kicau. 1 Memasuki dekade 90-an mulai dapat dijumpai beberapa jenis

dokumen-dokumen yang mirip
Griya Pecinta Anjing Di Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Manusia merupakan makhluk sosial dimana mereka saling membutuhkan satu

PET AND FLOWER HOUSE DI BANDUNG UTARA

Di sisi lain ada pula café yang mengizinkan hewan peliharaan makan bersama pemiliknya namun pemilik hewan diminta untuk makan di luar area

BAB I PENDAHULUAN. membantu manusia dalam melakukan segala kegiatannya sehari-hari. Pertama kali,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan kematian. Scabies merupakan salah satu penyakit kulit yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pusat Perawatan Hewan Peliharaan

PERANCANGAN INTERIOR PUSAT PERAWATAN HEWAN PELIHARAAN DI JAKARTA

RUMAH SAKIT HEWAN DI KABUPATEN BANTUL BAB I PENDAHULUAN

Rumah Sakit Hewan di Semarang

Re-branding Andrawina Pet Center 2008 BAB 1 PENDAHULUAN

2. Bagi keluarga pasien dan pegunjung Tenang dan percaya akan kemampuan rumah sakit dalam menangani pasien yang menyatakan tersirat dalam interiornya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN CENGKARENG OFFICE PARK LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pet station

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

BAB I PENDAHULUAN TAMAN BACAAN DI PATI

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN diakses terakhir 15 Desember

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GEDUNG PAMER DAN LAYANAN PURNA JUAL

BAB I PENDAHULUAN. kita. Rasa ketertarikan itu muncul karena anjing memiliki karakter dan

BAB 1 PENDAHULUAN. di perkotaan-perkotaan salah satunya adalah kota Yogyakarta. Ini

PUSAT RESTORAN MASAKAN TRADISIONAL YOGYAKARTA DENGAN KONSEP TROPIS MODERN BAB I PENDAHULUAN

3.1 Tinjauan Umum Tinjauan Kota Semarang Kondisi Non Fisik Kota Semarang... 34

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Diponegoro merupakan sebuah perguruan tinggi negeri di Kota Semarang, dan merupakan salah satu

13 Eunike Yuslina Sunaryo BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Pada saat ini keterbatasan lahan menjadi salah satu permasalahan di Jakarta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode perancangan ini merupakan langkah perancang dalam merancang

diakui keberadaannya didunia. bahkan ditahun 1984 Indonesia pernah mencapai swasembada tanaman hias yang cukup tinggi. Namun akibat kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Cincin Api Pasifik/ Ring of Fire. Sumber:

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. kesulitan dalam menggunakan panca indera, muncul berbagai penyakit yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN FAJRI BERRINOVIAN 12032

BENGKEL MOTOR KLASIK DAN KAFE OLD DOG DI KOTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menganggap binatang peliharaan sebagai bagian dari keluarga. Hobi akan

PERANCANGAN INTERIOR PADA PUSAT KEBUDAYAAN BETAWI DIJAKARTA PROPOSAL PENGAJUAN PROYEK TUGAS AKHIR YULI HELVINA

2015 RUMAH SAKIT KHUSUS JANTUNG KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek Tabel 1. 1 Pertumbuhan Jumlah Pelajar di Yogyakarta

Interaksi Manusia dan Satwa dalam Place-Making Kasus: Perancangan Pasar Hewan Sukahaji Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Sumber:

BAB I PENDAHULUAN. Museum Permainan Tradisional di Yogyakarta AM. Titis Rum Kuntari /

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berada disekitarnya baik hewan yang dipelihara maupun hewan yang secara

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB III METODE PERANCANGAN. dapat digunakan ialah metode deskriptif analisis. Metode deskriptif merupakan

BAB I PENDAHULUAN. keamanan rumah. Namun, sebagai makhluk hidup, anjing memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang belum terlalu terpublikasi. dari potensi wisata alamnya, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan

BENGKEL MOTOR KLASIK DAN KAFE OLD DOG DI KOTA YOGYAKARTA

KAWASAN WISATA BUNGA KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Medan Culinary Center Arsitektur Rekreatif

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAGIAN 1 PENDAHULUAN

Alfitrah Subuh Pusat Pendidikan Budaya Betawi Page 1

PUSAT PERTUNJUKAN DAN INTERAKSI KOMUNITAS MUSIK KAUM MUDA DI YOGYAKARTA

BAB V. RANCANGAN dan PENGUJIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Panti Rehabilitasi Ketergantungan NAPZA Arsitektur Perilaku. Catherine ( ) 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Sepuluh tahun belakangan ini, perkembangan otomotif di tanah air sangat

BAB III METODE PERANCANGAN. data-data sesuai dengan yang sebenarnya kemudian data-data tersebut disusun,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ISLAMIC CENTRE BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek

PERANCANGAN KLINIK ANJING DAN KUCING DENGAN PENDEKATAN PROGRAMATIK

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. teman manusia tertua seperti yang dikutip dalam buku Encyclopedia of Pet

BAB I PENDAHULUAN PUSAT PENDIDIKAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL MODERN DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. tradisional yang masih kental. Tidak mengherankan bahwa Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III METODE PERANCANGAN

2015 RUMAH SAKIT KHUSUS GIGI DAN MULUT KELAS ADI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. I. A Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Maksud perencanaan dan perancangan hotel resort ini adalah :

BAB I PENDAHULUAN. Service), serta media alam sebagai media pembelajaran dan tempat. school melalui penyediaan fasilitas yang mengacu pada aktivitas

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUS SEKOLAH di Sidoarjo BAB III. Metodelogi Perancangan

Transkripsi:

kicau. 1 Memasuki dekade 90-an mulai dapat dijumpai beberapa jenis Page 1 of 157: Bab I Pendahuluan I.1. Latar Belakang I.1.1. Latar belakang Eksistensi Proyek Di masa lampau, kepemilikan atas simbol-simbol material sebagai self actualization berlaku dalam kehidupan masyarakat Jawa, khususnya bagi kaum priyayi di lingkungan keraton. Salah satu bentuknya adalah dengan memiliki binatang peliharaan, yang pada masa itu didominasi oleh jenis hewan unggas, yaitu burung kicau. Mulailah muncul Pasar Ngasem pada tahun 1809, namun pada masa itu pedagang burung masih tersebar di beberapa tempat di Yogyakarta. Memasuki tahun 1960-an pemerintah kota mengeluarkan kebijakan untuk melokalisasi para pedagang burung di Pasar Ngasem. Pada perkembangannya jenis hewan peliharaan yang diperjual-belikan di Pasar Ngasem semakin beragam selain komoditas utamanya burung anjing dan kucing dari ras tertentu menjadi pilihan lain ketika kita menjelajah di Pasar Ngasem. Seiring berkembangnya era teknologi informasi dan globalisasi, masyarakat mulai memelihara hewan-hewan dari ras tertentu yang berasal dari manca negara. Pada awal era 2000- an didapati beberapa pet shop yang menjual hewan peliharaan tersebut, diantaranya Cristma Pet Shop di jalan Jlagran Lor 27, Labarong Pet Shop di jalan Tukangan 37, Toko Didit di jalan Ngasem 100. 2 1 Sumber: wisata melayu.com/id/index.php 2 Sumber: fluffypuppy.multiply.com/journal

Page 2 of 157: Bab I Pendahuluan Perkembangan animo masyarakat Yogyakarta terhadap hewan peliharaan diimbangi dengan semakin banyaknya event-event acara yang digelar dengan tema pet show. Event-event tersebut diantaranya adalah: Minggu, 9 Desember 2007 lalu, CARE mengadakan Kontes Kucing di Lapangan McD Jl. Sudirman. Kontes ini diselenggarakan atas kerjasama CARE dengan Yudhistira Production dalam rangka memeriahkan penutupan Pameran Tanaman Hias se-jawa Bali yang diadakan Yudhistira Production. Jogja Dog Day 2008 tanggal 9 Maret 2008 yang diadakan oleh CARE Center for Animal Rescue and Education. Dalam rangka Hari Hewan Sedunia (World Animal Day) pada tanggal 4 Oktober, bertepatan saat bulan Ramadhan 1428 H ini, CARE menyelenggarakan kegiatan SAFARI RAMADHAN bersama CARE dengan tema Anjing tidak untuk ditakuti di 20 TPA (Taman Pendidikan AlQur an) di Jogjakarta. 3 Munculnya penyakit-penyakit lama karena Indonesia merupakan daerah endemic yang bisa menyimpan penyakit kemudian memunculkannya kembali beberapa tahun mendatang. Juga ditemukannya kasus-kasus baru penyakit yang dapat menular kepada manusia dengan perantara hewan seperti toksoplasmosis yang ditularkan lewat kucing, leptospirosis, bacteria typhosa yang hidup di kulit reptil bersisik seperti iguana. 4 Sebagian orang mulai menempatkan perawatan kesehatan hewan kesayangan pada prioritas karena selain dilandasi rasa sayang dan kepedulian juga berdasar pada kewaspadaan pada semakin banyaknya penyakit zoonis yang bisa menyerang manusia. Minat masyarakat akan kesehatan hewan ini dapat dilihat dari jumlah rata-rata pasien Poliklinik FKH UGM selama tahun 2008 sebesar 647 hewan setiap bulannya. Jumlah ini meningkat tajam dari angka yang dicapai pada tahun 2001 yang hanya sebesar 218 hewan setiap bulannya. Asal pasien pun tidak 3 Sumber: www.carejogja.org 4 Sumber: Wkipedia.com/Wikipedia Bahasa Indonesia/Ensiklopedia Bebas

Page 3 of 157: Bab I Pendahuluan hanya kotamadya Yogyakarta dan sekitarnya, tetapi juga berasal dari luar kota di Jawa Tengah. 5 Tidak banyak dari lulusan pendidikan profesi dari Fakultas Kedokteran Hewan yang berprofesi sebagai dokter hewan dan membuka praktek di Yogyakarta dan sekitarnya. Hal ini terbentur tidak mudahnya birokrasi dan besarnya modal yang dibutuhkan untuk membuka praktek dan juga sedikitnya klinik praktek dokter hewan yang bisa menjadi tempat magang untuk memperdalam pengalaman kerja. I.1.2. Latar Belakang Permasalahan Pelayanan yang diberikan oleh Poliklinik Hewan yang telah ada hanya terfokus pada perawatan pasien, yang dalam kasus ini adalah hewan peliharaan, sedangkan pemilik hewan biasanya hanya mendampingi bila hanya dilakukan pemeriksaan singkat, dan meninggalkan Poliklinik Hewan atau menunggu di ruang tunggu sederhana untuk hewan peliharaan yang memerlukan proses operasi. Dalam ini diharapkan akan hadir suatu pola pelayanan yang baru yang memperhatikan pemilik hewan sebagai pengunjung bagi instalasi Rumah Sakit Hewan di Yogyakarta. Sehingga diperlukan suatu bentuk tata ruang dalam dan ruang luar yang rekreatif yang terintegrasi dalam Rumah Sakit Hewan dengan tujuan memberikan pelayanan bagi pengunjung. Bentuk rekreatif ini diwujudkan dari penataan ruang luar dan ruang dalam dan pengolahan suasana ruangnya sehingga pengunjung merasa nyaman meskipun harus menunggu beberapa lama. Kenyamanan dalam suatu ruang tergantung secara imaterial dari kebudayaan dan kebiasaan manusia masing-masing, dan secara material terutama dari iklim dan kelembaban, bau dan pencemaran udara, pencahayaan alam dan pencahayaan buatan, serta bahan 5 Sumber: Data record Poliklinik FKH UGM 2008

Page 4 of 157: Bab I Pendahuluan bangunan, bentuk bangunan, struktur bangunan, warna, dan pencahayaan. 6 I.2. Permasalahan Bagaimana wujud rancangan yang mampu mendorong interaksi antar pengunjung (pemilik hewan peliharaan) melalui pengolahan ruang - ruang komunal dengan pendekatan prinsip-prinsip arsitektur modern? I.3. Tujuan dan Sasaran I.3.1. Tujuan Merumuskan dasar-dasar perencanaan bentuk tata ruang luar dan ruang dalam yang dapat mewadahi fungsi utamanya pemeriksaan dan perawatan kesehatan hewan menyeluruh dengan memperhatikan unsur interaksi antar pengunjung dalam rumah sakit melalui pengolahan ruang-ruang komunal yang bersifat rekreatif dengan pendekatan arsitektur modern. I.3.2. Sasaran Merumuskan konsep perancangan bentuk tata ruang luar dan ruang dalam yang bersifat rekreatif dan mendukung interaksi antar pengunjung dalam rangka memenuhi fungsi utamanya sebagai fasilitas pendidikan dan informasi bagi masyarakat pada umumnya dan para pecinta hewan pada khususnya. I.4. Lingkup Pembahasan Ditekankan pada tinjauan arsitektural pada penggabungan 3 fungsi dalam 1 bangunan sekaligus yaitu fungsi perawatan kesehatan hewan sebagai Rumah Sakit Hewan, fungsi pendidikan sebagai rumah sakit pendidikan dan area rekreasional sebagai fasilitas tambahan. 6 Heinz Frick; FX.Bambang Suskiyatno; Penerbit Kanisius 1998, Dasar-dasar eko-arsitektur 1

Page 5 of 157: Bab I Pendahuluan I.5. Metode Pembahasan Meliputi 4 cara yaitu studi literatur, studi lapangan, studi banding dan wawancara yang kesemuanya akan dilakukan dalam tahap pengumpulan data, intepretasi data, analisa-analisa dan pengolahan data. Metode penalaran deduksi dipergunakan untuk menguraikan permasalahan ke dalam pembahasan yang lebih mendalam. I.6. Sistematika Penulisan Dikelompokkan dalam 5 bagian pokok yang saling berkesinambungan satu sama lain dan mengarah pada satu kesimpulan akhir. BAB I. PENDAHULUAN, berisi latar belakang, rumusan permasalahan, tujuan dan sasaran, lingkup pembahasan, metode pembahasan, sistematika pembahasan dan alur pemikiran. BAB II. TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT HEWAN dan ARSITEKTUR MODERN, berisi tinjauan umum arsitektur modern dalam kaitannya dengan bentuk dan tata ruang rumah sakit dan karakteristiknya, tinjauan umum Rumah Sakit Hewan, lingkup kegiatan yang diwadahi, persyaratan dan juga rangkuman hasil survey. BAB III. TINJAUAN KHUSUS RUMAH SAKIT HEWAN di YOGYAKARTA, berisi tinjauan khusus tentang Rumah Sakit Hewan, lebih detail pada lingkup kegiatan yang diwadahi dan penggabungan ketiganya dalam perwujudan elemen arsitektur. BAB IV. KAJIAN TEORI RUMAH SAKIT HEWAN di YOGYAKARTA, berisi pembahasan teori-teori mengenai tata ruang luar, tata ruang dalam dan sistem dalam bangunan.

Page 6 of 157: Bab I Pendahuluan BAB V. ANALISIS ARSITEKTURAL, berisi tentang pembahasan tentang pelaku dan kegiatannya, kebutuhan, besaran dan tuntutan ruangnya, beserta kondisi dan potensi tapak dan tanggapannya. BAB VI. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SAKIT HEWAN di YOGYAKARTA, berisi perumusan konsep perencanaan dan perancangan fisik Rumah Sakit Hewan berdasarkan pemikiran 3 fungsi yang diwadahinya yang selanjutnya menjadi arahan dalam tahap transformasi konsep pe rancangan fisik dan desain.