BAB IV ANALISA KERJA RANGKAIAN KONTROL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

BAB I SISTEM KONTROL TNA 1

APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK

BAB II SISTEM PEMANASAN AIR

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB III PERANCANGAN 3.1. PERANCANGAN SISTEM KONTROL

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

MODUL KULIAH SISTEM KENDALI TERDISTRIBUSI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB II SISTEM PENGONTROLAN MOTOR LISTRIK PADA INDUSTRI. pengendalian terhadap operasi motor listrik yang di pergunakan untuk

Pengantar Programable Logic Control. Dr. Fatchul Arifin, MT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

Programmable Logic Controller (PLC) Pendahuluan

MODUL KULIAH SISTEM KENDALI TERDISTRIBUSI

BAB III TEORI PENUNJANG. a. SILO 1 Tujuannya untuk pengisian awal material dan mengalirkan material menuju silo 2 secara auto / manual.

BAB III TEORI PENUNJANG

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

SISTEM KENDALI SUHU DENGAN MENGGUNAKAN. A. Sistem Kendali dengan NI MyRio untuk Mengatur Suhu Ruangan

APLIKASI MESIN PENGISI DAN PENUTUP BOTOL OTOMATIS PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA

PERCOBAAN I PENGAMATAN GENERATOR

PEMODELAN SIMULASI KONTROL PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN PLC

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISA

BAB IV. SISTEM KONTROL SENSOR PROXIMITI PADA MESIN BUILDING BTU DENGAN MENGGUNAKAN PLC DI PT GAJAH TUNGGAL Tbk.

sebagai perangkai peralatan control yang satu dengan yang lain.

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM SCADA. Untuk memudahkan penggunaan user maka dibuat beberapa halaman penting

PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: RANCANG BANGUN PENGATURAN MOTOR PENGGERAK PINTU AIR OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN LEVEL CONTROL

BAB III REALISASI DAN PERANCANGAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.

SIMULASI MODEL KONTROL MESIN MIXER MENGGUNAKAN PLC DAN PROGRAM KOMPUTER INTELLUTION FIX

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

Penggunaan PLC di industri dimaksudkan untuk menggantikan penggunaan rangkaian relay dan timer. Keuntungan penggunaan PLC antara lain :

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN. Sebelum membuat suatu alat atau sistem, hal yang paling utama adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN BUILDING AUTOMATION SYSTEM (BAS) DI GEDUNG LABORATORIUM DEPKES JAKARTA A. PENDAHULUAN

Crane Hoist (Tampak Atas)

II. TINJAUAN PUSTAKA. PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan

BAB III RANCANG BANGUN

Yudha Bhara P

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk mengontrol dan bisa diprogram sesuai dengan kebutuhan, yang

1. IED berkomunikasi dengan Gateway menggunakan protokol standard

BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGISIAN ULANG AIR MINUM

Bab 3 PLC s Hardware

BAB 1 PENDAHULUAN. penting pada kemajuan teknologi dalam berbagai bidang. Teknologi instrumentasi

BAB II SISTEM KENDALI, DIAGRAM TANGGA & PLC. Sejarah Perkembangan Sistem Kendali dan Otomtisasi Industri

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. monitoring daya listrik terlihat pada Gambar 4.1 di bawah ini : Gambar 4.1 Rangkaian Iot Untuk Monitoring Daya Listrik

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT PEMBANDING TERMOMETER

BAB III LANDASAN TEORI. lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun

FUZZY LOGIC UNTUK KONTROL MODUL PROSES KONTROL DAN TRANSDUSER TIPE DL2314 BERBASIS PLC

BAB II LANDASAN TEORI. Programmable Logic Controller (PLC) diperkenalkan pertama kali pada tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemrograman. Pemrogramannya akan di deskripsikan berupa flowchart yang akan

BAB III FUNGSI BAGIAN PLC. Processor. Catu Daya. Gambar 2. Block Diagram Perangkat Keras PLC

BAB I PENDAHULUAN. Sistem kendali yang digunakan dunia industri maupun rumah tangga

BAB V PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

t o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP

Input ADC Output ADC IN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Programmable Logic Controller

Implementasi Modul Kontrol Temperatur Nano-Material ThSrO Menggunakan Mikrokontroler Digital PIC18F452

BLOK DIAGRAM DAN GAMBAR RANGKAIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2012

BAB IV PEMILIHAN KOMPONEN DAN PENGUJIAN ALAT

BAB 4. Rancang Bangun Sistem Kontrol

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung

III. METODE PENELITIAN

RANCANG BANGUN PERAGA PRAKTIKUM KONTROL LEVEL AIR PADA TANDON DAN BAK MENGGUNAKAN PLC

Otomasi Sistem. Konsep Otomasi Sistem dan Strategi Kontrol

Implementasi Pengendali PLC Pada Sistem Motor Tiga Phasa Untuk Star Y/

BAB IV BAHASA PROGRAM PLC

BAB III RANCANG BANGUN ALAT

PENGENALAN TEKNIK PENGENDALI ALAT LISTRIK INDUSTRI

Bab 1 Pendahuluan Otomasi Sistem

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam tugas akhir ini ada beberapa alat dan bahan yang digunakan dalam

Percobaan 3 Kendali Motor 3 Fasa 2 Arah Putar

TIMER DAN COUNTER. ERI SETIADI NUGRAHA, S.Pd. 2012

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PENGUJIAN ALAT

Dan untuk pemrograman alat membutuhkan pendukung antara lain :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI & PENGENDALIAN PROSES

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB II DASAR TEORI Mesin bending Megobal

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN KONTROL PANEL

BAB III PERANCANGAN PANEL KONTROL PENERANGAN. yang dibikin dipasaran menggunakan sistem manual saja, atau otomatis

SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK RELAY

Transkripsi:

BAB IV ANALISA KERJA RANGKAIAN KONTROL Untuk menjalankan proses produksi, program PLC, SCADA panel kontrol PLC dan MCC harus dalam kondisi ON atau hidup. Saat tombol atau intruksi pada SCADA dijalankan, maka SCADA akan mengirimkan sinyal listik tersebut akan memerintahkan peralatan yang ada di MCC (Motor Control Center). Sebagai hasil akhir dari perintah, peralatan peralatan luar seperti valve, motor, lampu, dan lain lain akan bekerja ON atau OFF. Berikut di bawah ini penjelasannya secara singkat. Gambar 4.1. Rangkaian Kontrol pada Scada. 1

4.1. Kontrol pada SCADA : 1. Semua pompa dan valve ditempatkan pada posisi AUTO. 2. Masukkan set point suhu minyak yang diinginkan pada Min. Temp. 3. Jika suhu minyak di dalam tangki (CL.TE108) lebih rendah daripada Min. Temp : a. Valve CL.VP105 dan control valve CL.TV208A akan membuka, pompa CL.PU401 akan bekerja. b. Valve CL.TV208A akan bekerja sesuai dengan kontrol PID (Proportional, Integral, Derivate). c. Jika valve CL.TV208A terbuka kurang dari 15%, maka valve CL.VP213 akan membuka, dan akan menutup jika valve CL.TV208A terbuka lebih dari 25%. 4. Jika suhu minyak di dalam tangki (CL.TE108) lebih besar atau sama dengan Min. Temp : a. Valve CL.VP105 akan menutup dan control valve CL.TV208A akan membuka, pompa CL.PU401 akan bekerja. b. Valve CL.TV208A akan bekerja sesuai dengan kontrol PID (Proportional, Integral, Derivate). c. Jika valve CL.TV208A terbuka kurang dari 15%, maka valve CL.VP213 akan membuka, dan akan menutup jika valve CL.TV208A terbuka lebih dari 25%. 2

Gambar 4.2. Rangkaian Kontrol PLC. 4.2. Kontrol pada PLC : 1. PLC akan merespon perintah membaca, menulis dan ON/OFF dari SCADA. 2. Sebagai hasil dari perintah SCADA, pada layar komputer akan menampilkan feedback (balikan) seperti indikasi warna yang berubah pada pompa, valve, pembacaan sensor dan lain-lain. 3. Sebagai contoh, valve CL.VP105, saat valve tersebut diinstruksikan dari SCADA untuk membuka, maka SCADA akan mengirimkan data digital pada PLC bahwa valve akan membuka. 4. Lalu CPU pada PLC akan memerintahkan Output/keluaran dari modul PLC untuk mengirimkan arus listrik bertegangan 24 VDC, yang selanjutnya akan mengerakkan solenoid valve untuk valve CL.VP105 tersebut. Saat valve sudah membuka, maka limit switch indikasi buka yang sudah terpasang pada valve tersebut tersentuh, akan mengirimkan sinyal digital ke PLC bahwa valve 3

CL.VP105 sudah membuka. Data ini akan segera diteruskan ke SCADA, sehingga tampilan valve CL. VP105 pada layar komputer akan berubah warna dari posisi tertutup ke posisi terbuka. 5. Sinyal digital dan sinyal analog dari PLC juga akan mengalir ke panel MCC (Motor Control Center), untuk menggerakkan motor motor listrik. Gambar 4.3. Rangkaian Kontrol Panel MCC. 4.3. Kontrol pada panel MCC (Motor Control Center) : 1. Panel MCC terdiri dari peralatan jenis pengaman (fuse, breaker), jenis penggerak (relay, kontaktor) dan jenis pengindikasian (lampu) yang dihubungkan dengan kabel. 2. Selanjutnya peralatan dalam MCC akan terhubung dengan peralatan yang ada di luar panel, seperti pompa, valve, sensor dan lain-lain. 4

3. Untuk sinyal listrik dari PLC yang merupakan jenis sinyal digital menggunakan tegangan 24VDC. Sedangkan jenis sinyal analog menggunakan arus 4 20 ma. 4. Sebagai contoh untuk menggerakkan motor pada pompa CL.PU401. Sinyal digital dari PLC akan menggerakkan relay yang mempunyai coil 24VDC. Kontak pada relay tersebut akan mengalirkan tegangan 220 VAC, yang akan menggerakkan kontaktor untuk pompa CL.PU401. Selanjutnya dari kontaktor tersebut akan mengalirkan tegangan 380 VAC, yang akan menggerakkan motor pada pompa C4.PU401. Gambar 4.4. Rangkaian Kontrol Valve (luar panelmcc dilapangan). 5

Gambar 4.4. Rangkaian Kontrol Pompa dan sensor temperature (luar panel MCC dilapangan). 4.4. Kontrol di luar panel MCC / di lapangan : 1. Sebagai hasil akhir dari perintah SCADA, peralatan pengerak, instrumen sensor dan lain-lain akan bekerja sesuai dengan perintah dari PLC dan akan tertampil perintah tersebut melalui layar komputer. 2. Jika hasil perintah yang diinginkan tidak sesuai dengan perintah pemrograman PLC atau SCADA, akan tertampil di layar sebagai indikasi error / kesalahan. 3. Akan terlihat jelas di layar komputer SCADA, error/kesalahan dari peralatan, instrumen yang terpasang. Sehingga operator/teknisi dapat segera melakukan tindakan terhadap permasalahan tersebut. 4. Sensor temperatur yang terpasang pada peralatan, seperti contoh CL.TE108 dan CL.TE208 akan mengirimkan sinyal listrik sebesar 4 20 MA, selanjutnya sinyal tersebut akan di konversikan oleh SCADA dan akan tertampil di layar komputer 0 100 derajat celcius. 6