diakui keberadaannya didunia. bahkan ditahun 1984 Indonesia pernah mencapai swasembada tanaman hias yang cukup tinggi. Namun akibat kebijakan

Transkripsi

1 B A B. I PENDAHULUAN I. 1. LATAR BELAKANG Selama ini Indonesia dikenal sebagai negara penghasil tanaman hias yang diakui keberadaannya didunia. bahkan ditahun 1984 Indonesia pernah mencapai swasembada tanaman hias yang cukup tinggi. Namun akibat kebijakan perekonomian nasional justru disaat krisis yang melanda negri ini bukan hanya perekonomian yang terserang tapi dampaknya juga kepada tanaman hias. Hal ini disebabkan karena sektor pertamanan atau perkebunan ini yang kurang dapat perhatian serius sebaliknya sektor lain diluar pertamanan atau perkebunan seperti properti dan industri manufaktur didorong begitu cepat. Pada saat ini tanaman hias harus diandalkan untuk mendongkrak sektorsektor penghasialan Negara yang terpuruk dari tahun ketahun. Kini disadari bahwa produk yang berorientasi ekspor bisa menuai berkah dan diyakini produk tanaman hias ini paling berpeluang meraih keuntungan. Sepanjang sejarah perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang sangat pesat, maka pola pikir dan sudut pandang pun dituntut untuk berkembang pula. Berusaha untuk mampu menciptakan dan menerima suatu hal-hal baru yang dirasa belum pernah ada sehingga berubah menjadi sudut pandang yang Trendi di mata masyarakat. Pada masa sekarang ini Tanaman merupakan daya tarik bagi masyarakat luas dan sangat marak diminati oleh semua kalangan baik kalangan ARSITEKTUR_ORGANIK BAB. I - 1 -

2 muda, tua, bahkan anak- anak, sehingga harga tanaman pada masa sekarang ini semakin tinggi. Tanaman tidak hanya sebagai daya tarik dan trendi untuk masyarakat tetapi tanaman juga dapat digunakan untuk memperindah pekarangan, sebagai alat menjernihkan mata sehingga fikiran kita menjadi jernih dan tidak mudah stres, juga sebagai kepuasan hati bagi pemiliknya. Kepintaran pengetahuan manusia dan teknologi yang semakin berkembang maka tanaman dapat difariasikan dengan tangan-tangan manusia yang terampil, sehingga dapat menciptakan jenis-jenis tanaman yang baru dan dapat menjadi trendi di kalangan masyarakat. Untuk mendapatkan klasifikasi tanaman maka diperlukan adanya suatu wadah yang mampu menaungi/mewadahi segala jenis berbagai macam tanaman khususnya tanaman hias. Popularitas tanaman hias tidak hanya menjangkiti para pedagang atau penggemarnya, tetapi juga berdampak pada munculnya industri-industri yang menyediakan peralatan maupun media tanam serta pupuk vitamin untuk perkembang biakan tanaman hias seperti industri pembuatan pot. Industri-industri ini secara tidak langsung turut melestarikan tanaman hias, dengan cara mensponsori event-event yang diadakan seperti pameran atau kontes tanaman hias dan lain-lain, menjadi sponsor ataupun sekedar menyediakan sarana dan peralatan sehingga mudah mendapatkannya. Jadi tanaman hias ini tidak dapat semata-mata dikatakan hanyalah sebagai hobies iseng-iseng, melainkan dapat pula dijadikan profesi yang menghasilkan jika dilakukan secara sungguh-sungguh atau ditekuni. ARSITEKTUR_ORGANIK BAB. I - 2 -

3 Dari sekian banyak tanaman hias yang ada antara lain tanaman hias kelas bawah, kelas menengah serta kelas eksekutif. penulis memilih beberapa jenis diantaranya untuk dikembangkan menjadi judul Skripsi dan Tugas Akhir dalam hal penyediaan sarana dan pembudidayaannya. Jenis tanaman hias yang terpilih yaitu, Anthorium, Agloenema, Adenium, Ephorbia, serta tanaman yang dianggap langka dan dianggap sebagai tanaman yang memberikan keberuntungan. Adapun latar belakang pemilihan jenisnya adalah sebagai berikut : Dari segi kemudahan, karena tanaman hias yang terpilih diatas cara perawatan cukup mudah dan cara penyiramnnya tidak harus dilakukan setiap hari. Dalam hal popularitas, Anthorium, Agloenema, Adenium, Ephorbia, serta tanaman yang dianggap langka dan dianggap sebagai tanaman yang memberikan keberuntungan lebih banyak dibicarakan dikalangan masyarakat umum daripada tanaman hias yang lain. Dari segi wadah atau tempat yang digunakan yaitu sebagian besar berupa ruang tertutup dan ruang terbuka sehingga pengembangan dari segi arsitektural berupa bangunan (building) dan taman-taman (landscape). Dari segi komersial tanaman hias Anthorium, Agloenema, Adenium, Ephorbia, serta tanaman yang dianggap langka dan dianggap sebagai tanaman yang memberikan keberuntungan lebih mahal harganya dibandingkan tanaman hias lainnya, seperti jenis tanamn Anthorium harganya bisa mencapai 2 miliar. ARSITEKTUR_ORGANIK BAB. I - 3 -

4 Selain itu dalam memilih judul ini penulis lebih menitik beratkan pada pembudidayaan tanaman hias, dengan perhatian yang diberikan dalam hal penyediaan tempat atau wadah bagi masyarakat luas dan diharapkan masyarakat lebih terpacu untuk meningkatkan lagi. Sekaligus mengenalkan kepada masyarakat luas tentang tanaman hias. Belakangan ini banyak bermunculan tempat-tempat yang menaungi segala jenis berbagai jenis macam tanaman, namun lahan untuk naungan tanaman tersebut sangat minim, walaupun ada area tetapi lahannya tidak cukup memadai dan merupakan lahan-lahan liar yang berada di tengah jalan dan tidak berada di satu tempat naungan melainkan berada di berbagai tempat yang saling terpisah. Sehingga penggemar tanaman yang mayoritasnya dipenuhi oleh golongan ibu-ibu lebih sulit mencari tempat untuk mendapatkan tanaman yang mereka inginkan. Oleh karena itu diperlukan usaha menyeluruh dengan ditingkatkannya budidaya tanaman hias sebagai dasra utamanya, salah satunya adalah menciptakan wadah pengembangan sumber daya agribisnis tersebut dengan memanfaatkan potensi lahan sekaligus berinteraksi langsung dengan penduduknya. I. 2. MAKSUD DAN TUJUAN Adapun maksud dan tujuan dari perencanaan pembudidayaan ini adalah : 1. Merencanakan sebuah pembudidayaan yang mampu mewadahi berbagai jenis tanaman hias, sehingga mampu bertahan dan melahirkan generasi penerusnya. 2. Karena wujudnya yang sebagian besar berupa ruang terbuka (outdoor), maka sekaligus dapat berfungsi pula sebagai ruang terbuka (open space) ARSITEKTUR_ORGANIK BAB. I - 4 -

5 yang dapat dimanfaatkan pula sebagai penghijauan kota dan berfungsi sebagai paru-paru kota. 3. Pembudidayaan tanaman hias ini dapat pula dijadikan sebagai hiburan pameran yang menarik. Hal ini dibuktikan pada beberapa event tertentu yang diadakan, jenis tanaman hias ini disajikan dalam sebuah pameran ataupun kontes yang menarik dan dapat memberikan mode-mode terbaru dari spesies tanaman hias yang sudah ada. Sehingga secara tidak langsung perencanaan pembudidayaan ini juga dapat dijadikan sebagai alternative hiburan masyarakat umum. 4. Menyediakan ruang pamer dan ruang kontes tanaman hias untuk dinikmati oleh para masyarakat. 5. Menyediakan taman sebagai area menghilangkan stres untuk masyarakat modern. Serta perencanaan dengan area terbuka dan penghijauan yang cukup menjadikan area ini cukup sejuk dan nyaman sebagai tempat bersantai sejenak dan sekedar bercengkrama (kong kow- kong kow). 6. Mempertahankan kekayaan yang pernah ada agar tidak hanya menjadi sebuah cerita dihari esok. Dan melestarikan kekayaan alam bangsa Indonesi sehingga makin berkembang dimata wisatawan asing. 7. Menyelamatkan ruang-ruang publik agar tidak disalahkan gunakan dalam penyaluran hobi demi keamanan dan keselamatan umum. I. 3. PERUMUSAN MASALAH Dalam proses perencanaan dan perancangan penulis menemukan beberapa hambatan atau permasalahan. Maka penulis merumuskannya sebagai berikut : ARSITEKTUR_ORGANIK BAB. I - 5 -

6 1. Bagaimana mengelompokkan atau membedakan jenis dan tempat tanaman yang memiliki suhu dan cuaca hidup yang berbeda-beda. 2. Bagaiman memadukan ekspresi unsur lingkungan setempat dengan fungsi serta kebutuhan yang baru sehingga tercipta keharmonisan dengan bangunan sekitarnya. 3. Memasukkan fasilitas lain sebagai pendukung dan tidak mengganggu kegiatan utama. 4. Bagaimana menciptakan suatu kawasan yang mempunyai ciri khas sehingga dapat menerima sarana budidaya tanaman hias tersebut, sehingga mampu memberikan daya tarik bagi masyarakat luar dan tidak asing bagi masyarakat sekitar. 5. Bagaimana mentranformasikan tema terhadap bangunan yang berhubungan dengan tempat budidaya tanaman hias agar dapat memberikan konstribusi indentitas budidaya tanaman hias terhadap kawasan. 6. Bagaimana menata lingkungan luar bangunan agar dapat beradaptasi dengan lingkungansekitarnya sehingga dapat mendukung dan mencerminkan fungsi bangunan agribisnis bagi daerah tersebut. I. 4. BATASAN PROYEK Yang menjadi pembahasan pokok dalam perencanaan fasilitas ini adalah ruang lingkup perencanaan bangunan yang kaitannya dengan manusia dan tata letak ruang luar serta lingkungan sebagai media interaksi. Pemilihan judul dilatar belakangi oleh kurang tersedianya wadah budidaya tanaman hias tersebut yang ARSITEKTUR_ORGANIK BAB. I - 6 -

7 sudah cukup lama berkembang dan tidak sedikit menimbulkan jenis-jenis tanaman baru yang semakin marak diminati oleh masyarakat luas. Perencanaan berpedoman pada standarisasi konstruksi serta dimensi tempat sarana pembudidayaan serta ruang galeri dan ruang pamer yang telah menjadi ketentuan umum pada pembudidayaan yang sudah ada. Perencanaan dan perancangan yang menyangkut pengolahan bentuk,tata letak bangunan dan lay outnya serta pengolahan elemen permukaan dan kesemuanya tersebut dipertimbangkan berdasarkan kondisi masyarakat, bangunan dan lingkungan setempat. Dan untuk hal-hal diluar aspek arsitektur hanya bersifat menunjang. I. 5. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deduktif, dimana pembahasan dimulai dari hal yang bersifat umum sampai dengan hal yang bersifat khusus (sumber: kutipan teori perkuliahan Seminar Arsitektur, oleh Ir. syarif). Pembahasan dimulai dari penjabaran tanaman yang umumnya dikenal oleh masyarakat luas kemudian masuk kedalam spesifikasi jenis tanaman hias dengan berbagai jenisnya. Kemudian dengan melakukan pengamatan melalui pengumpulan data serta informasi-informasi yang didapat, maka terpilihlah beberapa jenis tanaman hias untuk dijabarkan kembali lebih detailnya. Olahraga yang terpilih yaitu tanaman hias Anthorium, Agloenema, Adenium, Ephorbia, serta tanaman yang dianggap langka dan dianggap sebagai tanaman yang memberikan keberuntungan, pemilihan didasarkan atas pertimbanganpertimbangan yang telah disebutkan diatas, serta kemarakan dan ketrendian yang ARSITEKTUR_ORGANIK BAB. I - 7 -

8 ada pada saat sekarang ini. Setelah itu dilakukan suatu pengenalan lebih dalam agar penulis mampu mengerti dan memahami sedikit banyak mengenai jenis tanaman hias yang terpilih. Sedangkan metode yang digunakan dalam mengumpulkan data dan informasi dilakukan antara lain dengan cara : 1. Penelusuran data dan informasi melalui internet. 2. Studi pustaka atau literatur melalui buku-buku mengenai jenis-jenis tanaman hias yang terkait. 3. Studi pustaka atau literatur melalui buku dan materi perkuliahan berkenaan dengan tema. 4. Pengumpulan data dan informasi dari beberapa pedagang tanaman hias. 5. Dialog dengan para penggemar tanaman hias. 6. Studi perbandingan dengan melakukan survey langsung pada fasilitas serupa. 7. Studi banding dengan pengumpulan data dan visualisasi fasilitas serupa pada beberapa negara berkembang di dunia dengan penelusuran melalui internet. ARSITEKTUR_ORGANIK BAB. I - 8 -

9 I. 6. SISTEMATIKA PEMIKIRAN HOUSE OF PLANTS Latar belakang Maksud dan Tujuan Permasalahan Ruang lingkup Studi data dan informasi : Budidaya Tanaman Hias Spesifikasi Tanaman Hias Sejarah Tanaman Hias Tinjauan judul dan tema Studi banding Studi literatur dan pustaka Tema : Arsitektur Organik ANALISA Analisa perilaku dan kegiatan Analisa kebutuhan ruang dan bangunan Analisa tapak dan lingkungan KONSEP PERANCANGAN Program ruang Konsep dasar perancangan Konsep tapak Konsep sarana Konsep bangunan DESAIN ARSITEKTUR_ORGANIK BAB. I - 9 -

10 I. 7. SISTEMATIKA PEMBAHASAN Sistematika pembahasan yang akan digunakan adalah sebagai berikut : Bab I Pendahuluan Bab ini berisikan : Latar belakang, Maksud dan tujuan serta Perumusan permasalahan arsitektural, Batasan proyek, Metode penelitian, Alur pendekatan pemecahan permasalahan arsitektural, Sistematika pembahasan. Bab II Tinjauan Umum Proyek Bab ini menjelaskan : Tinjauan teoritis proyek, Gambaran umum proyek, Studi banding. Bab III Tinjauan Khusus Bab ini berisikan : Pengertian judul, Pengertian tema proyek, Tinjauan teoritis penerapan teori-teori arsitektur, Tinjauan empiris. Bab IV Analisa Perencanaan Bab ini berisikan : Analisa pemilihan tapak, Analisa non fisik, Analisa konteks lingkungan tapak yang dipilih, Analisa fisik tapak, Analisa program perencanaan dan perancangan. Bab V Konsep Perancangan Bab ini berisikan : Konsep dasar perancangan, Konsep tapak dan lingkungan, Konsep perencanaan dan perancangan bangunan. ARSITEKTUR_ORGANIK BAB. I