BAB II MIXING APARATUS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA SOLID-LIQUID MIXING

LAPORAN PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA WAKTU PENCAMPURAN

Kata kunci: fluida, impeller, pengadukan, sekat, vorteks.

MIXING. I. Tujuan Percobaan Untuk menghomogenkan larutan dengan mengetahui kebutuhan energi pengaduk yang dibutuhkan.

LABORATORIUM PERLAKUAN MEKANIK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Percobaan 1.2 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Teori

I. TUJUAN. Menghitung Nilai Power Number Menjelaskan pengaruh viskositas, densitas, dan rate pengadudukan terhadap Power pengsadukana

PERANCANGAN MIXER MATERI KULIAH KALKULUS TEP FTP UB RYN MATERI KULIAH KALKULUS TEP FTP UB

TANGKI BERPENGADUK (TGK)

Rumus bilangan Reynolds umumnya diberikan sebagai berikut:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dicampur gula merah aren dan santan kelapa. Ketiga bahan baku tersebut. kematangan tertentu. Ketiga komposisi yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia I Efflux Time BAB I PENDAHULUAN

BAB IV ANALISA PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN BLOWER

VI. DASAR PERANCANGAN BIOREAKTOR. Kompetensi: Setelah mengikuti kuliah mahasiswa dapat membuat dasar rancangan bioproses skala laboratorium

Teori Koagulasi-Flokulasi

Mixing & Agitation in Food Processing (Pencampuran dan Pengadukan dalam Pengolahan Pangan)

BAB II TEORI ALIRAN PANAS 7 BAB II TEORI ALIRAN PANAS. benda. Panas akan mengalir dari benda yang bertemperatur tinggi ke benda yang

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Modul Praktikum Penentuan Karakterisasi Rangkaian Pompa BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. m (2.1) V. Keterangan : ρ = massa jenis, kg/m 3 m = massa, kg V = volume, m 3

REYNOLDS NUMBER K E L O M P O K 4

BAB II LANDASAN TEORI. bisa mengalami perubahan bentuk secara kontinyu atau terus-menerus bila terkena

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi fluida

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUKUM STOKES. sekon (Pa.s). Fluida memiliki sifat-sifat sebagai berikut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK KIMIA IV DINAMIKA PROSES PADA SISTEM PENGOSONGAN TANGKI. Disusun Oleh : Zeffa Aprilasani NIM :

Jika massa jenis benda yang tercelup tersebut kg/m³, maka massanya adalah... A. 237 gram B. 395 gram C. 632 gram D.

BAB II DASAR TEORI. Aliran hele shaw..., Azwar Effendy, FT UI, 2008

Bab IV Analisis dan Pengujian

Gambar 2.1. Grafik hubungan TSR (α) terhadap efisiensi turbin (%) konvensional

Simulasi Pola Aliran dalam Tangki Berpengaduk menggunakan Side-Entering Impeller untuk Suspensi Padat-Cair

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Fluida

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA DATA

METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian. Alat dan Bahan Penelitian. Prosedur Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I BESARAN DAN SISTEM SATUAN

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA I VISKOSITAS CAIRAN BERBAGAI LARUTAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Aliran Fluida. Konsep Dasar

Koagulasi Flokulasi. Shinta Rosalia Dewi 9/25/2012 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KARAKTERISTIK ZAT CAIR Pendahuluan Aliran laminer Bilangan Reynold Aliran Turbulen Hukum Tahanan Gesek Aliran Laminer Dalam Pipa

MEKANIKA FLUIDA DI SUSUN OLEH : ADE IRMA

BAB III DASAR-DASAR PERENCANAAN

PENGARUH DESAIN IMPELLER, BAFFL ve, DAN KECEPATAN PUTAR PADA PROSES ISOLASI MINYAK KELAPA MURNI DENGAN METODE PENGADUKAN

Percobaan L-2 Hukum Joule Uraian singkat : Dasar teori:

FLUIDA DINAMIS. 1. PERSAMAAN KONTINUITAS Q = A 1.V 1 = A 2.V 2 = konstanta

MODUL PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA

BAB II LANDASAN TEORI

Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Asam Sulfat Dan Natrium Nitrat Kapasitas Ton/Tahun LAMPIRAN

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

Aliran Turbulen (Turbulent Flow)

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN

MEKANIKA FLUIDA. Ferianto Raharjo - Fisika Dasar - Mekanika Fluida

SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI I LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMA/MA SEDERAJAT PAKET 1

Edy Sriyono. Jurusan Teknik Sipil Universitas Janabadra 2013

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2005

Ciri dari fluida adalah 1. Mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah

Fisika Umum (MA101) Zat Padat dan Fluida Kerapatan dan Tekanan Gaya Apung Prinsip Archimedes Gerak Fluida

3. (4 poin) Seutas tali homogen (massa M, panjang 4L) diikat pada ujung sebuah pegas

ALAT PENCAMPURAN. BAHAN (MIXING) Agitasi(pengadukan) dan Mixing (Pencampuran)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ALIRAN FLUIDA. Kode Mata Kuliah : Oleh MARYUDI, S.T., M.T., Ph.D Irma Atika Sari, S.T., M.Eng

METODOLOGI PENELITIAN

(Indra Wibawa D.S. Teknik Kimia. Universitas Lampung) POMPA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENERAAN ALAT UKUR LAJU ALIR FLUIDA

Nama : Zainal Abidin NPM : Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT.

LAMPIRAN 1 METODOLOGI PENELITIAN

Analisa Efisiensi Turbin Vortex Dengan Casing Berpenampang Lingkaran Pada Sudu Berdiameter 56 Cm Untuk 3 Variasi Jarak Sudu Dengan Saluran Keluar

SOAL BABAK PENYISIHAN OLIMPIADE FISIKA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TUGAS AKHIR BIDANG KONVERSI ENERGI PERANCANGAN, PEMBUATAN DAN PENGUJIAN POMPA DENGAN PEMASANGAN TUNGGAL, SERI DAN PARALEL

FISIKA. Kelas X PENGUKURAN K-13. A. BESARAN, SATUAN, DAN DIMENSI a. Besaran

OPERASI TEKNIK KIMIA I

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 3 CONDENSING VAPOR

BAB II PRINSIP-PRINSIP DASAR HIDRAULIK

Analisis Aliran Fluida Terhadap Fitting Serta Satuan Panjang Pipa. Nisa Aina Fauziah, Novita Elvianti, dan Verananda Kusuma Ariyanto

ANALISIS LAJU ALIRAN PANAS PADA REAKTOR TANKI ALIR BERPENGADUK DENGAN HALF - COIL PIPE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI PENGARUH KECEPATAN IMPELER TERHADAP ALIRAN FLUIDA DALAM FERMENTOR BIOETHANOL SECARA VISUALISASI

II. TINJAUAN PUSTAKA. digalakan penemuan-penemuan atau pemanfatan-pemanfaatan energi-energi

BAB II LANDASAN TEORI

D. 80,28 cm² E. 80,80cm²

PEMISAHAN MEKANIS (mechanical separations)

BAB II LANDASAN TEORI

LAPORAN PRAKTIKUM KONVEKSI PADA ZAT CAIR

Pengadukan dan Pencampuran

LOGO POMPA CENTRIF TR UGAL

Transkripsi:

BAB II MIXING APARATUS 2.1. Tujuan Percobaan - Mengetahui pengaruh jenis pengaduk dan baffle terhadap angka Frounde pada air dan minyak kelapa - Mengetahui hubungan antara bilangan Reynold (N Re ) terhadap faktor pencampuran NaOH dan air - Mengetahui hubungan antara daya (P) dan jenis liquida terhadap bilangan Reynold (N Re ). 2.2. Tinjauan Pustaka Pencampuran merupakan suatu operasi yang dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi ketidaksamaan komposisi, suhu atau sifat lain yang terdapat dalam suatu bahan. Selain itu pencampuran juga digunakan untuk berbagai ragam operasi, dimana derajat homogenitas bahan bercampur itu sangat berbeda-beda. Pencampuran dapat terjadi karena adanya gerakan dari bahan tersebut. Agar bahan tersebut dapat bergerak diperlukan suatu pengadukan dimana pengadukan tersebut akan memberikan suatu gerakan tertentu pada suatu bahan didalm bejana. Pemilihan pengaduk sangat ditentukan oleh jenis pencampuran yang diinginkan serta keadaan bahan yang akan dicampur (Anonim, 2015). Sedangkan pengadukan adalah operasi yang menciptakan terjadinya gerakan di dalam bahan yang diaduk (Teknik Kimia ITB, 2015). Pengadukan zat cair dilakukan berbagai tujuan, antara lain: a. Membuat suspense partikel zat padat b. Untuk meramu zat cair yang mampu campur (miscible), sebagai contoh metal alkohol dengan air c. Untuk mendispersikan (menyebarkan) gas dalam zat cair dalam bentuk gelembunggelembug kecil d. Untuk menyebabkan zat cair yang tidak dapat bercampur sehingga membentuk emulsi atau suspensi partikel halus pada kedua zat cair inmiscible tersebut e. Untuk mempercepat perpindahan kalor antara zat cair baik sesame bahan dengan menyuplai panas yang ada dalam tangki pencampuran tersebut. 21

22 Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pencampuran, yaitu: - Aliran Aliran yang turbulen dan laju alir bahan yang tinggi biasanya menguntungkan proses pencampuran. Sebaliknya, aliran yang laminar dapat mengagalkan pencampuran. - Ukuran partikel/luas permukaan Semakin luas permukaan kontak bahan-bahan yang harus dicampur, yang berarti semakin kecil partikel dan semakin mudah gerakannya di dalam campuran, maka proses pencampuran semakin baik. - Kelarutan Semakin besar kelarutan bahan-bahan yang akan dicampur satu terhadap lainnya, semakin baik pencampurannya (Anonim, 2015). Rancangan pengaduk sangat dipengaruhi oleh jenis aliran, laminar atau turbulen. Aliran laminar biasanya membutuhkan pengaduk yang ukurannya hampir sebesar tangki itu sendiri. Hal ini disebabkan karena aliran laminar tidak memindahkan momentum sebaik aliran turbulen. Pencampuran di dalam tangki pengaduk terjadi karena adanya gerak rotasi dari pengaduk dalam fluida. Gerak pengaduk ini memotong fluida tersebut dan dapat menimbulkan arus eddy yang bergerak keseluruhan sistem fluida tersebut. Oleh sebab itu, pengaduk merupakan bagian yang paling penting dalam suatu operasi pencampuran fasa cair dengan tangki pengaduk. Pencampuran yang baik akan diperoleh bila diperhatikan bentuk dan dimensi pengaduk yang digunakan, karena akan mempengaruhi keefektifan proses pencampuran, serta daya yang diperlukan. Menurut aliran yang dihasilkan, pengaduk dapat dibagi menjadi 3 golongan: - Pengaduk aliran aksial yang akan menimbulkan aliran yang sejajar dengan sumbu putaran - Pengaduk aliran radial yang akan menimbulkan aliran berarah tangensial dan radial terhadap bidang rotasi pengaduk. Komponen aliran tangensial menyebabkan timbulnya vortex da terjadinya pusaran, dan dapat dihilangakan dengan pemanasan baffle atau cruciform baffle - Pengaduk aliran campuran yang merupakan gabungan dari kedua jenis pengaduk di atas.

23 Menurut bentuknya, pengaduk dapat dibagi menjadi 3 golongan yaitu: 1. Propeller Kelompok ini bisa digunakan untuk kecepatan pengadukan tinggi dengan arah aliran aksial. Pengaduk ini dapat digunakan untuk cairan yang memiliki viskositas rendah dan tidak bergantung pada ukuran serta bentuk tangki. Kapasitas sirkulasi yang dihasilkan besar dan sensitive terhadap bebab head. Gambar 2.1. Jenis pengaduk propeller 2. Turbine Istilah turbine ini diberikan bagi berbagai macam jenis pengaduk tanpa memandang rancangan, arah discharge atau karakteristik aliran. Turbine merupakan pengaduk dengan sudut tegak datar dan bersudut konstan. Pengaduk jenis ini digunakan pada viskositas fluida rendah seperti halnya pengaduk jenis propeller. Pengaduk turbin menimbulkan aliran arah radial dan tengensial. disekitar turbin terjadi daerah turbulensi yang kuat, arus dan geseran yang kuat antar fluida. Salah satu jenis pengaduk turbine adalah pitched blade. Pengaduk jenis ini memiliki sudut-sudut konstan. Aliran terjadi pada arah aksial, meski demikian terdapat pola aliran pada arah radial. aliran ini akan mendominasi jika sudut berada dekat dengan dasar tangki. Gambar 2.2. Jenis pengaduk turbine

24 3. Paddles 4. Pengaduk jenis ini sering memegang peranan penting pada proses pencampuran dalam industry. Bentuk pengaduk ini memiliki minimum 2 sudut, horizontal atau vertical dengan nilai D/T yang tinggi. Paddle digunakan pada aliran fluida laminar, transisi atau turbulen tanpa baffle. 5. 6. Gambar 2.3. Jenis pengaduk paddle 7. Disampaing itu masih ada bentuk-bentuk pengaduk yang lain yang biasanya merupakan modifikasi dari ketiga bentuk diatas. 8. 9. Gambar 2.4. Tipe-tipe pengaduk jenis turbin (a) Flate Blade (b) Curved Blad (c) Pitchet Blade 10. 11. Gambar 2.5. Tipe-tipe pengaduk jenis propeller (a) Standart three blades (b) Wedless (c) Guarded 12. 13. Gambar 2.6. Tipe-tipe pengaduk jenis pedal (a) Basic (b) Anchor (c) Blassed

25 14. Pengadukan pada kecepatan tinggi ada kalanya mengakibatkan pola aliran melingkar disekitar pengaduk. Gerakan melingkar tersebut dinamakan vorteks. Vorteks dapat terbentuk disekitar pengaduk ataupun dipusat tangki yang tidak menggunakan baffle (Teknik Kimia ITB, 2015). 15. Agar bejana proses bekerja efektif pada setiap masalah pengadukan yang dihadapi, volume fluida yang disirkulasi oleh impeller harus cukup besar agar dapat menyapu keseluruhan bejana dalam waktu singkat. Demikian pula, kecepatan harus meninggalkan impeller itu harus cukup tinggi agar dapat mencapai semua sudut tangki. Dalam operasi pencampuran dan penyebaran (dispersi) laju sirkulasi bukanlah merupakan satu satunya faktor dan bukan pula merupakan faktor yang penting. Keturbulenan adalah akibat dari arus yang terarah baik serta gradien kecepatan yang cukup besar didalam zat cair. Sirkulasi dan pembangkitan keturbulenan, keduanya memerlukan energi. 16. Daya sangat dibutuhkan dalam operasi pencampuran untuk menggerakkan motor pengaduk agar terjadinya proses pencampuran. Faktor faktor yang mempengaruhi kebutuhan daya ialah : - Diameter pengaduk (D) - Viskositas cairan (µ) - Densitas fluida (ρ) - Medan gravitasi (g c ) - Kecepatan putaran pengaduk (n) - Jumlah pengaduk pada poros - Bentuk dan jenis pengaduk - Perbandingan tinggi cairan pada tangki dengan diameter tangki. (Anonim, 2015) - Daya (P) 17. Persamaan-persamaan yang digunakan dalam perhitungan percobaan mixing aparatus antara lain: 18. Persamaan yang digunakan untuk menghitung daya adalah : 19...P = V I...(2.1) 20. Dimana : P = daya (Watt) 21. V = beda potensial (Volt) 22. I = kuat arus (Ampere)

26 - Angka Daya (N P ) - Persamaan yang digunakan untuk menghitung angka daya adalah : -...N p = P 3 ρ N Da (2.2) - Dimana : Np = angka daya - P= daya (Watt) - ρ = massa jenis fluida (kg/m 3 ) - N = kecepatan pengadukan (rps) - Da = diameter pengaduk (m) - Kecepatan Pengadukan (N) 5... - Persamaan yang digunakan untuk menghitung kecepatan pengadukan adalah : 5 3 Da NP ρ N gc - P = (1) 2 2 N P N Da N Q g - H = (2) N H g 2 N - N 2 P Da = (3) - Mensubstitusi persamaan (3) ke persamaan (1) 5 N Q H g 3 Da N P ρ N 2 N P Da gc - P =, menjadi : Q - N = P g H g N c Q D 3 a...(2.3) - Dimana : - Np = angka daya - P = daya (Watt) - ρ = massa jenis fluida (g/cm 3 ) - N = kecepatan rotasi (rps) - Da = diameter pengaduk (cm) - H = panjang pengaduk (cm) - g c = konstanta dimensional (bernilai 1 dalam satuan SI) - N Q = discharge coefficient

27 - g = gravitasi (cm/s 2 ) - Bilangan Reynold (N Re ) - Persamaan yang digunakan untuk menghitung bilangan Reynold adalah : -...N R e = D 2 a N P μ... (2.4) - Dimana: N Re = bilangan Reynold - N = kecepatan pengadukan (rps) - ρ = densitas fluida (kg/m 3 ) - Da = diameter pengaduk (m) - μ = viskositas fluida (Pa.s) - Angka Frounde - Persamaan yang digunakan untuk menghitung angka Frounde adalah : -...F r = N g L wl... (2.5) - Dimana: N Fr = angka Froude - N = kecepatan rotasi (rps) - g = gravitasi (cm/s 2 ) - L wl = panjang garis gelombang (cm) - Faktor Pencampuran (f t ) - Persamaan yang digunakan untuk menghitung faktor pencampuran adalah :

27 -... f t t T N Da 2 H 2/3 1/2 g D 1/6 3/2 t Da 1/2... (2.6) - Dimana: f t = faktor pencampuran - t T = waktu pencampuran (s) - N = kecepatan rotasi (rps) - Da = diameter pengaduk (cm) - g = gravitasi (cm/s 2 ) - H = panjang pengaduk (cm) - D t = diameter tangki (cm) (Geankoplis, 1997).

28 2.3. Variabel Percobaan A. Variabel Tetap - Volume air : 1500 ml - Volume minyak kelapa : 1500 ml - Massa NaOH : 10 gram - Kuat arus : 10 ampere B. Variabel Berubah - Jenis pengaduk : Paddle, berdaun tiga, berdaun empat - Jumlah baffle : Tanpa, dua, tiga, empat - Beda potensial : 6; 7,5; 9 volt - Jenis liquida : Air dan minyak kelapa 2.4. Alat dan Bahan A. Alat-alat yang digunakan: B. Bahan-bahan yang digunakan: - batang pengaduk - air (H 2 O) - baffle dua, tiga dan empat - natrium hidroksida (NaOH) - Beakerglass - minyak kelapa (C 12 H 24 O 2 ) - kaca arloji - klem - motor pengaduk - neraca ohauss - pengaduk jenis paddle, berdaun tiga, dan berdaun empat - penggaris - statif - stopwatch - transformator 2.5. Prosedur Percobaan A. Menentukan Angka Frounde pada air - Menyiapkan beakerglass 2000 ml yang diisi air sebanyak 1500 Ml kemudian memasang pengaduk dengan jenis paddle - Mengatur stop kontak pada transformator ke posisi on sehingga mixer berputar pada beda potensial 6 Volt - Mengukur panjang garis gelombang yang terbentuk

29 - Mengulangi percobaan diatas untuk jenis pengaduk, baffle dan beda potensial yang berbeda. B. Menentukan Angka Frounde pada minyak kelapa - Menyiapkan beakerglass 2000 ml yang diisi minyak kelapa sebanyak 1500 ml kemudian pasang pengaduk dengan jenis paddle - Mengatur stop kontak pada transformator ke posisi on sehingga mixer berputar pada beda potensial 6 Volt - Mengukur panjang garis gelombang yang terbentuk - Mengulangi percobaan diatas untuk jenis pengaduk, baffle dan bedapotensial yang berbeda. C. Menentukan faktor pencampuran antara air dengan NaOH - Menyiapkan beakerglass 2000 ml yang diisi air sebanyak 1500 ml kemudian pasang pengaduk dengan jenis paddle - Menimbang NaOH sebanyak 10 gram dan mengatur beda potensial sebesar 6 Volt - Mengatur stop kontak pada transformator ke posisi on sehingga mixer berputar bersamaan dengan masuknya NaOH dan stopwatch menyala - Mencatat waktu yang diperlukan untuk NaOH tersebut bercampur dengan air - Mengulangi percobaan diatas untuk jenis pengaduk, baffle dan bedapotensial yang berbeda. - - - - - - - - - - - -

30 2.6. Gambar Peralatan 2.7. 2.8. Gambar 2.7. Instrumen Mixing Aparatus 2.9. Keterangan gambar : 1. Terminal arus listrik 2. Kabel stop kontak transformator 3. Pengatur voltase 4. Lampu indikator voltase 5. Transformator 6. Saklar transformator 7. Kabel penghubung antara transformator dengan motor listrik 8. Motor pengaduk 9. Batang pengaduk 10. Klem 11. Statif 12. Baffle 2.10.

30 2.11. 2.12. 2.13.

35 2.7. Data Pengamatan 2.8. Tabel 2.1. Data Pengamatan Panjang Garis Gelombang pada Air 2.9. Beda Potensial 2.10. (Volt) 2.14. 6 2.62. 7,5 2.11. Jumlah Baffle 2.15. Tanpa 2.27. Dua 2.39. 2.51. 2.63. Tanpa 2.. Dua 2.12. Jenis Pengaduk 2.13. Panjang Garis Gelombang (cm) 2.16. Paddle 2.17. 4,5 2.20. Berdaun 2.24. Berdaun 2.21. 2,5 2.25. 4 2.28. Paddle 2.29. 0,5 2.32. Berdaun 2.36. Berdaun 2.33. 2 2.37. 0,5 2.40. Paddle 2.41. 0,1 2.44. Berdaun 2.48. Berdaun 2.45. 0,2 2.49. 0,1 2.52. Paddle 2.53. 0,1 2.56. Berdaun 2.. Berdaun 2.57. 0,1 2.61. 0,1 2.64. Paddle 2.65. 8 2.68. Berdaun 2.72. Berdaun 2.69. 5 2.73. 5 2.76. Paddle 2.77. 1 2.80. Berdaun 2.84. Berdaun 2.81. 2,5 2.85. 1

35 2.110. 9 2.87. 2.99. 2.111. Tanpa 2.123. Dua 2.135. 2.88. Paddle 2.89. 0,5 2.92. Berdaun 2.96. Berdaun 2.93. 0,1 2.97. 0,2 2.100. Paddle 2.101. 0,1 2.104. Berdaun 2.108. Berdaun 2.105. 0,1 2.109. 0,1 2.112. Paddle 2.113. 13 2.116. Berdaun 2.120. Berdaun 2.117. 11,5 2.121. 8,5 2.124. Paddle 2.125. 0,1 2.128. Berdaun 2.132. Berdaun 2.129. 0,5 2.133. 0,1 2.136. Paddle 2.137. 0,1 2.140. Berdaun 2.144. Berdaun 2.141. 0,5 2.145. 0,1 2.148. Paddle 2.149. 0,1 2.147. 2.152. Berdaun 2.153. 0,1 2.156. Berdaun 2.157. 0,1 2.158. 2.159. Tabel 2.2. Data Pengamatan Panjang Garis Gelombang pada Minyak 2.1. Beda Potensial 2.161. (Volt) 2.162. Jumlah Baffle 2.163. Jenis Pengaduk 2.164. Panjang Garis Gelombang (cm)

35 2.165. 6 2.213. 7,5 2.166. Tanpa 2.178. Dua 2.1. 2.202. 2.214. Tanpa 2.226. Dua 2.238. 2.167. Paddle 2.168. 0,1 2.171. Berdaun 2.172. 0,8 2.1. Berdaun 2.176. 1 2.179. Paddle 2.180. 0,1 2.183. Berdaun 2.184. 0,3 2.187. Berdaun 2.188. 0,7 2.191. Paddle 2.192. 0,1 2.195. Berdaun 2.196. 0,2 2.199. Berdaun 2.200. 0,4 2.203. Paddle 2.204. 0,1 2.207. Berdaun 2.208. 0,2 2.211. Berdaun 2.212. 0,6 2.215. Paddle 2.216. 1 2.219. Berdaun 2.220. 1,3 2.223. Berdaun 2.224. 1,7 2.227. Paddle 2.228. 0,4 2.231. Berdaun 2.232. 0,6 2.235. Berdaun 2.236. 0,8 2.239. Paddle 2.240. 0,1 2.243. Berdaun 2.244. 0,1 2.247. Berdaun 2.248. 0,2

35 2.261. 9 2.250. 2.262. Tanpa 2.274. Dua 2.286. 2.251. Paddle 2.252. 0,2 2.255. Berdaun 2.259. Berdaun 2.256. 0,3 2.2. 0,5 2.263. Paddle 2.264. 3 2.267. Berdaun 2.271. Berdaun 2.268. 3,2 2.272. 3,5 2.2. Paddle 2.276. 2,5 2.279. Berdaun 2.283. Berdaun 2.280. 2,8 2.284. 3 2.287. Paddle 2.288. 0,2 2.291. Berdaun 2.295. Berdaun 2.292. 0,4 2.296. 0,5 2.299. Paddle 2.300. 1 2.298. 2.303. Berdaun 2.304. 1,1 2.307. Berdaun 2.308. 1,5 2.309. 2.310. Tabel 2.3. Data Pengamatan Waktu Pencampuran antara Air dengan NaOH 2.311. Beda Potensial 2.312. (Volt) 2.313. Jumlah Baffle 2.316. 6 2.317. Tanpa 2.314. Jenis Pengaduk 2.315. Waktu Pencampuran (detik) 2.318. Paddle 2.319. 2.322. Berdaun 2.326. Berdaun 2.323. 77 2.327. 111

35 2.364. 7,5 2.329. Dua 2.341. 2.353. 2.365. Tanpa 2.377. Dua 2.389. 2.401. 2.330. Paddle 2.331. 100 2.334. Berdaun 2.335. 119 2.338. Berdaun 2.339. 138 2.342. Paddle 2.343. 111 2.346. Berdaun 2.347. 140 2.350. Berdaun 2.351. 147 2.354. Paddle 2.355. 134 2.358. Berdaun 2.359. 140 2.362. Berdaun 2.363. 146 2.366. Paddle 2.367. 52 2.370. Berdaun 2.371. 64 2.374. Berdaun 2.3. 82 2.378. Paddle 2.379. 108 2.382. Berdaun 2.383. 210 2.386. Berdaun 2.387. 218 2.3. Paddle 2.391. 107 2.394. Berdaun 2.395. 191 2.398. Berdaun 2.399. 198 2.402. Paddle 2.403. 131 2.406. Berdaun 2.407. 147 2.410. Berdaun 2.411. 155

35 2.4. 2.461. 2.462. 2.463. 2.464. 2.465. 2.466. 2.467. 2.468. 2.469. 2.470. 2.471. 2.472. 2.473. 2.412. 9 2.413. Tanpa 2.425. Dua 2.437. 2.449. 2.414. Paddle 2.415. 47 2.418. Berdaun 2.419. 58 2.422. Berdaun 2.423. 70 2.426. Paddle 2.427. 57 2.430. Berdaun 2.431. 67 2.434. Berdaun 2.435. 73 2.438. Paddle 2.439. 49 2.442. Berdaun 2.443. 53 2.446. Berdaun 2.447. 55 2.450. Paddle 2.451. 74 2.454. Berdaun 2.455. 98 2.458. Berdaun 2.459. 117

36 2.474. 2.8. Tabel Perhitungan 2.4. Tabel 2.4. Perhitungan Kecepatan Pengadukan, bilangan Reynold, dan Angka Frounde pada Air untuk Pengaduk Jenis Paddle 2.476. B eda Potensial 2.483. 6 2.511. 7,5 2.477. 2.478. Panjang 2.480. Kece Jumlah 2.479. 2.481. 2.482. N Garis patan Baffl Daya NRe Fr Gelombang Pengadukan e 2.489. 4, 2.484. 2.486. 2.487. 3,272 2.488. 2.485. 4,5 92643438 tanpa 65E+02 9,13E+05 8 2.495. 2.496. 1 2.491. 2.493. 2.494. 3,272 2.492. 0,5 912804,03 4,779303 dua 65E+02 98 16 2.502. 2.498. 2.500. 2.501. 3,272 2.499. 0 912804,03 tiga 65E+02 98 2.503. 0 2.509. 2.505. 2.507. 2.508. 3,272 2.506. 0 912804,03 empat 65E+02 98 2.510. 0 2.516. 2.517. 4, 2.512. 2.514. 2.515. 409,0 2.513. 8 1141005,0 61853223 tanpa 810017 498 8 2.519. 2.520. 1 2.521. 2.522. 409,0 2.523. 2.524. 1

36 2.539. 9 2.567. dua 810017 2.526. 2.528. 2.529. 409,0 2.527. 0,5 tiga 810017 2.533. 2.535. 2.536. 409,0 2.534. 0 empat 810017 2.540. 2.542. 2.543. 4,8 2.541. 13 tanpa 972021 2.547. 2.549. 2.550. 4,8 2.548. 0 dua 972021 2.554. 2.556. 2.557. 4,8 2.555. 0 tiga 972021 2.561. 2.563. 2.564. 4,8 2.562. 0,1 empat 972021 1141005,0 498 2.530. 1141005,0 498 2.537. 1141005,0 498 2.544. 1369206,0 597 2.551. 1369206,0 597 2.558. 1369206,0 597 2.565. 1369206,0 597 3,063181 86 2.531. 1 8,474128 95 2.538. 0 2.545. 4, 34768972 5 2.552. 0 2.559. 0 2.566. 4 9,571289 8

37 2.568. Tabel 2.5. Perhitungan Kecepatan Pengadukan, bilangan Reynold, dan Angka Frounde pada Air untuk Pengaduk Berdaun 2.569. B eda Potensia l 2.576. 6 2.4. 7,5 2.570. Jumlah Baffl e 2.577. tanpa 2.584. dua 2.591. tiga 2.598. empat 2.5. tanpa 2.571. Panjang Garis Gelombang 2.578. 2,5 2.585. 2 2.592. 0,2 2.599. 0 2.6. 5 2.572. Daya 2.579. 2.586. 2.593. 2.0. 2.7. 2.573. Kece patan Pengadukan 2.580. 3,272 65E+02 2.587. 3,272 65E+02 2.594. 3,272 65E+02 2.1. 3,272 65E+02 2.8. 409,0 810017 2.574. NRe 2.581. 912804,03 98 2.588. 912804,03 98 2.595. 912804,03 98 2.2. 912804,03 98 2.9. 1141005,0 498 2.5. N Fr 2.582. 6,95053 07 2.589. 7,3896515 82 2.596. 2 3,368130 11 2.3. 0 2.610. 5,8420325 28

37 2.632. 9 2.6. 2.612. dua 2.619. tiga 2.626. empat 2.633. tanpa 2.640. dua 2.647. tiga 2.654. empat 2.613. 2,5 2.620. 0,1 2.627. 0 2.634. 11,5 2.641. 0,5 2.648. 0,5 2.655. 0,1 2.614. 2.621. 2.628. 2.635. 2.642. 2.649. 2.656. 2.615. 409,0 810017 2.622. 409,0 810017 2.629. 409,0 810017 2.636. 4,8 972021 2.643. 4,8 972021 2.650. 4,8 972021 2.657. 4,8 972021 2.616. 1141005,0 498 2.623. 1141005,0 498 2.630. 1141005,0 498 2.637. 1369206,0 597 2.644. 1369206,0 597 2.651. 1369206,0 597 2.658. 1369206,0 597 2.617. 8,2618816 33 2.624. 4 1,309408 17 2.631. 0 2.638. 4,6225466 09 2.645. 2 2,168954 74 2.652. 2 2,168954 74 2.659. 4 9,571289 8

38 2.661. Tabel 2.6. Perhitungan Kecepatan Pengadukan, bilangan Reynold, dan Angka Frounde pada Air untuk Pengaduk Berdaun 2.662. B eda Potensia l 2.669. 6 2.697. 7,5 2.663. Jumlah Baffl e 2.670. tanpa 2.677. dua 2.684. tiga 2.691. empat 2.698. tanpa 2.664. Panjang Garis Gelombang 2.671. 4 2.678. 0,5 2.685. 0 2.692. 0 2.699. 5 2.665. Daya 2.672. 2.679. 2.686. 2.693. 2.700. 2.666. Kecep atan Pengadukan 2.673. 3,2726 5E+02 2.680. 3,2726 5E+02 2.687. 3,2726 5E+02 2.694. 3,2726 5E+02 2.701. 409,08 10017 2.667. NRe 2.674. 912804,03 98 2.681. 912804,03 98 2.688. 912804,03 98 2.695. 912804,03 98 2.702. 1141005,0 498 2.668. N Fr 2.6. 5,2252727 44 2.682. 1 4,779303 16 2.689. 0 2.696. 0 2.703. 5,8420325 28

38 2.725. 9 2.3. 2.705. dua 2.712. tiga 2.719. empat 2.726. tanpa 2.733. dua 2.740. tiga 2.747. empat 2.706. 1 2.713. 0,2 2.720. 0 2.727. 8,5 2.734. 0 2.741. 0 2.748. 0 2.707. 2.714. 2.721. 2.728. 2.735. 2.742. 2.749. 2.708. 409,08 10017 2.715. 409,08 10017 2.722. 409,08 10017 2.729. 4,89 72021 2.736. 4,89 72021 2.743. 4,89 72021 2.0. 4,89 72021 2.709. 1141005,0 498 2.716. 1141005,0 498 2.723. 1141005,0 498 2.730. 1369206,0 597 2.737. 1369206,0 597 2.744. 1369206,0 597 2.1. 1369206,0 597 2.710. 1 3,063181 86 2.717. 2 9,210162 64 2.724. 0 2.731. 5,3767612 95 2.738. 0 2.745. 0 2.2. 0

39 2.4. Tabel 2.7. Perhitungan Kecepatan Pengadukan, bilangan Reynold, dan Angka Frounde pada MinyakKelapa untuk Pengaduk Jenis Paddle 2.5. Be da Potensial 2.762. 6 2.7. 7,5 2.6. Jumlah Baffle 2.763. tanpa 2.770. dua 2.777. tiga 2.784. empat 2.791. tanpa 2.7. Panja ng Garis Gelombang 2.764. 0 2.771. 0 2.778. 0 2.785. 0 2.792. 1 2.8. Daya 2.765. 2.772. 2.779. 2.786. 2.793. 2.9. Kecepat an Pengadukan 2.766. 3,67672 E+02 2.773. 3,67672 E+02 2.780. 3,67672 E+02 2.787. 3,67672 E+02 2.794. 459,5 4058 2.7. N Re 2.767. 1 0568,376 35 2.774. 1 0568,376 35 2.781. 1 0568,376 35 2.788. 1 0568,376 35 2.795. 1 3210,470 4 2.761. N Fr 2.768. 0 2.7. 0 2.782. 0 2.789. 0 2.796. 1 4,679 844

39 2.818. 9 2.846. 2.798. dua 2.805. tiga 2.812. empat 2.819. tanpa 2.826. dua 2.833. tiga 2.840. empat 2.799. 0,4 2.806. 0 2.813. 0,2 2.820. 3 2.827. 2,5 2.834. 0,2 2.841. 1 2.800. 2.807. 2.814. 2.821. 2.828. 2.835. 2.842. 2.801. 459,5 4058 2.808. 459,5 4058 2.815. 459,5 4058 2.822. 551,508 487 2.829. 551,508 487 2.836. 551,508 487 2.843. 551,508 487 2.802. 1 3210,470 4 2.809. 1 3210,470 4 2.816. 1 3210,470 4 2.823. 1 5852,564 5 2.830. 1 5852,564 5 2.837. 1 5852,564 5 2.844. 1 5852,564 5 2.803. 2 3,20494 912 2.810. 0 2.817. 3 2,816 376 2.824. 1 0,16789 926 2.831. 1 1,13837 558 2.838. 3 9,38010 452 2.845. 1 7,61131 813

40 2.847. Tabel 2.8. Perhitungan Kecepatan Pengadukan, bilangan Reynold, dan Angka Frounde pada MinyakKelapa untuk Pengaduk Berdaun 2.848. B eda Potensial 2.855. 6 2.883. 7,5 2.849. Jumlah Baffle 2.856. tanpa 2.863. dua 2.870. tiga 2.877. empat 2.884. tanpa 2.850. Panjan g Garis Gelombang 2.857. 0,8 2.864. 0,3 2.871. 0,2 2.878. 0,2 2.885. 1,3 2.851. Daya 2.858. 2.865. 2.872. 2.879. 2.886. 2.852. Kecepata n Pengadukan 2.859. 3,67672 E+02 2.866. 3,67672 E+02 2.873. 3,67672 E+02 2.880. 3,67672 E+02 2.887. 459,54 058 2.853. N Re 2.8. 1 0568,376 35 2.867. 1 0568,376 35 2.874. 1 0568,376 35 2.881. 1 0568,376 35 2.888. 1 3210,470 4 2.854. N Fr 2.861. 1 3,126701 51 2.868. 2 1,435813 8 2.8. 2 6,253403 01 2.882. 2 6,253403 01 2.889. 1 2,871789 83

40 2.939. 2.911. 9 2.891. dua 2.898. tiga 2.5. empat 2.912. tanpa 2.919. dua 2.926. tiga 2.933. empat 2.892. 0,6 2.899. 0,1 2.6. 0,3 2.913. 3,2 2.920. 2,8 2.927. 0,4 2.934. 1,1 2.893. 2.0. 2.7. 2.914. 2.921. 2.928. 2.935. 2.894. 459,54 058 2.1. 459,54 058 2.8. 459,54 058 2.915. 551,5084 87 2.922. 551,5084 87 2.929. 551,5084 87 2.936. 551,5084 87 2.895. 1 3210,470 4 2.2. 1 3210,470 4 2.9. 1 3210,470 4 2.916. 1 5852,564 5 2.923. 1 5852,564 5 2.930. 1 5852,564 5 2.937. 1 5852,564 5 2.896. 1 8,946761 62 2.3. 4 6,409898 25 2.910. 2 6,794767 25 2.917. 9, 84502612 9 2.924. 1 0,5247 64 2.931. 2 7,845938 95 2.938. 1 6,791732 99

41 2.940. Tabel 2.9. Perhitungan Kecepatan Pengadukan, bilangan Reynold, dan Angka Frounde pada MinyakKelapa untuk Pengaduk Berdaun 2.941. Bed a Potensial 2.948. 6 2.976. 7,5 2.942. J umlah Baffle 2.949. ta npa 2.956. d ua 2.963. ti ga 2.970. e mpat 2.977. ta npa 2.943. Panjan g Garis Gelombang 2.950. 1 2.957. 0,7 2.964. 0,4 2.971. 0,6 2.978. 1,7 2.944. Daya 2.951. 2.958. 2.965. 2.972. 2.979. 2.945. Kecepa tan Pengadukan 2.952. 3,6767 2E+02 2.959. 3,6767 2E+02 2.966. 3,6767 2E+02 2.973. 3,6767 2E+02 2.980. 459,59 04058 2.946. N Re 2.953. 1 0568,37 635 2.9. 1 0568,37 635 2.967. 1 0568,37 635 2.974. 1 0568,37 635 2.981. 1 3210,47 04 2.947. N Fr 2.954. 1 1,74087 8 2.961. 1 4,03303 419 2.968. 1 4,03303 419 2.9. 1 4,03303 419 2.982. 1 1,255 368

41 2.1004. 9 2.1032. 2.984. d ua 2.991. ti ga 2.998. e mpat 2.1005. ta npa 2.1012. d ua 2.1019. ti ga 2.1026. e mpat 2.985. 0,8 2.992. 0,2 2.999. 0,5 2.1006. 3,5 2.1013. 3 2.1020. 0,5 2.1027. 1,5 2.986. 2.993. 2.1000. 2.1007. 2.1014. 2.1021. 2.1028. 2.987. 459,59 04058 2.994. 459,59 04058 2.1001. 459,59 04058 2.1008. 551,50 8487 2.1015. 551,50 8487 2.1022. 551,50 8487 2.1029. 551,50 8487 2.988. 1 3210,47 04 2.995. 1 3210,47 04 2.1002. 1 3210,47 04 2.1009. 1 5852,56 45 2.1016. 1 5852,56 45 2.1023. 1 5852,56 45 2.1030. 1 5852,56 45 2.989. 1 6,40837 688 2.996. 3 2,816 376 2.1003. 2 0,513 746 2.1010. 9,413645 512 2.1017. 1 0,16789 926 2.1024. 2 4,616 495 2.1031. 1 4,37958 104

42 2.1033. Tabel 2.10. Perhitungan Kecepatan Pengadukan, Faktor Pencampuran, dan Angka Daya pada Air dengan NaOH untuk Pengaduk Jenis Paddle 2.1034. B eda Potensial 2.1035. Ju mlah Baffle 2.1042. ta 2.1036. Waktu 2.1043. 2.1037. Daya 2.1044. 2.1038. Kecepata n Pengadukan 2.1045. 3,27265 2.1039. Faktor Pencampuran 2.1046. 11066 2.1040. Angka Daya 2.1047. 0,00549 npa 2.1049. du 2.1050. 2.1051. E+02 2.1052. 3,27265 377,15 2.1053. 55331 3806 2.1054. 0,00549 2.1041. 6 a 2.1056. tig 100 2.1057. 2.1058. E+02 2.1059. 3,27265 885,8 2.10. 61418 3806 2.1061. 0,00549 a 2.1063. e 111 2.1064. 2.1065. E+02 2.1066. 3,27265 393,2 2.1067. 11976 3806 2.1068. 0,00549 mpat 2.1070. ta 134 2.1071. 2.1072. E+02 2.1073. 409,0810 58667 2.1074. 44957 3806 2.10. 0,00351 2.1069. 7, 5 npa 2.1077. du a 2.1084. tig a 2.1091. e 52 2.1078. 168 2.1085. 107 2.1092. 2.1079. 2.1086. 2.1093. 017 2.1080. 409,0810 017 2.1087. 409,0810 017 2.1094. 409,0810 157,1821 2.1081. 14524 6200,1269 2.1088. 92507 996,5094 2.1095. 196 36 2.1082. 0,00351 36 2.1089. 0,00351 36 2.1096. 0,00351 2.1097. 9 mpat 2.1098. ta npa 131 2.1099. 47 2.1100. 017 2.1101. 4,8972 021 13005,7108 2.1102. 58513 469,1940 36 2.1103. 0,00244 1692

42 2.1105. du 2.1106. 2.1107. 2.1108. 4,8972 2.1109. 70963 2.1110. 0,00244 a 2.1112. tig 57 2.1113. 2.1114. 021 2.1115. 4,8972 143,46 2.1116. 61003 1692 2.1117. 0,00244 a 2.1119. e 49 2.1120. 2.1121. 021 2.1122. 4,8972 404,0533 2.1123. 92127 1692 2.1124. 0,00244 2.1125. mpat 74 021 589,7948 1692

43 2.1126. Tabel 2.11. Perhitungan Kecepatan Pengadukan, Faktor Pencampuran, dan Angka Daya pada Air dengan NaOH untuk Pengaduk Berdaun 2.1127. B eda Potensial 2.1128. Ju mlah Baffle 2.1135. tan 2.1129. Waktu 2.1136. 2.1130. Daya 2.1137. 2.1131. Kecepat an Pengadukan 2.1138. 3,27265 2.1132. Faktor Pencampuran 2.1139. 4255 2.1133. Angka Daya 2.1140. 0,0054 pa 2.1142. du 77 2.1143. 2.1144. E+02 2.1145. 3,27265 52,04 2.1146. 658449 93806 2.1147. 0,0054 2.1134. 6 a 2.1149. tig 119 2.1150. 2.1151. E+02 2.1152. 3,27265 44,06 2.1153. 774646 93806 2.1154. 0,0054 a 2.1156. em 140 2.1157. 2.1158. E+02 2.1159. 3,27265 40,07 2.11. 774646 93806 2.1161. 0,0054 pat 2.1163. tan 140 2.1164. 2.1165. E+02 2.1166. 409,081 40,07 2.1167. 553318 93806 2.1168. 0,0035 2.1162. 7, 5 pa 2.1170. du a 2.1177. tig a 2.1184. em 64 2.1171. 210 2.1178. 191 2.1185. 2.1172. 2.1179. 2.1186. 0017 2.1173. 409,081 0017 2.1180. 409,081 0017 2.1187. 409,081 85,7626 2.1174. 181557 0,1586 2.1181. 165131 096,5729 2.1188. 1270 136 2.11. 0,0035 136 2.1182. 0,0035 136 2.1189. 0,0035 2.11. 9 pat 2.1191. tan pa 147 2.1192. 58 2.1193. 0017 2.1194. 4,897 2021 425,1110 2.1195. 722081 10,9202 136 2.1196. 0,0024 41692

43 2.1198. du 2.1199. 2.1200. 2.1201. 4,897 2.1202. 834128 2.1203. 0,0024 a 2.1205. tig 67 2.1206. 2.1207. 2021 2.1208. 4,897 17,7872 2.1209. 659832 41692 2.1210. 0,0024 a 2.1212. em 53 2.1213. 2.1214. 2021 2.1215. 4,897 73,7719 2.1216. 122006 41692 2.1217. 0,0024 2.1218. pat 98 2021 808,1066 41692

44 2.1219. Tabel 2.12. Perhitungan Kecepatan Pengadukan, Faktor Pencampuran, dan Angka Daya pada Air dengan NaOH untuk Pengaduk Berdaun 2.1220. B eda Potensial 2.1221. Ju mlah Baffle 2.1228. tan 2.1222. Waktu 2.1229. 2.1223. Daya 2.1230. 2.1224. Kecepata n Pengadukan 2.1231. 3,27265 2.1225. Faktor Pencampuran 2.1232. 614183 2.1226. Angka Daya 2.1233. 0,0054 pa 2.1235. du 111 2.1236. 2.1237. E+02 2.1238. 3,27265 93,2 2.1239. 763580 93806 2.1240. 0,0054 2.1227. 6 a 2.1242. tig 138 2.1243. 2.1244. E+02 2.1245. 3,27265 02,35 2.1246. 813378 93806 2.1247. 0,0054 a 2.1249. em 147 2.1250. 2.1251. E+02 2.1252. 3,27265 72,07 2.1253. 807845 93806 2.1254. 0,0054 pat 2.1256. tan 146 2.1257. 2.1258. E+02 2.1259. 409,081 53,21 2.12. 708939 93806 2.1261. 0,0035 2.1255. 7, 5 pa 2.1263. du a 2.1270. tig a 2.1277. em 82 2.1264. 218 2.1271. 198 2.1278. 2.1265. 2.1272. 2.1279. 0017 2.1266. 409,081 0017 2.1273. 409,081 0017 2.1280. 409,081 78,6334 2.1267. 188474 235,87 2.1274. 171183 021,5781 2.1281. 134006 136 2.1268. 0,0035 136 2.12. 0,0035 136 2.1282. 0,0035 pat 2.1283. 9 2.1284. tan 155 2.1285. 2.1286. 0017 2.1287. 4,897 910,8314 2.1288. 871477 136 2.1289. 0,0024 pa 70 2021 20,0761 41692

44 2.1291. du 2.1292. 2.1293. 2.1294. 4,897 2.1295. 8826 2.1296. 0,0024 a 2.1298. tig 73 2.1299. 2.1300. 2021 2.1301. 4,897 22,3651 2.1302. 684732 41692 2.1303. 0,0024 a 2.1305. em 55 2.1306. 2.1307. 2021 2.1308. 4,897 08,6313 2.1309. 145661 41692 2.1310. 0,0024 pat 117 2021 189,2701 41692

45 2.9. Grafik 2.1311. Angka Fround (NFr) 40 35 30 25 20 15 10 5 Air Linear (Air) Linear (Air) Minyak 0 5 7 9 Beda Potensial (Volt) 2.1312. Grafik 2.1. Perhitungan antara Angka Frounde pada t angki tanpa baffle dengan jenis pengaduk 2.1313. paddle pada air dan minyak

45 Angka Fround (NFr) 14 12 10 8 6 4 2 Air Minyak 0 5 7 9 Beda Potensial (Volt) 2.1314. 2.1315. Grafik 2.2. Perhitungan antara Angka Frounde pada tangki tanpa baffle dengan jenis pengaduk 2.1316. berdaun tiga pada air dan minyak

46 2.1317. Angka Fround (NFr) 14 12 10 8 6 4 2 Air Minyak 0 5 7 9 Beda Potensial (Volt) 2.1318. Grafik 2.3. Perhitungan antara Angka Frounde pada tangki tanpa baffle dengan jenis pengaduk 2.1319. berdaun empat pada air dan minyak

46 2.1320. 50 40 Angka Fround (NFr) 30 20 10 Air Minyak 0 5 7 9 Beda Potensial (Volt) 2.1321. Grafik 2.4. Perhitungan antara Angka Frounde pada tangki dua baffle dengan jenis pengaduk 2.1322. paddle pada air dan minyak 2.1323.

47 2.1324. 25 20 Angka Fround (NFr) 15 10 5 Air Minyak 0 5 7 9 Beda Potensial (Volt) 2.1325. Grafik 2.5. Perhitungan antara Angka Frounde pada tangki dua baffle dengan jenis pengaduk 2.1326. berdaun tiga pada air dan minyak

47 2.1327. 50 40 Angka Fround (NFr) 30 20 10 Air Minyak 0 5 7 9 Beda Potensial (Volt) 2.1328. Grafik 2.6. Perhitungan antara Angka Frounde pada tangki dua baffle dengan jenis pengaduk 2.1329. berdaun empat pada air dan minyak 2.1330.

48 2.1331. 50 40 Angka Fround (NFr) 30 20 10 Air Mnyak 0 5 7 9 Beda Potensial (Volt) 2.1332. Grafik 2.7. Perhitungan antara Angka Frounde pada tangki tiga baffle dengan jenis pengaduk 2.1333. paddle pada air dan minyak

48 2.1334. Angka Fround (NFr) 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 5 7 9 Beda Potensial (Volt) Air Minyak 2.1335. Grafik 2.8. Perhitungan antara Angka Frounde pada tangki tiga baffle dengan jenis pengaduk 2.1336. berdaun tiga pada air dan minyak 2.1337.

49 2.1338. 50 40 Angka Fround (NFr) 30 20 10 Air Minyak 0 5 7 9 Beda Potensial (Volt) 2.1339. Grafik 2.9. Perhitungan antara Angka Frounde pada tangki tiga baffle dengan jenis pengaduk 2.1340. berdaun empat pada air dan minyak

49 2.1341. 50 40 Angka Fround (NFr) 30 20 10 Air Minyak 0 5 7 9 Beda Potensial (Volt) 2.1342. Grafik 2.10. Perhitungan antara Angka Frounde pada tangki empat baffle dengan jenis pengaduk 2.1343. paddle pada air dan minyak 2.1344.

50 2.1345. 50 40 Angka Fround (NFr) 30 20 10 Air Minyak 0 5 7 9 Beda Potensial (Volt) 2.1346. Grafik 2.11. Perhitungan antara Angka Frounde pada tangki tempat baffle dengan jenis pengaduk 2.1347. berdaun tiga pada air dan minyak

50 2.1348. 50 40 Angka Fround (NFr) 30 20 10 Air Minyak 0 5 7 9 Beda Potensial (Volt) 2.1349. Grafik 2.12. Perhitungan antara Angka Frounde pada tangki empat baffle dengan jenis pengaduk 2.1350. berdaun empat pada air dan minyak 2.1351.

51 2.1352. Faktor Pencampuran 1400.0000 1200.0000 1000.0000 800.0000 0.0000 400.0000 200.0000 0.0000 5 7 9 Beda Potensial (Volt) paddle berdaun tiga berdaun empat 2.1353. Grafik 2.13. Perhitungan antara faktor pencampuran antara air dengan NaOH pada tangki 2.1354. dengan tanpa baffle dengan berbagai jenis pengaduk

51 2.1355. 3000 2500 2000 Faktor Pencampuran 1500 1000 500 paddle berdaun tiga berdaun empat 0 5 7 9 Beda Potensial (Volt) 2.1356. Grafik 2.14. Perhitungan antara faktor pencampuran antara air dengan NaOH pada tangki 2.1357. dengan dua buah baffle dengan berbagai jenis pengaduk 2.1358. 2.1359.

52 2.13. 3000 2500 2000 Faktor Pencampuran 1500 1000 500 paddle berdaun tiga berdaun empat 0 5 7 9 Beda Potensial (Volt) 2.1361. Grafik 2.15. Perhitungan antara faktor pencampuran antara air dengan NaOH pada tangki 2.1362. dengan tiga buah baffle dengan berbagai jenis pengaduk

52 2.1363. 2500 2000 Faktor Pencampuran 1500 1000 500 Paddle berdaun tiga berdaun empat 0 5 7 9 Beda Potensial (Volt) 2.1364. Grafik 2.16. Perhitungan antara faktor pencampuran antara air dengan NaOH pada tangki dengan 2.1365. empat buah baffle dengan berbagai jenis pengaduk 2.1366.

53 2.1367. 10000 1400000 1200000 1000000 Bilangan Renold (NRe) 800000 0000 400000 200000 0 70 80 Daya (P).107 g.cm2/s3 2.1368. Grafik 2.17. Hubungan antara bilangan Reynold dengan daya pada air dengan berbagai 2.1369. jenis pengaduk

53 2.1370. Bilangan Renold (NRe) 18000 100 14000 12000 10000 8000 00 4000 2000 0 70 80 Daya (P).107 g.cm2/s3 2.1371. Grafik 2.18. Hubungan antara bilangan Reynold dengan daya pada minyak dengan berbagai 2.1372. jenis pengaduk 2.1373. 2.1374. 2.13. 2.1376. 2.1377. 2.1378. 2.1379. 2.1380.

54 2.10. Pembahasan 1. Mengetahui pengaruh jenis pengaduk terhadap angka Frounde pada air dan minyak kelapa. - Jenis pengaduk mempengaruhi besarnya angka Frounde pada air dan minyak kelapa. Pada jenis pengaduk, semakin banyak daun maka vorteks yang terbentuk semakin besar dan angka Froundenya semakin kecil. Hal ini dapat diketahui dari rumus sebagai berikut: 2.11. N Fr N g L WL 2.12. Dilihat dari grafik (2.3) praktikum ini sesuai dengan teori. Sedangkan untuk grafik (2.1.), (2.2.), (2.4), sampai (2.12) tidak sesuai dengan teori karena kurangnya kalibrasi alat sebelum melakukan percobaan sehingga hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan teori. - Jenis baffle mempengaruhi besarnya angka Frounde pada air dan minyak kelapa. Semakin banyak jenis baffle yang dipakai, maka vorteks yang terbentuk akan semakin kecil dan angka Froundenya semakin besar. Hal ini dapat diketahui dari rumus sebagai berikut: 2.13. N Fr N g L WL 2.14. Dilihat dari grafik (2.3) praktikum ini sesuai dengan teori. Sedangkan untuk grafik (2.1.), (2.2.), (2.4), sampai (2.12) tidak sesuai dengan teori karena kurangnya kalibrasi alat sebelum melakukan percobaan sehingga hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan teori. 2. Hubungan antara bilangan Reynold (NRe) dengan faktor pencampuran NaOH dengan air ialah berbanding terbalik. Semakin besar bilangan Reynold, maka alirannya semakin turbulen, sehingga faktor pencampuran semakin kecil dan larutan tersebut semakin homogen. Apabila faktor pencampurannya semakin kecil dan beda potensialnya semakin besar, maka waktu yang dibutuhkan juga semakin sedikit. Hal ini dapat diketahui dari rumus sebagai berikut:

54 2.15. f t t T N Da 2 H 2/3 1/2 g D 1/6 3/2 t Da 1/2

55 2.16. Dilihat dari grafik (2.13) sampai (2.15) pada praktikum ini sesuai dengan teori. Sedangkan untuk grafik (2.16) tidak sesuai dengan teori karena kurangnya kalibrasi alat sebelum melakukan percobaan sehingga hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan teori. 3. Mengetahui hubungan daya (P) dan pengaruh jenis liquida terhadap bilangan Reynold (NRe). - Hubungan antara daya dan bilangan Reynold ialah berbanding lurus. Semakin besar daya maka bilangan Reynoldnya semakin besar. Hal tersebut dapat diketahui dari persamaan-persamaan sebagai berikut: 2.17. P = V I 2.18. N = P ρ H g N Q D a N P e μ 2.19. N R = 2.20. Apabila daya (P) semakin besar maka kecepatan pengaduk (N) akan semakin besar dan bilangan Reynold (NRe) yang didapatkan juga semakin besar. Dilihat dari grafik (2.17) dan (2.18) pada praktikum ini sesuai dengan teori. - Viskositas dari jenis liquida mempengaruhi bilangan Reynold fluida itu 2.23. Kesimpulan sendiri. Semakin tinggi nilai viskositas dari fluida, maka semakin kecil 3 D 2 a bilangan Reynoldnya. Hal ini dapat diketahui dari persamaan: N P e μ 2.21. N R = 2.22. Dilihat dari grafik (2.17) dan (2.18) pada praktikum ini sesuai dengan teori. Pada fluida yang berupa air dengan viskositas yang lebih rendah, bilangan Reynoldnya lebih besar dari minyak yang mempunyai viskositas lebih tinggi. - Jenis pengaduk dan ada tidaknya baffle mempengaruhi besarnya Angka Frounde pada air dan minyak kelapa. Pada jenis pengaduk yang daunnya D 2 a

55 semakin banyak, maka vorteks yang terbentuk semakin besar dan angka Froundenya semakin kecil. Sedangkan pada jenis baffle yang semain

56 2.24. banyak, maka vorteks yang terbentuk akan semakin kecil dan angka Froundenya semakin besar. - Hubungan antara bilangan Reynold (NRe) dengan faktor pencampuran NaOH dengan air ialah berbanding terbalik. Semakin besar bilangan Reynold, maka semakin turbulen alirannya, sehingga faktor pencampuran semakin kecil dan larutan tersebut semakin homogen. - Hubungan antara bilangan Reynold dengan daya ialah berbanding lurus. 2.25. Semakin besar daya maka semakin besar bilangan Reynoldnya. Jenis liquida juga mempengaruhi bilangan Reynold fluida itu sendiri. Semakin tinggi nilai viskositas dari fluida, maka semakin kecil bilangan Reynoldnya.