BAB IV ANALISA KERJA RANGKAIAN KONTROL Untuk menjalankan proses produksi, program PLC, SCADA panel kontrol PLC dan MCC harus dalam kondisi ON atau hidup. Saat tombol atau intruksi pada SCADA dijalankan, maka SCADA akan mengirimkan sinyal listik tersebut akan memerintahkan peralatan yang ada di MCC (Motor Control Center). Sebagai hasil akhir dari perintah, peralatan peralatan luar seperti valve, motor, lampu, dan lain lain akan bekerja ON atau OFF. Berikut di bawah ini penjelasannya secara singkat. Gambar 4.1. Rangkaian Kontrol pada Scada. 1
4.1. Kontrol pada SCADA : 1. Semua pompa dan valve ditempatkan pada posisi AUTO. 2. Masukkan set point suhu minyak yang diinginkan pada Min. Temp. 3. Jika suhu minyak di dalam tangki (CL.TE108) lebih rendah daripada Min. Temp : a. Valve CL.VP105 dan control valve CL.TV208A akan membuka, pompa CL.PU401 akan bekerja. b. Valve CL.TV208A akan bekerja sesuai dengan kontrol PID (Proportional, Integral, Derivate). c. Jika valve CL.TV208A terbuka kurang dari 15%, maka valve CL.VP213 akan membuka, dan akan menutup jika valve CL.TV208A terbuka lebih dari 25%. 4. Jika suhu minyak di dalam tangki (CL.TE108) lebih besar atau sama dengan Min. Temp : a. Valve CL.VP105 akan menutup dan control valve CL.TV208A akan membuka, pompa CL.PU401 akan bekerja. b. Valve CL.TV208A akan bekerja sesuai dengan kontrol PID (Proportional, Integral, Derivate). c. Jika valve CL.TV208A terbuka kurang dari 15%, maka valve CL.VP213 akan membuka, dan akan menutup jika valve CL.TV208A terbuka lebih dari 25%. 2
Gambar 4.2. Rangkaian Kontrol PLC. 4.2. Kontrol pada PLC : 1. PLC akan merespon perintah membaca, menulis dan ON/OFF dari SCADA. 2. Sebagai hasil dari perintah SCADA, pada layar komputer akan menampilkan feedback (balikan) seperti indikasi warna yang berubah pada pompa, valve, pembacaan sensor dan lain-lain. 3. Sebagai contoh, valve CL.VP105, saat valve tersebut diinstruksikan dari SCADA untuk membuka, maka SCADA akan mengirimkan data digital pada PLC bahwa valve akan membuka. 4. Lalu CPU pada PLC akan memerintahkan Output/keluaran dari modul PLC untuk mengirimkan arus listrik bertegangan 24 VDC, yang selanjutnya akan mengerakkan solenoid valve untuk valve CL.VP105 tersebut. Saat valve sudah membuka, maka limit switch indikasi buka yang sudah terpasang pada valve tersebut tersentuh, akan mengirimkan sinyal digital ke PLC bahwa valve 3
CL.VP105 sudah membuka. Data ini akan segera diteruskan ke SCADA, sehingga tampilan valve CL. VP105 pada layar komputer akan berubah warna dari posisi tertutup ke posisi terbuka. 5. Sinyal digital dan sinyal analog dari PLC juga akan mengalir ke panel MCC (Motor Control Center), untuk menggerakkan motor motor listrik. Gambar 4.3. Rangkaian Kontrol Panel MCC. 4.3. Kontrol pada panel MCC (Motor Control Center) : 1. Panel MCC terdiri dari peralatan jenis pengaman (fuse, breaker), jenis penggerak (relay, kontaktor) dan jenis pengindikasian (lampu) yang dihubungkan dengan kabel. 2. Selanjutnya peralatan dalam MCC akan terhubung dengan peralatan yang ada di luar panel, seperti pompa, valve, sensor dan lain-lain. 4
3. Untuk sinyal listrik dari PLC yang merupakan jenis sinyal digital menggunakan tegangan 24VDC. Sedangkan jenis sinyal analog menggunakan arus 4 20 ma. 4. Sebagai contoh untuk menggerakkan motor pada pompa CL.PU401. Sinyal digital dari PLC akan menggerakkan relay yang mempunyai coil 24VDC. Kontak pada relay tersebut akan mengalirkan tegangan 220 VAC, yang akan menggerakkan kontaktor untuk pompa CL.PU401. Selanjutnya dari kontaktor tersebut akan mengalirkan tegangan 380 VAC, yang akan menggerakkan motor pada pompa C4.PU401. Gambar 4.4. Rangkaian Kontrol Valve (luar panelmcc dilapangan). 5
Gambar 4.4. Rangkaian Kontrol Pompa dan sensor temperature (luar panel MCC dilapangan). 4.4. Kontrol di luar panel MCC / di lapangan : 1. Sebagai hasil akhir dari perintah SCADA, peralatan pengerak, instrumen sensor dan lain-lain akan bekerja sesuai dengan perintah dari PLC dan akan tertampil perintah tersebut melalui layar komputer. 2. Jika hasil perintah yang diinginkan tidak sesuai dengan perintah pemrograman PLC atau SCADA, akan tertampil di layar sebagai indikasi error / kesalahan. 3. Akan terlihat jelas di layar komputer SCADA, error/kesalahan dari peralatan, instrumen yang terpasang. Sehingga operator/teknisi dapat segera melakukan tindakan terhadap permasalahan tersebut. 4. Sensor temperatur yang terpasang pada peralatan, seperti contoh CL.TE108 dan CL.TE208 akan mengirimkan sinyal listrik sebesar 4 20 MA, selanjutnya sinyal tersebut akan di konversikan oleh SCADA dan akan tertampil di layar komputer 0 100 derajat celcius. 6