BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Satori

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

commit to user 32 BAB III METODE PENELITAN

DAFTAR ISI. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Purworejo Km. 5, yang terletak di Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan penelitian deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2014:4)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Yaumil Sitta Achir, Budi Usodo, Rubono Setiawan* Prodi Pendidikan Matematika, FKIP, UNS, Surakarta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Alvi Chusna Zahara 1), Ratri Candra Hastari 2), HM. Farid Ma ruf 3)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama

DESKRKIPSI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Selain itu, Fraenkel dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. konflik dan cara penyelesain dari konflik tersebut. Masalah ini sudah berkalikali

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang implementasi pendidikan multikultural pada anak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian adalah cara yang secara sistematis dapat

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang dilakukan adalah deskriptif. Dikatakan demikian karena penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. menggambarkan lebih jauh mengenai proses strategi komunikasi

Scaffolding untuk Mengatasi Kesalahan Menyelesaikan Soal Cerita Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian,

BAB III. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan ini berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku,

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. penalaran adaptif siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika materi

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian studi kasus dan metode analisis deskriptif. Penelitian ini bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang berlandaskan pada filsafah positivisme, digunakan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah, Peneliti sebagai instrument pertama, bersifat deskriptif, lebih

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Hal ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bogdan Dan Taylor (Andi Prastowo, 2011: 22) menyatakan metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Setiap karya ilmiah yang dibuat disesuaikan dengan metodologi penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini pada kelas X A semester genap tahun ajaran 2014/2015.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ganda; kedua, menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, dan perilaku yang dapat diamati.

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MELAKUKAN OPERASI ALJABAR. Arini Fardianasari ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. ini desainnya termasuk jenis penelitian kualitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Universitas Negeri Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode studi deskriptif analitis, dimana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu enam bulan ini diharapkan dapat dimaksimalkan peneliti dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Isaac & Michael

BAB III RANCANGAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Istilah penelitian kualitatif menurut Kirk dan Miller (1986:9) pada

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul

ARTIKEL ANALISIS KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF MATERI BANGUN DATAR SEGIEMPAT

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 16 Surakarta yang beralamatkan di Jalan Kolonel Sutarto No.188 Surakarta. Adapun pemilihan tempat penelitian ini didasarkan pada hal-hal berikut : 1. Sekolah memiliki data dan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti untuk melakukan penelitian ini. 2. Belum pernah ada penelitian sejenis di sekolah tersebut. 3. Lokasi tempat penelitian dekat dengan rumah kos tempat peneliti tinggal sehingga dapat memudahkan kolaborasi antara peneliti dengan kepala sekolah, guru-guru, serta peserta didik. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016. Adapun waktu penelitian dibagi ke dalam tiga tahap sebagai berikut: a. Tahap perencanaan 1) Bulan Agustus Oktober 2015 Penentuan masalah dan penyusunan proposal penelitian 2) Bulan Oktober Nopember 2015 Pencarian ijin untuk penelitian dan penyusunan instrumen penelitian b. Tahap pelaksanaan Tahap pelaksanaan meliputi: melakukan penelitian pendahuluan, menyusun dan memvalidasi instrument bantu penelitian, melaksanakan tes Group Embedded Figures Test (GEFT), memilih subjek penelitian, dan melakukan wawancara untuk mengukur tingkat kemampuan 29

30 komunikasi matematis kepada subjek penelitian. Tahap ini dilaksanakan pada bulan Nopember 2015 Februari 2016. c. Tahap Pengolahan Data dan Penyusunan Laporan Tahap pengolahan dan penyusunan data ini meliputi: menganalisis data, menyimpulkan hasil analisis kemampuan komunikasi matematis siswa pada masing-masing tipe gaya kognitif, menyusun laporan penelitian, dan ujian skripsi. Tahap ini dilaksanakan pada bulan Februari April 2016. B. Metode dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Moleong (2012: 6) merupakan penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian (misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain) secara holistic (utuh) dan dengan cara deskripsi (dalam bentuk kata-kata dan bahasa) pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Menurut Bogdan dan Biklen dalam Sugiyono (2011: 21), karakteristik dari penelitian kualitatif adalah (1) dilakukan pada kondisi yang alamiah, langsung ke sumber data dan peneliti adalah instrumen utama, (2) lebih bersifat deskriptif, (3) lebih menekankan pada proses daripada produk atau outcome, (4) melakukan analisis data secara induktif, dan (5) lebih menekankan makna (data dibalik yang teramati). Pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif Seperti yang dikemukakan Moleong (2012), penelitian deskriptif kualitatif yaitu suatu penelitian yang berusaha menggambarkan keadaan yang sebenarnya di lapangan dengan metode kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VIII SMP Negeri 16 Surakarta dalam penyelesaian masalah soal cerita pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) yang ditinjau dari gaya kognitifnya. Sehingga penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif kualitatif.

31 C. Data dan Sumber Data 1. Data Data utama pada penelitian ini berupa hasil pekerjaan siswa dalam pemecahan masalah matematika pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) secara tertulis dan hasil wawancara siswa dalam mengkomunikasikan hasil pekerjaannya. Sedangkan data pendukung pada penelitian ini berupa hasil Ujian Tengah Semester ganjil sebagai pedoman untuk mengetahui kemampuan awal siswa serta dokumentasi-dokumentasi yang berkaitan dengan tes gaya kognitif dan kegiatan wawancara berbasis tugas. 2. Sumber Data Menurut Lofland dalam Moleong (2012: 157) sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Dalam penelitian ini, sumber data utama yang diperoleh dari siswasiwa yang menjadi subjek penelitian saat melakukan wawancara berbasis tugas, yakni siswa kelas VIII B SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran 20152016. Sedangkan, sumber data pendukung diperoleh dari Ujian Tengah Semester ganjil siswa kelas VIII B SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016, kegiatan wawancara berbasis tugas serta hasil pengisian angket gaya kognitif. D. Teknik Pengambilan Subjek Penelitian Pada penelitian ini digunakan teknik purposive sampling (teknik sampel bertujuan). Menurut Sugiyono (2011, 217-218) purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Teknik purposive sampling digunakan dalam penelitian ini karena peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu di dalam pengambilan sampel.

32 Subjek penelitian diambil dari siswa kelas VIII SMP Negeri 16 Surakarta pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016. Siswa yang dipilih adalah 2 siswa yang memiliki gaya kognitif Strongly Field Dependence (FD kuat) dan 2 siswa yang memiliki gaya kognitif Strongly Field Independence (FI kuat) serta memiliki kemampuan awal yang sama untuk masing-masing gaya kognitif. Adapun prosedur pemilihan subjek penelitian sesuai dengan gaya kognitif masing-masing siswa sebagai berikut: 1. Menyiapkan tes gaya kognitif Dalam penelitian ini, digunakan tes GEFT sebagai alat untuk mengukur gaya kognitif siswa. GEFT pertama kali dibuat oleh Witkin (1950) dengan nilai reliabilitas sebesar 0.82. Kemudian GEFT dialihbahasakan dalam berbagai bahasa termasuk Bahasa Indonesia. Peneliti menggunakan tes GEFT yang sebelumnya telah digunakan oleh peneliti lain (Nugroho, 2015). GEFT terdiri dari tiga tahapan dengan total waktu mengerjakan 15 menit. Tahap pertama sebagai latihan terdiri dari 7 soal, tahap kedua dan ketiga sebagai penilaian yang masing-masing terdiri dari 9 soal. Berdasarkan pendapat Jeff Q Bostic (1988: 191) pengelompokkan gaya kognitif dilakukan dengan penskoran sesuai kriteria yang dapat dilihat pada Tabel 2.1. 2. Pengujian tes GEFT Tes GEFT diujikan kepada siswa SMP Kelas VIII B. Pemilihan siswa SMP kelas VIII B dengan alasan sebagai berikut: a. Siswa tersebut telah memperoleh pembelajaran materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV), b. Siswa tersebut dimungkinkan dapat mengomunikasikan pemikirannya secara tertulis sehingga eksplorasi kemampuan komunikasi matematis dapat diketahui. Dari hasil uji tes GEFT, dipilih siswa yang memiliki kecenderungan terkuat untuk masing-masing tipe gaya kognitif FD dan FI. Penilaian dan pengelompokkan tipe gaya kognitif berdasarkan kriteria

33 pengelompokkan gaya kognitif pada Tabel 2.1. Teknik pemilihan subjek dicari sesuai dengan kriteria. Adapun kriteria tersebut sebagai berikut : a. Siswa tersebut dapat mengomunikasikan idenya secara tertulis. b. Siswa tersebut memiliki kemampuan awal yang sama untuk masingmasing tipe gaya kognitif. Siswa yang sesuai dengan kriteria di atas diperoleh berdasarkan informasi guru matematika kelas VIII. Banyak subjek yang dipilih untuk setiap gaya kognitif dibatasi 2 siswa dari masing-masing tipe gaya kognitif. Sehingga, subjek yang dibutuhkan pada penelitian ini sebanyak 4 siswa yaitu 2 siswa dengan gaya kognitif FD Kuat dan 2 siswa dengan gaya kognitif FI Kuat. E. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode angket dan metode wawancara berbasis tugas. 1. Metode Tes Menurut Budiyono (2015: 44) metode tes adalah cara pengumpulan data yang menghadapkan sejumlah pertanyaan-pertanyaan atau suruhan-suruhan kepada subjek penelitian. a. Tes Gaya Kognitif Pada penelitian ini, akan digunakan tes Group Embedded Figure Test (GEFT) yang diadopsi dari Witkin et al.(1977) untuk membedakan gaya kognitif siswa yaitu Field Independent (FI) dan Field Dependent (FD). Pengumpulan data pada tes ini dilakukan dengan cara menghitung jawaban benar dan jawaban salah pada setiap siswa. Jika siswa menjawab benar maka diberi skor 1 dan jika salah diberi skor 0. Witkin et al. dalam Jeff Q. Bostic (1998: 87) menyebutkan koefisien reliabilitas tes dari GEFT yaitu 0.82 yang diberikan pada siswa laki-laki dan perempuan. Sehingga pada penelitian ini tidak perlu dilakukan uji reliabilitas. b. Tes Pemecahan Masalah

34 Pada penelitian ini, salah satu pengumpulan data yang utama adalah tes berupa tugas pemecahan masalah. Tujuan dari tes ini adalah untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis siswa dalam pemecahan masalah SPLDV. 2. Metode Wawancara Berbasis Tugas Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh kedua belah pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) dengan memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2012: 186). Pada penelitian ini, pengumpulan data utama yang lainnya adalah wawancara berbasis tugas. Wawancara ini dipilih karena memungkinkan peneliti mendapatkan data yang lebih banyak dan mendalam untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis siswa. Pada saat wawancara, peneliti memberikan lembar tugas pemecahan masalah kepada subjek penelitian, kemudian peneliti meminta subjek untuk menjawab permasalahan yang diberikan pada lembar jawab, lalu peneliti meminta subjek untuk menjelaskan proses pemecahan masalahnya secara lisan. Adapun instrumen bantu yang digunakan saat wawancara berupa lembar tugas pemecahan masalah serta pedoman wawancara, yang dijelaskan sebagai berikut: a. Lembar tugas pemecahan masalah Lembar tugas pemecahan masalah disusun berdasarkan kompetensi dasar matematika SMP kelas VIII semester ganjil. Lembar tugas pemecahan masalah matematika dikembangkan dalam bentuk soal cerita pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) yang mana masalah tersebut berbentuk soal uraian (essay). Tugas pemecahan masalah terdiri dari dua tahap, yaitu tugas pemecahan masalah I dan tugas pemecahan masalah II, dengan alasan dapat diperoleh data penelitian yang valid, yaitu dengan membandingkan hasil tugas pemecahan masalah I pada pengambilan

35 data pertama dan hasil tugas pemecahan masalah II pada pengambilan data kedua. Langkah penyusunan lembar pemecahan masalah matematika pada materi SPLDV ini dilakukan sebagai berikut: 1. Menyusun soal-soal pemecahan masalah dengan memperhatikan: a) Kompetensi dasar siswa kelas VIII semester ganjil pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) b) Indikator kemampuan siswa dalam mengkomunikasikan pemecahan masalah. 2. Melakukan validasi lembar tugas pemecahan masalah 3. Melakukan revisi bila diperlukan. b. Pedoman Wawancara Pedoman wawancara disusun untuk mempermudah peneliti dalam melakukan proses wawancara sehingga peneliti mempunyai pedoman mengenai pertanyaan apa saja yang seharusnya diajukan kepada subjek penelitian saat melakukan wawancara. Adapun langkahlangkah penyusunan pedoman wawancara adalah sebagai berikut: 1. Menyusun tujuan wawancara 2. Menyusun langkah-langkah pada saat melakukan wawancara. F. Teknik Uji Validitas Data Dalam suatu penelitian perlu diketahui kesahihan (validitas) dari data yang disajikan. Dengan diketahuinya kesahihan dari data yang diberikan, penelitian tersebut akan lebih dapat dipertanggung jawabkan hasilnya. Dalam penelitian kualitatif, kesahihan data dapat diuji melalui triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong, 2012: 330). Adapun macam-macam triangulasi yakni triangulasi data, waktu, metodologi, dan peneliti. Pada penelitian ini, teknik yang digunakan adalah teknik triangulasi waktu. Menurut Sugiyono (2011: 374), waktu sering mempengaruhi kredibilitas dengan cara melakukan

36 pengecekan melalui wawancara, observasi, atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Pada penelitian ini, peneliti melakukan wawancara berbasis tugas sebanyak dua kali dengan hari yang berbeda. Diharapkan dengan hal ini peneliti mendapat hasil yang shahih mengenai kemampuan komunikasi matematis siswa dalam pemecahan masalah matematika pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) pada masing-masing gaya kognitif. G. Teknik Analisis Data Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorgansasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceriterakan kepada orang lain (Bogdan & Biklen dalam Moleong, 2012: 248). Analisis data dari hasil tes GEFT dilakukan dengan langkah-langkah berikut: 1. Setelah siswa diberi tes GEFT, siswa dianalisis tipe-tipe gaya kognitifnya berdasarkan skor yang mereka peroleh pada jawaban test GEFT mereka. 2. Siswa dengan gaya FD dan FI dianalisis kemampuan awalnya berdasarkan hasil UTS matematika mereka. 3. Pada setiap kelompok, diambil 2 subjek wawancara yang nantinya akan dites kemampuan komunikasi matematikanya. 4. Menganalisis hasil wawancara dengan menggunakan langkah-langkah berikut: a. Melakukan reduksi data Reduksi data merupakan bagian dari proses analisis yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal-hal yang tidak penting, menggolongkan data, dan mengatur data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data.

37 Data yang diperoleh dari dari wawancara disajikan secara tertulis dengan langkah-langkah berikut: 1) Mentranskrip semua hasil wawancara 2) Memutar berulang-ulang hasil wawancara agar dapat ditulis dengan tepat apa yang diucapkan oleh subjek penelitian 3) Memeriksa ulang kebenaran hasil transkrip wawancara dengan mendengarkan kembali percakapan pada saat wawancara. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kesalahan dalah penulisan transkrip. b. Menyajikan data Penyajian data merupakan proses pengorganisasian informasi berupa kalimat yang disusun secara logis dan sistematis. c. Menarik kesimpulan Berdasarkan analisis data, setelah itu dilakkukan penarikan kesimpulan tentang kemampuan komunikasi matematis siswa untuk setiap soal dengan gaya FD dan FI dalam pemecahan masalah matematika materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV). 5. Menentukan tingkat kemampuan komunikasi matematis siswa dalam pemecahan masalah matematika. H. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian merupakan serangkaian langkah-langkah secara urut dari awal hingga akhir yang dilakukan dalam penelitian. Dalam penelitian ini ada empat tahapan prosedur yang dilakukan, yakni : 1. Tahap pra-lapangan Pada tahap pra-lapangan, hal-hal yang penulis lakukan pada penelitian ini adalah : a. Observasi untuk menentukan masalah b. Penyusunan proposal penelitian c. Permohononan ijin penelitian kepada lembaga terkait

38 Dalam hal ini, peneliti mengurus permohonan ijin ke SMP Negeri 16 Surakarta sebagai tempat penelitian. d. Penyusunan instrumen penelitian Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini berupa tugas pemecahan masalah pada materi SPLDV, pedoman wawancara, dan angket gaya kognitif. Adapun langkah-langkah yang dilakukan saat penyusunan instrumen sebagai berikut: 1) Menyusun tes pengelompokkan gaya kognitif, melakukan konsultasi instrumen mengenai tes tersebut kepada pembimbing. 2) Menyusun tugas pemecahan masalah yang merupakan persoalan cerita yang berkaitan dengan masalah pada kehidupan sehari-hari pada materi SPLDV, melakukan konsultasi mengenai instrumen tugas pemecahan masalah pada pembimbing, serta melakukan uji validitas isi soal tes yang telah dibuat dengan bantuan validator. 3) Menyusun pedoman wawancara, melakukan konsultasi instrumen pada pembimbing, serta melakukan uji validasi dengan bantuan validator. 2. Tahap Pekerjaan Lapangan Pada tahap pekerjaan lapangan, hal-hal yang penulis lakukan pada penelitian ini adalah a. Melakukan tes gaya kognitif pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 16 Surakarta. b. Melakukan analisis tes gaya kognitif, kemudian mengelompokkan siswa berdasarkan gaya kognitifnya. c. Menentukan subjek wawancara yaitu memilih masing-masing dua siswa dari gaya kognitif FI kuat dan FD kuat. d. Melakukan wawancara berbasis tugas pada siswa yang menjadi subjek penelitian untuk masing-masing kategori gaya kognitif. e. Validasi data dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi waktu, yaitu dengan membandingkan data hasil wawancara berbasis tugas 1 dan wawancara berbais tugas 2.

39 3. Tahap Analisis data Pada tahap analisis data, hal-hal yang peneliti lakukan pada penelitian ini adalah a. Melakukan reduksi data b. Menyajikan data c. Menarik kesimpulan 4. Tahap Penyusunan Laporan Penelitian