DAFTAR PUSTAKA F. H. Magnago and A. Abur C.Y. Evrenosoglu and A. Abur Sudirham, Sudaryatno L. V. Bewley William D. Stevenson,Jr

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PROSEDUR PENENTUAN LOKASI GANGGUAN DENGAN TRANSFORMASI WAVELET

Simulasi dan Deteksi Hubung Singkat Impedansi Tinggi pada Stator Motor Induksi Menggunakan Arus Starting

III. METODE PENELITIAN

PENENTUAN LOKASI GANGGUAN HUBUNG SINGKAT PADA SALURAN TRANSMISI MENGGUNAKAN TRANSFORMASI WAVELET. Oleh : RHOBI ROZIEANSHAH NIM :

BAB III PROTEKSI TRANSFORMATOR DAYA MENGGUNAKAN TRANSFORMASI WAVELET. 1980, dalam bahasa Prancis ondelette, yang berarti gelombang kecil.

BAB III PROTEKSI TRANSFORMATOR DAYA MENGGUNAKAN TRANSFORMASI HILBERT

Kombinasi Wavelet dan ANFIS sebagai Algoritma Rele Jarak Pada Saluran Transmisi Yang Dikompensasi Seri

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

MODUL 05 FILTER PASIF PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018

Studi Proteksi Gangguan Hubung Tanah Stator Generator 100% Dengan Metode Tegangan Harmonisa Ketiga

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. penelitian laboratorium. Studi kepustakaan dilakukan untuk mencari teori atau

FILTER AKTIF SHUNT 3 PHASE BERBASIS ARTIFICIAL NEURAL NETWORK (ANN) UNTUK MENGKOMPENSASI HARMONISA PADA SISTEM DISTRIBUSI 220/380 VOLT

Deteksi Lokasi Untuk Gangguan Multi Point Pada Jaring Tiang Distribusi 20 KV Dengan Menggunakan Metode Perambatan Gelombang Sinyal Arus Balik

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 METODE PENELITIAN. Serdang. Dalam memenuhi kebutuhan daya listrik industri tersebut menggunakan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Telah direalisasikan alat pendeteksi logam yang terbuat dari induktor

Pengkondisian Sinyal. Rudi Susanto

Deteksi dan Klasifikasi Gangguan pada Saluran Transmisi berbasis Transformasi

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 2, (2015) ISSN: ( Print) A-130

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS HARMONISA YANG DIHASILKAN CYCLOCONVERTER DENGAN BERBAGAI PARAMETER

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dicolokan ke komputer, hal ini untuk menghindari noise yang biasanya muncul

IMPEDANSI KARAKTERISTIK SALURAN DUA KAWAT

Berikut ini rumus untuk menghitung reaktansi kapasitif dan raktansi induktif

RESONANSI PADA RANGKAIAN RLC

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RESPON TRANSIEN PEMBUMIAN GRID

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Tes Surja untuk Mendeteksi Kerusakan Belitan pada Motor Induksi Tegangan Rendah

1. BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS ARUS TRANSIEN PADA SISI PRIMER TRANSFORMATOR TERHADAP PELEPASAN BEBAN MENGGUNAKAN SIMULASI EMTP

BAB III PERANCANGAN Bahan dan Peralatan

I Wayan Rinas. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali, *

RANGKAIAN DIODA CLIPPER DAN CLAMPER

BAB IV ANALISA PERHITUNGAN 4.1 PENGARUH TERHADAP SISI PEMBANGKITAN

Praktikum Rangkaian Elektronika MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Harmonisa Arus Di Gedung Direktorat TIK UPI Sebelum Dipasang Filter

SOAL DAN PEMBAHASAN ARUS BOLAK BALIK

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM. Bab ini menjelaskan tentang pengujian program yang telah direalisasi.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari

STUDI TEGANGAN LEBIH IMPULS AKIBAT PENGGUNAAN KONFIGURASI MIXED LINES (HIGH VOLTAGE OVERHEAD-CABLE LINES) 150 KV

ANALISIS KEDIP TEGANGAN AKIBAT GANGGUAN HUBUNG SINGKAT PADA PENYULANG ABANG DI KARANGASEM

Deteksi Gangguan pada Saluran Transmisi menggunakan Wavelet dan Discriminant Analysis

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

Oleh: Dedy Setiawan IGN SatriyadiI H., ST., MT. 2. Dr. Eng. I Made Yulistya N., ST., M.Sc

Desain dan Simulasi Average Model Voltage Source Inverter pada Generator Induksi

ANALISIS RANGKAIAN RLC ARUS BOLAK-BALIK

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah kompor induksi type JF-20122

Reduksi Harmonisa dan Ketidakseimbangan Tegangan menggunakan Hybrid Active Power Filter Tiga Fasa berbasis ADALINE-Fuzzy

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah denoising

Karakteristik Spesifikasi

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan rangkaian elektronika yang terdiri dari komponen-komponen seperti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tujuan Percobaan Mempelajari karakteristik statik penguat opersional (Op Amp )

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. ini terlihat dengan semakin banyaknya penggunaan peralatan elektronik baik pada

Rangkaian Arus Bolak Balik. Rudi Susanto

KOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T

Penguat Inverting dan Non Inverting

II. TINJAUAN PUSTAKA

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika

MODUL FISIKA. TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK (AC) DISUSUN OLEH : NENIH, S.Pd SMA ISLAM PB. SOEDIRMAN

Rancangan Awal Prototipe Miniatur Pembangkit Tegangan Tinggi Searah Tiga Tingkat dengan Modifikasi Rangkaian Pengali Cockroft-Walton

BAB III METODE PENELITIAN

SCADA dalam Sistem Tenaga Listrik

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR I (E3)

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. selanjutnya perancangan tersebut diimplementasikan ke dalam bentuk yang nyata

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

MODUL 08 OPERATIONAL AMPLIFIER

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Melalui persamaan di atas maka akan terbentuk pola radargram yang. melukiskan garis-garis / pola pendekatan dari keadaan yang sebenarnya.

RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK.

BAB II ANALOG SIGNAL CONDITIONING

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA Bagian II

PENENTUAN TITIK INTERKONEKSI DISTRIBUTED GENERATION

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II SALURAN DISTRIBUSI

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

E-Tutorial: Pemodelan Dan Simulasi Respon Transien Arus Dan Tegangan Pada Rangkaian RLC Menggunakan ATPDraw

Antiremed Kelas 12 Fisika

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

ANALOG SIGNAL PROCESSING USING OPERASIONAL AMPLIFIERS

BAB I PENDAHULUAN. resistor, kapasitor ataupun op-amp untuk menghasilkan rangkaian filter. Filter analog

DAYA ELEKTRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC)

MODUL 1 OPERASI-OPERASI ARRAY

WATERMARKING DENGAN METODE DEKOMPOSISI NILAI SINGULAR PADA CITRA DIGITAL

Modul 02: Elektronika Dasar

Praktikum Sistem Komunikasi

BAB II DASAR TEORI. Sistem pengukur pada umumnya terbentuk atas 3 bagian, yaitu:

STUDI KESTABILAN SISTEM BERDASARKAN PREDIKSI VOLTAGE COLLAPSE PADA SISTEM STANDAR IEEE 14 BUS MENGGUNAKAN MODAL ANALYSIS

DETEKSI DAN KLASIFIKASI GANGGUAN PADA SALURAN TRANSMISI BERBASIS TRANSFORMASI WAVELET DAN KLASIFIKASI NAIVE BAYES

BAB II LANDASAN TEORI

Informatika Industri

PERCOBAAN 6 RESONANSI

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK

BAB II DASAR TEORI Suara. Suara adalah sinyal atau gelombang yang merambat dengan frekuensi dan

Pengenalan SCADA. Dasar Sistem Pengukuran

Transkripsi:

DAFTAR PUSTAKA [1] F. H. Magnago and A. Abur, Fault location using wavelets, IEEE Trans. Power Del., vol. 13, no. 4, pp. 1475 1480, Oktober. 1998. [2] C.Y. Evrenosoglu and A. Abur. Fault Location in Distribution Systems with Distributed Generation, 15 th PSCC, Session 10, Paper 5, page 1-5, 22-26 Agustus 2005. [3] ATP-EMTP Rule Book, Canadian-American EMTP Users Group, 1997. [4] Sudirham, Sudaryatno. 2002. Analisis Rangkaian Listrik. Bandung : Penerbit ITB, 2002. [5] Daubechies, http://en.wikipedia.org/wiki/daubechies. [6] Transformasi Wavelet, http://en.wikipedia.org/wiki/wavelet transform. [7] L. V. Bewley, Travelling Waves on Transmission Systems. New York: Wiley, 1951. [8] William D. Stevenson,Jr. 2002. Power System Analysis.McGraw-Hill, Inc. 1996. [9] Lucas, J R. High Voltage Engineering.2001. [10] Drs. Sahid, Msc. Panduan Praktis Matlab Disertai Latihan Langsung. Yogyakarta : Penerbit Andi, 2006.

LAMPIRAN A. ATP Alternative Transients Program (ATP) merupakan salah satu sistem program universal yang banyak digunakan untuk simulasi digital dari fenomena elektromagnetik transien seperti halnya sifat elektromagnetik pada sistem tenaga listrik. Dengan menggunakan program ini, jaringan-jaringan kompleks dan sistem pengendalian (kontrol) dari struktur rangkaian yang berbeda-beda bisa disimulasikan. ATP mempunyai kapasitas pemodelan yang luas dan fitur-fitur tambahan selain perhitungan gejala transien. Komponen-komponen atau obyek-objek (blockset) ATP yang digunakan pada tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Probe Volt Berfungsi untuk menetapkan sebuah titik (node) keluaran tegangan ke tanah (voltage to ground) pada ATP-File. 2. Splitter Sebuah transformasi antara titik 3-fasa dengan tiga titik 1-fasa. Obyek ini mempunyai 0 data dan 4 titik. 3. ABC reference Saat obyek ini diletakkan pada sebuah titik 3-fasa dalam rangkaian, titik ini menjadi acuan 3-fasa dengan urutan fasa ABC. 4. RLC seri. Resistansi (R), Induktansi (L), dan Kapasitansi (C) yang disusun 5. RLC-Y 3-ph

R, L, C 3-fasa yang disusun seri dan terhubung-y. Nilainya tidak bergantung fasa. 6. LCC + 3-phase Berfungsi untuk menetapkan data ukuran, bentuk dan material untuk sebuah saluran udara atau kabel dan data-data elektrikal yang berkaitan dengannya akan dikalkulasikan secara otomatis. 7. Switch time controlled Saklar (switch) satu fasa yang diatur oleh waktu. 8. AC 3-ph. type 14 Sumber tegangan atau arus AC untuk titik 3-fasa. 9. Resistor Resistor murni. Parameter-parameter masing-masing blockset dari implementasi rangkaian yang digunakan :

1. Generator pada sending end Data : U/I = 0: sumber tegangan. -1: sumber arus. Amp = Nilai puncak atau amplitudo sumber [V] atau [A]. f = Frekuensi [Hz]. pha = Beda fasa dalam derajat atau sekon, bergantung pada A1. A1 = 0: fasa dalam derajat. >0: fasa dalam sekon. Tstart = Waktu awal [sekon]. Nilai sumber 0 untuk T < Tstart. Tstop = Waktu berhenti [sekon]. Nilai sumber 0 untuk T > Tstop.

2. Generator pada receiving end Data : U/I = 0: sumber tegangan. -1: sumber arus. Amp = Nilai puncak atau amplitudo sumber [V] atau [A]. f = Frekuensi [Hz]. pha = Beda fasa dalam derajat atau sekon, bergantung pada A1. A1 = 0: fasa dalam derajat. >0: fasa dalam sekon. Tstart = Waktu awal [sekon]. Nilai sumber 0 untuk T < Tstart. Tstop = Waktu berhenti [sekon]. Nilai sumber 0 untuk T > Tstop.

3. Impedansi generator Data : R = L = C = Resistansi [ohm]. Induktansi [mh]. Kapasitansi [uf].

4. Impedansi 3-fasa terhubung Y Data : R_1= Resistansi fasa a [ohm]. L_1= Induktansi fasa a [mh]. C_1= Kapasitansi fasa a [uf]. R_2= Resistansi fasa b [ohm]. L_2= Induktansi fasa b [mh]. C_2= Kapasitansi fasa c [uf]. R_3= Resistansi fasa c [ohm]. L_3= Induktansi fasa c [mh]. C_3= Kapasitansi fasa c [uf].

5. Saluran transmisi (saluran udara) Rho : Resistivitas tanah [ohm]. Freq. init : Frekuensi kerja saluran [Hz]. Length : Panjang saluran [km]. System Type : Tipe sistem saluran saluran transmisi. Transposed : Saluran udara diasumsikan tertransposisi. Auto bundling : Penghantar saluran merupakan penghantar berkas. Segmented ground : Kabel tanah tersegmentasi. Real transf. matrix : Transformasi matriks nyata. Model Type : Tipe model saluran transmisi.

6. Resistansi gangguan. Data : RES = Resistansi [ohm].

7. Switch gangguan Data : T-cl = Waktu penutupan switch [sekon]. T-op = Waktu pembukaan switch [sekon]. Imar = Arus marginal [A]. Switch terbuka untuk t > T-op Jika I < Imar. Disarankan agar Imar tidak bernilai nol.

8. Data : R = L = C = Resistansi [ohm]. Induktansi [mh]. Kapasitansi [uf].

9. Data : R = L = C = Resistansi [ohm]. Induktansi [mh]. Kapasitansi [uf].

B. MATLAB/Simulink MATLAB merupakan bahasa dengan performansi tinggi (highperformance) dalam perhitungan teknik. MATLAB ini memadukan perhitungan, penggambaran (visualisasi), dan pemrograman dalam ruang lingkup yang mudah digunakan. Masalah dan penyelesaian diekspresikan dalam notasi matematis yang familiar. Fitur khusus dalam MATLAB adalah algoritm perhitungan matematis, pengembangan perolehan data, pemodelan, simulasi, eksplorasi dan analisis data, pengembangan aplikasi grafis teknik, termasuk Graphical User Interface yang membuat MATLAB menjadi sebuah sistem interaktif yang elemen datanya berbasis array dengan tanpa membutuhkan pengukuran luas data. Hal ini membuat pengguna dapat menyelesaikan banyak masalah untuk perhitungan teknik, terutama masalah yang berkaitan dengan formulasi matriks dan vector. Penyelesaian masalah ini akan mengambil sedikit waktu untuk menuliskan sebuah program dalam format bahasa non-interaktif skalar (scalar noninteraktive language) seperti C atau Fortran. MATLAB telah berkembang dalam periode waktu bertahun-tahun dengan masukan dari banyak pengguna. Di dalam lingkungan universitas, MATLAB menjadi sebuah perangkat standar dalam pelajaran untuk mata pelajaran matematika, teknik, dan sains, baik pengantar maupun lanjutan. Simulink merupakan fasilitas dalam MATLAB yang menyajikan kemudahan bagi pengguna untuk dapat mengimplementasi suatu rangkaian atau sistem dalam sebuah bentuk model sederhana. Model ini merupakan satu kesatuan dari banyak blockset. Blockset adalah obyek pada Simulink yang mewakili sebuah komponen sistem dan memiliki parameter-parameter tertentu. Misalkan pengguna ingin membuat model sistem transmisi, maka dia harus menghubungkan blockset-blockset seperti saluran transmisi, generator, beban, switch, dan lain-lain.

Komponen-komponen atau obyek-objek (blockset) MATLAB/Simulink yang digunakan pada tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Signal From Workspace Meng-import sebuah sinyal dari Workspace MATLAB. 2. FIR Interpolation Me-nyampling dan Mem-filter sinyal input. Dalam hal ini mengubah sinyal input diskrit menjadi sinyal output kontinu. 3. Embedded MATLAB Function Memasukkan kode MATLAB pada model simulasi. 4. To Workspace Menulis data ke Workspace. Parameter-parameter masing-masing blockset yang digunakan pada implementasi rangkaian Transformasi Clarke adalah :

1. Sinyal tegangan transien di sending end Data : Signal = Nama variable workspace MATLAB (fasilitas MATLAB yang merupakan tempat asal sinyal yang akan di-import). Sample time = Periode sampling, Ts, dari data output. Samples per frame = Jumlah sample yang akan diambil dari data masukan. Form output after final data value by = Spesifikasi data output setelah semua sample sinyal telah dihasilkan.

2. Interpolator 6-tahap Mengandung SubsystemI : Dengan parameter Interpolasi FIR :

Data : FIR filter coefficient = Menetapkan harga koefisien FIR Filter Interpolation factor = Menetapkan faktor integer, L, yang dapat meningkatkan nilai sample dari urutan input yang diproses. Framing = Menetapkan metode untuk mengimplementasikan interpolasi : meningkatkan nilai atau ukuran frame dari output. Output buffer initial conditions = Menetapkan nilai kepada output pada output port sampai sample input yang pertama kali difilter tersedia. 3. Transformasi Clarke Fungsi MATLAB yang merepresentasikan Transformasi Clarke telah diberikan pada Bab IV.

4. Sinyal tegangan dasar (modal) Data : Variable name = Nama array penyimpan data output. Limit data pints to last = Jumlah maksimum sample input yang bisa disave. Decimation = Faktor desimasi (penyempitan luas data). Save format = Format penyimpanan data output simulasi untuk disimpan di workspace.

Syntax yang digunakan dalam tugas akhir ini : 1. dwt [ca,cd] = dwt(x,'wname') Syntax di atas berfungsi untuk menghitung koefisien transformasi wavelet perkiraan (approximation wavelet transform coefficients) ca dan koefisien transformasi wavelet detail (detail wavelet transform coefficients) cd yang diperoleh dari suatu dekomposisi wavelet sebuah sinyal X. string wname berisi nama induk wavelet yang digunakan. dalam simulasi ini string yang dipakai adalah db4. 2. square s = x.^2 Syntax di atas berfungsi untuk menguadaratkan nilai data dalam format array. Dimana x adalah data masukan dan s adalah data keluaran. Keduanya dalam format array.

C. Karakteristik Listrik Dari Penghantar ACSR