1 Menerapkan pola tanam yang teratur dan waktu tanam yang serempak (tidak lebih dari 2 minggu)

dokumen-dokumen yang mirip
Mengenal Tikus Sawah

Pengendalian Hama Tikus Terpadu Tikus memiliki karakter biologi

PETUNJUK TEKNIS PERBANYAKAN BENIH VUB PADI

Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Padi Hibrida

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PAKET TEKNOLOGI USAHATANI Padi Penyusun : Wigati Istuti dan Endah R

Oleh : Koiman, SP, MMA (PP Madya BKPPP Bantul)

Sistem Bubu TBS dan LTBS. TBS (Trap Barrier System)

Si Pengerat Musuh Petani Tebu..

HAMA PENYAKIT TANAMAN PADI DAN CARA PENGENDALIANNYA

ISBN : PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) PADI SAWAH IRIGASI DI PROVINSI JAMBI

PENGARUH SISTIM TANAM MENUJU IP PADI 400 TERHADAP PERKEMBANGAN HAMA PENYAKIT

PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU

1 LAYANAN KONSULTASI PADI IRIGASI Kelompok tani sehamparan

EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI KELURAHAN JAYA KECAMATAN TELLUWANUA KOTA PALOPO (STUDI KASUS PETANI PELAKU SL-PTT PADI)

1 LAYANAN KONSULTASI PADI TADAH HUJAN Kelompok tani sehamparan

III. METODE PENELITIAN

MENGIDENTIFIKASI dan MENGENDALIKAN HAMA PADA PADI. Oleh : M Mundir BP3K Nglegok

Mengenal Hama Wereng Batang Coklat Nilaparvata lugens Stal. Oleh : Budi Budiman

MENGIDENTIFIKASI dan MENGENDALIAN HAMA WERENG PADA PADI. Oleh : M Mundir BP3KK Nglegok

Implementasi Budidaya Tanaman Padi. Melalui Pengelolaan Tanaman Terpadu. Oleh : ASEP FIRMANSYAH

Inovasi Teknologi Pengendalian Tikus Pemasangan pagar plastik

Pedoman Umum. PTT Padi Sawah

1 LAYANAN KONSULTASI PADI - IRIGASI Individu petani

PENGENDALIAN HAMA TIKUS SAWAH MENGGUNAKAN TEKNOLOGI TBS DAN LTBS

BUDIDAYA TANAMAN PADI

1 SET B. KELOMPOK TANI SEHAMPARAN

Teknologi Budidaya Padi

Gambar 1. Gejala serangan penggerek batang padi pada stadium vegetatif (sundep)

1 LAYANAN KONSULTASI PADI - TADAH HUJAN Individu petani

b) Kepik Mirid (Cyrtorhinus lividipennis ) c) Kumbang Stacfilinea (Paederus fuscipes)/tomcat d) Kumbang Carabid (Ophionea nigrofasciata)

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT SECARA TERPADU (PHT) PADA PADI SAWAH

1 LAYANAN KONSULTASI PADI - RAWA PASANG SURUT Individu petani

PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU PADI SAWAH DI SULAWESI TENGGARA

SISTEM BUDIDAYA PADI GOGO RANCAH

Komponen PTT Komponen teknologi yang telah diintroduksikan dalam pengembangan usahatani padi melalui pendekatan PTT padi rawa terdiri dari:

Waspada Serangan Hama Tanaman Padi Di Musim Hujan Oleh : Bambang Nuryanto/Suharna (BB Padi-Balitbangtan)

PENGELOLAAN TERPADU PADI SAWAH (PTPS): INOVASI PENDUKUNG PRODUKTIVITAS PANGAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi (Oryza sativa L.) tergolong ke dalam Famili Poaceae, Sub- family

TEKNIK PENGELOLAAN HAMA OLEH SUHARA JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOI FPMIPA UPI

HASIL DAN PEMBAHASAN Perkembangan Populasi Kepinding Tanah ( S. coarctata

1 SET A. INDIVIDU PETANI

RAKITAN TEKNOLOGI PENGENDALIAN HAMA KEONGMAS PENDAHULUAN

PENGEMBANGAN VARIETAS UNGGUL BARU PADI DI LAHAN RAWA LEBAK

Pendahuluan menyediakan dan mendiseminasikan rekomendasi teknologi spesifik lokasi

PRINSIP UTAMA PENERAPAN PTT

TEKNOLOGI PRODUKSI PADI MENDUKUNG SWASEMBADA BERKELANJUTAN DI SULAWESI SELATAN

Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi Sawah di Jakarta

sosial yang menentukan keberhasilan pengelolaan usahatani.

PETUNJUK TEKNIS PENGKAJIAN VARIETAS UNGGUL PADI RAWA PADA 2 TIPE LAHAN RAWA SPESIFIK BENGKULU

I. KEBERADAAN OPT PADI

HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil. Kondisi Umum

RAKITAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI DI LAHAN GAMBUT PENDAHULUAN

Untuk mengatasi serangan hama tikus, dapat dilakukan cara cara sebagai berikut:

VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PENANGKARAN BENIH PADI BERSERTIFIKAT PADA PETANI MITRA DAN NON MITRA

Lampiran 1: Deskripsi padi varietas Inpari 3. Nomor persilangan : BP3448E-4-2. Anakan produktif : 17 anakan

KARAKTERISTIK PETANI KARAKTERISTIK USAHATANI

Srie Juli Rachmawatie, Tri Rahayu Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Islam Batik Surakarta

Inovasi Pertanian Sumatera Selatan Mendukung Swasembada Beras Nasional

PENGEMBANGAN BENIH DAN VARIETAS UNGGUL PADI SAWAH

LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG KLINIK TANAMAN (PTN 402) HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PADI DI DESA CINANGNENG KECAMATAN TENJOLAYA BOGOR

II. PERANAN PHT DALAM MENDUKUNG PENINGKATAN IP PADI

I. PENDAHULUAN. Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan

PENDAHULUAN. Petunjuk Teknis Lapang PTT Padi Sawah Irigasi...

MENGIDENTIFIKASI DAN MENGENDALIKAN PENYAKIT BLAST ( POTONG LEHER ) PADA TANAMAN PADI

KERAGAAN DAN TINGKAT KEUNTUNGAN USAHATANI KEDELAI SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN KABUPATEN SAMPANG

Budi Daya Padi Sawah di Lahan Pasang Surut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. TINJAUAN PUSTAKA A. Padi

ISBN

BAB III METODE PENELITIAN. PTT Padi Sawah. Penelitian ini dilakukan di Poktan Giri Mukti II, Desa

BAHAN DAN METODE. Bahan yang digunakan adalah benih padi Varietas Ciherang, Urea, SP-36,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini bagian dari kegiatan SLPHT kelompok tani Sumber Rejeki yang

DENGAN HIBRIDA HASIL PRODUKSI PADI MENINGKAT

PERMASALAHAN HAMA TIKUS DAN STRATEGI PENGENDALIANNYA (CONTOH KASUS PERIODE TANAM )

III. BAHAN DAN METODE

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ASPEK PENTING PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN (HPT) Oleh : Syukur, SP, MP Widyaiswara BPP Jambi

PENGENDALIAN PENGGEREK BATANG PADI

KAJIAN PERBENIHAN TANAMAN PADI SAWAH. Ir. Yunizar, MS HP Balai Pengkajian Teknologi Riau

Lampiran 1. Deskripsi padi varietas Ciherang (Supriatno et al., 2007)

Agroteknologi Tanaman Rempah dan Obat

ISBN _ PETUNJUK TEKNIS DEMONSTRASI PLOT PADI VARIETAS UNGGUL BARU (VUB) MENDUKUNG SL-PTT PADI DI KALIMANTAN TENGAH

VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

Hama Penyakit Tanaman Padi Gogo. Tim : BPTP Jawa Tengah

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

APLIKASI MODEL PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN TANAMAN PADI

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

Teknologi Budidaya Kedelai

PENGARUH PERBAIKAN PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI TERHADAP PENDAPATAN PETANI DI KELURAHAN TABA PENANJUNG KABUPATEN BENGKULU TENGAH ABSTRAK

II. TINJAUAN PUSTAKA

Ciparay Kabupaten Bandung. Ketinggian tempat ±600 m diatas permukaan laut. dengan jenis tanah Inceptisol (Lampiran 1) dan tipe curah hujan D 3 menurut

Cultural Control. Dr. Akhmad Rizali. Pengendalian OPT melalui Teknik Budidaya. Mengubah paradigma pengendalian OPT:

SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO 2 1 MENINGKATKAN HASIL GABAH. Oleh : Drh. Saiful Helmy

Pedoman Umum. PTT Jagung

TEKNOLOGI PRODUKSI DAN PENGEMBANGAN KEDELAI PADA LAHAN SAWAH SEMI INTENSIF DI PROVINSI JAMBI

PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA PADI DI LAHAN RAWA

Ambang Ekonomi. Dr. Akhmad Rizali. Strategi pengendalian hama: keuntungan dan resiko Resiko aplikasi pestisida

PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) PADI SAWAH Oleh : Saiful Helmy

Transkripsi:

Hama dan penyakit merupakan cekaman biotis yang dapat mengurangi hasil dan bahkan dapat menyebabkan gagal panen. Oleh karena itu untuk mendapatkan hasil panen yang optimum dalam budidaya padi, perlu dilakukan usaha pengendalian hama dan penyakit. Pengendalian Hama Terpadu (PHT) merupakan pendekatan pengendalian yang memperhitungkan faktor pengendalian ekologi sehingga pengendalian dilakukan agar tidak terlalu mengganggu keseimbangan alami dan tidak menimbukan kerugian besar. PHT merupakan paduan beberapa cara pengendalian diantaranya melakukan monitoring populasi hama dan kerusakan tanaman sehingga penggunaan teknologi pengendalian dapat ditetapkan. Hama dan penyakit utama pada lahan sawah irigasi berturut turut yaitu tikus, wereng coklat, penggerek batang, tungro, Hawar Daun Bakteri (HDB), dan keong mas. Tikus Sawah Pengendalian Hama Tikus Terpadu (PHTT) didasarkan pada pemahaman ekologi jenis tikus, dilakukan secara dini, intensif dan terus menerus (berkelanjutan) dengan memanfaatkan teknologi pengendalian yang sesuai dan tepat waktu. Kegiatan pengendalian diprioritaskan awal tanam (pengendalian dini) untuk menurunkan populasi tikus serendah mungkin sebelum terjadi perkembangbiakan tikus yang cepat pada stadia generatif padi. Pelaksanaan pengendalian dilakukan oleh petani secara bersama-sama (berkelompok) dan terkoordinasi secara luas (hamparan). Langkah langkah pengendalian: 1 Menerapkan pola tanam yang teratur dan waktu tanam yang serempak (tidak lebih dari 2 minggu) 2 Periode bera/pengolahan tanah. Dilakukan gropyokan massal atau berburu tikus oleh semua anggota kelompok tani. Kegiatan tersebut dapat berupa pembongkaran sarang tikus pada habitat utama seperti tanggul irigasi, jalan, rel kerata api, lahan kosong dan lainnya. Apabila populasi tikus sangat tinggi dapat digunakan rodentisida, baik jenis akut atau antikoagulan sesuai anjuran. 1 / 6

3 Periode persemaian. Pada daerah endemik tikus, persemaian padi agar dilindungi pagar pelastik dan dipasang dua bubu perangkap untuk persemaian berukuran 10 m x 10 m. Pada musim kemarau disarankan dipasang bubu perangkap (Trap Barrier System = TBS) ukuran 15 m x 15 m untuk setiap 15 ha ditetapkan di dekat habitat utama tikus dan dilakukan pengambilan tangkapan tikus setiap hari sampai panen. 4 Periode padi vegetatif. Sanitasi gulma pada habitat tikus, baik yang ada di hamparan sawah maupun di sekitar sawah agar tidak digunakan sebagai sarang tikus. Dilakukan pengendalian secara mekanis, rodentisida bila populasi masih tinggi, pasang (Linier Trap Barrier System = LTBS) di dekat habitat utama dan dipindahkan setiap 5 hari, serta lakukan fumigasi sarang tikus. 5 Periode padi generatif. Lakukan fumigasi asap belerang pada setiap sarang aktif tikus, sanitasi gulma pada habitat utama dan pasang LTBS di dekat habitat utama secara periodik. Wereng Coklat 1 Gunakan varietas tahan wereng coklat berdasarkan biotipe di wilayah sebagai acuan lihat di deskripsi varietas. 2 Gunakan berbagai cara pengendalian mulai dari penyiapan lahan, tanam teratur (jajar legowo), pengairan intermitten, takaran pupuk sesuai BWD. Monitor pertanaman paling lambat 2 minggu sekali, untuk mengetahui tingkat predator dan hamanya supaya tetap seimbang. 3 Bila perkembangan hama wereng terus meningkat (hubungan musuh alami dan hama tidak seimbang): - Bila populasi hama di bawah ambang ekonomi gunakan insektisida botani atau jamur ento-mopatogenik (Metarhizium annisopliae atau Beauveria bassiana) - Bila populasi hama di atas ambang ekonomi gunakan insektisida kimiawi yang direkomendasi. 2 / 6

Penggerek Batang Padi 1 Ada 6 spesies penggerek batang yang menjadi hama padi, 4 diantaranya merupakan spesies yang paling banyak dijumpai dan dominasinya tergantung pada daerah penyebarannya. 2 Hama ini harus diamati intensif sejak persemaian sampai dengan panen. Kalau populasi tinggi dapat diberantas dengan insektisida butiran (karbofuron, fipronil) dan insektisida cairan (dimehipo, bensultap, amitraz dan fipronil). 3 Insektisida butiran diaplikasi bila genangan air dangkal dan insektisida cair disaat genangan air tinggi. Insektisida cair diaplikasikan pada fase generatif apabila populasi tangkapan ngengat 100 ekor/minggu pada perangkap feromon, atau 300 ekor/minggu pada perangkap lampu. 4 Penangkapan ngengat jantan dengan memasang perangkap feromon 9-16 perangkap setiap hektar atau mengamati spesies dominan.. 5 Saat panen, tunggul jerami dipotong rendah supaya hidup larvanya terganggu. Keong mas Pengendalian yang paling utama ialah mencegah introduksi keong mas pada areal baru. Apabila keong masuk ke dalam areal sawah baru, akan berkembang cepat terutama pada lahan yang selalu tergenang dan akan sukar dikendalikan. Pengendalian keong mas, sebaiknya dilakukan dengan berbagai cara pengendalian secara terpadu (PHT) dan berkesinambungan. Walaupun tanaman sudah besar (lebih dari 30 hari), pengendalian harus tetap dilaksanakan. Hal tersebut untuk mencegah serangan pertanaman musim berikutnya dan juga di lahan sawah sekitarnya. PHT pada keong mas dilakukan sepanjang pertanaman dengan rincian sbb: Pra-tanam 3 / 6

Mengambil keong mas dan memusnahkan sebagai cara mekanis.persemaian 1 mengambil keong mas dan memusnahkan 2 Menyebar benih lebih banyak untuk sulaman 3 Membersihkan saluran air dari tanaman air seperti kangkung Stadia vegetatif 1 Pemupukan P dan K dilakukan sebelum tanam 2 Menanam bibit yang agak tua (lebih dari 21 hari ) dan jumlah bibit lebih banyak 3 Mengeringkan sawah sampai 7 hari setelah tanam 4 Tidak aplikasi herbisida sampai 7 hari setelah tanam 5 Mengambil keong mas dan memusnahkan 6 Mengumpan dengan menggunakan daun talas dan pepaya 4 / 6

7 Memasang ajir agar siput bertelur pada ajir dan telurnya dimusnahkan 8 Mengambil dan memusnahkan telur siput pada tanaman 9 Aplikasi pestisida anorganik atau nabati seperti saponin dan rerak sebanyak 20 sampai 50 kg/ha yang diaplikasikan sebelum tanam, sebaiknya dilakukan pada caren agar bahan pestisida dapat dihemat. Stadia generatif dan setelah panen 1 Mengambil keong mas dan memusnahkan 2 Menggembalakan itik setelah padi dipanen Penyakit tungro 1 Usahakan tanam serentak minimal 20 ha 2 Gunakan varietas tahan virus tungro atau tahan serangga penular wereng hijau 3 Buat persemaian setelah lahan dibersihkan. Buang tanaman padi yang terinfeksi agar tidak menjadi sumber virus. 4 Tanam Jajar Legowo 5 / 6

5 Kendalikan serangga wereng hijau penular virus dengan insektisida kimiawi yang direkomendasikan bila saat tanaman umur kurang dari sebulan setelah tanam ditemukan 1 tanaman terserang dari 1.000 rumpun tanaman. 6 Sawah jangan dikeringkan. Penyakit Hawar Daun Bakteri (HDB) 1 Gunakan pupuk N tidak berlebih tetapi sesuai kebutuhan tanaman 2 Gunakan varietas tahan 3 Lakukan rotasi tanam. (Taken from: Petunjuk Teknis Lapang PTT Padi Sawah Irigasi Kumpulan Informasi Teknologi Pertanian Tepat Guna Badan Litbang Pertanian 2007 ) (BNH) 6 / 6