ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA DI SMP AL QOLAM GEMOLONG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI

REALISASI BENTUK TINDAK TUTUR DIREKTIF MENYURUH DAN MENASIHATI GURU-MURID DI KALANGAN ANDIK TK DI KECAMATAN SRAGEN WETAN. Naskah Publikasi Ilmiah

PERWUJUDAN TINDAK KESANTUNAN PRAGMATIK TUTURAN IMPERATIF GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS XI SMK NEGERI 8 SURAKARTA

BENTUK DAN FUNGSI TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM PROSES PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA. Diajukan Oleh: SEPTIN ARIYANI A

TINDAK TUTUR GURU DAN SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DAN IMPLIKASINYA

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU BAHASA INDONESIA KELAS VII B SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA DALAM PROSES PEMBELAJARAN

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU BAHASA INDONESIA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 TANJUNGPINANG

TINDAK TUTUR GURU DI DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR BAHASA INDONESIA KELAS VIII SMP N 27 PADANG (KAJIAN PRAGMATIK) ABSTRACT

JENIS KALIMAT IMPERATIF PADA TUTURAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SMK N 1 SAWIT KABUPATEN BOYOLALI

Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA INTERAKSI PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA KELAS 1 SD TAHUN AJARAN 2011/2012

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh RASMIAYU FENDIANSYAH NIM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

ANALISIS TINDAK TUTUR PEDAGANG DI STASIUN BALAPAN SOLO NASKAH PUBLIKASI

TINDAK TUTUR DALAM DIALOG DRAMA KISAH CINTA 40 MENIT KARYA DIDI ARSANDI

TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA IKLAN SEPEDA MOTOR DI BOYOLALI. Naskah Publikasi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

TINDAK TUTUR ILOKUSI DIREKTIF PADA TUTURAN KHOTBAH SALAT JUMAT DI LINGKUNGAN MASJID KOTA SUKOHARJO

Artikel Publikasi KESANTUNAN DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI NONFORMAL DI KALANGAN MAHASISWA PERGURUAN TINGGI SWASTA SE-RAYON SURAKARTA

TUTURAN RESPONSIF SISWA TERHADAP TUTURAN DIREKTIF GURU DALAM WACANA INTERAKSI KELAS DI SMA NEGERI 1 BATU

TINDAK KESANTUNAN KOMISIF PADA IKLAN KENDARAAN BERMOTOR DI WILAYAH SURAKARTA. Naskah Publikasi

TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA PERCAKAPAN PARA TOKOH OPERA VAN JAVA DI TRANS7. Naskah Publikasi Ilmiah

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM BAHASA IKLAN KAMPANYE CALON ANGGOTA LEGISLATIF TAHUN 2014 DI BOYOLALI

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM SLOGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA. Naskah Publikasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tindak tutur dapat dikatakan sebagai suatu tuturan saat seseorang

PERGESERAN TINDAK KESANTUNAN DIREKTIF SISWA DALAM MENYAPA GURU DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI TK NUSA INDAH BANUARAN PADANG

BAB I PENDAHULUAN. dengan usia pada tiap-tiap tingkatnya. Siswa usia TK diajarkan mengenal

ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT PERINTAH GURU DALAM PROSES KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR DI SD NEGERI 09 PANGGANG, KABUPATEN JEPARA

TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM WACANA KELAS (KAJIAN MIKROETNOGRAFI TERHADAP BAHASA GURU)

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER

TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM NOVEL LELAKI YANG MENGGENGGAM AYAT-AYAT TUHAN KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY E JURNAL ILMIAH

REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMOHON DALAM SURAT IZIN SISWA DI KABUPATEN KARANGANYAR

REALISASI TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF GURU DAN ANAK DIDIK DI TK 02 JATIWARNO, KECAMATAN JATIPURO, KABUPATEN KARANGANNYAR NASKAH PUBLIKASI

BENTUK DAN FUNGSI TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM PROSES PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM PEMBELAJARAN OLAHRAGA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 KABUPATEN KERINCI PROVINSI JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antarpesona dan memelihara hubungan sosial. Tujuan percakapan bukan

BENTUK DAN STRATEGI PENOLAKAN MELAKSANAKAN TUGAS-TUGAS PEMBELAJARAN DI KALANGAN PESERTA DIDIK SMA DAN SMK SEKABUPATEN REMBANG

KESANTUNAN TUTURAN SISWA KEPADA GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VII 8 SMP NEGERI 27 PADANG ABSTRACT

Oleh: MELATI PUTRI UTAMI A

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi dua sarana,

BAB I PENDAHULUAN. situasi tutur. Hal ini sejalan dengan pendapat Yule (2006: 82) yang. menyatakan bahwa tindak tutur adalah tindakan-tindakan yang

KESANTUNAN BERBAHASA GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SMA NEGERI 2 LINTAU BUO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tulis dalam berkomunikasi. Menurut Arifin (2000: 3), dalam wacana lisan,

REALISASI TINDAK TUTUR KOMISIF CALON GUBERNUR DKI JAKARTA PADA BERITA ONLINE DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PIDATO DI SMP

TUTURAN EKSPRESIF PADA PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA DI BEBERAPA SD NEGERI KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

TINDAK TUTUR KOMISIF PADA WACANA KAMPANYE TERBUKA DI KALANGAN BAKAL CALON KEPALA DESA DI KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU TAMAN KANAK-KANAK DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR TK AISYIYAH 29 PADANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa berfungsi

REPRESENTASI KERAGAMAN DIREKTIF DALAM WACANA PERKULIAHAN PADA PROGRAM MAGISTER BAHASA INDONESIA PASCASARJANA BUMI TADULAKO PALU

Oleh: Endah Yuli Kurniawati FakultasKeguruandanIlmuPendidikan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar

BENTUK DAN POSISI TINDAK PERSUASIF DALAM WACANA SPANDUK DI LINGKUNGAN PEMERINTAHAN KOTA SURAKARTA: KAJIAN PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI

Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM WACANA NOVEL TRILOGI KARYA AGUSTINUS WIBOWO

ANALISIS TINDAK TUTUR ILOKUSI DIREKTIF PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI DESA BABADAN, PAGENTAN, BANJARNEGARA 2016 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Tindak tutur merupakan tind yang dilakukan oleh penutur terhadap

BAB I PENDAHULUAN. yaitu bahasa tulis dan bahasa lisan. Bahasa lisan dan bahasa tulis salah satu

BAB II KERANGKA TEORI. ini, yang berkaitan dengan: (1) pengertian pragmatik; (2) tindak tutur; (3) klasifikasi

TINDAK TUTUR PERLOKUSI GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS XI SMK NEGERI 1 SAWIT BOYOLALI

Majidi Rahmi. Abstract. Abstrak. SMPN 6 Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Mereka saling berinteraksi dengan orang di sekitarnya maupun

Analisis Tindak Tutur Bahasa Jawa di Pasar Sampang Kecamatan Sampang Kabupaten Cilacap

Tindak tutur ilokusi novel Surga Yang Tidak Dirindukan karya Asma Nadia (kajian pragmatik)

PERGESERAN TINDAK KESANTUNAN DIREKTIF SISWA DALAM MENYAPA GURU DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA

BAB I PENDAHULUAN. karena bahasa merupakan sistem suara, kata-kata serta pola yang digunakan oleh

TUTUR PUJIAN GURU DALAM INTERAKSI PEMBELAJARAN DI KELAS

TINDAK TUTUR LANGSUNG LITERAL DAN TIDAK LANGSUNG LITERAL PADA PROSES PEMBELAJARAN MICRO TEACHING

TINDAK TUTUR PERLOKUSI GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS XI SMK NEGERI 1 SAWIT BOYOLALI

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP UNTIRTA 2017 ISBN

TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPRESIF GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA ANAK TUNAGRAHITA KELAS X SLB NEGERI 1 PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN. bahasa tulis salah satu fungsinya adalah untuk berkomunikasi. Bahasa tulis dapat

KALIMAT IMPERATIF DALAM BAHASA LISAN MASYARAKAT DESA SOMOPURO KECAMATAN GIRIMARTO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

Artikel Publikasi KESANTUNAN DIREKTIF DALAM PELAYANAN MASYARAKAT UMUM: STUDI KASUS DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN POLSEK SERENGAN

TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN KOMISIF PADA LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DI SMP NEGERI 2 COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI

KESANTUNAN MENOLAK DALAM INTERAKSI DI KALANGAN MAHASISWA DI SURAKARTA

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU BAHASA INDONESIA DAN RESPON SISWA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI KELAS IX SMP NEGERI 26 PADANG

TINDAK TUTUR IMBAUAN DAN LARANGAN PADA WACANA PERSUASI DI TEMPAT-TEMPAT KOS DAERAH KAMPUS

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.

Tindak Tutur Direktif Guru Perempuan dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI SMA

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU TAMAN KANAK-KANAK DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI TK AISYIYAH DESA KASEGERAN KECAMATAN CILONGOK KABUPATEN BANYUMAS

ABSTRACT Keywords: rhetoric interpersonal, pragmatic, speech act, lecture, students ABSTRAK

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM BAHASA IKLAN KAMPANYE CALON ANGGOTA LEGISLATIF TAHUN 2014 DI BOYOLALI

ANALISIS TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM NOVEL HAFALAN SHALAT DELISA KARYA TERE LIYE ARTIKEL E-JOURNAL ELFI SURIANI NIM

Pena. Vol 5 No.2 Desember 2015 ISSN

REALISASI TINDAK KESANTUNAN KOMISIF DI KALANGAN MASYARAKAT PEDAGANG PASAR TRADISIONAL NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS FUNGSI TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA DONGENG ANAK KARYA LIA HERLIANA

KESANTUNAN DALAM INTERAKSI PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA DI SMP NEGERI 21 BANDARLAMPUNG. Oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia, karena melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. pokok di dalam pragmatik. Tindak tutur merupakan dasar bagi analisis topik-topik

FUNGSI TINDAK TUTUR ILOKUSI EKSPRESIF PADA TUTURAN TOKOH DALAM NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN 2 KARYA ASMA NADIA

TINJAUAN PRAGMATIK TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM SCRIP ADA APA DENGAN CINTA? KARYA RUDI SOEDJARWO

TINDAK TUTUR ILOKUSI USTAZ YUSUF MANSUR DALAM ACARA WISATA HATI DI STASIUN TELEVISI ANTV

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI MTs RIADHUS SHOLIHIN KOTO BARU KABUPATEN SIJUNJUNG

Bentuk Tuturan Imperatif Bahasa Indonesia dalam Interaksi Guru-Siswa di SMP Negeri 1 Sumenep

TINDAK TUTUR GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS XII SMK NEGERI 1 NARMADA. Munawir Guru SMK Negeri 1 Narmada

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai

ANALISIS WACANA PERSUASIF DALAM SPANDUK YANG TERDAPAT DI WILAYAH KABUPATEN WONOGIRI

Transkripsi:

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA DI SMP AL QOLAM GEMOLONG PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Sastra I pada Jurusan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh: Dian TyasAdiKusuma A310120043 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

Naskah Publikasi i 2

ii 1

1

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA DI SMP AL QOLAM GEMOLONG Dian Tyas Adi Kusuma, Andi Haris Prabawa Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta diantyasak@gmail.com ABSTRAK Penggunaan bahasa Indonesia di kalangan sekolah dalam proses pembelajaran merupakan ragam bahasa lisan yang memiliki gaya tuturan khas, yang memiliki maksud tertentu tergantung konteks tuturan itu sendiri. Penelitian ini memiliki dua tujuan yang dicapai. (1) Mendeskripsikan bagaimana bentuk tuturan direktif guru dan siswa dalam pembelajaran yang berlatar belakang budaya jawa di SMP AL Qolam Gemolong. (2) Mendiskripsikan strategi bentuk tuturan direktif guru dan siswa dalam pembelajaran yang berlatar belakang budaya jawa di SMP AL Qolam Gemolong. Jenis penelitian ini bersifat diskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan data bentuk tuturan direktif. Adapun sumber data yang digunakan oleh peneliti yaitu hasil rekaman dalam kegiatan pembelajaran guru dan siswa saat berkomunikasi, sedangkan nara sumber yang digunakan dalam penelitian ini adalah guru dan siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik bebas libat cakap, teknik simak, teknik rekam dan teknik catat. Dalam penelitian ini menggunakan trianggulasi sumber. Data dalam penelitian ini menggunakan metode padan intralingual. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan: 1) bentuk tuturan direktif guru dan siswa yang berupa direktif meminta, memohon, menekan, mengundang, mengajak, menyuruh, menyarankan, menyelidik, bertanya, mengintrogasi, memesan, 2) strategi tuturan direktif guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia yang berlatar budaya jawa di SMP AL Qolam Gemolong, berupa strategi tindak tutur langsung dan tindak tutur tidak langsung. Kata kunci: direktif, strategi tutur ABSTRACT The use of Indonesian among schools in the learning process is the diversity of languages spoken utterances which have a distinctive style, which has a specific purpose depending on the context of the speech itself. This study has two objectives to be achieved. (1) Describe how the shape of speech directive teachers and students in the classroom learning backgrounds Javanese culture in junior AL Qolam Gemolong. (2) Describe the strategy forms of speech directive teachers and students in learn cultural backgrounds of Java in SMP AL Qolam Gemolong. This research is qualitative descriptive. This study uses the findings form directive speech. The source 1

of the findings are used by the researchers that the recordings in learning activities teachers and students when communicating, while the sources used in this study were teachers and students. Findings collection techniques used in this research is the free technique involved a conversation, see the techniques, recording techniques and technical notes. In this study using triangulation sources. The findings in this study using intralingual match. The results in this study indicate: 1) the form of speech directive teachers and students in the form of a directive asking, pleading, pressing, inviting, encouraging, ordering, suggesting, probing, questioning, interrogating, ordering, 2) strategy speech directive teachers and students in learning activities Indonesian set in Javanese culture in the junior AL Qolam Gemolong, in the form of speech act strategies direct and indirect speech acts. Keywords: directive, the strategy says 1. Pendahuluan Menurut Yule (2006: 83) menjelaskan bahwa tindak tutur ialah tindakan yang ditampilkan dengan menghasilkan suatu tuturan akan mengandung tindak yang saling berhubungan. Menurut Searle (dalam Nadar, 2009: 14) mengemukakan bahwa selain hipotesa bahwa setiap tuturan mengandung tindakan, juga membagi tindak tutur menjadi tiga macam tindakan yang berbeda, yaitu lokusioner utterance act atau locutionary act, tindak ilokusioner illocutionary act dan tindak perlokusioner perlocutionary act. Tindak ilokusioner merupakan bagian sentral dalam kajian tindak tutur dibagi menjadi lima yaitu: 1) representetatives representatif, 2) directives direktif, 3) commisives komisif, 4) expressives ekpresif 5) declarations deklarasi. Kalimat direktif banyak kita jumpai di kehidupan sehari-hari, terutama dalam dunia pendidikan. Biasanya dalam bahasa Indonesia untuk menyuruh, seserorang menggunakan kata (penanda) direktif, misalnya tolong, ayo, coba, silahkan dan berbagai macam tuturan penanda direktif lainnya. Fenomena tuturan direktif sangat sering digunakan dalam kegiatan pembelajaran. seperti halnya seorang guru dalam mengundang seorang siswa untuk ke depan kelas mas coba ke sini bawa tugasmu. Tuturan tersebut mengandung makna pragmatik direktif suruhan uang ditandai dengan penanda direktif ke sini. Salah satu contoh pemakaian wujud pragmatik direktif dalam kehidupan sehari-hari dapat ditemukan dalam kegiatan pembelajaran di lingkungan SMP. Dalam kegiatan pembelajaran di lingkungan SMP AL Qolam terdapat tuturan yang mengandung bentuk tuturan pragmatik direktif. Tuturan tersebut sering digunakan dalam kegiatan pembelajaran, guru dan siswa sering menggunakannya dengan berbagai bentuk. Hal tersebut yang melatar belakangi peneliti untuk meneliti tindak tutur direktif dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas VII berlatar belakang belakang budaya jawa di SMP AL Qolam. 2

Penelitian ini memiliki dua tujuan yaitu (1) mendeskripsikan bentuk tuturan direktif guru dan siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia berlatar belakang budaya jawa di SMP AL Qolam Gemolong, dan yang kedua (2) mendeskripsikan strategi tuturan direktif dalam pembelajaran Bahasa Indonesia berlatar belakang budaya jawa di SMP AL Qolam Gemolong. Berdasarkan analisis ini dapat dikaitkan dengan beberapa penelitian yang sebelumnya telah dilakukan penelitian oleh Dian Etikasari (2012) yang berjudul Tindak Tutur Direktif dalam Wacana Kelas Kajian Mikroetnografi Terhadap Bahasa Guru. tujuan dari penelitian ini yaitu mendiskripsikan bentuk, fungsi, dan konteks tindak tutur direktif dalam wacana kelas. Persamaan penelitian Dian Etikasari dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti bentuk tuturan direktif. Perbedaannya peneliti Dian Etikasari meneliti fungsi dan konteks tindak tutur direktif dalam wacana kelas, sedangkan penelitian ini meneliti strategi tindak tutur direktif dalam pembelajaran. 2. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Menurut Mahsun (2005:233), penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata bertujuan untuk menjelaskan data atau objek seacar natural, objektif, dan factual. Menurut Sudaryanto (dalam Mahsun, 2013: 18) data merupakan bahan jadi (lawan dari bahan mentah), yang ada karena pemilihan aneka macam tuturan. Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah bentuk tuturan imperatif. Menurut Iskandar (2013: 77), sumber data adalah data atau informasi yang menjadi bahan baku penelitian untuk diolah merupakan data yang berwujud data primier atau data sekunder. Sumber data yang digunakan peneliti yaitu hasil rekaman kegiatan pembelajaran guru dan siswa saat berkomunikasi. Sedangkan nara sumber dalam penelitian ini adalah guru dan siswa. Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk memperoleh data yang berkualitas dalam penelitian. Pada penelitian Analisis Tindak Tutur Direktif pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Berlatar Belakang Budaya Jawa di SMP AL Qolam Gemolong penulis menggunakan metode simak. Menurut Mahsun (2013: 92-93) ada lima teknik pengumpulan data berdasarkan metode simak, yaitu teknik sadap, teknik simak libat cakap, teknik simak bebas libat cakap, teknik rekam dan teknik catat. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik simak bebas libat cakap, tenik rekam dan teknik catat. Seperti yang diungkapkan oleh Mahsun (2013: 93) dalam teknik simak bebas libat cakap peneliti hanya berperan sebagai pengamat pengguna bahasa oleh para informanya. Artinya peneliti tidak terlibat langsung dalam dialog, melainkan hanya mendengarkan dan menyimak. 3

3. Hasil Penelitian dan Pembahasan Penelitian yang berjudul Tindak Tutur Direktif dalam pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas VII Berlatar Belakang Budaya Jawa di SMP AL-Qolam Gemolong, penelitian ini menggunakan sumber data observasi sekolah dalam pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas VII di SMP AL-Qolam Gemolong memusatkan pada dua tujuan, 1) bentuk tuturan direktif dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas VII berlatar belakang budaya jawa di SMP AL Qolam Gemolong, 2) bentuk strategi tuturan direktif dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas VII berlatar belakang budaya jawa di SMP AL Qolam Gemolong. 3.1 Bentuk Tuturan Direktif Yule (2006:92-94) berpendapat bahwa direktif ialah jenis tindak tutur yang dipakai oleh penutur untuk menyuruh orang lain melakukan sesuatu. Jenis tindak tutur ini menyatakan apa yang menjadi keinginan penutur. Tindak tutur ini meliputi; perintah, pemesanan, permohonan, pemberian saran. Rani, Arifin dan Martutik (2006:21) berpendapat bahwa fungsi direktif berorientasi pada penerima pesan. Dalam hal ini, bahasa dapat digunakan untuk mempengaruhi orang lain, baik emosinya, perasaannya, maupun tingkah lakunya. Selain itu bahasa juga dapat digunakan untuk memberi keterangan, mengundang, memerintah, memesan, mengingatkan, mengancam, dan lain-lain termasuk tindak tutur direktif. 3.1.1 Tindak Tutur Direktif Requestives Meminta Penelitian berikut ditemukan 2 tindak tutur direktif meminta dalam proses pembelajaran di SMP AL-QolamGemolong. 1) Ekplikatur (Ustazah Eka ) : Siapa yang tidak membawa artikel? Yang tidak membawa artikel siapa?! ( Siswa ) : (Beberapa siswa menganggkat tangan) (Ustazah Eka) : Tugasmu mas?! ( Siswa ) : Belum selesai bu.. Penanda : Intonasi tanya dan seru Konteks : Tuturan saat aktivitas di dalam kelas pada waktu pembelajaran berlangsung. Penutur mendekati mitratutur yang tidak mengeluarkan buku tugasnya. Tuturan (1) Tugas mu mas?! dengan maksud meminta tugas yang sudah diberikan oleh guru pada pertemuan minggu lalu. Tuturan di atas merupakan tindak tutur direktif meminta, karena bertujuan 4

meminta mitra tutur untuk menunjukkan buku tugasnya dengan intonasi bertanya. 1.a ) Mas tugas yang saya berikan minggu kemarin mana?! 3.1.2 Tindak Tutur Direktif Memohon Penelitian berikut ditemukan 2 tindak tutur direktif memohon dalam proses pembelajaran di SMP AL-QolamGemolong. 2) Eksplikatur (Ustazah Eka) : Gatekne sek to cah! Perhatikan dulu anak-anak! ( Siswa ) : (Suasana ramai di dalam kelas) iya bu.. Penanda : Intonasi seru Konteks : Tuturan berlangsung di dalam kelas saat pembelajaran Bahasa Indonesia, penutur memohon mitra tutur untuk memperhatikan. Tuturan (2) Gatekne sek to cah!" (Perhatikan dulu anak-anak!) dengan maksud memohon kepada siswa untuk memperhatikan apa yang disampaikan oleh penutur saat pembelajaran Bahasa Indonesia berlangsung. Tuturan di atas merupakan tindak tutur direktif memohon karena bertujuan untuk mendisiplinkan siswa dalam proses pembelajaran agar tidak ramai sendiri dan memperhatikan pembelajaran. 2.a) Mohon untuk memperhatikan materi yang sedang saya sampaikan! 3.1.3 Tindak Tutur Direktif Menekan Penelitian berikut ditemukan 1 tindak tutur direktif menekan dalam proses pembelajaran di SMP AL-QolamGemolong. 3) Eksplikatur (Ustazah Eka ) : Siapa saja yang tidak mengerjakan tugas? Banyak? ( Siswa ) : Saya bu. (beberapa siswa mengangkat tangan) ya, ada banyak. (Ustazah Eka ) : Siapa saja? Tidak mengumpulkan minggu depan, tidak saya beri nilai! Penanda : Intonasi seru Konteks : Tuturan berlangsung di dalam kelas VII A saat sedang berlangsungnya pembelajaran Bahasa Indonesia, guru menekankan tuturannya kepada siswa agar lebih memperhatikan tugas dari guru. Tuturan (3) Tidak mengumpulkan minggu depan, tidak saya beri nilai!. Penutur menekankan tuturan yang berbentuk menekan 5

kepada, kata mengumpulkan yang dimaksud adalah mengumpulkan tugas, apabila tidak mengumpulkan tidak akan diberikan nilai oleh guru, supaya lebih memperhatikan tugas-tugas yang sudah diberikan oleh guru dari minggu lalu supaya mengumpulkan. 3.a) Bagi yang tidak mengumpulkan tugas pada minggu depan, nilainya tidak keluar! 3.1.4 Tindak Tututur Direktif Mengundang Penelitian berikut ditemukan 1 tindak tutur direktif mengundang dalam proses pembelajaran di SMP AL-QolamGemolong. 4) Eksplikatur (Ustazah Eka ) : Mas Faqih tugasnya sudah? ( Siswa ) : Sudah bu (Ustazah Eka) : Mas coba ke sini bawa tugasmu! Dari tadi kok ramai terus. Penanda : Intonasi seru mengundang atau menyuruh Konteks :Tututuran berlangsung di dalam kelas saat berlangsungnya pembelajaran Bahasa Indonesia, saat pengecekkan tugas individu yang sudah diberikan penutur pada minggu lalu. Tuturan (4) Mas coba ke sini bawa tugasmu!. Tuturan berlangsung saat pembelajaran berlangsung, tuturan merupakan tindak tutur direktif mengundang, karena guru mengundang siswa untuk menghampiri guru dengan membawa buku tugasnya untuk pengecekan apakah siswa sudah mengerjakan tugas atau belum di dalam buku tugasnya. 4.a) Bawa tugas yang sudah kamu kerjakan ke sini mas! 3.1.5 Tindak Tututur Direktif Mengajak Penelitian berikut ditemukan 1 tindak tutur direktif mengundang dalam proses pembelajaran di SMP AL-QolamGemolong. 5) Eksplikatur (Ustazah Eka ) :Ayo dibuka buku paketnya! ( Siswa ) :Bu, saya gak bawa. (Ustazah Eka ) : La sing mbug gowo kui opo to mas? Penanda : Intonasi seru mengajak Konteks : Tuturan yang berlangsung dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di dalam kelas VII A, tuturan berlangsung saat guru akan melanjutkan dalam penyampaian materi yang ada dalam buku paket. Guru mengajak siswa untuk membuka buku paket yang sudah di 6

bawa oleh masing-masing siswa saat pembelajaran Bahasa Indonesia akan dimulai. Tuturan (5) Ayo dibuka buku paketnya! dituturkan oleh guru Bahasa Indonesia, menginstruksikan untuk membuka buku paket. Tuturan (5) merupakan tindak tutur direktif mengajak. Tuturan (5) yang dilakukan penutur bertujuan supaya siswa menyimak materi pelajaran yang akan disampaikan oleh guru dalam berlangsungnya pembelajaran Bahasa Indonesia. 5.a) Ayo dibuka buku paketnya masing-masing sekarang! 3.2 Tindak Tutur Direktif Menyuruh Penelitian berikut ditemukan 2 tindak tutur direktif menyuruh dalam proses pembelajaran di SMP AL-QolamGemolong. 6) Eksplikatur (Ustazah Eka ) : Artikel yang sudah dibawa, Silahkan menukar artikelnya! ( Siswa ) : Ditukar beda meja atau satu meja bu? (Ustazah Eka) : Beda meja, yang belakang ke depan kemudian sebaliknya dan seterusnya. Penanda : Intonasi seru menyuruh Konteks : Tuturan ini berlangsung di kelas VII B saat pembelajaran Bahasa Indonesia berlangsung pada jam ke 5 dan 6, guru menyuruh untuk menukarkan artikel yang sudah dibawa oleh masing-masing siswa sebagaimana dalam proses pembelajaran berlangsung. Tuturan (6) Silahkan menukarkan artikelnya! Tuturan (6) merupakan tindak tutur direktif menyuruh, karena tuturan (6) bertujuan untuk menindak lanjuti bagaimana cara menganalisis artikel dengan tidak menggunakan artikel sendiri, yaitu dengan menggunakan artikel yang sudah ditukar. 6.a) Artikel yang sudah dibawa silahkan ditukarkan dengan temannya. 3.3 Strategi Tuturan Direktif Strategi tuturan direktif guru siswa dalam kegiatan belajar mengajar terdapat tindak tutur langsung dan tindak tutur tidak langsung. Tindak tutur langsung terdapat 16 data dan tindak tutur tidak langsung terdapat 1 data. 3.3.1 Tindak Tutur Langsung 7

(1) Eksplikatur : Artikel yang sudah dibawa kemudian dipotongpotong. Sudah? Konteks : Tuturan terjadi pada jam pelajaran Bahasa Indonesia, guru saat menyampaikan materi artikel, dan siswa rebut dengan artikel masing-masing. Maksud : Tuturan termasuk tindak tutur langsung, karena tuturan guru memiliki maksud karena tuturan tersebut ditujukan oleh guru ke siswa dengan intonasi bertanya. Tuturan yang dituturkan pada data (1) merupakan tuturan langsung. Tuturan yang dituturkan oleh guru kepada siswa dengan intonasi bertanya bahwa apakah artikelnya sudah dipotong atau belum. 3.3.2 Tindak Tutur Tidak Langsung (1) Eksplikatur : siapa yang tidak membawa artikel? Konteks : Tuturan terjadi saat pembelajaran, guru meminta siswa untuk menunjukkan artikel, kemudian bertanya siapa yang tidak membawa. Maksud : Tuturan tersebut secara tidak langsung bertanya kepada seluruh siswa bahwa siapa yang tidak membawa artikel. Tuturan pada data (1) yang dituturkan oleh guru merupakan tuturan tidak langsung. tuturan tersebut secara tidak langsung ditujukan kepada siswa dengan maksud menyelidik siapa yang tidak membawa artikel. 3.4 Temuan dan Pemabahasan Berdasarkan analisis ini dapat dikaitkan dengan beberapa penelitian yang sebelumnya telah dilakukan penelitian, peneliti akan membandingkan temuan dengan penelitian ini pada hasil yang berbeda dan sudah dilakukan sebelumnya. Perbandingan tersebut akan diuraikan sebagai berikut. Penelitian Harun Joko Prayitno (2011) berjudul Teknik dan Strategi Tindak Kesantunan Direktif di Kalangan Andik SD Berlatar Belakang Budaya Jawa. Tujuan penelitian ini mengetahui (1) perwujudan tindak kesantunan direktif (TKD) di kalangan andik SD berlatar belakang budaya Jawa, (2) realisasi TKD di kalangan andik SD berlatar belakang budaya Jawa, (3) skala tindak kesantunan direktif di kalangan andik SD berlatar belakang budaya Jawa, (4) prinsip harmoni sosial dan rukun sebagai kultural yang digunakan oleh andik SD berlatar belakang budaya Jawa. Persamaan peneliti Harun dengan penelitian ini adalah sama-sama mengkaji direktif. Perbedaannya 8

peneliti Harun meneliti wujud tindak kesantunan direktif (TKD) di kalangan andik SD berlatar belakang budaya Jawa, sedangkan penelitian ini meneliti tindak tutur direktif dalam pembelajaran kelas VII berlatar belakang budaya Jawa di SMP AL Qolam Gemolong. Peneliti Siska Indri, dkk. (2012) berjudul Tuturan Responsif Siswa terhadap Tuturan Direktif Guru dalam Wacana Interaksi Kelas di SMA Negeri 1 Batu. Hasil penelitian ini ada tiga yaitu (1) bentuk, (2) fungsi, dan (3) strategi penyampaian tuturan responsive siswa terhadap tuturan direktif guru dalam wacana interaksi kelas di SMA Negeri 1 Batu. Peesamaan penelitian Siska Indri dkk dengan penelitian ini sama-sama meneliti tuturan direktif. Perbedaannya peneliti Siska Indri, dkk. Meneliti bentuk, fungsi, dan strategi penyampaian tuturan responsif, sedangkan penelitian ini meneliti bentuk tuturan dan strategi tuturan direktif dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas VII berlatar belakang budaya Jawa di SMP AL Qolam Gemolong. Penelitian Winda Emilta dkk (2013) yang berjudul Tindak Tutur Direktif Guru dalam Proses Belajar Mengajar di TK Nusa Indah Banuaran Padang. Tujuan penelitian ini mengetahui (1) bentuk tuturan direktif, (2) strategi bertutur dalam implikasi pembelajaran. Persamaan dalam penelitian Winda Emilta dengan penelitian ini adalah sama-sama mengkaji tuturan direktif. Perbedaannya penelitian Winda Emilta dengan penelitian ini yaitu Winda meneliti tentang strategi bertutur yang dapat diimplementasikan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia sedangkan penelitian ini meneliti tentang strategi tuturan yang menyudut pada tuturan langsung dan tuturan tidak langsung pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas VII berlatar belakang budaya Jawa di SMP AL Qolam Gemolong. Penelitian oleh Singgih Daru Kuncara dkk (2013) yang berjudul Analisis Terjemahan Tindak Tutur Direktif pada Novel The Godfather dan Terjemahannya dalam Bahasa Indonesia. Tujuan dalam penelitian yang diteliti oleh Singgih Daru Kuncara, dkk. Ada tiga yaitu: (1) penerapan fungsi ilokusi direktif, (2) dominasi penerapan teknik penerjemahan harfiah dan peminjaman murni, (3) dampak penerapan teknik penerjemahan terhadap kualitas terjemahan tindak tutur direktif pada novel The Godfather. Persamaan penelitian oleh Singgih Daru Kuncara, dkk. Penelitian ini adalah sama-sama mengkaji tindak tutur direktif. Perbedannya penelitian oleh Singgih Daru Kuncara, dkk. Penelitian ini, Singgih meneliti tentang fungsi penerapan, teknik penerjemahan, dan kualitas terjemahan tindak tutur direktif pada novel The Godfather, sedangkan penelitian ini hanya meneliti bentuk tuturan direktif dan strategi bentuk tuturan pada pembelajaran Bahasa Indonesia berlatar belakang budaya Jawa di SMP AL Qolam Gemolong. 9

Penelitian oleh Muhammad Rohmadi (2014) yang berjudul Kajian Pragmatik Percakapan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. Tujuan dalam penelitian ini di temukan ada dua yaitu (1) tindak tutur yang digunakan dalam percakapan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia, dan (2) maksud yang terkandung di balik percakapan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Rohmadi dengan penelitian ini adalah sama-sama mengkaji kajian pragmatik dan meneliti tindak tutur guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Perbedaan dari penelitian yang dilakukan Muhammad Rohmadi ialah meneliti tentang maksud yang terkandung dalam percakapan pada guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia sedangkan penelitian ini meneliti tentang strategi bentuk tuturan direktif dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas berlatar belakang budaya Jawa di SMP AL Qolam Gemolong. Hassan Soleimani (2013) yang berjudul An Analysis of Pragmatic Competence in 2013 Presidential Election Candidates of Iran: A Comparison of Speech Acts eith the Poll Outcomes. Artinya Analisis Kompetensi Pragmatik pada Tahun 2013 Calon Pemilihan Presiden Iran, Perbandingan Pidato bertindak dengan Hasil Pendapat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, karena terdapat hasil hipotesis. Meneliti tentang, (a) strategi yang digunakan dalam tindak tutur debat pemilihan presiden Iran. (b) Apakah hubungan antara tindak tutur dengan lokusi, ilokusi, dan perlokusi. Hasil dari hipotesis dalam penelitian ini adalah tidak ada perbedaan yang siginifikan dari strategi tindak tutur, adanya penggunaan tindak tutur dengan lokusi, ilokusi, dan perlokusi. Persamaan penelitian diatas dengan penelitian ini adalah sama-sama mengkaji pragmatik dan menjurus ke tindak tutur. Namun dalam penelitian ini menggunkan metode deskriptif kualitatif, sedangkan penelitian di atas menggunakan kuantitatif. Leila Javdani (2016) yang berjudul The Impact of Knowledge of Multiword Units on Pragmatic Knowledge of Iranian EFL Learners. (Penlitian Tentang Pengaruh Unit Multi Kata Pengetahuan Pragmatik Peserta Didik EFL Iran.) Penelitian ini menggunakan pengaruh unit Chunk Test and a Discourse Completion Test were multi kata pengetahuan pragmatik peserta didik EFL Iran. Memiliki instrumen penelitian potongan teks yang digunakan untuk mengumpulkan data untuk penyelidikan sistematis yang berkaitan dengan data yang mengandung ilokusi. Persamaan penelitian ini dengan penelitian di atas adalah sama-sama mengkaji pragmatik dan meneliti tentang ilokusi. Perbedaan penelitian ini 10

menggunakan metode kualitatif, sedangkan penelitian di atas menggunakan dua metode yaitu kualitatif dan kuantitatif. 4 PENUTUP Berdasarkan analisis tindak tutur direktif dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas VII berlatar belakang budaya Jawa di SMP AL Qolam Gemolong antara lain, (1) bentuk tuturan direktif dalam pembelajaran meliputi meminta, menyuruh, mengajak, menyelidik, bertanya, memohon, mengajak, mengundang, menekankan, menyarankan, memesan, (2) strategi tuturan direktif langsung dan strategi tuturan direktif tidak langsung. DAFTAR PUSTAKA Emilta, Winda, dkk. 2013. Tindak Tutur Direktif Guru dalam Proses Belajar Mengajar di TK Nusa Indah Banuaran Padang. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Volume.1. no. 2. Maret 2013; Seri B 77-163. Etikasari, Dian. 2012. Tindak Tutur Direktif dalam Wacana Kelas (Kajian Mikroetnografi Terhadap Bahasa Guru). Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Febriana, S.I, dkk. Tuturan Responsif Siswa Terhadap Tuturan Direktif Guru dalam Wacana Interaksi Kelas di SMA Negeri 1 Batu. Universitas Negeri Malang. Javdani, Leila. 2016. The Impact of Knowledge of Multiword Units on Pragmatic Knowledge of Iranian EFL Learners. Theory and Practice in Language Studies. Volume 6, No 4. Kuncara, Singgih Daru. 2013. Analisis Terjemahan Tindak Tutur Direktif pada Novel The Godfather dan Terjemahannya dalam Bahasa Indonesia. Transaling Journal: Translation dan Linguistic. Volume 1. No. 1. Januari 2013. Mahsun. 2013. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Nadar. 2009. Pragmatik & Penelitian Pragmatik. Yogyakarta: Graha Ilmu. Prayitno, Harun Joko. 2011. Kesantunan Sosiopragmatik:Studi Pemakaian Tindak Direktif di Kalangan Andik SD Berbudaya Jawa. Surakarta: Muhammadiyah University Press. Volume 23. No. 2. Desember 2011: 204-218 11

Rohmadi, Muhammad. 2014. Kajian Pragmatik Percakapan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jurnal Pedagogia, Volume 17. No. 1. Tahun 2014. Soleimani, Hassan. 2016. An Analysis of Pragmatic Competence in 2013 Presidential Election Candidates of Iran: A Comparasion of Speech Acts with the Poll Outcomes. Theory and Practice in Language Studies. Volume 6, No. 4. Yule, George. 2006. Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 12