STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN TERMINAL ARJOSARI KOTA MALANG MENJADI TERMINAL MODERN. Dosen Pascasarjana Program Studi Teknik Sipil

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang

III KERANGKA PEMIKIRAN

VIII. ANALISIS FINANSIAL

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Kadariah (2001), tujuan dari analisis proyek adalah :

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN JALAN TOL GEMPOL-PANDAAN

BAB III LANDASAN TEORI

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

III. METODE PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS ASPEK KEUANGAN DALAM MANAJEMEN PROYEK *)

VII. RENCANA KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

ALTERNATIF INVESTASI BERDASARKAN RATE OF RETURN PADA LAHAN EX-BIOSKOP PANALA KOTA PALANGKARAYA

BAB II LANDASAN TEORI

III. KERANGKA PEMIKIRAN

VIII. ANALISIS FINANSIAL

III KERANGKA PEMIKIRAN

IV METODOLOGI PENELITIAN

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PERUMAHAN GRIYA MAPAN DI KABUPATEN SUMENEP

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB V PENUTUP Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA Lampiran... 75

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Analisis Kelayakan Proyek. Muhammad Taqiyyuddin Alawiy, ST., MT Dosen Fakultas Teknik Elektro Universitas Islam Malang

ANALISA STUDY KELAYAKAN KELANGSUNGAN USAHA JASA FOTO COPY CAHAYA GIRI

KERANGKA PEMIKIRAN. dengan membangun suatu tempat pengelolaan sampah, tetapi yang dapat

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pemikiran. 3.2 Metode Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin. meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha sekarang ini, persaingan yang terjadi semakin ketat.

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang

III. METODOLOGI. Tahap Pengumpulan Data dan Informasi

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Definisi Internet

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1)

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return.

III. KERANGKA PEMIKIRAN

PEMILIHAN ALTERNATIF POTENSI SUMBER DAYA AIR DI WILAYAH DAS BRANTAS UNTUK DIKEMBANGKAN MENJADI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA)

III. KERANGKA PEMIKIRAN

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PERUMAHAN MUTIARA ALAM REGENCY KABUPATEN TULUNGAGUNG NASKAH TERPUBLIKASI

III. METODE PENELITIAN

KERANGKA PEMIKIRAN. 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

BAB V HASIL ANALISA. dan keekonomian. Analisis ini dilakukan untuk 10 (sepuluh) tahun. batubara merupakan faktor lain yang juga menunjang.

III. KERANGKA PEMIKIRAN

STUDI KELAYAKAN TERMINAL PENUMPANG KECAMATAN RONGKOP KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan didirikan untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan yang

III. KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si

Investasi dalam aktiva tetap

layak atau tidak maka digunakan beberapa metode dengan harapan mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan suatu bisnis maupun dalam usaha menginvestasikan dana

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

Bab 5 Penganggaran Modal

TUGAS PENGANTAR EKONOMI PRODUKSI ANALISIS USAHA JAHIT ARYAN TAILOR

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal

Kewirausahaan. Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik. Program Studi Arsitektur

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING)

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II INVESTASI. Setiap perusahaan yang melakukan investasi aktiva tetap selalu

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PERUMAHAN (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Perumahan Griya Tegal Sari Asri Sragen)

BAB II LANDASAN TEORI

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI. Nama : Aji Tri Sambodo NPM : Kelas : 3EA18

KAJIAN INVESTASI PROYEK PEMBANGUNAN TERMINAL TIRTONADI TIPE A

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelayakan proyek adalah suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

II. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Kata kunci: town house, pasar, teknis, NPV, BCR, IRR, PBP

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

STUDI KELAYAKAN USAHA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

Bab 7 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 2)

III. METODE PENELITIAN

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Rakyat (KUR) di Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.

Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil. Manajemen Investasi

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat. PT Trikarya Idea Sakti selaku Developer telah

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN MALL DINOYO KOTA MALANG

3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengambilan Responden 3.5 Metode Pengumpulan Data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

III KERANGKA PEMIKIRAN

Proudly present. Penganggaran Modal. Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK.

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi. Dalam bersosialisasi, terdapat berbagai macam jenis hubungan yang

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang terus berkembang ke arah yang

A. Kerangka Pemikiran

Transkripsi:

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN TERMINAL ARJOSARI KOTA MALANG MENJADI TERMINAL MODERN Kustamar 1, Tiong Iskandar 1, Budianto 2 1 Dosen Pascasarjana Program Studi Teknik Sipil Konsentrasi Manajemen Konstruksi ITN Malang 2 Mahasiswa Pascasarjana Program Studi Teknik Sipil Konsentrasi Manajemen Konstruksi ITN Malang ABSTRAK Kebijakan Pemerintah Kota Malang dalam pengembangan dan pembangunan Terminal Tipe A di Kota Malang merekomendasikan pembangunan kembali Terminal Arjosari menjadi terminal modern, karena dilihat dari jumlah bus yang masuk dan keluar ke dan dari terminal semakin lama semakin berkurang. Data tahun 2010 menunjukan jumlah masuk dan keluar bus rata-rata per hari hanya 450 dengan puncak hanya 587 bus. Padahal karcis retribusi peron yang besarnya Rp 200,- sudah tidak diberlakukan tagi. Dibandingkan dengan 3 sampai 5 tahun lalu yang dapat mencapai rata-rata 700 bus/hari. Bahkan lebih lampau lagi dapat mencapai angka rata-rata 1000 bus/hari. Hal ini karena calon penumpang yang ada di terminal juga menurun. Calon penumpang merasa lebih nyaman menunggu di pinggir jalan dekat terminal. Melihat permasalahan tersebut penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besarnya biaya investasi yang diperlukan untuk membangun dan mengoperasikan terminal modern, dan untuk mengetahui tingkat kelayakan terminal modern bila ditinjau dari aspek ekonomi serta untuk mengetahui lamanya umur investasi terminal modern tersebut. Metode analisa kelayakan ekonomi berdasarkan pada indicator Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR), Internal Rate of Return (IRR) dan Payback Period atau masa kembali modal (PBP) Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan bahwa besar investasi yang diperlukan untuk membangun dan megoperasikan terminal modern untuk pelabuhan sandar adalah sebesar Rp. 141.888.439.000. Sedangkan dari analisa ekonomi pembangunan terminal modern layak untuk dibangun dengan Net Present Value (NPV) )diperoleh Rp. 4.889.649.435, Benefit Cash Ratio (BCR) > 1 yaitu sebesar 1,068, Internal Rate of Return (IRR) > 12% yaitu sebesar 19% dan Pay Back Period (PBP) diperoleh pada tahun ke 7 yaitu tahun 2021 serta Lama umur investasi pembangunan terminal adalah 20 Tahun. Kata Kunci : Kelayakan Finansial 1. PENDAHULUAN Pengembangan transportasi sangat penting artinya dalam menunjang dan menggerakkan dinamika pembangunan, karena transportasi berfungsi sebagai katalisator dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan pengembangan wilayah. Jurnal Info Manajemen Proyek 13

Jurnal Info Manpro Volume 3, September 2012 Salah satu prasarana transportasi yang penting bagi kelancaran mobilitas penumpang adalah terminal. Fungsi terminal bagi penumpang, adalah untuk kenyamanan menunggu, kenyamanan perpindahan dari satu moda atau kendaraan ke moda atau kendaraan lain, tempat fasilitas-fasilitas informasi dan fasilitas parkir kendaraan pribadi. Disamping itu terminal juga merupakan salah satu sarana transportasi yang komponen pemicu dinamika pembangunan ekonomi secara umum, pembangunan yang secara khusus dan lebih spesifik lagi sebagai unsur pengembang dari potensi-potensi sumber daya alamiah yang belum muncul, ataupun sumber-sumber potensi sumber daya yang akan di eksplorasi maupun yang telah di eksploitasi. Sebagai unsur penyambung yang mana perlu lebih menekankan data revitalisasi dengan lebih mengarah kepada potensi yang lebih berdayaguna. Di dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) Tahun 1998 menetapkan bahwa arah pembangunan transportasi adalah sebagai upaya untuk memanfaatkan sistem transportasi nasional. Selain itu pelaksanaan otonomi daerah yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan globasisasi khususnya disektor transportasi akan berpengaruh terhadap peningkatan ekonomi daerah serta mengembangkan potensi daerah. Kebijakan Pemerintah Kota Malang dalam pengembangan dan pembangunan Terminal Tipe A di Kota Malang merekomendasikan pembangunan kembali Terminal Arjosari menjadi terminal modern, karena dilihat dari jumlah bus yang masuk dan keluar ke dan dari terminal semakin lama semakin berkurang. Data tahun 2010 menunjukan jumlah masuk dan keluar bus rata-rata per hari hanya 450 dengan puncak hanya 587 bus. Padahal karcis retribusi peron yang besarnya Rp 200,- sudah tidak diberlakukan tagi. Dibandingkan dengan 3 sampai 5 tahun lalu yang dapat mencapai rata-rata 700 bus/hari. Bahkan lebih lampau lagi dapat mencapai angka rata-rata 1000 bus/hari. Hal ini karena calon penumpang yang ada di terminal juga menurun. Calon penumpang merasa lebih nyaman menunggu di pinggir jalan dekat terminal. Oleh karena itu Terminal Arjosari diarahkan untuk menarik calon penumpang mau masuk ke dalam terminal, sehingga diharapkan kendaraan angkutan umum juga mau masuk ke terminal. Hal inilah yang membuat konsep terminal modern cocok untuk diadopsi. Selain itu, mengingat perilaku dan pola pikir masyarakat kota yang membuat mall selain sebagai tempat untuk memenuhi kebutuhan hidup, juga untuk tempat rekreasi, maka mall dapat dijadikan daya tarik calon penumpang. Terkait dengan adanya rencana pengembangan terminal Arjosari tersebut, maka perlu disusun suatu studi kelayakan pengembangan Terminal Arjosari hingga menjadi terminal modern. Sejauh ini penelitian mengenai Studi Kelayakan Finansial Pembangunan Terminal Arjosari Kota Malang Menjadi Terminal Modern belum pernah dilakukan. Oleh karena itu penulis akan melakukan penelitian mengenai Studi Kelayakan Finansial Pembangunan Terminal Arjosari Kota Malang Menjadi Terminal Modern. Jurnal Info Manajemen Proyek 14

2. LANDASAN TEORI Studi Pra Kelayakan Untuk proyek-proyek besar mungkin sering diperlukan suatu studi pra kelayakan, yang disebut juga pra investasi. Studi ini harus dilaksanakan dengan cukup terinci untuk menentukan pembenaran secara kasar dan kemungkinan alternatif rancangan untuk untuk pertimbangan lebih lanjut, bersama-sama dengan alasan-alasan untuk pilihan yang diusulkan. Analisis ekonomi. Untuk memungkinkan suatu keputusan bermanfaat bagi gagasan proyek, studi harus secara singkat menguji : a. Ukuran dan sifat permintaan atau pasar bagi barang atau jasa, dan ukuran atau sifat kelompok-kelompok pemakai yang menjadi sasaran b. Alternatif pemecahan teknis atau paket-paket yang tersedia sesuai dengan perkiraan hasil, termasuk identifikasi teknologi yang sudah dipakai setempat dan potensi untuk perbaikan c. Ukuran pentingnya biaya, untuk investasi awal dan operasi seterusnya d. Tersedianya sumberdaya alam dan manusia serta keterampilan yang akan diperlukan e. Urutan pentingya tingkat imbalan keuangan dan ekonomi (apabila dapat berlaku) f. Setiap kendala kelembagaan atau persoalan-persoalan kebijaksanaan yang diusulkan mungkin mempunyai dampak penting terhadap proyek Apabila suatu gagasan proyek menunjukkan manfaat, informasi tambahan yang diperlukan selama persiapan proyek harus ditentukan. Misalnya studi pasar secara rinci, survei geologi atau lingkungan hidup. Penyelidikan potensi bahanbahan baku lokal, rincian yang berhubungan dengan kebijaksanaan dan peraturan pemerintah dan karakteristik ekonomi dari masyarakat dikawasan proyek. Hasil-hasil studi pra kelayakan selanjutnya disusun menjadi laporan singkat proyek utnuk gagasan proyek yang sdang dipertimbangkan pembiayaannya, menurut Rudianto (2004) Bank Dunia telah menyusun suatu tata cara menyiapkan sebuah laporan singkat proyek yang mencerminkan adanya persetujuan awal antara Bank dengan calon peminjam mengenai : a. Tujuan-tujuan pembangunan proyek b. Sifat dasar proyek dan alternatif-alternatif yang perlu dipertimbangkan lebih lanjut di dalam rancangan proyek c. Persoalan kelembagaan, kebijaksanaan dan lain-lainnya yang perlu dikemukakan selama persiapan, penilaian atau pelaksanaan; d. Langkah-langkah yang penting dalam menyiapkan proyek dan manusai serta sumbernya lainnya yang perlu digunakan. Laporan singkat proyek yang diperbaiki secara berkala mengikuti persiapan kemajuan identifikasi serta keputusan yang dibuat, meruapakan alat yang sangat bermanfaat untuk membantu mengambil keputusan menilai kelayakan rancangan proyek Jurnal Info Manajemen Proyek 15

Jurnal Info Manpro Volume 3, September 2012 Studi Kelayakan Proyek Tanpa melihat apakah studi pra kelayakan dikerjakan atau tidak, suatu studi kelayakan harus membentuk inti pokok proses persiapan. Kebutuhan akan studi kelayakan ini mungkin paling jelas untuk proyek-proyek prasarana besar yang disiplin dan pendekatan sistematis diperlukan untuk mengamankan semua investasi yang paling rutin dan berulang ulang. Studi kelayakan itu bertujuan untuk memberi dasar kepada para pengambil keputusan untuk menentukan apakah proyek itu layak dilaksanakan dan untuk menentukan pilihan yang paling memenuhi atau alternatif di antara yang tersisa. Dengan demikian, studi kelayakan itu dilakukan untuk menentukan kelayakan atau pembenaran suatu proyek keseluruhan dalam semua dimensinya yang relevan. Masing-masing dimensi itu di analisis (teknis, ekonomi, keuangan, kelembagaan dan lain-lainnya), tidak hanya secara terpisah tetapi juga dalam saling keterkaitannya, melalui proses penafsiran yang berurutan. Salah satu hal yang paling penting yang harus diperhatikan adalah bahwa tujuan analisi bukan untuk emnetukan apakah gagasan proyek tertentu cukup baik untuk dibiayai, melainkan untuk mencari pemecahan terbaik dalam keadaan umum. Dengan demikian mungkin sekali tujuan akan dimodifikasi oleh proyek. Pengertian studi kelayakan proyek menurut Suad Husnan dan Suwarsono (1986) adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (biasanya merupakan proyek investasi) dilaksanakan dengan berhasil. Tujuan disusunnya studi kelayakan proyek adalah untuk emnghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan. Investasi harus mempunyai manfaat secara finansial, nasional dan sosial. Manfaat ekonomi nasional adalah manfaat ekonomis proyek tersebut bagi proyek itu sendiri, yang berarti proyek dimaksud cukup menguntungkan dibandingkan dengan resiko proyek tersebut. Manfaat ekonomi nasional adalah manfaat ekonomi proyek bagi negara tempat proyek itu dilaksanakan. Yang menunjukkan manfaat proyek tersebut bagi ekonomi makro suatu negara. Manfaat sosial proyek dapat dinikmati bagi masyarakat sekitar proyek. Aspek-aspek studi kelayakan proyek terdiri dari aspek pasar, aspek teknis, aspek keuangan, aspek menajemen, aspek hukum dan aspek ekonomi sosial. Proyek-proyek pembangunan konstruksi umumnya sebelum dibuatkan perencanaan yang mendetail dipelajari dulu apakah proyek yang akan dibangun memberikan manfaat yang bersifat komersial (laba) atau yang bersifat non komersial (peningkatan ekspor, penciptaan lapangan pekerjaan baru, dampak yang positif terhadap lingkungan sekitarnya) Pengertian Terminal Penumpang Terminal penumpang adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan menaikkan dan menurunkan penumpang, perpindahan intra dan atau antar moda transportasi serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum Jurnal Info Manajemen Proyek 16

Perkiraan Biaya (Estimate Cost) Menurut Soeharto (2001), perkiraan biaya adalah seni memperkirakan (the art of estimate) kemungkinan jumlah biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan atas informasi yang tersedia pada waktu itu. Perkiraan biaya merupakan salah satu aspek yang penting untuk kelangsungan proyek konstruksi. Keakuratan suatu perkiraan biaya merupakan kunci dalam menghasilkan perkiraan biaya yang baik. Perkiraan biaya dalam tinjauan ini adalah Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek yang merupakan biaya yang telah ditetapkan berdasarkan hasil pelelangan, yang sesuai dengan spesifikasi, gambar rencana dan waktu yang telah ditetapkan. Rencana Anggaran Biaya (RAB) dalam suatu proyek konstruksi biasanya merupakan suatu perkiraan pembiayaan suatu proyek bukan merupakan suatu biaya nyata yang harus dibelanjakan. Studi Ekonomi Teknik Analisi ekonomi teknik bertujuan untuk memperoleh suatu satuan finansial proyek yang paling memadai, termasuk biaya sewa/jual yang ditawarkan kepada pelanggan. Evaluasi balik terhadap acuan perancangan yang telah dirumuskan dilakukan pada empat aspek yaitu aspek fungsi, aspek teknis, aspek arsitektur, aspek manajemen dan finansial. Aspek fungsi dan aspek teknis umumnya merupakan patokan dasar yang jarang dirubah, sehingga evaluasi biasanya dilakukan pada aspek arsitektur dan aspek finansial. Perubahan spesifikasi teknis bahan finishing sasaran evaluasi yang sering dilakukan adalah pada kemungkinan variasi waktu pengembalian investasi yang sangat berkaitan dengan umur fungsi bangunan. Kemungkinan lainnya adalah pemberian tunjangan (subsidi) dari pemilik, baik pada tahap konstruksi, maupun pada tahap operasional, karena penekanan ditujukan pada tercapainya tujuan operasional fungsi untuk kepentingan yang lebih besar (Khamdani, 2004). Sebuah studi ekonomi bisa didefinisikan sebagai perbandingan antara alternatif-alternatif dimana perbedaan di antara alternatif-alternatif itu sebegitu jauh dinyatakan dalam bentuk uang. Dengan pertimbangan teknik terlibat perbandingan demikian disebut studi ekonomi teknik. Dalam kebanyakan kasus studi ekonomi teknik berkaitan dengan evaluasi investasi proyek Payback Period Atau Masa Kembali Modal Payback Period adalah suatu periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan proceeds atau aliran kas bersih (net cash flow). Dengan demikian payback period dari suatu investasi menggambarkan panjangnya waktu yang diperlukan agar dana yang tertanam pada suatu investasi diperoleh kembali seluruhnya (Soeharto, 2001). Net Present Value (NPV) Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih (operasional maupun cash flow) dimasa yang akan datang. Untuk menghitung nilai sekarang tersebut perlu Jurnal Info Manajemen Proyek 17

Jurnal Info Manpro Volume 3, September 2012 ditentukan terlebih dahulutingkat bunga yang dianggap relevan. Ada beberapa konsep untuk menghitung tingkat bunga yang dianggap relevan ini. Pada dasarnya tingkat bunga tersebut adalah tingkat bunga pada saat dianggap keputusan investasi masih terpisah dari keputusan pembelanjaan ataupun waktu mulai mengaitkan keputusan investasi dengan keputusan pembelanjaan. Apabila nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan datang lebih besar dari pada nilai sekarang investasi, maka proyek ini dikatakan menguntungkan sehingga dapat diterima. Sedangkan apabila lebih kecil (NPV Negatif), maka proyek ditolak karena dianggap tidak menguntungkan (Kadariah dkk, 1999). Benefit Cost Ratio (BCR) Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan penerimaan kas bersih yang di masa mendatang dengan nilai sekarang investasi. Untuk menetukan nilai sekarang tersebut juga ditentukan terlebih dahulu tingkat bunga yang dianggap relevan. Kalau nilai BCR (B/C) lebih besar dari 1 ( satu ), maka proyek dikatakan menguntungkan, tetapi kalau kurang dari 1 (satu) dikatakan tidak menguntungkan (Kadariah dkk, 1999). Internal Rate of Return (IRR) Menurut Rudianto (2004) pengertian internal rate of return dapat didefinisikan sebagai tingkat bunga yang akan menjadikan jumlah nilai sekarang dari proceeds yang diharapkan akan diterima sama dengan jumlah nilai sekarang dari pengeluaran modal. Apabila tingkat bunga ini lebih besar dari pada tingkat relevan (tingkat keuntungan yang di syaratkan), maka investasi dikatakan menguntungkan, kalau lebih kecil dikatakan merugikan. Dari pengertian di atas maka dapat dikatakan bahwa IRR menunjukkan kemampuan suatu proyek untuk menghasilkan return yang dapat dicapainya. Terkadang yang digunakan sebagai pedoman adalah tingkat bunga yang akan berlaku, walaupun sebenarnya bukan tingkat bunga tetapi IRR akan selalu mendekati besarnya tingkat bunga tersebut. Biasanya untuk nilai IRR tersebut harus melalui proses coba-coba (trial and error) atau menggunakan interpolasi (Kadariah dkk, 1999). 3. METODOLOGI PENELITIAN Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini difokuskan pada studi kelayakan finansial pembangunan Terminal Arjosari Kota Malang menjadi Terminal Modern dengan menggunakan metode penelitian dan sesuai dengan tujuan dan rumusan permasalahan yang ada. Dengan metode penelitian yang tepat tentunya akan dapat memudahkan dan membantu untuk memperoleh data yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Jurnal Info Manajemen Proyek 18

Tahap Kelayakan Pada tahapan ini akan membahas Kelayakan Ekonomi Terminal Arjosari Kota Malang menjadi Terminal Modern di Kota Malang dengan Tujuan yang hendak dicapai dalam analisis ini adalah untuk menentukan tingkat kelayakan Terminal Arjosari Kota Malang menjadi Terminal Modern dari aspek ekonomi yang meliputi : 1. Analisis Kebutuhan Investasi 2. Analisis Kelayakan Proyek 3. Sosial Ekonomi Masyarakat 4. Analisis Alternatif pembiayaan Proyek / Investasi 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis Keuntungan (Benefit) 1. Net Present Value (NPV) Diperoleh perhitungan Pv inflow sebesar Rp. 146.778.088.435,- dan Pvo utflow sebesar Rp. 141.888.439.000,- maka NPV = Rp. 146.778.088.435 - Rp. 141.888.439.000. hasilnya adalah sebesar Rp. 4.889.649.435. Mengingat hasilnya positif maka pembangunan terminal modern layak untuk dilaksanakan 2. Benefit Cost Ratio (BCR) Untuk mengetahui hasil perhitungan Benefit Cost Ratio (BCR), yaitu dengan menggunakan rumus sebagai berikut : bila hasilnya : BCR = BCR = PV inflow PV outflow Rp.146.778.088.435,- Rp.141.888.439.000,- BCR > 1, maka proyek layak BCR < 1, maka proyek tidak layak = 1,034>1 Maka pembangunan Terminal Modern Arjosari layak untuk di bangun 3. Internal Rate of Return (IRR) Komponen ini mengindikasikan nilai rata rata arus pengembalian internal yang menghasilkan NPV aliran kas masuk sama dengan NPV aliran kas keluar diperoleh hasil perhitungan dengan menggunakan rumus sebagai berikut : i = 12% NPV = + Rp. 4.889.649.435,- (Bank Jatim Malang) i = 20% NPV = - Rp. 46.590.873.807,- Maka IRR dihitung dengan menggunakan interpolasi sebagai berikut jika NPV=0 20 - IRR 20-12 = 4.889.649.435 46.590.873.807+ 4.889.649.435 (20 IRR ) x 51.480.523.242 = 8 x 4.889.649.435 Jurnal Info Manajemen Proyek 19

1.029.610.464.840 (51.480.523.242 x IRR) = 39.117.195.480 1.029.610.464.840-39.117.195.480 IRR = 51.480.523.242 Jurnal Info Manpro Volume 3, September 2012 = 19,24 ~ 19% > 12% (Bunga Kredit Bank Jatim Malang ) Maka proyek layak untuk dilaksanakan 4. Pay Back Period Pay Back Period merupakan komponen untuk mengindikasikan jangka waktu efektif pengembalian modal pinjam. PBP diperoleh pengembalian modal pada tahun ke 7 yaitu tahun 2021 dengan akumulasi arus kas sebesar positif Rp. 3.315.278.585, Dari uraian tersebut diatas secara menyeluruh pembangunan Terminal Modern Arjosari layak untuk dilaksanakan Manfaat Tidak Langsung Terminal Modern Manfaat tidak langsung dari suatu pembangunan infrastruktur dapat berupa consumer surplus, social surplus, producer surplus, dan keuntungan lain yang diperoleh yang dapat dinilai dengan uang, namun bukan merupakan kapital yang digunakan untuk pengembalian modal atau biaya pembangunan. Pada analisis kali ini manfaat tidak langsung tidak diperhitungkan, karena besarnya manfaat langsung telah dapat digunakan untuk pengembalian modal atau menutup biaya investasi 5. KESIMPULAN 1. Besar investasi yang diperlukan untuk membangun dan megoperasikan terminal modern adalah sebesar Rp. 141.888.439.000. 2. Berdasarkan hasil perhitungan analisis ekonomi bahwa pembangunan terminal modern dengan beberapa indikator didapatkan hasil sebagai berikut: Net Present Value (NPV) diperoleh Rp.+ 4.889.649.435. Benefit Cash Ratio (BCR) > 1 yaitu sebesar 1,068 Internal Rate of Return (IRR) > 12% yaitu sebesar 19% Pay Back Period (PBP) diperoleh pada tahun ke 7 yaitu tahun 2021 3. Lama umur investasi pembangunan terminal adalah 20 Tahun Berdasarkan hasil perhitungan analisa ekonomi dengan menggunakan metode Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR), Internal Rate of Return (IRR) dan Pay Back Period (PBP), maka proyek pengembangan Terminal Modern Arjosari layak untuk dilaksanakan Saran 1. Membuat Tim Perumus Perencanaan Pelaksanaan Pembangunan Terminal Modern Arjosari dengan Surat Keputusan Walikota Malang yang terdiri dari Jurnal Info Manajemen Proyek 20

Badan/Dinas/Instansi terkait yang meliputi unsur perencanaan, unsur pelaksanaan, dan unsur pemakai/pengelola. 2. Melalui Dinas/Badan/Instansi agar segera merealisasikan/ mensosialisasikan kepada masyarakat utamanya disekitar wilayah rencana Pembangunan Terminal Modern. 3. Pemerintah Kota Malang agar segera menyusun Peraturan Daerah yang mengatur rencana pengelolaan Terminal Modern Arjosari tentang pendapatan retribusi parkir kendaraan, retribusi angkutan umum, sewa menyewa kios, dan lain-lain dilokasi Terminal Modern Arjosari bila telah beroperasi. 4. Dalam perhitungan ini penulis tidak menghitung manfaat tidak langsung akibat proyek pengembangan Terminal Modern Arjoasri, contoh manfaat tidak langsung adalah pertumbuhan ekonomi (pertumbuhan PDRB perkapita), pertumbuhan usaha kecil menengah, pertumbuhan pariwisata dan kenaikian harga tanah didaerah-daerah sekitar Terminal Modern Arjosari. Sebaiknya untuk lebih rinci menghitung studi kelayakan Pengembangan Terminal Modern Arjosari, dihitung pula manfaat tidak langsung tersebut, untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. 5. Selain itu juga perlu dipertimbangkan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) dalam pembangunan Terminal Modern Arjosari. 6. Untuk memperoleh gambaran secara rinci alternatif pembiayaan dari pihak ketiga (investor) perlu dilakukan penelitian/kajian lebih lanjut. 6. DAFTAR PUSTAKA Kadariah, Lien Karlina dan C. Gray. 1999. Pengantar Evaluasi Proyek, Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Khamdani. N. 2004. Optimalisasi Lokasi Sebagai Strategi Pengembangan Pasar Baru di Kab. Penajam Paser Utara, Tesis Program Studi Magister Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Tujuh Belas Agustus Seribu Sembilan Ratus Empat Puluh Lima Surabaya. Rudianto. 2004. Manajemen Informasi Proyek (MIIP), Program pascasarjana Institut Teknologi Nasional Malang. Soeharto, I, 2001, Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional. Erlangga. Jakarta Suad Husnan dan Suwarsono. 1986. Studi Kelayakan Proyek, Konsep Teknik dan Penyusunan Laporan, BPFE, Yogyakarat Jurnal Info Manajemen Proyek 21