Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2016, pp. 297~302 PENERAPAN DU PONT SYSTEM UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (STUDI KASUS : PT. METRODATA ELEKTRONICS, TBK PERIODE 20011-2014) 266 Ratna Kurnia Sari AMIK BSI Tegal e-mail : ratna.rus@bsi.ac.id Abstrak Di era globalisasi seperti saat ini, di mana dunia usaha semakin berkembang pesat dan banyak perusahaanperusahaan baru kian bermunculan, mendorong perusahaan untuk lebih efisien dan lebih selektif di dalam beroperasi, sehingga tujuan perusahaan dalam memperoleh laba yang tinggi dalam jangka panjang dapat terwujud. Melihat fenomena tersebut, dapat dijelaskan bahwa perusahaan sebagai organisasi profit oriented diharapkan untuk selalu meningkatkan kuantitas serta kualitas usahanya, sehingga keuntungan yang diharapkan akan tercapai. Sebagai pihak manajemen dituntut untuk mengantisipasi kondisi seperti ini dengan selalu mengintrospeksi kondisi perusahaan terutama dari segi financialnya, karena hal tersebut memegang kunci hidup matinya suatu perusahaan. Melalui analisis laporan keuangan dapat diketahui keberhasilan tercapainya prestasi yang ditunjukkan oleh sehat tidaknya laporan keuangan tersebut, yang merupakan dasar penilaian prestasi atau hasil kerja seluruh bagian yang ada di perusahaan. Salah satu dasar yang dijadikan pertimbangan sebagai acuan dalam mengukur kinerja perusahaan adalah laporan keuangan. Di mana laporan keuangan merupakan sumber informasi yang penting bagi perusahaan. Dalam penelitian ini yang digunakan untuk menganalisa laporan keuangan tersebut adalah Du Pont System. Analisis Du Pont System ini bersifat menyeluruh karena mencakup tingkat efisiensi perusahaan dalam penggunaan aktivanya dan dapat mengukur tingkat keuntungan atas penjualan produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif dengan studi kasus, yaitu memaparkan hasil analisis kinerja keuangannya dengan menggunakan analisis Du Pont System pada PT. Metrodata Elektronics, Tbk periode 2011-2014 secara mendalam dan menyeluruh. Adapun pengumpulan data yang digunakan penulis adalah dengan menggunakan studi kepustakaan, yaitu dengan mencari data sekunder pada laporan-laporan tahunan yang ada di perusahaan dan mempelajari literatureliteratur yang berhubungan dengan topic bahasan yang diambil. Sedangkan teknik analisis yang digunakan oleh penulis adalah studi komparatif internal, yakni dengan membandingkan rasio dari tahun ke tahun secara internal untuk melihat kesehatan keuangan perusahaan. Dari hasil penelitian dan analisis dapat disimpulkan bahwa Net Profit Margin, Total Assets Turnover, Leverage, Return On Assets dan Return On Equity perusahaan secara umum terus menerus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, meskipun ada beberapa yang mengalami sedikit penurunan. Kata Kunci: Net Profit Margin, Total Assets Turnover, Return On Assets, Return On Equity 1. Pendahuluan Di era globalisasi seperti saat ini, di mana dunia usaha semakin berkembang pesat dan banyak perusahaan-perusahaan baru kian bermunculan, mendorong perusahaan untuk lebih efisien dan lebih selektif di dalam beroperasi, sehingga tujuan perusahaan dalam memperoleh laba yang tinggi dalam jangka panjang dapat terwujud. Melihat fenomena tersebut, dapat dijelaskan bahwa perusahaan sebagai organisasi profit oriented diharapkan untuk selalu meningkatkan kuantitas serta kualitas usahanya, sehingga keuntungan yang diharapkan akan tercapai. Sebagai pihak manajemen, tentunya selalu dituntut untuk mengantisipasi kondisi seperti ini dengan selalu mengintrospeksi kondisi perusahaan terutama dari segi financialnya. Karena hal tersebut memegang kunci hidup matinya suatu perusahaan. Melalui analisis laporan keuangan dapat diketahui keberhasilan tercapainya prestasi yang ditunjukkan oleh sehat tidaknya laporan keuangan tersebut, yang merupakan dasar Diterima 24 Februari, 2016; Revisi 02 Maret, 2016; Disetujui 15 Maret, 2016
penilaian prestasi atau hasil kerja seluruh bagian yang ada di perusahaan. Salah satu dasar yang dijadikan pertimbangan sebagai acuan dalam mengukur kinerja perusahaan adalah laporan keuangan. Di mana laporan keuangan merupakan sumber informasi yang penting bagi perusahaan. Dalam penelitian ini yang digunakan untuk menganalisa laporan keuangan tersebut adalah Du Pont System. Di mana analisis Du Pont System ini bersifat menyeluruh karena mencakup tingkat efisiensi perusahaan dalam penggunaan aktivanya dan dapat mengukur tingkat keuntungan atas penjualan produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Sedangkan tujuan analisis ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana efektvitas PT. Metrodata Electronics, Tbk dalam memutar modalnya, sehingga analisis ini mencakup berbagai macam rasio. Du Pont System sendiri didalamnya menggabungkan rasio aktivitas/perputaran aktiva dengan rasio laba/profit margin atas penjualan dan menunjukkan bagaimana keduanya berinteraksi dalam menentukan Return On Invesment (ROI), yaitu profitabilitas atas aktiva yang dimiliki perusahaan. Untuk rasio laba atas penjualan (profit margin) dipengaruhi oleh tingkat penjualan dan laba bersih yang dihasilkan. Artinya profit margin ini mencakup pula seluruh biaya yang digunakan dalam operasional perusahaan. Rasio aktivitas sendiri dipengaruhi oleh penjualan dan total aktiva. Dapat dikatakan bahwa analisis ini tidak hanya menfokuskan pada laba yang dicapai, tetapi juga pada invesatasi yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Tinjauan Pustaka Pengertian Laporan Keuangan Menurut Budi Rahardjo (2001:45) laporan keuangan adalah laporan pertanggungjawaban manajer atau pimpinan perusahaan atas pengelolaan perusahaan yang dipercayakan kepadanya kepada pihak-pihak luar perusahaan, yaitu pemilik perusahaan (pemegang atau lembaga keuangan), dan pihak lainnya yang berkepentingan. Sedangkan menurut Ikatan Akutansi Indonesia No.1 (2004:2) dinyatakan bahwa laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan lengkap terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara, misalnya laporan ekuitas atau laporan arus dana). Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Pengertian Analisis Laporan Keuangan Menurut Ridwan dan Inge (2003:128) analisa laporan keuangan merupakan suatu informasi yang ditujukan untuk masyarakat, pemerintah, pemasok, dan kreditur, pemilik perusahaan/pemegang saham, manajemen perusahaan, investor, pelanggan dan karyawan yang diperlukan secara tetap untuk mengukur kondisi dan efisiensi operasi perusahaan. Analisa dari laporan keuangan ini bersifat relatif karena didasarkan pada pengetahuan dan menggunakan rasio atau nilai relatif. Analisis laporan keuangan ini dapat memperluas dan mempertajam informasi yang disajikan oleh laporan keuangan. Analisis ini dapat menggali dan mengungkapkan berbagai hal yang tersembunyi dalam laporan keuangan biasa. Hasil analisis ini dapat memberikan informasi dengan tujuan screening, diagnosis, evaluasi, dan prediksi keadaan ekonomi perusahaan. Dengan demi-kian analisis laporan keuangan ini menjadi sangat bermanfaat bagi manajemen dan investor. Jika analisis keuangan merupakan upaya mencari hubungan antara berbagai pos yang ada dalam laporan keuangan perusahaan, maka dalam kegiatan ini kita perlu memilik teknik dan metodenya. (Sofyan, 2006). Pengertian Analisis Dupont Menurut Husnan (1998) analisis Du Pont System adalah menghitung Return On Invesment (ROI) yang didefinisikan sebagai (laba setelah pajak/total aktiva). Sedangkan menurut Atmaja (1995) Du Pont analysis memperlihatkan bagaimana hutang, perputaran aktiva dan profit margin dikombinasikan untuk menentukan Return On E-quity(ROE). Du pont system memecah ROE dan ROA menjadi berbagai rasio lainnya. Weston & Copeland (1989) menyebutkan analisis keuangan dengan menggunakan System Du Pont mengabungkan rasio aktivitas dan margin laba terhadap penjualan, dan bagaimana rasio-rasio tersebut saling berinteraksi dalam menetukan profitabilitas dari aktiva. Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa analisis Du Pont System merupakan 267
analisis yang mencakup rasio aktivitas dan margin keuntungan atas penjualan untuk menentukan profitabilitas yang dimiliki perusahaan. Dari analisis ini juga dapat diketahui efisiensi atas penggunaan aktiva perusahaan. Yang dapat diuraikan dengan menggunakan analisis Du Pont adalah ROI (Rate of Return On Investment) yang merupakan angka pembanding atau rasio antara laba yang diperoleh perusahaan dengan besarnya total aktiva perusahaan (Soedoyono,1991:137) Analisis ini biasanya digunakan oleh perusahaanperusahaan besar. Diharapkan melalui Du Pont System, perusahaan pusat dapat menilai kinerja keuangan divisi/ departemen/ pusat investasi berdasarkan ROI yang dicapai. Kelebihan dan Kelemahan Analisis Dupont Adapun keunggulan dari analisis Du Pont System antara lain (Harahap, 1998) Caranya sebenarnya hampir sama dengan analisis laporan keuangan biasa, namun pendekatannya lebih integrative dan menggunakan komposisi laporan keuangan sebagai elemen analisisnya. Penguraian komponen laporan keuangan menjadi komponen kecil sampai pada pospos individual yang akan membantu memberikan gambaran lebih lengkap bagi analisis. Sedangkan kelemahan dari analisis Du Pont System adalah (Harahap:1998) Model ini sangat simpel sehingga tidak banyak memberikan informasi yang rinci dan kritis karena sangat terbatas pada rentabilitas, dan likuiditas. Kalau kita ingin informasi lain seperti leverage, prestasi divisi, solvabilitas, produktivitas, keadaan pembiayaan perusahaan tentu bukan dari model du pont ini. 2. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan studi kasus, yaitu hasil analisis kinerja keuangannya dengan menggunakan analisis Du Pont System pada perusahaan PT. Metrodata Elektronics, Tbk periode 2011-2014 secara menyeluruh. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode studi kepustakaan, yaitu suatu metode pengumpulan data sekunder berupa teori dan konsep dengan cara menelaah berbagai literature dan penelitian terdahulu serta informasi di Bursa Efek Indonesia yang berkaitan dengan penelitian. Variabel Penelitian dan Pengukurannya Variable adalah konsep yang diberi lebih dari satu nilai. Adapun dalam penelitian ini ada beberapa variable operasional yaitu : Net Profit Margin, Total Assets Turnover, Laverage, Return on Assets dan Return on Equity. Adapun pengukuran dari masingmasing variable adalah sebagai berikut : Net Profit Margin (NPM) = EAT (laba setelah pajak) / sales Total Assets Turnover (TATO) = sales / total assets Laverage = total assets / equity Return on Assets (ROA) = NPM / TATO Return on Equity (ROE) = ROA x laverage Dari variablel operasional tersebut di atas, kemudian digunakan untuk menganalisis kinerja keuangan dengan Du Pont System. Definisi Operasional Variabel Dari masing-masing variabel penelitian tersebut di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut : Net Profit Margin adalah menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Total Assets Turnover adalah mengukur perputaran dari semua assets yang dimiliki perusahaan. Laverage adalah menggambarkan hubungan antara utang perusahaan terhadap modal maupun assets. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh utang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal (equity). Return on Assets adalah mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba pada masa lalu. Hasil analisis ini bisa diproyeksikan untuk melihat kemampuan perusahaan menghasilkan laba pada masa-masa mendatang. Return on Equity adalah rentabilitas modal sendiri yang dimaksudkan untuk mengukur seberapa banyak keuntungan yang menjadi hak pemilik modal sendiri. Teknik Analisis Data Teknik analisis yang digunakan di sini adalah dengan studi komparatif internal, yakni dengan memperbandingkan rasio dari tahun ke tahun secara internal untuk melihat kesehatan keuangan perusahaan. Analisis ini menggambarkan pergerakan dan kecenderungan perubahan dari rasio unsur-unsur neraca, laporan rugi laba, dan 268
data operasi perusahaan yang ada kaitannya selama beberapa periode (2011-2014)yang dinyatakan dalam persentase (%). Analisis komparatif ini dilakukan untuk tujuan perbandingan rata-rata kinerja keuangan PT. Metrodata Elektronics, Tbk dari tahun 2011-2014. Perbandingan ini juga akan memberikan gambaran relatif tentang kondisi keuangan PT. Metrodata Elektronics, Tbk. 3. Pembahasan Untuk mempertajam analisis, Du Pont mengembangkan analisis yang memisahkan profitabilitas dengan pemanfaatan aset. Analisis ini menghubungkan tiga macam rasio sekaligus yaitu ROA, profit margin, dan perputaran aktiva. Untuk lebih jelasnya, di bawah ini disajikan tabel hasil ROA, profit margin, dan perputaran aktiva. Untuk lebih jelasnya, di bawah ini disajikan tabel hasil : Tabel 1. Hasil analisis Du Pont System PT. Metrodata Elektronics, Tbk periode 2011-2014 di bawah ini : ROA perusahaan selalu mengalami perubahan. Pada tahun 2014 merupakan tahun yang paling baik. Di mana ROA perusahaan tinggi dibandingkan tahun 2011-2013. Hal ini disebabkan oleh adanya laba penjualan dari pos luar biasa. Selain itu juga dipengaruhi oleh laba bersih atas penjualan atau profit marginnya serta besarnya perputaran assetnya. Sedangkan tahun terburuk selama kurun waktu 4 tahun ini adalah 2011, yakni mengalami penurunan sebesar 2% dibanding tahun sebelumnya. Begitu juga ROE perusahaan mengalami hal yang sama, yaitu ROE tertinggi pada tahun 2014 sebesar 22% dan tahun terburuk pada tahun 2011 sebesar 11%. Tingginya ROE pada tahun 2011 dipengaruhi oleh adanya laba penjualan dari pos luar biasa perusahaan. Walaupun peningkatan ini tidak terlalu tinggi dari tahun ke tahun, namun cukup menggembirakan. Karena itu artinya masa depan pasar teknologi informasi di Indonesia masih cukup terbuka lebar. 4. Simpulan Dari hasil pembahasan pada PT. Metrodata Elektronics, Tbk periode 2011-2014 dapat disimpulkan sebagai berikut : NPM perusahaan secara umum terus menerus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun yaitu dimulai dari 1% hingga 3%. Kenaikan ini disebabkan oleh meningkatnya laba setelah pajak serta naiknya penjualan dari perusahaan, dengan kata lain perusahaan mampu mengefisiensikan biaya operasional. TATO atau rasio perputaran aktiva secara umum mengalami penurunan. Penurunan ini disebabkan oleh turunnya penjualan. Dengan semakin turunnya TATO ini, berarti pendayagunaan aktiva semakin rendah yang pada akhirnya akan mempengaruhi turunnya laba perusahaan. Penurunan terlihat pada tahun 2012 sebesar 311% dan 2014 sebesar 308%. Rasio hutang atau laverage, secara umum mengalami peningkatan. Ini berarti modal perusahaan secara keseluruhan bertambah. Peningkatan hutang ini disebabkan kurangnya kecukupan modal, namun hutang yang terlalu tinggi menyebabkan beban bunga dan pajak yang tinggi pula. Peningkatan laverage terlihat pada tahun 2011 sebesar 219% meningkat terus hingga tahun 2013. Sedangkan pada tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 22% yaitu 225%. ROA perusahaan secara umum mengalami peningkatan dari tahun ke tahun yaitu tahun 2011 sebesar 5% dan tahun 2014 sebesar 10%. ROE secara umum juga meningkat. Peningkatan ini dipengaruhi oleh peningkatan profit margin serta meningkatnya TATO. Dari kedua rasio ini akan mempengaruhi meningkatnya ROA yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap ROE. Secara series ROE perusahaan pada tahun 2011 sampai 2014 adalah 11%, 17%, 18% dan 22%. Saran Mengacu pada kesimpulan penelitian di atas, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut : Untuk meningkatkan ROA, maka perusahaan diharapkan meningkatkan NPM, yaitu meningkatkan kemampuan perusahaan dalam menekan biaya-biaya atau dengan kata lain 269
efisiensi cost. Selain itu perlu meningkatkan TATO atau pemberdayaan perputaran assets yang ada, yang mencerminkan kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan dari total investasi. Untuk lebih menaikkan ROE perusahaan pada tahun berikutnya, maka disarankan untuk melakukan beberapa alternatif seperti : Menaikkan ROA yang bisa dilakukan dengan cara menaikkan profit margin atau perputaran aktiva, atau keduanya sambil mempertahankan tingkat hutang. Tidak menaikkan laverage. Sebab laverage perusahaan sudah cukup tinggi, rata-rata sudah di atas dua kali lipat dari equity. Referensi Agus, Sartono. 2000. Manajemen Keuangan (Teori dan Aplikasi) (Edisi kelima).bpfe, Yogyakarta Anugrahani, Evida. 2007. Analisis Du Pont System Dalam Mengukur Kinerja Perusahaan (Studi Pada PT. Aqua Golden Mississipi Tbk, PT. Mayora Indah Tbk, PT. Ultra Jaya Milk Tbk). Skripsi Budi, Rahardjo. 2005. Laporan Keuangan Perusahaan, seri membaca, memahami, menganalisis (Cetakan Pertama). Gajah Mada, Yogyakarta. Dwi Prastowo & Rifka Juliaty, 2008. Analisis Laporan Keuangan (Konsep danplikasi (Edisi kedua)). UPP STIM YKPN, Yogyakarta Husnan, Suad. 1995. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan. BPFE, Yogyakarta Houston, Brigham. 2010. Dasar-dasar Manajemen Keuangan(Edisi 11). Salemba Empat, Jakarta Hanafi. 2009. Analisis Laporan Keuangan (Edisi keempat). UPP STIM YKPN, Yogyakarta Mamduh. M. Hanafi. 2012. Manajemen Keuangan. Bandung: Alfabeta. Martono dan Agus Harjito. 2008. Manajemen Keuangan. Ekonosia, Yogyakarta Munawir. 2010. Analisa Laporan Keuangan. Liberty SBN, Yogyakarta. Ridwan, S, Sundjaya dan Inge Berlian. 2001. Manajemen Keuangan Satu. Edisi Ketiga. Prehalindo, Jakarta Sofyan Syafri, Harahap.1998. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta Suad, Husnan. 2004. Dasar-dasar Manajemen Keuangan (Cetakan Kedua).UPP AMP YKPN, Yogyakarta. Sutrisno. 2001. Manajemen Keuangan Teori, Konsep, dan Aplikasi. Ekonosia, Yogyakarta Van Horne J.C., Wachowicz J.M. 2009. Fundamentals of Financial Management. Buku 1. Edisi 12. (Terjemahan). Jakarta: Salemba Empat Weston, JF & TE, Copeland. 2010. Manajemen Keuangan. (Terjemahan) Binarupa Aksara, Jakarta. Wiagustini, Ni luh Putu. 2010. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Denpasar. Udayana University Press. Irham, Fahmi. 2011. Analisis Kinerja Keuangan. Alfabeta, Bandung Kamaludin. 2011. Manajemen Keuangan Konsep Dasar dan Penerapannya. Mandar Maju, Bandung Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan, Cetakan ke-7. PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta. Mamduh, M. 270