BAB I. A. Latar Belakang Masalah. kawasan Asia terutama yang terjadi di Indonesia pada pertengahan tahun 1997

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan era globalisasi yang semakin pesat didukung dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang muncul, seseorang dituntut untuk memiliki pemikiran yang out of the box

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menciptakan berbagai hal seperti konsep, teori, perangkat teknologi yang sangat

HUBUNGAN ANTARA KOMPETISI KERJA DENGAN PRESTASI KERJA PADA KARYAWAN. Skripsi

BAB I. kualitas maupun kuantitas. Menurut Rivai (2006) kinerja adalah perilaku nyata yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis yang sangat pesat dan persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Organisasi dengan sumber daya

BAB II LANDASAN TEORI

dapat memuaskan baik bagi perusahaan maupun bagi individu itu sendiri. Kekhawatiran individu akan hasil yang ada akan sangat mempengaruhi performansi

Hubungan antara upah, motivasi kerja dengan produktivitas kerja karyawan pada PT. Pilar Kekar Plasindo Surakarta tahun

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan diharapkan tumbuh dan berkembang lebih cepat dan sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan negara. Fungsi pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. maupun swasta memegang peranan yang sangat dominan. Berhasil atau. sangat tergantung pada kemampuan sumber daya manusianya dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi membuat perusahaan secara maksimal berlomba-lomba untuk

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi jabatan dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan. Untuk

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DAN KEYAKINAN DIRI (SELF-EFFICACY) DENGAN KREATIVITAS PADA SISWA AKSELERASI

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan terjadinya perubahan hampir disemua sektor

MAKALAH MENINGKATKAN KINERJA GURU

B A B I P E N D A H U L U A N

Psikologi Dunia Kerja Kerja, Sifat Dasar, dan Motivasinya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. efektivitas dan keberhasilan organisasi (Yulk, 2005: 4). Kepemimpinan didefinisikan

BAB II LANDASAN TEORI. bekerja yang ditandai secara khas dengan adanya kepercayaan diri, motivasi diri

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mencapai tujuan. Tercapainya tujuan perusahaan tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebaik mungkin. Keberhasilan sebuah perusahaan atau organisasi tidak hanya dari

BAB 1 PENDAHULUAN. pada lingkungan ini, perusahaan harus menciptakan value bagi konsumen melalui

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan menurut bentuknya dibedakan menjadi dua, yaitu

Ummun Wafiah F

BAB 1 PENDAHULUAN. berorientasi pada tujuan jangka panjang yaitu berkembangnya organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. masalah, kendala, dan keterbatasan yang menyebabkan gagal, kurang berhasil atau

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan generasi emas, yaitu generasi yang kreatif, inovatif, produktif,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, isu yang paling banyak dikembangkan adalah isu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan organisasi haruslah sejalan dengan dinamika perubahan baik

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Setiap organisasi harus mampu menghadapi tantangan bagaimana

BAB I PENDAHULUAN menjadi Rp 335 triliun di tahun Perkembangan lain yang menarik dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai individu, bekerja merupakan salah satu aktivitas yang dilakukan oleh

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PROGRAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi tantangan era globalisasi saat ini, sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

budaya, alam sekitar, dan meningkatkan pengetahuan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dan untuk mengembangkan

PENGARUH MOTIVASI, POLA KEPEMIMPINAN DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN BIDANG KEUANGAN PADA PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Penelitian ini akan dilakukan di UD Anugerah Sejati Embroidery

PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA (Pembelajaran Matematika Kelas V SDN. 01 Blulukan)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Vita Rosmiati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam menghadapi persaingan di era globalisasi perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Endang Permata Sari, 2014

BAB I PENDAHULUAN. terhadap keadaan karyawan. Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

PERANAN MOTIVASI DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti pelajaran sehingga hasil belajar kurang maksimal dan tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORITIS. karyawan selalu menyelesaikan pekerjaannya dengan sebaik mungkin. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Oleh karena itu sumber daya manusia yang kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Pada era yang semakin modern saat ini, bekerja menjadi kunci utama untuk

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan ilmu pengetahuan ini, dituntut orang-orang yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. manusia, dimana teknologi informasi dan komunikasi telah mengalami perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat biasanya mengartikan anak berbakat sebagai anak yang

BAB I PENDAHULUAN. dilepaskan dari proses belajar mengajar di sekolah, sebab sekolah. Dalam pembelajaran atau proses belajar mengajar di sekolah

ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL DAN INTERNAL TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI PEGAWAI PADA DINAS PERTAMBANGAN PEMDA KABUPATEN BOGOR

RETNO SAWITRIAVI F

2015 PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KUALITAS PENDIDIK TERHADAP MUTU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyelidiki sebuah proyek dari sudut pandang yang tidak biasa.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN TERHADAP PENINGKATAN KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. TUNGGAL DARA INDONESIA DI WONOGIRI SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. positif dan negatif pada suatu negara. Orang-orang dari berbagai negara

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti dan meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan tegnologi. menciptakan SDM yang berkualitas adalah melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. segala sumber daya yang ada. Manusia yang bekerja dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Seperti dalam Undang-Undang Republik Indonesia mengenai Sistem. didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita ketahui bahwa pada saat ini persaingan antar perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. informasi, penyampaian dan distribusi data. Danelly (dalam Husein, 2001)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dan kompetitif. Keputusan tersebut menyangkut keputusan di dalam

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perkembangan ini dan harus berfikiran lebih maju. Ciri-ciri

sikap individu maupun kelompok yang mendukung seluruh aspek kerja termasuk

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE SAKAMOTO UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA (PTK

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan yang serba modern ini setiap perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. sekarang, banyak ditemukan permasalahan yang menyebabkan perusahaan. sebagai sumber dayanya, tujuan perusahaan akan sulit tercapai.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi terkait erat dengan investasi dan alih teknologi. Perkembangan

BAB II LANDASAN TEORI. aktivitas adalah adanya lingkungan kerja yang kondusif. Faktor ini

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan hal yang

BAB I. Pendahuluan. penggerak yang mendorong perubahan organisasi. dikaji dan diteleti, karena paling sering diamati namun merupakan fenomena

PENGARUH ANTARA KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KEMAMPUAN MENJUAL ADAPTIF TERHADAP PRESTASI PENJUALAN. Skripsi

PEMBUATAN KEPUTUSAN KARIR REMAJA DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN KODE WARNA DAN KREATIVITAS

BAB I PENDAHULUAN. Sudarwan Danim dan Yunan Danim, Administrasi Sekolah dan Manajemen Kelas, (Bandung : Pustaka Setia, 2010), hlm. 6.

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat. Setiap organisasi berlomba-lomba dalam mencapai target yang

BAB I PENDAHULUAN. berubah menjadi maju atau lebih berkembang dengan sangat pesat, seperti

BAB II LANDASAN TEORI. efisien untuk mencapai tujuan tertentu didalam suatu organisasi. Dasar-dasar manajemen adalah sebagai berikut :

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. situasi atau organisasi (perusahaan) tertentu. Dalam partisipasi penyusunan anggaran,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada jaman sekarang ini, banyak perusahaan berlomba-lomba mencari

Transkripsi:

1 BAB I A. Latar Belakang Masalah Persaingan dunia bisnis yang semakin ketat, mengharuskan perusahaan untuk menyusun rencana strategis sehingga dapat tetap bertahan dalam bisnis dan menjalankan fungsi dan tujuan perusahaan. Adanya krisis ekonomi yang melanda kawasan Asia terutama yang terjadi di Indonesia pada pertengahan tahun 1997 membawa dampak cukup besar bagi dunia bisnis. Krisis multidimensional yang berakar pada krisis kepercayaan memberikan iklim tidak sehat bagi perekonomian. Persaingan usaha yang ketat menuntut perusahaan untuk membuat berbagai keputusan yang akurat agar siap menghadapi persaingan global yang akan memberikan dampak yang besar pada kemampuan perusahaan untuk tetap bertahan hidup. Upaya mencapai keberhasilan, tidak terlepas dari pengaruh lingkungan. Lingkungan sangat berarti bagi perusahaan, perusahaan membutuhkan penyediaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan lingkungan tertentu dan menanamkan modalnya sehingga perusahaan dapat melaksanakan aktivitasnya. Salah satu elemen lingkungan yang berpengaruh pada perusahaan adalah adanya partisipasi kerja dari karyawan. Partisipasi menunjuk pada keikutsertaan setiap orang di dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dalam menguasai dan memelihara alam, bukan sekedar melaksanakan apa yang telah orang atau kelompok lain rencanakan. Setiap organisasi yang mempunyai anggota yang aktif berpartisipasi akan terjadi pertukaran pendapat, komunikasi yang lebih erat, dan konflik 1

2 argumentasi yang lebih menonjol yang pada akhirnya akan membawa serta penge mbangan organisasi itu sendiri. Slamet (1989 ) mengatakan bahwa partisipasi mempunyai fungsi integrasi kedalam dan keluar yang mengkaitkan antara individu di dalam organisasi itu sendiri dengan masyarakat yang lebih luas. Peningkatan partisipasi karyawan dapat dilakukan dengan memotivasi karyawan untuk mencapai sasaran organisasi dalam mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, agar dapat membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan. Dalam dunia industri, setiap karyawan harus mampu menjalankan tanggung jawab agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin. Tanpa adanya partisipasi kerja dari karyawan, suatu perusahaan tidak akan berkembang seperti apa yang diharapkan. Berapapun jumlah karyawan, jumlah pabrik, atau ragam produk, sebuah organisasi tergantung pada hasil kerja dari karyawan. Apabila partisipasi dari karyawan rendah, maka tidak akan menghasilk an pencapaian kinerja yang baik. Kendala yang dialami oleh suatu organisasi dalam berpartisip asi tercermin dari tidak adanya komitmen karena merasa tidak memiliki organisasi. Keikutsertaan seseorang untuk berpartisipasi tidak lepas dari motivasi karyawan dan adanya komunikasi yang juga memegang peranan penting dalam membangkitkan partisipasi dari karyawan. Partisipasi dari karyawan diharapkan lebih berkualitas dan mendorong komitmen yang lebih besar diantara karyawan sehungga akan mendorong pencapaian kinerja yang baik. Partisipasi dari karyawan sangat bermanfaat bagi organis asi sehingga upaya untuk mendorong partisipasi dari karyawan teta p perlu untuk dilakukan. Maka, sebagai karyawan

3 harus diikutsertakan atau dilibatkan seperti dalam pengambilan keputusan, pertukaran pendapat, komunikasi, atau perencanaan, dalam pembelian suatu alat produksi atau alat-alat inventaris, kenaikan gaji karyawan, seleksi penerimaan calon karyawan, promosi karyawan, pemindahan karyawan, penilaian karyawan, dan melakukan nego siasi. Dengan adanya partisipasi dari karyawan dapat meningkatkan perasaan ikut memiliki yang menghasilkan suatu perasaan we feeling atau seidentitas dengan organisasi. Aktualisasi diri diartikan bahwa setiap manusia ingin mengembangkan kapasitas mental dan kapasitas kerjanya melalui pengembangan pribadinya. Oleh sebab itu, pada tingkatan ini orang cenderung untuk selalu mengembangkan d iri dan berbuat yang paling baik (As ad 1995). Aktualisasi diri merupakan sarana pengungkapan diri dalam kapasitas mereka sebagai manusia yang menuntut direalisasikannya semua potensi serta bakat mereka sesuai dengan kemampuan, minat, dan bidangnya masing- masing. Apabila individu dalam suatu perusahaan telah mengaktualisasikan dirinya dengan baik, maka segenap potensi dan kemampuan yang dimilikinya akan dikembangkan dan diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan pekerjaan yang terbaik bagi perusahaan dan akan tercapai efisiensi kerja. Dalam mencapai kebutuhan aktualisasi diri, manusia harus berjuang mencapai kesehatan dan kesejahteraan emosional, cukup memiliki kepercayaan diri serta tersedianya kesempurnaan yang lebih memungkinkan individu mengembangkan motif- motif dalam dirinya secara terus- menerus, untuk memperhatikan, memelihara, dan mendukung pertumbuhan diri.

4 Perusahaan memberikan peluang kepada semua karyawannya untuk berlomba- lomba mendapatkan status posisi, reward, atau ganjaran tertentu. Selain itu, perusahaan melalui beberapa pelatihan dapat memunculkan motivasi-motivasi tertentu dalam diri karyawan, sehingga perusahaan mampu meyakinkan diri bahwa apa yang mereka lakukan adalah sesuatu yang berharga dan bermanfaat untuk mengembangkan potensi-potensi dalam diri karyawannya. Kenyataan yang terjadi saat ini banyak perusahaan industri yang belum memenuhi target produksi yang diinginkan, yang salah satunya disebabkan karena karyawannya kurang memiliki keyakinan akan kemampuan dalam dirinya serta merasa ragu akan apa yang dihasilkan. Ketidakyakinan tersebut disebabkan karena individu merasa tidak menguasai bidang yang diharapkan sehingga muncul rasa ketidakpuasan. Ketidakpuasan tersebut akan berpengaruh pada diri karyawan dan hasil kerja yang berhub ungan dengan produktivitas perusahaan. Ketid akyakinan karyawan terlihat bila mana perusahaan terdapat suatu jabatan yang lowong dan mengangkat petugas yang lebih rendah jabatannya untuk mendapatkan kesempatan mengisi jabatan dalam organisasi tersebut. Seringkali ketidakyakinan tumbuh karena karyawan tersebut merasa dirinya kurang sesuai untuk memegang jabatan yang diberikan. Dalam hal ini, perusahaan selayaknya mempromosikan karyawannya selain memang sudah diketahui sifat dan kecakapan yang bersangkutan dala m memangku jabatannya tetapi dengan cara ini moral karyawan dapat dipertinggi serta mempertinggi pula semangat kerja sehingga karyawan akan menunjukkan prestasi sebagaimana yang diharapkan oleh perusahaan (Manulang, 2001).

5 Era globalisasi modern saat ini menuntut sumber daya manusia yang dapat menciptakan hal baru sehingga kehidupan manusia lebih layak dan baik (Sukardi, 1991). Tuntutan itu pun dirasakan dalam mengeksplorasi lingkungan dan meningkatkan kualitas diri manusia yang selalu mencari dan menemuka n hal-hal baru yang bernilai praktis bagi kehidupan. Temuan hal- hal baru tersebut memerlukan suatu kemampuan mental tersendiri, yang lebih dikenal sebagai kreativitas (Evans, 1994). Kreativitas menjadikan ilmu pengetahuan, imajinasi, logika, intuisi, kejad ian aksidental, dan evaluasi konstruktif menemukan koneksi baru antara ide dan objek. Kreativitas yang rendah akan tercermin dalam hubungannya dengan sumber daya manusia. Rakyat akan terlepas dari kemiskinan apabila bisa menyalurkan kapasitas kreativitas serta keahliannya dalam proses produksi barang atau jasa. Jika kreativitas rendah, maka tidak tertutup kemungkinan banyak masyarakat tidak memiliki mata pencaharian karena mereka tidak mempunyai kemampuan yang dijadikan pegangan dalam mencari pekerjaan. Tanpa adanya kemampuan, skill, dan pendidikan akan sulit untuk mendapatkan pekerjaan sehingga sangat diharapkan adanya peningkatan kreativitas agar terlepas dari belenggu pengangguran (Bali Pos, 9Desember 2005). Kreativitas sebagai suatu proses mental, sebenarnya telah ada pada diri setiap individu, namun potensi tersebut sering kurang atau bahkan tidak sempat muncul karena kurang atau tidak ada kesempatan. Oleh karenanya, kreativitas pada diri manusia Indonesia sudah saatnya digali dan dikembangkan agar ma mpu bertahan di tengah gelombang persaingan sumber daya manusia.

6 Kreativitas merupakan faktor yang mempengaruhi manusia dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawab. Orang-orang yang kreatif berhasil mencapai ide, gagasan, pemecahan, penyelesaian, cara kerja serta hal atau produk baru (Campbell, 1986). Kreativitas yang dimiliki oleh karyawan memiliki peran yang aktif karena dengan tingginya kreativitas akan lebih mempunyai rasa dan sikap tanggung jawab. Oleh karena itu, pada umumnya orang-orang yang kreatif mampu berdiri tenang di tengah kekacauan pendapat dan tidak mudah termakan oleh kabar angin dan cerita burung. Mereka akan selalu percaya pada daya pikirnya sendiri. Dengan adanya kreativitas, maka timbul keinginan untuk maju, sukses, serta kemampuan menghadapi situasi baru. Kebebasan berpikir dan bertindak ini berkembang sejalan dengan perkembangan kecerdasan dan peningkatan pengetahuan, misalnya karyawan kepala bagian pemasaran barang produksi jika mereka memiliki kreativitas maka mampu menciptakan sua tu sistem kerja yang baru dan inovatif yang juga akan diterapkan pada bawahannya sehingga berdampak pada suatu hasil kerja yang maksimal. Kenyataan yang terjadi pada saat ini memang ada beberapa perusahaan yang kurang melibatkan karyawannya dalam pengembangan organisasi. Sehingga karyawan kurang memiliki rasa yang seidentitas dengan organisasi karena merasa kurang berperan dalam organisasi. Karyawan tidak bisa mengembangkan segala bakat dan kemampuannya serta daya kreativitasnya yang pada akibatnya akan berpengaruh pada hasil kerja. Orang yang mengaktualisasikan diri membuktikan hidupnya pada pekerjaan, tugas, kewajiban atau panggilan tertentu yang mereka

7 pandang penting. Rasa tanggung jawab atas suatu tugas merupakan syarat utama bagi pertumbuhan, aktualisasi diri serta kebahagiaan. Maslow mengemukakan bahwa kreativitas merupakan ciri universal pada semua orang yang mengaktualisasikan dirinya. Sifat kreatif nyaris memiliki arti sama dengan kesehatan, aktualisasi diri, dan sifat manusiawi yang penuh. Rogers (dalam Munandar, 1999) menekankan bahwa sumber dari kreativitas adalah kecenderungan untuk mengaktualisasikan diri, mewujudkan potensi, dorongan untuk berkembang dan menjadi matang, kecenderungan untuk mengekspresikan diri dan mengaktifkan semua kemampuan organisme. Tanpa adanya manusia yang mampu untuk mengaktualisasikan diri dan memingkatkan kreativitasnya, maka sulit bagi karyawan bisa berpartisipasi dalam perusahaannya. Padahal dengan adanya partisipasi dari karyawan, berarti dapat mengembangkan aktua lisasi diri karena pada dasarnya seseorang bisa mengungkapkan diri dalam merealisasikan segala potensi, bakat, serta kemampuan yang dimiliki. Begitu juga kreativitas, karena kreativitas merupakan bagian dari kebutuhan aktualisasi diri. Dengan adanya kreativitas, individu akan mencapai gagasan, cara kerja, atau hal- hal baru. Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis membuat rumusan masalah penelitian apakah ada hubungan antara kebutuhan aktualisasi diri dan kreativitas dengan partisipasi kerja karyawan. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Hubungan Antara Kebutuhan Aktualisasi Diri dan Kreativitas dengan Persepsi Terhadap Partisipasi Kerja Karyawan.

8 B. Tujuan 1. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kebutuhan aktualisasi diri dan kreativitas dengan persepsi terhadap partisipasi kerja karyawan. 2. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kebutuhan aktualisasi diri dengan persepsi terhadap partisipasi kerja karyawan. 3. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kreativitas dengan persepsi terhadap partisipasi kerja karyawan. 4. Untuk mengetahui tingkat kebutuhan aktualisasi diri pada karyawan. 5. Untuk mengetahui tingkat kreativitas pada karyawan. C. Manfaat 1. Manfaat yang be rsifat teoritis a. Bagi ilmuwan psikologi, dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk memantapkan teori tentang hubungan antara kebutuhan aktualisasi diri dan kreativitas dengan persepsi terhadap partisipasi kerja karyawan dan menambah hasil penelitian dalam bidang psikologi industri dan organisasi. b. Bagi penelitian selanjutnya, dapat digunakan sebagai informasi baru mengenai penelitian yang berhubungan dengan kebutuhan aktualisasi diri dan kreativitas dengan persepsi terhadap partisipasi kerja karyawan. 2. Manfaat yang bersifat praktis a. Bagi pimpinan perusahaan, dapat mengukur sejauh mana usaha yang dilakukan oleh subjek penelitian dalam kebutuhan mengaktualisasikan diri dan kreativitas dengan persepsi terhadap partisipasi kerja karyawan. b. Bagi karyawan, dapat meningkatkan kebutuhan aktualisasi diri dan kreativitas dalam melakukan partisipasi kerja.