RENCANA JALAN TOL TENGAH DI JL. AHMAD YANI SURABAYA BUKAN MERUPAKAN SOLUSI UNTUK PENGURANGAN KEMACETAN LALU-LINTAS

dokumen-dokumen yang mirip
Kajian Kapasitas Jalan dan Derajat Kejenuhan Lalu-Lintas di Jalan Ahmad Yani Surabaya

I. PENDAHULUAN. Kata Kunci Jalan Ahmad Yani, frontage road, Jalan layang tol,kinerja, travel time.

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS PERSIMPANGAN SEPANJANG Jl. A. YANI SISI BARAT AKIBAT PEMBANGUNAN FRONTAGE ROAD

Pengaruh Variasi Nilai emp Sepeda Motor Terhadap Kinerja Ruas Jalan Raya Cilember-Raya Cibabat, Cimahi ABSTRAK

ANALISIS KINERJA LALU LINTAS JAM SIBUK PADA RUAS JALAN WOLTER MONGINSIDI

BAB III LANDASAN TEORI

STUDI PERBANDINGAN ARUS LALU LINTAS SATU ARAH DAN DUA ARAH PADA RUAS JALAN PURNAWARMAN, BANDUNG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

MANAJEMEN LALU LINTAS DI PUSAT KOTA JAYAPURA DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PENATAAN PARKIR

KAJIAN LAJUR KHUSUS SEPEDA MOTOR PADA JALAN JEND. AHMAD YANI PONTIANAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI KAPASITAS, KECEPATAN, DAN DERAJAT KEJENUHAN JALAN PURNAWARMAN, BANDUNG

PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI RUAS JALAN GUNUNG SARI (STA STA 2+820) KOTA SURABAYA DENGAN MODEL UNDERWOOD DAN MODEL GREENSHIELD

ANALISA DAMPAK HAMBATAN SAMPING DAN U-TURN TERHADAP KECEPATAN KENDARAAN (STUDI KASUS DEPAN PASAR FLAMBOYAN JALAN GAJAH MADA KOTA PONTIANAK)

BAB II STUDI PUSTAKA

Djoko Sulistiono 1, Hera widyastuti 2, Catur Arief Prastyanto 2 1 Mahasiswa S 2 Manajemen dan Rekayasa Transportasi Teknik Sipil FTSP ITS

ANALISA KAPASITAS RUAS JALAN SAM RATULANGI DENGAN METODE MKJI 1997 DAN PKJI 2014

PENGARUH TARIKAN MANADO TOWN SQUARE TERHADAP LALU LINTAS DI RUAS JALAN BOULEVARD MANADO

Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.9, Agustus 2013 ( ) ISSN:

STUDI KAPASITAS, KECEPATAN DAN DERAJAT KEJENUHAN PADA JALAN LEMBONG, BANDUNG MENGGUNAKAN METODE MKJI 1997

ANALISIS HAMBATAN SAMPING AKIBAT AKTIVITAS PERDAGANGAN MODERN (Studi Kasus : Pada Jalan Brigjen Katamso di Bandar Lampung)

MANAJEMEN LALU LINTAS AKIBAT PEMBANGUNAN APARTEMEN DE PAPILIO TAMANSARI SURABAYA

EVALUASI KINERJA RUAS JALAN DI JALAN SUMPAH PEMUDA KOTA SURAKARTA (Study kasus : Kampus UNISRI sampai dengan Kantor Kelurahan Mojosongo) Sumina

PENGARUH KARAKTERISTIK JALAN DAN TATA GUNA LAHAN PADA PENENTUAN KAPASITAS JALAN STUDI KASUS : JAKARTA BARAT

ANALISA KERJA RUAS JALAN S. TUBUN

Laporan Survey RLL Traffic Counting Jalan Kertajaya Indah

KAJIAN PELAYANAN FUNGSI JALAN KOTA BOGOR SELATAN (Studi Kasus Ruas Jalan Bogor Selatan Zona B)

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Data Hotel Malioboro. yang menampung sebanyak 12 unit kendaraan mobil penumpang. Luas lahan. B. Data Geometri Jalan

DAMPAK PUSAT PERBELANJAAN SAKURA MART TERHADAP KINERJA RUAS JALAN TRANS SULAWESI DI KOTA AMURANG

STUDI KINERJA JALAN SATU ARAH DI JALAN KEBON KAWUNG, BANDUNG

PENGARUH PARKIR BADAN JALAN TERHADAP KINERJA RUAS JALAN ( Studi Kasus Jalan Brigjen Katamso Tanjung Karang Pusat )

KAJIAN KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL DI KAWASAN PASAR TANAH MERAH BANGKALAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN RENCANA SIMPANG TAK SEBIDANG

BAB III LANDASAN TEORI

ANALISIS KAPASITAS, TINGKAT PELAYANAN, KINERJA DAN PENGARUH PEMBUATAN MEDIAN JALAN. Adhi Muhtadi ABSTRAK

RINGKASAN SKRIPSI ANALISIS TINGKAT PELAYANAN JALAN SISINGAMANGARAJA (KOTA PALANGKA RAYA)

Gambar 4.1 Potongan Melintang Jalan

ANALISA KINERJA RUAS JALAN MANADO BYPASS TAHAP I DI KOTA MANADO

PENGARUH PELEBARAN RUAS JALAN TERHADAP PENGURANGAN KEMACETAN DI JALAN TEUKU UMAR KOTA BANDAR LAMPUNG

KAJIAN MANAJEMEN LALU LINTAS SEKITAR KAWASAN PASAR SINGOSARI KABUPATEN MALANG

Evaluasi Kinerja Jalan Arteri Primer Jalan Raya Yogya Solo Daerah Istimewa Yogyakarta

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DAN MOBILITAS KENDARAAN PADA JALAN PERKOTAAN (STUDI KASUS JALAN PERINTIS KEMERDEKAAN)

Irvan Banuya NRP : Pembimbing : Ir. Silvia Sukirman FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG ABSTRAK

DERAJAT KEJENUHAN JALAN DUA ARAH DENGAN MAUPUN TANPA MEDIAN DI KOTA BOGOR. Syaiful 1, Budiman 2

ANALISIS KINERJA JALAN KOTA METRO BERDASARKAN NILAI DERAJAT KEJENUHAN JALAN

Doddy Cahyadi Saputra D y = 0,4371x + 496, PENDAHULUAN

STUDI KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL YANG TIDAK SEBIDANG DI KOTA MAKASSAR: STUDI KASUS SIMPANG JALAN URIP SUMOHARJO-JALAN LEIMENA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Karakteristik suatu jalan akan mempengaruhi kinerja jalan tersebut.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dari hasil survei inventaris jalan didapat data-data ruas Jalan Pintu Satu Senayan. Panjang. ( m )

BAB I PENDAHULUAN. Sleman DIY. Simpang ini menghubungkan kota Jogjakarta dengan kota-kota lain di

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan Motto dan Persembahan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

II. TINJAUAN PUSTAKA. berupa jalan aspal hotmix dengan panjang 1490 m. Dengan pangkal ruas

ANALISIS KINERJA JALAN PERKOTAAN STUDI KASUS RUAS JALAN HR. SOEBRANTAS KM 3 PEKANBARU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu Penelitian yaitu pada jam-jam sibuk sekitar jam 06:00 sampai jam

PEMILIHAN MODEL HUBUNGAN ANTARA VOLUME, KECEPATAN, DAN KERAPATAN JALAN DALAM KOTA (Studi kasus: Jalan Ahmad Yani, Denpasar)

ANALISA KINERJA JARINGAN JALAN DALAM KAMPUS UNIVERSITAS SAM RATULANGI

ANALISIS PENGARUH PELEBARAN RUAS JALAN TERHADAP KINERJA JALAN

STUDI ANALISIS HUBUNGAN, KECEPATAN, VOLUME, DAN KEPADATAN DI JALAN MERDEKA KABUPATEN GARUT DENGAN METODE GREENSHIELDS

II. TINJAUAN PUSTAKA. kecepatan bebas ruas jalan tersebut mendekati atau mencapai

KATA PENGANTAR. penyusunan tugas akhir ini dengan judul Evaluasi Kinerja Simpang Bersinyal

JURNAL ANALISA KAPASITAS DAN TINGKAT PELAYANAN RUAS JALAN H.B YASIN BERDASARKAN MKJI Oleh RAHIMA AHMAD NIM:

Kajian Lalu Lintas Persimpangan Tak Sebidang di Bundaran Satelit Surabaya

JURNAL ANALISIS KINERJA RUAS JALAN STUDI KASUS : JALAN WATURENGGONG DI KOTA DENPASAR

Studi Amdal Lalu Lintas Pada Ruas Jalan dan Persimpangan (Studi Kasus Pembangunan Perumahan Baturaja Permai)

ANALISIS LALU LINTAS AKIBAT PARKIR DI BADAN JALAN (STUDI KASUS DI JALAN JENDERAL SUDIRMAN AMBARAWA) TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU

Kata Kunci : Kinerja Ruas Jalan, Derajat Kejenuhan, Tingkat Pelayanan, Sistem Satu Arah

PERENCANAAN JEMBATAN LAYANG UNTUK PERTEMUAN JALAN MAYOR ALIANYANG DENGAN JALAN SOEKARNO-HATTA KABUPATEN KUBU RAYA

PENGARUH PARKIR ON-STREET TERHADAP KINERJA RUAS JALAN ARIEF RAHMAN HAKIM KOTA MALANG

EVALUASI KINERJA JALAN DAN TARIKAN PERGERAKAN KENDARAAN PADA PASAR MODERN LAMBARO

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Permasalahan. Survei Pendahuluan. Pengambilan data. Analisis Data. Perubahan Kinerja

Aditya Putrantono Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

EVALUASI KORIDOR JALAN KARANGMENJANGAN JALAN RAYA NGINDEN SEBAGAI JALAN ARTERI SEKUNDER. Jalan Karangmenjangan Jalan Raya BAB I

EVALUASI U-TURN RUAS JALAN ARTERI SUPADIO KABUPATEN KUBU RAYA

ANALISIS KAPASITAS JALAN TERHADAP KEMACETAN

KINERJA LALU LINTAS JALAN DIPONEGORO JALAN PASAR KEMBANG TERHADAP PEMBANGUNAN JEMBATAN FLY OVER PASAR KEMBANG SURABAYA

STUDY EFFECT OF THE PROPORTION OF MOTORCYCLES ON THE ROAD WITH A MEDIAN PERFORMANCE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

D4 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

TINJAUAN PUSTAKA. Lalu lintas di dalam Undang-undang No 22 tahun 2009 didefinisikan sebagai. melalui manajemen lalu lintas dan rekayasa lalu lintas.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMETAAN TINGKAT KEPADATAN VOLUME KENDARAAN PADA RUAS JALAN JETIS KARAH DENGAN METODE LINEAR TUGAS AKHIR

JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014, Halaman 511

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Jalan. Jalan secara umum adalah suatu lintasan yang menghubungkan lalu lintas

KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS TERHADAP PERGERAKAN KENDARAAN BERAT (Studi Kasus : Ruas Jalan By Pass Bukittinggi Payakumbuh)

Efektivitas Penyediaan Celukan Angkutan Kota Di Jalan Margonda Raya (Studi Kasus: Depan Depok Town Square)

BAB 3 METODOLOGI. untuk mengetahui pengaruh yang terjadi pada jalan tersebut akibat pembangunan jalur

III. PARAMETER PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN RAYA A. JENIS KENDARAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Kecepatan Arus Bebas Dasar Jalan Perkotaan... 13

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

EVALUASI FAKTOR PENYESUAIAN HAMBATAN SAMPING MENURUT MKJI 1997 UNTUK JALAN SATU ARAH

PERBANDINGAN PENILAIAN TINGKAT PELAYANAN JALAN MENURUT PM 96/2015 DAN KM 14/2006

Kajian Kinerja Persimpangan Jalan Harapan Jalan Sam Ratulangi Menurut MKJI 1997

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSETUJUAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

TINJAUAN PUSTAKA. Kinerja atau tingkat pelayanan jalan menurut US-HCM adalah ukuran. Kinerja ruas jalan pada umumnya dapat dinyatakan dalam kecepatan,

BAB 1 PENDAHULUAN. simpang merupakan faktor penting dalam menentukan penanganan yang paling tepat

Transkripsi:

RENCANA JALAN TOL TENGAH DI JL. AHMAD YANI SURABAYA BUKAN MERUPAKAN SOLUSI UNTUK PENGURANGAN KEMACETAN LALU-LINTAS DUNAT INDRATMO Teknik Sipil FTSP - ITS Telp. : (031) 8290332 ; Fax. : (031) 8292953 ; HP. 08123235002 E-mail : indratmo53@yahoo.co.id Abstrak Kendaraan bermotor di kota Surabaya semakin meningkat jumlahnya, sehingga sering menimbulkan kemacetan lalu-lintas dimana-mana. Seperti halnya Jl. Ahmad Yani sebagai jalan Arteri Primer yang menghubungkan Surabaya dan Sidoarjo, kemacetan yang terjadi sudah sangat parah. Kemacetan lalu-lintas adalah mencermikan padatnya lalu-lintas, akibat kecepatan kendaraan yang relatif menurun dibandingkan dengan kecepatan yang seharusnya, Pengkajian terhadap rencana jalan Tol di tengah Jl. Ahmad Yani setelah beroperasinya frontage road dua lajur arah Surabaya-Sidoarjo terhadap pengurangan kemacetan lalu-lintas menggunakan parameter Derajat Kejenuhan (DS), diharapkan bermanfaat bagi para pengambil kebijakan dibidang manajemen transportasi dan rekayasa lalu-lintas. Pengkajian menggunakan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997, terhadap data primer arus kendaraan bermotor (Q) berupa Sepeda Motor (SM), Mobil Penumpang Pribadi (MPP), Mobil Penumpang Umum (MPU), Bis dan Truk. Data arus kendaraan bermotor dihitung di suatu titik oleh 6 (enam) Observer menggunakan Traffict Counter, dan dicatat selama 3 (tiga) hari @ 8 (delapan) jam dengan mengacak jam pencatatan berdasarkan jam-jam puncak (peak hours), serta karakteristik hari-hari kerja. Hasil perhitungan dan pengkajian setelah beroperasinya Frontage Road arah Surabaya-Sidoarjo menunjukkan, bahwa arus kendaraan yang lewat di Jl. Ahmad Yani pada tahun 2012 (data bulan April 2012) arah Surabaya ke Sidoarjo rata-rata adalah 7.871 smp/jam (DS = 1,322). Pengaruh rencana dua lajur Jalan Tol Tengah (7 m) untuk arah Surabaya ke Sidoarjo bila berfungsi pada tahun 2016, diprediksikan hanya akan menurunkan Derajat Kejenuhan (DS) menjadi 0,956 (masih padat dan timbul kemacetan karena >0,75 dan mendekati 1,0). Kata Kunci Jalan Tol, Kemacetan lalu-lintas, Derajat Kejenuhan I. PENDAHULUAN Jumlah kendaraan bermotor di kotakota besar di Indonesia semakin bertambah banyak termasuk kota Surabaya, cenderung semakin berdampak terhadap peningkatan kepadatan lalu-lintas. Peningkatan kepadatan lalu-lintas, berdampak lanjut terhadap terjadinya kecepatan kendaraan yang relatif menurun dibandingkan dengan kecepatan yang direncanakan bagi setiap fungsi dan peran jalan. Pengkajian ini mengkaji Signifikansi pengaruh Manajemen dan Rekayasa Transportasi B-113

rencana jalan Tol tengah terhadap pengurangan kemacetan lalu-lintas di Jalan Ahmad Yani Surabaya, setelah beroperasinya Frontage Road 2 (dua) lajur arah Surabaya-Sidoarjo, dengan parameter Derajat Kejenuhan atau Degree of Saturation (DS). Jalan Ahmad Yani Surabaya merupakan jalan Arteri Primer dua arah (dengan pemisah arah) sebagai penghubung kota Surabaya dan Sidoarjo, dan masingmasing arah terdiri dari 3 (tiga) lajur. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan, kecepatan rencana pada Jalan Arteri Primer seharusnya dapat mencapai 60 km/jam. Hasil pengkajian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan, oleh para pengambil kebijakan dibidang transportasi dalam hal manajemen dan rekayasa lalu-lintas. II. TINJAUAN PUSTAKA Arus lalu-lintas (Traffic Flow), adalah pergerakan sejumlah kendaraan yang terdiri dari berbagai jenis, disepanjang ruas/segmen jalan. Besaran Arus lalu-lintas biasa disingkat dengan istilah Flow (Q), menyatakan jumlah kendaraan yang dihitung pada titik ruas jalan dalam satuan waktu, yaitu kendaraan per jam dengan singkatan kend/jam, atau dalam satuan mobil penumpang per jam dengan singkatan smp/jam. Kecepatan lalu-lintas (Traffic Speed), adalah kecepatan rata-rata kendaraan yang diukur di suatu titik pada ruas/segmen jalan dalam periode waktu tertentu. Kecepatan rata-rata kendaraan tersebut (V), dinyatakan dalam satuan panjang per satuan waktu, yaitu dalam kilometer per jam dengan singkatan km/jam. Kepadatan lalu-lintas (Traffic Density), adalah jumlah kendaraan yang lewat pada suatu ruas jalan dalam satuan panjang jalan tertentu. Kepadatan lalu lintas atau Densitas (K), dinyatakan dalam jumlah kendaraan yang lewat sepanjang satu kilometer (Kendaraan/ Km). Korelasi Kecepatan-Kepadatan V K 1 V 1 K 2 V 2 K Gambar 2.1. Korelasi Kecepatan (V) dan Kepadatan Lalu-Lintas (K) Korelasi Arus-Kepadatan Arus lalu-lintas (Q) berkorelasi terhadap kepadatan lalu-lintas (K) secara parabolik (Gambar 2.2.) Q Q maks K Kj/2 Gambar 2.2. Korelasi Arus dan Kepadatan Lalu-Lintas Korelasi Kecepatan-Arus Jika arus lalu-lintas meningkat, kecepatan cenderung menurun secara perlahan. Jika arus Manajemen dan Rekayasa Transportasi B-114

mendekati kapasitas, penurunan kecepatan semakin besar. Arus maksimum didapat pada saat kapasitas dicapai. Apabila kondisi tersebut terus menerus dipaksakan untuk mendapatkan arus yang melebihi kapasitas, maka akan terjadi kondisi yang tidak stabil dan malah tercipta arus yang lebih kecil dengan kecepatan yang lebih rendah (Gambar 2.3.). Qmaks V Q (kend/jam) Gambar 2.3. Korelasi Kecepatan dan Arus Lalu-Lintas Arus dan kecepatan lalu-lintas yang berkorelasi terhadap kepadatan lalu-lintas (Kadiyali, 1983 ), dapat dinyatakan hubungan seperti berikut : K = Q / V....(2.1.) Kepadatan lalu-lintas akan semakin besar, bila kecepatan kendaraan yang lewat semakin rendah dan atau arus lalulintasnya semakin besar. Derajat kejenuhan (DS) Derajat Kejenuhan atau Degree of Saturation (DS), adalah rasio arus lalulintas (smp/jam) terhadap kapasitas (smp/jam) pada bagian jalan tertentu. Rumus-rumus yang digunakan dalam perhitungan Derajat kejenuhan) sesuai dengan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, adalah : Q DS =.(2.2.) C C = Co FCw FCsp FCsf...(2.3.) Kemacetan Lalu-Lintas Arus kendaraan yang semakin meningkat jumlahnya, sehingga menyebabkan kecepatan rata-rata lalu-lintas yang terjadi semakin menurun mendekati nol atau arus lalu-lintas sering berhenti, maka kondisi tersebut menunjukkan bahwa arus lalu-lintas terjadi kemacetan. Kemacetan lalu-lintas terjadi apabila DS 1. Jalan Tol Jalan Tol adalah jalan umum, yang diberlakukan ketentuan kewajiban membayar dalam jumlah tertentu bagi kendaraan yang melewatinya. III. METODOLOGI PENGKAJIAN Sistematika Pengkajian Sistematika pengkajian yang diterapkan, diuraikan seperti bagan alir pada gambar 3.1. berikut. STUDI PUSTAKA SURVEY & SAMPLING PENGOLAHAN DATA PERHITUNGAN & ANALISIS KESIMPULAN SARAN Gambar 3.1. Bagan Alir Sistematika Pengkajian Penetapan Lokasi Sampling Kondisi segmen jalan Ahmad Yani saat ini telah ada sebagian Frontage Road arah Surabaya ke Sidoarjo yang difungsikan, yaitu membentang dari depan Rumah Sakit Angkatan Manajemen dan Rekayasa Transportasi B-115

Laut (RSAL) sampai Jl. Raya Margorejo. Oleh karenanya, titik lokasi sampling dipilih pada segmen jalan yang telah ada Frontage Road-nya tersebut. Penetapan lokasi sampling di suatu titik pada segmen jalan daerah pengkajian, didasarkan atas beberapa pertimbangan : Tidak adanya pengaruh langsung dari antrian kendaraan, akibat kedekatannya dengan pertemuan jalan atau persimpangan jalan (simpang bersignal maupun yang tidak bersignal), maupun akibat adanya tempat pemutaran arah (U-Turn). Kestabilan arus lalu-lintas sepanjang waktu, atau sesedikit mungkin terjadinya kemacetan total. Sedangkan waktu sampling ditetapkan dengan pertimbangan seperti berikut : Karakteristik lalu-lintas pada hari-hari tertentu, seperti hari Senin adalah hari kerja pertama setiap minggu, maka kepadatan lalu-lintasnya relatif tinggi. Hari Selasa, Rabu dan Kamis adalah hari kerja yang karakteristik lalulintasnya relatif sama. Sedangkan hari Jum at adalah hari kerja terakhir setiap minggu, maka kepadatan lalu-lintasnya relatif tinggi. Karakteristik lalu-lintas pada jam-jam sibuk (peak hours), hingga jam-jam sepi (low hours), agar diperoleh variasi data yang tersebar acak atau merata. Jam sibuk lalu-lintas terjadi pada jam keberangkatan bekerja (06.00 09.00), jam keberangkatan sekolah, jam kepulangan dari bekerja (15.00 17.00). Jam sepi lalu-lintas terjadi pada saat tertentu, misalnya Jam 12.00 13.00 hari Jum at. Sampling data arus kendaraan dilakukan pada hari Senin 16 April 2012 jam 06.00-14.00, hari Rabu 18 April 2012 jam 11.00-19.00, dan hari Jum at 20 April 2012 jam 09.00-17.00. Sampling hari Rabu merupakan representasi dari karakteristik hari Selasa, Rabu dan kamis (Komputasi menggunakan Software KAJI 2001). IV. ANALISA PEMBAHASAN Kondisi jalan Ahmad Yani saat ini mempunyai lebar perkerasan 10,25 m (3 lajur) dengan kapasitas 4.428 smp/jam untuk arah Sidoarjo ke Surabaya, dan 9,70 m (3 lajur) dengan kapasitas 3.954 smp/jam untuk arah Surabaya ke Sidoarjo Karakteristik arus kendaraan pada setiap hari Senin dari arah Sidoarjo ke Surabaya, pada umumnya menunjukkan kepadatan yang tinggi pada pagi hari antara jam 07.00-10.00, terutama jenis kendaraan Sepeda Motor (SM). Hari Senin merupakan hari kerja pertama setiap minggu, sehingga seluruh warga masyarakat memulai aktivitasnya setelah berlibur akhir pekan atau refreshing. Padatnya lalu-lintas pada jam-jam pagi tersebut dikarenakan banyaknya pegawai dan karyawan yang berangkat menuju ke kantornya di kota surabaya, tetapi tempat tinggalnya (bermukim) di kota Sidoarjo dan sekitarnya dalam wilayah Kabupaten Sidoarjo. Seperti halnya hasil survei pada hari Senin 16 April 2012 antara jam 06.00-14.00, jumlah kendaraan arah Surabaya ke Sidoarjo tertinggi menunjukkan jumlah kendaraan SM 6.329 kend/jam, Mobil Penumpang Pribadi (MPP) 1.995 kend/jam, Mobil Penumpang Umum (MPU) 365 kend/jam, BIS 62 kend/jam dan Truk 33 kend/jam, terjadi pada jam 09.00-10.00 dan angka DS-nya 1,322 (seharusnya tidak melebihi 1,0). Sedangkan arus kendaraan terendah pada hari Senin 16 April 2012 untuk arah Surabaya ke Sidoarjo, terjadi pada jam 06.00-07.00 DS-nya mencapai angka 1,205 (masih melebihi 1,0). Manajemen dan Rekayasa Transportasi B-116

Selanjutnya arus kendaraan tertinggi pada hari Rabu 18 April 2012 untuk arah Surabaya ke Sidoarjo, terjadi pada jam 16.00-17.00 DS-nya 1,275 (seharusnya tidak melebihi 1,0). Pada jam tersebut, merupakan saatnya para pegawai pulang dari kantor menuju ke rumahnya di kawasan Sidoarjo dan sekitarnya. Sedangkan arus kendaraan yang terendah, terjadi pada jam 12.00-13.00 DS-nya mencapai angka 1,127 (masih melebihi 1,0). Sedangkan arus kendaraan tertinggi pada hari Jum at 20 April 2012 untuk arah Surabaya ke Sidoarjo, terjadi pada jam 15.00-16.00 DS-nya 1,288 (seharusnya tidak melebihi 1,0). Pada jam tersebut, merupakan saatnya sebagian para pegawai pulang dari kantor menuju ke rumahnya di kawasan Sidoarjo dan sekitarnya, serta warga masyarakat yang menuju ke luar kota. Sedangkan arus kendaraan yang terendah, terjadi pada jam 12.00-13.00 DS-nya mencapai angka 0,932 dan saat tersebut merupakan waktunya Sholat jum at bagi umat Islam. Hasil perhitungan rerata dari kondisi arus kendaraan maupun derajat kejenuhan tersebut diatas, menunjukkan bahwa arus kendaraan Arah Surabaya ke Sidoarjo rata-rata tahun 2012, kepadatannya masih tinggi dan sering terjadi kemacetan (DS = 1,322). Apabila diperhitungkan pertumbuhan kendaraan ratarata per tahun untuk SM 5,5 %, MPP 3 %, MPU 0,75 %, BIS 0,5 % dan TRUK 1,25 % (Indratmo, 2006) serta tahun 2016 jadi dibangun dan difungsikan Jalan Tol Tengah di jalan Ahmad Yani untuk arah Surabaya- Sidoarjo dengan lebar perkerasan 7,0 m (2 lajur), maka DS jalan Ahmad Yani arah Surabaya ke Sidoarjo diprediksikan akan turun menjadi 0,956 dan diperkirakan 1 tahun kemudian sudah akan mencapai 1,029. Prediksi DS tahunan jalan Ahmad Yani khusus arah Surabaya-Sidoarjo selengkapnya, baik setelah penambahan Frontage Road (FR) saja maupun penambahan Frontage Road & Jalan Tol Tengah 2 arah dengan lebar perkerasan 7,0 m (2 lajur) tiap arah hingga tahun 2022, seperti terlihat pada Tabel 4.1. berikut. Tabel 4.1. Prediksi DS Jl. A. Yani Arah Sby-Sda Bila Direncanakan Jalan Tol Tengah TAHUN DS JL. A. YANI ARAH SBY-SDA DENGAN FRONTAGE ROAD SAJA DENGAN FRONTAGE ROAD & TOL TENGAH 2012 1,322-2013 1,383-2014 1,456-2015 1,523-2016 1,599 0,956 2017 1,673 1,029 2018 1,741 1,103 2019 1,819 1,170 2020 1,883 1,245 2021 1,958 1,318 2022 2,032 1,395 Manajemen dan Rekayasa Transportasi B-117

V. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Kondisi arus lalu-lintas di jalan Ahmad Yani pada tahun 2012, setelah difungsikannya Frontage Road khusus arah Surabaya ke Sidoarjo, kepadatannya masih cukup tinggi terutama pada jam-jam puncak dan hari-hari kerja, dengan angka rata-rata Derajat Kejenuhannya atau Degree of Saturation (DS), sebesar 1,322 hal ini menunjukkan bahwa masih jauh dari ideal (MKJI 1997), yaitu 0,75. 2. Upaya pengurangan kemacetan lalulintas atau penurunan angka DS di jalan Ahmad Yani, dengan rencana peningkatan kapasitas jalan menggunakan Jalan Tol Tengah, diprediksikan tidak effektif. Pada tahun 2016 terjadi DS = 0,956 dan tahun 2017 terjadi DS = 1,029. Saran 1. Alternatif untuk mengurangi kemacetan lalu-lintas di jalan Ahmad Yani Surabaya dengan penambahan Jalan Tol Tengah, seyogyanya tidak dilakukan 2. Perlu dilakukan pengkajian secara komprehensif, terhadap alternatif rencana pembangunan jalan lingkar luar (Outer Ring Road) timur dan barat, maupun jalan lingkar dalam dan jalan lingkar tengah sehingga diketahui secara kuantitatif seberapa signifikansinya dalam mengatasi kemacetan lalu-lintas di jalan Ahmad Yani dan segmen jalan lainnya di dalam kota Surabaya. DAFTAR NOTASI K : Kepadatan lalu-lintas (kend/km) V : Kecepatan rata-rata kendaraan(km/jam) DS : Derajat kejenuhan Q : Arus lalu lintas (smp/jam atau kend/jam) C : Kapasitas jalan (smp/jam) Co : Kapasitas dasar (smp/jam) FCw : Faktor penyesuaian kapasitas akibat lebar jalur lalu lintas FCsp : Kaktor penyesuaian kapasitas akibat pemisahan arah FCsf : Faktor penyesuaian kapasitas akibat hambatan samping DAFTAR PUSTAKA 1 Sekretariat Negara, Undang-Undang RI Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan 2 Sekretariat Negara, Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan 3 Departemen Pekerjaan Umum (1997), Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997, Direktorat Jenderal Bina Marga 4 Tamin, O.Z. (2003), Perencanaan & Pemodelan Transportasi, Penerbit ITB Bandung Manajemen dan Rekayasa Transportasi B-118