BAB III METODE PENELITIAN 3. Metode Yang Digunakan Metode penelitian ini menggunakan penelitian survey. Metode survey menurut Sugiyono (008 : ), yaitu : Metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya (perlakuan tidak seperti dalam eksperimen). Selain itu, penelitian ini juga menggunakan metode penelitian deskriptif. Sekaran (006 : 58) menyatakan bahwa : Studi deskriptif (descriptive study) dilakukan untuk mengetahui dan menjadi mampu untuk menjelaskan karakteristik variabel yang diteliti dalam suatu situasi. 3. Operasionalisasi Variabel Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Sugiyono (005 : 33) menyatakan bahwa : Variabel bebas (independen) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel terikat (dependen) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Adapun yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah Kualitas Produk dinotasikan dengan X dan Persepsi Harga dengan notasi X. Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah Keputusan Pembelian dengan notasi Y. Adapun definisi operasional variabel-variabel tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 38
) Kualitas Produk (X ) adalah mutu produk yaitu kemampuan produk untuk menjalankan fungsi utamanya. ) Persepsi Harga (X ) adalah persepsi konsumen mengenai sesuatu yang diserahkan dalam pertukaran untuk mendapatkan suatu produk. 3) Keputusan Pembelian (Y) adalah evaluasi konsumen menyusun merek-merek dalam himpunan pilihan serta membentuk niat pembelian. Kisi-kisi konsep instrumen penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.. berikut : Tabel 3. Operasionalisasi Variabel No. Variabel Dimensi Indikator No. Butir Jumlah Butir. Kualitas Produk (X ) a. Bentuk b. Fitur (feature). Persepsi Harga (X ) 3. Keputusan Pembelian (Y) c. Mutu Kinerja d. Mutu Kesesuaian (Conformance Quality) e. Daya Tahan (Durability) f. Keandalan (Realibility) g. Mudah Diperbaiki h. Gaya (style) a. Persepsi Kualitas b. Persepsi Biaya yang Dikeluarkan a. Pengalaman b. Minat a. Model b. Ukuran a. Inovatif b. Fungsi Dasar a. Karakteristik b. Bahan Dasar a. Kesesuaian Produk b. Harapan Konsumen a. Kekuatan Produk b. Jaminan Ketahanan a. Kerusakan Rendah b. Peluang Masa Rusak a. Ukuran Kemudahan b. Kemudahan Bahan a. Up to Date b. Prestige a. Merek b. Toko c. Garansi a. ajak b. ewajaran Harga c. fek Ekuitas Merek a. Pengalaman Positif b. Perasaan Puas c. Kesan Menarik a. Keminatan b. Ketertarikan c. Keinginan 3 4 5 6 7 8 9 0 3 4 5 6 dan 3 dan 4 5 dan 6 7 dan 8 9 dan 0 dan 3 4 5 6
3 c. Risiko yang Dirasa d. Situasi e. Pandangan Sosial a. Risiko Keuangan b. Risiko Psikologis c. Risiko Harga a. Keterlibatan b. Kondisi Menyenangkan c. Program Promosi a. Penampilan b. Kepercayaan Diri c. Trend Masa Kini 7 8 9 0 3 4 5 3.3 Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data dalam penelitian ini terdiri dari : ) Data Primer Data primer diperoleh melalui penelitian langsung terhadap responden yang merupakan pelanggan atau konsumen produk sepatu Tomkins. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner dalam bentuk skala likert yang masing-masing diberi skor = sangat tidak setuju ; = tidak setuju ; 3 = cukup setuju ; 4 = setuju ; 5 = sangat setuju. ) Data Sekunder Data sekunder diperoleh dengan melakukan kajian kepustakaan dan pengamatan yang berhubungan dengan topik penelitian. Data sekunder diperoleh dari literature, referensi, company profile, laporan tahunan (annual report), laporan penelitian dan sebagainya 3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data-data primer adalah kuesioner penelitian. Menurut S. Arikunto (00 : 8), kuesioner adalah : Sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang
4 diketahui. Kuesioner disusun dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang berasal dari indikator-indikator penelitian. Selain pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para responden, instrumen penelitian juga mencakup sejumlah pertanyaan, karakteristik responden yang dianggap perlu dan dapat mengungkapkan karakteristik sampel penelitian. 3.5 Teknik Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah pelanggan produk sepatu Tomkins di Provinsi DKI Jakarta. Ukuran sampel dari suatu populasi dapat ditentukan 00 responden. Adapun teknik sampling yang digunakan adalah sampling insidental. Menurut Sugiyono (009 : ), sampling insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan atau insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulah ditemui itu cocok sebagai sumber data. 3.6 Metode Analisis Teknik analisa data yang penulis gunakan adalah teknik korelasi dan teknik regresi, yaitu dengan korelasi sederhana untuk menentukan masing-masing variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Regresi sederhana untuk menentukan kontribusi masing-masing variabel (X) dan (Y). Sedangkan korelasi ganda untuk menentukan hubungan variabel X dan X secara bersama-sama terhadap variabel Y, dan regresi ganda untuk menentukan kontribusi variabel X dan X secara bersama-sama terhadap variabel Y. Selanjutnya Riduwan dan Kuncoro (007 : 8) menjelaskan bahwa model regresi adalah :
5 ) Variabel penelitian terdiri dari variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) ) Kegunaan regresi adalah () penjelasan terhadap fenomena yang dipelajari atau permasalahan yang diteliti, () prediksi kuantitatif dan faktor determinan, yaitu penentuan variabel bebas yang berpengaruh dominan terhadap variabel terikat. 3) Hubungan yang dianalisis bersifat tunggal. 4) Jenis data yang dianalisis adalah skala interval dan ratio. 5) Asumsi pada prinsipnya sama dengan korelasi, hanya sistem aliran kausal ke satu arah. Riduwan dan Kuncoro (007 : h. 30) menjelaskan bahwa mentransformasi data ordinal menjadi data interval gunanya untuk memenuhi sebagian dari syarat analisis parametrik yang mana data setidak-tidaknya berskala interval. Teknik transformasi yang paling sederhana dengan menggunakan MSI (Method of Successive Interval). Langkah-langkah transformasi data ordinal ke data interval sebagai berikut : ) Pertama, perhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan ; ) Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapat skor,,3,4 dan 5 yang disebut sebagai frekuensi ; 3) Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi ; 4) Tentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai proporsi secara berurutan perkolom skor. 5) Gunakan Tabel Distribusi Normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh. 6) Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh (dengan menggunakan tabel Tinggi Densitas)
6 7) Tentukan nilai skala dengan menggunakan rumus : NS = (Density Lower Limit) (Density at Upper Limit) (Area Below Upper Limit) (Area Below Lower Limit) 8) Tentukan nilai transformasi dengan rumus : Y = NS [+ NS min ] Teknik analisa data dalam penelitian ini terdiri dari : ) Analisis uji validitas Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukut dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur, yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. (Azwar, 003 : 5). Sekaran (006 : 4) menyatakan bahwa : validitas (validity) memastikan kemampuan sebuah skala untuk mengukur konsep yang dimaksudkan. Uji validitas menggunakan nilai Corrected Item-Total Correlation atau r hitung. Jika r hitung > r tabel maka item pernyataan dalam kuesioner valid dimana r tabel diperoleh dari jumlah kasus pada α 0,05. ) Analisis uji reliabilitas Keandalan (reliability) suatu pengukuran menunjukkan sejauh mana pengukuran tersebut tanpa bias (bebas kesalahan error free) dan karena menjamin pengukuran yang konsisten lintas waktu dan lintas beragam item dalam instrumen. (Sekaran, 006 : 4).
7 Uji reliabilitas menggunakan nilai Cronbach s Alpha atau r alpha. Jika r alpha > r tabel maka item pernyataan dalam kuesioner reliabel dimana r tabel diperoleh dari jumlah kasus pada α 0,05. 3) Analisis korelasi sederhana dan ganda Menurut Kuncoro (004 : ) menyatakan bahwa : Bila tujuan analisis adalah mengukur asosiasi antara (dua) variabel atau lebih maka teknik kuantitatif yang sesuai adalah korelasi. Untuk mengetahui hubungan antara variabel X dengan Y dan X dengan Y digunakan teknik korelasi sederhana Pearson Product Moment dengan rumus (Sugiyono, 008 : 55) : r XY = n ( x i y i ) ( x i ) ( y i ) {n x i ( x i ) } {n y i ( y i ) } Korelasi Pearson Product Moment dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (- r +). Apabila nilai r = - artinya korelasinya negatif sempurna ; r = 0 artinya tidak ada korelasi dan r = berarti korelasinya sangat kuat. Untuk mengetahui hubungan antara variabel X dan X secara bersama-sama dengan variabel Y digunakan rumus korelasi ganda sebagai berikut (Sugiyono, 008 : 66) : R X.X.Y = r XY + r XY - (r XY ) (r XY ) (r XX ) - r XX Interpretasi terhadap koefisien korelasi : 0,00 0,99 = Sangat rendah 0,0 0,399 = Rendah 0,40 0,599 = Sedang
8 0,60 0,799 = Kuat 0,80,000 = Sangat kuat Selanjutnya untuk menyatakan besarnya kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinan. Koefisien determinasi adalah kuadrat dari koefisien korelasi Pearson Product Moment yang dikalikan dengan 00%. Dilakukan untuk mengetahui seberapa besar variabel X mempunyai kontribusi atau ikut menentukan variabel Y. Derajat koefisien determinasi dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut : KP = r x 00% Dimana : KP = Nilai Koefisien Determinan r = Nilai Koefisien Korelasi 4) Analisis regresi sederhana dan berganda Uji regresi digunakan untuk mencari pengaruh antar variabel. Dalam uji ini digunakan regresi sederhana yang dinyatakan dalam rumus sebagai berikut : Y = a o + b X Y = a o + b X Sedangkan regresi berganda dinyatakan dalam rumus sebagai berikut : Y = a o + b X + b X Dimana : Y X X a o = Variabel Keputusan Pembelian = Variabel Kualitas Produk = Variabel Persepsi Harga = Intercept b,b = Koefisien Regresi/Parameter
9 b = a = n XY X Y n X ( X) Y b X n 5) Analisis Uji F dan Uji t Analisa ini berguna untuk mengetahui hubungan antara semua variabel bebas terhadap variabel terikat, yaitu dengan melakukan perbandingan antara faktor F dari hasil perhitungan terhadap F dari tabel. Jika dihasilkan ρ < 0,05 atau F (hitung) > F (tabel), maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel bebas memang berhubungan signifikan terhadap variabel terikat. Perhitungan dengan uji Anova ini menggunakan toleransi tingkat kesalahan sebesar 5%, dengan kata lain bahwa tingkat kebenarannya sebesar 95%. Rumus F hitung sebagai berikut (Sugiyono, 008 : 66) : F = R / (k ) ( - R ) / (n k) Dimana : F = Nilai Hitung Statistik R = Koefisien Determinasi Berganda k n = Jumlah Parameter = Jumlah Observasi Kuncoro (004 : 8) menyatakan bahwa : Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variabel terikat.
0 Jika dihasilkan ρ < 0,05 atau t (hitung) > t (tabel), maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebas secara parsial memang berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Mencari t Tabel adalah dengan derajat kebebasan : (n k) pada derajat kepercayaan 95 % ( tailed). Uji koefisien regresi menggunakan uji t dengan menggunakan rumus t hitung sebagai berikut (Sugiyono, 008 : 57) : t = r n - r Dimana : t r n = Nilai t Hitung = Nilai Koefisien Korelasi = Jumlah Sampel Uji asumsi klasik diperlukan agar koefisien statistik yang diperoleh benar-benar merupakan penduga parameter yang akurat, efisien, dan tidak bias atau dikenal dengan istilah asumsi BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Persyaratanpersyaratan yang diperlukan untuk menghasilkan parameter BLUE adalah sebagai berikut : ) Uji Normalitas Uji asumsi normalitas dapat diketahui dari beberapa cara yang akan menghasilkan kesimpulan yang hampir sama pula. Asumsi normalitas dapat dideteksi dari plot sebaran data maupun uji statistik. (Wahana Komputer, 005, h. 36). Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan normal Q-Q plot (plot kenormalan). Menurut Kadir (00 : 3), jika kumpulan titik-titik mendekati suatu garis lurus, maka asumsi normalitas dapat diperoleh.
) Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model. Kemiripan antar variabel independen dalam suatu model akan menyebabkan terjadinya korelasi yang sangat kuat antara suatu variabel independen dengan variabel independen lain. Selain itu deteksi terhadap multikolinearitas juga bertujuan untuk menghindari kebiasaan dalam proses pengambilan kesimpulan mengenai pengaruh pada uji parsial masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. (Nugroho, 005 : 58). Uji multikolinieritas diketahui dari nilai VIF untuk masing-masing prediktor. Persyaratan untuk dapat dikatakan terbebas dari multikolinier adalah apabila nilai VIF prediktor tidak melebihi nilai 0. (Wahana Komputer, 005 : 38). 3) Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas terjadi karena perubahan situasi yang tidak tergambarkan dalam spesifikasi model regresi yang mengakibatkan terjadinya perubahan keakuratan data. Untuk mendeteksi terhadap gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat pola diagram pencar. Diagram pencar residual merupakan selisih antara nilai Y prediksi dengan Y observasi. Jadi, jika diagram pencar membentuk pola-pola tertentu yang teratur maka regresi mengalami gangguan heteroskedastisitas tetapi jika diagram pencar tidak membentuk pola atau acak maka regresi tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas. (Pratisto, 004 : 49).
3.7 Rancangan Uji Hipotesis Adapun rancangan hipotesis statistik yang akan diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Hipotesis : H 0 : b = 0 : tidak terdapat pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian produk sepatu Tomkins. Ha : b 0 : terdapat pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian produk sepatu Tomkins. Hipotesis : H 0 : b = 0 : tidak terdapat pengaruh persepsi harga terhadap keputusan pembelian produk sepatu Tomkins. Ha : b 0 : terdapat pengaruh pengaruh persepsi harga terhadap keputusan pembelian produk sepatu Tomkins. Hipotesis 3 : H 0 : b b = 0 : tidak terdapat pengaruh kualitas produk dan persepsi harga secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian produk sepatu Tomkins. Ha : b b 0 : terdapat pengaruh kualitas produk dan persepsi harga secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian produk sepatu Tomkins. 3.8 Rancangan Pemecahan Masalah
3 Rancangan pemecahan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : ) Menyebarkan terlebih dahulu kuesioner uji coba instrumen terhadap 30 responden. Jika butir-butir pernyataan dalam kuersioner valid dan reliabel maka dapat dilanjutkan pada penyebaran kuesioner sampai memenuhi jumlah sampel yang ditetapkan. Namun, jika terdapat beberapa butir pernyataan dalam kuesioner tidak valid atau tidak reliabel maka butir-butir pernyataan tersebut dapat direvisi kembali atau drop-out. ) Menyebarkan kuesioner final yang telah diujicoba dengan hasil valid dan reliabel. 3) Tabulasi data, yaitu data ditabulasikan dengan menggunakan matrik tabulasi hasil kuesioner yang terdiri dari kolom dan baris-baris yang akan diisi dengan data dengan menggunakan aplikasi program Microsoft Excel 007. 4) Pengolahan data kuesioner yang telah ditabulasi dengan menggunakan aplikasi program SPSS versi 6.00 dengan data yang diinput atau diimpor dari program Microsoft Excel 007.
4