BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini menuntut adanya suatu analisa dan evaluasi yang baik, serta penggunaan waktu yang efisien sebelum mengambil keputusan. Baik keputusan untuk mengganti atau meningkatkan teknologi yang ada dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Dalam perkembangan teknologi dunia industri yang semakin pesat dan kompleks, maka diharapkan setiap teknologi yang telah dipilih dapat digunakan semaksimal dan seefisien mungkin. PT Java Match Factory merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri korek api. Perusahaan ini awalnya berpusat di wilayah Jakarta, namun seiring dengan meningkatnya permintaan dari konsumen, akhirnya dibuka cabang di wilayah Bandung. Dalam skripsi ini, PT. Java Match yang akan diteliti adalah yang berada di wilayah Bandung, karena jumlah produksi yang dihasilkan lebih besar, dan mempunyai jumlah karyawan dan lini produksi yang lebih banyak. Proses produksi perusahaan ini bersifat continous process (proses produksi yang terus-menerus) maka dari itu volume output yang dihasilkan jumlahnya besar. Selain itu mesin-mesin yang ada juga bekerja secara otomatis selama 24 jam. Untuk itu diperlukan adanya suatu perawatan mesin
2 (maintenance) untuk menjaga agar tetap dalam kondisi yang optimal, dan siap pakai Dalam pelaksanaan produksinya ada dua jenis proses, yaitu Splint Process (pembuatan batang korek) dan Match Production Process (pembuatan korek api sampai packaging). Baik Splint maupun Match Production masingmasing memiliki empat buah lini yang terdiri dari mesin-mesin yang sama serta mengeluarkan output akhir yang sama. Namun, bila salah satu mesin di dalam sebuah lini tersebut rusak, maka secara otomatis lini yang dapat berproduksi hanya menjadi tiga lini. Dalam hal ini Match Production Process merupakan proses yang paling penting, karena disini kita dapat mengetahui berapa jumlah total produksi yang dapat dihasilkan, serta apakah target produksi terpenuhi atau tidak. Dalam perawatan dan pemeliharaan mesin perusahaan ini belum terdapat penjadwalan, sehingga pelaksanaannya masih dapat dikategorikan kedalam corrective maintenance (perbaikan bila sudah terjadi kerusakan), sehingga pada pelaksanaannya masih dijumpai gangguan maupun kerusakan mesin pada saat proses produksi berlangsung. Kerusakan mesin yang datang dengan tidak terduga tentunya sangat mengganggu jumlah produksi yang dihasilkan Untuk itu perlu dilakukan penelitian terhadap tingkat kedatangan kerusakan mesin dan tingkat pelayanan perbaikan mesin. Dari penelitian ini diharapkan, dapat diketahui kapan waktu pelaksanaan perawatan dan perbaikan mesin yang tepat, sehingga mesin dapat berproduksi dengan lebih optimal. Untuk itu diperlukan data-data historis mengenai waktu terjadinya kerusakan, lama waktu perbaikan dan juga data yang
3 menyangkut biaya perbaikan mesin. Biaya perbaikan mesin ini diperlukan untuk dapat diteliti lebih jauh mengenai biaya perbaikan yang optimal. 1.2. Perumusan Masalah Setelah dilakukan penelitian dan wawancara terhadap PT Java Match Factory, diketahui bahwa perusahaan ini memerlukan adanya suatu metode pemecahan masalah terhadap kerusakan mesin yang datang dengan tidak terduga. Dari seluruh faktor permasalahan yang ada (waktu terjadinya kerusakan, lama waktu perbaikan, dan frekuensi kerusakan), maka akan dibuat suatu optimasi berdasarkan data acuan yang ada dalam kegiatan penelitian selanjutnya. Dari dua jenis proses yang ada, yaitu Splint Process dan Match Production Process, didalam skripsi ini hanya dibahas mengenai Match Production Process saja, karena merupakan proses yang paling penting, dan dari sini dapat diketahui berapa jumlah total produksi yang dapat dihasilkan, serta apakah total produksi itu sesuai target yang diharapkan atau tidak. Dari mesinmesin yang digunakan pada Match Production Process, hanya akan dipilih satu jenis mesin yang paling penting dalam pembuatan korek api. Mesin ini disebut dengan mesin Match Dipping Machine. Dengan optimasi ini, diharapkan dapat diperoleh waktu pencegahan kerusakan mesin yang paling tepat, sehingga dapat membantu pihak manajemen bagian maintenance dalam menentukan kebijakan-kebijakan lebih lanjut. Dari perancangan sistem informasi penjadwalan pada mesin-mesin yang ada di Match Production, perlu dibuat adanya suatu penjadwalan bagi para teknisi sehingga dapat lebih teratur dalam memelihara mesin.
4 1.3. Ruang Lingkup Ruang lingkup pembahasan dapat diperinci sebagai berikut : 1. Penelitian dilakukan di PT. Java Match Factory wilayah Bandung, disini penelitian dibatasi hanya pada bagian maintenance, dengan proses produksi dibagian Match Prodution Process. Mesin yang akan dibahas dalam skripsi ini hanya pada Match Dipping Machine, karena dalam mesin ini batang korek (splint) diubah menjadi korek api secara utuh. Pembahasan juga meliputi seluruh cost yang terkait dengan perawatan atau penggantian mesin, seperti tenaga kerja, komponen, dan biaya kehilangan produksi. 2. Data historis yang digunakan diambil mulai dari bulan September 2006 hingga Agustus 2007. 3. Perancangan Sistem Informasi dilakukan pada lingkup permasalahan yang ada pada bagian maintenance. 1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut: Mengetahui waktu frekuensi interval pencegahan kerusakan pada komponen mesin Match Dipping Machine. Menentukan selang waktu kerusakan, serta besarnya biaya pencegahan. Membantu manager dalam pengaturan jadwal produksi, melalui suatu program yang dapat memberikan jadwal pencegahan kerusakan.
5 Merancang sebuah sistem informasi penjadwalan pencegahan kerusakan untuk membantu para teknisi dalam melakukan perbaikan yang lebih teratur, dan persiapan pelaksanaan pencegahan dengan lebih matang. Selain tujuan-tujuan tersebut di atas, penelitian ini juga memiliki manfaat yaitu sebagai berikut: a. Bagi perusahaan : Membantu pengontrolan pelaksanaan kegiatan penjadwalan pencegahan kerusakan, sehingga dapat meminimasi adanya kemungkinan kegiatan produksi terganggu karena masalah teknis pada mesin-mesin produksi yang dapat mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Dapat memberikan informasi mengenai kegiatan penjadwalan mesin yang dilakukan, mulai dari tanggal perawatan, jenis mesin dan komponen yang perlu diperbaiki. Membantu memberikan informasi mengenai penjadwalan kegiatan perbaikan yang rapi dan akurat. Membantu dalam pendokumentasian data perbaikan yang telah dilaksanakan dan jadwal pencegahan berikutnya. b. Bagi penulis : Dapat menerapkan teori-teori yang mendukung penyelesaian terhadap masalah pencegahan kerusakan.
6 Mengembangkan kemampuan menganalisa sistem dan melakukan penyusunan sistem informasi terkait dengan penjadwalan pencegahan kerusakan. c. Bagi Binus : Dapat menjadi tambahan referensi untuk mendukung kegiatan pembelajaran terutama bagi mahasiswa lainnya. Pembahasan mengenai waktu pencegahan kerusakan ini dapat dijadikan titik awal (momentum) bagi lembaga penelitian bidang riset, inovasi dan kemitraan BINUS, karena dapat diterapkan untuk aplikasi-aplikasi lainnya, seperti perawatan pesawat terbang, transportasi darat dan laut, serta industri-industri strategis lainnya yang bersifat komersial.