BAB II LANDASAN TEORI. sebagai lembaga keuangan yang kegiatan nya tidak terlepas dari transaksi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KONDISI PERUSAHAAN. 2.1 Pengertian, Fungsi, Jenis, Peran dan Usaha Bank

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan juga

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bank lainnya. Menurut Manurung dan Manurung (2009: 7) mendefinisikan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II LANDASAN TEORI. yang semakin terhadap banco-banco ini, maka orang bukan saja menukarkan uang

MANAJEMEN PERBANKAN. By : Angga Hapsila, SE.MM

BAB II LANDASAN TEORI. menerbitkan promes atau yang dikenal dengan nama Banknote (uang kertas). Kata

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

KLIPPING BANK OLEH : NUR. FRATIWI KELAS : X IPS 4

BAB II LANDASAN TEORI. Bank berasal dari kata Italia banco yang artinya bangku. Bangku inilah

BAB II LANDASAN TEORI. demokrasi ekonomi dan menggunakan prinsip kehati-hatian. Fungsi utama

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian bank menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (surplus) kepada pihak yang kekurangan dana (deficit) di samping

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang menerima simpanan hanya dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Suatu himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. tahun 1998 tentang perbankan. bentuk simpanan. berharga, transfer, dan sebagainya.

ekonomi Kelas X BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Tujuan Pembelajaran

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pembiayaan atau pembayaran baik dalam menghimpun dana maupun lembaga. yang melancarkan arus uang dari masyarakat.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Tinjauan Atas Laporan Arus Kas Pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Purwakarta

SUMBER SUMBER DANA BANK

PERTEMUAN KE - 3 BANK

BAB II LANDASAN TEORI

PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan diperbaharui dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1998.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. jalan mengedarkan alat-alat pembayaran berupa uang giral.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. masyarakat dalam bentuk pinjaman dan atau bentuk lainya, sedangkan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bergantung kepada dinamika perkembangan dan konstribusi nyata dari sektor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AKTIVITAS DAN PRODUK BANK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari dan menyalurkan ke dalam masyarakat.

BAB II LANDASAN TEORI tentang perbankan, adalah sebagai berikut :

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Harga Saham Perusahaan-Perusahaan Otomotif di Bursa Efek Jakarta, hasil

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Kata bank berasal dari bahasa Italia banque atau Italia banca yang berarti

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian, Fungsi, Jenis, Peran dan Usaha Bank. Bank mempunyai peranan dalam menghimpun dana masyarakat, karena

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. bidang keuangan yaitu sebagai tempat mengamankan uang, melakukan investasi,

Bank Konvensional dan Syariah. Arum H. Primandari

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kasmir (2010:11) Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan. kemasyarakat serta memberikan jasa bank lainnya.

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Perbankan, Bank, Fungsi Bank dan Jenis Bank

BAB II LANDASAN TEORI. berkaitan dengan uang. Aktivitas perbankan yang pertama adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangkah meningkatkan

MANAJEMEN PERBANKAN. By : Angga Hapsila, SE.MM

Sumber-sumber Dana Bank

PEMBAHASAN KASUS SUMBER DANA BANK

Kegiatan- kegiatan tersebut dapat dijelaskan pada gambar berikut:

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. kelebihan dana (surplus) dengan pihak yang kekurangan dana (deficit), selain itu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menekankan pada komponen atau suatu elemen (Jogiyanto 2005: 1).

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Prosedur dapat didefinisikan sebagaai suatu urutan pekerjaan (clerical), biasanya

BAB I PENDAHULUAN. untuk menanamkan dananya adalah deposito berjangka. Menurut Ismail

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

BAB II BANK SEBAGAI PENYALUR KREDIT. bahwa bank berasal dari bahasa Italia, banca yang berarti bence yaitu suatu

BAB I. Bank secara Umum DAN LK FUNGSI BANK TINGKATAN KANTOR 1. KANTOR PUSAT. 2. KANTOR CABANG 3. KANTOR CABANG PEMBANTU. 4. KANTOR KAS.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

SILABUS MATA KULIAH BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA

MODUL PERKULIAHAN Kapita Selekta Ilmu Sosial Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan,

BAB I PENDAHULUAN. modal untuk kelancaran usahanya. Perkembangan perekonomian nasional dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut ini adalah terdapat beberapa jenis bank yang di Indonesia :

Title Tinjauan Atas Analisis Pencatatan Pemberian Kredit Pensiun Pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Kantor Cabang Bandung

BAB II LANDASAN TEORI. Kasmir (2008), mendefinisikan bank sebagai lembaga keuangan yang kegiatan

BAB II PEMBIAYAAN MODAL KERJA DAN SISTEM PERHITUNGAN BUNGA PADA PERBANKAN KONVENSIONAL

Anita Asnawi, S.Sos., MM.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam. terutama guna membiayai investasi perusahaan.

A. PENGERTIAN MANAJEMEN DANA BANK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memberikan jasa - jasa bank lainnya. Menurut Undang - Undang RI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Bank

luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional.

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian, Fungsi, Jenis, Peran dan Usaha Bank. Bank mempunyai peranan dalam. menghimpun dana masyarakat, karena

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan dapat dengan mudah menarik

BAB II Kajian Pustaka. mampu diserap dari masyarakat dan disalurkan kembali kepada masyarakat yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian, Fungsi,Jenis dan Sumber Dana Bank. rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ayat 2 dijelaskan bahwa, bank adalah badan usaha yang menghimpun

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Perkembangan perekonomian saat ini bank banyak dikenal oleh masyarakat sebagai lembaga keuangan yang kegiatan nya tidak terlepas dari transaksi keuangan. Sebagian masyarakat telah mengetahui pengertian dari suatu bank adalah lembaga perantara keuangan antara masyarakat yang kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, masyarakat yang memiliki kelebihan dana yang disimpan dalam bentuk tabungan, giro, dan deposito. Selain itu bank juga dikenal sebagai tempat meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang membutuhkan, menukar uang, memindahkan uang atau menerima segala bentuk pembayaran lainya. Ada berbagai pengertian bank yang dapat kita ketahui dari berbagai sudut pandang yang antara lain sebagai berikut : 1. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakaat dalam bentuk kredit dan atau bentukbentuk lainnya, dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak. 2. Menurut Kasmir (2012 :12) pengertian bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan 9

10 menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasajasa bank lainya. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa bank adalah badan usaha atau lembaga keuangan yang kegiatanya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurakan dana kepada masyarakat dalam bentuk kredit dengan tujuan untuk memberikan keamanan uang masyarakat dan meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak. 2.2 Tujuan, Fungsi, dan Kegiatan Bank 2.2.1 Tujuan Bank Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan, pebankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan hidup rakyat banyak. 2.2.2 Fungsi Bank Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan, fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat. Secara lebih spesifik bank dapat berfungsi sebagai agent of trust, agent of development, dan agent of services.

11 a. Agent of trust Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik dalam hal penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Masyarakat akanmau menitipkan dananya di bank apabila dilandasi adanya unsure kepercayaan. Masyarakat percaya bahwa uangnya tidak akan disalahgunakan oleh bank, uangnya akan dikelola dengan baik, bank tidak akan bangkrut, dan pada saat yang telah dijanjikan simpanan tersebut dapatditarik kembali dari bank. b. Agent of development Kegiatan perekonomian masyarakat di sector moneter dan di sector riil tidak dapat dipisahkan. Kedua sector tersebutselalu berinteraksi dan saling mempengaruhi. Sector riil tidakakan dapat berkinerja dengan baik apabila sector moneter tidak bekerja dengan baik. Kegiatan bank berupa penghimpunandan penyaluran dana sangat diperlukan bagi lancarnya kegiatan perekonomian di sector riil. c. Agent of services Di samping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana, bank juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakat.jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum. Jasa ini antaralaindapat berupa jasa pengiriman uang, penitipan barang berharga pemberian jaminan bank, dan penyelesaian tagihan.

12 2.2.3 Usaha Bank Sebagai lembaga keuangan yang berorientasi bisnis, bank juga melakukan berbagai kegiatan, kegiatan bank sehari-hari tidak akan terlepas dari bidang keuangan. Berikut adalah kegiatankegiatan perbankan yang ada di Indonesia. A. Kegiatan Bank Umum Bank umum atau yang lebih dikenal dengan nama bank komersil merupakan bank yang paling banyak beredar di Indonesia. Kegiatan bank umum secara lengkap meliputi kegiatan sebagai berikut. 1. Menghimpun Dana (funding) Kegiatan menghimpun dana merupakan kegiatan membeli dana dari masyarakat. Kegiatan membeli dana dapat dilakukan dengan cara menawarkan berbagai jenis simpanan. Jenis-jenis simpanan yang diberikan antara lain : a. Simpanan Giro (Demand Deposit) b. Simpanan Tabungan (Saving Deposit) c. Simpanan Deposito (Time Deposit) 2. Menyalurkan Dana (lending) Menyalurkan dana merupakan kegiatan menjual dana yang berhasil dihimpun dari masyarakat (kredit). Secara umum jenis-jenis kredit yang diberikan meliputi : a. Kredit Investasi

13 b. Kredit Modal Kerja c. Kredit Perdagangan d. Kredit Produktif e. Kredit Konsumtif f. Kredit Profesi 3. Memberikan Jasa-Jasa Bank Lainya Jasa-jasa bank lainya merupakan kegiatan penunjang untuk mendukung kelancaran kegiatan menghimpun dana dan menyalurkan dana. a. Kiriman Uang (Transfer) b. Kliring (Clearing) c. Inkaso (Collection) d. Safe Deposit Box e. Kartu Kredit (Bank Card) f. Bank Notes g. Bank Garansi h. Bank Draft i. Letter of Credit j. Cek Wisata (Traveler Cheque) k. Menerima Setoran-Setoran l. Melayani Pembayaran-pembayaran m. Bermain Di dalam Pasar Modal n. Jasa-jasa Lainya

14 B. Kegiatan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kegiatan BPR pada dasarnya sama dengan kegiatan bank umum, hanya yang menjadi perbedaan adalah jumlah jasa bank yang dilakukan BPR jauh lebih sempit. Dalam praktiknya BPR adalah sebagai berikut : 1. Menghimpun dana hanya dalam bentuk a. Simpanan Tabungan b. Simpanan Deposito 2. Menyalurkan Dana dalam bentuk a. Kredit Investasi b. Kredit Modal Kerja c. Kredit Perdagangan 3. Larangan-larangan Yang Tidak Boleh dilakukan oleh BPR a. Menerima Simpanan Giro b. Mengikuti Kegiatan Valuta Asing c. Mengikuti Kliring d. Melakukan Kegiatan perasurasian C. Kegiatan Bank Campuran dan Bank Asing Bank-bank asing dan bank campuran yang bergerak di Indonesia adalah jelas bank umum. Kegiatan bank asing dan bank campuran, memiliki tugasnya sama dengan bank umum lainya. Yang membedakan kegiatanya dengan bank umum milik

15 Indonesia adalah mereka kebih dikhususkan dalam bidangbidang tertentu dan ada larangan tertentu pula dalam melakukan kegiatanya. Adapun kegiatan-kegiatan bank asing dan bank campuran sebagai berikut : 1. Dalam mencari dana bank asing dan bank campuran juga membuka simpanan giro dan simpanan deposito, namun dilarang menerima simpanan dalam bentuk tabungan. 2. Dalam hal pemberian kredit yang diberikan lebih diarahkan ke bidang-bidang tertentu saja seperti dalam bidang: a. Perdagangan Internasional b. Bidang Industri dan Produksi c. Penanaman Modal Asing/Campuran d. Kredit yang tidak dapat dipenuhi oleh bank swasta nasional 3. Jasa-jasa bank lainya juga dapat dilakukan oleh bank umum campuran dan asing sebagaimana layaknya bank umum yang ada di indonesia seperti: a. Jasa Transfer b. Jasa Kliring c. Jasa Inkaso d. Jasa Jual Beli Valuta Asing e. Jasa Bank Card f. Jasa Bank Draft

16 g. Jasa Safe Deposit Box h. Jasa Pembukaan dan Pembayaran L/C i. Jasa Bank Garansi j. Jasa Bank Notes k. Jasa Jual Beli Travellers Cheque l. Jasa Bank Umum Lainya 2.3 Jenis-jenis Bank Kegiatan utama bank sebagai lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana, tidak berbeda dari bank pada umumnya.perbankan yang berada di Indonesia saat ini telah diatur oleh undang-undang perbankan.adapun jenis perbankan dapat ditinjau dari berbagai segi antara lain : 1. Dilihat dari Segi Fungsinya Dari segi fungsi, perbedaan yang terjadi terdapat pada bermacammacam produk dan jasa yang ditawarkan serta jangkauan wilayah operasi bank tersebut. Menurut Undang-Undang nomor 10 Tahun 1998 adalah sebagai berikut: a. Bank Umum Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatanya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

17 b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah.dalam kegiatanya BPR tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. 2. Dilihat dari Segi Kepemilikanya Dilihat dari segi kepemilikanya adalah siapa saja yang memiliki bank tersebut.kepemilikan ini dapat dilihat dari akte pendirian dan penguasaan saham yang dimiliki bank yang bersangkutan. a. Bank Milik Pemerintah Bank yang akte pendirian maupun modal bank ini sepenuhnya dimiliki oleh pemerintah Indonesia, sehingga seluruh keuntungan bank ini dimiliki oleh pemerintah pula. b. Bank Milik Swasta Nasional Bank yang seluruh atau sebagian besar sahamnya dimiliki oleh swasta nasional.kemudian akte pendirianya dimiliki swata nasional, begitupun dengan pembagian keuntunganya untuk swasta nasional pula. c. Bank Milik Koperasi Bank saham-sahamnya dimiliki oleh perusahaan yang berbadan hukum koperasi.

18 d. Bank Milik Asing Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negri, baik milik swasta asing atau milik pemerintah asing.kepemilikanya dimilik oleh pihak asing. e. Bank Milik Campuran Bank milik campuran kepemilikan sahamnya dimiliki oleh pihak asing dan dimiliki oleh pihak swasta nasional.kepemilikan sahamnya mayoritas dipegang oleh warga Negara Indonesia. 3. Dilihat dari Segi Status Kedudukan atau status menunjukan ukuran kemampuan bank dalam melayani masyarakat baik dari segi jumlah produk, modal maupun kualitas pelayananya. Jenis bank dilihat dari segi status adalah sebagai berikut: a. Bank Devisa Bank yang dapat melaksanakan transaksi keluar negri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan. b. Bank Non Devisa Bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat melaksanakan transaksi seperti halnya bank devisa.

19 4. Dilihat dari Segi Cara Menentukan Harga Jenis bank jika dilihat dari segi atau caranya dalam menentukan harga, baik harga jual maupun harga beli terbagi dalam dua kelompok, yaitu : a. Bank yang Berdasarkan Prinsip Konvensional Bank yang berdasarkan prinsip konvensional dalam menentukan harga kepada nasabah dan mencari keuntungan dengan menggunakan metode menetapkan bunga sebagai harga. b. Bank yang Berdasarkan Prinsip Syariah Bank yang berdasarkan prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukumislam antara bank dengan pihak lain untuk menyimpan dana atau pembiayaan usaha atau kegiatan perbankan lainya. 2.4 Sumber-sumber Dana Bank Menurut UU No. 10 tahun 1998 Sumber-sumber dana bank adalah usaha bank dalam memperoleh dana dalam rangka membiayai kegiatan operasinya. Sumber dana yang dapat dipilih disesuaikan dengan penggunaan dana, sumber-sumber dana yang dapat diperoleh dari sumber modal sendiri atau modal pinjaman dari masyarakat luas atau lembaga keuangan lainya. Adapun jenis sumber-sumber dana bank tersebut : 1. Dana yang Bersumber dari Bank itu Sendiri Dana yang bersumber dari bank itu sendiri merupakan sumber dana dari modal sendir. Modal sendiri adalah modal setoran dari para pemgang

20 sahamnya. Secara garis besar dapat disimpulkan pencairan dana yang bersumber dari bank itu sendiri terdiri dari : a. Setoran Modal dari Pemegang Saham b. Cadangan-cadangan Bank c. Laba Bank yang Belum Dibagi 2. Dana yang Berasal dari Masyarakat Luas Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasi suatu bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini. Pentingnya sumber dana dari masyarakat luas, disebabkan sumber dana masyarakat luas merupakan sumber dana yang paling utama bagi bank. Secara umum kegiatan penghimpunan dana dari masyarakat luas ini dibagi kedalam tiga jenis, yaitu : a. Simpanan Giro (Demand Deposit) b. Simpanan Tabungan (Saving Deposit) c. Simpanan Deposito (Time Deposit) 3. Dana yang Bersumber dari Lembaga Lainya Sumber dana yang ketiga ini merupakan sumber dana tambahan jika bank mengalami kesulitan dalam pencairan sumber dana pertama dan sumber dana kedua di atas. Pencairan dari sumber dana ini reltif lebih mahal dan sifatnya hanya sementara waktu saja. Kemudian dana yang diperoleh dari sumber ini digunakan untuk membiayai atau

21 membayar transaksi tertentu. Perolehan dana dari sumber ini antara lain dapat diperoleh dari: a. Kredit Likuiditas dari Bank Indonesia b. Pinjaman antar Bank c. Pinjaman dari Bank-bank Luar Negeri d. Surat Berharga Pasar Uang (SPBU) 2.5 Pengertian dan Jenis Deposito 2.5.1 Pengertian Deposito Deposito merupakan salah satu tempat bagi nasabah untuk melakukan investasi dalam bentuk surat-surat berharga. Kepada setiap deposan akan diberikan imbalan bunga atas depositonya. Bagi bank, bunga yang diberikan kepada deposan merupakan bunga yang tertinggi, jika dibandingkan dengan simpanan giro atau tabungan, sehingga deposito dianggap dana yang mahal bagi bank. Pengertian Deposito menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 adalah simpanan yang penarikanya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank. 2.5.2 Jenis-jenis Deposito Deposito yang ditawarkan terdiri dari beragam jenis, baik dalam mata uang rupiah maupun mata uang asing. Deposito yang

22 diterbitkan dalam valuta asing (valas), biasanya diterbitkan oleh bank devisa. Saat ini jenis-jenis deposito yang ditawarkan oleh bank dan yang ada di masyarakat, yaitu : a. Deposito Berjangka Deposito berjangka merupakan deposito yang diterbitkan menurut jangka waktu tertentu. Deposito berjangka di terbitkan atas nama baik perorangan maupun lembaga. Jangka waktu deposito bervariasi, dan yang umum ada mulai dari 1,3,6,12, dan 24 bulan. Kepada setiap deposan diberikan bunga yang besarnya sesuai dengan berlakunya bunga pada saat deposito berjangka dibuka.pencairan bunga deposito dapat dilakukan setelah jatuh tempo sesuai jangka waktunya.penarikan dapat dilakukan secara tunai maupun nontunai atau pemindahbukuan.setiap deposan dikenakan pajak terhadap bunga yang diterimanya dan penarikan deposito berjangka sebelum tanggal jatuh tempo maka untuk bank dikenakan penalty rate (denda). b. Sertifikat Deposito Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan Sertifikat Deposito adalah simpanan dalam bentukdeposito yang sertifikat bukti penyimpanannya dapat dipindahtangankan.sertifikat deposito yang diterbitkan dengan jangka waktu 2,3,6,dan 12 bulan, sertifikat deposito diterbitkan

23 atas unjuk dalam bentuk sertifikat. Disamping itu, sertifikat deposito dapat diperjualbelikan pada pihak lain. Pencairan bunga sertifikat deposito dapat dilakukan dimuka atau jatuh tempo, baik tunai maupun nontunai. c. Deposit On Call Deposito On Call merupakan deposito yang berjangka minimal 7 hari dan paling lama kurang dari 1 bulan. Deposito on call diterbitkan atas nama dan pencairan bunga dilakukan pada saat pencairan deposit on call dan sebelum deposit on call dicairkan terlebih dahulu 3 hari sebelumnya nasabah sudah memberitahukan bank penerbit. Besarnya bunga biasanya dihitung per bulan dan untuk menentukan bunga dilakukan negosiasi antara nasabah dengan pihak bank. 2.6 Manfaat Deposito Berjangka Rupiah 2.6.1 Bagi Bank Keuntungan bagi bank dengan menghimpun dana lewat deposito adalah uang yang tersimpan relatif lebih lama, mengigat deposito memiliki jangka waktu yang relatif panjang dan frekuensi penarikan juga jarang. Dengan demikian, bank dapat dengan leluasa untuk menggunakan kembali dana tersebut untuk keperluan penyaluran kredit.

24 2.6.2 Bagi Nasabah Keuntungan bagi nasabah dalam penempatan deposito berjangka adalah nasabah memperoleh suku bunga yang tinggi dari pihak bank dan dapat mejadikan investasi yang aman dalam jangka panjang, serta dapat dijadikan jaminan untuk pengajuan kredit. 2.7 Perhitungan Bunga dan Jurnal Transaksi Deposito Berjangka Rupiah Pada pemberian bunga deposito besarnya bunga yang diterima oleh deposan pada saat jatuh tempo adalah bunga yang berlaku pada saat dilakukan pembukaan deposito yang telah disepakati antara pihak bank dan pihak deposan. Namun apabila pencairan dilakukan sebelum jatuh jatuh tempo maka deposan akan dikenakan denda atau pinalty oleh pihak bank,karena pencairan dana tidak sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati oleh pihak bank dan pihak deposan pada awal pembukaan deposito. Rumus perhitungan bunga deposito berjangka : Bunga = Pokok x IR x Jumlah hari 365 Keterangan : Bunga Pokok : Bunga deposito yang dihitung : Pokok awal deposito

25 IR Jumlah hari : Suku bunga deposito dalam persen per tahun : Jangka Waktu Rumus perhitungan pencairan deposito sebelum jatuh tempo : Penalti = Pokok x 5% Keterangan : Pokok : Pokok awal deposito 2.7.1 Perhitungan Bunga Kena Pajak Pada tanggal 1Agustus 2015, Ibu Suwarti Ningsih nasabah bank STIEP menempatkan dananya dalam bentuk simpanan deposito berjangka rupiah di bank STIEP sebesar Rp 100.000.000 dalam jangka waktu 1 bulan dengan suku bunga sebesar 7%. Pembayaran dilakukan secara tunai. Pajak atas bunga deposito sebesar 20%.Bunga dikredit ke rekening giro Ibu Suwarti Ningsih dan pada saat pencairan deposito berjangka rupiah Ibu Suwarti Ningsihmeminta dananya dikredit ke rekening gironya. a) Jawab : Pokok : Rp 100.000.000 IR Jangka Waktu : 7% p.a : 1 Bulan (30 hari) Pajak : 20%

26 Rp 100.000.000 x 7% x 30 hari Bunga = 365 = Rp 575.342,47 Pajak = Rp 575.342,47 x 20% = Rp 115.068,50 Maka bunga yang di terima Ibu Suwarti Ningsih dalam jangka waktu 1 bulan (30 hari) adalah sebagai berikut : Bunga Pajak = Bunga yang diterima Rp 575.342,47 Rp 115.068,50 = Rp 460.273,97 b) Jurnal Pada saat Pembukaan Deposito Berjangka Rupiah Dr Kas Teller Rp 100.000.000 Kr Rek Deposito an. Suwarti N Rp 100.000.000 Pada saat Pembebanan Bunga Deposito Berjangka Rupiah Dr Biaya bunga deposito Rp 575.342,47 Kr Kewajiban yang harus dibayar Rp 575.342,47 Pembayaran Bunga Deposito Berjangka Rupiah di kredit ke Rekening Giro Dr Kewajiban yang harus dibayar Rp 575.342,47 Kr Hutang pajak Rp 115.068,50 Kr Rek Giro an. Suwarti N Rp 460.273,97

27 Pada saat Pencairan Deposito Berjangka Rupiah Dr Deposito berjangka an. Suwarti N Rp 100.000.000 Kr Rek Giro an. Suwarti N Rp 100.000.000 2.7.2 Perhitungan Tidak Kena Pajak Pada tanggal 28 Agustus 2015, Ibu Watima nasabah bank STIEP menempatkan dananya dalam bentuk simpanan deposito berjangka rupiah di bank STIEP sebesar Rp 7.000.000 dalam jangka waktu 3 bulan dengan suku bunga sebesar 6%. Pembayaran di debet dari rekening giro Ibu Watima. Bunga dikredit ke rekening tabungan Ibu Watima dan pada saat pencairan deposito berjangka rupiah Ibu Watima memintah dananya dikredit ke rekening tabunganya. a) Jawab : Pokok : Rp 7.000.000 IR : 6% p.a Jangka Waktu : 3 Bulan (90 hari) Bunga = Rp 7.000.000 x 6% x 90 hari 365 = Rp 103.561,64 Nominal Deposito Berjangka Rupiah kurang dari Rp 7.500.000, maka tidak dikenakan pajak. Jadi bunga yang diperoleh nasabah dalam 3 bulan adalahrp 103.561,64

28 b) Jurnal : Pada saat Pembukaan Deposito Berjangka Rupiah Dr Rekening Giro an Watima Rp 7.000.000 Kr Rek Deposito Berjangka an. Watima Rp 7.000.000 Pada saat Pembebanan Bunga Deposito Berjangka Rupiah Dr Biaya bunga deposito Rp 103.561,64 Kr Kewajiban yang harus dibayar Rp 103.561,64 Pembayaran bunga Deposito Berjangka Rupiah di kredit ke Rekening Tabungan Dr Kewajiban yang harus dibayar Rp 103.561,64 Kr Rek. Tabungan an. Watima Rp 103.561,64 Pada saat Pencairan Deposito Berjangka Rupiah Dr Rek Deposito berjangka an. Watima Rp 7.000.000 Kr Rek. Tabungan an. Watima Rp 7.000.000 2.7.3 Perhitungan pencairan deposito sebelum jatuh tempo : Pada tanggal 1 Agustus 2015, Ibu Fenny nasabah bank STIEP menempatkan dananya dalam bentuk simpanan deposito berjangka rupiah di bank STIEP sebesar Rp 7.000.000 dalam jangka waktu 1 bulan, namun pada hari ke 25 Ibu Fenny membutuhkan dana tersebut dan setuju bunga selama 25 hari tidak dibayarkan dan mendapat penalti dan di terima secara tunai.

29 a) Jawab : Keterangan : Pokok : Rp 7.000.000 D : 25 Hari Penalti = Rp 7.000.000 x 5% = Rp 23.972 Pokok awal deposito sejumlah Rp 7.000.000 yang mendapat penalti pada hari ke 25 adalah sejumlah Rp 23.972 Maka yang diperoleh Ibu Fenny adalah sebagai berikut : Pokok Penalti = Uang yang diterima Rp 7.000.000 Rp 23.972 = Rp 6.976.028 b) Jurnal Pada saat Pembukaan Deposito Berjangka Rupiah Dr Rekening Giro an Fenny Rp 7.000.000 Kr Rek Deposito Berjangka an. Fenny Rp 7.000.000 Pada saat Pembebanan Penalti Deposito Berjangka Rupiah Dr Beban penalty yang harus dibayar Rp 23.972 Kr Pendapatan operasinal lainya Rp 23.972 Pada saat Pencairan Deposito Berjangka Rupiah Dr Rek Deposito berjangka an. Fenny Rp 7.000.000 Kr Kas Rp 6.976.028 Kr Pendapatan operasinal lainya RP 23.972

30 Pada saat Penutupan Deposito Berjangka Rupiah Dr Rek Deposito berjangka an. Fenny Rp 7.000.000 Kr Kas Rp 7.000.000