BAB II ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL STATISTIKA. duduk perkara dan sebagainya). Sedangkan menurut Atim (Wijaya dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dan Muhlisrarini, 2014: 48) matematika adalah ilmu yang membahas. angka-angka dan perhitungannya, membahas masalah-masalah numerik,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. diperkenalkan lagi hal baru yaitu bilangan yang digunakan untuk menyatakan

II. TINJAUAN PUSTAKA. setiap manusia akan selalu berusaha untuk menambahi ilmu pengetahuannya.

ANALISIS KESALAHAN MENYELESAIKAN PENGURANGAN PECAHAN DI SDN 6 BULANGO SELATAN KABUPATEN BONE BOLANGO

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PEMBAGIAN DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Hera Deswita 1)

BAB I PENDAHULUAN. kawan-kawan menjelaskan bahwa perubahan dibedakan menjadi empat lapis

STATISTIKA 1. A. Ukuran Pemusatan Data 11/16/2015. Peta Konsep. A. Ukuran Pemusatan Data

STATISTIKA 2 UKURAN PEMUSATAN

ANALISIS KESALAHAN MEMBAGI BILANGAN CACAH DI SDN 6 BULANGO SELATAN KABUPATEN BONE BOLANGO. Karmila Ahmad

STATISTIKA: UKURAN LOKASI DATA. Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh bagaimana kebiasaan belajar peserta didik. Segala bentuk

BAB I PENDAHULUAN. pendeknya mengenai segala aspek organisme atau pribadi seseorang.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

MATERI W11A S T A T I S T I K A. KELAS X, SEMESTER 2. A. UKURAN PEMUSATAN DATA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam proses

Probabilitas dan Statistika Analisis Data dan Ukuran Pemusatan. Adam Hendra Brata

BAB III METODE PENELITIAN. Bolango. Alasan peneliti memilih sekolah tersebut karena sekolah tersebut adalah

Materi W11a S T A T I S T I K A. Kelas X, Semester 2. A. Ukuran Pemusatan Data.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MELAKUKAN OPERASI ALJABAR. Arini Fardianasari ABSTRAK

STATISTIKA KELAS : XI BAHASA SEMESTER : I (SATU) Disusun Oleh : Drs. Pundjul Prijono Nip

SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN. Membaca sajian data dalam bentuk diagram garis, dan diagram batang.

BAB II KAJIAN TEORI. perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia adalah melalui pendidikan. Hal ini identik dengan yang

UKURAN PEMUSATAN DATA STATISTIK

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB II KAJIAN TEORI. lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat. rumusan kuntitatif, rumusan institusional, dan rumusan kualitatif.

BAB I PENDAHULUAN. sekolah adalah hasil belajar matematika. Pada umumnya, hasil belajar matematika

I. PENDAHULUAN. pembelajaran di SMP Negeri 3 Jati Agung tahun ajaran untuk siswa

PENGUKURAN DESKRIPTIF

JURNAL VANELLA EKAPUTRI TUIYO NIM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembentukan sumber daya manusia yang baik sangatlah penting dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang perlu mendapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

9. STATISTIKA. f u. X s = Rataan sementara, pilih x i dari data dengan f i terbesar. Ukuran Pemusatan Data A. Rata-rata. 1.

BAB II PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR AN HADITS. kurang tepat, karena belajar adalah perubahan yang terjadi di dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR. A. Kajian Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Budaya belajar merupakan serangkaian kegiatan dalam

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA MATERI OPERASI PECAHAN BENTUK ALJABAR KELAS VIII SMP NEGERI 2 MALANG

TINJAUAN PUSTAKA. 1. Strategi Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) Felder (1994: 5) menjelaskan bahwa dalam strategi TAPPS siswa mengerjakan

MODUL MATEMATIKA SMA IPA Kelas 11

7.1 ISTILAH-ISTILAH DALAM STATISTIKA A.

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN LANGKAH POLIYA SISWA SMK. Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Istilah komunikasi berasal dari kata latin Communicare atau Communis yang

I. PENDAHULUAN. dunia saat ini, potensi negara indonesia sebenaranya tergolong sangat baik,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Disamping itu

BAB1 PENgantar statistika

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA MATERI STATISTIKA

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN, seperti AFTA (Asean Free Trade Area) dan AFLA (Asean Free Labour

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen penting yang mutlak diperlukan

Statistik Dasar. 1. Pendahuluan Persamaan Statistika Dalam Penelitian. 2. Penyusunan Data Dan Penyajian Data

I. PENDAHULUAN. informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di

BAB II LANDASAN TEORI

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK TEMAN SEBAYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMKN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pengukuran Deskriptif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran dalam

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengumpulan data. Soal yang digunakan adalah soal yang telah teruji validitasnya

TUGAS MANAJEMEN DATA MAKALAH ANALISIS DATA KUANTITATIF

Antiremed Kelas 11 Matematika

DAYA MATEMATIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. kompleksitas zaman. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai arti penting dalam kehidupan. Melalui pendidikan

LEMBAR AKTIVITAS SISWA STATISTIKA 2 B. PENYAJIAN DATA

I. PENDAHULUAN. pembelajaran. Dalam perkembangan selama ini SMP Negeri 1 Way Bungur

BAB II KAJIAN PUSTAKA. belajar yang ditandai adanya hambatan-hambatan tertentu untuk menggapai hasil

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak mengalami perubahan, misalnya dalam menghadapi perubahan zaman,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DALAM PROSES PEMBELAJARAN TRIGONOMETRI

Volume 1 Nomer 2 Desember 2015

A. PENYAJIAN DATA. Nama Dwi Willi Nita Wulan Dani. Tabel 3.1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

Statistika adalah ilmu yang mempelajari tentang pengumpulan, penyajian, pengolahan, dan penafsiran data.

Pengukuran Deskriptif. Debrina Puspita Andriani /

PROPOSAL KORELASI ANTARA PENGUASAAN IPA DI SD DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP PADA SISWA KELAS VII 1 SMP NEGERI 5 SALAHUTU.

BAB II KAJIAN TEORITIS. (1983:425) menyatakan bahwa penjumlahan adalah hal menjumlahkan. Glover

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA ARITMATIKA SOSIAL (ANALYSIS OF STUDENT ERRORS TO SOLVE NARATIVE QUESTIONS SOCIAL ARITMATHIC)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

STATISTIKA 2 11/20/2015. B. Menghitung Ukuran Data dari Data Berkelompok. Peta Konsep. B. Menghitung Ukuran Data dari Data Berkelompok

ABSTRAK. Dengan membandingkan harga ini pada tabel, dengan dk = 58, diperoleh

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) Pasal 3 mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Etika Khaerunnisa, 2013

UKURAN-UKURAN NILAI PUSAT

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

TINJAUAN PUSTAKA. baik secara langsung (lisan) maupun tak langsung melalui media.

Transkripsi:

BAB II ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL STATISTIKA A. Analisis Kesalahan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007) analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab musahab, duduk perkara dan sebagainya). Sedangkan menurut Atim (Wijaya dan Masriyah: 3) Analisis adalah suatu upaya penyelidikan untuk melihat, mengamati, mengetahui, menemukan, memahami, menelaah, mengklarifikasi, dan mendalami serta menginterprestasikan fenomena yang ada. Berdasarkan beberapa pendapat diatas dikemukakan bahwa analisis adalah suatu penyelidikan terhadap peristiwa atau kejadian untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya. Menurut Kamarullah (Wijaya dan Masriyah: 3) Kesalahan adalah penyimpangan dari yang benar atau penyimpangan dari yang telah ditetapkan sebelumnya. Kurningsih (Wijaya dan Masriyah: 4) kesalahan merupakan suatu bentuk penyimpangan terhadap hal yang benar, prosedur yang ditetapkan sebelumnya, atau penyimpangan dari suatu yang diharapkan. Menurut Agustiawan, dkk (2013: 2) kesalahan adalah suatu bentuk penyimpangan atas jawaban yang sebenarnya yang sifatnya sistematis dan konsisten. Berdasarkan beberapa pendapat diatas dikemukakan bahwa 9

10 kesalahan adalah suatu bentuk penyimpangan terhadap hal yang dianggap benar atau penyimpangan terhadap sesuatu yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut Tarigan (Rangga, 2013: 13) analisis kesalahan adalah pendeskripsian jenis-jenis kesalahan yang dilakukan oleh siswa dan alasan-alasan tentang penyebab terjadinya kesalahan. Analisis kesalahan ini mempunyai langkah-langkah sebagai berikut: 1. Mengumpulkan data kesalahan Data yang muncul berupa kata-kata dan bukan merupakan rangkaian angka. Dalam penelitian ini, data diambil dari hasil tes. Berdasarkan jawaban siswa kemudian dianalisis tahap-tahap atau langkah-langkah yang dilakukan oleh siswa. Data hasil tes dan data hasil wawancara dibandingkan untuk mendapatkandata yang valid. Kemudian, data yang telah valid disajikan untuk tiap jawaban dan faktor-faktor apa yang menjadi penyebab terjadinya kesalahan. 2. Mengidentifikasikan kesalahan dan Mengklarifikasi kesalahan Setelah semua materi diberikan, maka soal tes diberikan kepada siswa untuk memperoleh data tentang kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa. Kesalahan-kesalahan tersebut kemudian diidentifikasi dan dikelompokkan menurut kesalahan yang sejenis. Setelah semua materi diberikan, maka soal tes diberikan kepada siswa untuk memperoleh data tentang kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa. Kesalahan-kesalahan tersebut kemudian diidentifikasi dan

11 dikelompokkan menurut kesalahan yang sejenis. Wawancara ini bertujuan untuk mengkonfirmasikan jawaban siswa pada tes serta untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kesalahan yang dilakukan. Dari hasil tes dan hasil wawancara dilakukan triangulasi data yaitu membandingkan data yang diperoleh dari keduakegiatan tersebut untuk memperoleh data yang valid. 3. Menjelaskan Kesalahan Berikutnya adalah kegiatan menjelaskan kesalahan yang meliputi dua kegiatan yang dilakukan secara bersamaan yaitu pemilihan data dan penyajian data. Pemilihan dan penyederhanaan data yang melakukan agar tidak terjadi penumpukan data atau informasi yang sama. 4. Mengoreksi Kesalahan Setelah menjelaskan kesalahan dan mengelompokkan jenis kesalahan kemudian kegiatan mengoreksi kesalahan. Mengoreksi kesalahan adalah penarikan kesimpulan dilakukan selama kegiatan analisis berlangsung sehingga diperoleh suatu kesimpulan final. B. Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Matematika 1. Jenis Kesalahan Adapun jenis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal matematika berdasarkan objek yang diamati menurut Dr. Elizabeth Hodes (Ahtasia, 2015: 16) yaitu:

12 a. Kesalahan membaca petunjuk adalah kesalahan yang terjadi karena melewati petunjuk atau mengartikan petunjuk. b. Kesalahan kecerobohan. c. Kesalahan konsep adalah kesalahan yang dilakukan karena tidak memahami sifat-sifat yang dipaparkan dalam buku. d. Kesalahan aplikasi adalah kesalahan yang dilakukan ketika mengetahui konsep tersebut, tetapi tidak dapat mengklarifikasikannya pada sebuah situasi yang spesifik atau pertanyaan. e. Kesalahan memahami soal adalah kesalahan yan dilakukan karena caranya memahami soal dengan khusus, seperti: 1) Mengabaikan banyak pertanyaan. 2) Tidak melengkapi masalah untuk langkah terakhir atau tidak menjawab sebuah soal dengan penuh. 3) Perubahan jawaban dari yang benar menjadi yang salah 4) Terlalu banyak waktu hanya pada satu soal/masalah. 5) Terburu-buru/tergesa-gesa (dalam mengerjakan soal/tes) pada bagian termudah dari suatu tes dan menyebabkan kesalahankesalahan. 6) Salah menulis jawaban dari kertas coretan (buram) kelembar jawaban. 7) Meninggalkan jawaban yang kosong atau tidak ada.

13 f. Kesalahan belajar adalah kesalahan yang terjadi karena belajar jenis materi yang salah atau tidak menyediakan waktu yang cukup untuk belajar materi tersebut. Sedangkan menurut Sriati (Sunarsi, 2009: 9) kesalahan siswa dalam mengerjakan soal matematika adalah: a. Kesalahan terjemahan adalah mengubah informasi ke ungkapan matematika atau kesalahan dalam memberi makna suatu ungkapan matematika. b. Kesalahan konsep adalah kesalahan memahami gagasan abstrak. c. Kesalahan strategi adalah kesalahan yang terjadi jika siswa memilih jalan yang tidak tepat yang mengarah ke jalan buntu d. Kesalahan sistematik adalah kesalahan yang berkenaan dengan pemilihan yang salah atas teknik ekstrapolasi. e. Kesalahan tanda adalah kesalahan dalam memberikan atau menulis tanda atau notasi matematika f. Kesalahan hitung adalah kesalahan berhitung dalam operasi matematika. 2. Faktor Penyebab Kesalahan Belajar Menurut Ishak dan Warji (Nurianti dkk, 2015: 3) faktor-faktor yang dapat menimbulkan kesalahan siswa dalam matematika, yaitu: a. Faktor-faktor internal yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri baik yang bersifat biologis maupun yang

14 bersifat psikologis misalnya kecerdasan, kelemahan fisik, sikap dan kebiasaan yang salah dalam mempelajari bahan pelajaran tertentu. b. Faktor-faktor eksternal yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa itu sendiri, berupa lingkungan, baik yang berupa lingkungan alam misalnya tempat belajar, suasana, cuaca, penerangan, dan sebagainya, maupun yang berupa lingkungan sosial yaitu yang berhubungan dengan pergaulan manusia. Sedangkan menurut Slamento (Sunarsi, 2009: 6) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. a. Faktor Intern Faktor intern adalah faktor-faktor yang ada didalam diri individu yang sedang belajar. Faktor ini meliputi: 1) Faktor jasmani misalnya, kesehatan dan cacat tubuh 2) Faktor kelelahan misalnya, kelelahan jasmani dan kelelahan rohani b. Faktor Ekstern Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang ada diluar individu yang sedang belajar. Faktor ini meliputi: 1) Faktor keluarga misalnya, keadaan ekonomi orang tua, keharmonisan keluarga, dan latar belakang budaya. 2) Faktor sosial misalnya, metode mengajar, kurikulum, alat belajar, dan relasi antara siswa dengan siswa

15 3) Faktor masyarakat misalnya, kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, teman bergaul, dan bentuk kegiatan masyarakat. Tidak jauh berbeda dengan Slamento, Suryasubrata (Sunarsi, 2009: 7) juga membedakan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar menjadi dua faktor, yaitu: a. Faktor Intern 1) Faktor fisiologis misalnya, kesehatan dan cacat tubuh 2) Faktor psikologis misalnya, minat, bakat, dan motif pribadi b. Faktor Ekstern 1) Faktor nonsosial misalnya, cuaca, suhu, waktu (pagi, siang, atau sore) lokasi, dan alat pelajaran. 2) Faktor sosial atau manusia misalnya, keluarga, teman, dan masyarakat Menurut Malau (Agustiawan, 2013: 3) penyebab kesalahan yang sering dilakukan siswa dalam memecahkan soal-soal matematika dapat dilihat dari beberapa hal antara lain disebabkan kurangnya pemahaman atas materi prasyarat maupun materi pokok yang dipelajari, kurangnya penguasaan bahasa matematika, keliru menafsirkan atau menerapkan rumus, salah perhitungan, kurang teliti, dan lupa konsep. Penyebab kesalahan umum yang dilakukan oleh anak dalam mengerjakan tugas-tugas matematika, yaitu kurangnya pengetahuan tentang simbol, kurangnya pemahaman tentang nilai

16 tempat, penggunaan proses yang keliru, kesalahan perhitungan, dan tulisan yang tidak dapat dibaca sehingga siswa melakukan kekeliruan karena tidak mampu lagi membaca tulisannya sendiri (Lerner dalam Sunarsi, 2009: 7). Penyebab kesalahan yang dilakukan siswa juga bervariasi, yang dimaksud variasi disini adalah beberapa faktor yang membuat siswa melakukan kesalahan dalam mengerjakan soal statistika. Faktor itu berasal dari siswa itu sendiri maupun berasal dari luar lingkungan sekitar siswa. Namun pada penelitian ini peneliti ingin lebih menekankan dua penyebab kesalahan yang dilakukan siswa, yaitu kesalahan konsep dan kesalahan kecerobohan. C. Solusi Untuk Meminimalisir Kesalahan Menurut Kamus Besar Indonesia, solusi adalah penyelesaian, pemecahan masalah. Jadi solusi dalam penelitian ini berarti penyelesaian atau pemecahan masalah yang akan diberikan peneliti kepada siswa untuk mengatasi berbagai macam penyebab kesalahan yang dilakukan siswa dalam menjawab soal-soal statistika. Tidak hanya didapatkan dari guru, solusi juga bisa kita peroleh dari siswa tersebut, pada saat melakukan wawancara, karena biasanya siswa lebih mengetahui apa yang mereka inginkan pada saat proses pembelajaran sehingga mereka tidak bosan pada waktu mendengarkan guru menerangkan tentang pelajaran saat itu. Solusi meminimalisir kesalahan dalam penelitian ini dilakukan setelah siswa mengerjakan soal tes, dengan melihat jenis-jenis kesalahan

17 yang dilakukan siswa dan faktor yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan selanjutnya peneliti mencari solusi atas kesalahan dan faktor penyebab siswa melakukan kesalahan kemudian memberikan solusi kepada masing-masing kelompok berdasarkan kriteria kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Beberapa Solusi yang dapat diberikan pada siswa yang menjawab salah yaitu: 1. Pengajaran Perbaikan Pengajaran perbaikan merupakan suatu bentuk bantuan yang diberikan kepada seorang atau sekelompok siswa yang menghadapi masalah belajar dengan maksud memperbaiki kesalahan-kesalahannya. 2. Kegiatan Pengayaan Kegiatan pengayaan merupakan suatu bentuk layanan yang diberikan untuk memperluas pengetahuan 3. Peningkatan Motivasi Belajar Salah satu bantuan yang dapat deberikan dalam mengatasi kesalahan siswa adalah dengan memberikan motivasi belajar. 4. Pengembangan Sikap dan Kebiasaan Belajar yang Efektif Sikap dan kebiasaan belajar yang baik tidak tumbuh secara kebetulan, melainkan seringkali perlu ditumbuhkan melalui bantuan yang terencana, terutama oleh guru dan orang tua (Abdullah, 2013: 1).

18 D. Materi Statistika Materi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah materi yang telah diajarkan pada siswa kelas XI SMA semester ganjil. Materi statistika tersebut dibagi menjadi beberapa sub pokok bahasan, yaitu: 1. Menentukan Rataan (mean) a. Data Tunggal Keterangan: = rataan dari suatu data = nilai datum = banyak datum yang diamati b. Data Berkelompok Keterangan: = rataan dari suatu data = menyatakan frekuensi untuk nilai datum = ukuran data

19 Untuk data yang disajikan dalam bentuk table distribusi frekuensi berkelompok, maka menyatakan nilai titik tengah dan r menyatakan banyak kelas 2. Menentukan Median (me) a. Data tunggal 1) Jika ukuran data n ganjil, maka mediannya adalah nilai dantum yang ditengah. 2) Jika ukuran data n genap, maka mediannya adalah rataan dari dua nilai dantum yang ditengah dari nilai dantum ( ) b. Data berkelompok ( ) Keterangan: tepi bawah frekuensi kelas median jumlah frekuensi frekuensi kumulatif frekuensi median panjang kelas modus

20 3. Menentukan Modus (mo) a. Data Tunggal Modus pada data tunggal adalah nilai dantum yang paling sering muncul atau dantum yang mempunyai frekuensi terbesar. b. Data Berkelompok ( ) Keterangan: L = tepi bawah frekuensi kelas modus = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sesudahnya = panjang kelas modus (Sartono, 2006: 26)