BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Perlakuan pada suhu ruang (25-28 C) dan suhu 37 C tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan bakteri selulolitik yang diisolasi dari usus rayap kasta pekerja dan prajurit. 2. Perlakuan media dengan konsentrasi Carboxymethyl Cellulose (CMC) cair 1% dan 2% tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan bakteri selulolitik yang diisolasi dari usus rayap kasta pekerja dan prajurit. 3. Terdapat perbedaan pola pertumbuhan pada tiga isolat bakteri selulolitik yang diisolasi dari usus rayap kasta pekerja dan prajurit setelah diberi pengaruh variasi suhu dan konsentrasi Carboxymethyl Cellulose (CMC). B. Saran Berdasarkan hasil penelitian dapat diajukan beberapa saran untuk penelitian selanjutnya, yaitu: 1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh suhu, ph, substrat, dan faktor lain dalam pengukuran aktivitas enzim selulase. 69
70 2. Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh suhu, konsentrasi Carboxymethyl Cellulose (CMC), dan jenis isolat bakteri selulolitik terhadap pertumbuhan bakteri selulolitik dengan batas unit perlakuan yang lebih luas, sehingga pengaruh suhu, konsentrasi Carboxymethyl Cellulose (CMC), dan jenis isolat bakteri selulolitik dapat menunjukkan perbedaan yang lebih nyata. Serta pengendalian faktor-faktor lingkungan lainnya, agar tidak menjadi variabel pengganggu dalam hasil pengukuran dan penghitungan pertumbuhan bakteri.
DAFTAR PUSTAKA Adawiah. 2000. Kinerja Mikroba Simbion Rayap dalam Proses Degradasi Beberapa Jenis Limbah Pertanian. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor Anja Meryandini, et al. 2009. Isolasi Bakteri Selulolitik dan Karakterisasi Enzimnya. Jurnal Makara, Sains (Vol. 13 No. 3). Hlm. 33-38 Anna R. Dan Evy Y. 2010. Uji Aktivitas Selulolitik Aspergillus spp yang diisolasi dari Serat Kelapa Sawit. Seminar Nasional Hasil-hasil Penelitian Teknologi, MIPA, dan Pendidikan Vokasi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta Anonim. 2012. Cellulase. Diakses dari http://en.wikipedia.org/wiki/cellulase. pada tanggal 08 Mei 2012, Pukul 19.00 WIB. Athitya Diah N. Monica. 2007. Studi Aktivitas Selulase dari Lactobacillus collinoides yang Dimurnikan dengan Pengendapan Bertingkat Amonium Sulfat. Skripsi. Malang: Universitas Brawijaya Borror, Donald J., Triplehorn, Charles A., & Jhonson, Norman F. 1992. Pengenalan Pelajaran Serangga. Yogyakarta: UGM Press Chaplin, Martin. 2012. Carboxymethylcellulose (CMC). Diakses dari http://www.lsbu.ac.uk/water/hycmc.html. pada tanggal 09 September 2012, Pukul 20.00 WIB. Eutick, M. I., O Brien, R. W. and Slaytor, M. 1978. Bacteria from the gut of Australian termites. Appll. and Environ. Microbiol. 35 (5): 823-828. Hardjo, S., Indrasti, dan T. Bantacut. 1994. Biokonversi : Pemanfaatan Limbah Industri Pertanian. Depdikbud, Dikti, Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. Bogor : Institut Pertanian Bogor Hari Sumardikan. 2007. Penggunaan Carboxymethylcelllulose (CMC) Terhadap ph, Keasaman, Viskositas, Sineresis, dan Mutu Organoleptik Yogurt Set. Skripsi. Malang: Universitas Brawijaya 71
72 Holt, et. al. 1994. Bergey s Manual of Determinative Bacteriology Ninth Edition. United States of America: Williams & Wilkins I. B. G. Darmayasa. 2008. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Pendegradasi Lipid (Lemak) pada Beberapa Tempat Pembuangan Limbah dan Estuarin DAM Denpasar. Jurnal Bumi Lestari (Vol. 8 No. 2). Hlm. 122-127 Khairil Anwar Syam. 2008. Optimasi Produksi dan Aktivitas Enzim Selulase dari Mikrob Selulolitik Asal Rayap. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor Lehninger, Albert L. 1982. Dasar-dasar Biokimia Jilid 1. Jakarta: Erlangga M. Edy Shofiyanto. 2008. Hidrolisis Tongkol Jagung oleh Bakteri Selulolitik untuk Produksi Bioetanol dalam Kultur Campuran. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor Meilani Tri R. D. 2012. Keanekaragaman Bakteri Selulolitik dari Usus rayap Kasta Pekerja dan Prajurit. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta Novianto. 2009. Kombinasi Isolat Bakteri Simbion Rayap dengan Isolat Bakteri Simbion Rumen dalam Meningkatkan Nilai Guna Pakan Sumber Serat. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor Pelczar, Jr. Michael J. dan Chan, E. C. S. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi 1. Jakarta: UI Press Ramasamy, K. And H. Verachtert. 1980. Localisation of Cellulase Components in Pseudomonas sp Isolated from Activated Sludge. Journal of General Microbiology, 117: 181-191. Ronny Martien. 2000. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Selulolitik serta Kemampuannya dalam Memproduksi Enzim Selulase dengan Waktu Inkubasi yang Berbeda dari Hutan Mangrove Tegakan Rhizospora sp di Desa Kemujan, Karimun Jawa. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro Schlegel, Hans. G. 1994. Mikrobiologi Umum Edisi Ke enam. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
73 Sri Sumarsih. 2003. Mikrobiologi Dasar. Yogyakarta: UPN Veteran Yogyakarta Stanier, Roger Y., Adelberg, Edward A., & Ingraham, Jhon L. 1984. Dunia Mikrobe II. Jakarta: Bhratara Karya Aksara Sylvia T. Pratiwi. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Jakarta: Erlangga Tarumingkeng, Rudy C. 2001. Biologi dan Perilaku Rayap. Bogor: Pusat Studi Ilmu Hayati IPB Tjahjadi Purwoko. 2007. Fisiologi Mikroba. Jakarta: Bumi Aksara Tresnawati Purwadaria, et. al. 2003. Identification and Evaluation of Fiber Hydrolytic Enzymes in The Extract of Termites (Glyptotermes montanus) for Poultry Feed Application. Indonesian Journal of Agricultural Science. Hlm. 40-47