BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT. Adi Satria Abadi (ASA) merupakan salah satu perusahaan di wilayah Yogyakarta yang memproduksi sarung tangan golf berbahan baku kulit domba. Menurut kategori industri BPS Yogyakarta, PT. ASA termasuk dalam kategori perusahaan menengah dengan jumlah karyawan sebanyak 287 orang. Dalam proses produksinya, sebagian besar karyawan perusahaan tersebut masih mengandalkan tenaga manusia secara langsung, seperti pemotongan kulit dan menjahit. Karena proses produksi PT. ASA masih terbilang manual, maka sebagian besar karyawannya bekerja di bagian produksi. Meskipun demikian, jika ditinjau dari wilayah pemasaran produknya, PT. ASA termasuk kategori perusahaan internasional yang sudah berhasil memasarkan produknya ke berbagai negara baik di Eropa, Amerika maupun Asia, seperti Perancis, Italia, Spanyol, New York, Jepang, dan lain-lain. Hal itu membuktikan bahwa PT. ASA mampu memproduksi produk dengan kualitas yang baik dan diterima oleh pasar internasional. Berdasarkan proses produksi yang berlangsung di PT. ASA, hal ini memberikan implikasi bahwa karyawan perusahaan tersebut, khususnya di bagian produksi memiliki peran penting dan strategis dalam menentukan keberhasilan PT. ASA untuk mencapai tujuannya. Oleh karena itu, pimpinan perusahaan harus mampu menciptakan sikap kerja (sikap karyawan yang dengan pekerjaan) yang 1
baik. Salah satu sikap kerja yang penting bagi karyawan dan perusahaan adalah kepuasan kerja (Robbins dan Judge, 2015). Kepuasan kerja adalah perasaan positif tentang pekerjaan yang dihasilkan daris suatu evaluasi terhadap aspekaspek yang terkait dengan pekerjaan. Kepuasaan kerja adalah tanggapan afektif atau emosional terhadap berbagai apsek pekerjaan seseorang (Kreitner dan Kinicki, 2014). Kepuasana kerja karyawan merupakan variabel penting dan strategis bagi kinerja, pengembangan, dan kelangsungan hidup perusaahan maupun bagi karyawan karena kepuasan kerja memiliki pengaruh yang positif terhadap motivasi kerja karyawan, komitmen organisasional, kepuasan hidup, keterlibatan kerja, dan kinerja karyawan (Kreitner dan Kinicki, 2014). Hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh Dhammika et al. (2012) terhadap karyawan organisasi sektor publik di Srilanka, penelitian Khan et al. (2011) terhadap karyawan rumah sakit di Pakistan, dan penelitian Shaikh et al. (2012) terhadap karyawan bank di Pakistan menjelaskan secara empiris bahwa salah faktor penting penentu kinerja karyawan adalah kepuasan kerja. Hal tersebut membuktikan bahwa pentingnya kepuasan kerja dalam mendukung tercapainya kinerja karyawan yang tinggi. Menurut Robbins dan Judge (2015), perusahaan yang mempunyai karyawan yang lebih puas cenderung lebih efektif apabila dibandingkan dengan perusahaan yang mempunyai karyawan yang kurang puas. Dari hasil-hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja merupakan salah satu variabel penting untuk tercapainya tujuan suatu perusahaan karena kepuasan kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. 2
Mengingat peran penting kepuasan kerja yang dijelaskan sebelumnya, maka pimpinan perusahaan senantiasa melakukan upaya dan kebijakan untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Upaya dan kebijakan dapat memberikan hasil yang optimal, jika upaya dan kebijakan tersebut dilakukan secara efektif dan efisien. Secara logis, agar dapat berjalan dengan efektif dan efisien, upaya dan kebijakan harus dilakukan berkaitan dengan faktor-faktor yang secara konseptual maupun empiris berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan. Salah satu cara untuk memperoleh informasi mengenai faktor-faktor tersebut adalah melalui suatu penelitian ilmiah. Dari hasil penelitian ilmiah itu, diharapkan dapat diperoleh faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja yang selanjutnya dapat digunakan untuk penyusunan kebijakan atau strategis dan melakukan upaya kegiatan peningkatan kepuasan keja karyawan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Gunavathy dan Ayswarya (2011) menunjukkan adanya hubungan atau korelasi yang signifikan dan positif antara kecerdasan emosional dengan kepuasan kerja. Sedangkan penelitian Brunetto et al. (2012), Samanvitha dan Jawahar (2012); Shooshtarian et al. (2013); menunjukkan bahwa kecerdasan emosional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. Lalu, hasil penelitian et al. (2013); Elias et al. (2012); dan Zaman et al. (2013) menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. Dengan kata lain, dari hasil-hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh signifikan dan positif terhadap kepuasan kerja karyawan adalah kecerdasan emosional dan motivasi kerja. Oleh karena itu, peneliti termotivasi untuk 3
melakukan penelitian mengenai pengaruh kecerdasan emosional dan motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan, khususnya di PT. ASA, Kalasan, Sleman, Yogyakarta. 1.2. Pertanyaan Penelitian Mengacu pada latar belakang yang telah disampaikan, maka pertanyaan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Apakah kecerdasan emosional berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan PT. ASA? 2. Apakah motivasi kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan PT. ASA? 1.3. Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian Teori motivasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori motivasi McClelland. Menurut terori ini, perilaku manusia ditentukan oleh kebutuhankebutuhan yang ada dalam dirinya. Tiga kebutuhan mendasar yang mendorong perilaku manusia tersebut adalah kebutuhan-kebutuhan untuk mencapai keberhasilan atau kesuksesan (need for achievement), kebutuhan untuk memperoleh dukungan (need for affiliation), dan kebutuhan untuk mempengaruhi atau menguasai orang lain (need for power) (As ad, 2012). Ketiga jenis kebutuhan tersebut, saat ini menurut penulis relevan dengan kebutuhan yang dihadapi oleh sebagian besar karyawan dan hal inilah yang menjadi alasan digunakannya teori motivasi McClelland dalam penelitian ini. 4
1.4. Tujuan Penelitan berikut: Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai 1. Untuk menguji pengaruh kecerdasan emosional terhadap kepuasan kerja karyawan PT. ASA. 2. Untuk menguji pengaruh motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan PT. ASA. 1.5. Manfaat Penelitian 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi empiris mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan PT. ASA, khususnya kecerdasn emosional dan motivasi kerja. Informasi tersebut diharapkan pula menjadi salah satu masukan dalam penyusunan kebijakan-kebijakan perusahaan yang berkaitan untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan. 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi atau rujukan bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian mengenai faktor-faktor penentu kepuasan kerja, termasuk faktor kecedasan emosional dan motivasi kerja yang menjadi variabel dalam penelitian ini. 5
1.6. Sistematika Penulisan Laporan penelitian ini terdiri dari lima bab dan pada setiap bagian terdiri atas sub-sub bab sebagai berikut: Bab I berisi pendahuluan, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup dan batasan penelitian, dan sistematika penelitian. Bab II berisi tinjauan pustaka yang menjelaskan masing-masing variabel penelitian serta menjelaskan keterkaitan atau pengaruh antar variabel penelitin. Selain itu, dalam bab ini juga disampaikan ringkasan hasil penelitian-penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini. Pada bagian akhir bab ini, disampaikan hipotesis penelitian dan kerangka penelitian. Bab III berisi rancangan penelitian, populasi dan sampel, jenis dan variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, instrument penelitian, alat analisis serta model penelitian. Bab IV berisi hasil penelitian dan pembahasannya. Bab V berisi kesimpulan dan saran. 6