DRAF REVISI. 21. ISO/IEC 17000:2004 Conformity assessment vocabulary and general prinsiples

dokumen-dokumen yang mirip
8. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 36/M-DAG/PER/9/2007 sebagaimana telah diubah dengan Nomor 46/M-DAG/PER/9/2009 tentang Penerbitan Surat Izin Usa

PEDOMAN PELAKSANAAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA/PENGRAJIN

PEDOMAN PELAKSANAAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA/PENGRAJIN

PEDOMAN PELAKSANAAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA TPT

PEDOMAN PELAKSANAAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA PEMEGANG IUIPHHK DAN IUI

PEDOMAN PELAKSANAAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA PEMEGANG IUIPHHK DAN IUI

PEDOMAN PELAKSANAAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA ETPIK NON-PRODUSEN

PEDOMAN PELAKSANAAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA PEMEGANG IUIPHHK DAN IUI/TDI

PEDOMAN PELAKSANAAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA/PENGRAJIN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BINA USAHA KEHUTANAN NOMOR : P.14/VI-BPPHH/2014 TENTANG

PEDOMAN PELAKSANAAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA TPT

2 Mengingat : kembali penilaian kinerja pengelolaan hutan produksi lestari dan verifikasi legalitas kayu pada pemegang izin atau pada hutan hak; c. ba

KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL BINA USAHA KEHUTANAN

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN NOMOR : P.95/Menhut-II/2014 TENTANG

kepentingan pemantauan.

DRAF REVISI. 6. ISO/IEC 17065:2012 Conformity Assessment Requirements for Bodies Certifying Products Processes and Services

PEDOMAN PELAKSANAAN PENGECEKAN DEKLARASI KESESUAIAN PEMASOK

PEDOMAN PEMANTAUAN INDEPENDEN DALAM PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI DAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

KONSEP. Revisi Permenhut Nomor P.43/Menhut-II/2014 jo. PermenLHK Nomor P.95/Menhut-II/2014

PEDOMAN PELAKSANAAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA TANDA DAFTAR INDUSTRI (TDI)

KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL BINA USAHA KEHUTANAN

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL BINA USAHA KEHUTANAN

3) Verifikasi LK pada industry rumah tangga/pengrajin dimungkinkan untuk menugaskan 1 (satu) orang Auditor.

KEMENTERIAN - KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL BINA USAHA KEHUTANAN

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL BINA USAHA KEHUTANAN

KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL BINA USAHA KEHUTANAN J A K A R T A

4. Pemilik Industri Rumah Tangga/Pengrajin terhadap produk kayu yang diproduksinya, termasuk produk kayu yang diolah dari kayu bongkaran/kayu bekas (d

PEDOMAN PELAKSANAAN PENGECEKAN DEKLARASI KESESUAIAN PEMASOK

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI NOMOR : P.14/PHPL/SET/4/2016 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BINA USAHA KEHUTANAN NOMOR : TENTANG TATA CARA PERMOHONAN DAN PENERBITAN REKOMENDASI IMPOR PRODUK KEHUTANAN

2015, No Indonesia Tahun 1994 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3564); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang K

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

2. Pelaksanaan verifikasi menggunakan standar verifikasi LK sebagaimana Lampiran 2.1, 2.2, 2.3, dan 2.4.

PENGUMUMAN PERUBAHAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK) DI CV SAUDARA BANGUN SEJAHTERA, KOTA SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SURAT KEPUTUSAN. Nomor : 027/EQC-KEP.Cert/Rev/XII/2013. Tentang

Identitas LV-LK : Identitas Auditee :

2015, No Perubahan atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 97/M-DAG/PER/12/2014 tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan dinilai su

2 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik I

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

Nomor : P.38/Menhut-II/2009, Nomor : P.68/Menhut-II/2011, Nomor : P.45/Menhut-II/2012, dan Nomor : P.42/Menhut-II/2013

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

MATRIK DRAFT PERUBAHAN PERDIRJEN BUK NO. P.8/VI-BPPHH/2012 TENTANG STANDAR DAN PEDOMAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PHPL DAN VLK

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

SURAT KEPUTUSAN Nomor : 018/IMSertifikasi-SK/III/2016

PENGUMUMAN PERUBAHAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK) DI PERUM PERHUTANI INDUSTRI KAYU WILAYAH I KBM IK CEPU, KABUPATEN BOJONEGORO PROVINSI JAWA TIMUR

dari satu atau beberapa sumber, milik badan usaha atau perorangan yang ditetapkan oleh Pejabat yang berwenang sesuai ketentuan yang berlaku.

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL KEPUTUSAN AKHIR VERIFIKASI

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL AUDIT ASSESSMENT LEGALITAS KAYU

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

Butir Penting Penyempurnaan Peraturan Standar dan Pedoman Pelaksanaan SVLK

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA CV SABHA

6. ISO/IEC 17011:2004 Conformity Assessment - General Requirements for Accreditation Bodies Accrediting Conformity Assessment Bodies.

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL AUDIT RE-ASSESSMENT LEGALITAS KAYU

PEDOMAN PELAKSANAAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA PEMEGANG IUPHHK-HA/HT/RE/HAK PENGELOLAAN/IPK, DAN HUTAN NEGARA YANG DIKELOLA OLEH MASYARAKAT

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SURAT KEPUTUSAN Nomor : 021/IMSertifikasi-SK/III/2016

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU CV JENGGALA PERSADA

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

3. ISO/IEC 17021:2011 Conformity Assessment-Requirement for Bodies Providing Audit and Certification of Management Systems.

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

berjumlah 2 (dua) orang, dan 1 (satu) orang

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA CV JEDOK

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL AUDIT RE-ASSESSMENT LEGALITAS KAYU

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA IUIPHHK PELITA INDUSTRI PROVINSI SUMATERA SELATAN OLEH LVLK PT INTI MULTIMA SERTIFIKASI

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

PENGUMUMAN PERUBAHAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK) DI PT PARISINDO PRATAMA, KABUPATEN BOGOR PROVINSI JAWA BARAT

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SURAT KEPUTUSAN Nomor : 045/IMSertifikasi-SK/IV/2016. Tentang. Keputusan Hasil Penilaian PT. SURYA REZEKI TIMBER UTAMA

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA PT BOGOWONTO PRIMALARAS

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

Transkripsi:

Pedoman Pelaksanaan Deklarasi Keses uaian Pemasok Hutan Hak, Tempat Penampungan Terdaftar (TPT), Industri Rumah Tangga/Pengrajin, dan Impor Kayu dan Produk Kayu A. RUANG LINGKUP 1. Pedoman Deklarasi Kesesuaian Pemasok ini mencakup pelaksanaan Deklarasi Kesesuaian pada Hutan Hak, Tempat Penampungan Terdaftar (TPT), Industri Rumah Tangga/Pengrajin serta Impor Kayu dan Produk Kayu. 2. Pedoman Deklarasi Kesesuaian Pemasok pada Hutan Hak dilakukan terhadap hasil hutan kayu dari hutan hak yang dalam penata usahan hasil hutannya menggunakan Nota Angkutan atau SKAU. 3. Pedoman Deklarasi Kesesuaian Pemasok pada Tempat Penampungan Terdaftar dilakukan terhadap dari kayu hutan hak dan atau kayu olahan yang akan digunakan oleh industri primer dan atau industri lanjutan atau oleh pemakai akhir. 4. Pedoman Deklarasi Kesesuaian Pemasok pada Industri Rumah tangga/pengrajin dilakukan terhadap bahan baku kayu dan atau produk kayu yang digunakan oleh industri rumah tangga/pengrajin. 5. Pedoman Deklarasi Kesesuaian Pemasok pada importir kayu dan produk kayu dilakukan terhadap kayu dan atau produk kayu yang diimpor oleh importir. 6. Deklarasi kesesuaian pemasok tersebut di atas dapat dilakukan apabila persyaratan telah dipenuhi sebagaimana yang dipersyaratkan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Kehutanan yang mengatur Pedoman dan Standar Legalitas Kayu. B. ACUAN 1. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. 2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan. 3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. 4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1978 tentang Pengesahan Convention on International Trade in Endangered Spesies (CITES) of Wild Fauna.

5. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor 68/MPP/Kep/2/2003 tentang Perdagangan Kayu Antar Pulau Terdaftar. 6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92/PMK.02/2005 tentang Penetapan Jenis Barang Eskpor Tertentu dan Besaran Tarif Pungutan Ekspor sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Nomor 72/PMK.011/2008. 7. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.55/Menhut-II/2006 tentang Penatausahaan Hasil Hutan yang berasal dari Hutan Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.45/Menhut-II/2009. 8. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M.01-HT.01.10 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengajuan Permohonan dan Pengesahan Akte Pendirian, Persetujuan, Penyampaian Laporan, dan Pemberitahuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas. 9. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.9/Menhut-II/2012 tentang Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri Primer Hasil Hutan Kayu. 10. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.30/Menhut-II/2012 tentang Penatausahaan Hasil Hutan yang Berasal dari Hutan Hak. 11. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 36/M- DAG/PER/9/2007 sebagaimana telah diubah dengan Nomor 46/M- DAG/PER/9/2009 tentang Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan. 12. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 129/PMK.011/2007 tentang Penetapan Bea Tarif Bea Masuk atas Barang Impor. 13. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.35/Menhut-II/2008 jo. Nomor P.9/Menhut-II/2009 tentang Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan. 14. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 41/M-Ind/Per/6/2008 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Usaha Industri, Izin Perluasan dan Tanda Daftar Industri. 15. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 223/PMK.011/2008 tentang Penetapan Barang Ekspor yang dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar. 16. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 64/M-IND/PER/7/2011 tentang Jenis-jenis Industri dalam Pembinaan Direktorat Jenderal dan Badan di lingkungan Kementerian Perindustrian. 17. Peraturan Menteri Perdagangan No. 64/M-DAG/PER/10/2012 tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan 18. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.38/Menhut-II/2009 sebagaimana terakhir dirubah dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.42/Menhut- II/2013 tentang Standard dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan

Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin atau pada Hutan Hak. 19. Peraturan Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan Nomor P.13/VI- BPPHH/2009 tentang Rendemen Kayu Olahan Industri Primer Hasil Hutan Kayu. 20. ISO/IEC 17065:2012 Conformity assessment - Requirements for Bodies Certifying Products, Processes and Services. 21. ISO/IEC 17000:2004 Conformity assessment vocabulary and general prinsiples 22. ISO/IEC 17050-1 :2004 Conformity assessment-supplier s of conformity-part 1: General requirements 23. ISO/IEC 17050-2 :2004 Conformity assessment-supplier s of conformity- Part 2 : Supporting documentation 24. Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor P-06/BC/2009 tentang Perubahan atas Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor P- 40/BC/2008 tentang Tata Laksana Kepabeanan di Bidang Ekspor. C. PENGERTIAN 1. Deklarasi Kesesuaian Pemasok adalah penerbitan pernyataan yang dilakukan berdasarkan keputusan yang diambil sebagai tindak lanjut kegiatan penerbitan dokumen angkutan (Nota Angkutan atau SKAU) untuk menyatakan bahwa pemenuhan persyaratan telah dapat dibuktikan. SNI ISO/IEC 17000:2010 2. Hutan hak adalah hutan yang berada pada tanah yang telah dibebani hak atas tanah yang berada di luar kawasan hutan dan dibuktikan dengan alas titel atau hak atas tanah. 3. Tempat Penampungan Terdaftar yang selanjutnya disingkat TPT adalah tempat pengumpulan kayu bulat hutan hak dan/atau kayu olahan yang berasal dari satu atau beberapa sumber, milik badan usaha atau perorangan yang ditetapkan oleh Pejabat yang berwenang sesuai ketentuan yang berlaku 4. Industri rumah tangga/pengrajin adalah industri yang memiliki jumlah karyawan/tenaga kerja berjumlah 1 sampai dengan 4 orang 5. Impor adalah kegiatan memasukkan barang ke dalam Daerah Pabean 6. Importir Kayu dan atau produk kayu adalah Importir yang memiliki Angka Pengenal Impor (API) untuk melakukan impor kayu dan atau impor produk kayu untuk keperluan kegiatan usaha dengan menggunakan Kayu

sebagai bahan baku atau bahan penolong pada proses produksi sendiri dan atau kegiatan usaha dengan memperdagangkan atau memindahtangankan kepada pihak lain. 7. Kegiatan penilaian kesesuaian oleh pihak pertama adalah kegiatan penilaian kesesuaian yang dilakukan oleh seseorang atau organisasi yang menyediakan obyek. 8. Kegiatan penilaian kesesuaian oleh pihak ketiga adalah penilaian kesesuaian yang dilakukan oleh seseorang atau organisasi yang independen (bebas) dari orang atau organisasi yang menyediakan obyek atau yang terkait dengan kepentingan pemakai obyek. 9. Inspeksi Acak adalah kegiatan pemerikasaan atas legalitas kayu dan produk kayu dalam hal dikuatirkan terjadi ketidaksesuaian dan atau ketidakbenaran atas deklarasi kesuaian yang diterbitkan oleh pemilik. 10. Komite Akreditasi Nasional (KAN) adalah lembaga yang mengakreditasi Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LPPHPL) dan Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu (LVLK). 11. LVLK adalah lembaga berbadan hukum Indonesia yang melakukan verifikasi legalitas kayu. 12. Pemantau Independen (PI) adalah masyarakat madani baik perorangan atau lembaga yang berbadan hukum Indonesia, yang menjalankan fungsi pemantauan terkait dengan pelayanan publik di bidang kehutanan seperti penerbitan S-PHPL atau S-LK. 13. Standar verifikasi LK adalah semua unsur pada Prinsip, Kriteria, Indikator dan Verifier sebagaimana yang tercantum dalam Lampiran 2.5 Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan ini. 14. Sertifikat Legalitas Kayu (S-LK) adalah surat keterangan yang diberikan kepada pemegang izin yang menyatakan bahwa pemegang izin, telah memenuhi standar legalitas kayu. 15. Tanda V-Legal adalah tanda yang dibubuhkan pada kayu, produk kayu atau kemasan, yang menyatakan bahwa kayu dan produk kayu telah memenuhi Standar PHPL atau standar verifikasi LK. 16. Dokumen V-Legal adalah dokumen yang menyatakan bahwa produk kayu tujuan ekspor memenuhi standar verifikasi legalitas kayu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 17. Auditor adalah personil yang memenuhi persyaratan dan memiliki kemampuan untuk melaksanakan audit, serta ditugaskan oleh LVLK untuk melaksanakan verifikasi legalitas kayu. 18. Menteri adalah Menteri Kehutanan Republik Indonesia.

19. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal yang diserahi tugas dan tanggung jawab di bidang Bina Usaha Kehutanan. D. Pelaksanaan Deklarasi Kesesuaian Pemasok 1. Hutan Hak a. Yang bertanggung jawab menerbitkan Deklarasi Kesesuaian adalah individu atau organisasi kelompok tani hutan atau koperasi hutan hak sesuai dengan dokumen angkutan. b. Obyek yang dideklarasi adalah kayu hasil tanaman rakyat dari hutan hak. c. Kayu Hasil Hutan Hak yang dideklarasi adalah kayu hasil tanaman rakyat dari hutan hak yang dalam pengangkutan kayunya menggunakan dokumen NOTA atau SKAU sebagaimana diatur Peraturan Menteri Kehutanan yang mengatur tentang Penata Usahaan Hasil Hutan Hak. d. Hal-hal yang dideklarasi kesesuaiannya adalah: 1) Jenis tanaman: 2) Volume dalam m3 dan atau staple meter: 3) Jumlah potong batang: 4) Asal usul: a) Nama Dusun/Nama Kampung: b) Nama Desa: c) Nama Kecamatan: d) Nama Kabupaten: e. Masa berlakunya Deklarasi Kesesuaian pemasok Hutan hak adalah sama dengan masa berlakunya dokumen angkutan (Nota atau SKAU) f. Pemegang Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu yang menerima bahan baku dari hutan hak wajib membina petani dan atau kelompok/koperasi tani hutan. g. Dalam hal Deklarasi kesesuaian ditemukan atau patut dicurigai adanya ketidaksesuaian dan atau terdapat ketidakbenaran dari salah satu deklarasi maka akan dilakukan inspeksi acak atau inspeksi khusus oleh Pemerintah atau Pihak Ketiga yakni Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu yang ditunjuk Pemerintah atas biaya pemerintah. h. Apabila terbukti hal-hal yang dideklarasikan tidak sesuai dengan deklarasi kesesuaian yang diterbitkan oleh penerbit deklarasi maka industri

penerima bahan baku tidak diberi pelayanan sesuai dengan ketentuan yang berlaku sebagaimana diatur Peraturan Menteri Kehutanan tentang Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan. i. Dokumen Deklarasi Kesesuaian dan dokumen pendukungnya harus dipelihara selama minimal 2 (dua) tahun. 2. Tempat Penampungan Terdaftar (TPT) a. Yang bertanggung jawab menerbitkan Deklarasi Kesesuaian adalah individu pemilik Tempat Penampungan Terdaftar (TPT) atau organisasi kelompok TPT. b. Obyek yang dideklarasi adalah Kayu Bulat Hutan Hak dan atau Kayu Olahan yang diperoleh dari industri yang sudah memiliki Sertifikat Legalitas Kayu (S-LK) atau Sertifikat Legalitas Kayu Hutan Hak dan atau Deklarasi Kesesuaian Hutan Hak. c. Hal-hal yang dideklarasi kesesuaiannya adalah 1) Nama Jenis Kayu 2) Nama Jenis Produk Bulat Hutan Hak dan atau Kayu Olahan 3) Volume dalam m3: 4) Jumlah batang Kayu: 5) Asal usul bahan baku; a) Nama industri pengolah bahan baku kayu (nama industri primer dan atau industri lanjutan) untuk Kayu Olahan (KO) yang ditampung di TPT atau; b) Identitas Penerbit S-LK (Nomor Sertifikat dan Lembaga Verifikasi Penerbit Sertifikat) untuk industri pengolah bahan baku yang ditampung di TPTatau; c) Identitas dari S-LK Hutan Hak atau deklarasi kesesuaian bahan baku untuk Kayu Bulat (KB) yang ditampung di TPT. d. Masa berlakunya Deklarasi Kesesuaian TPT adalah sama dengan masa berlakunya dokumen angkutan (Nota Angkutan dari TPT ke industri kayu atau pemakai) e. Dalam hal Deklarasi kesesuaian ditemukan atau patut dicurigai adanya ketidak sesuaian dan atau terdapat ketidak benaran dari salah satu deklarasi maka akan dilakukan inspeksi acak atau inspeksi khusus oleh Pemerintah atau Pihak Ketiga yakni Lembaga Verifikasi yang ditunjuk Pemerintah atas biaya pemerintah.

f. Apabila terbukti hal-hal yang dideklarasikan tidak sesuai dengan deklarasi kesesuaian yang diterbitkan oleh penerbit deklarasi TPT maka industri penerima bahan baku tidak diberi pelayanan sesuai dengan ketentuan yang berlaku sebagaimana diatur Peraturan Menteri Kehutanan tentang Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan. g. Dokumen Deklarasi Kesesuaian dan dokumen pendukungnya harus dipelihara selama minimal 2 (dua) tahun. 3. Industri Rumah Tangga/Pengrajin a. Yang bertanggung jawab menerbitkan Deklarasi Kesesuaian adalah individu atau kelompok pelaku industri Rumah Tangga atau Pengrajin Kayu. b. Obyek yang dideklarasi adalah produk hasil industri rumah tangga atau pengrajin kayu yang bahan bakunya diperoleh dari industri atau hutan hak yang sudah memiliki Sertifikat Legalitas Kayu (S-LK). c. Dalam hal industri rumah tangga atau pengrajin kayu menggunakan kayu bulat dari hutan hak yang belum memperoleh S-LK, maka dapat memperoleh bahan baku dari Hutan Hak yang dideklarasi atau bahan bakunya dapat diperoleh dari TPT (Tempat Penampungan Terdaftar) yang sudah mendapat deklarasi kesesuaian oleh pemasoknya. d. Hal-hal yang dideklarasi kesesuaiannya adalah 1) Nama Jenis Kayu yang digunakan 2) Nama Jenis Produk sesuai dengan HS Code (10 digit) 3) Jumlah Produk ( ukuran produk M3 atau Kg/ton atau Dos atau Batang) 4) Asal usul bahan baku; a) Nama industri pengolah bahan baku kayu (nama industri primer dan atau industri lanjutan) atau; b) Tempat Penampung Terdaftar (TPT) yang bahan bakunya digunakan oleh industri rumah tangga/pengrajin kayu c) Identitas Penerbit Sertifikat Legalitas Kayu (Nomor Sertifikat dan Lembaga Verifikasi Penerbit Sertifikat) untuk industri pengolah bahan baku yang digunakan oleh industri rumah tangga/pengrajin kayu atau; d) Atau Identitas Penerbit Sertifikat Legalitas Kayu (Nomor Sertifikat dan Lembaga Verifikasi Penerbit Sertifikat) untuk Tempat Penampung Terdaftar (TPT) yang bahan bakunya digunakan oleh industri rumah tangga/pengrajin kayu

e) Atau identitas dari deklarasi kesesuaian bahan baku. e. Deklarasi Kesesuaian hanya berlaku untuk produk industri rumah tangga/pengrajin yang dipasok dalam satu kali pengiriman barang produksi f. Pemegang ETPIK (Eksportir Terdaftar Produk Industri Kehutanan) yang menerima hasil produksi industri rumah tangga/pengrajin kayu wajib membina pemasoknya. g. Dalam hal Deklarasi kesesuaian ditemukan atau patut dicurigai adanya ketidak sesuaian dan atau terdapat ketidak benaran dari salah satu deklarasi maka akan dilakukan inspeksi acak atau inspeksi oleh Pemerintah atau Pihak Ketiga yakni Lembaga Verifikasi Legalitas kayu yang ditunjuk Pemerintah atas biaya pemerintah. h. Apabila terbukti hal-hal yang dideklarasikan tidak sesuai dengan deklarasi kesesuaian yang diterbitkan oleh penerbit deklarasi maka pemegang ETPIK (Eksportir Terdaftar Produk Industri Kehutanan ) akan direkomendasikan kepada Kementerian Perdagangan untuk pencabutan ETPIK-nya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. i. Dokumen Deklarasi Kesesuaian dan dokumen pendukungnya harus dipelihara selama minimal 2 (dua) tahun. 4. Impor Kayu dan Produk Kayu a. Yang bertanggung jawab menerbitkan Deklarasi Kesesuaian adalah Importir Kayu dan atau Produk Kayu b. Alamat Importir atau Penerbit Deklarasi kesesuaian c. Obyek yang dideklarasi adalah Kayu dan atau Produk Kayu yang diimpor oleh Importir Kayu dan atau Produk Kayu d. Hal-hal yang dideklarasi kesesuaiannya adalah: 1) Nama Jenis Kayu (nama lathin dan nama lokal) 2) Nama Jenis Produk sesuai dengan HS Code (10 digit) 3) Jumlah Produk ( ukuran produk M3 atau Kg/ton atau Dos atau Batang) 4) Asal usul Kayu dan Produk Kayu yang dideklarasikan: a) Negara Pemanen kayu dan atau produk kayu b) Negara Eksportir c) Pelabuhan Ekspor d) Alamat Eksportir

e. Deklarasi Kesesuaian berlaku hanya pada kayu dan atau produk kayu untuk satu kali pengapalan. f. Dalam hal Deklarasi kesesuaian ditemukan atau patut dicurigai adanya ketidak sesuaian dan atau terdapat ketidak benaran dari salah satu deklarasi maka akan dilakukan inspeksi acak atau inspeksi khusus oleh Pemerintah atau Pihak Ketiga yakni Lembaga Verifikasi yang ditunjuk Pemerintah atas biaya pemerintah. g. Apabila terbukti hal-hal yang dideklarasikan tidak sesuai dengan deklarasi kesesuaian yang diterbitkan oleh penerbit deklarasi maka industri penerima bahan baku tidak diberi pelayanan sesuai dengan ketentuan yang berlaku sebagaimana diatur Peraturan Menteri Kehutanan tentang Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan. h. Data Deklarasi yang dideklrasikan oleh importir akan di-input di SILK dan INSW oleh LV-VLK yang menerbitkan sertifikat untuk industri yang mengolah kayu dan atau produk kayu yang diimpor. Dan tidak berlaku untuk barang jadi. i. Dokumen Deklarasi Kesesuaian dan dokumen pendukungnya harus dipelihara selama minimal 2 (dua) tahun. E. Inspeksi a. Inspeksi dilakukan apabila dalam hal deklarasi kesesuaian ditemukan atau patut dicurigai adanya ketidaksesuaian dan atau terdapat ketidakbenaran dari salah satu deklarasi yang diterbitkan oleh penerbit deklarasi kesesuaian pemasok. b. Inspeksi oleh Pemerintah atau Pihak Ketiga yakni Lembaga Verifikasi- Verifikasi Legalitas Kayu (LV-VLK) yang ditunjuk oleh Pemerintah atas biaya pemerintah dengan menggunakan Skema Inspeksi ISO/IEC 17065:2012. F. Cara Pengisian Formulir Deklarasi Kesesuaian Pemasok 1. Formulir Deklarasi Kesesuaian Pemasok Hutan Hak (Lihat Form L1) 2. Formulir Deklarasi Kesesuaian Pemasok industri Rumah Tangga/Pengrajin (Lihat Form L2)

3. Formulir Deklarasi Kesesuaian Pemasok Impor Kayu dan atau Kayu Produk (Lihat Form L3)