PERGEPATAN PEMANGANWFS PASCA PWMEFJ PAD1 DAM PEMAMTAPWRI. GERAKAhV KHUSUS I(EDELAB DAN JJWGUNG 681 WMBPP GCI(AWGK&IMG WMPP MAMPUNGSAWAM KECAMATAM RE@GASDENGKLOI( MABUPATEg KAWAWWMG JAWA BARAT LAPORAN KULIAH KERJA NYATA KEGIATAN WAJIB PROFESI KEAHLIAN oleh AKBMAD BAKIIRUDIN A 20.1336 JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN B060R 1987
AKFIMAD 3P;iHRUDIN. Percepatan Penanganan Pasca Panen Pzdi dan Pemantapan Geralraa Khusus Kedelai dan Jagung di VlKBPP Cikangkung, WKPP Kampugsawah, Kecamatan Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat ( dibawah bimbingan D. SUTIDJO). Keberhasilan pembangunan pertanian telah mampu mengubah status Indonesia sebagai negara pengimpor beras terbesar di dunia (tahun 1970-an) menjadi negara yang mampu berswasemba- da. Usaha peningkatarl produksi tersebut ditempuh tnelalui 4 usaha pokok yaitu intensifikasi, ekstensifikasi, rehabilita- si dan diversifikasi. Masalah yang timbul sekarang adalah bagaimana menyelamatkan kehilangan hasil karena penanganan pasca panen yang kurang tepat. Hasil studi Mt jentan dengan JICA pada musim tanarn 1981/1982 menunjukkan bahwa kehilangan hasil selama pasca panen di 4 propinsi (&eh, Jabar, Sumsel dan Kalsel) berkisar antara 12-21%. Pelaksanaan KKN oelh IPB (Jurusan Budi Daya Pertanian) yang bekerja sama dengan Ditjentan me~npunyai tujuan utama yaitu agar para petani, penderep dan pengrajin mau dan mampu melaksanakan usaha penansanan pasca panen padi secara tepat dan agar petani mau dan mampu berusahatani kedelai dan jagung dengan intensif sehingga mernbantu program pencapaian swasembada kedelai dan jagung. Pelaksanaan KKN dimulai tanggal 10 Juli sampai dengan 7 Oktober 1986. Lokasi KKN adalah di ':IKPP Kampungsawah, i#xypp CY~angkung, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Dalarn penanganan pasca panen masih menggunakan peralat- an yang sederhana. Dala~r pemanenan digunakan sabit biasa dan sebagian kecil menggunakan sabit bergerigi. Untuk perontokan digunakan alat perontok tipe banting, yaitu "gebotan" dari kayu, laburan secukupnya dan tanpa tirai. Pembersihan dila- kukan hanya sekedar membuang sisa-sisa jerami dan kotoran yang kasar. Pengeringan dilaicukan dengan memanfaatkan panas slnar matahari. Kehilangan hasil karena pasca panen di desa tersebut mencapai 3,21%. Dibandingkan dengan hasil studi Ditjentan dengan JICA, angka tersebut kecil sekali. Salah satu sebab- nya adalah adanya perbedaan metode pengukuran yang digunakan. Penanaman varietas Cisadane yang berumur panjang secara terus menerus menyebabkan kesulitan dalam menerapkan pola tanam padi-padi-palawija di sawah. Kedelai dan jagung hanya diusahakan di lahan bantaran Sungai Citarum. Masalah yang dihadapi petani bantaran tersebut selain penguasaan teknik budidaya adalah serangan hama (ulat grayak dan tikus) dan su- litnya pengairan.
PZRCEPATATI PENAilGAtiILU PASCA PANEN PAD1 DAN PR-lAhTTLPIJ? GERAKAM KHUSUS KEDELAI DAN JAGUITC: DI WKBPP CIKAXGKUNG WPP KAMPUNGSNJAH ICECAMATAX RENGASDENGKLOK KABUPAl'EN KARAIKAI'IG JAVJA BARAT Oleh AKRMAD BAKHRUDIN A20 1336 Laporan Kuliah Kerja Nyata sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor JURUSAN BUD1 DAYA PEZTANIAN F-AKULTAS PERTANIAI* INSTITUT PERTPNIAI\T BOGOR 1987
INSTITUT PERTANIAN BOGOR Kami menyatakan bahwa laporan Kuliah Kerja Nyata gang disusun oleh : Nama : LKiPfAD BATBUDIN Nomor Dokok : -420 1336 Judul : PERCEPATAhT PENAIiGANAN PECA PmEN PAD1 DAPT PEMMTA?&q GEB.C+Q.i ZZUSUS XEDELAI DAN JA'GUNG DI C'KBPP CIXMTGKUNG HKPP KUQUNG- SAWAH KECAMAT42f IlENGED%$,'GKLOK KAE3UPATEI\? A, JA'YA BARAT Diterima sebagai persya-atan untulc memperoleh gelar Sar jana Pertanian pada - Fakultas Pertanian, lnstitut Pertanian aogor Dosen Pergbimbing Retua Jurusan Bogor, Juli 1987
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan pada tanggal 26 September 1963 di Mojokerto, Jawa Timur, anak dari M. Yunus Mashuri dan Maslikah. Tamat SD Negeri Purwotengah I Mojokerto tahun 1976, lalu pada tahun 1980 menyelesaikan pendidikan di SMP Negeri I Mojokerto, dan pada tahun 1983, penulis tamat dari Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan (SMPP), juga di Mojokerto. Pada tahun 1983 penulis diterima di IPB melalui Proyek Perintis 11. Setahun kemudian menasuki Jurusan 8udi Daya Pertanian (Agronomi), Faperta, IPE.