BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

OPTIMALISASI PARAMETER PROSES INJEKSI PADA HDPE RECYCLE MATERIAL UNTUK MEMPEROLEH MINIMUM SINK MARKS MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE TAGUCHI TUGAS AKHIR

KOMPARASI PARAMETER INJEKSI OPTIMUM UNTUK LDPE RECYCLED DAN VIRGIN MATERIAL TUGAS AKHIR

KOMPARASI PARAMETER INJEKSI OPTIMUM PADA LDPE RECYCLED DAN VIRGIN MATERIAL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KOMPARASI PARAMETER INJEKSI OPTIMUM PADA HDPE RECYCLED DAN VIRGIN MATERIAL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II DASAR TEORI 2.1. Tinjau Pustaka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

OPTIMALISASI PARAMETER PROSES INJEKSI PADA ABS RECYCLE MATERIAL UNTUK MEMPEROLEH SHRINKAGE MINIMUM TUGAS AKHIR

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia industri saat ini diikuti oleh pembaruan penggunaan

MICROCELLULAR INJECTION MOLDING SEBAGAI ALTERNATIF DALAM PEMBUATAN PRODUK PLASTIK

OPTIMALISASI PARAMETER PROSES INJEKSI PADA ABS RECYCLE MATERIAL UNTUK MEMPEROLEH SHRINKAGE LONGITUDINAL DAN TRANVERSAL

PROSES PEMBUATAN PRODUK BERBAHAN PLASTIK DENGAN JENIS MATERIAL HDPE UNTUK TUTUP GALON AIR MINERAL DI PT. DYNAPLAST

Pengaruh Temperatur Media Pendingin dan Circle Time terhadap Defect Crack Line pada Produk SP 04 Haemonetics

PENGARUH VARIASI KANDUNGAN CaCO 3 TERHADAP KUAT TARIK POLYPROPYLENE

OPTIMASI CACAT SHRINKAGE PRODUK CHAMOMILE 120 ML PADA PROSES INJECTION MOLDING DENGAN METODE RESPON SURFACE

BAB I PENDAHULUAN. Injection molding adalah proses pembentukan plastik dengan. cara melelehkan material plastik yang kemudian diinjeksikan ke

TUGAS AKHIR PENGARUH SISTEM PENDINGINAN LURUS DAN CONFORMAL TERHADAP PENYUSUTAN DIMENSI HASIL PADA MESIN INJEKSI PLASTIK

ANALISIS PARAMETER INJECTION MOLDING TERHADAP WAKTU SIKLUS DAN CACAT FLASH PRODUK TUTUP BOTOL 180 ML MENGGUNAKAN METODE TAGUCHI ABSTRACT

Tugas Akhir. Perancangan Cetakan Bagasi Sepeda Motor (Honda) Untuk Proses Injection Molding. Oleh : FIRMAN WAHYUDI

PENGARUH PARAMETER WAKTU TAHAN TERHADAP CACAT WARPAGE DARI PRODUK INJECTION MOLDING

PREDIKSI SHRINKAGE UNTUK MENGHINDARI CACAT PRODUK PADA PLASTIC INJECTION

BAB IV ANALISA HASIL PERANCANGAN CETAKAN INJEKSI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. Secara umum pengertian injection molding adalah proses pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan material plastik sebagai bahan komponen kendaraan. bermotor, peralatan listrik, peralatan rumah tangga, dan berbagai

Analisa Variasi Tekanan dan Temperatur Untuk Produk Fishing Lure

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

LOGO PERENCANAAN DAN ESTIMASI BIAYA PRODUKSI CETAKAN LID

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PROSES PENDINGINAN TERHADAP SHINKAGE DAN DIMENSI PRODUK TS PLUG 1 BERBAHAN PVC PADA INJECTION MOLDING

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 Metodologi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. peraturan pemerintah No. 70 tahun 2009 tentang konservasi energi.

PENGARUH SUHU, TEKANAN DAN WAKTU PENDINGINAN TERHADAP CACAT WARPAGE PRODUK BERBAHAN PLASTIK

BAB I PENDAHULUAN. Plastik merupakan bahan baku yang berkembang saat ini. Penggunaan material plastik sebagai bahan dasar pembuatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN MANFAAT BAGI MITRA

ANALISIS PENGARUH PARAMETER PROSES TERHADAP SHRINKAGE PADA GELAS PLASTIK DENGAN SOFTWARE MOLDFLOW PLASTIC INSIGHT 5

PROSES PEMBUATAN CAPS SUNSILK 60 ml MENGGUNAKAN INJECTION MOLDING PADA PT. DYNAPLAST.TBK : DWI CAHYO PRABOWO NPM :

Gambar 3.1. Plastik LDPE ukuran 5x5 cm

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV STANDART OPERASI PROSEDUR

Analisa Pengaruh Parameter Proses Injection Moulding Terhadap Berat Produk Cap Lem Fox Menggunakan Metode Taguchi

TUGAS AKHIR PENGARUH PARAMETER WAKTU TAHAN TERHADAP CACAT WARPAGE DARI PRODUK INJECTION MOLDING

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN 4.2 MESIN EXTRUSI MOLDING CETAK PELLET PLASTIK

BAB V ANALISA PEMBAHASAN

BAB III PROSES DESIGN MOLDING PLASTIK DAN JENIS-JENIS CACAT PADA PRODUK INJECTION MOLDING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN TAGUCHI. Pengertian metode penelitian secara umum adalah membahas bagaimana

Shrinkage pada Plastik Bushing dengan Variabel Temperatur Injeksi Plastik

Studi Pengaruh Kemiringan Dinding Mangkok Terhadap Tekanan Injeksi dan Filling Clamp Force

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Studi Pengaruh Ukuran Shap Corner Terhadap Cacat Sink Mark dan Mampu Alir

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Plastik sangat penting dalam kehidupan sehari hari, alasanya begitu luasnya penggunaan plastik secara industri

ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. Didalam proses pencetakan produk plastik dapat digambarkan adalah adanya sejumlah

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

ANALISA PENGARUH PARAMETER TEKANAN TERHADAP CACAT WARPAGE DARI PRODUK INJECTION MOLDING BERBAHAN POLYPROPYLENE

81 Jurnal Teknik Mesin (JTM): Vol. 04, No. 3, Oktober 2015

ANALISA PENGARUH VARIASI SUHU SINTERING PADA PENCETAKAN BOLA PLASTIK BERONGGA PROSES ROTATION MOLDING

TUGAS AKHIR ANALISA PENGARUH PARAMETER TEKANAN TERHADAP CACAT WARPAGE DARI PRODUK INJECTION MOLDING BERBAHAN POLYPROPYLENE

BAB IV HASIL PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

ANALISA VARIASI WAKTU PENCETAKAN BOLA PLASTIK BERONGGA TERHADAP PENYUSUTAN DAN KETEBALAN PRODUK PADA PROSES ROTATIONAL MOULDING

OPTIMALISASI PARAMETER INJEKSI UNTUK MINIMASI SHRINKAGE, SINK MARKS DAN WARPAGE PADA INDUSTRI MOLD MODERN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. No Jenis Pengujian Alat Kondisi Pengujian

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSES PERANCANGAN

APLIKASI MOLDFLOW ADVISER PADA INDUSTRI PLASTIK MODERN UNTUK MENDAPATKAN PARAMATER INJEKSI MOLD YANG OPTIMAL

BAB I PENDAHULUAN. semakin berkembang pesat, baik dalam dunia perekonomian, pendidikan, pembangunan, perindustrian, dan lain sebagainya.

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI PENYUSUTAN PRODUK HASIL INJEKSI PLASTIK DENGAN SALURAN PENDINGIN LURUS DAN TANPA SALURAN PENDINGIN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

REVERSE ENGINEERING OUTER REAR BUMPER MOBIL ESEMKA RAJAWALI R2

PENGARUH VARIASI TEKANAN INJEKSI TERHADAP KEKUATAN TARIK KOMPOSIT MATRIK POLYPROPYLENE DENGAN PENGUAT SERAT AMPAS TEBU PADA PROSES INJECTION MOULDING

BAB III METODE PENELITIAN

Simulasi dan Studi Eksperimental Proses Injeksi Plastik Berpendingin Konvensional

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI HALAMAN PERSEMBAHAN HALAMAN MOTTO KATA PENGANTAR

PROSES INJECTION MOLDING PADA PEMBUATAN FRONT FENDER SPIN 125 DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR. : Achmad Muttaqin NPM :

ANALISIS PARAMETER OPERASI PADA PROSES PLASTIK INJECTION MoOLDING UNTUK PENGENDALIAN CACAT PRODUK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

DESAIN DAN OPTIMASI INJECTION MOLD SISTEM SLIDER PADA PRODUK PREFORM STICK T15

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA. memproduksi MCB (Mini Circuit Breaker). PT ABC berproduksi selama lima hari

BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN MANFAAT BAGI MITRA

BAB IV ANALISA DATA 4.1 PERBANDINGAN KONSUMSI ENERGI SETIAP MESIN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Prosedur Penelitian Prosedur penelitian digunakan untuk mempersempit permasalahan yang diteliti, sehingga dapat membahas dan menjelaskan permasalahan secara tepat. Pada penelitian tugas akhir ini yaitu membandingkan data yang didapat dari data pengukuran dari kedua material, yaitu LDPE murni dan daur ulang. Langkah awal adalah mengolah data setting parameter dengan metode DOE di software minitab, kemudian memasukkan setting parameter pada mesin injection molding. Kemudian mencari produk plastik LDPE yang paling optimal dari segi cacat sink mark dan produk plastik LDPE daur ulang mendapatkan produk plastik yang dapat menyamai kualitas paling optimal dari produk plastik LDPE murni menggunakan alat ukur kerataan (dial gauge) untuk mendapatkan hasil pengukuran. Kemudian dari data-data kedua tipe material diolah untuk dibandingkan. 3.2 Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di laboratorium injeksi plastik Teknik Mesin Gedung G6 lantai dasar Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 3.3 Bahan Bahan untuk penelitian ini adalah material plastik berjenis low density polyethylene (LDPE) murni dan daur ulang yang terbuat dari minyak bumi. Material plastik ini berjenis semi-crystaline. Sifat dari material plastik LDPE yaitu mudah diproses, kuat, fleksibel, kedap air, permukaan berlilin, tidak jernih tapi tembus cahaya. 19

20 Gambar 3.1 Bijih plastik LDPE murni Gambar 3.2 Bijih plastik LDPE daur ulang 3.4 Alat Alat yang digunakan antara lain adalah : 1. Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah mesin injection molding untuk membuat spesimen dari bijih plastik LDPE. Dengan spesifikasi seperti yang dijelaskan di tabel berikut :

21 Tabel 3.1 Spesifikasi Mesin Injeksi Satuan dan nama bagian Kapasitas Ukuran screw mm 28 32 36 Injection unit Injection Pressure kg/cm 2 2640 2020 1590 Volume injeksi cm 3 89 116 147 Kecepatan injeksi mm/sec 104 136 176 Clamping force kn 70 Open daylight Mm 630 Mold unit Mold open stroke Mm 460 Mold height Mm 170 Platen size (H x V) Mm 560 x 560 Machine dimentions Mm 3850 x 1100 x 1600 Gambar 3.3 Mesin injection molding

22 2. Kunci L digunakan untuk mengencangkan baut heater barrel. Gambar 3.4 Kunci L 3. Kunci inggris digunakan untuk mengencangkan dan melepaskan baut pada cooling mold. Gambar 3.5 Kunci inggris

23 4. Semprotan mold release, digunakan untuk mempermudah proses ejecting. Gambar 3.6 Mold release 5. Mini infrared thermal, digunakan untuk mengetahui suhu aktual barrel pada setiap segmen. Gambar 3.7 Mini infrared thermal

24 6. Dial gauge, digunakan untuk mengukur kerataan permukaan pada spesimen/mengukur sink mark. Gambar 3.8 Dial gauge 7. Software minitab, adalah program statistik memasukkan data variasi parameter. Untuk menghitung regresi degan cepat, lalu memasukkan data dengan cara kerja yang mirip Excel. Didalam penelitian digunakan untuk menentukan variasi parameter dan faktor yang berpengaruh dengan cacat sink mark pada metode DOE. Gambar 3.9 Software minitab untuk menentukan DOE (phoenix-bay.com)

25 8. Mikroskop Olympus Stereo SZ 61, mikroskop ini digunakan untuk mengambil foto optik sehingga terlihat cacat sink mark permukaan produk plastik LDPE. Gambar 3.10 Mikroskop Olympus SZ 61 Adapun spesifikasi mikroskop Olympus SZ 61 adalah sebagai berikut : 1. Sistem Optik : Greenough Optical System 2. Total Perbesaran : 2.4 x 240 x [SZ61]*1 3. Zoom Body : Zoom Ratio; 5 (0.8x-4x) [SZ61] 4. AS Observation Tube : Binocular Observation Tube (TIA 45 /60 ) [SZ61] 5. Fokus : Stand 6. Dimensi : 194 (W) x 253 (D) x 368 (H) mm

26 3.5 Diagram Alir Mulai Persiapan bahan LDPE murni dan daur ulang Penentuan variasi parameter dengan Metode Design of Experiment (DOE) Setting parameter di mesin Injeksi Proses pembuatan produk dengan Injection Molding Produk Jadi Tidak Ya Pengambilan Data & Pengukuran Produk Analisis data dan proses perbandingan plastik LDPE murni dan daur ulang Selesai Gambar 3.11 Diagram alir penelitian

27 3.6 Metode Design Of Experiment (DOE) Pengoptimalan produk plastik LDPE menggunakan metode design of experiment (DOE) dengan menentukan desain faktorial dan data variasi parameter proses injeksi yang dapat menentukan jumlah eksperimen minimal yang dapat memberikan informasi sebanyak mungkin dari semua faktor yang berpengaruh terhadap parameter, empat variasi yang berpengaruh terhadap cacat sink mark, diantaranya yaitu melt temperature, holding pressure, injection pressure, dan cooling time dan tiga level perubahan. Secara teoritis setting parameter di mesin terdapat perhitungan untuk menentukan variasi parameter. Berikut adalah typical injection molding condition material LDPE pada tabel 3.2. Tabel 3.2 Typical injection molding LDPE Cosmothene F410-1 Typical Injection Molding Conditions LDPE Barrel Temperatures : Rear 135 C Middle 145 C Front 155 C Nozzle 160 C Melt Temperature 160 C Mold Temperatur 20 C 40 C Injection Pressure 600-1350 bar Holding Pressure 50-75% dari injection pressure 3.6.1 Perhitungan hydraulic pressure Untuk mengetahui perhitungan hydraulic pressure yang akan digunakan pada setting parameter dilakukan perhitungan parameter injection pressure secara teoritis dengan menggunakan rumus seperti berikut:...(3.1) Ph : Pressure hydraulic (bar) Ps : Pressure screw (bar) As : Luas screw (mm 2 ) Ah : Luas hydraulic (mm 2 )

28 Diketahui : Ps : 600 bar As : 28 mm 2 Ah : 140 mm 2 Berdasarkan perhitungan nilai minimal hydraulic pressure secara teoritis didapatkan hasil sebesar 120 bar, sedangkan pada saat penelitian dilakukan trial material didapatkan nilai hydraulic pressure sebesar 130 bar, sehingga nilai hydraulic pressure yang digunakan untuk penelitian yaitu sebesar 120 sampai 130 bar. 3.6.2 Perhitungan holding pressure Dapat diketahui besarnya holding pressure pada mesin injeksi, dari spesifikasi material yang digunakan yaitu 50 75 % (Cosmothene F410-1) dari hydraulic pressure, hasil perhitungan diperoleh 84 bar, holding pressure yang dapat digunakan 60 90 bar. 3.6.3 Perhitungan cooling time Perhitungan cooling time yang akan digunakan pada setting parameter dilakukan secara teoritis dengan menggunakan rumus seperti berikut:...(3.2) S : Cooling time minimum (sec) t : Tebal part (mm) α : Thermal diffusity Bahan (mm 2 /s) Tr : Ejection temperatur dari part ( o C) Tm : Suhu mold ( o C) Tc : Suhu silinder ( o C)

29 Diketahui : t : 4 mm α : 0,1585 mm 2 /s Tr : 80 o C Tm : 35 o C Tc : 145 o C Perhitungan cooling time didapatkan hasil sebesar 18,24 sec, sedangkan pada waktu penelitian cooling time yang dipakai sebesar 20 sec, dikarenakan tidak adanya cooling tower pada mesin injeksi yang mengakibatkan sistem cooling pada mesin tidak bekerja secara maksimal. 3.6.4 Penentuan Holding Time Holding time untuk parameter setting yang digunakan bisa didapatkan dengan me lakukan trial. Berikut adalah penentuan holding time dengan trial. Tabel 3.3 Trial produk untuk parameter holding time Berat Produk Gram Holding Time Sec M1 M2 3,7 5,6 t 1 0,5 t 2 1 M3 6,4 t 3 2,5 M4 9,4 t 4 3 M5 9,4 t 5 3,5 M6 9,4 t 6 4 M7 9,4 t 7 4,5

Berat Produk (Gram) 30 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 0 1 2 3 4 5 Waktu Tahan (Detik) Sealing Point Gambar 3.12 Grafik sealing point holding time Dengan trial yang telah dilakukan pada parameter holding time didapatkan sealing point pada waktu 3 detik dengan berat produk 9,4. Penentuan parameter holding time adalah 3 detik. Pemilihan parameter proses yang tepat didapatkan dari literatur data sheet LDPE cosmothene F410-1 dan dari buku Arburg Practical to Injection Moulding (Vannessa, 2004) serta dengan mendiskusikan ke salah satu industri plastik di Yogyakarta, pembicaraan secara personal dengan setter mesin, dan serangkaian percobaan (trial) pada saat melakukan setting parameter di mesin injeksi. Pemilihan parameter proses dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut. Tabel 3.4 Parameter variabel Faktor Parameter Satuan Level 1 Level 2 Level 3 A Temperature melting C 155 150 145 B Injection pressure Bar 120 125 130 C Holding pressure Bar 80 85 90 D Cooling time Second 15 20 25

31 3.7 Desain Faktorial Penelitian ini menggunakan penetapan desain tiga level dan empat variabel sehingga didapat 9 percobaan yang berarti terdapat tiga perubahan variabel dalam setiap faktor. Penelitian ini juga tidak terlepas dari faktor noise dalam penetapan faktorial seperti, cooling tidak bekerja secara maksimal, penyimpangan pada thermocouple pada sepanjang segmen barrel, tidak adanya pengaturan suhu pada mold, posisi nozzel barrel tidak center dengan mold pada mesin. Faktor noise diabaikan pada penelitian ini karena metode DOE menggunakan pengolahan data variasi parameter proses terdiri dari beberapa faktor dan level yang telah ditentukan. Faktor noise pada mesin diabaikan atau indikator yang divariasi dalam parameter proses untuk meningkatkan kualitas selama pembuatan produk plastik. Desain faktorial dalam penelitian ini adalah sebagai berikut pada tabel 3.5. Tabel 3.5 Desain faktorial Faktor Percobaan Level parameter proses A B C D 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 3 1 3 3 3 4 2 1 2 3 5 2 2 3 1 6 2 3 1 2 7 3 1 3 2 8 3 2 1 3 9 3 3 2 1

32 3.7.1 Pembuatan Produk Plastik Prosedur pengoprasian dan pembuatan produk plastik dengan mesin injeksi plastik adalah sebagai berikut : a. Menyiapkan material plastik LDPE murni dan daur ulang yang akan digunakan dalam penelitian. b. Menghidupkan mesin injeksi dan menekan tombol ON pada heater terlebih dulu kemudian barulah menekan tombol motor listrik pada control panel pada mesin injeksi. c. Setelah menghidupkan semua komponen tersebut, masukkan data variasi parameter yang sudah disiapkan sesuai dengan material plastik LDPE dengan variasi parameter suhu leleh material tekanan injeksi, tekanan holding, dan waktu pendinginan. Berikut adalah variasi parameter proses dengan memasukkan variabel yang berpengaruh dapat dilihat pada tabel 3.6. Tabel 3.6 Parameter proses injection molding Faktor Level parameter proses A B C D Percobaan ke Melt temperature (ºC) Injection pressure (bar) Holding pressure (bar) Cooling time (s) 1 155 120 80 15 2 155 125 85 20 3 155 130 90 25 4 150 120 85 25 5 150 125 90 15 6 150 130 80 20 7 145 120 90 20 8 145 125 80 25 9 145 130 85 15

33 d. Setelah memasukkan data variasi parameter, hal yang pelu dilakukan adalah memasukkan material biji plastik yang digunakan ke dalam hopper. e. Selanjutnya charging material plastik agar mateial plastik dapat mencair dan siap di injeksikan ke dalam cetakan. f. Setelah material plastik mencair dan suhu lelehnya sesuai maka proses injeksi siap dilakukan. g. Kemudian tekan tombol manual, semi auto atau full auto injection pada control panel untuk memulai proses injeksi plastik. h. Setelah mesin beroperasi tunggu sampai proses berlangsung sampai proses injeksi berhenti, ketika mold injeksi terbuka kemudian produk plastik dilepaskan oleh ejector. 3.7.2 Tahap Pengukuran Spesimen Pengukuran dilakukan dengan alat ukur kerataan (dial gauge) secara transversal, longitudinal, near gate, dan far gate berdasarkan produk plastik yang dihasilkan dari mesin injeksi yang berupa multipurpose speciment DIN 527-2. Berikut adalah gambar produk multipurpose speciment gambar 3.13 dan 3.14: Gambar 3.13 Produk plastik

34 Gambar 3.14 Gambar produk plastik Pengukuran untuk mengetahui besarnya sink mark atau kecekungan permukaan spesimen dibagi menjadi 3. Berikut adalah pengukuran yang dilakukan antara lain : 1. Pengukuran longitudinal Pengukuran longitudinal adalah proses mengukur pada permukaan pada sepanjang spesimen dengan menggunakan alat ukur dial gauge. Pengukuran longitudinal terlihat pada gambar 3.14. Gambar 3.14 Pengukuran longitudinal

35 2. Pengukuran transversal Pengukuran transversal adalah proses mengukur pada permukaan pada sepanjang spesimen dengan menggunakan alat ukur dial gauge. Pengukuran secara transversal dapat dilihat pada gambar 3.15. Gambar 3.15 Pengukuran transversal 3. Pengukuran near gate dan far gate Pengukuran dekat dengan masuknya cairan plastik (near) gate dan ujung produk (far) gate diukur untuk mengetahui kecacatan sink mark didaerah tersebut. Berikut dapat dilihat pengukuran near dan far gate pada gambar 3.16. Gambar 3.16 Pengukuran near dan far gate

36 3.8 Analisa Penyimpangan Pembacaan Temperatur Thermocouple Pada saat mengatur parameter pada control panel mesin injeksi terjadi beberapa penyimpangan pembacaan oleh thermocouple pada mesin injeksi. Dikarenakan pada saat dilakukan pengukuran temperatur leleh dengan menggunakan mini infrared thermal, hasil dari pengukuran tersebut sangat berbeda dengan hasil pengaturan temperatur leleh pada panel setting parameter, penyimpangan pembacaan temperatur leleh pada mesin injeksi sebesar 10 % dari suhu aktual atau suhu sebenarnya. Temperatur menjadi sangat menyimpang dengan suhu aktual sebenarnya. Permasalahan berikut dapat diatasi dengan mengganti perangkat thermocouple dan cara penempatan yang pas, agar ketika pembacaan di panel setting parameter dapat terbaca secara aktual atau terbaca suhu yang sebenarnya pada barrel mesin injeksi. Berikut pada tabel 3.7 adalah penyimpangan pembacaan temperatur leleh material plastik pada mesin injeksi. Tabel 3.7 Penyimpangan pembacaan thermocouple Penyimpangan pembacaan thermocouple Seg 1 Seg 2 Seg 3 Seg 4 Temperatur terukur (aktual) ( o C) 172 161 155 144 Temperatur yang terbaca ( o C) 158 163 151 132