BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

ABSTRAK. Kata Kunci : Strategi penanganan, risiko biaya kontrak, SWOT. iii

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu

BAB III METODE PENELITIAN

Kata kunci: mutu nonakademik, analisis swot, ban pt, renstra

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Hasil Analisa SWOT Kabupaten Grobogan tahun 2016

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN 2 ANALISA SWOT AIR LIMBAH KABUPATEN ACEH TENGGARA

METODOLOGI KAJIAN. deskriptif dengan survey. Menurut Whitney (1960) dalam Natsir (1999), metode

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Metode Kerja Pengumpulan Data

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini terdapat beberapa istilah yang menjadi fokus

III. METODE KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kajian

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian merupakan segala sesuatu yang mencakup

III. METODE PENELITIAN. yang harus di kembangkan dalam Pariwisata di Pulau Pasaran.

METODE Lokasi dan Waktu Teknik Sampling

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB. V Indikasi Permasalahan dan Posisi Pengelolaan Sanitasi Kabupaten Jembrana

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang

Sub Sektor : AIR LIMBAH

DAFTAR ISI Silvia Sely Murthy, 2014 Analisis rantai nilai dan strategi pengembangan industri kreatif di kota bandung dan cimahi.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dilakukan Bulan Januari-April 2015.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN II HASIL ANALISA SWOT

BAB III METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

BAB III METODE PENELITIAN

Pedoman Operasi & Pemeliharaan Sarana Sanitasi Komunal di Kabupaten Bandung

3. Belum ada yang meneliti tentang kesadaran gender siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Bandung tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian asosiatif korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Studi Literatur. Survei Lokasi. Pengumpulan Data

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Batu Bara pada ruang

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran


BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.2. Alat dan Bahan 3.3. Data yang Dikumpulkan

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

Sumber: Anonim (2011) Gambar 2. Peta Lokasi Ocean Ecopark Ancol

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penulis melakukan penelitian di Desa Bangun Purba dan Kantor Desa. Waktu penelitian ini

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

B. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran dan Klasifikasi. Definisi operasional pada penelitian ini mencakup semua aspek penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (PAMSIMAS) DI DESA SENGON, KLATEN

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT

KAJIAN EFEKTIFITAS OPERASIONAL TERMINAL MADYOPURO MALANG

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pengumpulan Data Defenisi Operasional Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menggali, menghimpun data dan mengumpulkan data yang diperlukan

BAB III METODOLOGI. Gambar 6 Peta Lokasi Penelitian (Sumber: Bappeda, 2004 dan 2010)

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Asahan, untuk melihat kajian secara

BAB III METODE PENELITIAN. mandiri baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa. Penulis Melakukan Penelitian di Kabupaten Kampar- Riau, lokasi

: ANALISIS SWOT. Waktu : 2 (dua) kali tatap muka pelatihan (selama 200. : Membangun pemahaman dan skill praja mengenai. Teknik Analisis SWOT

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis fakta dan ciri-ciri objek atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi kasus di kawasan usaha agroindustri terpadu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi pada PT.Telkom Pekanbaru yang terletak di jalan

3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Nusantara. Jumlah seluruh subyek yang terlibat dalam penelitian ini adalah

1 Pencarian data primer

Lampiran 2: Hasil analisis SWOT

III. METODE PENELITIAN

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. wawancara di lokasi penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Dusun

Transkripsi:

35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Alur Penelitian Alur penelitian dimulai dari kondisi sanitasi saat ini di Kota Bima. Kemudian permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan program Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (SLBM) dan dilakukan evaluasi terhadap partisipasi masyarakat dan manfaat bagi masyarakat serta lingkungan. Dari hasil tersebut dapat dilakukan strategi optimalisasi Program SLBM. Bagan alur penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut ini. Permasalahan sanitasi di Kota Bima Pelaksanaan Program Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (SLBM) Pengumpulan data Kajian Pustaka Data Primer : Observasi (sarana prasarana) Wawancara dan Kuesioner Uji Laboratorium Data Sekunder Peraturan Petunjuk pelaksanaan SLBM Dokumen instansi terkait Evaluasi Pelaksanaan Program Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (SLBM) Tingkat Partisipasi Masyarakat Manfaat bagi Lingkungan (Effluent) Manfaat bagi Masyarakat/ Penyakit Pengelolaan Lingkungan Strategi Program Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (SLBM) Kesimpulan dan Saran Gambar 3.1. Bagan alur penelitian

36 3.2. Tipe Penelitian Tipe penelitian menggunakan deskriptif analitik yang bertujuan untuk mendiskripsikan atau menggambarkan kondisi nyata yang ada di lapangan maupun di masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan kuantitatif yang mengacu pada pengumpulan data melalui observasi, wawancara, kuisioner dan uji laboratorium. Observasi di lapangan dan wawancara dengan masyarakat pemanfaat IPAL komunal. Selain itu penelitian yang digunakan adalah strategi pendekatan kepada pemegang informasi kunci (key informant) terutama Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) dan Pengurus Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), RT/RW dan Kelurahan. 3.3. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian meliputi ruang lingkup wilayah dan ruang lingkup materi. Penentuan ruang lingkup sebagai batasan operasional pelaksanaan penelitian. 3.3.1. Ruang lingkup wilayah Lokasi Penelitian terletak di tiga kelurahan di Kota Bima yaitu program SLBM tahun 2015 Kelurahan Rite dan Kelurahan Lelamase, untuk program SLBM tahun 2013 Kelurahan Nungga. Penelitian lokasi tersebut berdasarkan kepada pertimbangan bahwa kelurahan tersebut mandapatkan program SLBM tahun 2015 dan mengambil salah satu program SLBM tahun 2013. 3.3.2. Ruang lingkup materi Ruang lingkup materi dalam penelitian ini adalah mengenai tingkat partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan, manfaat yang dirasakan oleh masyarakat maupun manfaat lingkungan berupa pemenuhan standar kualitas air limbah yang dibuang ke lingkungan dengan adanya program SLBM.

37 3.4. Variabel dan Sumber Data Penelitian Variabel yang digunakan untuk menilai tingkat partisipasi masyarakat, manfaat bagi lingkungan dan manfaat yang dirasakan masyarakat, dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini. Tabel 3.1 Variabel yang digunakan No Variabel Indikator Sumber Data 1. Tingkat partisipasi masyarakat 2. Manfaat bagi Lingkungan 3. Manfaat bagi masyarakat 4 Pengelolaan Lingkungan Keanggotaan dalam Wawancara dan organisasi Observasi Frekuensi Kehadiran dalam pertemuan Wawancara dan Observasi Sumbangan yang diberikan Wawancara dan Observasi Keterlibatan dalam kegiatan fisik Wawancara dan Observasi Keaktifan dalam diskusi Wawancara dan Observasi Baku mutu Kualitas effluent Uji Laboratorium IPAL (ph, BOD, TSS, Minyak dan lemak. Manfaat yang dirasakan Wawancara dan oleh masyarakat dalam Observasi perencanaan, pelaksanaan konstruksi, pemanfaatan maupun operasional dan pemeliharaan. Finansial, kelembagaan, Wawancara dan peraturan, peran serta Observasi masyarakat dan teknik operasional.

38 3.5. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian adalah keluarga yang memanfaatkan IPAL komunal dengan pada tiga kelurahan yaitu Kelurahan Rite, Kelurahan Lelamase dan Kelurahan Nungga. Jumlah populasi pemanfaat IPAL Komunal adalah 75 KK jiwa untuk Kelurahan Rite, 80 KK untuk Kelurahan Lelamase dan pemakai MCK++ 113 KK untuk Kelurahan Nungga. Total seluruh populasi adalah sebesar 268 KK. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara simple random sampling dimana jumlah sampel yang akan diambil dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut (Sugiyono, 2014). Maka diperoleh jumlah sampel berdasarkan tabel yang dikembangkan oleh Isaac dan Michael dalam Sugiyono, untuk taraf kesalahan 5% maka dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut ini. Tabel 3.2 Penentuan jumlah sampel dengan taraf kesalahan 1%, 5% dan 10%. N S N S 1% 5% 10% 1% 5% 10% 10 10 10 10 150 122 105 97 20 19 19 19 160 129 110 101 30 29 28 27 170 135 114 105 40 38 36 35 180 142 119 108 50 47 44 42 190 148 123 112 60 55 51 49 200 154 127 115 70 63 58 56 210 160 131 118 80 71 65 62 220 165 135 122 90 79 72 68 230 171 139 125 100 87 78 73 240 176 142 127 110 94 84 78 250 182 146 130 120 102 89 83 260 187 149 133 130 109 95 88 270 192 152 135 140 116 100 92 dst - - -

39 Berdasarkan tabel 3.2 dapat dilihat jumlah sampel dengan populasi sebanyak 268 KK dan taraf kesalahan 5% adalah 152 jiwa dengan rincian per lokasi berbeda beda tiap kelurahan yaitu 43 KK untuk Kelurahan Rite, 45 KK untuk Kelurahan Lelamase dan 64 KK untuk Kelurahan Nungga. Wawancara yang lebih mendalam dilakukan kepada informan atau informasi kunci (key person) dilakukan dengan cara purposive sampling, dimana informan kunci adalah orang yang berhubungan erat dengan obyek penelitian yaitu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL), Pengurus Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), RT/RW dan Kelurahan. Strategi yang digunakan adalah wawancara terbuka dengan memberikan pertanyaan pertanyaan pada setiap informan dan mendengarkan penjelasan jawaban secara langsung. Daftar informan yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut ini. Tabel 3.3 Daftar informan yang digunakan dalam penelitian No Informan Kelurahan Rite Kelurahan Lelamase Kelurahan Nungga 1 PPK 1 2 TFL 2 2 2 3 KSM 2 2 2 4 Ketua RT/RW 1 1 1 5 Kelurahan 1 1 1 Jumlah 7 7 7 3.6. Pengumpulan Data Sumber data dalam penelitian ini berasal dari data primer dan data sekunder serta kajian pustaka. I. Data primer yang diperlukan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik teknik sebagai berikut : 1) Wawancara dan kuesioner Wawancara dilakukan secara langsung maupun dengan kuesioner sebagai instrument penelitian. Hal hal yang menjadi materi wawancara dapat dilihat pada lampran 1.1 sampai lampiran 1.5 adalah sebagai berikut:

40 1. Data umum berupa : nama Kepala Keluarga, umur, agama, jenis kelamin, alamat, pendidikan, pekerjaan, jumlah anggota keluarga. 2. Sarana MCK 3. Tingkat partisipasi masyarakat berupa : frekuensi kehadiran, keaktifan berdiskusi, sumbangan yang diberikan, keterlibatan dalam konstruksi, kedudukan dalam organisasi KSM. 4. Manfaat program SLBM berupa: tujuan SLBM, keadaan sebelum SLBM, setelah ada SLBM, Manfaat yang dirasakan masyarakat. 2) Observasi Mengumpulkan data berdasarkan kondisi yang ada di lapangan melalui pengamatan, gejala gejala yang dihadapi oleh peneliti di lapangan, kondisi IPAL Komunal maupun MCK++ dan kondisi lingkungan pada lokasi penelitian dan kondisi lain yang mendukung kelengkapan data. 3) Uji laboratorium Uji laboratorium dilakukan untuk mengukur kualitas parameter air limbah pada outlet IPAL yang melalui parameter ph, BOD, TSS, Minyak dan Lemak. II. Data sekunder Data yang diperoleh dari data tertulis atau dokumen dinas/instansi terkait tentang pelitian ini, data sekunder berupa gambaran lokasi penelitian, Peraturan yang berkaitan dengan penelitian, petunjuk pelaksanaan program SLBM serta laporan pelaksanaan program SLBM. 3.7. Analisis Data Untuk mengevaluasi pelaksanaan dan strategi optimalisasi program Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (SLBM) dilakukan dengan wawancara terhadap sampel menggunakan daftar pertanyaan. Wawancara dan kuesioner dilakukan terhadap masyarakat biasa yang memanfaatkan IPAL komunal. Selain

41 itu melakukan wawancara dengan pengurus KSM, TFL maupun dinas terkait tentang pelaksanaan program SLBM yaitu pembangunan IPAL komunal. Metode analisis tingkat partisipasi masyarakat dengan menggunakan skala likert dan untuk menentukan manfaat program ini bagi masyarakat dan lingkungan dengan analisis kualitatif. 3.7.1. Pengujian data evaluasi dan strategi dalam program SLBM Pengijian data untuk evaluasi dilakukan dengan uji validitas tehadap hasil kuesioner dan variabel terhadap nilai tingkat partisipasi masyarakat dan manfaat yang dirasakan oleh masyarakat dilakukan menggunakan program IBM-SPSS 22. Penggunaan program tersebut juga dilakukan untuk melakukan pengujian reliabilitas. Pengujian data yang dilakukan untuk menentukan strategi optimalisasi program SLBM dilakukan dengan uji konsistensi yaitu dengan menggunakan Microsoft Excel 2010. 3.7.2. Tingkat partisipasi masyarakat dalam program SLBM Untuk mengetahui tingkat partisipasi masyarakat dalam program SLBM dapat diukur dengan menggunakan skala likert. Dengan menggunakan skala likert maka variabel yang akan diukur akan dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item item instrument berupa pernyataan atau pertanyaan. Pertanyaan - pertanyaan dengan pilihan ganda dapat disajikan sebagai berikut : 1) Kedudukan saudara dalam program SLBM 2) Frekuensi kehadiran saudara dalam pertemuan membahas rencanan kegiatan dan pengamanan lingkungan pada program SLBM. 3) Keaktifan berdiskusi saudara dalam setiap pertemuan program SLBM 4) Sumbangan (usulan, saran, kritik) yang diberikan pada kegiatan SLBM 5) Sumbangan (tenaga, uang, material) yang diberikan pada kegiatan SLBM 6) Saudara ikut terlibat dalam pelaksanaan konstruksi sesuai dengan syarat teknis. 7) Frekuensi kehadiran saudara dalam pertemuan membahas pemeliharaan bangunan dan pengamanan lingkungan pada program SLBM

42 Setiap jawaban yang dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau sikap yang diungkapkan dengan kata kata memiliki gradasi dari yang sangat positif sampai ke yang negatif yaitu sangat tinggi (5), tinggi (4), sedang (3), rendah (2), sangat rendah (1). Interval untuk setiap tingkatan ditentukan dengan cara selisih nilai tertinggi yaitu 4 dengan nilai terendah yaitu 1 dibagi jumlah tingkatan yang diinginkan yaitu 5 tingkatan. Maka diperoleh tingkatannya adalah : 1) Sangat tinggi, jika skornya 3,40 sampai dengan 4,00 2) Tinggi, jika skornya 2,80 sampai dengan 3,40 3) Sedang, jika skornya 2,20 sampai dengan 2,80 4) Rendah, jika skornya 1,60 sampai dengan 2,20 5) Sangat rendah, jika skornya 1,00 sampai dengan 1,60 Tingkat partisipasi masyarakat diperoleh dari total skor keseluruhan sampel per indikator dalam satu kelurahan dibagi dengan jumlah sampel pada kelurahan tersebut. Hasilnya dapat diketahui nilai rata - rata per indikator. Rata rata dari 5 indikator tersebut merupakan nilai dari tingkat partisipasi masyarakat, dimana dapat diketahui kelurahan tersebut masuk pada tingkatan yang mana. 3.7.3. Manfaat Program SLBM bagi Lingkungan Uji laboratorium dilakukan untuk mengukur kualitas parameter air limbah pada outlet IPAL yang melalui parameter ph, BOD, TSS, minyak dan lemak. Dari hal tersebut dapat diketahui kualitas effluent IPAL sehingga dapat diketahui parameter apa saja yang telah memenuhi standart baku mutu air limbah domestik berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Air Limbah. 3.7.4. Manfaat Program SLBM bagi Masyarakat Manfaat yang didapatkan oleh masyarakat di wilayah yang mendapatkan program SLBM. Untuk mengetahui manfaat yang didapatkan oleh wilayah yang mendapatkan program SLBM diperoleh dari obervasi lapangan dan kuesioner dan wawancara kepada masyarakat dan informan. Manfaat dari segi kesehatan yaitu dilihat dari berapa angka penderita penyakit diare dan disentri. Selain itu, manfaat yang dirasakan merupakan pernyataan dari sampel dan informan tentang perubahan positif yang dirasakan oleh masyarakat. Hal hal yang dirasakan oleh

43 masyarakat mulai dari perencanaan, pelaksanaan konstruksi, pemanfaatan, operasional dan pemeliharaan. Selain wawancara, dilakukan observasi dengan melihat kondisi lapangan berupa kondisi IPAL dan kondisi lingkungan pada lokasi penelitian dan kondisi lain yang mendukung kelengkapan data. 3.7.5. Pengelolaan Lingkungan Pengelolaan lingkungan untuk program SLBM terdiri dari aspek finansial, kelembagaan, peraturan, peran serta masyarakat serta teknik operasional. Analisa data hasil wawancara dan observasi dengan melihat kondisi lapangan berupa kondisi IPAL dan kondisi lingkungan serta kegiatan pengelolaan air limbah domestik yang dilakukan masyarakat pada lokasi penelitian dan kondisi lain yang mendukung kelengkapan data. 3.7.6. Rumusan strategi Program SLBM Penentuan strategi untuk mengoptimalkan progam SLBM yaitu dengan menggunakan analisis SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, Thereats). Langkah langkah proses analisa SWOT adalah sebagai berikut : 1) Mengidentifikasi faktor faktor internal dan eksternal yang ada pada obyek penelitian. 2) Melakukan pembobotan pada setiap faktor yang ada. Pembobotan didasarkan pada pertimbangan profesional dengan melihat kepentingan dari faktor tersebut dengan interval 0,0 s/d 1. Bobot 0,0 dinilai tidak penting dan nilai 1 bermakna sangat penting. 3) Menghitung rating dari masing masing faktor dengan nilai 1 s/d 4 dimana ranting (1) kurang penting, (2) cukup penting, (3) penting, (4) sangat penting. Dasar pertimbangan penilaian ini adalah hasil wawancara dengan informan terhadap faktor faktor internal dan eksternal yang ada. 4) Mengalikan bobot dan ranting kemudian menjumlahkan hasil perkalian tersebut untuk mengetahui jumlah nilai masing masing kondisi internal dan eksternal yang ada atau biasa disebut IFAS (Internal Strategic Factor Analisis Summary) dan EFAS (External Strategic Factor Analisis Summary).

44 5) Merumuskan faktor faktor strategi dengan menggunakan matriks SWOT dengan menginteraksikan faktor faktor internal dan eksternal yang ada. 6) Untuk menentukan posisi kuadran dari masing masing lokasi penelitian ditentukan dengan menentukan nilai sumbu X dan Y. Sumbu X mewakili kekuatan (S) dan kelemahan (W), sedangkan sumbu Y mewakili Peluang (O) dan ancaman (T). Nilai sumbu X diperoleh darri hasil pengurangan jumlah skor kekuatan (S) dengan jumlah skor kelemahan (W), Sedangkan sumbu Y diperoleh dari hasil pengurangan jumlah skor peluang (O) dengan jumlah skor kelemahan (T). Kemudian hasilnya diplot di dalam grafik untuk mengetahui posisi kuadran. 7) Merumuskan strategi dan memilih strategi yang diusulkan untuk menjadi prioritas berdasarkan posisi kuadran yang telah ditentukan. 3.8. Jadwal Penelitian Jadwal penelitian evaluasi dan strategi program Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (SLBM) di Kota Bima dilaksanakan pada bulan Juni 2016 sampai dengan bulan Agustus 2016.