RINGKASAN EKSEKUTIF SEGER BUDIARJO,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. periode tertentu. Namun bila hanya melihat laporan keuangan, belum bisa

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK DENGAN PT.BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. Nama : Sarah Natya

BAB I PENDAHULUAN. Krisis yang terjadi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 berawal dari krisis

BAB VI KESIMPULAN & SARAN

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan akan ketersediaan pendanaan atau biaya. Sektor perbankan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 27 Oktober 1988 (PAKTO) yang mencakup bidang keuangan, moneter dan

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan


ANALISIS PENGARUH JUMLAH MODAL TERHADAP TINGKAT KEUNTUNGAN YANG DIPEROLEH PT. BANK DANAMON INDONESIA Tbk

BAB 1 PENDAHULUAN. mengenai posisi keuangan, laporan laba rugi untuk menilai perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. menuntut dunia usaha untuk terus selalu mengikuti perubahan-perubahan yang

BAB 5 PENUTUP. Rasio-rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah CAR (Capital Adequacy

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah sebuah lembaga keuangan yang menjadi perantara untuk

BAB I PENDAHULUAN. (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit)

BAB I PENDAHULUAN. perkonomian. Dalam Pasal empat (4) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi

BAB I PENADAHULUAN. satunya adalah agent of trust. Agent of trust berarti dalam kegiatan usahanya bank

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi dapat bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi, perlu disalurkan. kegiatan yang produktif. (AnggrainiPutri,2011)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh rasio keuangan Capital

Perbandingan Time Serries Bank BRI, Mandiri, dan BNI Dengan Lima Bank. Berikut ini adalah data perbandingan rasio-rasio penilaian kesehatan bank

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anggraini Pudji Lestari (2010) dengan topik Pengaruh rasio Likuiditas, Kualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN PENILAIAN FAKTOR RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC) PADA PT.

S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Rencana Bisnis Bank Umum.

BAB I PENDAHULUAN. terlihat dari data yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia. Pada Desember

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. menunjang berjalannya roda perekonomian mengingat fungsinya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup

Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan Terhadap Modal Bank. 2. Kualitas Aset (Asset) Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan Terhadap Aktiva Produktif

DAFTAR ISI. ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR GAMBAR...ix. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang masalah... 1

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. memperbaiki perekonomian Indonesia. Tingginya laju inflasi yang terus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB 5 PENUTUP. normal. Berdasarkan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas,

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding (Kasmir, 2008:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Jumingan (2006:239), kinerja keuangan bank merupakan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sektor riil dalam pertumbuhan ekonomi, regulasi pemerintah di

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang mengalami kelebihan dana untuk di produktifkan pada sektorsektor

DAFTAR ISI... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN Latar Belakang Penelitian...

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN KESEHATAN BANK. Muniya Alteza

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dalam hal ini penulis akan melakukan analisa kinerja keuangan bank yang

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. itu mencapai rata-rata tumbuh sekitar 7 persen per tahun. Namun pada

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Analisis Kinerja PT. Bank Tabungan Negara (PERSERO), Tbk Dengan Menggunakan Metode CAMEL dan Metode RGEC

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan perekonomian. Peranan strategis disebabkan oleh fungsi utama

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN...

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis pada saat ini sedang melaju pesat. Hal ini disebabkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Yuda Dwi Nurcahya (2014) yang membahas tentang Pengaruh Kinerja

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. sejak adanya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

BAB I PENDAHULUAN. intermediaris atau perantara yang menghubungkan pihak pihak yang memiliki dana

BAB 1 PENDAHULUAN. lepas dari peran Bank sebagai lembaga keuangan. Menurut Susilo (2000:6) secara

BAB I PENDAHULUAN. pembengkakan nilai dan pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non performing

BAB 1 PENDAHULUAN. bunga yang sangat tinggi. Hingga saat ini, sistem pengkreditan bank sudah merata

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki oleh unit ekonomi yang surplus kepada unit-unit ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. dari hasil produksinya baik dalam bentuk barang dan jasa yang besar

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB I PENDAHULUAN. sistem perekonomian dan sebagai alat dalam pelaksanakan kebijakan moneter

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak yang membutuhkan dana. Bank akan menerima dana dari. masyarakat (DPK) dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali

BAB I PENDAHULUAN. CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah Rasio yang memperlihatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada penelitian sekarang, penelitian-penelitian terdahulu tersebut dilakukan oleh :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini berjudul Pengaruh LDR, IPR, APB, NPL, IRR, BOPO,

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS Analisis Rasio Profitabilitas Terhadap Laporan Keuangan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT. Bank Sahabat Sampoerna karena pada tanggal 9 Mei

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN KESEHATAN BANK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditulis oleh Amalina Alyani Yusrina (2013) yang berjudul "Pengaruh LDR, IPR,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. keemasan yang puncaknya ditandai dengan keberhasilan beberapa bank besar

BAB I PENDAHULUAN. dimulainya industri perbankan syariah di Indonesia. Namun hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. sebagai lembaga intermediasi yang memiliki arti yaitu Lembaga keuangan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Riestyana Indri Hapsari (2012) Pengaruh LDR, IPR, NPL, APYD, IRR, BOPO, FBIR,NIM, PR, dan FACR

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi. Pengukuran ini perlu diketahui pihak yang berkepentingan untuk

Jakarta, 14 November Dandy Fantoan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SEBELUM DAN SETELAH MERGER (Studi Kasus: Bank UOB Indonesia)

BAB III METODE PENELITIAN

TENTANG RENCANA BISNIS BANK UMUM

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan di ukur dan ditentukan oleh uang sehingga eksistensi dunia

Transkripsi:

RINGKASAN EKSEKUTIF SEGER BUDIARJO, 2003. Analisis Kinerja Bank ABC dan Bank XYZ Relevansinya dengan Business Plan Program Rekapitalisasi. Di bawah bimbingan ANNY RATNAWATI dan KIRBRANDOKO. Sebagai akibat adanya krisis ekonomi di Indonesia yang dimulai pada pertengahan tahun 1997, industri perbankan mengalami permasalahan meningkatnya non performing loan, negatif spread dan fungsi intermediasi tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Dengan kondisi industri perbankan yang parah tersebut, Pemerintah menempuh kebijakan simultan dalam melakukan restrukturisasi industri perbankan nasional, selain kebijakan uang ketat, Pemerintah juga melakukan likuidasi terhadap bank-bank yang diperkirakan tidak layak untuk beroperasi, mengambilalih beberapa bank oleh BPPN dan merekapitalisasi bank yang membutuhkan tambahan modal guna memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Bank ABC dan XYZ merupakan dua Bank Milik Negara yang dilakukan rekapitalisasi oleh Pemerintah pada tahun 2000 dan manajemen bank diwajibkan mengimplementasikan Business Plan tahun 2001 s/d 2003 yang merupakan bagian dari Kontrak Manajemen ditandatangani oleh Pemerintah dengan Komisaris dan Direksi sebelum tambahan modal diberikan kepada masing-masing bank. Evaluasi keberhasilan implementasi Business Plan tahun 2001 dan 2002 dilakukan dengan beberapa ukuran atau rasio yang dihitung berdasarkan realisasi laporan keuangan dibandingkan dengan rasio yang dihitung berdasarkan Business Plan. Sedangkan untuk mengetahui relevansinya target-target dalam Business Plan tahun 2003 yang tercermin dari hasil perhitungan rasio-rasio terukur, dilakukan dengan cara membandingkan dengan rasio-rasio terukur dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2003 yang telah disahkan oleh Pemegang Saham. Ukuran atau rasio-rasio yang dipakai dalam analisis ini meliputi Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Return on Asset (ROA), Loan to

Deposit Ratio (LDR), Profit Margin (PM), Return on Equity (ROE), Cost Efficiency Ratio (CER), Net Interest Margin (NIM) dan Asset Utilization (AU). Untuk menghindari dispute hasil perhitungan rasio-rasio terukur, maka dilakukan pengelompokan pos atau akun neraca dan perhitungan laba/rugi yang digunakan dalam menghitung rasio-rasio terukur. Hal tersebut dimaksudkan agar diperoleh interpretasi yang sama sebagai bahan untuk menyimpulkan pencapaian atas target-target dalam Business Plan tahun 2001 dan 2002 dan relevansi target-target Business Plan tahun 2003. Berdasarkan data laporan keuangan tahun 2001 dan 2002, diketahui bahwa kinerja Bank ABC dan XYZ tahun 2002 mengalami kenaikan yang signifikan dibandingkan dengan kinerja tahun 2001. Hal tersebut tercermin dari hasil perhitungan 8 (delapan) rasio terukur Bank ABC tahun 2002 yang seluruhnya lebih baik dibandingkan dengan tahun 2001 dan untuk Bank XYZ terdapat 1 (satu) rasio terukur, yaitu Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) tahun 2002 lebih rendah dari tahun 2001. Untuk memperoleh pendapatan operasional sebesar Rp 1,00 pada tahun 2002 diperlukan biaya operasional sebesar Rp 0,9063 dan hal yang sama untuk tahun 2001 diperlukan biaya operasional sebesar Rp 0,9050. Sedangkan kinerja Bank ABC tahun 2001 dan 2002 apabila dibandingkan dengan target Business Plan untuk tahun yang sama, diketahui bahwa terdapat 4 (empat) rasio pada tahun 2001 yang tidak mencapai target Business Plan dan hanya 1 (satu) rasio pada tahun 2002 yang tidak mencapai target Business Plan, dengan penjelasan : a. Realisasi rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional tahun 2001 dan 2002 sebesar 89,39% dan 83,65% tidak mencapai target Business Plan sebesar 88,58% dan 83,41% yang menggambarkan bahwa untuk memperoleh pendapatan operasional pada tahun 2001 dan 2002

membutuhkan biaya operasional sedikit lebih mahal dari target Business Plan. b. Realisasi Profit Margin tahun 2001 sebesar 11,25%, lebih rendah dari target Business Plan sebesar 11,42% yang mencerminkan kontribusi pendapatan operasional tahun 2001 terhadap keuntungan bersih sedikit lebih rendah dibandingkan dengan target Business Plan. c. Realisasi Cost Efficiency Ratio tahun 2001 sebesar 63,33%, tidak mencapai target Business Plan sebesar 62,57%, mencerminkan biaya operasional yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya tahun 2001 sedikit lebih besar dibandingkan dengan target dalam Business Plan. d. Realisasi Net Interest Margin tahun 2001 sebesar 2,44%, tidak mencapai target Business Plan sebesar 2,54%, mencerminkan bahwa aktiva produktif yang digunakan dalam tahun 2001 memberikan kontribusi yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan target dalam Business Plan. Sementara itu, kinerja Bank XYZ tahun 2001 dan 2002 dibandingkan dengan target rasio-rasio terukur Business Plan untuk tahun yang sama menunjukan kinerja yang sangat baik. Hal ini dapat diketahui bahwa hanya realisasi rasio Asset Utilization tahun 2001 sebesar 15,40% yang tidak lebih baik dibandingkan dengan target dalam Business Plan tahun 2001 sebesar 15,80%. Hal tersebut terutama dikarenakan realisasi total assets pada tahun 2001 sebesar Rp 75,716 triliun atau 6,19% di atas target dalam Business Plan, sementara itu realisasi pendapatan operasional mencapai 3,44% terhadap target dalam Business Plan. Hasil perhitungan atas rasio terukur dalam RKAP tahun 2003 Bank ABC dibandingkan dengan tahun 2002 terlihat bahwa kinerja tahun 2003 mengalami kenaikan dari tahun 2002 yang tercermin dengan adanya kenaikan secara absolut atas target-target keuangan, meskipun secara relatif terdapat 2

(dua) rasio yang tidak lebih baik dari tahun 2002, yaitu Return on Equity dan Profit Margin. Hal ini terutama dikarenakan terjadi narrowing other operating income dalam RKAP tahun 2003 dibandingkan dengan tahun 2002, yaitu adanya penurunan prosentase perolehan pendapatan operasional lainnya dalam RKAP tahun 2003 sebesar 21,848% dibandingkan tahun 2002. Demikian juga halnya rasio terukur Bank XYZ berdasarkan RKAP tahun 2003 dibandingkan dengan realisasi tahun 2002, mengalami kenaikan secara absolut atas target-target keuangan meskipun terdapat 2 (dua) rasio yaitu Return on Equity dan Profit Margin tahun 2003 yang tidak lebih baik dari tahun 2002. Hal tersebut terutama karena kenaikan net income dalam RKAP tahun 2003 dibandingkan dengan tahun 2002 hanya sebesar 4,27%, sementara itu kenaikan net equity mencapai 14,29%. Sementara kenaikan pendapatan bunga (yang merupakan komponen dominan dalam pendapatan operasional) mengalami kenaikan sebesar 11,11%, sehingga mengakibatkan Profit Margin dalam RKAP tahun 2003 lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2002. Relevansinya target rasio-rasio Business Plan tahun 2003 Bank ABC dibandingkan dengan target dalam RKAP tahun 2003 dapat diketahui bahwa secara absolut target-target keuangan dalam Business Plan tahun 2003 sudah kurang relevan untuk dijadikan target Business Plan, mengingat secara absolut target-target dalam RKAP tahun 2003 seluruh lebih baik dibandingkan dengan target-target dalam Business Plan tahun 2003, meskipun terdapat 2 (dua) rasio pada Bank ABC yang tidak lebih baik dari target dalam Business Plan tahun 2003, yaitu BOPO dan Profit Margin. Demikian juga halnya dengan target rasio-rasio Business Plan tahun 2003 Bank XYZ dibandingkan dengan target dalam RKAP tahun 2003 dapat diketahui bahwa target-target keuangan dalam Business Plan tahun 2003 sudah kurang relevan untuk dijadikan target Business Plan, mengingat baik secara absolut maupun relatif target-target dalam RKAP tahun 2003 seluruh lebih baik dibandingkan dengan target-target dalam Business Plan tahun 2003.

Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan khususnya terhadap target dalam RKAP dan Business Plan tahun 2003, disarankan kepada Pemerintah cq Kementerian BUMN dan Monitoring Unit, Departemen Keuangan melakukan penyesuaian target dalam Business Plan tahun 2003 dengan target-target yang terdapat dalam RKAP tahun 2003 yang telah disampaikan dan disahkan oleh Kementerian BUMN selaku Pemegang Saham Seri A Dwiwarna untuk Bank ABC dan Pemegang Seluruh Saham Bank XYZ. Kata Kunci : Rasio Keuangan, Business Plan, Bank ABC dan Bank XYZ,Analisa Komparatif.