BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. analisis deskriptif dari data yang telah diperoleh

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Data populasi Perusahaan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil yang akurat. Berdasarkan statistik deskriptif diperoleh hasil sebagai berikut :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 3.1 Daftar Populasi Perusahaan Perbankan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. data jadi jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 35 sampel. Tabel 4.1. Kriteria Pemilihan Sampel

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode yang sudah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham

Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Sektor Keuangan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. pengaruh model fundamental dan risiko sistematik terhadap harga saham, dengan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH MEKANISMECORPORATE GOVERNANCE, KUALITAS AUDITOR, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan :

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dimana metode yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu suatu metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV. perusahaan, akan tetapi setelah dilakukan purposive sampling, maka sampel yang. ditetapkan dan karena ketidaklengkapan data.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

JUDUL SKRIPSI : Disusun oleh: : Olvia Andiyani Syafitri NPM : Jurusan : Akuntansi / S1 Pembimbing : Dr. Dra. Peni Sawitri, MM.

minimum, nilai rata-rata (mean) serta standar deviasi (α) dari masing-masing variabel.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Analisis Deskriptif Variabel Variabel Penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

DEWI JUNIARTI HONDRO JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (UMRAH)

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH RISIKO INVESTASI TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUBSEKTOR FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

Muhammad Syukri Hamdi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tahun pengamatan dan harus memiliki laba bersih positif.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. selanjutnya akan membahas mengenai penelitian tentang pengaruh komisaris

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Subjek dan Objek Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keuangan yang di publikasikan di website Bursa Efek Indonesia

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. mudah dipahami dan diinterprestasikan. Pengujian ini bertujuan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari annual report dan sustainability report. Tabel 4.1. Pemilihan Sampel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. data hasil perhitungan data adalah sebagai berikut:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ukuran perusahaan, dan good corporate governance terhadap kebijakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menjelaskan mengenai deskripsi data, pengujian hipotesis dan pembahasan hasil pengujian yang telah dilakukan dalam penelitian. Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda dengan bantuan program SPSS. 4.1. Deskriptif Data Dalam deskripsi data ini akan dijelaskan mengenai populasi data, jumlah sampel dan persentase masing-masing sampel yang digunakan dan analisis deskriptif dari data yang telah diperoleh 4.1.1 Sampel Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa Laporan Keuangan dan annual report tahun 2011-2014. Data ini diperoleh dari situs www.idx.co.id dan dari situs masing masing perusahaan sampel. Dari data yang diperoleh dari situs Sahamoke.com dapat diketahui bahwa untuk perusahaan sektor keuangan memiliki sub sektor yaitu sub sektor Bank terdapat 41 perusahaan, sub sektor Lembaga Pembiayaan terdapat 15 perusahaan, sub sektor Perusahaan Efek terdapat 12 perusahaan, sub sektor Asuransi terdapat 12 perusahaan, dan lainnya terdapat 8 perusahaan. Total seluruh perusahaan sektor jasa keuangan tersebut adalah 88 perusahaan. 49

Rincian mengenai klasifikasi perusahaan sektor keuangan dapat dilihat di table 4.1. berikut: Tabel 4.1 KLASIFIKASI SUB SEKTOR KEUANGAN No. Sub Sektor Jumlah 1. Bank 41 2. Lembaga Pembiayaan 15 3. Perusahaan Efek 12 4. Asuransi 12 5. Lainnya 8 Total 88 Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dengan kriteria Perusahaan yang menjadi sample adalah (1) perusahaan termasuk dalam sektor keuanganyang terdaftar di BEI selama periode 2011-2014. (2) Perusahaan sektor keuanganyang terdaftar di BEI selama periode 2011-2014 telah menyampaikan data laporan keuangan yang telah diaudit secara lengkap. 50

Tabel 4.2 PEMILIHAN SAMPEL Kriteria 2011 2012 2013 2014 Perusahaan termasuk sektor jasa keuangan 88 (100%) 88 (100%) 88 (100%) Tidak Menyampaikan (23) (22) (13) Laporan Keuangan secara (21,13%) (25%) (14,77%) lengakap dan telah diaudit periode 2011, 2012, 2013 dan 2014 Jumlah Sample 65 66 75 (73,86%) (75%) (85,22%) Total Sample 282 (80,11%) 88 (100%) (12) (13,63%) 76 (86,36) Berdasarkan tabel 4.2, untuk tahun 2011 dari 88 jumlah perusahaan sektor keuangan yang terdaftar di BEI selama periode penelitian terdapat 23 perusahaan yang tidak menyampaikan laporan keuangan tahunan dan tidak di audit. Sehingga 23 perusahaan tersebut tidak dapat dijadikan sampel. Perusahaan tersebut yaitu Bank Agris Tbk (AGRS), Bank Harda Internasional Tbk (BBHI), Bank Mestika Dharma Tbk (BBMD),Bank Yudha Bhakti Tbk (BBYD), Bank J Trust Indonesia Tbk (BCIC), Bank Ina Perdana Tbk (BINA), Bank Jawa Barat Banten Tbk (BJBR), Bank Pembgangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM),Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS), Bank Dinar Indonesia Tbk (DNAR), Bank Mitraniaga Tbk (NAGA), Bank Nationalnobu Tbk (NOBU), Bank Pan Indonesia Syariah Tbk (PNBS), Intan Baruprana Finance Tbk (IBFN),Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS), Magna Finance Tbk (MGNA), 51

Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF), Asuransi Mitra Maparya Tbk (ASMI), Victoria Insurance Tbk (VINS), Mina Padi Investama Tbk (PADI), Panca Global Securities Tbk (PEGE), Batavia Prosperindo Internasional Tbk (BPII), dan Victoria Investama Tbk (VICO). Pada tahun 2012 terdapat 22 peusahaan yang tidak menyampaikan laporan keuangan tahunan dan tidak di audit. Sehingga 22 perusahaan tersebut tidak dapat dijadikan sampel. Perusahaan tersebut yaitu Bank Agris Tbk (AGRS), Bank Harda Internasional Tbk (BBHI), Bank Mestika Dharma Tbk (BBMD),Bank Yudha Bhakti Tbk (BBYD), Bank J Trust Indonesia Tbk (BCIC), Bank Ina Perdana Tbk (BINA), Bank Jawa Barat Banten Tbk (BJBR), Bank Pembgangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM),Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS), Bank Dinar Indonesia Tbk (DNAR), Bank Mitraniaga Tbk (NAGA), Bank Nationalnobu Tbk (NOBU), Bank Pan Indonesia Syariah Tbk (PNBS), Intan Baruprana Finance Tbk (IBFN),Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS), Magna Finance Tbk (MGNA), Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF), Asuransi Mitra Maparya Tbk (ASMI), Victoria Insurance Tbk (VINS), Mina Padi Investama Tbk (PADI), Batavia Prosperindo Internasional Tbk (BPII), dan Victoria Investama Tbk (VICO). Pada tahun 2013 terdapat 13 perusahaan yang tidak menyampaikan laporan keuangan tahunan dan tidak di audit. Sehingga 13 perusahaan tersebut tidak dapat dijadikan sampel. Perusahaan tersebut yaitu Bank Agris Tbk (AGRS), Bank Harda Internasional Tbk (BBHI), Bank Yudha Bhakti Tbk (BBYD), Bank J 52

Trust Indonesia Tbk (BCIC), Bank Pembgangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM),Bank Dinar Indonesia Tbk (DNAR), Intan Baruprana Finance Tbk (IBFN),Magna Finance Tbk (MGNA), Victoria Insurance Tbk (VINS), Mina Padi Investama Tbk (PADI), Panca Global Securities Tbk (PEGE), Batavia Prosperindo Internasional Tbk (BPII), dan Victoria Investama Tbk (VICO) dan pada tahun terakhir periode penelitian yaitu 2014 terdapat 12 perusahaan yang tidak menyampaikan laporan keuangan tahunan dan tidak di audit. Sehingga 12 perusahaan tersebut tidak dapat dijadikan sampel. Perusahaan tersebut yaitu Bank Harda Internasional Tbk (BBHI), Bank Yudha Bhakti Tbk (BBYD), Bank J Trust Indonesia Tbk (BCIC), Bank Pembgangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM), Bank Mitraniaga Tbk (NAGA),Magna Finance Tbk (MGNA), Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF), Victoria Insurance Tbk (VINS), Mina Padi Investama Tbk (PADI), Panca Global Securities Tbk (PEGE), Batavia Prosperindo Internasional Tbk (BPII), dan Victoria Investama Tbk (VICO). Dari penjabaran tersebut diatas dapat dapat diketahui jumlah perusahaan sektor jasa keuangan yang tidak dapat dijadikan sample selama periode penelitian adalah sebanyak 70 perusahaan dari jumlah populasi. Sehingga jumlah sample yang dipakai dalam penelitian adalah 282 (80,11%) dari jumlah populasi. 53

4.1.2 Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data. Dalam penelitian ini analisis statistik deskriptif dilihat menggunakan nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata dan standar deviasi. Hasil analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini dapat dilihat dalam table 4.2 di bawah ini: Tabel 4.3 Hasil Analisis Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation LIABILITAS_INSTR UMEN_KEUANGAN 210 17 34 28.07 3.073 PENGUNGKAPAN_ LIABILITAS_INSTR UMEN_KEUANGAN 210 50.00 100.00 78.2810 12.88343 RETURN_SAHAM 210-7 10.30 2.154 Valid N (listwise) 210 Sumber: Data Sekunder diolah, 2016. Dari hasil analisis deskriptif pada table diatas, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut : 54

1. Liabilitas instrument keuangan memiliki nilai minimun sebesar 17 yaitu Rp.25.581.513.000 diperoleh olehlippo SecuritiesTbk(LPPS) yang berarti bahwa LPPS memiliki liabilitas instrument keuangan paling rendah dibandingkan dengan perusahaan yang lain. Sedangkan nilai maksimum liabilitas instrumen keuangan adalah sebesar 34 yaitu Rp.682.073.916.00.000 yang diperoleh Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang berarti BBRI memiliki liabilitas instrument keuangan palingtinggi dibandingkan perusahaan lainnya. Nilai rata-rata liabilitas instrumen keuangan adalah sebesar 28,07artinya secara keseluruhan perusahaan jasa keuangan mememiliki liabilitas instrument keuangan tinggi dengan nilai rata-rata sebesar 28,07. Sedangkan standar deviasi sebesar 3,073 yang berarti bahwaukuran penyebaran dari liabilitas instrument keuangan sebesar 3,073dari 210 perusahaan sektor jasa keuangan. 2. Pengungkapan liabilitas instrumen keuangan memiliki nilai minimum sebesar 50% yang diperoleh beberapa perusahaan seperti HD Capital Tbk (HADE) dan Panin Financial Tbk (PNLF) yang berarti bahwa HADE dan PNLF paling sedikit mengungkapkan item pengungkapan liabilitas instrumen keuangan sebesar 50% yang merupakan setengah dari 6 item yang harus diungkapkan oleh perusahaan. Nilai maksimum pengungkapan liabilitas instrumen keuangan adalah sebesar 100% 55

yang diperoleh beberapa perusahaan seperti Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang berarti bahwa BMRI dan BBNI paling banyak mengungkapkan item pengungkapan liabilitas instrumen keuangan yaitu sebesar 100 dari seluruh yakni 6 item yang harus diungkapkan oleh perusahaan. Nilai rata-rata pengungkapan liabilitas instrumen keuangan adalah sebesar 78,28%artinya secara keseluruhan perusahaan jasa keuangan mengungkapkan liabilitas instrument keuangan dengan nilai rata-rata sebesar 78,28%yaitu lebih dari setengah dari 6 item yang harus diungkapkan oleh perusahaan. Sedangkan standar deviasi sebesar 12,88% yang berarti bahwaukuran penyebaran dari pengungkapan liabilitas instrumen keuangan sebesar 12,88% dari 210 perusahaan sektor jasa keuangan.. 3. Return saham memiliki nilai minimum sebesar -7% yang diperolehdua perusahaan yaitu Yulie Sekurindo Tbk (YULE) dan Lippo General Insurance Tbk (LPGI) hal ini berarti YULE dan LPGI memiliki return saham paling rendah dibandingkan perusahaan lain yaitu sebesar -7%. Return negatif menunjukan adanya penurunan harga saham sebesar -7% setelah lima hari ditebitkannya laporan keuangan yang telah diaudit pada kedua perusahaan tersebut yang berarti investor merugi terhadap investasinya pada perusahaan tersebut. Nilai maksimumreturn 56

saham adalah sebesar 10%yang diperolehbank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang berarti BBNI memiliki return saham paling tinggi dibandingkan perusahaan lain yaitu sebesar 10.Return positif menunjukan harga saham terus meningkat pada hari kelima setelah ditebitkannya laporan keuangan yang telah diaudit yang berarti bahwa investor memperoleh keuntungan sebesar 10% atas investasinya pada perusahaan tersebut. Nilai rata-rata return saham adalah sebesar 0,30%Artinya secara rata-rata return sahamperusahaan jasa keuangan mengalami return positif. Hal ini menunjukkan bahwa selama periode 2011-2014 secara umum return saham perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini mengalami peningkatan yaitu sebesar 0,30%. Sehingga investor dapat memperoleh keuntungan atas investasinya. Sedangkan standar deviasi sebesar 2,154% yang berarti bahwa ukuran penyebaran dari return saham sebesar 2,154% dari 210 perusahaan sektor jasa keuangan.. 4.2.Uji Normalitas Data Uji Normalitas Ghozali(2011) mengungkapkan bahwa uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi syaratnya terpenuhi yaitu, variabel dependent, independen atau keduanya terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau 57

mendekati normal. Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas adalah: 1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Tabel 4.4 Normalitas Data Sumber: Data Sekunder diolah, 2016. Dari hasil uji normalitas data dengan menggunakan grafik P-Plot diatas data menyebar disekitar garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Hal tersebut terjadi karena ada data yang outlier. Oleh sebab itu data outlier tersebut harus dihapus agar data menjadi normal. 58

Tabel 4.5 Normalitas Data Setelah Data Outlier dihapus Sumber: Data Sekunder diolah, 2016. Setelah dilakukan penghapusan data outlier sebanyak 70 sample maka grafik diatas dapat terlihat data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 4.3.Uji Asumsi Klasik Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas dilakukan dengan tujuan untuk menguji model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Uji multikolinieritas dilakukan dengan cara melihat nilai tolerance dan 59

nilai VIF, jika nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10 maka tidak terjadi gejala multikolinieritas dalam model regresi tersebut. Hasil uji multikolinieritas dapat dilihat pada tabel 4.6 di bawah ini : Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients a Collinearity Statistics Model Tolerance VIF 1 LIABILITAS_INSTRUMEN_KEUA NGAN.908 1.102 PENGUNGKAPAN_LIABILITAS_ INSTRUMEN_KEUANGAN.908 1.102 a. Dependent Variable: RETURN_SAHAM Sumber: Data Sekunder diolah, 2016. Dari hasil analisis uji multikolinieritas di atas, dihasilkan nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah multikolinieritas dalam model regresi ini dan dapat digunakan untuk analisis selanjutnya. 4.4. Uji Signifikansi 4.4.1. Metode Adjusted R 2 (Koefisien Determinasi) Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai 60

koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1 (0 < R 2 < 1). dimana semakin tinggi nilai R 2 suatu regresi atau semakin mendekati 1, maka hasil regresi tersebut semakin baik. Hal ini berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat. Penelitian ini menggunakan nilai adj R 2 karena mampu mengatasi bias terhadap jumlah variabel bebas yang dimasukkan dalam model regresi. Hasil analisis koefisien determinasi adalah sebagai berikut Tabel 4.7 Hasil Analisis Uji Koefisien Determinasi Model Summary b Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson 1.295 a.087.078 2.068 1.842 a. Predictors: (Constant), PENGUNGKAPAN_LIABILITAS_INSTRUMEN_KEUANGAN, LIABILITAS_INSTRUMEN_KEUANGAN b. Dependent Variable: RETURN_SAHAM Sumber: Data Sekunder diolah, 2016. Dari hasil uji koefisien determinasi di atas dihasilkan nilai Adjusted R Square sebesar 0,087. Hasil ini dapat disimpulkan bahwa seluruh variable independen dapat menjelaskan model penelitian atau variable dependen adalah sebesar 8,7% sedangkan sisanya 91,3% dipengaruhi variabel lain diluar model penelitian. 61

4.4.2. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji statistic t. Hasil uji statistic t dapat dilihat pada tabel 4.8 di bawah ini: Tabel 4.8 Hasil Pengujian Hipotesis Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta T Sig. 1 (Constant) -5.787 1.405-4.119.000 LIABILITAS_INSTRUMEN_K EUANGAN.139.049.199 2.852.005 PENGUNGKAPAN_LIABILIT AS_INSTRUMEN_KEUANG AN.028.012.166 2.385.018 a. Dependent Variable: RETURN_SAHAM Sumber: Data Sekunder diolah, 2016. Adapun hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut 1. Pengujian Hipotesis Pertama Pengujian terhadap hipotesis ini dilakukan melalui pengujian signifikansi koefisien regresi dari variabel liabilitas instrumen keuangan. Hipotesis pertama penelitian ini menyatakan bahwa liabilitas 62

instrumen keuangan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Besarnya koefisien regresi liabilitas instrumen keuanganyaitu 0.139 dan nilai signifikansi sebesar 0,005. Pada tingkat signifikansi α = 5%; maka koefisien regresi tersebut signifikan karena signifikansi 0,005< 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa liabilitas instrumen keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan sehingga hipotesis pertama penelitian ini dapat didukung. 2. Pengujian Hipotesis Kedua Pengujian terhadap hipotesis ini dilakukan melalui pengujian signifikansi koefisien regresi dari variabel pengungkapan liabilitas instrumen keuangan. Hipotesis pertama penelitian ini menyatakan bahwa pengungkapan liabilitas instrumen keuangan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Besarnya koefisien regresi pengungkapan liabilitas instrumen keuanganyaitu 0,028 dan nilai signifikansi sebesar 0,018. Pada tingkat signifikansi α = 5%; maka koefisien regresi tersebut signifikan karena signifikansi 0,018< 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa pengungkapan liabilitas instrumen keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan sehingga hipotesis kedua penelitian ini dapat didukung. 4.5. Analisis Regresi Linier Berganda Regresi berganda adalah alat analisis yang digunakan untuk mengukur seberapa jauh pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dengan tujuan untuk menaksir rata-rata populasi variabel dependen 63

dengan dasar nilai tertentu dari variabel independen. Hasil analisis regresi berganda dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.9 di bawah ini: Tabel 4.9 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta T Sig. 1 (Constant) -5.787 1.405-4.119.000 LIABILITAS_INSTRUMEN_K EUANGAN.139.049.199 2.852.005 PENGUNGKAPAN_LIABILIT AS_INSTRUMEN_KEUANG AN.028.012.166 2.385.018 a. Dependent Variable: RETURN_SAHAM Sumber: Data Sekunder diolah, 2016 Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Y = -5,787+ 0,139X 1 + 0,028X 2 Hasil persamaan regresi tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Nilai konstanta sebesar -5,787yang berarti Apabila seluruh variabel independen 0, maka besarnya nilai perusahaan adalah -5,787dengan asumsi semua variabel independen lain konstan. 64

2. Nilai koofisien regresi variabel liabilitas instrumen keuangan adalah sebesar 0,139. Hasil ini dapat diartikan bahwa apabila nilai liabilitas meningkat satu satuan, maka nilai perusahaan akan meningkat sebesar 0,139dengan asumsi semua variabel independen lain konstan. 3. Nilai koofisien regresi variabel pengungkapan liabilitas instrumen keuangan adalah sebesar 0,028. Hasil ini dapat diartikan bahwa apabila pengungkapan liabilitas instrumen keuangan meningkat satu satuan, maka nilai perusahaan akan meningkat sebesar 0,028 dengan asumsi semua variabel independen lain konstan 4.6.Pembahasan Hasil Penelitian 4.6.1. Pengaruh Liabilitas Instrumen Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Salah satu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh liabilitas instrumen keuangan terhadap Nilai Perusahaan. Berdasarkan pengujian regresi berganda yang telah dilakukan menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,005 pada tingkat signifikansi α = 5%, maka liabilitas instrumen keuangan signifikan. Karenanilai signifikansi lebih kecil dari tingkat signifikansi (0,005< 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa liabilitas instrumen keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian Okky, Sinarwati dan Anantawikrama (2015) leveragemenunjukkan proporsi atas pemakaian utang dalam membiayai investasinya. Informasi 65

mengenai adanya penggunaan utang oleh perusahaan dapat memberikan keuntungan bagi investor karena dengan adanya penggunaan utang tersebut perusahaan memiliki kondisi yang baik dalam memperoleh laba. Pada saat penjualan dan laba meningkat per tahun, maka pembiayaan dengan hutang dan beban tetap tertentu akan meningkatkan pendapatan pemilik saham. hal tersebut menjadi pertimbangan investor untuk menanamkan modalnya ke suatu perusahaan. Disamping itu, Liabilitas sangat sensitif terhadap perubahan nilai perusahaan.hal ini dikarenakan tingginya liabilitas perusahaan jasa keuangan menandakan banyaknya nasabah yang tertarik untuk menginvestasikan uangnya di perusahaan tersebut.semakin banyaknya nasabah, maka perusahaan tersebut semakin baik dimata investor.oleh sebab itu investor tertarik untuk berinvestasi yang berdampak pada nilai perusahaan yang meningkat. 4.6.2. Pengaruh Ketaatan Pengungkapan Liabilitas Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Berdasarkan pengujian regresi berganda yang telah dilakukan menunjukkan bahwa nilaisignifikansi sebesar 0,018 pada tingkat signifikansi α = 5%, maka ketaatan pengungkapan liabilitas instrument keuangansignifikan. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari tingkat signifikansi (0,018< 0,05).Sehingga dapat disimpulkan 66

bahwa pengungkapan liabilitas instrumen keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi liabilitas instrumen keuangan akan meningkatkan nilai perusahaan. Dalam laporan keuangan terdapat instrumen keuangan. Salah satunya adalah liabilitas instrumen keuangan. Dian (2015) memandang bahwa keseluruhan instrument keuangan pengungkapan liabilitas dalam bentuk angka keuangan maupun non keuangan dapat dijadikan dasar pertimbangan stakeholder. Hal ini disebabkan oleh adanya kemungkinan kecurangan dalam pemerolehan angka tersebut, sehingga timbul suatu keraguan mengenai keandalan informasi keuangan mengenai instrument keuangan yang disajikan. Oleh sebab itu perlu dilakukan uji ketaatan terhadap pengungkapan liabilitas instrumen keuangan tersebut. Dimana jika perusahaan taat dalam mengungkapkan liabilitas kemungkinan kecurangan dalam pemerolehan angka liabilitas tersebut menjadi kecil. Disamping itu semakin taat perusahaan mengungkapkan item-item liabilitas instrumen keuangan dapat meningkatkan rasa kepercayaan terhadap informasi yang disajikan dengan demikian investor tertarik berinvestasi pada perusahaan sehingga dapat berdampak pada nilai perusahaan yang meningkat. 67