BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1. Gambaran Umum Perusahaan Saat ini kemajuan teknologi informasi semakin berkembang. Semakin banyak produk-produk yang bermunculan untuk memenuhi kebutuhan teknologi informasi, antara lain dengan bermunculannya teknologi-teknologi baru seperti penemuan handphone dan teknologi CDMA. Penemuan-penemuan tersebut diiringi dengan munculnya berbagai provider baik untuk GSM maupun CDMA seperti Indosat, Telkomsel, Esia, Telkom Flexi, Fren, dan Star One. Semua provider ini saling berusaha merebut konsumen yang lebih banyak dengan menawarkan fasilitas-fasilitas yang digemari oleh konsumen. Saat ini fasilitas yang paling digemari adalah biaya telepon dan sms yang sangat murah. Semua provider berlomba memberikan fasilitas tersebut tetapi produk CDMA merupakan pilihan yang paling banyak digemari karena biaya telepon dan sms yang ditawarkan paling murah. Karena itulah handphone yang mendukung teknologi CDMA semakin digemari. Melihat peluang pasar yang ada, PT. Raztel Solusindo Telematika memutuskan untuk menggeluti bidang telekomunikasi dan informatika (teknologi informasi). PT. Raztel Solusindo Telematika didirikan pada tanggal 15 Agustus 2003 di Jl. Warung Buncit Raya No. 65 C, Jakarta Selatan. Pada tanggal 1 Juli 2006 kantornya pindah dan sekarang beralamat di Wisma Iskandarsyah C-6, Jl. Iskandarsyah Raya 39
40 kav. 12-14, Jakarta Selatan 12160. PT. Raztel Solusindo Telematika menjual produk telekomunikasi yang berbasis teknologi CDMA, baik yang berupa handphone maupun fixed wireless phone. Saat ini PT. Raztel Solusindo Telematika memasarkan produk-produknya ke daerah Jabotabek, Jawa Barat dan beberapa daerah sekitarnya. Handphone yang dijual oleh PT. Raztel Solusindo Telematika adalah merk Kyocera. Merk Kyocera adalah produk handphone yang diproduksi dan dipasarkan oleh Kyocera Wireless Corporation di negara Amerika Serikat dan Jepang. Kyocera Wireless Corporation merupakan anak perusahaan dari Kyocera Corporation, perusahaan Jepang pembuat berbagai produk dan komponen elektronik sejak tahun 1960-an, yang kemudian membeli perusahaan perancang dan pembuat teknologi dan chipset CDMA yaitu Qualcomm Corporation. Merk Kyocera memiliki kelebihan antara lain kualitas perangkat lunak, penerimaan sinyal yang kuat, batere yang tahan lama, dan handset yang tidak cepat panas pada saat digunakan. Kyocera juga memiliki beragam model dan fitur yang baik dan menarik. Kyocera merupakan merk handset yang paling terkemuka dan digemari di Amerika Serikat. PT. Raztel Solusindo Telematika telah memasarkan ribuan tipe Kyocera antara lain tipe 2035, 2235 dan 2255 sebagai bahan baku modul / engine CDMA bagi produsen Fixed Wireless Terminal (FWT) di seluruh Indonesia selama lebih dari satu tahun. Dalam perkembangannya PT. Raztel Solusindo Telematika juga telah memasarkan beberapa tipe handphone Kyocera seperti tipe 2235, 2255 dan 5135.
41 Visi dan misi dari PT. Raztel Solusindo Telematika adalah terus melakukan inovasi yang berkelanjutan sesuai dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar untuk selalu memberikan produk dengan fitur, kualitas dan harga yang terbaik bagi pelanggan. 3.2. Struktur Perusahaan PT. Raztel Solusindo Telematika memiliki struktur organisasi seperti yang terlihat pada Gambar 3.1 di bawah ini :
42
43 Tugas dan tanggungjawab dari masing-masing bagian di perusahaan adalah : 1. President Director President Director memiliki tugas dan tanggungjawab sebagai berikut : a. Mengatur, mengawasi, mengendalikan dan mengkoordinasi kegiatan dalam perusahaan agar dapat berjalan dengan baik; b. Bertanggungjawab atas kegiatan operasional perusahaan; c. Menentukan perlu atau tidaknya pengeluaran dalam perusahaan serta mengevaluasi laporan keuangan dalam perusahaan; d. Memimpin rapat kerja dalam perusahaan. 2. Marketing / Sales Director Marketing / Sales Director membawahi bagian-bagian seperti Marketing, Purchasing, Promotion dan Sales. Bagian Marketing merupakan bagian yang merencanakan pengembangan usaha dan melihat peluang-peluang pasar untuk memasarkan produk. Bagian Purchasing mengkoordinasi pembelian barang dari supplier-supplier dan memasok bahan produksi. Bagian Promotion menangani masalah promosi atau pengenalan produk ke masyarakat melalui iklan dan collateral (brosur, poster, flyer). Bagian Sales menangani penjualan produk ke pihak luar dengan berbagai cara seperti mengirim surat penawaran terhadap pelanggan mengenai produk baru, mengunjungi calon agen atau menghubungi agen melalui telepon.
44 3. Financial Director Financial Director memiliki bagian-bagian seperti Finance & Accounting dan Logistic. Bagian Finance & Accounting menangani masalah keuangan seperti merencanakan anggaran yang diperlukan oleh perusahaan, menghitung dan memperkirakan rencana pengembangan usaha yang disusun oleh bagian Marketing, mencatat keuangan setelah transaksi dan membuat laporan keuangan seperti income statement atau balance sheet. Bagian Logistic mengelola aset perusahaan dengan menghitung banyaknya jumlah produk yang tersedia dan melaporkannya ke bagian Purchasing dan Production bila stok barang telah habis. 4. Technical Director Technical Director memiliki tiga bagian antara lain bagian Production, bagian Quality Control dan bagian Repair. Bagian Production mengatur dan mengawasi jalannya proses produksi dalam perusahaan, bekerja sama dengan bagian Marketing serta Logistic dalam hal permintaan barang produksi dan penyediaan barang produksi. Bagian Quality Control bertugas untuk mengecek barang-barang produksi dari bagian Production. Barang produksi yang cacat atau tidak layak jual tidak akan masuk ke bagian Sales dan akan dikembalikan ke bagian Production untuk diproduksi ulang. Bagian Repair bertugas memperbaiki barang-barang produksi yang setelah pembelian ternyata mengalami kerusakan. Bila kerusakannya cukup parah
45 dan barang yang telah dibeli masih dalam waktu garansi maka bagian dari barang yang rusak akan digantikan dengan bagian yang baru. 3.3. Sistem yang Sedang Berjalan Dari awal berdirinya, PT. Raztel Solusindo Telematika memasarkan produkproduknya dengan cara pemasaran langsung. Pertama-tama bagian Marketing akan berusaha mencari order dari pelanggan baru maupun lama dan terus melakukan promosi ke berbagai tempat. Terdapat dua jenis pelanggan PT. Raztel Solusindo Telematika, yaitu pelanggan eceran dan grosir. Pelanggan eceran adalah pelanggan yang membeli produk dalam jumlah sedikit dan merupakan end user dari sebuah produk. Pelanggan grosir adalah pelanggan yang membeli produk dalam jumlah banyak dan menjual kembali produk tersebut ke end user. Pelanggan yang sudah didapat akan didata dan dapat melakukan order dengan langsung mendatangi kantor PT. Raztel Solusindo Telematika untuk mendapatkan produk-produk yang mereka inginkan atau memesan melalui telepon atau fax. Setelah pesanan barang diterima, pihak Marketing akan memberitahukan pesanan tersebut ke bagian Sales untuk diperiksa apakah produk yang dipesan tersedia. Bila produk yang dipesan tidak tersedia, maka bagian Sales akan memberitahukan ke bagian Marketing dan pesanan tersebut akan diteruskan ke bagian Production. Bagian Production kemudian akan membuat produk yang sesuai dengan pesanan pelanggan.
46 Setelah melalui proses quality control, produk yang telah selesai dibuat akan diteruskan ke bagian Marketing untuk dikirimkan ke pelanggan. Produk pesanan akan dikirimkan ke pelanggan dengan menggunakan jasa pengiriman barang. Setelah barang telah diterima oleh pelanggan, pihak jasa pengiriman barang akan melaporkan hal tersebut ke bagian Marketing. Setiap pelanggan dikenakan batasan pesanan atau limit order. Bila pelanggan sudah mencapai limit order yang ditentukan dan belum melakukan pembayaran terhadap pesanan sebelumnya, mereka tidak akan dapat lagi melakukan pembelian. Pembayaran produk untuk pelanggan eceran biasanya dilakukan secara tunai langsung di tempat dan produk yang dibeli dapat langsung dibawa pulang (Cash and Carry). Untuk pelanggan grosir, diskon khusus akan diberikan apabila jumlah produk yang dibeli melebihi angka tertentu. Umumnya pelanggan grosir tidak melakukan pembayaran secara langsung di tempat karena jumlah pembelian yang besar. Perusahaan memberikan batasan waktu kepada pelanggan grosir dimana dalam jangka waktu tersebut pelanggan grosir harus melunasi seluruh pembeliannya. Selain Cash and Carry, pembayaran juga dapat dilakukan dengan cara Cash on Delivery pada saat produk pesanan pelanggan diantar atau dengan cara transfer. Bukti transfer harus dikirimkan atau difax oleh pelanggan ke pihak Marketing sebagai bukti pembayaran. Pelanggan akan mendapatkan layanan purna jual selama masa garansi atau dalam kurun waktu satu bulan bila barang yang dibeli rusak atau cacat. Barang yang rusak atau cacat selama masa garansi akan langsung diganti dengan barang baru
47 dengan kualitas dan merk yang sama. Dalam batas waktu yang ditentukan bila tidak ada keluhan dari pihak pelanggan maka barang dianggap telah diterima dengan baik tanpa cacat atau kerusakan. 3.4. Analisis Permasalahan Sistem yang berjalan di PT. Raztel Solusindo Telematika sudah cukup baik, tetapi dengan berkembangnya perusahaan dan dalam menghadapi persaingan dengan perusahaan lain, kecepatan dalam pelayanan terhadap pelanggan harus lebih ditingkatkan lagi. Ada beberapa permasalahan yang dihadapi oleh PT. Raztel Solusindo Telematika yang terkait dengan hal di atas, antara lain : a. Jangkauan promosi yang kurang luas karena pembeli hanya berasal dari mereka yang menerima informasi mengenai PT. Raztel Solusindo Telematika melalui brosur dan iklan di media cetak. b. Fasilitas telepon yang dinilai meningkatkan biaya operasional karena kebanyakan proses transaksi dilakukan melalui fasilitas ini. c. Fasilitas fax dinilai kurang terpakai karena umumnya pelanggan enggan menulis fax dalam proses pencarian informasi produk. Yang diharapkan dari pencarian informasi adalah respon yang cepat. d. Perusahaan mengalami kesulitan dalam penyimpanan dan pengolahan data penjualan serta data pelanggan. e. Calon pembeli menghubungi atau mendatangi toko untuk melakukan pemesanan barang hanya terbatas dalam waktu kerja saja.
48 3.5. Evaluasi Hasil Kuesioner Untuk mengetahui apa saja kebutuhan dari pelanggan dan bagaimana pendapat mereka tentang sistem yang sedang berjalan di PT. Raztel Solusindo Telematika, maka disebarkanlah kuesioner kepada 30 orang pelanggan PT. Raztel Solusindo Telematika. Kuesioner yang disebarkan sebanyak dua lembar untuk setiap pelanggan dan dikembalikan secara lengkap. Evaluasi ini dipergunakan sebagai bahan masukan untuk membuat sistem yang diusulkan. Berikut ini hasil yang didapatkan dari penyebaran kuesioner : Tabel 3.1 Cara pembelian barang yang biasa dilakukan Pilihan Jumlah (orang ) Persentase a. Datang langsung 18 60% b. Telepon 8 27% c. Fax 3 10% d. Surat menyurat 1 3% Total 30 100% Dari Tabel 3.1 terlihat bahwa cara pembelian barang yang paling banyak dilakukan oleh pelanggan adalah dengan cara datang langsung ke lokasi penjualan, yaitu sebanyak 18 orang atau 60%, melalui telepon sebanyak 8 orang atau 27%,
49 melalui fax sebanyak 3 orang atau 10% dan melalui surat menyurat sebanyak 1 orang atau 3%. Tabel 3.2 Frekuensi pembelian barang setiap minggu Pilihan Jumlah (orang ) Persentase a. < 3 kali 20 67% b. 3-5 kali 6 20% c. 6-8 kali 3 10% d. > 8 kali 1 3% Total 30 100% Dari Tabel 3.2 terlihat bahwa frekuensi pembelian barang oleh pelanggan dalam satu minggu adalah sebanyak 20 orang atau 67% membeli barang kurang dari 3 kali, 6 orang atau 20% membeli barang sebanyak 3-5 kali, 3 orang atau 10% membeli barang sebanyak 6-8 kali dan 1 orang atau 3% membeli barang di atas 8 kali selama seminggu.
50 Tabel 3.3 Frekuensi kesulitan yang dialami dalam melakukan pembelian barang Pilihan Jumlah (orang ) Persentase a. Selalu 4 13% b. Sering 16 53% c. Kadang-kadang 8 27% d. Tidak Pernah 2 7% Total 30 100% Dari Tabel 3.3 terlihat bahwa sebanyak 4 orang atau 13% selalu mendapat kesulitan saat melakukan pembelian barang, sebanyak 16 orang atau 53% sering mendapat kesulitan, 8 orang atau 27% hanya kadang-kadang saja dan sebanyak 2 orang atau 7% tidak pernah mengalami kesulitan saat melakukan pembelian barang. Tabel 3.4 Frekuensi kesulitan yang dialami dalam mencari informasi mengenai barang yang ingin dibeli Pilihan Jumlah (orang ) Persentase a. Selalu 11 37% b. Sering 8 27% c. Kadang-kadang 7 23% d. Tidak Pernah 4 13% Total 30 100%
51 Dari Tabel 3.4 terlihat bahwa sebanyak 11 orang atau 37% selalu mengalami kesulitan saat mencari informasi mengenai barang yang ingin dibeli, sebanyak 8 orang atau 27% sering mengalami kesulitan, 7 orang atau 23% hanya kadang-kadang saja dan sebanyak 4 orang atau 13% tidak pernah mengalami kesulitan saat mencari informasi mengenai barang yang ingin dibeli. Evaluasi : Dari empat pertanyaan di atas, dapat diketahui bahwa kebanyakan pembeli melakukan transaksi dengan mendatangi langsung perusahaan dan pembelian dilakukan dalam frekuensi yang sering dalam waktu satu minggu, pembeli juga sering mengalami kesulitan dalam melakukan pembelian barang serta dalam pencarian informasi mengenai barang yang ingin dibeli dikarenakan lokasi perusahaan yang cukup jauh dan sumber informasi yang kurang. Tabel 3.5 Alternatif cara pembelian barang dan penyediaan informasi, misalnya melalui internet Pilihan Jumlah (orang ) Persentase a. Sangat perlu 15 50% b. Perlu 11 37% c. Kurang perlu 4 13% d. Tidak perlu 0 0% Total 30 100%
52 Dari Tabel 3.5 terlihat bahwa sebanyak 15 orang atau 50% merasa sangat perlu untuk membuat alternatif cara pembelian barang dan penyediaan informasi seperti melalui internet, sebanyak 11 orang atau 37% menjawab perlu, 4 orang atau 13% merasa kurang perlu dan 0% atau tidak ada yang merasa tidak perlu untuk membuat alternatif cara pembelian barang dan penyediaan informasi seperti melalui internet. Evaluasi : Dari pertanyaan di atas, diketahui bahwa pembeli memerlukan suatu alternatif pencarian informasi mengenai produk yang diinginkan selain datang langsung ke perusahaan. Tabel 3.6 Kemampuan pelanggan menggunakan internet Pilihan Jumlah (orang ) Persentase a. Sangat mengerti 12 40% b. Mengerti 16 53% c. Kurang mengerti 2 7% d. Tidak mengerti 0 0% Total 30 100% Dari Tabel 3.6 terlihat bahwa sebanyak 12 orang atau 40% sangat mengerti cara menggunakan internet, sebanyak 16 orang atau 53% mengerti cara menggunakan internet, 2 orang atau 7% kurang mengerti dan 0% atau tidak ada yang tidak mengerti tentang cara menggunakan internet.
53 Tabel 3.7 Lama penggunaan internet dalam seminggu Pilihan Jumlah (orang ) Persentase a. < 1 jam 2 7% b. 1-10 jam 13 43% c. 11-20 jam 9 30% d. > 20 jam 6 20% Total 30 100% Dari Tabel 3.7 terlihat bahwa sebanyak 2 orang atau 7% menggunakan internet kurang dari 1 jam, sebanyak 13 orang atau 43% menggunakan internet 1-10 jam, 9 orang atau 30% menggunakan internet 11-20 jam dan 6 orang atau 20% menggunakan internet lebih dari 20 jam selama seminggu. Tabel 3.8 Pendapat pelanggan mengenai penerapan sistem penjualan melalui media internet Pilihan Jumlah (orang ) Persentase a. Sangat setuju 17 57% b. Setuju 8 27% c. Kurang setuju 4 13% d. Tidak setuju 1 3% Total 30 100%
54 Dari Tabel 3.8 terlihat bahwa sebanyak 17 orang atau 57% sangat setuju dengan penerapan sistem penjualan melalui media internet, sebanyak 8 orang atau 27% setuju dengan penerapan sistem penjualan melalui media internet, 4 orang atau 13% kurang setuju dengan penerapan sistem penjualan melalui media internet dan 1 orang atau 3% tidak setuju dengan penerapan sistem penjualan melalui media internet. Evaluasi : Dari ketiga pertanyaan di atas, dapat diketahui bahwa pelanggan PT. Raztel Solusindo Telematika menyetujui penerapan sistem penjualan melalui internet, dan karena didukung dengan kemampuan pelanggan dalam menggunakan internet serta penggunaan internet yang cukup sering dalam waktu satu minggu penerapan sistem penjualan melalui internet dapat membantu pelanggan dalam mencari informasi dan melakukan transaksi melalui aplikasi tersebut. 3.6. Usulan Pemecahan Masalah Berdasarkan permasalahan yang ada pada perusahaan, pendapat pelanggan tentang sistem yang sedang berjalan di PT. Raztel Solusindo Telematika serta kebutuhan dari pelanggan yang diketahui dari kuesioner di atas, maka diusulkan pemecahan masalah dengan penggunaan teknologi informasi terutama internet untuk mengatasinya. Sarana internet sebagai media informasi sudah banyak digunakan oleh berbagai perusahaan untuk mempromosikan produk-produk mereka karena jangkauan
55 internet mencakup wilayah yang lebih luas sehingga turut memperluas lingkup pasar yang dapat dijangkau perusahaan. Penggunaan teknologi informasi yang paling tepat dalam hal ini adalah dengan membuat situs untuk menjual barang secara online. Dalam situs tersebut juga akan dimasukkan informasi produk-produk yang ada dengan detail seperti spesifikasi produk dan harga produk. Selain dapat berfungsi sebagai media untuk mempromosikan produk-produk yang ada di perusahaan, situs ini juga dapat membantu mempermudah calon pembeli untuk berbelanja, karena pesanan dapat dilakukan dari rumah atau dari tempat yang memiliki komputer dengan koneksi internet sehingga dapat menghemat waktu dan tenaga. Pembayaran dapat dilakukan dengan cara transfer melalui bank atau pembayaran tunai setelah barang diantar ke alamat tujuan. Pelanggan yang membayar dengan cara transfer melalui bank dapat mengirimkan bukti pembayaran mereka ke dalam situs yang akan dibuat ini. Dalam situs tersebut pelanggan dapat memberikan saran dan kritik baik mengenai situs, kualitas pelayanan, maupun mengenai produk-produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Pihak perusahaan dapat mengatur data penjualan dan pelanggan dengan lebih rapi karena data yang dimasukkan oleh pelanggan akan langsung dimasukkan ke dalam database. Demikian pula dengan bukti pembayaran yang dikirimkan oleh pelanggan.
56 3.7. Perancangan Perangkat Lunak Metode perancangan perangkat lunak yang digunakan yaitu model berorientasi objek memakai UML. 3.7.1. Class Diagram Gambar 3.2 Class diagram
57 3.7.2. Object Diagram Gambar 3.3 Object diagram
58 3.7.3. Use Case Diagram Gambar 3.4 Use case diagram sistem penjualan
59 Tabel 3.9 Deskripsi use case sistem penjualan customer Actor Pre Condition Flow of Events Customer1 Customer1 telah membuka situs PT. Raztel Solusindo Telematika 1. Customer1 melakukan registrasi 2. Customer1 melakukan login ke halaman user 3. Customer1 meminta password baru 4. Customer1 membuka halaman home 5. Customer1 membuka halaman news 6. Customer1 membuka halaman product 7. Customer1 membuka halaman shopping guide 8. Customer1 membuka halaman about us 9. Customer1 membuka halaman complaint 10. Customer1 melakukan order Post Condition Customer1 telah mendapat password baru, melihat halaman home, news, product, shopping guide, about us dan menulis complaint serta melakukan order
60 Tabel 3.10 Deskripsi use case sistem penjualan admin Actor Pre Condition Flow of Events Admin1 Admin1 telah membuka situs PT. Raztel Solusindo Telematika 1. Admin1 melakukan login ke halaman admin 2. Admin1 membuka halaman home 3. Admin1 membuka halaman news 4. Admin1 membuka halaman product 5. Admin1 membuka halaman complaint 6. Admin1 melihat order 7. Admin1 membuka data customer Post Condition Admin1 telah melihat halaman home, news, product, complaint, order dan data customer
61 Gambar 3.5 Use case diagram sistem news Tabel 3.11 Deskripsi use case sistem news customer Actor Pre Condition Customer2 Customer2 telah membuka situs PT. Raztel Solusindo Telematika dan halaman news Flow of Events Post Condition 1. Customer2 melihat news Customer2 telah melihat news
62 Tabel 3.12 Deskripsi use case sistem news admin Actor Pre Condition Admin2 Admin2 telah membuka situs PT. Raztel Solusindo Telematika dan halaman news Flow of Events 1. Admin2 melihat news 2. Admin2 mengubah news 3. Admin2 menghapus news 4. Admin2 menambah news Post Condition Admin2 telah melihat, mengubah, menghapus dan menambah news Gambar 3.6 Use case diagram sistem product
63 Tabel 3.13 Deskripsi use case sistem product customer Actor Pre Condition Customer3 Customer3 telah membuka situs PT. Raztel Solusindo Telematika dan halaman product Flow of Events Post Condition 1. Customer3 melihat product Customer3 telah melihat product Tabel 3.14 Deskripsi use case sistem product admin Actor Pre Condition Admin3 Admin3 telah membuka situs PT. Raztel Solusindo Telematika dan halaman product Flow of Events 1. Admin3 melihat product 2. Admin3 mengubah product 3. Admin3 menghapus product 4. Admin3 menambah product Post Condition Admin2 telah melihat, mengubah, menghapus dan menambah product
64 Gambar 3.7 Use case diagram sistem complaint Tabel 3.15 Deskripsi use case sistem complaint customer Actor Pre Condition Customer4 Customer4 telah membuka situs PT. Raztel Solusindo Telematika dan melakukan login Flow of Events 1. Customer4 melihat complaint 2. Customer4 menambah complaint Post Condition Customer4 telah melihat dan menambah complaint
65 Tabel 3.16 Deskripsi use case sistem complaint admin Actor Pre Condition Admin4 Admin4 membuka situs PT. Raztel Solusindo Telematika dan melakukan login Flow of Events 1. Admin4 melihat complaint 2. Admin4 menjawab complaint Post Condition Admin4 telah melihat dan menjawab complaint Gambar 3.8 Use case diagram sistem order
66 Tabel 3.17 Deskripsi use case sistem order customer Actor Pre Condition Customer5 Customer5 telah membuka situs PT. Raztel Solusindo Telematika dan melakukan login Flow of Events 1. Customer5 melihat order 2. Customer5 membuat order 3. Customer5 membatalkan order Post Condition Customer5 telah melihat, membuat dan membatalkan order Tabel 3.18 Deskripsi use case sistem order admin Actor Pre Condition Admin5 Admin5 telah membuka situs PT. Raztel Solusindo Telematika dan melakukan login Flow of Events 1. Admin5 melihat order 2. Admin5 menangani order 3. Admin5 dapat membuat order berdasarkan pesanan customer Post Condition Admin5 telah melihat, membuat dan menangani order
67 Gambar 3.9 Use case diagram sistem data customer Tabel 3.19 Deskripsi use case sistem data customer Actor Pre Condition Customer6 Customer6 telah membuka situs PT. Raztel Solusindo Telematika dan melakukan login Flow of Events 1. Customer6 mengubah password 2. Customer6 mengubah profile Post Condition Customer6 telah mengubah password dan profile
68 Tabel 3.20 Deskripsi use case sistem data admin Actor Pre Condition Admin6 Admin6 telah membuka situs PT. Raztel Solusindo Telematika dan melakukan login Flow of Events 1. Admin6 mengubah profile 2. Admin6 menghapus customer 3. Admin6 menambah customer berdasarkan data yang diberikan customer Post Condition Admin6 telah mengubah profile dan menghapus customer
69 3.7.4. Statechart Diagram Gambar 3.10 Statechart diagram admin
70 Gambar 3.11 Statechart diagram category product Gambar 3.12 Statechart diagram complaint
Gambar 3.13 Statechart diagram complaint topic 71
Gambar 3.14 Statechart diagram customer 72
73 Gambar 3.15 Statechart diagram news Gambar 3.16 Statechart diagram order
74 Gambar 3.17 Statechart diagram order detail Gambar 3.18 Statechart diagram order status
Gambar 3.19 Statechart diagram product 75
76 3.7.5. Activity Diagram Gambar 3.20 Activity diagram admin
Gambar 3.21 Activity diagram category product 77
Gambar 3.22 Activity diagram complaint 78
Gambar 3.23 Activity diagram complaint topic 79
Gambar 3.24 Activity diagram customer 80
Gambar 3.25 Activity diagram news 81
Gambar 3.26 Activity diagram order 82
Gambar 3.27 Activity diagram order detail 83
Gambar 3.28 Activity diagram order status 84
Gambar 3.29 Activity diagram product 85
86 3.7.6. Sequence Diagram Gambar 3.30 Sequence diagram register success Gambar 3.31 Sequence diagram register failed
87 Gambar 3.32 Sequence diagram login customer success Gambar 3.33 Sequence diagram login customer failed
88 Gambar 3.34 Sequence diagram login admin success Gambar 3.35 Sequence diagram login admin failed
89 Gambar 3.36 Sequence diagram get password success Gambar 3.37 Sequence diagram get password failed