TINGKAT KEPENTINGAN FAKTOR FAKTOR PRODUKTIVITAS PEKERJA BERDASARKAN TINGKAT PENGARUH DAN TINGKAT FREKUENSI

dokumen-dokumen yang mirip
SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

ANALISA FREKUENSI DAN BESARAN NILAI CHANGE ORDER SERTA FAKTOR PENYEBAB NYA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI

STUDI PERSEPSI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG

PERBANDINGAN KOMPOSISI PEKERJA PASANGAN DINDING BATA ANTARA SNI 2008 DENGAN KENYATAAN DI LAPANGAN PADA PROYEK PERUMAHAN

EVALUASI PRODUKTIVITAS KERJA STRUKTUR KOLOM, BALOK, DAN PLAT DI PROYEK TUNJUNGAN PLAZA 6

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pengalaman kerja 5-10 tahun, 21 responden dengan pengalaman kerja > 10 tahun.

ANALISIS PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DENGAN METODE WORK SAMPLING: STUDI KASUS PROYEK TUNJUNGAN PLAZA 6

ANALISIS FREKUENSI, DAMPAK, DAN JENIS KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI

ANALISIS WAKTU PEKERJAAN FINISHING PADA PROYEK APARTEMEN

ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS ALAT HYDRAULIC HAMMER DAN JACK IN PILE DI SURABAYA

PANDANGAN KONTRAKTOR TERHADAP KLAUSUL-KLAUSUL KONTRAK PADA PROYEK KONSTRUKSI Theodorus Bryan 1, Yosua S. Sidarta 2, Andi 3

PANDANGAN KONTRAKTOR DAN PEMILIK TERHADAP PERAN PEMILIK DALAM KESELAMATAN KERJA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PEKERJAAN GALIAN GEDUNG P1 P2 UK PETRA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Analisa dengan menggunakan Theory Of Constraint (TOC) atau disebut

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. terjadinya tindakan tidak aman (unsafe act) di kalangan para pekerja konstruksi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menangani proyek konstruksi di kawasan Daerah Kabupaten Badung, dapat diperoleh

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ada beberapa ahli yang mendefinisikan kata rework beberapa di antaranya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Faktor-Faktor penghambat yang terjadi pada proyek konstruksi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil analisis penelitian ini terhadap faktor-faktor penyebab, jenis

PRODUKTIVITAS PEKERJA PADA PEKERJAAN BETON BERTULANG PROYEK BANGUNAN BERTINGKAT (Studi Kasus Proyek Bangunan Condominium TP6)

PERANAN KONTRAKTOR DALAM PEKERJAAN GALIAN TANAH BASEMENT TERHADAP ASPEK LINGKUNGAN

ANALISA PENGARUH RENDAHNYA KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PROYEK DI SURABAYA

BAB II LANDASAN TEORI. masalah mengenai cara untuk mengestimasi biaya proyek sehingga harga yang keluar

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data penelitian yang telah diberikan oleh 35 responden,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Faktor-Faktor Lapangan (On-Site Factors) Yang Mempengaruhi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1) Faktor-faktor yang dinyatakan menentukan kualitas pekerja proyek. dievaluasi dalam penelitian ini adalah:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IDENTIFIKASI DAN ALOKASI RISIKO-RISIKO PADA PROYEK SUPERBLOK DI SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produktivitas memiliki bermacam-macam arti, masing-masing. bidang pengetahuan memiliki pengertian yang berlainan tentang

DAFTAR PUSTAKA. 3. Diphohusodo, Istimawan., (1996), Manajemen Proyek Konstruksi, Jilid 1 & 2, Penerbit Kanisius, Yogyakarta, Indonesia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebuah konsep yang menggambarkan hubungan antara hasil (jumlah barang dan

EVALUASI UNSAFE ACT, UNSAFE CONDITION, DAN FAKTOR MANAJEMEN DENGAN METODE BEHAVIOR BASED SAFETY PADA PROYEK APARTEMEN. Patricia 1, David 2 and Andi 3

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian mengenai construction waste yang telah dilakukan melalui

BAB V PENUTUP. Tabel 5.1. Indikator resiko dengan dampak tertinggi

BAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS PEKERJAAN PASANGAN DINDING BATA RINGAN DAN BATA MERAH PADA PROYEK PERUMAHAN DI SURABAYA

ANALISA PRODUKTIFITAS PEKERJA DENGAN METODE WORK SAMPLING: STUDI KASUS PADA PROYEK X DAN Y

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA TERHADAP KINERJA PROYEK BANGUNAN TINGGI DI DKI JAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kata rework dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Dalam rangkaian

BAB V KESIMPULAN DAN DARAN

BAB II LANDASAN TEORI. menjadi manpower, material, machines, money, method (Ervianto,2005).

TANTANGAN DAN HAMBATAN PENERAPAN KONSEP SUSTAINABLE CONSTRUCTION PADA KONTRAKTOR PERUMAHAN DI SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai pekerjaan ulang. Pada penelitian ini rework didefinisikan sebagai aktivitas

EVALUASI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG RS.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pertama untuk menentukan kendala yang ada dilapangan (Tabel IV 3.). Kuesioner

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. proyek ini adalah metode kontrak umum (generally contract method), dengan

INSPEKSI FABRIKASI DAN EREKSI PADA KONSTRUKSI BAJA PROYEK GEDUNG P1-P2 UK PETRA SURABAYA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengenai upaya green construction pada proyek konstruksi di Jawa Tengah,

STUDI KASUS PEKERJAAN PRODUKSI DAN PEMASANGAN DINDING PRECAST PADA PROYEK APARTEMEN

BAB V PENUTUP. kontraktor adalah mendekati waktu penyelesaian proyek. lembur menurut tukang adalah Gaji atau upah pekerja.

Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 2, No. 4, November 2012 ISSN ( )

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PADA BANGUNAN TINGGI DI SURABAYA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. bagian, jenis kelamin, usia, pendidikan dan lama bekerja. responden atas kuesioner yang dibagikan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Frekuensi risiko yang paling dominan terjadi dalam pembangunan proyekproyek. konstruksi di Yogyakarta, yaitu:

dan untuk owner yang menjadi rangking pertama adalah: kurangnya kontrol

ANALISIS TANTANGAN DAN MANFAAT BANGUNAN HIJAU

EVALUASI PRODUKTIVITAS PEMASANGAN BATA RINGAN PADA DINDING BANGUNAN HOTEL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Perumusan Masalah

PENGUKURAN TINGKAT MOTIVASI DAN DEMOTIVASI PEKERJA KONSTRUKSI PADA SUATU PROYEK DI SURABAYA

IDENTIFIKASI DAN EVALUASI FAKTOR-FAKTOR KOMPETENSI SOSIAL MANAJER PROYEK

PEMBOROSAN MATERIAL DAN TINDAKAN PENCEGAHANNYA: SURVAI PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DI YOGYAKARTA

KEPENTINGAN DAN IMPLEMENTASI GREEN CONSTRUCTION DARI SISI PANDANG KONTRAKTOR

DESKRIPTIF FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS PEKERJA KONSTRUKSI DI SURABAYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan rumusan masalah yang ingin dicapai maka dibutuhkan data primer

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. memiliki nilai mean tertinggi daripada faktor-faktor lainnya.

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini globalisasi sedang terjadi di berbagai bidang, hal ini sudah pasti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENILAIAN INDIKATOR K3L PADA PENGGUNAAN TOWER CRANE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Universitas Indonesia. Pengaruh proses perencanaan..., Leonard, FT UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. dimulai, dan kapan harus diselesaikan. Setiap pelaksanaan proyek konstruksi

ANALISIS KINERJA PROYEK KONSTRUKSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PRODUKTIVITAS PEKERJAAN PONDASI BORED PILE (STUDI KASUS PADA BANGUNAN PERKANTORAN 31 LANTAI)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Ada beberapa hal yang dapat disimpulkan berdasarkan hasil analisis data, yaitu

PRODUKTIVITAS PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA PADA DINDING RUMAH TINGGAL. Oleh : Iwan Rustendi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. antara hasil keluaran dan masukan (output dan input). Adapun berbagai macam

ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI SUPERVISOR PROYEK TERHADAP BIAYA, MUTU DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI KABUPATEN BADUNG

Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.10 Oktober 2016 ( ) ISSN:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Manager dan Tukang/ Pekerja Proyek yang berkedudukan sebagai perusahaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil

SURVEI AWAL KESIAPAN KONTRAKTOR DI SURABAYA DALAM MENERAPKAN TIME IMPACT ANALYSIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan proyek yang berkaitan dengan bidang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan

ANALISA REWORK PADA KONSTRUKSI GEDUNG DI KABUPATEN BONDOWOSO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian digunakan untuk memecahkan suatu masalah, memahami, serta

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. rapat internal mingguan proyek konstruksi dan hal yang dibahas dalam rapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

TANTANGAN YANG BERPENGARUH DAN KETERAMPILAN MANAJER PROYEK PADA PROYEK YANG BERUPAYA MENJADI BANGUNAN HIJAU

Transkripsi:

TINGKAT KEPENTINGAN FAKTOR FAKTOR PRODUKTIVITAS PEKERJA BERDASARKAN TINGKAT PENGARUH DAN TINGKAT FREKUENSI Albertus Andhika 1, Alfonso Wijanalto 2, Andi 3 ABSTRAK : Produktivitas pekerja konsruksi telah menjadi salah satu kata kunci atau topik yang paling sering dicari. Di berbagai negara, biaya pekerja konstruksi mencapai 30-60% dari biaya total proyek dan merupakan faktor yang sangat menentukan profitabilitas suatu proyek. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepentingan faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas pekerja berdasarkan tingkat pengaruh dan tingkat frekuensinya menurut staf kontraktor dan pekerja. Untuk mencapai tujuan ini, maka diambil representatif dari 3 proyek di Surabaya yang terdiri dari 30 staf kontraktor dan 65 pekerja untuk mengisi kuesioner yang ada. kuesioner terdiri dari 36 faktor produktivitas, yang terbentuk dari 4 kelompok utama yaitu: (1) manajemen; (2) teknologi desain; (3) pekerja; dan (4) eksternal. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya faktor-faktor dengan tingkat kepentingan tertinggi menurut staf adalah: (1) change order; (2) gangguan kerja akibat kontraktor lain; (3) hujan; (4) pekerjaan lembur, (5) respon yang lambat terhadap permintaan informasi mengenai desain dan faktor-faktor dengan tingkat kepentingan tertinggi menurut pekerja adalah: (1) hujan; (2) angin kencang; (3) kekurangan material atau bahan; (4) cuaca panas, dan (5) program keselamatan kerja yang buruk. KATA KUNCI :produktivitas, pekerja, produktivitas pekerja, pengaruh, frekuensi, importance index 1.PENDAHULUAN Produktivitas pekerja konsruksi telah menjadi salah satu kata kunci atau topik yang paling sering dicari. Di berbagai negara, biaya pekerja konstruksi mencapai 30-60% dari biaya total proyek dan merupakan faktor yang sangat menentukan profitabilitas suatu proyek. konstruksi dapat dikatakan sebagai motor penggerak yang terlibat langsung terhadap proses konstruksi yang sedang berlangsung, sementara pihak-pihak lainnya adalah pihak yang mendukung motor penggerak tersebut untuk terus bergerak. Karena itu, produktivitas pekerja konstruksi merupakan hal terpenting yang secara langsung dapat terlihat mempengaruhi keberhasilan dari hampir semua proyek konstruksi. Untuk dapat meningkatkan produktivitas pekerja, maka penting untuk mengetahui tingkat kepentingan (importance index) faktor-faktor produktivitas pekerja yang ada berdasarkan tingkat pengaruhnya terhadap produktivitas pekerja dan tingkat frekuensi terjadinya faktor-faktor tersebut. 1 Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra, alfonso.wangs@gmail.com 1 Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra, albert.tus94@gmail.com 1 Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra, andi@peter.petra.ac.id 1

2. LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Produktivitas Produktivitas memiliki banyak variasi arti. Concise Oxford Dictionary (9 th edn) mendefinisikan produktivitas sebagai kemampuan untuk memproduksi, keadaan produktif, keefektifan dalam mengusahakan produktivitas khususnya di area industri. Yang terpenting dari definisi produktivitas adalah konsep-konsep (Olomolaiye et al, 1988): 1. Capacity to produce (kemampuan untuk memproduksi) Kekuatan atau kemampuan dibalik produksi itu sendiri. 2. Effectiveness of productive effort (keefektifan dalam mengusahakan produksi) Sebagai ukuran baik buruknya penggunaan sumber daya. 3. Production per unit of effort (produksi per-unit dari tiap usaha) Untuk mengukur output dari faktor produksi dengan mengacu pada 1 periode waktu yang sudah ditetapkan. Produktivitas adalah kemampuan berproduksi tenaga kerja dalam menyelesaikan kuantitas pekerjaan yang ditetapkan dan menentukan keberhasilan pelaksanaan proyek. Secara umum produktivitas adalah perbandingan antara hasil kegiatan (output) dan masukan (input) (Pilcher, 1992). output Produktivitas =...(Pilcher, 1992) input 2.2. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Jarkas and Bitar (2012) menyebutkan bahwa produktivitas pekerja dapat dipengaruhi oleh beberapa kelompok faktor utama, yaitu : A. Kelompok manajemen (management group). B. Kelompok teknologi desain (technological group). C. Kelompok pekerja (human/labor group). D. Kelompok eksternal (external group). Berdasarkan pengelompokkan tersebut maka dipilih 36 faktor produktivitas yang akan diukur tingkat kepentingannya berdasarkan nilai pengaruh dan frekuensinya. Berdasarkan pengelompokannya terdapat 17 faktor pada kelompok manajemen, 7 faktor pada kelompok teknologi desain, 9 faktor pada kelompok pekerja, dan 3 faktor pada kelompok eksternal. 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kuesioner Penelitian ini dilakukan dengan cara kuantitatif yaitu dengan menggunakan kuesioner. Berdasarkan penelitian sebelumnya dipilih 36 faktor yang mempengaruhi produktivitas pekerja yang dinaungi oleh 4 kelompok utama sebagai faktor yang akan diukur tingkat kepentingannya. Responden yang dipilih adalah staf kontraktor dan pekerja konstruksi yang terlibat langsung di 3 proyek yang telah dipilih. Untuk mendapatkan hasil yang cukup layak dan untuk memastikan bahwa responden dapat memberi penilaian yang sesuai dengan tujuan penelitian, maka dilakukan pilot study sebagai tolak ukur. Kuesioner disusun menjadi 3 bagian untuk memenuhi tujuan penelitian yang ada, yaitu: 1. Data umum mengenai responden. 2. Frekuensi faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas pekerja. 3. Pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas pekerja. 3.1.1 Kuesioner tentang pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas pekerja Responden diminta untuk memberikan penilaian tentang tingkat pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap produktivitas pekerja berdasarkan pengalaman, pemahaman, dan pendapat responden (tidak hanya melihat proyek yang sedang dijalani saja). Jumlah soal pada bagian ini ada 36 nomor. Jawaban 2

untuk pertanyaan ini dinilai dengan skala 1 sampai 5. Skala 1 untuk jawaban tidak berpengaruh dan skala 5 untuk jawaban sangat amat berpengaruh. 3.1.2. Kuesioner tentang frekuensi faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas pekerja Pada bagian kedua kuesioner ini, responden diminta untuk memperkirakan seberapa sering faktorfaktor tersebut terjadi dan menjadi faktor yang mempengaruhi produktivitas pekerja (frekuensi faktorfaktor yang mempengaruhi produktivitas pekerja) menurut pengalamannya selama di proyek konstruksi. Hal ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor pengaruh manakah yang sering terjadi. Jumlah soal pada bagian ini ada 33 nomor dimana keseluruhan soal sama dengan soal pada bagian sebelumnya, namun terdapat 3 faktor yang tidak diukur frekuensinya. Pertanyaan ini juga dinilai dengan skala 1 sampai 5. Skala 1 untuk jawaban tidak pernah terjadi dan skala 5 untuk jawaban hampir selalu terjadi. 3.2. Analisa Data Analisa deskriptif yang akan digunakan untuk menganalisa data hasil kuesioner adalah analisa nilai mean untuk menentukan peringkat nilai pengaruh dan nilai frekuensi faktor-faktor produktivitas. Nilai pengaruh dan nilai frekuensi yang telah dihitung akan menjadi dasar untuk perhitungan nilai importance index masing-masing faktor. Untuk faktor yang tidak memiliki nilai frekuensi dan memiliki tingkat pengaruh yang tinggi, maka akan dilakukan pembahasan tersendiri berdasarkan tingkat pengaruhnya. Analisa deskirptif juga akan dilakukan berdasarkan kelompok faktor yang ada untuk melihat data secara garis besar. Analisa juga akan dilakukan untuk mengetahui adanya perbedaan pendapat antar responden mengenai urutan ranking faktor-faktor produktivitas yang ada. dianalisa menggunakan program Software Statistical Package for Social Scientist (SPSS) yaitu dengan Spearman s Rank Correlation dimana bila hasil analisa mempunyai Sig. 0,05, hipotesa dianggap tolak H0 dan terima H1 dan sebaliknya jika nilai signifikan yang lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan penyebaran kuesioner didapatkan 95 responden. Responden kuisioner kemudian digolongkan menjadi dua golongan yaitu 30 staff kontraktor (31.57%) dan 65 pekerja (68.43%). Objek penelitian yang diambil berasal dari 3 proyek berskala besar yaitu proyek Galaxy Mall 3 (Tatamulia), proyek gedung parkir WTC (PP), dan proyek hotel (Kendangsari 88). 4.1 Tingkat Kepentingan Faktor-Faktor Produktivitas Menurut Staf Kontraktor Berdasarkan Tabel 1 faktor dengan nilai Importance Index tertinggi berdasarkan ranking-nya menurut staf kontraktor berturut-turut adalah change order (0,593), gangguan kerja akibat kontraktor lain (0,479), hujan (0,475), an lembur (0,449), dan respon yang lambat terhadap permintaan informasi mengenai desain (0,427). Change order merupakan faktor terpenting dengan nilai pengaruh dan frekuensi tertinggi menurut staf. Change order dapat disebabkan oleh adanya kepentingan banyak pihak yang terlibat pada proyek dan hal ini dapat menjadi penyebab tingginya tingkat frekuensi change order. Jika dilihat dari segi pengaruh maka change order memang bukan merupakan faktor yang mempengaruhi proses kerja para pekerja secara langsung, namun change order dapat menyebabkan pekerjaan ulang dan pekerjaan yang sudah diselesaikan tidak dapat diakui karena tidak sesuai dengan desain. Tabel 1. Nilai Importance Index Staf Kontraktor No Faktor-Faktor Produktivitas Staf Kontraktor P xf Index 1 Kurangnya kemampuan manajemen dalam mengatur aktivitas konstruksi yang dapat menyebabkan kesalahan kerja 9,960 0,398 10 Gangguan kerja akibat pengaruh kontraktor lain seperti terjadi saling 2 tunggu, masalah komunikasi antar pekerja karena perbedaan manajemen, dll (subcontractor, direct contractor, nominated subcontractors) 11,978 0,479 2 3 Kekurangan jumlah pelaksana kontraktor 7,513 0,301 28,5 3

Tabel 1. Nilai Importance Index Staf Kontraktor (Sambungan) No Faktor-Faktor Produktivitas Staf Kontraktor P xf Index 4 Pelaksana kontraktor kurang berkompeten sehingga dapat menyebabkan kesalahan kerja 9,360 0,374 12 5 Kontraktor kesulitan mencari pekerja bangunan sehingga jumlah pekerja kurang 7,233 0,289 31 6 Penjadwalan dan ekspektasi yang tidak realistis (pekerja dituntut untuk menyelesaikan pekerjaan dengan jadwal yang tidak realistis) 9,256 0,370 14 7 tidak mendapatkan instruksi yang jelas tentang pekerjaannya 9,333 0,373 13 8 Metode konstruksi yang digunakan sulit untuk dikerjakan 7,706 0,308 24 9 Program keselamatan kerja yang buruk (cth: tidak ada alat keselamatan, metode kerja berbahaya, dll) 7,667 0,307 26 10 Gaji pekerja tidak dibayar tepat waktu 7,153 0,286 32 11 Kekurangan material / bahan sehingga pekerjaan terhambat (cth: baja, pasir, batu, semen, air, dll) 10,606 0,424 7 12 dituntut untuk bekerja lembur sehingga pekerja merasa letih/capai 11,222 0,449 4 13 Ketersediaan alat atau perlengkapan yang kurang memadai (cth: truk, backhoe, ekskavator, mesin pembengkok baja, genset, palu, cangkul, dll) 7,513 0,301 28,5 14 Komposisi dan jumlah kelompok kerja yang tidak pas (terlalu banyak/sedikit untuk suatu pekerjaan) 8,867 0,355 17 15 Intervensi dari pihak owner / pemilik proyek (owner sering ikut mengatur proses pekerjaan konstruksi secara teknis maupun non-teknis sehingga 9,763 0,391 11 dapat menyebabkan kesalahan kerja atau kebingungan pada pekerja) 16 Masalah komunikasi antara manajer lapangan (site manager) dan pekerja (Instruksi dari manager lapangan tidak disampaikan dengan baik sampai pada level pekerja bangunan) 7,337 0,293 30 17 Spesifikasi teknis dari desain kurang jelas atau sulit dipahami oleh pekerja 9,147 0,366 15 18 Terjadi perubahan desain rencana (change orders) 14,816 0,593 1 19 Desain yang ditentukan sangat rumit sehingga sulit untuk dikerjakan 9,100 0,364 16 20 Respon yang lambat terhadap permintaan informasi mengenai desain 10,672 0,427 5 21 Pihak perencana jarang melakukan inspeksi atau melihat kondisi proyek yang sedang berjalan 10,131 0,405 9 22 Desain belum selesai dikerjakan, sehingga terkadang proyek perlu menunggu desain atau desain dikerjakan terburu-buru dan ada detail yang kurang 10,416 0,417 8 23 kurang termotivasi untuk bekerja 7,540 0,302 21,5 24 datang terlambat atau selesai kerja lebih cepat dari waktu yang telah ditentukan sehingga timbul lingkungan yang tidak disiplin. 8,107 0,324 23 25 tidak hadir di tempat kerja yang berarti absen atau tidak berada di tempat yang seharusnya saat jam kerja 7,760 0,310 26 26 Adanya kesulitan dalam berkomunikasi dengan pekerja lain seperti kendala perbedaan bahasa, perbedaan sifat (budaya), dan lain sebagainya. 5,718 0,229 32 27 Tingkat keahlian dan pengalaman pekerja kurang memadai untuk mengerjakan tugas yang diberikan 7,700 0,308 28,5 28 Umur pekerja menjadi kendala saat bekerja (pekerja terlalu tua) 8,853 0,354 17 29 Tingkat pendidikan pekerja yang rendah membuatnya kesulitan untuk mengerti dan menjalankan instruksi 8,680 0,347 13,5 30 Tingginya tingkat pergantian pekerja, pekerja yang sudah ada diberhentikan dan diganti dengan pekerja baru 10,643 0,426 6 31 Cuaca panas mengganggu saat aktivitas proyek 8,010 0,320 7 32 Angin kencang sehingga mengganggu proses pekerjaan, sebagai contoh tower crane sulit dikendalikan akibat angin 8,190 0,328 19,5 33 Hujan mengganggu aktivitas proyek (cth: jalan basah, banjir, pekerja kehujanan, ada aktivitas yang harus terhenti seperti proses cor, dll) 11,889 0,476 2,5 4

4.2 Tingkat Kepentingan Faktor-Faktor Produktivitas Menurut Berdasarkan hasil yang didapat mengenai nilai mean dan ranking untuk nilai pengaruh, terdapat faktor yang tidak dapat dinilai tingkat frekuensinya sehingga nilainya tidak dapat terlihat pada nilai importance index namun memiliki nilai pengaruh yang sangat tinggi. Faktor tersebut adalah faktor Kurangnya pemberian insentif untuk pekerja (tunjangan, bonus, asuransi kesehatan, makanan, dll) yang merupakan faktor dengan nilai pengaruh tertinggi dengan nilai mean 3,738. Berdasarkan Tabel 2 faktor dengan nilai importance index tertinggi berdasarkan ranking-nya menurut pekerja berturut-turut adalah hujan (0.470), angin kencang (0.370), Kekurangan material atau bahan (0.355), cuaca panas (0.353), program keselamatan kerja yang buruk (0.348). Hujan merupakan faktor terpenting dengan nilai pengaruh dan frekuensi tertinggi menurut pekerja. Hujan merupakan faktor cuaca yang terjadi berdasarkan musim. Penelitian ini dilakukan pada saat musim hujan, kondisi cuaca pada saat penelitian dilakukan terlihat mempengaruhi jawaban responden. Hujan memang merupakan faktor yang dapat mengganggu aktivitas proyek, dan efeknya juga dapat dirasakan secara langsung oleh pekerja. Hujan akan sangat berpengaruh terhadap pekerja yang melakukan pekerjaannya di area terbuka, ketika hujan terjadi maka pekerja cenderung akan menghentikan pekerjaannya untuk menghindari hujan (berteduh). Tabel 2. Nilai Importance Index No Faktor-Faktor Produktivitas P xf Index Kurangnya kemampuan manajemen dalam mengatur aktivitas konstruksi yang 1 dapat menyebabkan kesalahan kerja 5,296 0,212 29 Gangguan kerja akibat pengaruh kontraktor lain seperti terjadi saling tunggu, masalah komunikasi antar pekerja karena perbedaan manajemen, dll 5,368 0,215 28 2 (subcontractor, direct contractor, nominated subcontractors) 3 Kekurangan jumlah pelaksana kontraktor 4,804 0,192 30 Pelaksana kontraktor kurang berkompeten sehingga dapat menyebabkan 4 kesalahan kerja 6,201 0,248 20 Kontraktor kesulitan mencari pekerja bangunan sehingga jumlah pekerja 5 kurang 6,492 0,260 18 Penjadwalan dan ekspektasi yang tidak realistis (pekerja dituntut untuk 6 menyelesaikan pekerjaan dengan jadwal yang tidak realistis) 8,186 0,327 6 7 tidak mendapatkan instruksi yang jelas tentang pekerjaannya 6,059 0,242 21 8 Metode konstruksi yang digunakan sulit untuk dikerjakan 5,477 0,219 27 Program keselamatan kerja yang buruk (cth: tidak ada alat keselamatan, 9 metode kerja berbahaya, dll) 8,688 0,348 5 10 Gaji pekerja tidak dibayar tepat waktu 6,294 0,252 19 Kekurangan material / bahan sehingga pekerjaan terhambat (cth: baja, pasir, 11 batu, semen, air, dll) 8,864 0,355 3 12 dituntut untuk bekerja lembur sehingga pekerja merasa letih/capai 5,944 0,238 22 Ketersediaan alat atau perlengkapan yang kurang memadai (cth: truk, backhoe, 13 ekskavator, mesin pembengkok baja, genset, palu, cangkul, dll) 7,362 0,294 11 Komposisi dan jumlah kelompok kerja yang tidak pas (terlalu banyak/sedikit 14 untuk suatu pekerjaan) 7,367 0,295 10 Intervensi dari pihak owner / pemilik proyek (owner sering ikut mengatur proses pekerjaan konstruksi secara teknis maupun non-teknis sehingga dapat 6,645 0,266 14 15 menyebabkan kesalahan kerja atau kebingungan pada pekerja) Masalah komunikasi antara manajer lapangan (site manager) dan pekerja (Instruksi dari manager lapangan tidak disampaikan dengan baik sampai pada 7,001 0,280 13 16 level pekerja bangunan) 17 Spesifikasi teknis dari desain kurang jelas atau sulit dipahami oleh pekerja 7,210 0,288 12 18 Terjadi perubahan desain rencana (change orders) 7,866 0,315 8 5

Tabel 2. Nilai Importance Index (Sambungan) No Faktor-Faktor Produktivitas P xf Index 19 Desain yang ditentukan sangat rumit sehingga sulit untuk dikerjakan 6,608 0,264 15 20 Respon yang lambat terhadap permintaan informasi mengenai desain 7,514 0,301 9 Pihak perencana jarang melakukan inspeksi atau melihat kondisi proyek yang 21 sedang berjalan 6,502 0,260 17 Desain belum selesai dikerjakan, sehingga terkadang proyek perlu menunggu 22 desain atau desain dikerjakan terburu-buru dan ada detail yang kurang 8,179 0,327 7 23 kurang termotivasi untuk bekerja 5,852 0,234 24 datang terlambat atau selesai kerja lebih cepat dari waktu yang telah 24 ditentukan sehingga timbul lingkungan yang tidak disiplin. 4,506 0,180 31 tidak hadir di tempat kerja yang berarti absen atau tidak berada di 25 tempat yang seharusnya saat jam kerja 4,273 0,171 32 Adanya kesulitan dalam berkomunikasi dengan pekerja lain seperti kendala 26 perbedaan bahasa, perbedaan sifat (budaya), dan lain sebagainya. 5,612 0,224 25 Tingkat keahlian dan pengalaman pekerja kurang memadai untuk mengerjakan 27 tugas yang diberikan 5,591 0,224 26 28 Umur pekerja menjadi kendala saat bekerja (pekerja terlalu tua) 5,889 0,236 23 Tingkat pendidikan pekerja yang rendah membuatnya kesulitan untuk mengerti 29 dan menjalankan instruksi 4,022 0,161 33 Tingginya tingkat pergantian pekerja, pekerja yang sudah ada diberhentikan 30 dan diganti dengan pekerja baru 6,601 0,264 16 31 Cuaca panas mengganggu saat aktivitas proyek 8,825 0,353 4 Angin kencang sehingga mengganggu proses pekerjaan, sebagai contoh tower 32 crane sulit dikendalikan akibat angin 9,248 0,370 2 Hujan mengganggu aktivitas proyek (cth: jalan basah, banjir, pekerja 33 kehujanan, ada aktivitas yang harus terhenti seperti proses cor, dll) 11,759 0,470 1 4.3. Perbedaan Pendapat Staf Kontraktor dan Analisa untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara peringkat faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas pekerja menurut masing-masing responden secara statistik akan menggunakan Spearman s Rank Correlation Test dengan tingkat keyakinan 95%. Untuk analisa ini, Ho yang digunakan adalah adanya perbedaan peringkat faktor-faktor yang signifikan antara responden staf kontraktor dan pekerja. Bila hasil analisa mempunyai Sig. 0,05, hipotesa dianggap tolak H0 dan terima H1. Hasil analisa pada Tabel 3 menunjukkan bahwa jawaban staf kontraktor dan pekerja mengenai nilai ranking tingkat pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas pekerja menunjukkan adanya perbedaan peringkat faktor-faktor yang signifikan antara responden staf kontraktor dan pekerja, hal ini dapat dilihat dari nilai Sig. antara staf kontraktor dan pekerja sebesar 0,683 yang berarti terima H0 dan tolak H1. Hasil analisa pada Tabel 4 menunjukkan bahwa jawaban staf kontraktor dan pekerja mengenai nilai ranking tingkat frekuensi faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas pekerja menunjukkan tidak adanya perbedaan peringkat faktor-faktor yang signifikan antara responden staf kontraktor dan pekerja, hal ini dapat dilihat dari nilai Sig. antara staf kontraktor dan pekerja sebesar 0,003 yang berarti tolak H0 dan terima H1. 6

Tabel 3. Spearman s Rank Correlation Test Tingkat Pengaruh Staf Spearman's rho Staf Correlation Coefficient 1,000,070 Sig. (2-tailed).,683 N 36 36 Correlation Coefficient,070 1,000 Sig. (2-tailed),683. N 36 36 Tabel 4. Spearman s Rank Correlation Test Tingkat Frekuensi Staf Spearman's rho Staf Correlation Coefficient 1,000,508 ** Sig. (2-tailed).,003 N 33 33 Correlation Coefficient,508 ** 1,000 Sig. (2-tailed),003. N 33 33 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). 4.3.1. Nilai Frekuensi Staf dan Pada Kelompok Faktor Pada Tabel 5 berdasarkan ranking-nya kelompok faktor desain merupakan kelompok faktor yang paling sering terjadi menurut staf (3,017) dan kelompok faktor eksternal (2,890) merupakan faktor yang paling sering terjadi menurut pekerja. Perbedaan ranking kelompok faktor hanya terjadi pada peringkat pertama dan kedua. Tabel 5. Nilai Frekuensi Kelompok Faktor Nilai Frekuensi Kelompok Faktor Staf Mean Kelompok Mean Kelompok 1 3,017 Desain 2,890 Eksternal 2 3,000 Eksternal 2,272 Desain 3 2,646 Manajemen 2,212 Manajemen 4 2,575 1,985 4.3.2. Nilai Pengaruh Staf dan pada Kelompok Faktor Pada Tabel 6 berdasarkan nilai mean dan ranking-nya, kelompok desain merupakan kelompok faktor yang paling berpengaruh menurut staf dengan nilai mean 3,514. Sementara menurut pekerja hanya kelompok faktor eksternal merupakan faktor yang paling berpengaruh dengan nilai mean 3,426. Tabel 6. Nilai Pengaruh Kelompok Faktor Nilai Pengaruh Kelompok Faktor Staf Mean Kelompok Mean Kelompok 1 3,514 Desain 3,426 Eksternal 2 3,363 Manajemen 3,209 Desain 3 3,181 3,028 Manajemen 4 3,100 Eksternal 2,708 7

4.3.3. Nilai Importance Index Staf Kontraktor dan pada Kelompok Faktor Pada Tabel 7 berdasarkan nilai mean dan ranking-nya, kelompok desain merupakan kelompok faktor terpenting menurut staf dengan nilai importance index 0,429. Sementara menurut pekerja kelompok faktor eksternal merupakan faktor yang terpenting dengan nilai importance index 0,398. Menariknya jika diperhatikan maka urutan peringkat pada Tabel 7 tidak jauh berbeda dengan Tabel 5 yang menunjukkan nilai frekuensi, hal ini membuat adanya indikasi bahwa secara garis besar faktor frekuensi lebih menentukan nilai importance index dibanding nilai pengaruh. Tabel 7. Importance Index Kelompok Faktor Importance Index Kelompok Faktor Staf Mean Kelompok Mean Kelompok 1 0,429 Desain 0,398 Eksternal 2 0,375 Eksternal 0,293 Desain 3 0,356 Manajemen 0,265 Manajemen 4 0,325 0,212 5. DAFTAR REFERENSI Jarkas, A. M., & Bitar, C. G. (2012). Factors Affecting Construction Labor Productivity in Kuwait. Journal of Construction Engineering Management, 20(10), 811 820.http://doi.org/10.1061/(ASCE)CO.1943-7862.0000501 Olomolaiye, P. O., Jayawardane, A., & Harris, F. (1998). Construction Productivity Improvement, Chartered Institute of Building (CIB),London. Pilcher Roy. (1992). Principles of Construction Management, McGraw-Hill Book, London. 8