BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Prestasi belajar siswa Sekolah Menengah Atas. mengalami penurunan beberapa tahun terakhir.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Masa anak dan remaja adalah masa dimana manusia. mengalami pertumbuhan dan perkembangan fisik secara

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Masa remaja adalah periode yang signifikan pada. pertumbuhan dan proses maturasi manusia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anggi Fauzi Mukti, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

HUBUNGAN ASUPAN GIZI MAKAN PAGI DAN MAKAN SIANG DENGAN STATUS GIZI DAN KESEGARAN JASMANI PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI TEMBALANG SEMARANG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. melekat kecintaanya terhadap cabang olahraga ini. Sepuluh tahun terakhir ini

BAB I PENDAHULUAN. Epidemi obesitas adalah kencenderungan global dan. menjadi perhatian khusus pada anak-anak. Beberapa isu

BAB I PENDAHULUAN. di DIY memiliki proporsi sebesar 42,1% untuk perilaku sedentari <3 jam,

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i HALAMAN PENGESAHAN...ii HALAMAN PERNYATAAN...iii PRAKATA... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GRAFIK...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 4 Hasil Penelitian dan Interpretasi

BAB I PENDAHULUAN. perubahan gaya hidup. Sebagian besar dari aktivitas telah digantikan oleh

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG. Kemajuan teknologi pada era globalisasi terjadi di. berbagai bidang. Hal ini berdampak pada penurunan

TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN AKADEMIK 2014/2015 SKRIPSI

METODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 yang perlu diukur

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan kecerdasan anak. Pembentukan kecerdasan pada masa usia

GAMBARAN KESEGARAN JASMANI PADA REMAJA LAKI-LAKI DENGAN ANEMIA

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK IKIP PGRI PONTIANAK

BAB 1 PENDAHULUAN. gizi olahraga yang benar dan professional (Depkes RI, 2002).

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MODUL KESEHATAN TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN JASMANI (PENJAS) SEKOLAH DASAR

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... iv. ABSTRAK... v. ABSTRACT... vi. RINGKASAN... vii. SUMMARY...

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DENGAN SISWA EKSTRAKURIKULER PENGEMBANGAN DIRI DI MTs MA ARIF PARE SKRIPSI

GIZI KESEHATAN MASYARAKAT. Dr. TRI NISWATI UTAMI, M.Kes

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan olahraga yang paling populer di Indonesia. Hal

BAB I PENDAHULUAN. remaja akhir dan dewasa awal berdasarkan tahap perkembangannya, yaitu


BAB I PENDAHULUAN. fenomena baru di Indonesia. Selain berperan sebagai ibu rumah. tangga, banyak wanita berpartisipasi dalam lapangan pekerjaan

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 JATEN KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. Obesitas merupakan suatu kondisi dimana terjadi penumpukan lemak

BAB I PENDAHULUAN. Serikat pada tahun 1891 dari sebuah sekolah pelatihan fisik (Young Men s

BAB I PENDAHULUAN. dekade terakhir. Overweight dan obesitas menjadi masalah kesehatan serius

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap orang membutuhkan kesegaran jasmani yang baik agar dapat

ARTIKEL ILMIAH ANALISIS TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA SD ISLAM TERPADU NURUL ILMI KOTA JAMBI

Specific Dynamic Action

TINGKAT KESEGARAN JASMANI ATLET UKM TENIS LAPANGAN UNY

BAB I PENDAHULUAN. tidak sakit akan tetapi juga tidak sehat. Memasuki era globalisasi, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. playstation, dan yang saat ini digemari anak dan remaja sekarang yaitu game

Sehat dan bugar merupakan kebutuhan dasar bagi manusia. Untuk meraihnya diperlukan aktivitas fisik yang menyenangkan dan dalam jangka waktu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

LEMBAR KESEDIAAN DALAM PENELITIAN. Penelitian yang berjudul : Hubungan status gizi dengan tingkat kebugaran pada siswa kelas XI SMAN 1 Palimanan.

BAB I PENDAHULUAN. dan dewasa sampai usia lanjut. Dari seluruh siklus kehidupan, program perbaikan

BAB 1 : PENDAHULUAN. diperlukan dalam mensuplai energi untuk aktifitas fisik (1).

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sepuluh tahun terakhir, obesitas menjadi. masalah global (WHO, 2015). Prevalensi obesitas didunia

BAB I PENDAHULUAN. 30% dan angka kejadiannya lebih tinggi pada negara berkembang. 1 Menurut. diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular.

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH 20 DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI SEKOLAH DASAR DI SELURUH KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER

I. PENDAHULUAN. cerdas, dan produktif (Adisasmito, 2010). Kualitas sumber daya manusia dapat dilihat salah satunya melalui prestasi

BAB 1 PENDAHULUAN. antara konsumsi, penyerapan zat gizi, dan penggunaannya di dalam tubuh yang

PROGRAM STUDI PENJASKESREK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Menurut survei Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 darinegara-negara lain di

LEMBAR PERSETUJUAN...

2015 HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KOMPOSISI TUBUH (INDEKS MASSA TUBUH) SISWA KELAS XI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Usia remaja merupakan usia peralihan dari anak-anak menuju dewasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS TADULAKO TAHUN MASUK 2012

KONSEP PENDIDIKAN KEB. JASMANI

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kesegaran jasmani (physical

PROFIL KONDISI FISIK MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN TAHUN ANGKATAN 2014 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. melakukan jogging, berlari, berjalan, bersepeda, bermain basket, futsal,

BAB I PENDAHULUAN. yang tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat

BAB I PENDAHULUAN. didalam tubuh. Kebutuhan zat gizi berkaitan erat dengan masa. perkembangan yang drastis. Remaja yang asupan gizinya terpenuhi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA SISWI SMK NEGERI 1 SURABAYA KELAS X TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. masih cukup tinggi (Paramurthi, 2014). Pada tahun 2014, lebih dari 1,9 miliar

Tes ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui Indeks Masa Tubuh (IMT). Tes ini meliputi: 1. Pengukuran Tinggi Badan (TB) 2. Pengukuran Berat Badan (BB)

BAB 1 PENDAHULUAN. negatif terhadap kehidupan. Dilihat dari dampak positif, teknologi membuat

HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ABSTRACT ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK

I. PENDAHULUAN. Jepang yang terdiri dari dua kata yaitu kara dan te, jika disatukan dalam satu

HUBUNGAN ASUPAN GIZI DENGAN KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI SMA NEGERI 1 SUKAGUMIWANG INDRAMAYU

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, sehingga tubuh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. memperbaiki potensi fisik, mengurangi pemberian obat-obatan, memperbaiki

BAB I PENDAHULUAN. gerak adalah mempertahankan hidup, meningkatkan kemampuan gerak adalah. kesegaran jasmani, dan prestasi (Nala, 2011).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian. pengambilan data dilaksanakan pada tanggal 16 Juni 2011.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menjadi dewasa. Terjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Aktivitas fisik merupakan pergerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. serius karena termasuk peringkat kelima penyebab kematian di dunia.sekitar 2,8 juta

BAB I PENDAHULUAN. (Mahardikawati & Roosita 2008). Menurut Kartasapoetra 2002 (dalam. Riwu 2011), aktifitas fisik adalah pergerakan anggota tubuh yang

2015 MENINGKATKAN DAYA TAHAN CARDIOVASCULAR MELALUI ZUMBA DANCE

1. Futsal mengasah teknik pemain 2. Futsal mengasah fisik pemain 3. Futsal mengasah pengetahuan taktis pemain 4. Futsal mengasah mental pemain

EVALUASI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN, DAN REKREASI STKIP PGRI TRENGGALEK

LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. bidang kesehatan, dimana terdapat lima fenomena utama yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan olahraga permainan khususnya sepak bola

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan yang banyak terjadi di

I. PENDAHULUAN. keberadaanya. Sejak tahun 1970 para pembuat kebijakan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Syarat Memperoleh. Gelar Sarjana Sains Terapan Fisioterapi. Disusun Oleh : DEWI PUTRI WULANDARI NIM: J

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PRODI KEDOKTERAN UNJA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Hasil Tes Kesegaran Jasmani Indonesia.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Prestasi belajar siswa Sekolah Menengah Atas mengalami penurunan beberapa tahun terakhir. Pada Ujian Nasional Sekolah Menengah Atas tahun ajaran 2012/2013, tingkat kelulusan siswa menurun dibandingkan tahun ajaran sebelumnya. Rendahnya prestasi belajar memiliki kaitan dengan rendahnya kualitas sumber daya manusia. Menurut laporan United Nations Development Programme tahun 2011, kualitas sumber daya manusia Indonesia menempati urutan ke-124 dari 187 negara di dunia (Kompas, 18 November 2011). Prestasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kebugaran jasmani. Pada usia remaja, kebugaran jasmani merupakan hal yang kurang mendapat perhatian. Menurut McGowan (2001) kebugaran jasmani merupakan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari dengan giat dan penuh kewaspadaan tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Komponen kebugaran jasmani yang dapat dijadikan indikator antara lain kekuatan (strength) 1

dan kecepatan (speed). Kebugaran jasmani bermanfaat untuk menunjang aktivitas kerja fisik yang pada akhirnya diharapkan mampu meningkatkan prestasi belajar. Kebugaran jasmani memiliki kaitan dengan antropometri atau ukuran tubuh. Pada penelitian ini indikator antropometri yang digunakan yaitu Indeks Massa Tubuh (IMT), membutuhkan 2 hal yaitu berat tubuh dan tinggi tubuh yang pengukurannya dapat dilakukan secara akurat. Indeks Massa Tubuh dapat digunakan sebagai penilaian status gizi pada orang dewasa, berat tubuh menggambarkan status gizi masa kini, sedangkan tinggi tubuh menggambarkan status gizi masa lampau. Indeks Massa Tubuh juga dapat digunakan untuk penilaian obesitas yang memiliki kaitan dengan beberapa kondisi kesehatan seperti gangguan cardiovascular, metabolic, pulmonary, skeletal, dan psychosocial (Rauner et al., 2013), padahal masa remaja merupakan masa pertumbuhan cepat dan terjadi perubahan drastis pada komposisi tubuh yang bila tidak dikendalikan dapat menyebabkan obesitas. Penelitian oleh Utari tahun 2007, anak usia 12-14 tahun, dari Asian Committee on Standardization of 2

Physical Fitness Test (ACSPFT) 60% subyek memiliki tingkat kebugaran jasmani kurang sekali. Tidak ada satu subyek pun yang memiliki tingkat kebugaran jasmani baik sekali. Kebanyakan anak laki-laki memiliki tingkat kebugaran jasmani kurang sekali yaitu 58,7%, begitu pula dengan anak perempuan yang kebanyakan memiliki tingkat kebugaran jasmani kurang sekali yaitu 61,8%. Penelitian ini dilakukan di SMA Taruna Nusantara karena sekolah tersebut memiliki sistem pembelajaran yang berbeda. Sistem tersebut erat kaitannya dengan program pembelajaran fisik yang dilakukan secara rutin. Setiap siswa mendapatkan perlakuan dan fasilitas yang sama seperti asupan nutrisi, aktivitas harian, dan jadwal kegiatan yang sama. Keadaan tersebut dapat mengurangi faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil akhir penelitian. Di Indonesia penelitian mengenai korelasi antara Indeks Massa Tubuh dengan komponen kebugaran jasmani yaitu kekuatan (kekuatan genggam tangan) dan kecepatan (waktu tempuh lari 100 meter) pada remaja belum pernah dilakukan dengan subyek, lokasi, dan variabel yang sama, oleh karena itu penelitian ini penting untuk dilakukan. 3

I.2 Perumusan Masalah 1. Apakah ada korelasi antara Indeks Massa Tubuh dengan kekuatan genggam tangan pada remaja usia 15-17 tahun di SMA Taruna Nusantara? 2. Apakah ada korelasi antara Indeks Massa Tubuh dengan waktu tempuh lari 100 meter pada remaja usia 15-17 tahun di SMA Taruna Nusantara? I.3 Tujuan Penelitian Mengetahui korelasi antara Indeks Massa Tubuh dengan kekuatan genggam tangan dan waktu tempuh lari 100 meter pada remaja usia 15-17 tahun di SMA Taruna Nusantara. I.4 Keaslian Penelitian Penelitian serupa pernah dilakukan oleh Utari pada tahun 2007 dengan judul Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Kesegaran Jasmani Pada Anak Usia 12-14 Tahun. Perbedaan dengan penelitian diatas subyek yang digunakan adalah remaja usia 12-14 tahun, sedangkan pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah remaja usia 15-17 tahun. Pada penelitian diatas indikator kebugaran jasmani yang digunakan adalah tes ACSPFT, sedangkan indikator kebugaran jasmani yang peneliti gunakan adalah tes kekuatan genggam tangan dan waktu tempuh lari 100 meter. 4

Penelitian serupa lainnya pada tahun 2010 oleh Adrianto dan Ningrum dengan judul Hubungan Antara Tingkat Kesegaran Jasmani Dan Status Gizi Dengan Produktivitas Kerja. Perbedaan dengan penelitian tersebut variabel yang diteliti adalah status gizi dengan produktivitas kerja, sedangkan variabel yang diteliti pada penelitian ini adalah Indeks Massa Tubuh (IMT). Penelitian Korelasi Antara Indeks Massa Tubuh Dengan Kekuatan Genggam Tangan Dan Waktu Tempuh Lari 100 Meter Pada Remaja Usia 15-17 Tahun Sekolah Menengah Atas Taruna Nusantara dilakukan dengan subyek, lokasi, dan variabel penelitian yang berbeda sehingga belum pernah dilakukan sebelumnya. I.5 Manfaat Penelitian 1. Bagi kalangan akademisi Penelitian diharapkan memberikan dasar informasi ilmiah tentang korelasi antara Indeks Massa Tubuh dengan kekuatan genggam tangan dan waktu tempuh lari 100 meter pada remaja usia 15-17 tahun di SMA Taruna Nusantara. 5

2. Bagi SMA Taruna Nusantara Penelitian diharapkan memberikan data indikator antropometri yaitu Indeks Massa Tubuh dan komponen kebugaran jasmani yaitu kekuatan genggam tangan dan kecepatan yang diukur dari waktu tempuh lari 100 meter, sehingga dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam memaksimalkan prestasi siswa yang dipengaruhi oleh aspek kebugaran jasmani. 6