1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tak ada yang mampu menyangkal pentingnya suatu kemampuan komunikasi, baik antara individu dengan individu, maupun antara suatu instansi dengan publik dan sebaliknya. Hubungan komunikasi sangat dibutuhkan guna menjalin relasi atau hubungan yang baik antar personal maupun organisasi. Selain itu komunikasi juga berfungsi untuk memberikan informasi kepada pihak lain, sehingga keberlangsungan hidup akan tercapai dengan harmonis. Namun, semuanya itu tidak dapat dicapai begitu saja, butuh kemampuan komunikasi yang baik untuk mampu menyampaikan pesan dengan efektif dan tepat sasaran, serta mendapatkan respon yang baik dari pihak lain. Kebutuhan komunikasi semakin dewasa semakin meluas, bahkan pada hubungan antara pemerintah dan masyarakatnya. Derap langkah kehidupan bernegara yang semakin demokratis menjadikan respons masyarakat terhadap pembangunan maupun kebijakan pemerintah menjadi semakin kritis. Masyarakat menuntut agar informasi tentang pelaksanaan pembangunan dilakukan secara transparan, transparansi ini dimaksudkan supaya segala bentuk pembangunan dan kebijakan pemerintah dapat diukur dan 1
2 dipertanggung jawabkan kepada masyarakat luas demi terciptanya pemerintahan yang baik (good governance). Oleh karena itu, pemerintah mulai menerapkan ilmu Hubungan Masyarakat (Humas) yang sejatinya merupakan seni menciptakan pengertian publik yang lebih baik sehingga dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap suatu individu/ organisasi. Posisi humas merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh suatu manajemen organisasi. Sasaran humas adalah publik eksternal dan internal, dimana secara operasional, humas bertugas membina timbulnya rintangan psikologis yang mungkin terjadi diantara keduanya. Dasar pemikiran humas dalam pemerintahan berdasarkan pada dua fakta dasar, yang pertama masyarakat mempunyai hak untuk mengetahui informasi dan kebijakan dari pemerintah, karena itu para pejabat pemerintah mempunyai tanggung jawab guna memberi penjelasan kepada masyarakat. Kedua, ada kebutuhan bagi para pejabat untuk mendapat masukan dari masyarakat tentang persoalan baru dan tekanan sosial, untuk memperoleh partisipasi dan dukungan masyarakat. Hanya dengan proses komunikasi demikianlah pemerintah dan masyarakat mencapai suatu pengertian kesatuan yang positif. Sehingga dapat dikatakan Humas dalam pemerintah merupakan salah satu fungsi manajemen yang menyelenggarakan komunikasi dua arah timbal balik antara lembaga pemerintah dengan publiknya yang bertujuan menciptakan rasa saling pengertian dan dukungan demi terciptanya hubungan yang harmonis antara pemerintah dan masyarakat.
3 Namun, dalam pelaksanaannya, Humas dalam pemerintah harus mampu melakukan berbagai upaya untuk merangkul mayarakat sebagai salah satu cara pencapaian citra positif pemerintahan, sehingga kebijakan yang diberikan oleh pemerintah dapat diterima, dipahami, dan dilaksanakan dengan baik oleh masyarakatnya. Humas dalam lembaga pemerintahan akan sangat membutuhkan dukungan dari masyarakat dalam melaksanakan pemerintahan dan menerapkan kebijakan. Dengan adanya partisipasi dari masyarakat, maka roda pemerintahan akan dapat berjalan dengan lancar. Sebagai salah satu unsur terpenting serta memiliki peran yang cukup besar di Pemerintah Kabupaten Boyolali, terlebih dalam hal yang bersangkutan dengan masyarakat serta pejabat pemerintah yang lain, Bagian Humas dan Protokol kini patut diperhitungkan. Beragamnya bidang yang harus dikelola oleh SETDA, mengharuskan adanya seorang praktisi humas (public relations) yang handal untuk menjembatani atau sebagai mediator antara Pemerintah Kabupaten Boyolali dengan pihak lainnya, termasuk salah satunya adalah masyarakat atau publik, yang merupakan bagian terpenting dalam sebuah Pemerintahan. Setiap praktisi humas harus mampu menyadari sepenuhnya arti penting masyarakat terhadap kemajuan dan perkembangan sebuah pemerintahan yang dikelolanya. Tanpa adanya masyarakat yang mendukung program kerja maupun kebijakan pemerintah, sebuah pemerintahan tidak akan berjalan dengan baik, pasti dapat ditemu hal-hal yang bertentangan. Hal ini sangat disadari benar
4 oleh praktisi humas SETDA Pemerintah Kabupaten Boyolali, masyarakatnya adalah salah satu faktor utama yang harus diperhatikan. Bagi SETDA Pemerintah Kabupaten Boyolali, masyarakat menjadi salah satu indikator dalam penentu keberhasilan majunya suatu wilayah. Tingginya tingkat partisipasi masyarakat pada sebuah kebijakan maupun program kerja pemerintah akan mempengaruhi hampir seluruh aspek penentu keberhasilan pemerintahan. Pada saat ini Pemerintah Kabupaten Boyolali terus-menerus melakukan pemberitaan melalui media dengan upaya pembentukan opini masyarakat yang dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan program pemerintah, tanpa adanya dukungan yang tinggi dari masyarakat, pemerintah Kabupaten Boyolali tidak akan mampu melaksanakan program itu dengan baik. Oleh karena itu dibutuhkan kerja team manajemen yang baik, khususnya dengan adanya public relations yang tidak hanya bertugas membina hubungan baik dengan pihak internal, namun juga dengan pihak eksternal. Dalam upaya membina hubungan dan kerjasama yang baik dengan pihak eksternal selain kepada masyarakat Public Relations SETDA Boyolali juga melakukan media relations dengan pihak media massa lokal. Kegiatan media relations ini dilakukan dengan berbagai macam cara melalui press conference, press release, facility press, press luncheon, dan juga special event guna untuk mempererat hubungan yang sudah ada, menjalin kerjasama yang baik, dan juga memperlancar komunikasi antara pihak pemerintah dan media. Dengan adanya kegiatan media relations ini membuat rasa saling percaya satu sama lain dan juga dapat saling menguntungkan. Di satu sisi pihak pemerintah dapat
5 menyampaikan informasi dan menyebarluaskan kebijakan pemerintah yang diperlukan masyarakat, dan media mendapatkan berita untuk dimuat di media cetak maupun online, apalagi ada beberapa media memberikan space tersendiri untuk Kabupaten Boyolali. Dengan terdapatnya hubungan yang baik dengan media maka pihak media akan memberikan nilai positif yang mampu mereka berikan pada saat menulis berita. Dengan begitu media yang menjadi penyalur informasi dapat menarik simpati masyarakat luas. Oleh karena itulah, selain memberikan teori-teori perkuliahan tentang public relations, Program Study Diploma III Komunikasi Terapan, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta menjadikan Kuliah Kerja Media (KKM) sebagai salah satu mata kuliah wajib yang harus diikuti oleh mahasiswa. Dengan adanya KKM diharapkan mahasiswa dapat mengetahui secara langsung apa saja yang harus dikerjakan oleh praktisi public relations dalam sebuah lembaga pemerintahan. Melalui Kuliah Kerja Media mahasiswa dapat mengerti lebih dalam bagaimana proses bekerja di sebuah perusahaan secara langsung. Selain itu dengan adanya KKM ini, dapat menjadi sebuah sarana bagi mahasiswa untuk menerapkan teori-teori yang selama ini diperoleh di bangku perkuliahan. Di dalam penulisan laporan Kuliah Kerja Media ini, penulis membahas mengenai KEGIATAN MEDIA RELATIONS YANG DILAKUKAN OLEH HUMAS (PUBLIC RELATIONS) PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI. Penulis memilih judul tersebut karena selama penulis melaksanakan KKM di Pemerintah Kabupaten Boyolali, media menjadi salah
6 satu bagian terpenting dalam membantu penyebarluasan informasi serta kebijakan Pemerintah Kabupaten Boyolali, apalagi pihak Pemerintah sedang melakukan berbagai macam kegiatan ( event ) besar untuk menarik simpati masyarakat luas. Sehingga seluruh divisi public relations bertanggung jawab dalam upaya melakukan penyebarluasan informasi serta pembentukan opini masyarakat, dan dengan adanya kegiatan media relations yang dilakukan oleh Humas Pemerintah Kabupaten Boyolali maka penyebarluasan informasi serta kebijakan pemerintah kepada masyarakat dapat menjadi efektif dan efisien karena kegiatan media relations yang dilakukan sudah memberikan poin poin penting yang dapat dijabarkan oleh pihak wartawan ( media ). Selain itu, penyusunan Laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas sebelas Maret. B. Tujuan Kuliah Kerja Media Tujuan dalam melaksanakan kewajiban kuliah Kerja Media di Sekretariat Daerah ( SETDA ) Kompleks Perkantoran Terpadu Pemerintah Kabupaten Boyolali adalah sebagai berikut : 1. Tujuan khusus : a. Kuliah Kerja Media menjadi syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret b. Kuliah Kerja Media dilaksanakan untuk dapat mengetahui sistem kerja seorang public relations di Sekretariat Daerah (SETDA) Pemerintah Kabupaten Boyolali.
7 c. Untuk mengenal lebih dekat apa saja yang dilakukan oleh seorang public relations di Sekretariat Daerah (SETDA) Pemerintah Kabupaten Boyolali dalam mengelola sebuah pemerintahan. 2. Tujuan Umum : a. Sebagai penerapan dan pengembangan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan ke dalam dunia kerja yang sesungguhnya. b. Melatih penulis untuk berfikir kritis dan kreatif dalam menghadapi dan menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan pada dunia kerja yang sesungguhnya. c. Untuk mendapatkan gambaran yang nyata tentang dunia kerja yang sesungguhnya sehingga dapat melatih rasa percaya diri, daya kreativitas, serta keberanian bersikap dan mengambil keputusan dalam diri setiap mahasiswa dalam menghadapi lingkungan kerja yang nantinya akan dihadapi. d. Melatih penulis bagaimana menghadapi setiap permasalahan yang ada dalam dunia kerja nantinya. C. Manfaat Kuliah Kerja Media Kuliah Kerja Media memiliki manfaat yang luar biasa bagi penulis, yang diantaranya adalah : 1. Mampu memberikan gambaran secara nyata bagaimana dunia kerja yang sesungguhnya
8 2. Melatih kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan tempat penulis melaksanakan KKM 3. Memberikan pengalaman berharga bagi penulis untuk lebih mengerti proses kerja public relations dalam sebuah perusahaan 4. Melatih kemampuan serta kreatifitas mahasiswa dalam menerapkan apa yang telah dipelajari selama kuliah 5. Menjadi sebuah kesempatan untuk pengembangan diri khusunya dalam bidang public relations D. Waktu Pelaksanaan Kuliah Kerja Media Pelaksanaan Kuliah Kerja Media (KKM) memberikan banyak pengalaman bagi penulis. Khususnya dalam ilmu public relations yang penulis dapatkan di Sekretariat Daerah (SETDA) Pemerintah Kabupaten Boyolali. Selama 2 bulan, penulis berkesempatan untuk belajar mengenai tugas seorang praktisi public relations di Sekretariat Daerah (SETDA) Pemerintah Kabupaten Boyolali. Pada kurun waktu 2 bulan yang dimulai pada 15 Februari 2016 hingga 15 April 2015 membuat penulis menjadi lebih mengerti bagaimana mengaplikasian ilmu yang penulis dapatkan pada perkuliahan di perusahaan secara langsung. Bertempat di Jalan Kemiri, Sekretariat Daerah (SETDA) merupakan salah satu bagian terpenting dari Kompleks Perkantoran Terpadu. Jam kerja yang berlaku bagi para peserta Kuliah Kerja Media sedikit dibedakan dengan karyawan Sekretariat Daerah. Pada hari Senin Kamis jam
9 kerja dimulai pukul 07.15 hingga 15.00 sedangkan karyawan dimulai pukul 07.15 hingga 16.00. Dan pada hari Jum at peserta KMM memiliki jadwal yang sama dengan karyawan yang dimulai pukul 07.00 hingga 11.00, dan setiap harinya diberikan waktu istirahat selama satu jam. Namun jam kerja di Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Boyolali tidak selalu sama, terkadang jika ada tamu yang berkunjung melebihi jam kerja maka karyawan harus menunda jam pulangnya, demikian pula jika seluruh pekerjaan sudah selesai, terkadang karyawan pulang satu jam lebih cepat, seperti jadwal peserta KMM.