BAB III METODELOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung yang

III. METODE PENELITIAN. dimaksudkan agar kebenaran yang diungkap benar-benar dapat

PENGGUNAAN COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY TEKNIK RELAKSASI UNTUK MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN BERKOMUNIKASI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam suatu penelitian sangat diperlukan suatu metode yang sesuai dengan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono yang berlokasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012:3).

METODOLOGI PENELITIAN. Dilihat dari kualifikasinya, maka penelitian ini berfungsi sebagai penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 4 Kota Metro. Waktu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugi yono, 2012). dimaksudkan agar kebenaran yang diungkap benar-benar dapat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMA Bina Mulya Kota Bandar Lampung dan waktu

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. memecahkan, dan mengantisipasi masalah. Oleh karena itu dalam bab tiga ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2011). Penggunaan metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk memperoleh

III. METODE PENELITIAN. mengumpulkan data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode dimaksudkan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di SMP Negeri 3 Natar dan waktu pelaksanaan. penelitiannya pada tahun pelajaran 2014/2015.

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. penelitian adalah pada Tahun Ajaran 2013/2014. yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Labuhan Ratu Kecamatan Labuhan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di SMP Negeri 1 Punggur Lampung Tengah dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di SMP Negeri 1 Bandar Lampung dan waktu

DAFTAR ISI BAB II KAJIAN TEORI TENTANG KECEMASAN SISWA MENGHADAPI UJIAN DAN TEKNIK DESENSITISASI SISTEMATIS DALAM KONSELING BEHAVIORAL...

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 3 Natar yang beralamatkan Jl. Mawar no.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. mengumpulkan data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode. dimaksudkan agar kebenaran yang diungkap benar-benar dapat

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III Metode Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. penting untuk mendapatkan hasil yang optimal.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kotagajah yang berlokasi di Jalan SMA

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di SMP Trimulya Kecamatan Tanjung Bintang. semester genap tahun pelajaran 2014/2015.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian eksperimen semu. Menurut Sugiyono (2010) penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. pemilihan metode merupakan syarat yang sangat penting agar mendapatkan

METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010: 60) dalam bukunya menyimpulkan bahwa variabel penelitian

METODE PENELITIAN. menguji suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara-cara ilmiah.

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi eksperiment) yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006:117). Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan peneliti dengan menggunakan metode kuantitatif. Sugiyono (2014:14)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian memegang peranan penting dalam suatu penelitian, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan tertentu Sugiyono(2014:2). Penggunaan metode dimaksudkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN A.

Pre test-post test Design, dikenal juga dengan eksperimen semu. Menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. experimental dan deskriptif. Metode pre experimental digunakan untuk melihat

Tabel 3 Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design (Sugiyono, 2011) Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen O1 X O2 Kontrol O3 - O4

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA PGRI 1 Tumijajar. Waktu penelitian ini. adalah pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini. Adapun desain yang dilakukan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Metode Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuasi eksperimen (eksperimen semu). Populasi tidak dapat

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan dan menganalisa data penelitiannya. Metode dalam sebuah

BAB III METODE PENELITIAN. Bab tiga ini membahas beberapa sub bab yang terdiri atas jenis penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160).

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Quasi Eksperimental Design atau desain eksperimental semu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penulisan ini menggunakan jenis penulisan eksprerimental semu, karena bukan

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

Tabel 3.1 Desain Eksperimen Pretest-Postest Control Group Design R Q1 X Q2 R Q3 Q4

III. METODOLOGI PENELITIAN. menguji suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara-cara ilmiah.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 29 Bandar Lampung yang berlokasi

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri se-kecamatan Tulang Bawang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MEDOTE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

Transkripsi:

31 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Lima Jln. Baturaja kecamatan Way Lima kabupaten Pesawaran, dan waktu penelitian adalah pada tahun ajaran 2012-2013. B. Metode Penelitian Metode dalam penelitian memegang peranan penting karena salah satu ciri dari karya ilmiah adalah terdapatnya suatu metode yang tepat dan sistematis sebagai penentu arah yang tepat dalam pemecahan masalah. Ketetapatan pemilihan metode merupakan syarat yang sangat penting agar mendapatkan hasil yang optimal. Menurut Sugiyono (2011) secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2011) bahwa Metode penelitian

32 eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Menurut Sukardi (2003) metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang paling produktif, karena jika penelitian tersebut dilakukan dengan baik dapat menjawab hipotesis yang utamanya berkaitan dengan hubungan sebab akibat. Di samping itu, penelitian eksperimen juga merupakan salah satu bentuk penelitian yang memerlukan syarat relatif lebih ketat jika dibandingkan dengan jenis penelitian lainnya. Salah satu hal ciri dari kegiatan ilmiah adalah terdapat suatu motode yang tepat dan sistematis sebagai penentu kearah pemecahan masalah, ketepatan memilih metode merupakan syarat yang utama agar dapat tercapai hasil yang diharapkan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi eksperiman) dengan desain One-Group Pretest-Posttest. Di dalam desain ini observasi dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut: Pengukuran Pengukuran (Pre-test) Perlakuan (Post-test) O 1 X O 2 Gambar 3.1. Pre-test and Post-test Group (Arikunto, 2010)

33 Keterangan: O 1 X O 2 : Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen : Perlakuan menggunakan pendekatan Cognitive Behavior Therapy teknik relaksasi : Observasi sesudah eksperimen Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen (0 1 ) disebut base-rate, dan observasi sesudah eksperimen (0 2 ) disebut post-rate, Goodwin and Coates (1976). Hasil kedua pengukuran tersebut dibandingkan untuk menguji apakah perlakuan yang diberikan dapat mengurangi kecemasan yang dialami siswa pada saat berkomunikasi dengan guru atau tidak. C. Subjek Penelitian Subyek penelitian adalah sumber data untuk menjawab masalah. Penelitian subjek ini disesuaikan dengan keberadaan masalah dan jenis data yang ingin dikumpulkan. Alasan peneliti menggunakan subyek penelitian adalah karena penelitian ini merupakan aplikasi konseling individu dalam menangani kecemasan siswa saat berkomunikasi dengan guru dan hasil dari proses konseling ini tidak dapat digeneralisasikan antara subjek yang satu tidak dapat mewakili subjek yang lain karena setiap individu berbeda dan unik. Penjaringan subyek melalui wawancara dengan guru BK, Wali Kelas dan Guru Matapelajaran Matematika. Setelah guru merekomendasikan siswa yang mengalami kecemasan tinggi saat berkomunikasi, peneliti melakukan observasi pada siswa, untuk membuktikan siswa yang direkomendasikan oleh guru benar-benar memiliki kecemasan yang tinggi saat berkomunikasi dengan guru.

34 D. Variabel Penelitian Arikunto (2010) variabel merupakan segala sesuatu yang akan menjadi objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Sedangkan menurut Surapranata (2004) variabel adalah faktor-faktor yang berperan dalam penelitian peristiwa atau gejala yang akan diteliti (objek penelitian). Dalam penelitian ini bedasarkan judul yang telah ditetapkan oleh penulis yaitu: Penurunan kecemasan siswa saat berkomunikasi dengan guru menggunakan pendekatan Cognitive Behaviour Theraphy (CBT) teknik relaksasi pada siswa kelas XI SMA Negri 1 Way Lima Tahun Ajaran 2012-2013. Maka variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat. 1. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu pendekatan Cognitive Behavior Therapy teknik relaksasi. Dalam hal ini juga menjadi sebagai variabel perlakuan. 2. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam pennelitian ini adalah kecemasan siswa saat berkomunikasi dengan guru. E. Definisi Operasional Menurut Nazir (2009) definisi operasional variabel adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti

35 atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut. 1. Pendekatan Cognitive Behavior Therapy Teknik Relaksasi Cognitive Behavioral Therapy (CBT) merupakan salah satu bentuk konseling yang bertujuan membantu klien agar dapat menjadi lebih sehat, memperoleh pengalaman yang memuaskan, dan dapat memenuhi gaya hidup tertentu, dengan cara memodifikasi pola pikir dan perilaku tertentu. Teknik relaksasi (otot) adalah usaha mengajari seseorang untuk relaks, dengan menjadikan orang itu sadar tentang perasaan-perasaan tegang dan perasaan-perasaan relaks kelompok-kelompok otot utama seperti tangan, muka dan leher, dada, bahu, punggung, dan perut, dan kaki 2. Kecemasan Siswa saat Berkomunikasi dengan Guru Kecemasan siswa saat berkomunikasi dengan guru yaitu ketakutan, berupa perasaan negatif yang dirasakan siswa dalam melakukan komunikasi, berupa perasaan tegang, gugup, ataupun panik yang dialami siswa saat melakukan komunikasi ketika berada dikelas maupun diluar kelas. Secara oprasional kecemasan berkomunikasi dengan guru yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kecemasan siswa saat berkomunikasi dengan guru dengan intensitas yang kuat/tinggi dan bersifat negative baik didalam ataupun diluar kelas. Kecemasan berkomunikasi dengan intensitas yang kuat/tinggi dan bersifat negatif yaitu kecemasan berkomunkasi dengan guru yang dirasakan oleh siswa ditandai oleh beberapa gejala pada beberapa aspek dan indikator, dibawah ini:

36 a. Ketakutan, ditandai dengan menghindar saat bertemu dengan guru, enggan menyapa guru. b. Sulit konsentrasi, ditandai dengan terlalu lama berfikir untuk menanggapi percakapan guru, tidak melihat kearah guru ketika berkomunikasi dengan guru, sibuk dengan kegiatannya sendiri saat diajak berkomunikasi. c. Panik, ditandai dengan mengajak teman saat harus berkomunikasi dengan guru, lebih memilih untuk diam saat ditanya oleh guru. d. Tagang, ditandai dengan terbata-bata saat berkomunikasi dengan guru, terlihat gemetar saat berkomunikasi dengan guru. e. Gelisahan, ditandai dengan mengulang-ngulang kalimat saat menjawab pertanyaan dari guru, berbelit-belit dengan makna yang tidak jelas saat menyampaikan pendapat pada guru. F. Teknik Pengumpulan Data Dalam suatu penelitian selalu terjadi proses pengumpulan data untuk memperoleh data yang sejelas-jelasnya. Menurut Menurut Nazir (2009) metode pengumpulan data adalah Teknik atau cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengambil data. Berdasarkan uraian diatas maka dalam penelitian ini penulis menggunakan Observasi dalam pengumpulan data. Observasi yaitu suatu metode pengumpulan data yang diperlukan dengan melakukan pengamatan terhadap obyek tertentu dalam penelitian. Observasi dilakukan pada kelas XI SMA Negeri 1 Way Lima, hal ini dilakukan guna memperoleh data yang obyektif.

37 Observasi dilakukan dengan sitematis, dengan menggunakan pedoman sebagai instrumentasi pengamatan. Pedoman observasi berisi daftar jenis kegiatan yang mungkin timbul dan akan diamati. Dalam proses observasi, observer (pengamat) tinggal memberikan tanda checklist ( ) pada kolom tempat munculnya peristiwa. Cara bekerja seperti ini disebut sistem tanda (sign system). Observasi akan dilakukan oleh dua orang observer, agar peneliti dapat membandingkan hasil observasi antara observer satu (peneliti) dengan observer dua (guru matapelajaran matematika). Untuk mengurangi adanya penilaian subjektivitas saat observasi. KISI-KISI PANDUAN OBSERVASI Variabel Indikator Deskriptor Kecemasan Berkomunikasi 1. Timbulnya gejala fisik ketakutan 2. timbulnya gejala fisik seperti sulit berkonsentrasi 3. timbulnya gejala fisik seperti kekhawatiran 1.1. Ragu untuk menyapa guru 1.2. Menghindar saat bertemu dengan guru karena takut diajak berkomunikasi 1.3. Enggan menyapa saat berpapasan dengan guru 2.1. Terlalu lama berfikir untuk menanggapi percakapan guru 2.2. Tidak melihat kearah guru ketika berkomunikasi dengan guru 2.3. Sibuk dengan kegiatannya sendiri saat diajak berkomunikasi 3.1. Mengajak teman saat harus berkomunikasi dengan guru 3.2. Lebih memilih untuk diam saat ditanya oleh guru 3.3. Hanya menjawab pertanyaan guru dengan singkat

38 4. timbulnya gejala fisik seperti ketegangan 5. timbulnya gejala fisik seperti kegelisahan 4.1. Berkeringat saat berkomunikasi 4.2. Terbata-bata saat berkomunikasi dengan guru 4.3. Gemetar saat berkomunikasi dengan guru 4.4. Siswa sibuk mengelap keringat saat berkomunikasi 5.1. Mengulang-ngulang kalimat saat menjawab pertanyaan dari guru 5.2. Berbelit-belit dengan makna yang tidak jelas saat menyampaikan pendapat pada guru G. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrument Teknik pengelolaan data yang digunakan untuk menilai keampuahn instrument penelitian. syarat instrument yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting, yaitu valid dan reliable (Arikunto, 2010). Instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur (Sugiyono, 2011). Instrument yang reliable berarti instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama dan akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2011). 1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan validitas konstrak (construct validity) yang disusun berdasarkan teori yang relevan. Sumarna Surapranata (2004) konstrak (construct) adalah sesuatu yang

3839 berkaitan dengan fenomena dan objek yang abstrak, tapi gejalanya dapat diamati dan diukur. Gravitasi, massa, kemampuan matematika, kemampuan bahasa inggris, kebahagiaan, kecemasan, dan kesedihan antara lain temasuk konstruk. Menurut Sugiyono (2011) untuk menguji validitas konstrak, dapat digunakan pendapat dari ahli (judgment experts). Dalam hal ini setelah instrument dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berdasarkan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Para ahli diminta pendapatnya tentang instrument yang telah disusun itu. Jadi untuk menguji validitas instrumen dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendapat dari ahli (judgment experts). Jumlah tenaga ahli yang digunakan minimal tiga orang dan ketiga ahli tersebut adalah para ahli yang tentunya harus memiliki dasar keilmuan bimbingan dan konseling. 2. Uji Reliabilitas Instrument Instrumen bisa dikatakan reliabel apabila instrument tersebut jika digunakan beberapa kali untuk mengkur obyek yang sama akan menghasilkan data yang yang sama pula. Menurut Sukardi (2003) reliabilitas sama dengan konsistensi atau keajekan. Suatu instrument penelitian dikatakan mempuanyai nilai reliabilitas yang tinggi, apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur.

40 39 Teknik mencari reabilitas untuk reliabilitas lembar observasi dalam penelitian ini yaitu menggunakan kesepakatan dua pengamat. Hal ini dikarenakan penelitian ini menggunakan dua orang pengamat (peneliti sebagai pengamat 1 dan pengamat 2 adalah guru matapelajaran matematika disekolah tersebut). Menurut Arikunto (2010) jika pengamatnya lebih dari dua orang, perlu diadakan penyamaan pengamat sampai dicapai persamaan persepsi dari semua pengamat yang akan bekerja mengumpulkan data. Untuk menentukan toleransi perbedaan hasil pengamatan, digunakan pengetesan reliabilitas pengamatan. Rumus yang digunakan yaitu: Keterangan: KK = Koefisien Kesepakatan 2S = Sepakat, jumlah kode yang sama untuk objek yang sama N1 = Jumlah kode yang dibuat pengamat I N2 = Jumlah kode yang dibuat oleh pengamat II Untuk mengetahui tinggi rendahnya reliabilitas menggunakan kriteria reabilitas sebagai berikut: 0,90 1,00 = sangat tinggi 0,70 0,90 = tinggi 0,40 0,70 = sedang 0,20 0,40 = rendah 0,00 0,20 = sangat rendah (Arikunto, 2010).

40 41 H. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam upaya memperoleh penemuan-penemuan yang ingin didapatkan dari hasil penelitian. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan data catatan lapangan yang berupa catatan / rekaman kata-kata, kalimat atau paragraf yang diperoleh dari observasi, wawancara, maupun dokumentasi yang peneliti lakukan. Yang selanjutnya akan di olah dan di analisa dengan cara membandingkan nilai-nilai post-rate dan base-rate. Goodwin and Coates (1976) bahwa : Untuk menjawab masalah apakah ada dampak tretment terhadap penurunan perilaku klien, maka data yang telah di tabulasi di olah dan di analisis menggunakan rumus presentase dan suatu treatment atau konseling dikatakan atau efektif bila hasil presentase perubahan adalah sebesar 50 % atu lebih. Untuk mengetahui efektifitas treatment maka digunakan rumus presentase peningkatan sebagai berikut: Keterangan : Post Rate Base Rate P = rata-rata perilaku sesudah diberikan treatment = rata-rata perilaku sebelum diberikan treatment = presentase peningkatan Goodwin and Coates (1976).