BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persediaan (inventory) merupakan barang yang dijual dalam aktivitas operasi normal perusahaan (Wild dkk, 2004). Oleh sebab itu persediaan adalah salah satu hal yang sangat penting didalam suatu perusahaan, terutama di dalam suatu apotek. Persediaan yang tepat di suatu apotek sangatlah dibutuhkan guna menjamin ketersediaan obat-obatan yang dibutuhkan oleh konsumen. Permasalahan berkaitan dengan persediaan muncul dikarenakan permintaan konsumen akan obat-obatan bersifat probabilistik, sehingga menimbulkan permasalahan tentang berapa banyak persediaan yang harus disediakan dan berapa banyak stok jaga-jaga yang dibutuhkan, berdasarkan permasalahan ini maka dibutuhkan adanya safety stock. Manajemen persediaan farmasi Apotek Astri adalah dengan mengadakan perhitungan kebutuhan obat-obatan dan alat farmasi dan menentukan sejumlah safety stock, Apotek Astri melakukan manajemen persediaan dengan penjualan meggunakan metode FIFO (First In First Out), yaitu menjual obat-obatan atau alat kesehatan yang terlebih dahulu diterima, lalu melakukan perhitungan atau pencatatan data penjualan tiap obat setiap bulannya. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan, ternyata dapat diketahui bahwa permasalahan persediaan ini terjadi juga di Apotek Astri. Penyebab permasalahan yang berkaitan dengan persediaan di Apotek Astri disebabkan oleh belum adanya penerapan manajemen persediaan obat-obatan dan alat kesehatan yang baik di Apotek Astri, lalu adanya beberapa vendor yang seringkali terlambat dalam pengiriman obat-obatan yang dipesan, dengan asumsi tidak adanya keterlambatan pembayaran dari Apotek Astri kepada vendor-vendor yang menyebabkan keterlambatan pengiriman. Permasalahan lain adalah frekuensi 1
pembelian konsumen yang bersifat tidak pasti, yang menyebabkan terkadang stok obat-obatan yang dibutuhkan konsumen tidak tersedia. Berdasarkan penelitian Rachmania dan Basri (2013), diketahui pelayanan maksimal kepada pasien ini tidak dapat semerta-merta diberikan tanpa adanya persediaan obat yang lengkap dan menunjang. Jadi jelas bahwa pelayanan rumah sakit sangat erat kaitannya dengan bagian farmasi tersebut. Penelitian di Rumah Sakit Ananda Purwokerto (Manggala, 2014), menggunakan metode EOQ, mendapatkan kesimpulan bahwa manajemen persediaan pada waktu penelitian sudah cukup baik, safety stock dimiliki adalah sebesar 361 unit item untuk barang A, 21 unit item untuk barang B, dan 8 unit item untuk barang C. Titik ROP dilakukan saat barang A berjumlah 744, barang B 62, dan barang C 37 unit item. Persediaan rata-rata untuk barang A adalah sebesar 1116, persediaan maksimal sebesar 1488. Barang B persediaan rata-rata 93, persediaan maksimal 124. Sedangkan untuk barang C jumlah rata-rata persediaan adalah sebanyak 55,5. persediaan maksimal 74, dengan sistem manajemen yang baik maka proses pengobatanpun di Rumah Sakit Ananda Purwoketo dapat berjalan dengan baik. Berdasarkan penelitian di Pakistan (Malik dkk, 2013) yaitu di kota Islamabad dan Rawalpindi mengenai manajemen persediaan obat-obatan penyakit Malaria di beberapa rumah sakit di kedua kota tersebut, malah ditemukan bahwa pada kebanyakan rumah sakit, manajemen persediaan obat-obatan Malaria belum baik, seperti terjadinya kurangnya implementasi persediaan obat-obatan esensial penyakit Malaria, terjadinya stockout, sehingga menyebabkan banyaknya terjadi penanganan atau proses pengobatan yang tidak benar terhadap penyakit Malaria baik di rumah sakit negeri ataupun swasta, dapat kita simpulkan bahwa masalah yang biasanya terjadi dalam pengadaan obat-obatan adalah terjadi kekurangan persediaaan obat. Permasalahan kekurangan persediaan obat-obatan terjadi selain karena jumlah permintaan yang tidak pasti tetapi juga karena obat-obatan yang dipesan biasanya datang tidak tepat pada waktunya, permasalahan ini terkadang terjadi juga di Apotek Pendahuluan 2
Astri. Salah satu hal penting yang berkaitan dengan persediaan adalah perhitungan safety stock, dimana perhitungan safety stock baik akan berdampak baik pula pada ketersediaan obat-obatan di apotek. Proses perhitungan safety stock, dapat dilakukan dengan menghitung total biaya penyimpanan, biaya persediaan rata-rata, atau bisa juga menggunakan metode EOQ (Economic Order Quantity). Perhitungan safety stock memperhitungkan aspek-aspek yang ada di dalam proses pengadaan barang, dan memperhitungkan juga kebutuhan barang dari periode-periode sebelumnya. Dari hasil analisis perhitungan maka dapat diketahui, apakah persediaan obat-obatan dan alat kesehatan di Apotek Astri sudah tepat, atau masih diperlukan perbaikan, terutama terkait obat-obatan yang dipasok oleh vendor-vendor yang seringkali terlambat memasok obat-obatan dan alat kesehatannya. Berdasarkan permasalahan di atas, maka perlunya dilakukan suatu analisis perhitungan safety stock, sehingga dapat memperbaiki persediaan dan menjamin ketersediaan obat-obatan yang dibutuhkan oleh konsumen di Apotek Astri, untuk menghindari ketidaktersediaan suatu obat-obatan, terutama yang mungkin sangat dibutuhkan oleh konsumen. Perhitungan safety stock yang tepat, tidak hanya akan berpengaruh kepada ketersediaan obat-obatan, tetapi juga akan berpengaruh kepada kinerja bisnis dari Apotek Astri itu sendiri, baik dari segi pendapatan maupun kepercayaan konsumen. Oleh karena itu penelitian ini berjudul Analisis Manajemen Persediaan & Perhitungan Safety Stock Obat-obatan dan Alat Kesehatan di Apotek Astri. 1.2 Perumusan Masalah 1. Bagaimana manajemen persediaan obat-obatan dan alat kesehatan di Apotek Astri saat ini? 2. Obat-obatan dan alat kesehatan apa saja yang membutuhkan adanya safety stock di Apotek Astri? Pendahuluan 3
3. Usulan perbaikan untuk mengatasi permasalahan pemenuhan ketersediaan obat-obatan dan alat kesehatan ini di Apotek Astri? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Mengetahui dan menganalisis manajemen persediaan obat-obatan dan alat kesehatan yang terjadi di Apotek Astri. 2. Mengidentifikasi jenis dan jumlah obat-obatan serta alat kesehatan di Apotek Astri yang membutuhkan safety stock. 3. Mengetahui tingkat kepentingan tiap obat-obatan dan alat kesehatan yang mengalami keterlambatan pengiriman dengan Analisis ABC 4. Memberikan usulan perbaikan untuk menjamin ketersediaan obat-obatan dan alat kesehatan di Apotek Astri 1.4 Batasan Masalah 1. Penelitian ini dilakukan di Apotek Astri. 2. Data dan informasi yang disajikan hanya berlaku pada saat penelitian. 3. Permasalahan pengiriman vendor hanya membahas faktor waktu kirim 4. Jumlah obat yang dianalisis diambil 17 macam persediaan farmasi dari vendor-vendor yang terlambat. 1.5 Asumsi Penelitian 1. Tidak adanya keterlambatan pembayaran dari Apotek Astri kepada vendorvendor pemasok obat-obatan dan alat kesehatan. 2. Tidak ada perubahan harga obat-obatan dan alat kesehatan yang dipasok oleh vendor-vendor ke Apotek Astri. 3. Keterlambatan pengiriman vendor tidak dipengaruhi oleh masalah eksternal vendor. Pendahuluan 4
1.6 Kontribusi Penelitian Suatu penelitian seharusnya dapat memberikan manfaat baik bagi penulis itu sendiri, maupun bagi pihak lain terkait. Dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat penelitian ini salah satunya memperbaiki manajemen persediaan di Apotek Astri. 2. Hasil penelitian dapat menjadi salah satu bahan masukan bagi Apotek Astri dalam pengambilan keputusan terkait manajemen persediaan dan perhitungan safety stock. 1.7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini disajikan untuk memberikan gambaran susunan keseluruhan dari penelitian ini. Penelitian ini tersaji dalam lima bab, yang tergambar sebagai berikut: BAB I Pendahuluan Bab ini terdiri atas latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, masalah penelitian, dan sistematika penulisan. Bab ini secara keseluruhan memuat dasar-dasar dilakukannya penelitian. BAB II Landasan Teori Merupakan bab yang menyajikan berbagai macam pemikiran dan landasan teori yang digunakan dan terkait dalam penelitian ini. Pendahuluan 5
BAB III Metode Penelitian Terdiri dari objek penelitan, tempat penelitian, sumber data penelitian, variabel penelitian, jenis dan sumber data. Bab ini memberikan penjelasan secara terperinci mengenai hal-hal yang terkait pelaksanaan penelitian. BAB IV Pengumpulan dan Pengolahan Data Merupakan bab yang menyajikan pengumpulan dan pengolahan data hasil penelitian, dan pembahasan lain yang terkait. Bab ini terdiri dari dari deskripsi objek penelitian, analisis data, dan interpretasi hasil. BAB V Analisis Analisis bertujuan sebagai penjelasan dari setiap pengerjaan yang telah dilakukan. Analisis dapat berupa rekapan, studi hasil ataupun ringkasan hasil sebuah pengerjaan penelitian. Bab ini juga menganalisis lebih terperinci hasil pengolahan data dari penelitian, sehingga hasil dan tujuan penelitian penelitian dapat diketahui lebih jelas. BAB VI Kesimpulan dan Saran Merupakan bab yang menyajikan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan juga memberikan saran-saran kepada pihak yang berkepentingan dalam penelitian. Pendahuluan 6