BAB V ANALISA HASIL Perbandingan Akurasi Hasil Peramalan MC Tire IRC Tube Type. menganalisa produk MC Tire IRC Tube Type, sebagai berikut :

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HASIL PENGOLAHAN DATA

BAB V ANALISA HASIL. Berdasarkan data permintaan produk Dolly aktual yang didapat (permintaan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

Membuat keputusan yang baik

METODE KUANTITATIF, MENGGUNAKAN BERBAGAI MODEL MATEMATIS YANG MENGGUNAKAN DATA HISTORIES DAN ATAU VARIABLE-VARIABEL KAUSAL UNTUK MERAMALKAN

BAB I PENDAHULUAN. Sejak kondisi ekonomi dan bisnis selalu berubah setiap waktu, maka para

(FORECASTING ANALYSIS):

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan terjadi

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERENCANAAN PRODUKSI

BAB V ANALISA HASIL. Pada bab sebelumnya telah dilakukan pengolahan data-data yang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi jagung merupakan hasil bercocok tanam, dimana dilakukan penanaman bibit

BAB V ANALISA HASIL. yang digunakan untuk meramalkan keadaan yang akan datang memiliki. penyimpangan atau kesalahan dari keadaan aslinya.

LAPORAN PRAKTIKUM MODUL I PERAMALAN

PENERAPAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK PERAMALAN PENGGUNAAN WAKTU TELEPON DI PT TELKOMSEL Divre 3 SURABAYA

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan

PENGGUNAAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MERAMALKAN PERSEDIAAN BERAS PADA BULOG DIVRE ACEH

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BAJA MS DI DIREKTORAT PRODUKSI ATMI CIKARANG

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL HOLT-WINTER DAN METODE DEKOMPOSISI KLASIK

BAB IV METODE PERAMALAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

VI PERAMALAN PENJUALAN AYAM BROILER DAN PERAMALAN HARGA AYAM BROILER

III KERANGKA PEMIKIRAN

Dian Kristanti 1) 1 Prodi Pendidikan Matematika, STKIP Bina Bangsa Meulaboh.

PENENTUAN METODE PERAMALAN SEBAGAI DASAR PENENTUAN TINGKAT KEBUTUHAN PERSEDIAAN PENGAMAN PADA PRODUK KARET REMAH SIR 20

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Peramalan merupakan suatu kegiatan memprediksi nilai dari suatu

2.4 Pemilihan Metode Peramalan

OPTIMASI PARAMETER α DAN γ DALAM PEMULUSAN EKSPONENSIAL DUA PARAMETER DENGAN METODE MODIFIKASI GOLDEN SECTION

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB 2 LANDASAN TEORI

METODE MOVING AVERAGE DAN METODE WINTER DALAM PERAMALAN ABSTRACT

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Adapun langkah-langkah pada analisis runtun waktu dengan model ARIMA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Adanya waktu tenggang (lead time) merupakan alasan utama bagi perencanaan dan

PERAMALAN (FORECASTING)

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI MODUL VIII ( TIME SERIES FORECASTING

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

S (t)=ax(t)+(1-a)s t-1 (2) S (t)=asn(t)+(1-a)s t-1 (3) F(t+m)=S(t)+mb(t) (4)

BAB V ANALISIS. Tabel 5.1. Kesalahan Estimasi Peramalan Metode Linear Regression

PENENTUAN JUMLAH PERENCANAAN PERMINTAAN CAT UNTUK MENINGKATKAN TINGKAT AKURASI PERAMALAN BERDASARKAN PERAMALAN PERMINTAAN CAT PADA PT.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB V ANALISA HASIL. hasil grafik, dapat di lihat bahwa pola permintaan tidak beraturan sbb : BULAN

METODE PERAMALAN HOLT-WINTER UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Vanissa Hapsari,2013

BAB II LANDASAN TEORI. mentah, bahan pembantu, barang dalam proses, barang jadi, ataupun suku cadang.

BAB V ANALISA HASIL. Januari 2008 sampai dengan Desember 2008 rata-rata permintaan semakin

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. saling berhubungan membentuk suatu kesatuan atau organisasi atau suatu jaringan

Estimasi, Pemilihan Model dan Peramalan Hubungan Deret Waktu

Pembahasan Materi #7

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN LEAST SQUARE METHOD UNTUK PERAMALAN PENJUALAN DI HIJABSTORY BANDUNG

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. 2.1 Produk Domestik Regional Bruto

Bab IV. Pembahasan dan Hasil Penelitian

BAB III PERAMALAN 3.1 Landasan Teori Peramalan

Bab III PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar global dewasa ini tanpa disadari telah membuat kompetisi di dalam dunia

BAB 3 PRAKIRAAAN dan PERAMALAN PRODUKSI. Dalam Manajemen Operasional, mengapa perlu ada peramalan produksi?

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. yang ada pada CV. Agung Jaya Cabang Pabean diperoleh dari supplier atau

PENERAPAN ALGORITMA FORECASTING UNTUK PREDIKSI PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE DI KABUPATEN SRAGEN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. Dugaan atau perkiraan mengenai kejadian atau peristiwa pada waktu yang

BAB III PERAMALAN. Praktikum Sistem Produksi ATA 2014/2015

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Teknologi informasi telah berkembang dengan relatif pesat. Di era

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA HASIL. dikumpulkan untuk pembuatan Perencanaan Kebutuhan Material (MRP.

PEMODELAN PERAMALAN PENJUALAN PAKAN UDANG PADA PT CENTRAL PROTEINA PRIMA, TBK DENGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL (EXPONENTIAL SMOOTHING) SKRIPSI

Estimasi, Pemilihan Model dan Peramalan Deret Waktu dengan Microsoft Office Excel

BAB IV PEMBAHASAN. Gambar 4.1 nilai tukar kurs euro terhadap rupiah

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian...

BAB 2 LANDASAN TEORI

Universitas Gunadarma PERAMALAN

4 BAB IV HASIL PEMBAHASAN DAN EVALUASI. lebih dikenal dengan metode Box-Jenkins adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

EMA302 Manajemen Operasional

Universitas Bina Nusantara

Metode SEE MAD MSE MAPE

Transkripsi:

BAB V ANALISA HASIL 5.1. Perbandingan Akurasi Hasil Peramalan MC Tire IRC Tube Type Berdasarkan hasil pengolahan data, maka dapat dibandingkan seluruh ukuran kesalahan peramalan atas metode peramalan yang diuji untuk menganalisa produk MC Tire IRC Tube Type, sebagai berikut : o Perbandingan nilai MFE, MAD, MSE dan MAPE terlihat pada tabel berikut : Tabel 5.1 Perbandingan Akurasi Hasil Peramalan IRC Tube Type No. Metode Time Series MFE MAD MSE MAPE 1 2 3 4 Rata-Rata Bergerak dengan Dekomposisi Musiman Sederhana (α = 0,1) dengan Dekomposisi Musiman Sederhana (α = 0,5) dengan Dekomposisi Musiman Sederhana (α = 0,9) dengan Dekomposisi Musiman 52.656 135.678 28.695.988.976 91.399 114.390 22.132.031.098 54.962 132.650 27.877.426.095 48.027 164.303 45.544.545.513 Peta Moving Range 8% OK 6% OK 8% OK 9% OK Dari data perbandingan di atas dapat diketahui bahwa seluruh Peta Moving Range untuk tiap metode kondisi OK (tidak ada titik deviasi yang diluar BKA 101

maupun BKB) sehingga nilai peramalan permintaan yang dihasilkan telah cukup baik. Adapun nilai MFE terkecil adalah untuk uji peramalan menggunakan metode Sederhana (α = 0,9) dengan Dekomposisi Musiman yakni dengan nilai MFE = 48.027, sedangkan nilai MAD, MSE dan MAPE terkecil adalah untuk uji peramalan menggunakan metode Sederhana (α = 0,1) dengan Dekomposisi Musiman yakni dengan nilai MAD = 114.390, MSE = 22.132.031.098 dan MAPE = 6%. Sehingga berdasarkan data ukuran kesalahan dan kondisi Peta Moving Range tersebut, metode Sederhana (α = 0,1) dengan Dekomposisi Musiman dinilai sebagai metode dengan ukuran kesalahan terkecil dan dianggap paling tepat untuk digunakan dalam meramalkan permintaan produk MC Tire IRC Tube type. Dapat dilihat kembali Peta Moving Range atas metode yang dipilih tersebut. Peta Moving Range Grafik 5.1 Peta Moving Range Peramalan Sederhana (α = 0,1) dengan Dekomposisi Musiman 102

Terlihat bahwa seluruh titik perbandingan nilai permintaan aktual dengan nilai peramalan berada didalam batas kendali, sehingga dinilai peramalan permintaan yang dihasilkan telah cukup baik. 5.2. Perbandingan Akurasi Hasil Peramalan MC Tire IRC Tubeless Type o Perbandingan nilai MFE, MAD, MSE dan MAPE terlihat pada tabel berikut : Tabel 5.2 Perbandingan Akurasi Hasil Peramalan IRC Tubeless Type No. Metode Time Series MFE MAD MSE MAPE 1 2 3 4 5 6 Linear Satu Parameter Brown (α = 0,1) Linear Satu Parameter Brown (α = 0,5) Linear Satu Parameter Brown (α = 0,9) Linear Dua Parameter Holt (α = 0,1 ; β = 0,2) Linear Dua Parameter Holt (α = 0,4 ; β = 0,5) Linear Dua Parameter Holt (α = 0,8 ; β = 0,9) 13.649 15.314 472.554.324 1.734 9.325 172.943.273 480 11.483 274.883.598 (109.803) 115.404 17.760.782.216 (7.481) 18.830 708.041.815 (2.263) 13.675 362.871.938 Peta Moving Range 17% NG 14% OK* 16% OK* 226% NG 37% NG 22% OK* Dari data perbandingan di atas dapat diketahui bahwa Peta Moving Range untuk metode Linear Satu Parameter Brown (α = 0,5), Linear Satu Parameter Brown (α = 0,9) dan Ganda Linear Dua Parameter Holt (α = 0,8 ; β = 0,9) kondisinya OK*, yakni hampir seluruh titik deviasi berada didalam batas kendali, hanya pada periode Januari 2013 yang berada diluar Batas Kendali Atas dimana pada periode tersebut memang terdapat pengaruh Siklis (seperti disebutkan sebelumnya bahwa pengaruh yang bersifat siklis pada periode Januari 2013 disebabkan 103

adanya perubahan kebijakan manajemen yang meminta agar kapasitas produksi IRC Tubeless ditambah sehingga penjualannya dapat ditingkatkan) sehingga perbedaan pada periode tersebut dapat diabaikan, namun secara umum dalam kondisi normal untuk peramalan permintaan yang dihasilkan dinilai telah cukup baik. Sedangkan untuk metode yang lain kondisinya NG, yakni terdapat nilai deviasi yang berada diluar BKA maupun BKB selain pada bulan Januari 2013 sehingga meskipun ukuran akurasi peramalannya cukup baik maka tetap tidak dipilih. Adapun untuk Peta Moving Range yang OK*, nilai MFE terkecil (mendekati nol) adalah untuk uji peramalan menggunakan metode Ganda Linear Satu Parameter Brown (α = 0,9) yakni dengan nilai MFE = 480, sedangkan nilai MAD, MSE dan MAPE terkecil adalah untuk uji peramalan menggunakan metode Linear Satu Parameter Brown (α = 0,5) dengan Dekomposisi Musiman yakni dengan nilai MAD = 9.325, MSE = 172.943.273 dan MAPE = 14%. Sehingga berdasarkan data ukuran kesalahan dan kondisi Peta Moving Range tersebut, metode Linear Satu Parameter Brown (α = 0,5) dinilai sebagai metode dengan ukuran kesalahan terkecil sehingga dianggap paling tepat untuk digunakan dalam meramalkan permintaan produk MC Tire IRC Tubeless type. Dapat dilihat kembali Peta Moving Range atas metode yang dipilih tersebut. 104

o Peta Moving Range Grafik 5.2 Peta Moving Range Peramalan Satu Parameter Brown (α = 0,5) Dari Peta Moving Range diatas dapat terlihat bahwa pada periode Januari 2013 terdapat pengaruh Siklis sehingga perbedaan pada periode tersebut dapat diabaikan, namun secara umum dalam kondisi normal untuk peramalan permintaan yang dihasilkan dinilai telah cukup baik. 5.3. Perbandingan Akurasi Hasil Peramalan MC Tire Zeneos o Perbandingan nilai MFE, MAD, MSE dan MAPE terlihat pada tabel berikut : Tabel 5.3 Perbandingan Akurasi Hasil Peramalan Zeneos Type No. Metode Time Series MFE MAD MSE MAPE 1 2 3 4 Dekomposisi Data Runtut Waktu 163 1.827 4.392.949 Multiplikatif Tiga Parameter Winter (α (56) 1.934 5.335.973 = 0,1 ; β = 0,2 ; γ = 0,3) Multiplikatif Tiga Parameter Winter (α (159) 728 770.773 = 0,5; β = 0,3 ; γ = 0,4) Multiplikatif Tiga Parameter Winter (α (395) 988 1.505.077 = 0,9; β = 0,4 ; γ = 0,5) Peta Moving Range 20% OK 22% OK 8% NG 10% OK 105

Dari data perbandingan di atas dapat diketahui bahwa Peta Moving Range untuk tiap metode hampir seluruhnya OK (tidak ada yang diluar BKA maupun BKB), hanya metode Multiplikatif Tiga Parameter Winter (α = 0,1 ; β = 0,3 ; γ = 0,4) yang NG, sehingga meskipun ukuran akurasi peramalannya cukup baik maka tetap tidak dipilih. Adapun untuk Peta Moving Range yang OK, nilai MFE terkecil (mendekati nol) adalah untuk uji peramalan menggunakan metode Multiplikatif Tiga Parameter Winter (α = 0,1 ; β = 0,2 ; γ = 0,3) yakni dengan nilai MFE = -56, sedangkan nilai MAD, MSE dan MAPE terkecil adalah untuk uji peramalan menggunakan metode Multiplikatif Tiga Parameter Winter (α = 0,9 ; β = 0,4 ; γ = 0,5) yakni dengan nilai MAD = 988, MSE = 1.505.077 dan MAPE = 10 %. Sehingga berdasarkan data ukuran kesalahan dan kondisi Peta Moving Range tersebut, metode Multiplikatif Tiga Parameter Winter (α = 0,9 ; β = 0,4 ; γ = 0,5) dinilai sebagai metode dengan ukuran kesalahan terkecil sehingga dianggap paling tepat untuk digunakan dalam meramalkan permintaan produk MC Tire Zeneos type. Dapat dilihat kembali Peta Moving Range atas metode yang dipilih tersebut. 106

Peta Moving Range Grafik 5.3 Peta Moving Range Peramalan Tiga Parameter Winter (α = 0,9 ; β = 0,4 ; δ = 0,5) Terlihat bahwa seluruh titik perbandingan nilai permintaan aktual dengan nilai peramalan berada didalam batas kendali, sehingga dinilai peramalan permintaan yang dihasilkan telah cukup baik. 5.4. Peramalan di Periode Mendatang Setelah mengetahui metode yang dianggap paling tepat digunakan untuk masing-masing jenis MC Tire, selanjutnya akan dibuatkan peramalan untuk periode berikutnya. 5.4.1. Peramalan Mendatang MC Tire IRC Tube Type Peramalan Sederhana (α = 0,1) dengan Dekomposisi Musiman 107

Tabel 5.4 Peramalan MC Tire IRC Tube Type Periode Mendatang UOM : Pcs Keterbatasan dalam formula Sederhana adalah hanya dapat dilakukan untuk peramalan jangka pendek (satu periode) dikarenakan perlunya data aktual permintaan sebelumnya dalam membuat peramalan, sehingga peramalan hanya dapat dilakukan untuk periode Juli 2013, yakni sebesar 1.783.994 Pcs (tanpa adanya pengaruh musiman pada bulan tersebut). Namun karena pola data bersifat stationer maka kemungkinan dapat pula dibuat perkiraan estimasi permintaan berdasarkan persentase kenaikan/penurunan permintaan produk pada periode tahun sebelumnya. 5.4.2. Peramalan Mendatang MC Tire IRC Tubeless Type Peramalan Linear Satu Parameter Brown (α = 0,5) 108

Tabel 5.5 Peramalan MC Tire IRC Tubeless Type Periode Mendatang UOM : Pcs Adanya variabel m (periode ke-m) yang ada pada metode Linear Satu Parameter Brown memungkinkan metode ini digunakan untuk peramalan jangka yang lebih panjang, sehingga peramalan untuk periode satu tahun ke depan (Juli 2013-Juni 2014) dapat diketahu nilai peramalannya. 5.4.3. Peramalan Mendatang MC Tire Zeneos Type Peramalan Multiplikatif Tiga Parameter Winter (α = 0,9 ; β = 0,4 ; δ = 0,5) 109

Tabel 5.6 Peramalan MC Tire Zeneos Type Periode Mendatang Sama halnya dengan metode Linear Satu Parameter Brown, adanya variabel m (periode ke-m) pada metode Multiplikatif Tiga Parameter Winter memungkinkan metode ini digunakan untuk peramalan jangka yang lebih panjang, sehingga peramalan untuk periode satu tahun ke depan (Juli 2013-Juni 2014) juga dapat diketahu nilai peramalannya. 110