BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi dan persaingan dunia saat ini, peran sarana

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri otomotif di Indonesia sudah sedemikian pesatnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam perkembangan dunia industri dewasa ini banyak mengalami kemajuan,

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Penduduk yang sangat tinggi sangat berdampak pada perkembangan ekonomi

PENDAHULUAN. konsumen dalam keberadaannya dipengaruhi kepentingan masing-masing yang

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas jasa sudah menjadi standar yang dapat dengan mudah dan cepat ditiru dan dimiliki oleh siapa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan teknologi yang makin dinamis membuat manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam memasuki era globalisasi sekarang ini, persaingan bukanlah suatu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Persaingan usaha di Indonesia saat ini sangat berkembang pesat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. berkompetisi. Perkembangan industry yang begitu pesat, perdagangan bisa terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini perubahan perekonomian dunia semakin berkembang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di jaman yang semakin modern seperti saat ini dalam menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. keputusan pembelian, dimana konsumen benar-benar membeli produk (Philips

BAB I PENDAHULUAN. baik itu bidang kesehatan, teknologi, dan otomotif. Perkembangan tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan strategi yang bersifat fundamental bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. sarana transportasi yang mampu mempersingkat jarak dan waktu, salah satu

BAB I PENDAHULUAN. dan pada giliran nya laba akan menurun. berusaha melakukan berbagai kegiatan yang menunjang, kegiatan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri otomotif di Indonesia sangat pesat, tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia perdagangan terbilang sangat ketat. Apalagi dengan. konsumen di dalam perdagangan internasional.

BAB I PENDAHULUAN. strategi pemasaran yang efektif untuk menggaet konsumen baru dan

Bab I. Pendahuluan. perusahaan. Dalam perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang dan jasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri otomotif saat ini berlangsung pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN. jasa yang mereka hasilkan. Adapun faktor yang menjadi alasan suatu

BAB I PENDAHULUAN. ketat khusunya untuk perusahaan yang sejenis. mereka dituntutuntuk memiliki

I. PENDAHULUAN. Merek merupakan asset tak berwujud yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik konsumen (demografi, kepribadian, gaya hidup). Pengaruh yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mempercepat jarak tempuh adalah dengan menggunakan sepeda motor.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis otomotif khususnya mobil yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. berjuang untuk menjadi pemenang dalam memasarkan produknya. Sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. ini sangatlah ketat. Setiap perusahaan berusaha dan berlomba-lomba untuk dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat dan juga perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap industri otomotif, salah satu sektor industri yang saat ini

BAB I PENDAHULUAN. pada industri otomotif nasional pada saat ini, meskipun pada tahun 2011 terjadi

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Dalam menghadapi persaingan

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan strategi pemasaran yang tepat dalam rangka menguasai pasar.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai dimensi, yang membedakan produk yang dimiliki dengan pesaing

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan diri dalam setiap usaha pemenuhan kebutuhan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. Menjadi Dealer Otomotif terbaik di Indonesia dengan praktek usaha & pelayanan pelanggan bertaraf International.

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk lebih kreatif dan memiliki keunggulan kompetitif dibanding dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Rp14, per US$1 pada tanggal (31 september 2015) sumber

I. PENDAHULUAN. motor dan kecenderungan penjualan yang meningkat terjadi hampir pada setiap

BAB I PENDAHULUAN. dalam memproduksi barang yang dibutuhkan, karena selain memasarkan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam kondisi pasar yang semakin kompetitif ini, strategi yang

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan persaingan yang semakin tinggi diantara

BAB I PENDAHULUAN. konsumen terhadap mobil akan semakin tinggi. Sehingga persaingan antara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Era globalisasi dimana antar individu, antar kelompok, dan antar

BAB I PENDAHULUAN. persaingan industri otomotif semakin ketat. Terutama industri mobil di

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keputusan membeli setiap orang adalah sesuatu yang unik, hal ini karena

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas kerja setiap orang memungkinkan segala aktivitas tersebut harus dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. sedang pada triwulan III-2012 sebesar 5,6% jika dibandingkan dengan periode. pertumbuhan industri kendaraan bermotor sebesar 29,7%.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan seringkali tidak sejalan dengan keadaan yang terjadi dilapangan.

persaingan di industri otomotif ini ditandai dengan bermunculannya varianvarian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only.

BAB I PENDAHULUAN. yang begitu ketat antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya,

BAB 1 PENDAHULUAN. pasar yang akan mampu bertahan dan terus eksis di dunia bisnis masa kini.

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi mempunyai peranan penting dalam mobilisasi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan teknologi yang semakin mengglobal

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pembangunan. Sedangkan manfaatnya, diklasifikasikan menjadi empat bagian,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan ekonomi Indonesia dewasa ini semakin mengarah pada

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran mobil murah yang disebut mobil hemat energi dan harga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi dewasa ini semakin mengarah pada persaingan ketat khususnya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Setidaknya, dalam enam tahun terakhir penjualan mobil meningkat sekitar 334%,

BAB 1 PENDAHULUAN. kompetitif dalam menghadapi munculnya pesaing-pesaing lainnya yang. tapi tetap memenuhi permintaan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 : Penjualan Kendaraan Domestik Kuartal I 2011

BAB I PENDAHULUAN. otomotif terutama mobil jenis MPV berlangsung dengan sangat ketat dan harga

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini tantangan bisnis ke depan akan semakin berat ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dan persaingan pasar bebas dunia, peran sarana. transportasi semakin penting dalam mobilisasi kehidupan manusia.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan yang dilakukan oleh berbagai pabrik otomotif di seluruh dunia ini.

BAB I PENDAHULUAN. mobilisasi masyarakat yang meningkat begitu pesat, maka dunia usaha pun

BAB I PENDAHULUAN. mobil sedan, hatchback, station wagon, dan sport. Mobil jenis Hatchback

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan di bidang teknologi otomotif dewasa ini telah

BAB I PENDAHULUAN. Peluang ini membuat industri mobil di Negara-Negara maju seperti Negara

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat persaingan dunia usaha pada era globalisasi sekarang ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi setiap masyarakat di Indonesia, baik itu motor ataupun mobil. Apalagi

BAB I PENDAHULUAN. harus dilakukan secara cepat. Agar orang dapat melakukan pekerjaan secara cepat,

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR...ii. DAFTAR ISI...iv. DAFTAR TABEL dan GAMBAR...viii BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah...

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan pada industri otomotif mengalami peningkatan yang cukup

I. PENDAHULUAN. transportasi membawa angin segar bagi perusahaan otomotif terutama di bidang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan eksistensinya dalam dunia bisnis. Jadi manusia dalam hal ini para

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ketat saat ini, khususnya untuk produk sepeda motor. Semakin banyaknnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Berbagai jenis dan merek mobil yang membanjiri Indonesia salah satunya

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan atau merebut pangsa pasar yang ada. dari sekedar usaha untuk dapat menciptakanright experience pada suatu merek.

BAB I PENDAHULUAN. maupun udara merupakan suatu kegiatan yang sangat vital dan tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kendaraan pribadi, oleh karena itu perusahaan otomotif menawarkan

BAB I PENDAHULUAN. dengan tingginya penjualan mobil ditahun 2010 sebesar 763,751 unit. Bahkan,

BAB I PENDAHULUAN masih dirasakan oleh semua sektor kehidupan tidak terkecuali sektor riil

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sekilas AUTO2000 Body Paint

BAB 1 PENDAHULUAN. Thailand, Indonesia, Malaysia, dan Vietnam. Angka produksi dan angka

BAB I PENDAHULUAN. pada industri sepeda motor. Para produsen motor sport terus melakukan

BAB I PENDAHULUAN. produk akan tumbuh dan berkembang. Agar perusahaan menang dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi dan persaingan dunia saat ini, peran sarana transportasi semakin penting dalam mobilisasi kehidupan manusia. Hal ini disebabkan karena transportasi merupakan sarana yang penting dalam menunjang dan mempercepat berbagai aktivitas kehidupan masyarakat. Pada dasarnya terdapat tiga jenis sarana transportasi yang menunjang kehidupan masyarakat yaitu transportasi darat, laut dan udara. Sarana transportasi darat merupakan salah satu sarana pilihan bagi masyarakat karena mayoritas mobilitas manusia sehari-hari berada di darat. Selain itu, jenis alat transportasi darat sangat beragam dan dapat dengan mudah dimiliki secara individu, sehingga proses mobilitas tidak terbatas oleh waktu. Seiring dengan tingkat kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi yang semakin meningkat, terutama transportasi darat, maka tentunya ini menjadi sebuah peluang atau pun ancaman bagi industri otomotif. Oleh karena itu, berbagai perusahaan memanfaatkan peluang yang ada dengan menciptakan sebuah sarana transportasi yang nyaman, murah dan tentunya hemat bahan bakar. Mobil akhirnya menjadi salah satu alaternatif dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi yang nyaman dan mempunyai kesan prestise yang tinggi. Pasar mobil di indonesia telah menjadi pasar yang besar dan mengalami pertumbuhan sangat baik. Pertumbuhan market size (ukuran pasar) suatu sektor 1

industri menggambarkan tingkat persaingan yang ketat baik bagi pemimpin pasar maupun para pemain lainnya. Jika pertumbuhan market size meningkat maka para pemain baru pun memiliki peluang untuk memasuki celah-celah pasar yang kosong, hal tersebut menyebabkan persaingan semakin tinggi. Namun apabila market size turun, maka peluang untuk memasuki pasar akan semakin kecil. Ukuran pasar (market size) mobil dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut: TABEL 1.1 MARKET SIZE SEKTOR INDUSTRI INDONESIA KURUN WAKTU 2006-2008 No Sektor Nominal Pertumbuhan 2006 2007 2008 F 2006 2007 2008F 1 Penerbangan (PDB, Rp Miliar) 14.685,2 18.041,4 21.838,1 22,6 22,9 21,1 2 Restoran dan Industri Fast Food (PDB, Rp Miliar) 92.314,9 117.596,3 134.444,8 18,1 22,1 19,4 3 Dept Store (Rp Miliar) 12.963,0 15.127,8 17.884,5 15,6 16,7 18,2 (Sales) 4 Otomotif Mobil (Sales) (Ribu Unit) 318,9 421,2 530,6-40,3 32,1 26,0 Motor (Sales) (Juta Unit) 4,4 4,8 6,1-12,8 8,6 27,0 5 Perbannkan (Rp Triliun) 787,1 982,1 1.283,0 14,1 8,6 27,0 (pengeluaran kredit). 6 Kosmetik dan teolitris (Rp 11.568,1 13.239,7 15.216,0 13,4 24,8 30,6 Miliar) (Sales) 8 Makanan dan Minuman 224,7 229,0 235,3-0,3 14,5 14,9 (PDB, Rp Miliar) 9 Properti dab real estate (Rp. 10.897,8 13..354,8 16.860,1 19,7 22,5 26,2 Miliar) (Sales) 10 Telekomunikasi Jumlah Pelanggan Seluler 61,8 75,8 88,8 35,4 22,6 17,2 (Juta) Jumlah saluran terpasang (Juta) 14,5 15,9 17,7 12,8 10,7 11,2 SWA.02/XXIV) 24 Januari-5 Februari 2008 Pada tabel 1.1 di atas dapat dilihat bahwa ukuran pasar (market size) industri otomotif diramalkan pada tahun 2008 ini mengalami pertumbuhan sebesar 26,0% dari tahun sebelumnya yaitu 2007 menjadi 58,1%, hal ini 2

menunjukan bahwa persaingan di industri otomotif, khususnya mobil akan mengalami persaingan yang semakin ketat dan ini tentunya menjadi peluang bagi produsen industri otomotif khususnya mobil untuk lebih mengembangkan produknya dan bersaing dengan produk yang sudah ada dipasaran atau pun produk baru yang akan diluncurkan oleh produsen otomotif lain. Perusahaan yang bergerak dalam industri otomotif khususnya mobil sangat beragam, tetapi hanya terdapat lima agen tunggal pemegang merek mobil yang tingkat penjualannya cukup tinggi di Indonesia seperti yang terlihat pada Tabel 1.2 berikut ini: TABEL 1.2 LIMA AGEN TUNGGAL PEMEGANG MEREK MOBIL TERLARIS DI INDONESIA NO Merek Nama Perusahaan 1 Toyota PT. Toyota Astra Motor 2 Mitsubishi PT. Krama Yudha Tiga Berlian 3 Suzuki PT. Indomobil Niaga Internasional 4 Honda PT. Honda Prospect Motor 5 Daihatsu PT. Astra Daihatsu Motor Sumber : Gaikindo dan Republika Online 2008 Tabel 1.2 di atas menggambarkan bahwa persaingan industri otomotif di Indonesia sangat ketat, terlihat dengan banyaknya agen tunggal pemegang merek (ATPM) mobil yang ada di Indonesia. Hal ini menunjukan bahwa agen tunggal pemegang merek mobil tersebut mendominasi pangsa pasar penjualan mobil di Indonesia. Banyaknya agen tunggal pemegang merek (ATPM) yang ditawarkan di Indonesia membawa dampak terjadinya persaingan yang ketat, sehingga dalam perkembangannya industri otomotif di Indonesia mengalami perubahan volume penjualan dan pangsa pasar dari tahun ke tahun. Berikut ini adalah volume 3

penjualan dan pangsa pasar lima agen tunggal pemegang merek (ATPM) mobil dalam tiga tahun terakhir. NO TABEL 1.3 VOLUME PENJUALAN DAN MARKET SHARE (PANGSA PASAR) LIMA MEREK MOBIL TERLARIS DI INDONESIA Merek Volume (unit) 2004 2005 2006 Market Volume Market Volume Share Share (%) (unit) (%) (unit) Market Share (%) 1 Toyota 141.953 29,38 182.767 34,23 123.703 38,80 2 Mitsubishi 89.590 18,54 89.158 16,70 46.313 14,52 3 Suzuki 82.241 17,02 87.274 16,35 44.567 13,97 4 Daihatsu 47.623 9,85 48.762 9,13 30.511 9,57 5 Honda 46.500 9,62 53.750 10,07 29.816 9,35 Jumlah 407.907 84,41 461.711 86,48 274.910 86,21 Nasional 483.148 100 533.917 100 318.822 100 Sumber : Gaikindo dan Republika Online Tabel 1.3 di atas menunjukan bahwa merek mobil Suzuki mengalami penurunan pangsa pasar sebesar 13,97% dan penurunan volume penjualan 44.567 unit pada tahun 2006. Salah satu kategori produk mobil Suzuki yang cukup berperan dalam peningkatan atau penurunan market share ATPM Suzuki adalah small MPV 4 x 2 yaitu Suzuki APV. Berikut ini adalah volume penjualan mobil kategori small MPV (minibus kecil) dalam tiga tahun terakhir, seperti yang terlihat dalam Tabel 1.4 berikut ini: NO TABEL 1.4 VOLUME PENJUALAN DAN MARKET SHARE (PANGSA PASAR) MOBIL KATEGORI LOW MPV Model 1 Toyota Avanza 2 Daihatsu Xenia Volume (unit) 2005 2006 2007 Market Volume Market Volume Share Share (%) (unit) (%) (unit) Market Share (%) 54.893 10,3 52.260 16,4 47.902 15,2 27.505 5,2 23.555 7,4 23.555 11,5 4

NO Model 2005 2006 2007 Volume (unit) Market Share (%) Volume (unit) Market Share (%) Volume (unit) Market Share (%) 3 Suzuki 27.882 5,2 12.283 3,9 11.134 2,4 APV Jumlah 461.711 20,7 88.098 27,7 191.322 29,1 Nasional 533.917 100 318.904. 100 434.449 100 Sumber: http://priandoyo.wordpress.com, autos.okezone.com dan bulletin bisnis. Berdasarkan Tabel 1.4 di atas pangsa pasar dan volume penjualan mobil kategori small MPV khususnya Suzuki APV pada tahun 2007 atau pada tahun keempatnya mengalami penurunan, hal ini dapat dilihat dari menurunnya volume penjualan menjadi 11.134 unit, dengan market share atau pangsa pasar sebesar 2,4% dari total penjualan Mobil Nasional. Banyaknya pemegang agen tunggal merek menuntut setiap agen tunggal pemegang merek (ATPM) mobil harus memiliki strategi untuk mempengaruhi konsumen dalam proses keputusan pembelian mobil. Salah satu strategi perusahaan yang dapat dilakukan untuk dapat bersaing dan menawarkan berbagai keunggulan, kemudahan dan perbedaan produknya yaitu dengan pelaksanaan program periklanan. Hal ini sejalan dengan pendapat Dyah Hasto Palupi dalam SWA 17/XVI/24, 24 Agustus 2000 yang menyatakan bahwa produsen harus menyadari faktor kumunikasi yang paling berperan dalam memberi ruang komunikasi, sehingga konsumen tidak dilihat sebagai segmen melainkan individu-individu. Sebagai individu, satu-satunya jalan yang paling mudah mendekatkan hubungan dengan konsumen adalah dengan periklanan. Melalui iklan produsen mengkomunikasikan keberadaan produknya berikut hal- 5

hal yang terkait dengan produk tersebut, seperti manafaat yang diperoleh konsumen jika memiliki atau menggunakan produknya. Melalui iklan pula konsumen memperoleh informasi mengenai sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhannya. Menurut Kotler (2005:266) periklanan adalah Semua bentuk persentasi non-pribadi dan promosi gagasan, barang, atau jasa oleh suatu sponsor tertentu yang harus dibayar. Faktor lain yang harus dipertimbangkan produsen dalam memasarkan produknya adalah faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan proses keputusan pembelian mobil. Ketika konsumen membeli suatu produk mobil ada beberapa alasan yang dimiliki konsumen dalam memutuskan untuk melakukan proses pembelian. Dalam tabel 1.5 di bawah ini, kita dapat lihat alasan konsumen melakukan proses pembelian produk mobil, antara lain : TABEL 1.5 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DI INDONESIA DALAM PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL No Faktor Contoh 1 Produk Bentuk mobil : a. Bentuk body mobil yang atraktif b. Adannya bonet/hidung (mesin di depan) c. Mampu memuat banyak penumpang d. Body mobil aerodinamis dan awet 2 Harga Harga mobil : a. Terjangkau namun berkualitas (murah meriah) b. Bisa dikredit dengan uang muka rendah, bunga rendah dan proses yang cepat 3 Saluran pemasaran Distribusi mobil : a. Membeli mobil di dealer resmi yang bonafide b. Membeli mobil di dealer yang pelayanannya memuaskan 4 Promosi Promosi penjualan mobil : a. Adanya iklan yang menarik di berbagai media b. Menginginkan program promosi yang 6

No Faktor Contoh menguntungkan seperti diskon, service gratis atau bonus 5 Teknologi Teknologi mobil : a. Mesin modern seperti VVT-I, VVT b. Mesin kuat dan awet c. Audio lengkap seperti double din, MP3, Radio Tape d. AC double blower e.adanya power window, power steering, central lock 6 Ekonomis Tingkat ekonomis mobil : a. Hemat biaya perawatan (service dan harga suku cadang yang murah) b. Irit bahan bakar c. Harga beli terjangkau namun berkualitas (murah meriah) d. Harga jual kembali tidak terlalu jatuh e. Pajak kendaraan murah 7 Merek Citra merek mobil : a. Mereknya terkenal di masyarakat b. Melambangkan status sosial yang baik di masyarakat bagi pemiliknya c. Melambangkan gaya hidup bagi pemiliknya d. Adanya jaminan atau garansi secara keseluruhan (mesin/kelistrikan) Sumber : Auto Bild Indonesia Edisi Mei 2007 Berdasarkan Tabel 1.5 di atas faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan proses keputusan pembelian mobil di Indonesia adalah promosi atau periklanan. Oleh karena itu, para agen tunggal pemegang merek (ATPM) mobil dituntut untuk melakukan promosi yang berkelanjutan agar mobil yang dihasilkannya dapat diterima oleh masyarakat luas. Selain itu dalam melakukan proses keputusan pembelian konsumen juga memepertimbangkant faktor yang mempengaruhi pada proses keputusan pembelian konsumen dalam membeli mobil seperti kebutuhan akan mobil, pertimbangan keluarga, pertimbangan ekonomi dan lain-lain. Selain faktor yang mempengaruhi pada proses pembelian, juga karena semakin maraknya jenis mobil 7

yang termasuk dalam kategori low MPV seperti Grand Livina, Suzuki Swift, Honda Jazz dan produk baru dari Daihatsu yaitu Gran Max. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis bermaksud mengadakan penelitian dengan judul, Pengaruh Pelaksanaan Program Periklanan terhadap Proses Keputusan Pembelian mobil Suzuki APV (Survei pada Anggota APV Bandung Club). 1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah Konsumen tidak akan langsung membeli sebuah produk begitu saja, akan tetapi mereka akan mengidentifikasi terlebih dahulu apa yang mereka butuhkan. Terlebih lagi untuk produk mobil, konsumen harus benar-benar selektif dalam menentukan pilihan mobil mana yang akan dibeli upaya tidak merasa kecewa terhadap mobil yang dibelinya dan pada akhirnya akan menimbulkan proses keputusan pembelian mobil yang berkelanjutan. Untuk tahun 2007 mobil suzuki APV mengalami penurunan volume penjualan sebesar 1.149 unit hal ini tentunya menjadi tantangan tersendidri bagi agen tunggal pemegang merek (ATPM), untuk meningkatkan volume penjualan di tahaun 2008 ini. Salah satu langkah yang dilakukan perusahaan untuk menghadapi masalah ini yaitu dengan cara peningkatan pemberian informasi kepada konsumen mengenai produk mobil tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan cara melalui program periklanan yang berkelanjutan. Dengan peningkatan pemberian informasi 8

melalui periklanan, diharapkan masyarakat akan menciptakan proses keputusan pembelian terhadap produk mobil Suzuki APV. 1.2.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana gambaran proses keputusan pembelian mobil Suzuki APV pada pengguna mobil Suzuki APV Bandung CLUB. 2. Bagaimana persepsi konsumen terhadap Pelaksanaan Program Periklanan mobil Suzuki APV. 3. Seberapa besar pengaruh Pelaksanaan Program Periklanan terhadap proses keputusan pembelian mobil Suzuki APV. I.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk Mengetahui gambaran proses keputusan pembelian mobil Suzuki APV pada Pengguna mobil suzuki APV Bandung CLUB. 2. Untuk Mengetahui persepsi konsumen terhadap Pelaksanaan Program Periklanan mobil suzuki APV di APV Bandung CLUB. 3. Untuk Mengetahui besarnya pengaruh Pelaksanaan Program Periklanan terhadap proses keputusan pembelian mobil suzuki APV. 9

1.3.2 Kegunaan Penelitian Penulisan penelitian diharapkan bisa memberikan manfaat kegunaan akademis maupun praktis. 1. Kegunaan Akademis Untuk memberikan sumbangsih pemikiran atau menambah informasi bagi perkembangan ilmu manajemen pemasaran khusunya mengenai pelaksanaan program periklanan dan proses keputusan pembelian. 2. Kegunaan Praktis Dapat memberikan masukan kepada para produsen dalam menentukan faktor strategis yang berkenaan dengan pelaksanaan program periklanan yang menjadi salah satu penilaian terhadap proses keputusan pembelian. 1.4 Kerangka Pemikiran Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat membuat para pelaku bisnis dituntut untuk dapat menciptakan keunggulan kompetititf, sehingga dapat memenangkan persaingan. Keunggulan kompetitif ini dapat diciptakan dengan menggunakan strategi pemasaran yang merupakan gambaran mengenai apa yang harus dilakukan oleh perusahaan disuatu pasar. Periklanan adalah salah satu alat promosi yang perlu diperhatikan oleh perusahaan ketika perusahaan memutuskan untuk melakukan promosi baik itu promosi barang atau jasa. Melalui iklan inilah perusahaan dapat menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen akan produk barang atau jasa yang perusahaan hasilkan. Semakin sering perusahaan melakukan iklan, 10

maka semakin kuat pula perhatian konsumen terhadap produk atau jasa, sehingga diharapkan konsumen dapat melakukan proses keputusan pembelian terhadap produk atau jasa yang di iklankan tersebut. Kegiatan periklanan ini memerlukan biaya yang tidak sedikit, oleh karena itu pembuatan iklan harus direncanakan dahulu agar tujuan yang diinginkan perusahaan dapat tercapai dengan baik. Menurut Kotler (2005:277) menyatakan: Dalam membuat program periklanan, selalu memulai dengan mengidentifikasi pasar sasaran dan motif membeli, kemudian membuat lima keputusan utama dalam pembuatan program periklanan yang disebut 5M, yaitu: 1. Apakah tujuan periklanan 2. Berapa dana yang akan digunakan 3. Apakah pesan yang ingin disampaikan 4. Apakah media yang akan digunakan 5. Bagaimana mengevaluasi iklan Jadi kesimpulan dari program periklanan adalah ketika perusahaan akan melakukan iklan, hal yang perlu diperhatikan perusahaan adalah dengan mengidentifikasi pasar sasaran dan mengenal motif membeli konsumen, dilanjutkan dengan membuat program periklanan yang meliputi, tujuan, anggaran iklan, pesan yang akan disampaikan, media yang akan digunakan dan mengevaluasi periklanan teersebut. Seperti yang diketahui bahwa fungsi iklan adalah untuk menginformasikan, membujuk dan mengingatkan konsumen, semuanya itu dilakukan untuk merangsang konsumen melakukan pembelian terhadap produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. 11

Menurut Terence A Shimp (2003:360): Iklan menjaga agar merek perusahaan tetap ada dalam ingatan para konsumen, pada saat kebutuhan muncul yang berhubungan dengan produk yang diiklankan, dampak periklanan di masa lalu mungkin merek pengiklan untuk hadir di benak konsumen sebagai suatu kandidat merek yang akan dibeli. Dalam mempengaruhi konsumen dalam proses keputusan pembelian memerlukan upaya dari perusahaan agar produknya sampai ketangan konsumen, paling tidak perusahaan tersebut berusaha untuk mengubah perilaku konsumen dari rasa ingin tahu mengenai produk yang ditawarkan perusahan menjadi rasa tertarik untuk menggunakan produk tersebut. Fandy Tjiptono (1997:19) menyatakan bahwa: Setiap perusahaan harus mampu memahami perilaku konsumen dari pasar sasarannya, karena kelangsungan hidup perusahaan tersebut sebagai organisasi yang berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat bergantung pada perilaku konsumennya. Melalui pemahaman perilaku konsumen pihak manajemen perusahaan dapat menyusun strategi program yang tepat dalam rangka memanfaatkan peluang yang ada dan mengungguli pesaingnya. Perilaku konsumen diartikan sebagai tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha menggunakan dan memperoleh barang dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan menentukan tindakantindakan pembelian tersebut. Proes keputusan pembelian konsumen bisa berarti pembelian terhadap merek yang disukai. Menurut Buchari Alma (2004:57), keputusan membeli seseorang yang asalnya dipengaruhi oleh lingkungan, budaya, keluarga dan sebagainya akan membentuk suatu sikap pada diri individu, kemudian melakukan pembelian. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa keputusan 12

pembelian merupakan suatu sistem yang tediri dari bagian-bagain yang saling berhubungan. Menurut Philip Kotler (2005:203) konsumen akan melewati lima tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian. Menurut Hermawan Kertajaya (2002:206) merek yang akan diiklankan akan membentuk kesan dibenak konsumen dan membuat konsumen supaya bertindak untuk membeli. Berdasarkan uraian di atas maka dapat di gambarkan kerangka pemikiran serta paradigma penelitian sebagai berikut: 13

M A R K E T I N G M I X Product Price Place Promotion Periklanan Promosi Hubungan Masyarakat dan pemberitaan pribadi Pemasaran langsung Media Tujuan Anggaran Pesan Evaluasi (Kotler, 2005:277) Proses Keputusan Pembelian Konsumen 1. Pengenalan kebutuhan 2. Pencarian Informasi 3. Evaluasi Alternatif 4. KeputusanPembelian 5. Perilaku Pasca Pembelian. (Kotler, 2005:224) (Kotler, 2005:266) Feedback GAMBAR I.I KERANGKA PEMIKIRAN PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM PERIKLANAN TERHADAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL SUZUKI APV (SURVEI PADA ANGGOTA APV BANDUNG CLUB) Keterangan: Pengaruh Variabel Yang tidak diteliti Variabel Yang diteliti 11

Berdasarkan kerangka pemikiran, selanjutnya penulis mengemukakan paradigma penelitian sebagai berikut: Pelaksanaan Program Periklanan (X) 1. Tujuan (Mission) 2. Anggaran (Money) 3. Pesan (Message) 4. Media 5. Evaluasi Proses Keputusan Pembelian Konsumen (Y) 1. Pengenalan kebutuhan 2. Pencarian Informasi 3. Evaluasi Alternatif 4. Keputusan Pembelian Keterangan: : Pengaruh GAMBAR I.2 Paradigma Penelitian Pengaruh Pelaksanaan Program Periklanan terhadap Proses Keputusan Pembelian Mobil Suzuki APV (Survei pada Anggota APV Bandumg Club) 1.5 Hipotesis Menurut Sugiyono (2002:51), Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dikatakan sementara karena jawaban yang diperoleh baru didasarkan pada fakta-fakta yang empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:64) hipotresis diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Berdasarkan pengertian hipotesis diatas, maka penulis mengemukakan hipotesis penelitian ini sebagai berikut: Proses Keputusan Pembelian Mobil Suzuki APV di Pengaruhi Secara Positif Oleh Pelaksanaan Program Periklanan 1