ABSTRAK. Kata kunci: Pertemuan budaya, Mesjid Raya Cipaganti, Kolonial, Schoemaker. Universitas Kristen Maranatha

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

ABSTRACT. Key words : acculturation, architecture, Bandung Lautze 2 and Ronghe Mosque ABSTRAK

Pemikiran akan kerendahan hati Pemikiran terhadap Toleransi Kultural Tipologi Masjid Tradisional Nusantara

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JAKARTA

Perpaduan Unsur Arsitektur Islam dan Gaya Arsitektur Kolonial pada Masjid Cut Meutia Jakarta

Masjid Cipari Garut, Masjid Berasitektur Mirip Gereja

Masjid Raya Cipaganti, Heritage Kota Bandung yang Memadukan Gaya Arsitektur Jawa dan Eropa

Sejarah Pembangunan dan Renovasi pada Masjid Agung Bandung

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN... i. LEMBAR PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI... ii. PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN TUGAS AKHIR... iii. KATA PENGANTAR...

Unsur-Unsur Budaya pada Arsitektur Masjid Agung Darussalam, Bojonegoro

Tabel Bentuk Ornamen dan tanda-tanda semiotika pada ornamen Masjid Raya Al-Mashun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masjid Raya Al-Mashun merupakan masjid peninggalan Kesultanan Deli

Jawa Timur secara umum

Sirkulasi Bangunan Rumah Tinggal Kampung Kauman Kota Malang

BAB V PENUTUP. 1. Kotinuitas Elemen Pembentuk Ruang

KARYA DESAIN MASJID ASH-SHIDDIIQI YOGYAKARTA. Harry Kurniawan, ST, M.Sc

PENGARUH PSIKOLOGIS WARNA, BENTUK, MATERIAL, PENCAHAYAAN PADA INTERIOR MASJID TRADISIONAL DAN MODERN PADA JEMAAHNYA

DAFTAR ISI JUDUL... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...

Gaya Arsitektur Masjid Kasunyatan, Masjid Tertua di Banten

disamping didasarkan pada aspek kebudayaan juga dipertimbangkan dari sifat bahan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. bangunan masjid. Masjid merupakan bangunan yang penting dan tidak dapat

pada bangunan yang berkembang pada masa Mesir kuno, Yunani dan awal abad

SUMBU POLA RUANG DALAM RUMAH TINGGAL DI KAWASAN PECINAN KOTA BATU

Lebih Dekat dengan Masjid Agung Kauman, Semarang

BAB 4 KESIMPULAN. Universitas Indonesia. Bntuk dan..., Albertus Napitupulu, FIB UI, 2009

2.2 Tinjauan Gaya Neo Klasik Eropa dan Indonesia Sejarah Gaya Arsitektur Neo Klasik

contoh rumah minimalis sederhana

ELEMEN ESTETIS. Topeng Cepot pada Dinding. Ukiran pada partisi

Masjid Cipari, Masjid Tertua dan Unik di Garut

Perpaduan Elemen Arsitektur Tradisional dan Eropa pada Masjid Agung Manonjaya

Perubahan Atap Masjid Agung Garut

Ranggih Semeru. Analisis Bentuk Fasade dan Tata Ruang Masjid Agung Tuban

ABSTRAK KAJIAN AKULTURATIF INTERIOR ISTANA MAIMUN DI MEDAN-SUMATERA UTARA (Periode Sultan Makmun Alrasyid Perkasa Alamsyah, )

STUDI PERBANDINGAN ARSITEKTUR BANGUNAN MASJID AL OSMANI DAN MASJID AZIZI TANJUNG PURA SKRIPSI OLEH ATIKA ZALINA

Akulturasi Langgam Arsitektur pada Elemen Pintu Gerbang Masjid Agung Yogyakarta

Identifikasi Elemen Arsitektur Khas C.P. Wolff Schoemaker dalam Arsitektur Masjid Raya Cipaganti

BAB IV UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN PADA ARSITEKTUR MASJID AGUNG DARUSSALAM BOJONEGORO. Terjadinya adaptasi percampuran budaya di Indonesia menandai adanya

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. sejak berabad-abad silam dan beberapa diantaranya sekarang sudah menjadi aset

Universitas Kristen Maranatha - Abstract ABSTRAK

Rumah Tinggal Dengan Gaya Arsitektur Bali Modern Di Denpasar

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha

UNSUR-UNSUR ARSITEKTUR KOLONIAL PADA MASJID CIPARI GARUT

BAB II LANDASAN TEORITIS...

STRUKTUR KONSTRUKSI RUMAH JOGLO

BAB III RUMAH ADAT BETAWI SETU BABAKAN. 3.1 Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1

Tugas I PERANCANGAN ARSITEKTUR V

PELESTARIAN BANGUNAN GEDUNG PELAYANAN PERIZINAN TERPADU JATIM (EKS SOERABAIASCH HANDELSBLAD)

Pengaruh Belanda dalam Arsitektur Masjid Agung di Priangan

DOKUMENTASI MASJID SALMAN DAN PUSDAI

AKULTURASI BUDAYA PADA INTERIOR MASJID INDRAPURI DI ACEH BESAR

Transformasi Atap Masjid Raya Bandung

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Schoemaker dan Jejaknya di Kota Bandung

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil Perancangan Galeri Seni Dwi Matra di Batu merupakan aplikasi dari

PELESTARIAN BANGUNAN MASJID TUO KAYU JAO DI SUMATERA BARAT

BAB 5 KESIMPULAN. 88 Universitas Indonesia. Gereja Koinonia..., Rinno Widianto, FIB UI, 2009

KARAKTER SPASIAL BANGUNAN GEREJA BLENDUK (GPIB IMMANUEL) SEMARANG

+ 3,63 + 2,60 ± 0, ,00

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB III ELABORASI TEMA

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep desain kawasan menggunakan konsep dasar transformasi yang

Sistem konstruksi Masjid Paljagrahan menggunakan menggunakan lantai berbentuk

SENTRA BATIK SEBAGAI DESTINASI WISATA DENGAN PENDEKATAN KEARIFAN LOKAL DI SURAKARTA

LAMPIRAN. Lampiran 1. Rencana Tapak Seluruh Kompleks Istana Kepresidenan Bogor. Sumber: Bag. Teknik Istana Bogor, 2012

MASJID-MASJID MUHAMMADIYAH DI YOGYAKARTA

Penelusuran Warisan Budaya Jakarta melalui Heritage Bangunan Masjid Al-Alam Marunda

Rumah Tinggal Dengan Gaya Bali Modern Di Ubud. Oleh: I Made Cahyendra Putra Mahasiswa Desain Interior FSRD ISI Denpasar ABSTRAK

ABSTRAK REDESAIN GEREJA SIDANG KRISTUS SUKABUMI

Bab IV Simulasi IV.1 Kerangka Simulasi

KOMPONEN PADA ELEMEN FASADE MASJID AGUNG JAMI MALANG PERIODE 1910, 1940, DAN 2016

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Pelestarian Bangunan Masjid Al Aqsa Manarat Qudus (Masjid Menara Kudus) Jawa Tengah

Penerapan Konsep Islam Pada Perancangan Masjid Salman ITB Bandung

ABSTRAK. Kata kunci: Foodmarket, Bandung Tempo Dulu, Perancangan

Kajian Facade Rumah Tradisional Kampoeng Batik Jetis Sidoarjo

BENTUKAN VISUAL ARSITEKTUR RUMAH SINOM DI KELURAHAN KERTOSARI PONOROGO

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Menara Kudus. (Wikipedia, 2013)

KAJIAN KARAKTER FASADE BANGUNAN-BANGUNAN RUMAH TINGGAL KOLONIAL DI KAWASAN PERUMAHAN TJITAROEM PLEIN BANDUNG TESIS

Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Karakter Visual Bangunan Stasiun Kereta Api Tanjung Priok

KARAKTER SPASIAL BANGUNAN STASIUN KERETA API SOLO JEBRES

Architecture. Home Diary #008 / 2015

BAB III: METODE PENELITIAN

BAB VI KESIMPULAN. Rumah toko Cina Malabero Bengkulu yang dikelompokkan dalam

1. ASPEK PENAMPAKAN SIMBOL KULTURAL

MENGENAL GEREJA BLENDUK SEBAGAI SALAH SATU LAND MARK KOTA SEMARANG

THE BATAVIAN BUTIK HOTEL

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan yang mewakili daerahnya masing-masing. Setiap Kebudayaan

TIPOLOGI GEREJA IMMANUEL DI DESA MANDOMAI. Abstraksi

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN... i. PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN TUGAS AKHIR... ii. PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN TUGAS AKHIR...

Ciri Khas Arsitektur Tradisional Pada Rumah Warga di Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal

KONSEP ARSITEKTUR JAWA DAN SUNDA PADA MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA CIREBON

Karakteristik Sistem Struktur Ruang Utama Masjid Agung Demak

Software Digital Journal Al-Manär Edisi I/2004 Copyleft 2004 Digital Journal Al-Manär. Alif Muttaqin

ABSTRACT. Keywords: one stop pet shop, dog, cat, modern classic.

Transkripsi:

ABSTRAK Kota yang dahulunya merupakan bekas jajahan memang menyimpan peniggalan sejarah dan budaya yang pernah menguasainya pada saat itu, salah satunya adalah kota Bandung yang pernah dijajah Belanda. Bandung tempo dulu memang mendapat pengaruh Eropa yang cukup kental. Banyak bangunan di Bandung yang dibuat oleh arsitek Belanda sehingga bentuk bangunannya pun ikut terpengaruh oleh budaya bawaanya. Masuknya budaya Eropa tersebut menjadi sebuah fenomena pertemuan budaya asing dengan budaya lokal. Mesjid Raya Cipaganti merupakan salah satu mesjid yang telah ada pada masa itu karena merupakan mesjid pertama dikawasan Bandung Utara yang dahulu merupakan daerah pemukiman para bangsawan Eropa. Pengaruh dari arsiteknya yang berlatar belakang Kolonial membuat elemen desain mesjid ini memiliki pertemuan dengan budaya lokal. Penelitian ini mencoba mengkaji mengenai pengaplikasian pertemuan budaya yang bertemu pada elemen desain interior Mesjid Raya Cipaganti. Dari elemen yang dianalisis, budaya yang ditemukan adalah budaya Jawa, Sunda, Kolonial dan Islam. Penulis menemukan bahwa budaya yang paling dominan adalah budaya Islam. Kata kunci: Pertemuan budaya, Mesjid Raya Cipaganti, Kolonial, Schoemaker.

ABSTRACT The city which was former by a colony long time ago has a history and culture from them, one of which city is Bandung. Bandung old time ago was get a lot of Eureopean influence. Many buildings in Bandung was made by an European architects so it influenced by they culture. The entry of that European culture has being a phenomenon meeting between foreign culture with a local culture. Cipaganti Grand Mosque is one of the mosques that existed at that time because it is the first mosque in North Bandung area of the Eueropean formers residential. Influence of Colonial architect backgrounds make the design elements of this mosque has meet with the local culture. This research attempts to examine the application of cultural encounter which met at interior design of the Cipaganti Grand Mosque. From the analyzed elements, the culture found is Javanese, Sundanese, Colonial and Islam. The authors found that the dominant culture is the culture of Islam Keywords: cultural encounter, Cipaganti Grand Mosque, Colonial, Schoemaker

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... ii PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI... iii PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN... iv ABSTRAK... v PRAKATA... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL... xvii BAB I PENDAHULUAN... 1 I.1 Latar Belakang... 1 I.2 Batasan Masalah... 3 I.3 Pertanyaan Penelitian... 3 I.4 Tujuan Penelitian... 3 I.5 Manfaat Penelitian... 4 I.6 Metode Penelitian dan Teknik Penelitian... 5 I.7 Hipotesis... 5 I.8 Kerangka Penelitian... 6 I.9 Tabel Langkah Penelitian... 7 I.10 Sistematika Penulisan... 7 BAB II BUDAYA DALAM TATA RUANG... 9 2.1 Kaitan Budaya dan Arsitektur... 9 2.2 Budaya Jawa... 10 2.3 Budaya Sunda... 16

2.3.1 Tipologi Rumah Tradisional Sunda... 17 2.4 Budaya Kolonial di Indonesia... 22 2.5 Budaya Islam... 23 2.5.1 Islam di Dunia... 23 2.5.2 Islam di Indonesia... 24 2.5.3 Arsitektur Islam... 25 2.5.4 Elemen Dekoratif Islam... 26 2.5.5 Ornamen Floral... 27 2.5.6 Ornamen Geometris... 28 2.5.7 Kaligrafi... 29 2.6 Perbedaan Pandangan Budaya Timur (Jawa) dan Budaya Barat (Eropa)... 30 2.7 Proses Pertemuan Budaya... 31 2.8 Tempat Ibadah... 34 2.9 Mesjid... 34 2.9.1 Sarana di Dalam Mesjid... 35 2.9.2 Sarana di Luar Mesjid... 38 2.10 Bandung Tempo Dulu... 39 2.11 Desain Interior... 41 BAB III MESJID RAYA CIPAGANTI... 44 3.1 Sejarah Mesjid Raya Cipaganti... 44 3.2 Profil Pendiri Mesjid Raya Cipaganti... 46 3.3 Pertemuan Budaya Pada Mesjid Raya Cipaganti... 47 3.4 Bangunan Mesjid... 49 3.4.1 Denah Mesjid... 49 3.4.2 Fasilitas Pendukung Mesjid... 50

3.4.3 Bangunan Utama Mesjid... 53 BAB IV PERTEMUAN BUDAYA PADA ELEMEN DESAIN INTERIOR MESJID RAYA CIPAGANTI... 60 4.1 Elemen Arsitektur yang Berhubungan Langsung dengan Interior Mesjid Raya Cipaganti... 60 4.1.1 Atap... 60 4.1.2 Teras... 62 4.1.3 Gerbang Masuk... 66 4.2 Ruang Ibadah... 66 4.2.1 Sirkulasi... 67 4.2.2 Zoning... 68 4.2.3 Struktur Tiang Pada Interior Mesjid... 70 4.3 Elemen Pelingkup Ruang... 73 4.3.1 Lantai... 73 4.3.2 Dinding... 74 4.3.3 Ceiling... 77 4.4 Elemen Pengisi Ruang... 78 4.4.1 Mihrab... 78 4.42 Pewastren... 82 4.4.3 Rak Penyimpanan... 83 4.5 Elemen Dekoratif... 84 4.5.1 Tembok Pembatas... 84 4.5.2 Lampu... 85 4.6 Tabel Analisis... 88 4.6.1 Tabel Analisis Berdasarkan Elemen yang Berhubungan Langsung dengan Interior Mesjid Raya Cipaganti... 88 4.6.2 Tabel Analisis Pelingkup Ruang... 90

4.6.3 Tabel Analisis Pengisi Ruang... 91 BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 94 5.1 Simpulan... 94 5.2 Temuan... 96 5.3 Saran... 97 DAFTAR PUSTAKA... 99 DATA PENULIS... 102

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Tata ruang rumah Jawa-Agraris... 13 Gambar 2.2 Aplikasi konsep arsitektur pagar keliling pada rumah Jawa... 14 Gambar 2.3 Bentuk atap rumah Jawa... 15 Gambar 2.4 Sketsa Pembagian Ruang Secara Vertikal... 17 Gambar 2.5 Atap Jolopong... 17 Gambar 2.6 Atap Julangapak... 18 Gambar 2.7 Atap Buka Palayu... 18 Gambar 2.8 Atap Perahu Kumerep... 19 Gambar 2.9 Contoh denah mushala pada tiga kampung Sunda... 21 Gambar 2.10 Ornamen floral pada dinding Taj Mahal... 27 Gambar 2.11 Ornamen floral pada mihrab... 27 Gambar 2.12 Muqarnas... 28 Gambar 2.13 Motif geometris... 28 Gambar 2.14 Muqarnas pafa Mesjid Isfahan... 29 Gambar 2.15 Muqarnas pada mihrab Mesjid Quba... 29 Gambar 2.16 Tulisan kaligrafi kufic... 30 Gambar 2.17 Tulisan thuluth... 30 Gambar 2.18 Tulisan kaligrafi taliq... 30 Gambar 2.19 Proses akulturasi pada Mesjid Agung Bandung... 33 Gambar 2.20 Mihrab dan mimbar... 36 Gambar 2.21 Hijab... 37 Gambar 2.22 Wujud yang menjadi bentuk tiga demensi... 42

Gambar 3.1 Foto udara Mesjid Raya Cipaganti... 45 Gambar 3.2 Bagian Façade Bangunan (1934)... 48 Gambar 3.3 Tampak Samping Bangunan (1934)... 48 Gambar 3.4 Tampak dari Jl. Sastra... 49 Gambar 3.5 Tampak dari samping Jl. Sastra... 49 Gambar 3.6 Denah Mesjid Raya Cipaganti... 50 Gambar 3.7 Bagian barat bangunan mesjid... 51 Gambar 3.8 Bagian barat (fasilitas pendukung mesjid)... 51 Gambar 3.9 Bagian timur bangunan... 51 Gambar 3.10 Mesjid Salman Bandung... 52 Gambar 3.11 Mesjid Istiqomah Bandung... 52 Gambar 3.12 Pintu masuk wudhu dan toilet wanita... 53 Gambar 3.13 Tempat wudhu dan toilet wanita... 53 Gambar 3.14 Pintu masuk wudhu dan toilet laki-laki... 53 Gambar 3.15 Tempat wudhu dan toilet laki-laki... 53 Gambar 3.16 Tampak atap Mesjid Raya Cipaganti... 54 Gambar 3.17 Pendopo kab. Bandung... 54 Gambar 3.18 Tampak samping atap Mesjid Raya Cipaganti... 54 Gambar 3.19 Bagian entrance mesjid... 54 Gambar 3.20 Tembok dengan ornamen... 55 Gambar 3.21 Pintu masuk utama mesjid... 55 Gambar 3.22 Pintu geser pada bagian depan... 55 Gambar 3.23 Tempat penitipan barang... 56 Gambar 3.24 Pintu masuk mesjid (barat)... 56 Gambar 3.25 Jendela mesjid... 57

Gambar 3.26 Ruang shalat, dilihat dari arah pintu masuk... 57 Gambar 3.27 Pintu utama, dilihat dari arah depan ruang shalat... 58 Gambar 3.28 Lampu gantung antik... 58 Gambar 3.29 Lampu di depan mihrab... 58 Gambar 3.30 Mihrab... 59 Gambar 3.31 Bangunan baru (timur)... 59 Gambar 3.32 Bangunan baru (barat)... 59 Gambar 4.1 Atap Mesjid Raya Cipaganti... 61 Gambar 4.2 Atap Jolopong... 61 Gambar 4.3 Atap Masjid Agung Bandung tahun 1875... 61 Gambar 4.4 Pendopo kab. Bandung... 61 Gambar 4.5 Atap bangunan baru... 61 Gambar 4.6 Atap Julangapak... 61 Gambar 4.7 Teras pada mesjid Raya Cipaganti... 63 Gambar 4.8 Contoh denah mushala pada sebuah kampung Sunda... 63 Gambar 4.9 Arc pada teras Mesjid Raya Cipaganti... 64 Gambar 4.10 Area terbuka pada bagian tengah Mesjid Nabawi... 64 Gambar 4.11 Arc pada bagian entrance Mesjid Nabawi, Madinah... 64 Gambar 4.12 Arc pada bagian entrance Mesjid Al-Aqsa, Jerusalem... 64 Gambar 4.13 Hagia Sophia... 65 Gambar 4.14 Gerbang masuk Mesjid Raya Cipaganti... 66 Gambar 4.15 Persepsi masyarakat Sunda pada bangunan... 66 Gambar 4.16 Denah pintu masuk mesjid... 67 Gambar 4.17 Zoning area shalat... 68 Gambar 4.18 Sketsa ruang dalam imah kuncen salah satu kampung adat Sunda... 69

Gambar 4.19 Tata ruang rumah Jawa-Agraris... 70 Gambar 4.20 Bagian tengah mesjid... 70 Gambar 4.21 Tiang soko guru mesjid Demak.... 71 Gambar 4.22 Tiang soko guru Mesjid Agung Banten... 71 Gambar 4.23 Tiang soko guru kraton... 71 Gambar 4.24 Tiang pada pendopo Cianjur... 71 Gambar 4.25 Soko guru pada salah satu rumah tradisional Jawa... 71 Gambar 4.26 Salah satu tiang soko guru Mesjid Raya Cipaganti... 72 Gambar 4.27 Bagian bawah dan atas tiang soko guru... 72 Gambar 4.28 Tiang pada ruang tambahan... 73 Gambar 4.29 Lantai dan karpet mesjid... 74 Gambar 4.30 Dinding kiri mihrab... 74 Gambar 4.31 Dinding kanan mihrab... 74 Gambar 4.32 Dinding ruangan tambahan dan dekorasinya... 75 Gambar 4.33 Pintu pada Mesjid Nabawi... 75 Gambar 4.34 Pintu pada Mesjid Al Aqsa... 75 Gambar 4.35 Pintu masuk utama mesjid tampak dari dalam... 76 Gambar 4.36 Detail ventilasi (ukiran) pintu utama... 76 Gambar 4.37 Pintu geser dan jendela mesjid... 76 Gambar 4.38 Detail ukiran pintu geser dan jendela mesjid... 76 Gambar 4.39 Ceiling Mesjid Raya Cipaganti... 77 Gambar 4.40 Ceiling rumah joglo dengan struktur tumpang sari di Kota Gede... 77 Gambar 4.41 Rangka kuda-kuda adaptasi budaya Belanda... 78 Gambar 4.42 Sambungan menggunakan baut besi... 78 Gambar 4.43 Mihrab pada bagian tengah mesjid... 79

Gambar 4.44 Dinding kanan mihrab... 79 Gambar 4.45 Kubah hijau Mesjid Nabawi... 80 Gambar 4.46 Nuansa hijau pada mihrab Mesjid Nabawi... 80 Gambar 4.47 Moulding pada mihrab... 81 Gambar 4.48 Moulding pada gereja Bethel... 81 Gambar 4.49 Moulding pada Katedral... 81 Gambar 4.50 Gedung merdeka... 81 Gambar 4.51 Mihrab pada Mesjid Nabawi... 82 Gambar 4.52 Mihrab pada Mesjid Al-Aqsa... 82 Gambar 4.53 Mihrab Al- Uddin Madrasa, India... 82 Gambar 4.54 Pewastren dan hijab... 82 Gambar 4.55 Rak penyimpanan Al-Quran... 83 Gambar 4.56 Tembok pembatas... 85 Gambar 4.57 Pintu Kabah... 85 Gambar 4.58 Pintu Mesjid Nabawi... 85 Gambar 4.59 Lampu utama... 86 Gambar 4.60 Tampak bawah lampu... 86 Gambar 4.61 Bentuk segi delapan monumen kubah Al-Sakhra... 86 Gambar 4.62 Contoh penggambaran segi delapan, simetreis... 86 Gambar 4.63 Lampu tambahan... 87 Gambar 4.64 Lampu pada ruang tambahan... 87

DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Tabel Langkah Penelitan... 7 Tabel 2.1 Tabel Hasta Brata... 12 Tabel 2.2 Tabel Perbandingan Pandangan budaya Timur dan budaya Barat... 31 Tabel 4.6.1 Tabel Analisis Berdasarkan Elemen yang Berhubungan Langsung dengan Interior Mesjid Raya Cipaganti... 88 Tabel 4.6.2 Tabel Analisis Pelingkup Ruang... 90 Tabel 4.6.3 Tabel Analisis Pengisi Ruang... 91