Information System Strategic Design 9 Perencanaan Strategik Sistem Teknologi Informasi Dahlia Widhyaestoeti, S.Kom dahlia.widhyaestoeti@gmail.com dahlia74march.wordpress.com
1. Tahapan dari perencanaan strategik sistem teknologi informasi
2. Analisis eksternal sistem teknologi Informasi Analisis tentang situasi eksternal dapat dilakukan dengan beberapa macam analisis. Analisis Tekanan Penggerak (driving forces analysis) Analisis tentang lingkungan luar perusahaan merupakan analisis tentang penggunaan sistem teknologi informasi dan kondisi persaingan di industri untuk menentukan keuntungan kompetitif yang dapat diperoleh. Analisis Pemetaan Grup Strattegik (strategic group mapping analysis) Analisis Eksternal Sistem Teknologi Informasi Analisis Porter lima ancaman (Porter s five forces) Analisis faktor-faktor kunci keberhasilan (key success factors)
Analisis Tekanan-tekanan Penggerak Struktur persaingan berubah karena adanya pergeseran tekanan-tekanan yang menjadikan perubahanperubahan yang disebut dengan tekanan-tekanan penggerak (driving forces). Tekanan-tekanan penggerak yang terjadi yang mempengeraruhi penggunaan sistem teknologi adalah : Inovasi yang cepat dari produk Perubahan sistem teknologi informasi dan komunikasi Inovasi pemasaran yang membuka kanal-kanal baru dengan bantuan sistem teknologi informasi Perubahan-perubahan di biaya dan efisiensi yang semakin rendah karena peranan sistem teknologi informasi Perilaku gaya hidup yang lebih bergaya teknologi
Analisis Porter Lima Ancaman Model Porter lima ancaman (Porter's five forces) dapat digunakan untuk analisis penggunan teknologi informasi di industri dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: Can IT changes the basis of competition? Can IT build barriers to entry? Can IT generate new product? Can IT build in switching cost? Can IT change the balance of power in supplier relationship?
Analisis Pemetaan Grup Strategik Digunakan untuk mengungkapkan posisi penggunaan sistem teknologi informasi strategik dari pemain-pemain di industri.
Analisis Laporan Keuangan Pesaing Dari laporan keuangan ini dapat juga diperoleh besarnya investasi teknologi informasi yang sudah dikeluarkan oleh pesaing-pesaing dan rencana-rencana investasi teknologi informasi ke depan.
Analisis Faktor-faktor Kunci Keberhasilan Sumber sumber daya informasi Kompetensikompetensi sistem teknologi informasi Kemampuankemapuan kompetensi yang diciptakan oleh sistem teknologi informasi Faktor faktor Kunci Keberhasilan
3. Analisis Internal Penilaian Penggunaan Informasi dan Manajemen
Contoh SWOT : Sumber : PERENCANAAN STRATEGIK SISTEM INFORMASI: STUDI KASUS STMIK ATMA LUHUR PANGKALPINANG Oleh : SUJONO E-Mail : rik_do100@yahoo.com Hipotesis a. Diduga pengembangan sistem informasi di STMIK Atma Luhur telah meningkatkan keunggulan bersaing. b. Diduga pemanfaatan sistem informasi telah optimal di STMIK Atma Luhur. c. Diduga penerapan sistem informasi telah meningkatkan efektivitas kinerja manajemen di STMIK Atma Luhur. Analisis Lingkungan Bisnis Inter-nal: Menggunakan SWOT a. Kekuatan (Strengths) Tersedianya sarana dan prasarana untuk mendukung proses perkuliahan seperti gedung perkuliahan, lab komputer dan lain lain, pengalaman pendiri dalam mengelola kampus, tidak ada pesaing dibidang ilmu yang sama di daerah perguruan tinggi berdiri, dan program Studi terakreditasi (D3). b. Kelemahan (Weaknesses Infrastruktur yang tidak mendukung sarana dan prasa-rana kegiatan pembelajaran, SDM yang menangani IT belum memadai, jumlah Dosen bidang komputer yang masih kurang, dan koordinasi antar unit yang belum optimal. c. Peluang (Opportunities) Perkembangan teknologi informasi Komunikasi yang sangat cepat, meningkatnya kebutuhan tenaga ahli di bidang ilmu komputer, pengembangan sistem informasi untuk meningkatkan kualitas dan efektifitas layanan informasi, dan bantuan dana dari pemerintah daerah d. Ancaman (Threats) Kebutuhan tenaga ahli dibidang ilmu komputer yang meningkat menjadikan perguruan tinggi lain tertarik untuk membuka disiplin ilmu yang sama, meningkatnya persaingan antar perguruan tinggi dalam penerimaan mahasiswa yang berkualitas, perkembangan perekonomian daerah yang lambat, dan kesempatan kerja yang semakin rendah.