Studi Pendahuluan. Menentukan Lokasi. Menentukan Informan Kunci (key informan) Participatory Ethnobotanical Appraisal (PEA) Wawancara

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1. Prosedur Wawancara. I. Identifikasi Keluarga

Lampiran 1: Jenis Tumbuhan Obat untuk Kesehatan Reproduksi oleh Masyarakat Samin Kecamatan Margomulyo Kabupaten Bojonegoro

Tabel 1. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat No Nama Tumbuhan. Bagian yang Dimanfaatkan

PENJUAL OBAT TRADISIONAL (JAMU)

Karaton Surakarta Hadiningrat Kota Solo Provinsi Jawa Tengah. Studi Pendahuluan. Mengurus Perijinan kepada. Pengageng Sasana Wilapa

Status : a. Belum Menikah b. Menikah c. Cerai. Jumlah Anggota Keluarga :. Orang

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah dengan metode wawancara semi-terstruktur (semi-structured

STUDI ETNOBOTANI TUMBUHAN YANG BERPOTENSI SEBAGAI OBAT PENYAKIT PADA ANAK DI KECAMATAN GULUK-GULUK KABUPATEN SUMENEP MADURA SKRIPSI

LEMBAR WAWANCARA ETNOBOTANI TUMBUHAN BAHAN KERAJINAN DI SUKU USING KABUPATEN BANYUWANGI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah wawancara terstruktur (structured interview) dan

Studi Pendahuluan. Menentukan Lokasi. Menentukan Informan Kunci (key informant)

BAB III METODE PENELITIAN. wawancara. Adapun teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara tersruktur (structured

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif dengan teknik wawancara semi

Masyarakat Pantura Kabupaten Gresik dan Kabupaten Lamongan. Studi Pendahuluan. Menentukan Informan Kunci. Mengurus Surat Izin Pengambilan Data

BAB III METODE PENELITIAN. dengan teknik wawancara tersetruktur (structural interview) dan semi tersetruktur

BAB I PENDAHULUAN. tanaman obat di dunia, ± dari 3000 sampai 4000 jenis tumbuhan obat yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif eksploratif. Adapun metode yang

PEMANFAATAN TANAMAN OBAT KELUARGA OLEH ORANG TUA UNTUK KESEHATAN ANAK DI DUWET NGAWEN KLATEN

Pedoman Wawancara Etnobotani Pemanfaatan Tumbuhan Obat oleh Masyarakat Kecamatan Alor Tengah Utara Kabupaten Alor Nusa Tenggara Timur

LAMPIRAN 1. Tanda tangan,

PEMBERDAYAAN WANITA MELALUI TANAMAN TOGA UNTUK MEMBANTU MENINGKATKAN PENDAPATAN KELUARGA

Kuisioner Penelitian. Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Anak Kelas IV dan V di SDN Panunggangan 1

ANEKA RESEP OBAT TRADISIONAL ASLI INDONESIA

PENGGUNAAN TANAMAN HERBAL UNTUK KESEHATAN. Susilo Yulianto Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Jamu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif eksploratif dengan metode survei dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanaman herbal merupakan jenis-jenis tanaman yang memiliki fungsi.

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan telah menggunakan tanaman obat-obatan. Bangsa Yunani kuno

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah teknik wawancara terstruktur (structured interview) dan semiterstruktur

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI INFORMAN

TINJAUAN PUSTAKA. A. Lahan Pekarangan. Pekarangan merupakan sebidang tanah yang mempunyai batas-batas tertentu,

Tabel Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Sayuran Tahun

BAB I PENDAHULUAN. dan berfikir. Perilaku konsumen memiliki berbagai macam pengertian. Salah

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN

PEMANFAATAN TUMBUHAN SEBAGAI BAHAN UNTUK PERAWATAN PASCA PERSALINAN DAN BAYI OLEH MASYARAKAT LOKAL KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap masyarakat atau suku bangsa pada umumnya memiliki berbagai

Ukuran rumah tangga dalam gram: 1 sdm gula pasir = 8 gram 1 sdm tepung susu = 5 gram 1 sdm tepung beras, tepung sagu. = 6 gram

ABSTRAK. Eva Anastasia Segara, Pembimbing : Dr. Felix Kasim, dr., M.Kes

Pengobatan Herbal untuk Penyakit Ringan, oleh Priyoto, S.Kep., Ns; Tri Widyastuti, S.K.M Hak Cipta 2014 pada penulis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Republik Indonesia. SURVEI HARGA PEDESAAN Subsektor Tanaman Hortikultura (Metode NP)

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian. Jenis penelitian ini adalah deskriptif eksploratif dengan metode survei

BAB VII MENGEMBALIKAN KEARIFAN LOKAL TOGA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Purworejo terdiri atas 16 Kecamatan, yang

Jamu biasanya terasa pahit sehingga perlu ditambah madu sebagai pemanis agar rasanya lebih dapat ditoleransi peminumnya.

LAMPIRAN: 5 PETA LOKASI PENELITIAN PETA JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DAFTAR LAMPIRAN. Gambar Hasil Pengamatan Tumbuhan Obat Gambar Tumbuhan Obat Hasil Literatur

KAJIAN ETNOBOTANI UNTUK PERAWATAN KESEHATAN WANITA OLEH MASYARAKAT DI KABUPATEN BONDOWOSO DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BUKU ILMIAH POPULER SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. fermentasi tercapai, sehingga harus segera dikonsumsi (Hidayat, 2006).

Masakan Pedas Penambah Nafsu Makan

Disajikan di Simposium Nasional Herbal Medik, Bandung, 12 Mei 2012

BAB VI SASARAN PEMBANGUNAN HORTIKULTURA

Serba Pepes dan Botok

BAB III METODE PENELITIAN

Pedoman Pengumpulan Data Hortikultura L-5

Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya IPA SD Kelas IV

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif-eksploratif dengan pendekatan PEA

Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Inflasi/Deflasi Perdesaan

Lampiran 1. Lampiran 1. Pemanfaatan Spesies Tumbuhan dalam Perawatan Bayi sampai UsiaBalita di Kecamatan Mandiraja Kabupaten Banjarnegara.

Program Studi S1 Ilmu Gizi Reguler Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul (UEU) Jl. Arjuna Utara No.9 Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11510

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

INVENTARISASI PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT SECARA TRADISIONAL OLEH SUKU OSING BANYUWANGI

Pengetahuan tentang overweight dan obesitas, baik yang menyangkut penyebab, maupun akibatnya perlu diketahui orang banyak khususnya bagi remaja, guna

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tanaman obat keluarga (disingkat TOGA) adalah tanaman

Tips kesehatan, berikut ini 7 makanan yang menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh anda :

KLASIFIKASI MODEL BASIS PENGETAHUAN UNTUK PERACIKAN TANAMAN OBAT BERDASAR SIFAT TANAMAN Saefurrohman, Muji Sukur. Abstraksi

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN

Cara Perkembangbiakan Tumbuhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Tanaman herbal merupakan bahan utama dalam pembuatan jamu.

PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT MELALUI PEMBERDAYAAN WANITA DALAM PEMANFAATAN PEKARANGAN DENGAN TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) DI KECAMATAN GERAGAI 1

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dihuni oleh kurang lebih suku tumbuhan yang meliputi 25-30

POTENSI PERTANIAN PEKARANGAN*

Mengenal KRPL. Kawasan Rumah Pangan Lestari

I. PENDAHULUAN. minuman saat ini mengutamakan tiga hal yaitu: manfaat untuk kesehatan, back to

DBMP DBMP Yetti Wira_Gizi_2014_Poltekkes Palangka Raya. Yetti Wira_Gizi_2014_Poltekkes Palangka Raya

ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT OLEH MASYARAKAT KECAMATAN GEROKGAK KABUPATEN BULELENG PROVINSI BALI. Enik Winarsih

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Etnobotani Jamu Gendong Berdasarkan Persepsi Produsen Jamu Gendong di Desa Karangrejo, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang

TINJAUAN PUSTAKA. sebagai obat dalam penyembuhan maupun pencegahan penyakit.pengertian

BAB I PENDAHULUAN. menyamai atau meniru kemampuan seorang pakar layaknya pakar pada. mana upaya mengatasi gangguan kesehatan berbeda-beda untuk setiap

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR. i DAFTAR ISI iii DAFTAR TABEL v DAFTAR GAMBAR... vii PENDAHULUAN 1

3. Arbei dan rumput teki berkembang biak secara vegetative alami menggunakan

BAB. Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN:

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Kode Responden:

LAMPIRAN I: Jenis Tumbuhan Obat yang ada di Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi

DAFTAR PUSTAKA. Anonim Manfaat Cplukan. Online. Tersedia: Diakses 3 Agustus 2016

bumbu adalah suatu bahan mempertinggi aroma makanan tanpa mengubah aroma bahan alami

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, hipotesis penelitian dan manfaat penelitian ini.

PENDAHULUAN. Masyarakat kita sudah sejak lama mengenal tanaman obat. Saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Proses pengolahan simplisia di Klaster Biofarmaka Kabupaten Karanganyar I-1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pengobatan tanaman obat di Nusantara telah berkembang sejak awal,

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN:

Kuesioner. Nasabah terhadap Produk Bank Syariah Muamalat Indonesia. penelitian ini. semata-mata hanya untuk keperluan akademik saja.

LAMPIRAN 1. Diagram Kerja Pelaksanaan Penelitian. Studi pustaka. Responden/ nara sumber selain informan kunci. (semi- structural interview)

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

Transkripsi:

128 Lampiran 1. Diagram Langkah Kerja Penelitian Studi Pendahuluan Menentukan Lokasi Menentukan Informan Kunci (key informan) Participatory Ethnobotanical Appraisal (PEA) Wawancara Wawancara Terstruktur (structured interview) Wawancara Semi-terstruktur (semi-structured interview) Data Etnobotani Tumbuhan Sebagai Obat Tradisional Penyakit Pada Anak Penyusunan Laporan Hasil

129 Lampiran 2. Lembar Prosedur Wawancara I. Identifikasi Keluarga 1. Nama Responden : 2. Umur : thn 3. Jenis Kelamin : laki-laki/perempuan 4. Tempat lahir : di desa ini/di luar desa ini 5. Status : belum kawin/kawin/cerai 6. Jumlah anggota keluarga : orang 7. Bahasa yang dikuasai: a. Indonesia b. Madura c. lainnya: 8. Pendidikan terakhir Bapak/Ibu/Sdr: a. SD b. SMP c. SMA d. Perguruan Tinggi e. lainnya: 9. Pekerjaan Ibu/Bapak/Saudara: a. Petani b. Pedagang c. PNS d. lainnya: II. Penggunaan Jamu Untuk Anak Oleh Dukun/Sesepuh Desa Dalam Pengobatan 1. Apakah Bapak/Ibu menggunakan jamu/tumbuh-tumbuhan dalam pengobatan penyakit anak? 2. Jika ya, tumbuhan apa saja yang digunakan sebagai jamu tersebut? No 1 2 3 4 Nama tumbuahan (1) Umum Lokal Ilmiah Khasiat (2) Bagian yang manfaatkan (3) Cara penggunaan (4) Sumber perolehan (5) Keterangan: Kolom 2: Menurut pembuat/ peracik jamu Kolom 3: Daun = 1 Bunga = 2 Buah = 3 Biji = 4 Kulit batang = 5 Akar = 6 Umbi akar = 7 Lainnya = 8 kolom 4: Menurut pembuat jamu/ peracik jamu kolom 5: Sumber perolehan: Budidaya = 1 Liar = 2 Pasar = 3 3. Cara peracikan/pembuatan jamu? 4. Bagaimana Bapak/Ibu mengukur takaran dalam pembuatan jamu tersebut?

130 5. Apakah takaran jamu pada setiap penyakit sama? 6. Berapa kali biasanya jamu dikonsumsi? 7. Kapan minum jamu tersebut dapat dihentikan? 8. Apakah ada pantangan-pantangan dalam minum jamu tersebut? 9. Selain dimanfaatkan untuk jamu tumbuhan tersebut dimanfaatkan untuk apa saja? 10. Dari mana Bapak/Ibu mendapatkan pengetahuan tentang meramu tumbuhan menjadi jamu untuk anak? a. orang tua c. kerabat lainnya b. saudara d. lainnya: 11. Apakah pengetahuan tentang tata cara pengobatan dan meracik jamu ini diturunkan pada anak-anak Bapak/Ibu? 12. Jika tidak, mengapa? 13. Jika Ya, bagaimana caranya? III Tingkat Penggunaan Jamu untuk anak oleh Masyarakat Lokal 1. Ibu/Saudari apakah disini terdapat puskesmas? a. Ya b. tidak 2. Jika anak Ibu/Saudari sakit berobat kemana? a. Kepuskesmas b. dukon/kyai c. lainnya. 3. Apakah ibu/saudari tahu tentang pengobatan alternatif? a. Tahu b. Tidak tahu 4. Apakah di daerah Ibu/Saudari terdapat pusat praktek pengobatan alternatif? a. Ya b. tidak 5. Pernahkan anak ibu/saudari berobat ke pengobatan alternatif? a. Ya b. tidak 6. Kenapa Ibu/Saudari lebih memilih pengobatan alternatif? a. Lebih Murah b. efek samping kecil c. lainnya. 7. Apa ibu/saudari pernah memberi jamu untuk anak? a. Pernah b. Tidak Pernah 8. Jika tidak pernah, Mengapa? 9. Jika pernah, jenis jamu apa yang pernah ibu/saudari berikan? No Jenis Jamu Kegunaan Waktu digunakan 1 2 3 10. Seberapa sering ibu/saudari memberikan jamu untuk anak? a. 1 hari sekali c. Setiap anak sakit b. 1 minggu sekali d. Lainnya... 11. Menurut Ibu/Saudari apa kelebihan jamu dari pada obat-obatan lainnya? a. lebih terasa khasiatnya (manjur) c. lebih praktis b. lebih aman d. lebih murah c. mudah didapat e. lainnya: 12. Dari mana Ibu/Bapak/Saudara memperoleh jamu tersebut? a. beli di warung/toko c. lainnya: b. membuat/meracik sendiri 13. Apabila membuat sendiri, Jenis tumbuhan apa saja yang menjadi penyusun jamu tersebut? No 1 2 3 4. Nama tumbuahan (1) Umum Lokal Ilmiah Khasiat (2) Bagian yang manfaatkan (3) Cara penggunaan (4) Sumber perolehan (5)

131 14. Cara peracikan jamu? 15. Bagaimana Bapak/Ibu/Saudara mengukur takaran ramuan jamu tersebut? a. dengan gelas/cangkir d. dengan alat yang dibuat sendiri b. dengan sendok e. lainnya: c. dengan tangan 16. Apakah takaran ramuan tersebut sama untuk semua jenis penyakit? 17. Apakah terdapat pantangan pada saat menggunakan ramuan dari tumbuhan obat tersebut? 18. Jika ada, mengapa? 19. Darimana ibu/saudari memperoleh pengetahuan tentang meracik jamu tersebut? a. orang tua c. kerabat lainnya b. saudara d. lainnya:

Lampiran 3 Peta Lokai Penelitian 132

133 Lampiran 4. Perhitungan Persentase Tingkat Penggunaan Tumbuhan yang Digunakan Sebagai Pengobatan Penyakit pada anak oleh masyarakat Kecamatan Guluk-guluk Kabupaten Sumenep Madura 1. Alang-alang x 100% = 20% 21. Kunyit x 100% = 70% 2. Asam x 100% = 40% 3. Bangle x 100% = 10% 4. Bawang daun x 100% =10% 5. Bawang merah x 100% = 20% 6. Bawang putih x 100% = 10% 7. Belimbing wuluh x 100% = 10% 8. Beluntas x 100% = 10% 9. Binahong x 100% = 10% 10. Dringo x 100% = 20% 11. Ganyong x 100% = 10% 12. Jambu biji x 100% = 10% 13. Jarak pagar x 100% = 20% 14. Jeruk nipis x 100% = 10% 15. Katuk x 100% = 10% 16. Kelapa x 100% = 20% 17. Kencur x 100% = 10% 18. Kesimbukan x 100% = 20% 19. Ketan hitam x 100% = 10% 20. Ketela pohon x 100% = 10% 22. Kunci pepet x 100% = 20% 23. Labu siam x 100% = 10% 24. Melati x 100% = 10% 25. Mengkudu x 100% = 20% 26. Meniran x 100% = 20% 27. Nangka x 100% = 30% 28. Nimba x 100% = 10% 29. Pacar cina x 100% = 10% 30. Pegagan x 100% = 20% 31. Pepaya gantung x 100% = 20% 32. Petikan kebo x 100% =10% 33. Pisang mas x 100% = 10% 34. Pisang kepok x 100% = 10% 35. Sambiloto x 100% = 10% 36. Selasih hitam x 100% = 10% 37. Sosor bebek x 100% = 10% 38. Tapak liman x 100% = 10% 39. Temu hitam x 100% = 30% 40. Temu lawak x 100% = 40%

134 Lampiran 5. Perhitungan Persentase Organ yang Dimanfaatkan sebagai Obat Penyakit Pada Anak di Kecamatan Guluk-guluk Kabupaten Sumenep Madura No Organ yang digunakan Jumlah penyebutan responden 1 Akar 5 2 Rimpang 47 3 Daun 53 4 Batang 9 5 Bunga 3 6 Umbi 12 7 Kulit batang 7 8 Buah 43 9 Semua bagian 15 Jumlah 194 Rumus : % organ = x 100% Akar = x 100% = 3% Rimpang = x 100% = 24% Daun = x 100% = 27% Batang = x 100% = 5% Bunga = x 100% = 1% Umbi = x 100% = 6% Kulit batang = x 100% = 4% Buah = x 100% = 22% Semua bagian = x 100% = 8%

135 Lampiran 6. Perhitungan Persentase cara Pengolahan tumbuhan yang digunakan sebagai pengobatan penyakit pada anak. Proses pengolahan total peneyebutan responden Direbus 72 Diperas 34 Ditumbuk 36 Jumlah 112 Rumus: % prose pengolahan= % cara direbus = % cara diperas = % cara ditumbuk =

136 Lampiran 7. Perhitungan Persentase Sumber Perolehan Tumbuhan yang Digunakan Sebagai Obat Penyakit Pada Anak di Kecamatan Guluk-guluk Kabupaten Sumenep Madura Sumber Perolehan Penyebutan Responden Total Penyebutan Budidaya 159 270 Liar 51 Beli/Pasar 32 Rumus : % Sumber perolehan = 100% Budidaya = x 100% = 66,2% Liar = x 100% = 21% Beli = x 100% = 13%

137 Lampiran 8. Perhitungan nilai manfaat (use value) tumbuhan obat yang digunakan untuk pengobatan penyakit pada anak oleh masyarakat Kecamatan Guluk-guluk. Rumus: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.

138 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.

139 Lampiran 9. Gambar Jenis Tumbuhan Yang Digunakan Untuk Pengobatan Penyakit Pada Anak Di Kecamatan Guluk-Guluk Kabupaten Sumenep Madura Alang-alang Asam Bangle Bawang daun Bawang merah Bawang putih Belimbing wuluh Bluntas Binahong Dringu Ganyong Jambu biji Jarak pagar Jeruk nipis Katuk Kelapa Kencur Kesimbukan Ketan hitam Ketela pohon

140 Kunyit Kunyit pepet Labu siam Melati Mengkudu Meniran Nangka Nimba Pacar cina Pegagan Pepaya gantung Petikan kebo Pisang mas Pisang kepok Sambiloto Selasih hitam Sosor bebek Tapak Liman Temu hitam Temulawak

141 Lampiran 10. Dokumentasi Aktivitas Penelitian Proses wawancara dengan responden Partisipasi masyarakat dalam aktivitas penelitian Foto bersama pengurus pesantren dan responden

142

143