KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI

dokumen-dokumen yang mirip
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI

Bersama ini dengan hormat disampaikan tentang perkembangan kegiatan G. Kelud di Kabupaten Kediri, Blitar dan Malang, Provinsi Jawa Timur.

Bersama ini dengan hormat disampaikan tentang perkembangan kegiatan G. Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara.

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI

KEJADIAN GERAKAN TANAH DAN BANJIR BANDANG PADA TANGGAL 20 APRIL 2008 DI KECAMATAN REMBON, KABUPATEN TANA TORAJA, PROVINSI SULAWESI SELATAN

II. PENGAMATAN 2.1. VISUAL

BENCANA GERAKAN TANAH AKIBAT GEMPABUMI JAWA BARAT, 2 SEPTEMBER 2009 DI DESA CIKANGKARENG, KECAMATAN CIBINONG, KABUPATEN CIANJUR, PROVINSI JAWA BARAT

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI

GERAKAN TANAH DI KAMPUNG BOJONGSARI, DESA SEDAPAINGAN, KECAMATAN PANAWANGAN, KABUPATEN CIAMIS, JAWA BARAT

GERAKAN TANAH DAN BANJIR BANDANG DI WILAYAH KECAMATAN TAHUNA DAN SEKITARNYA, KABUPATEN SANGIHE, SULAWESI UTARA

KEMENTRIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI

24 November 2013 : 2780/45/BGL.V/2013

I. Pendahuluan Tanah longsor merupakan sebuah bencana alam, yaitu bergeraknya sebuah massa tanah dan/atau batuan menuruni lereng akibat adanya gaya

POTRET BENCANA BANJIR BANDANG DI WASIOR. Djadja, Agus Solihin, Agus Supriatna Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI

Telepon: , , Faksimili: ,

LANDSLIDE OCCURRENCE, 2004 STRATEGI MITIGASI DAN SIFAT GERAKAN TANAH PENYEBAB BENCANA DI INDONESIA. BENCANA GERAKAN TANAH 2005 dan 2006

IDENTIFIKASI KERUSAKAN AKIBAT BANJIR BANDANG DI BAGIAN HULU SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) LIMAU MANIS ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. lempeng tektonik besar yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia dan Pasifik. Daerah

KEJADIAN BENCANA GERAKAN TANAH TAHUN 2007

LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 15 TAHUN 2011 TANGGAL : 9 SEPTEMBER 2011 PEDOMAN MITIGASI BENCANA GUNUNGAPI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian yang telah penulis kemukakan pada bab

AKU & BUMIKU: BANJIR & LONGSOR

BENCANA GERAKAN TANAH DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yaitu Sub DAS Kayangan. Sub DAS (Daerah Aliran Sungai) Kayangan

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung yang berada dibagian selatan Pulau Sumatera mempunyai alam

IDENTIFIKASI KEJADIAN BANJIR BANDANG KECAMATAN TANGSE KABUPATEN PIDIE, TANGGAL 26 FEBRUARI 2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan

MITIGASI BENCANA TERHADAP BAHAYA LONGSOR (Studi kasus di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Air merupakan kebutuhan vital setiap makhluk hidup. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang rawan terkena bencana geologi,

GERAKAN TANAH DI KABUPATEN KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

MITIGASI BENCANA ALAM II. Tujuan Pembelajaran

Pemeriksaan lokasi bencana gerakan tanah Bagian 1: Tata cara pemeriksaan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. berpotensi rawan terhadap bencana longsoranlahan. Bencana longsorlahan akan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG BENDUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Pasirmunjul, Kabupaten Purwakarta, masuk ke dalam zona

Bab I. Pendahuluan. I Putu Krishna Wijaya 11/324702/PTK/07739 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, terutama Pulau Jawa. Karena Pulau Jawa merupakan bagian dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempengan dunia yaitu Eurasia,

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB IV GEOMORFOLOGI DAN TATA GUNA LAHAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Gambar 1.1 Jalur tektonik di Indonesia (Sumber: Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, 2015)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISA CUACA TERKAIT KEJADIAN TANAH LONGSOR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG BENDUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TANAH LONGSOR; merupakan salah satu bentuk gerakan tanah, suatu produk dari proses gangguan keseimbangan lereng yang menyebabkan bergeraknya massa

Geologi Daerah Perbukitan Rumu, Buton Selatan 19 Tugas Akhir A - Yashinto Sindhu P /

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. alam tidak dapat ditentang begitu pula dengan bencana (Nandi, 2007)

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

Studi Pengaruh Lahar Dingin Pada Pemanfaatan Sumber Air Baku Di Kawasan Rawan Bencana Gunungapi (Studi Kasus: Gunung Semeru)

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bencana alam agar terjamin keselamatan dan kenyamanannya. Beberapa bentuk

GERAKAN TANAH DI CANTILLEVER DAN JALUR JALAN CADAS PANGERAN, SUMEDANG Sumaryono, Sri Hidayati, dan Cecep Sulaeman. Sari

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG BENDUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Seminar Lokakarya Nasional Geografi di IKIP Semarang Tahun

Analisis Hujan Kab. Sumedang dan Garut September 2016

KAJIAN PEMANFAATAN LAHAN PADA DAERAH RAWAN LONGSOR DI KECAMATAN TIKALA KOTA MANADO

Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai.

KATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan manusia dalam menyesuaikan dirinya terhadap lingkungan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

GUBERNUR PAPUA KEPUTUSAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 120 TAHUN 2010 T E N T A N G

Foto 3.21 Singkapan Batupasir Sisipan Batulempung Karbonan pada Lokasi GD-4 di Daerah Gandasoli

KEJADIAN GERAKAN TANAH DI INDONESIA PERIODE APRIL JULI 2010 Y. ARIFIANTI, W.I. RETNONINGTYAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau menurunnya kekuatan geser suatu massa tanah. Dengan kata lain, kekuatan

BAB II Geomorfologi. 1. Zona Dataran Pantai Jakarta,

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

PEDOMAN TEKNIS PEMETAAN ZONA KERENTANAN GERAKAN TANAH

Perancangan Perkuatan Longsoran Badan Jalan Pada Ruas Jalan Sumedang-Cijelag KM Menggunakan Tiang Bor Anna Apriliana

ANALISIS BANJIR BANDANG DI WILAYAH NON ZOM KABUPATEN NAGAN RAYA PROVINSI ACEH

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tanahdengan permeabilitas rendah, muka air tanah dangkal berkisar antara 1

RESUME HASIL KEGIATAN PEMETAAN GEOLOGI TEKNIK PULAU LOMBOK SEKALA 1:

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peta Indeks Rawan Bencana Indonesia Tahun Sumber: bnpb.go.id,

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. atau Badan Nasional Penanggulangan Bencana (2016), bencana tanah longsor

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

1.1. Geologi dan manfaat pemetaan 1.2. Pengetahuan geologi yang diperlukan 1.3. Pemetaan geologi 1.4. Pemetaan geologi permukaan 1.5.

BAB I PENDAHULUAN. Banjir yang melanda beberapa daerah di wilayah Indonesia selalu

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kerentanan longsor yang cukup besar. Meningkatnya intensitas hujan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan Negara kepulauan yang terletak pada pertemuan tiga

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENETAPAN STATUS POTENSI BENCANA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 TUJUAN 1.3 LOKASI PENELITIAN

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

Transkripsi:

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI JALAN DIPONEGORO NO. 57 BANDUNG 40122 JALAN JEND. GATOT SUBROTO KAV. 49 JAKARTA 12950 Telepon: 022-7212834, 5228424, 021-5228371 Faksimile: 022-7216444, 021-5228372 E-mail: geologi@bgl.esdm.go.id Nomor : /45/BGL.V/2017 Agustus 2017 Sifat : Segera Lampiran : 5 (lima) lembar Hal : Tanggapan bencana gerakan tanah dan banjir bandang di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Yang terhormat, 1. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana 2. Gubernur Papua 3. Bupati Mimika Bersama ini kami sampaikan tanggapan bencana banjir bandang di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, berdasarkan informasi Managemen PTFI dan berita dari: 1. http://bisnis.liputan6.com/read/3059630/tambang-freeport-di-tembagapuradihantam-banjir-dan-longsor 2. https://tabloidjubi.com/artikel-8778-satu-korban-banjir-bandangtembagapura-masih-terus-dicari.html 3. https://finance.detik.com/energi/3601975/banjir-bandang-di-tembagapura-1- pekerja-tambang-freeport-hilang pada hari Rabu, 16 Agustus 2017, sebagai berikut : 1. Lokasi dan waktu kejadian Banjir bandang disertai gerakan tanah terjadi di kawasan Freeport Tembagapura, Papua. Gerakan tanah terjadi pada pukul 20.00 WIT di Mile 66-68 dan di Kampung Kimbeli di Banti Dua sekitar pukul 21.10 WIT. Banjir bandang dan gerakan tanah ini terjadi pada hari Selasa, 15 Juli 2017. 2. Dampak dari banjir bandang: Banjir bandang dan gerakan tanah yang terjadi di Kabupaten Mimika mengakibatkan : 1 (satu) orang hilang; Kerusakan jalan, jembatan, jalur air, dan sebagian besar pembangkit yang memasok listrik ke Tembagapura dan Hidden Valley; Terputusnya jalan raya yang menghubungkan Tembagapura hingga Banti Dua.

3. Kondisi daerah bencana : Secara umum topografi di sekitar lokasi gerakan tanah berupa perbukitan dengan ketinggian lebih dari 852 m dpl. Berdasarkan Peta Geologi Lembar Timika, Papua (E. Rusmana, dkk., 1995) batuan penyusun daerah bencana berupa Grup Kembelangan, yang terdiri dari lapis batudebu dan batulumpur karboniferus pada lapisan bawah batupasir kuarsa glaukonitik butiran-halus serta sedikit shale pada lapisan atas, dimana pada bagian atasnya di sebut Formasi Jass terdiri dari batupasir kuarsa dan batulempung karbonatan, dan Formasi Tipuma, yang terdiri dari batulempung dan batupasir. Berdasarkan Peta Prakiraan Wilayah Potensi Terjadi Gerakan Tanah di Provinsi Papua bulan Agustus 2017 (Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi), daerah bencana termasuk zona potensi terjadi gerakan tanah menengah - tinggi artinya daerah tersebut mempunyai potensi menengah hingga tinggi untuk terjadi gerakan tanah. Pada zona ini dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan diatas normal, sedangkan gerakan tanah lama dapat aktif kembali. 4. Faktor penyebab terjadinya longsor dan banjir bandang : Sifat tanah pelapukan yang sarang dan mudah luruh jika terkena air. Curah hujan yang sangat lebat dan dalam waktu cukup lama di bagian hulu, sebelum dan pada saat kejadian banjir bandang. Kemungkinan adanya pembendungan material longsor ke dalam alur sungai. 5. Rekomendasi Teknis: Tidak beraktifitas disekitar lokasi gerakan tanah dan banjir bandang untuk menghindari potensi gerakan tanah susulan. Membersihkan material banjir bandang di daerah permukiman yang terlanda. Masyarakat agar waspada jika mengetahui adanya material longsor yang membendung alur sungai/bendung alam dan agar dilakukan pembobolan bendung alam tersebut secara perlahan. Jika masyarakat mengetahui adanya gejala longsor dan banjir bandang tersebut agar melaporkan kepada aparat pemerintahan setempat dan BPBD Kabupaten.

Tanggapan ini bisa di unduh/ di download di www.vsi.esdm.go.id. Demikian tanggapan ini kami sampaikan dan terima kasih atas perhatiannya. a.n Kepala Badan Geologi Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Ir. Kasbani, M.Sc NIP. 196110301991031001 Tembusan : 1. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral 2. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral 3. Sekretaris Badan Geologi 4. Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi 5. Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Papua 6. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Papua 7. Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Mimika 8. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Mimika

Gambar 1. Peta Lokasi Gerakan Tanah

Gambar 2. Peta Prakiraan Wilayah Potensi Terjadi Gerakan Tanah

TABEL WILAYAH POTENSI TERJADI GERAKAN TANAH DI KABUPATEN MIMIKA PROVINSI PAPUA BULAN AGUSTUS 2017 No Provinsi Kabupaten /Kota Kecamatan Potensi Terjadi Gerakan Tanah 1. Papua Mimika Agimuga Menengah-Tinggi Jila Tinggi Jita Menengah Kualakencana Menengah Mimika Barat Menengah-Tinggi Mimika Barat Jauh Menengah-Tinggi Mimika Barat Tengah Menengah-Tinggi Mimika Baru Menengah Mimika Timur Jauh Menengah Tembagapura Menengah-Tinggi Keterangan : Menengah Tinggi Rendah Daerah yang mempunyai potensi Menengah untuk terjadi Gerakan Tanah. Pada Zona ini dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan. Daerah yang mempunyai potensi Tinggi untuk terjadi Gerakan Tanah. Pada Zona ini dapat terjadi Gerakan Tanah jika curah hujan di atas normal, sedangkan gerakan tanah lama dapat aktif kembali. Daerah yang secara umum jarang terjadi gerakan tanah, kecuali jika mengalami gangguan pada lerengnya, terutama pada tebing sungai.

Rabu 16 Aug 2017, 12:49 WIB Banjir Bandang di Tembagapura, 1 Pekerja Tambang Freeport Hilang Michael Agustinus - detikfinance Jakarta - Banjir bandang di Tembagapura yang terjadi Selasa (15/8/2017) kemarin menyebabkan kerusakan jalan, jembatan, jalur air, dan sebagian besar pembangkit yang memasok listrik ke Tembagapura dan Hidden Valley. Akibat banjir bandang ini, seorang pekerja Puncak Jaya Power (PJP) menghilang. PJP adalah perusahaan pemasok listrik untuk Tambang Grasberg yang dikelola PT Freeport Indonesia. "Satu dari dua karyawan PJP yang berada di pembangkit listrik saat tanah longsor melanda masih belum diketahui keberadaannya. Petugas penyelamat terus melakukan proses pencarian," kata VP Corporate Communication PT Freeport Indonesia, Riza Pratama, kepada detikfinance, Rabu (16/8/2017). Foto: Wilpret Siagian Riza menambahkan, Freeport terus bekerja untuk memastikan keberadaan seluruh karyawan, termasuk mereka yang kemungkinan sedang tidak bekerja. "Mereka telah diimbau untuk sebisa mungkin tidak bepergian baik dengan mobil maupun berjalan kaki hingga pemberitahuan selanjutnya. Laporan perkembangan situasi selanjutnya akan diberikan kepada karyawan," ujarnya.

Foto: Wilpret Siagian Sementara operasi tambang Freeport tetap berjalan karena Ridge Camp dan area di atasnya tidak terkena dampak banjir. Pabrik Pengolahan/Mill akan terus berjalan untuk saat ini. Foto: Wilpret Siagian "Namun karena jalur konsentrat terkena imbas longsor, pengolahan hanya dapat beroperasi sampai tangki penyimpanan penuh atau jalur konsentrat tersebut diperbaiki," kata Riza. "Kami juga mendampingi masyarakat lokal untuk mengatasi situasi di area tinggalnya, serta akan memberikan bantuan jika diperlukan," tutupnya. (mca/wdl)