BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Type Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang penulis tetapkan yaitu untuk mengetahui bagaimana film Perempuan Punya Cerita mendeskripsikan budaya patriarki yang masih mendominasi cerita film-film yang banyak ditayangkan. Maka penelitian ini penulis mengunakan type kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif cenderung berkembang dan banyak digunakan dalam disiplin ilmu-ilmu sosial yang berhubungan dengan perilaku sosial atau manusia, tentunya dengan berbagai fakta dan alasan.penelitian kualitatif bersifat deskriptif.artinya data yang dianalisis tidak untuk menerima atau menolak hipotesis.hasil analisis tersebut berupa deskripsi dari gejala-gejala yang diamati yang tidak harus selalu berbentuk angka atau koefisien antar variabel.pada penelitian kualitatif, memungkinkan adanya data kuantitatif. Pada penelitian kualitatif pada umumnya pengumpulan, dan pengolahan data umumnya bersifat pengamatan dari awal sampai akhir. Maka penyajian analisis data pun akan sedikit berbeda dengan penelitian 41
42 jenis kuantitatif. Berikut ini adalah komponen-komponen dalam penelitian kualitatif, yaitu: 28 1. Penulis atau peneliti sebagai instrument penelitian 2. Penelitian kualitatif dilihat dari objeknya 3. Penelitian kualitatif bersifat adanya atau tidak dapat dimanipulasi yang berarti alamiah 4. Penelitian kualitatif sama dengan penelitian eksperimen. Akan tetapi yang sering terjadi dalam penelitian kualitatif sering terjadinya kesamaran data. Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan pendekatan induktif, atau lebih jelasnya penelitian Kualitatif ialah jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya. Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta dilapangan dan juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. 29 28 http://www.anneahira.com/pengertian-penelitian-kualitatif.html diakses pada tanggal 30 Juni 2012 29 http://walangkopo99.blogspot.com/2011/04/pengertian-penelitian-kualitatif.html diakses pada tanggal 10 Juli 2012
43 3.2 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah analisis semiotika.semiotika adalah merupakan ilmu dengan tanda.dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis semiotika dengan dasar pemikiran yang dikemukakan oleh Charles Sanders Peirce. Peirce mengambil cara yang lebih sedikit berbeda. Berdasarkan objek Peirce membagi tanda atas icon (ikon), index (indeks) dan symbol (symbol). Ikon adalah tanda yang hubungan antara penanda dan petandanya bersifat bersamaan bentuk alamiah. Atau dengan kata lain, ikon adalah hubungan antara tanda dan objek atau acuan yang bersifat kemiripan misalnya, potret dan peta. Indeks adalah tanda yang menunjukan adanya hubungan alamiah antara tanda dan petanda yang bersifat kausal atau hubungan sebab akibat, atau tanda yang langsung mengacu pada kenyataan. Contoh yang paling jelas ialah asap sebagai tanda adanya api. Tanda dapat pula mengacu ke denotatum melalui konvensi.tanda seperti itu adalah tanda konvensional yang biasa disebut simbol.jadi symbol adalah tanda yang menunjukan hubungan alamiah antara penanda dengan petandanya. Hubungan diantaranya bersifat arbitrer atau semena, hubungan berdasarkan konvensi (perjanjian) masyarakat. Berdasarkan klasifikasinya Peirce membagi tanda menjadi sepuluh jenis: 30 30 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi.(PT Remaja Rosdakarya,Bandung).Hlm. 40
44 1. Qualisign, yakni kualitas sejauh yang dimiliki tanda. Kata keras menunjukan kualitas tanda, misalnya suara keras menunjukan orang yang sedang marah atau ada sesuatu yang diinginkan. 2. Iconic Sinsign, yakni tanda yang memperlihatkan kemiripan seperti foto, diagram, peta, dan tanda baca. 3. Rhematic Indexical Sinsign, yakni tanda berdasarkan pengalaman langsung menarik perhatian karena kehadirannya disebabkan oleh sesuatu. Seperti pantai yang sering merenggut nyawa orang yang mandi disitu karena dipasang bendera bergambar tengkorak yang bermakna berbahaya. 4. Dicent Sinsign, yaitu tanda yang memberikan informasi tentang sesuatu. Misalnya, tanda larangan yang tedapat di pintu masuk sebuah kantor. 5. Iconic Legisign, yakni tanda yang menginformasikan norma hukum. Misalnya rambu lalu lintas 6. Rhematic Indexical Legisign, yakni tanda yang mengacu pada objek tertentu, seperti kata ganti penunjuk. Seseorang yang bertanya Mana buku itu? Dan jawabnya, Itu! 7. Dicent Indexical Legisign, yaitu tanda yang bermakna informasi dan menunjuk subjek informasi. Tanda yang berupa lampu merah yang berputar-putar di atas mobil ambulans menandakan ada orang sakit atau orang yang celaka yang dilarikan ke rumah sakit. 8. Rhematic Symbol atau Symbolic Rheme, yakni tanda yang dihubungkan dengan objeknya melalui asosiasi ide umum. Seperti kita melihat gambar
45 harimau. Lantas dikatakan harimau karena ada asosiasi antara gambar dengan benda atau hewan yang kita lihat yang namanya harimau. 9. Dicent Symbol atau proposition (proposisi) adalah tanda yang langsung menghubungkan dengan objek melalui asosiasi dalam otak. Kalau seseorang berkata, Pergi! penafsiran kita langsung berasosiasi pada otak, dan sertamerta kita pergi. 10. Argument, yakni tanda yang merupakan iferens seseorang terhadap sesuatu berdasarkan alasan tertentu. Seseorang berkata, Gelap. Orang yang berkata gelap ia menilai ruangan itu cocok dikatakan gelap. Dengan demikian argument merupakan tanda yang berisi penilaian atau alasan, mengapa seseorang berkata begitu. Tetapi tentu saja penilaian tersebut mengandung kebenaran. 3.3 Unit Analisis Unit analisis dalam penelitian ini adalah Audio dan Visual yang terdapat pada film Perempuan Punya Cerita dalam bentuk DVD. Film ini dipilih menjadi unit analisis karena merupakan film yang memperlihatkan budaya patriarki. 3.4 Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data primer dan data sekunder.
46 1. Data Primer Yang menjadi data primerpada penelitian ini yaitu audio dan visual pada film Perempuan Punya Cerita. Dengan menonton film ini sampai berulangkali dan mengambil beberapa adegan yang penulis anggap merepresentasi adanya unsur budaya patriarki didalam film Perempuan Punya Cerita. 2. Data Sekunder Dalam pengumpulan data sekunder penulis mendapatkannya dari bukubuku tentang budaya dan budaya patriarki, juga berbagai informasi yang diperoleh melalui internet yang digunakan sebagai referensi dan data pendukung dalam penelitian ini 3.5 Definisi Konsep Untuk melaksanakan penelitian ini berbagai konsep dari istilah perlu diperjelas definisi konsepnya, antara lain yaitu: 3.5.1 Fenomena Hal-hal yang dapat disaksikan dengan menggunakan pancaindra, dan dapat diterangkan dan dinilai secara ilmiah. Peristiwa yang berupa fakta/kenyataan atau sejarah yang tidak dapat diabaikan. 3.5.2 Budaya Patriarki Budaya patriarki merupakan budaya dimana lelaki mempunyai kedudukan lebih tinggi dari wanita. Dalam budaya ini, ada perbedaan yang jelas mengenai
47 tugas dan peranan wanita dan lelaki dalam kehidupan bermasyarakat,khususnya dalam keluarga.laki-laki sebagai pemimpin atau kepala keluarga memiliki otoritas yang meliputi kontrol terhadap sumber daya ekonomi, dan suatu pembagian kerja secara seksual dalam keluarga. 3.5.3 Film Film adalah salah satu karya seni yang ditampilkan dalam bentuk audio visual yang banyak dikonsumsi oleh khalayak. Film merupakan produk komunikasi massa yang paling efektif dalam menyampaikan pesan yang ada padafilm tersebut. Film sering dibuat berdasarkan realitas kehidupan, karena film adalah konstruksi dari realitas kehidupan masyarakat. Film selain menghibur, secara tidak langsung juga memberikan informasi dan mendidik khalayak yang menonton film tersebut. Oleh sebab itu film sangat efektif dalam penyampaian pesan.akan tetapi banyak film-film yang beredar, kurang mementingkan nilainilai sosial dan memberikan informasi yang mendidik khalayak. Para produksi film sekarang ini semata-semata hanya berani membuat film berdasarkan rating dan trend yang ada dimasyarakat agar film yang diproduksinya laris manis dipasaran demi meraih keuntungan materil sebanyak-banyaknya. 3.5.4 Analisis Semiotika Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda.tanda-tanda adalah perangkat yang dipakai dalam upaya berusaha mencari arti dari hal-hal yang dilihat, didengar, dan dirasakan, oleh manusia yang sering berkaitan dalam kehidupan.
48 3.5.5. Teknik Analisis Data Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis visual dan audio/teks film Perempuan Punya Cerita, dengan menganalisis setiap adegan yang merepresentasi budaya patriarki dalam film tesebut. Selain itu juga pengumpulan data juga digunakan sebagai literature dari beberapa buku-buku dan informasi yang didapat melalui internet.