adapun tempat penelitian dilakukan di SMK Ganesa Demak, dengan subjek penelitian siswa kelas X TKR pada mata pelajaran alat ukur tahun pelajaran 213/214. Tabel 1. Penyusunan skripsi dan pelaksanaan penelitian Waktu Pelaksanaan No Tahapan Mei Juni Juli Agustus 1. Persiapan 2. Observasi 3. Angket 4 Dokumentasi. Konsultasi Desain Penelitian Penelitian ini digolongkan kedalam penelitian ex post facto yaitu suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut kebelakang untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya kejadian tersebut (Sugiyono, 21: 26). Berdasarkan jenis datanya maka penelitian ini tergolong sebagai penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya (Suharsimi Arikunto, 21: 12). X Y Gambar 1. Hubungan peran guru dan hasil belajar siswa X : Peran guru Y : Hasil belajar siswa kelas X mata pelajaran alat ukur Gardan. Vol. 4 No. 2, Nopember 214 8
Alat Pengumpulan Data Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu dokumentasi dan angket. 1. Angket Angket merupakan daftar pertanyaan tertulis dan dijawab atau dikerjakan tertulis pula oleh responden yang diselidiki (Arikunto, 27: 24). Kartono (2: 49) mengemukakan, angket adalah suatu penyelidikan tentang masalah yang umumnya menyangkut kepentingan umum atau orang banyak yang dilakukan dengan cara mengedarkan daftar pertanyaan berupa formulir tertulis, diajukan kepada sejumlah subyek untuk mendapatkan tanggapan atau jawaban tertulis pula. Berdasarkan kedua pendapat tersebut dikemukakan, angket adalah daftar pertanyaan untuk diisi atau dijawab sejumlah responden guna mendapatkan tanggapan tertulis dalam suatu penelitian. 2. Dokumentasi Dokumentasi adalah data mengenai variabel berupa; catatan, transkrip, buku, surat kabar, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya (Kartono, 2: 118). Sedangkan menurut Arikunto (27: 12), dokumentasi merupakan bahan yang menyajikan data yang diperlukan dengan cara melihat dan meneliti sumber berupa catatan atau dokumen. Berdasarkan kedua pengertian tersebut dikemukakan, dokumentasi adalah suatu metode yang dipakai untuk mencari bukti kejadian yang telah lalu atau baru, dengan tujuan dapat memberikan keterangan pada seorang peneliti bila suatu waktu diperlukan. Penggunaan metode dokumentasi ini adalah untuk mengungkap data tentang jumlah anak setiap kelas, nama-nama anak setiap kelas yang dijadikan sampel, sejarah berdirinya sekolah, sarana dan prasarana yang dimiliki, jumlah guru, jenis kegiatan, dan data lain pendukung penelitian. HASIL PENELITIAN 1. Deskripsi Variabel Deskripsi variabel menguraikan tentang tanggapan responden terhadap instrumen/indikator dari variabel yang diteliti, yaitu peran guru dan hasil belajar. Tanggapan responden diperoleh dari hasil penyebaran angket yang diberikan pada 78 responden. Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap masing-masing indikator variabel yang diteliti, dapat dilihat pada penjelasan berikut. a. Peran guru Peran guru diukur dengan menggunakan enam indikator, yaitu : (1) Memberikan bantuan kepada siswa dengan menceritakan sesuatu yang baik; (2) Memberikan jawaban langsung pada pertanyaan yang diminta oleh siswa; (3) Memberikan kesempatan untuk berpendapat/memberikan evaluasi; (4) Memberi kesempatan menghubungkan dengan pengalamannya sendiri; () Penerapan prinsip-prinsip kerja praktek otomotif; dan (6) Gardan. Vol. 4 No. 2, Nopember 214 81
Penerapan sebagai motivator. Untuk mengetahui tanggapan terhadap masing-masing indikator peran guru, dapat dijelaskan sebagai berikut. 1) Memberikan bantuan kepada siswa dengan menceritakan sesuatu yang baik Tanggapan responden mengenai indikator memberikan bantuan kepada siswa dengan menceritakan sesuatu yang baik, dapat dilihat pada tabel 2 Tabel 2. Tanggapan responden memberikan bantuan kepada siswa dengan menceritakan sesuatu yang baik Skor Keterangan Frekuensi 3 -,2,26-7,1 7,2-9,97 9,98-12 Rendah 6.4 Cukup 22 28.2 Tinggi 32 41. Sangat Tinggi 19 24.4 Total 78 1. Hasil di atas dapat dilihat dari diagram berikut: 3 2 2 1 1 Memberikan bantuan kepada siswa dengan menceritakan sesuatu yang baik 22 6.4% 28.2% 41% 24.4% Rendah Cukup Tinggi Sangat Tinggi 3 -,2,26-7,1 7,2-9,97 9,98-12 32 19 Frekuensi Gambar 2. Tanggapan responden memberikan bantuan kepada siswa dengan menceritakan sesuatu yang baik Berdasarkan tabel 2 menunjukkan 32 siswa (41,%) memiliki kategori tanggapan tinggi, 22 siswa (28,2%) memiliki kategori tanggapan cukup, 19 siswa (24,4%) memiliki kategori tanggapan sangat tinggi, dan siswa (6,4%) memiliki kategori tanggapan rendah. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas X TKR SMK Ganesa Demak, yaitu 41,% mempunyai persepsi bahwa selama ini guru memberikan bantuan yang sangat tinggi pada siswa yaitu dengan menceritakan sesuatu yang baik. Gardan. Vol. 4 No. 2, Nopember 214 82
2) Memberikan jawaban langsung pada pertanyaan yang diminta oleh siswa Tanggapan responden mengenai indikator memberikan jawaban langsung pada pertanyaan yang diminta oleh siswa, dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Tanggapan responden mengenai memberikan jawaban langsung pada pertanyaan yang diminta oleh siswa Skor Keterangan Frekuensi 3 -,2,26-7,1 7,2-9,97 9,98-12 Rendah 21 26.9 Cukup 33 42.3 Tinggi 13 16.7 Sangat Tinggi 11 14.1 Total 78 1. Hasil di atas dapat dilihat dari diagram berikut: 3 2 2 1 1 21 Memberikan jawaban langsung pada pertanyaan yang diminta oleh siswa 33 26.9% 42.% 16.7% 14.1% Rendah Cukup Tinggi Sangat Tinggi 3 -,2,26-7,1 7,2-9,97 9,98-12 13 11 Frekuensi Gambar 3. Tanggapan responden memberikan jawaban langsung pada pertanyaan yang diminta oleh siswa Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa 33 siswa (42,3%) memiliki kategori tanggapan cukup, 21 siswa (26,9%) memiliki kategori tanggapan rendah, 13 siswa (16,7%) memiliki kategori tanggapan tinggi, dan 11 siswa (14,1%) memiliki kategori tanggapan sangat tinggi. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas X TKR SMK Ganesa Demak, yaitu 42,3% memiliki persepsi yang cukup mengenai guru selalu memberikan jawaban langsung pada pertanyaan yang diminta oleh siswa. Gardan. Vol. 4 No. 2, Nopember 214 83
3) Memberikan kesempatan untuk berpendapat memberikan evaluasi Tanggapan responden mengenai indikator memberikan kesempatan untuk berpendapat memberikan evaluasi, dapat dilihat pada tabel 4 Tabel 4. Tanggapan responden mengenai memberikan kesempatan untuk berpendapat memberikan evaluasi Skor Keterangan Frekuensi 3 -,2,26-7,1 7,2-9,97 9,98-12 Rendah 17 21.8 Cukup 24.8 Tinggi 26 33.3 Sangat Tinggi 11 14.1 Total 78 1. Hasil di atas dapat dilihat dari diagram berikut: Memberikan kesempatan untuk berpendapat memberikan evaluasi 2 2 1 1 24 26 17 11 21.8%.8% 33.% 14.1% Rendah Cukup Tinggi Sangat Tinggi 3 -,2,26-7,1 7,2-9,97 9,98-12 Frekuensi Gambar 4. Tanggapan responden memberikan kesempatan berpendapat memberikan evaluasi Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa 26 siswa (33,3%) memiliki persepsi tinggi, 24 siswa (34,8%) memiliki persepsi cukup, 17 siswa (21,8%) memiliki persepsi rendah, dan 11 siswa (14,1%) memiliki persepsi sangat tinggi. Dapat disimpulkan sebagian besar siswa kelas X TKR SMK Ganesa Demak, yaitu 33,3% mempunyai tanggapan yang tinggi bahwa selama ini guru selalu memberikan kesempatan pada siswa untuk berpendapat dalam memberi evaluasi. Gardan. Vol. 4 No. 2, Nopember 214 84
4) Memberi kesempatan menghubungkan dengan pengalamannya sendiri Tanggapan responden terhadap indikator memberi kesempatan menghubungkan dengan pengalamannya sendiri, dapat dilihat pada tabel. Tabel. Tanggapan responden mengenai memberi kesempatan menghubungkan dengan pengalamannya sendiri Skor Keterangan Frekuensi 3 -,2,26-7,1 7,2-9,97 9,98-12 Rendah 14 17.9 Cukup 21 26.9 Tinggi 1 19.2 Sangat Tinggi 28 3.9 Total 78 1. Hasil di atas dapat dilihat dari diagram berikut: 2 2 1 1 14 Memberi kesempatan menghubungkan dengan pengalamannya sendiri 21 17.9% 26.9% 19.2% 3.9% Rendah Cukup Tinggi Sangat Tinggi 3 -,2,26-7,1 7,2-9,97 9,98-12 1 28 Frekuensi Gambar. Tanggapan responden memberi kesempatan menghubungkan dengan pengalamannya sendiri Berdasarkan tabel menunjukkan 28 siswa (3,9%) memiliki persepsi sangat tinggi, 21 siswa (26,9%) memiliki persepsi cukup, 1 siswa (19,2%) memiliki persepsi tinggi, dan 14 siswa (17,9%) memiliki persepsi rendah. Dapat disimpulkan sebagian besar siswa kelas X TKR SMK Ganesa Demak, yaitu 3,9% mempunyai tanggapan yang sangat tinggi bahwa selama ini guru selalu memberikan kesempatan pada siswa untuk menghubungkan sesuatu dengan pengalamannya sendiri. Gardan. Vol. 4 No. 2, Nopember 214 8
) Penerapan prinsip-prinsip kerja praktek otomotif Tanggapan responden mengenai indikator prinsip-prinsip kerja praktek otomotir, dapat dilihat pada tabel 6 Tabel 6. Tanggapan responden mengenai prinsip-prinsip kerja praktek otomotif Skor Keterangan Frekuensi - 8,7 8,76-12,1 12,2-16,27 16,28-2 Rendah 13 16.7 Cukup 32 41. Tinggi 26 33.3 Sangat Tinggi 7 9. Total 78 1. Hasil di atas dapat dilihat dari diagram berikut: Prinsip-prinsip Kerja Praktek Otomotif 3 2 2 1 1 32 26 13 7 16.7% 41% 33.% 9% Rendah Cukup Tinggi Sangat Tinggi - 8,7 8,76-12,1 12,2-16,27 16,28-2 Frekuensi Gambar 6. Tanggapan responden prinsip-prinsip kerja praktek otomotif Berdasarkan tabel 6 menunjukkan 32 siswa (41,%) memiliki persepsi cukup, 26 siswa (33,3%) memiliki persepsi sangat tinggi, 13 siswa (16,7%) memiliki persepsi rendah, dan 7 siswa (9,%) memiliki persepsi tinggi. Dapat disimpulkan sebagian besar siswa kelas X TKR SMK Ganesa Demak, yaitu 41,% meyakini bahwa guru mempunyai prinsip-prinsip kerja otomotif cukup baik. Gardan. Vol. 4 No. 2, Nopember 214 86
6) Penerapan sebagai motivator Tanggapan responden mengenai indikator penerapan sebagai motivator, dapat dilihat pada tabel 7. Tabel 7. Tanggapan responden mengenai penerapan sebagai motivator Skor Keterangan Frekuensi - 8,7 8,76-12,1 12,2-16,27 16,28-2 Rendah 4.1 Cukup 38. Tinggi 27 34.6 Sangat Tinggi 17 21.8 Total 78 1. Hasil di atas dapat dilihat dari diagram berikut: Sebagai Motivator 3 2 2 1 1 27 17 4.1% 38.% 34.6% 21.8% Rendah Cukup Tinggi Sangat Tinggi - 8,7 8,76-12,1 12,2-16,27 16,28-2 Frekuensi Gambar 7. Tanggapan responden guru sebagai motivator Berdasarkan tabel 7 menunjukkan siswa (38,%) mempunyai persepsi cukup, 27 siswa (34,6%) mempunyai persepsi tinggi, 17 siswa (21,8%) mempunyai persepsi tinggi, dan 4 siswa (,1%) mempunyai persepsi rendah. Dapat disimpulkan sebagian besar siswa kelas X TKR SMK Ganesa Demak, yaitu 38,% mempunyai keyakinan selama ini guru mempunyai peran sebagai motivator yang cukup baik. Secara keseluruhan tanggapan responden mengenai peran guru, dapat dilihat pada tabel 8. Gardan. Vol. 4 No. 2, Nopember 214 87
Tabel 8. Tanggapan responden mengenai peran guru Skor Keterangan Frekuensi 22-38, 38,6 -,1,2-71,7 71,8-88 Rendah 1 1.3 Cukup 38 48.7 Tinggi 37 47.4 Sangat Tinggi 2 2.6 Total 78 1. Hasil di atas dapat dilihat dari diagram berikut: Peran Guru 4 3 2 2 1 1 1 38 37 2 1.% 48.7% 47.4% 2.6% Rendah Cukup Tinggi Sangat Tinggi 22-38, 38,6 -,1,2-71,7 71,8-88 Frekuensi Gambar 8. Tanggapan responden peran guru Berdasarkan tabel 8 menunjukkan 38 siswa (48,7%) memiliki tanggapan cukup, 37 siswa (47,4%) memiliki tanggapan tinggi, 2 siswa (2,6%) memiliki tanggapan sangat tinggi dan 1 siswa (1,3%) memiliki tanggapan rendah. Dapat disimpulkan sebagian besar siswa kelas X TKR SMK Ganesa Demak, yaitu 48,7% memiliki keyakinan bahwa selama ini guru mempunyai peran cukup tinggi dalam proses pembelajaran di kelas. b. Hasil belajar Hasil belajar diperoleh dari hasil nilai rata-rata pada mata pelajaran alat ukur pada siswa kelas X TKR SMK Ganesa Demak. Gambaran hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel 9. Gardan. Vol. 4 No. 2, Nopember 214 88
Tabel 9. Hasil belajar Statistics Hasil Belajar N Mean Mode Std. Dev iation Minimum Maximum Sum Valid Missing 78 78.22 81.436 68 92 611 Berdasarkan tabel 9 menggambarkan bahwa dari 78 siswa mempunyai nilai rata-rata pada mata pelajaran alat ukur sebesar 78,22 dengan nilai terendah sebesar 68 dan nilai tertinggi 92. Dapat disimpulkan bahwa masih ada siswa yang memiliki nilai dibawah KKM yaitu dengan standar ketuntasan yang ditetapkan 7. Hal ini menggambarkan bahwa perlunya peningkatan hasil belajar siswa. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan, dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Tanggapan tentang peran guru sebagian besar siswa, yaitu 48,7% mempunyai persepsi cukup terhadap peran guru. Hal ini mengindikasikan bahwa siswa kelas X TKR SMK Ganesa Demak mempunyai keyakinan bahwa guru mempunyai peran yang cukup tinggi dalam proses pembelajaran. 2. Nilai rata-rata hasil belajar mata pelajaran alat ukur sebesar 78,22 dengan nilai terendah sebesar 68 dan nilai tertinggi 92. Dapat disimpulkan bahwa masih ada siswa yang memiliki nilai dibawah KKM yaitu dengan standar ketuntasan yang ditetapkan 7. Hal ini menggambarkan bahwa perlunya peningkatan hasil belajar siswa. 3. Peran guru mempunyai pengaruh positif terhadap hasil belajar. Hasil tersebut menggambarkan semakin tinggi peran guru, maka hasil belajar akan mengalami peningkatan. Hasil uji hipotesis menunjukkan adanya pengaruh signifikan dengan nilai signifikansi F sebesar, lebih rendah dari, menunjukkan Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga hipotesis yang menyatakan ada pengaruh peran guru terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran alat ukur di SMK Ganesa Demak tahun pelajaran 214 /214 dapat diterima. Gardan. Vol. 4 No. 2, Nopember 214 89
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, 27, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Bina Aksara. Azwar, Saifudin, 2, Reliabilitas dan Validitas, Yogyakarta, Penerbit Sigma Alpha. Departemen Pendidikan Nasional, 23. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 23 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Pusat Data dan Informasi Pendidikan, Balitbang-Depdiknas. Dimyati dan Mudjiono, 1999, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : CV. Rajawali. Ghozali, Imam, 2, Aplikasi Analisis Multivarite dengan Program SPPS, Edisi Ketiga, Penerbit Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Gujarati, Domodar, 199, Ekonometrika Dasar, Bandung : Erlangga. Hamalik, O, 2, Pengembangan Sumber Daya Manusia, Manajemen Pelatihan Ketenagakerjaan Pendekatan Terpadu, Jakarta : Bumi Aksara. Mahmud, 1997, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta : Mutiara. Nasution, S, 1994, Sosiologi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara. Nitisemito, Alex, 1999, Manajemen Personalia, Jakarta : Penerbit Ghalia Indonesia. Poerdarminta, W.J.S, 199, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka. Prayitno, 24, Seri Pemandu Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Jakarta : Ikrar Mandiri Abadi. Purwanto, N, 199, Psikologi Pendidikan, Cetakan Kedua, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Sardiman, A. M, 21, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Sardiman, A. M, 26, Interaksi Berprestasi dan Belajar Mengajar. Jakarta : Raya Grafindo Persada. Sugiyono, 21, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Penerbit Alfabeta. http://www.oto-id.com/pengertian-injeksi-dan-plus-minusnya_914.aspx Gardan. Vol. 4 No. 2, Nopember 214 9