BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pengukuran kinerja adalah proses dimana suatu perusahaan menentukan ukuran hasil yang akan dicapai atas pelaksanaan suatu program atau merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh pihak manajemen untuk mengevaluasi hasil-hasil kegiatan yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pusat pertanggungjawaban yang akan dibandingkan dengan tolak ukur yang ditetapkan. Pengukuran kinerja memiliki peranan penting untuk dilakukan pada setiap bisnis yang dijalankan. Pada awal mulanya, pengukuran kinerja hanya dilakukan berdasarkan dari segi keuangan. Ini disebabkan karena keuangan dianggap cukup untuk mewakili keseluruhan pengukuran dan mudah dilakukan. Seiring perkembangan jaman dan lahirnya begitu banyak bisnis, penilaian dari segi keuangan dianggap tidak cukup memadai untuk mengukur kinerja suatu perusahaan. Pengukuran kinerja perusahaan yang hanya dilakukan berdasarkan sisi keuangan pada kenyataanya memiliki banyak kekurangan seperti, tidak berorientasi pada keutungan jangka panjang melainkan berorientasi pada kepentingan jangka pendek. Hal ini dapat menyesatkan, karena kinerja keuangan yang baik saat ini dapat dicapai dengan mengorbankan kepentingan-kepentingan jangka panjang perusahaan. Selain itu, timbul ketidakmampuan dalam mengukur kinerja atas kekayaan yang tidak berwujud (intangible asset) dan kekayaan intelektual (sumber daya manusia). 1
Atas hal itu, maka timbulah ide untuk melakukan pengukuran kinerja yang tidak hanya berdasarkan dari segi keuangan tetapi juga dari segi non keuangan. Pernyataan visi dan misi suatu organisasi merupakan gambaran ideal organisasi atas apa yang dicapai dimasa yang akan datang melalui kegiatan operasionalnya. Untuk mencapai visi dan misi tersebut organisasi menyusun rencana-rencana strategis yang harus dilakukan oleh setiap anggota organisasi. Untuk itu organisasi membutuhkan sebuah pendekatan yang dapat digunakan untuk mengkomunikasikan rencana-rencana strategis kepada semua anggota organisasi yang dikenal dengan Balanced Scorecard. Visi adalah pernyataan tentang tujuan organisasi yang diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang ditawarkan, kelompok masyarakat yang dilayani, nilainilai yang diperoleh serta berhubungan dengan cita-cita masa depan. Sedangkan misi adalah sebuah kompas yang membantu untuk menemukan arah dan menunjukkan jalan yang tepat bagi pelaksanaan sebuah kegiatan bisnis. Jadi sebuah misi adalah wujud realisasi yang akan menjadikan suatu organisasi mampu menghasilkan produk dan jasa berkualitas yang memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggannya. Strategi pada dasarnya adalah sebuah teori tentang bagaimana untuk mencapai tujuan organisasi. Strategi mencerminkan kesadaran perusahaan atas bagaimana, dimana, dan kapan perusahaan harus bersaing menghadapi pesaingnya dalam rangka untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi perusahaan biasanya berkaitan dengan prinsip-prinsip yang secara umum berkaitan dengan pencapaian sebuah visi dan misi yang telah ditetapkan perusahaan, serta berbicara bagaimana perusahaan memilih jalur yang spesifik untuk mencapai misi yang ada. 2
Robert. S. Kaplan dan David. P. Norton menyatakan bahwa Balanced Scorecard merupakan suatu metode pengukuran kinerja yang tidak hanya mencerminkan pada kinerja keuangan saja, tetapi juga kinerja non keuangan. Informasi keuangan diperoleh dari proses penyusunan anggaran untuk mengendalikan biaya sedangkan informasi non keuangan digunakan untuk menetapkan strategi yang dipilih guna melaksanakan tujuan yang telah ditetapkan. Aspek keuangan dan non keuangan didalam Balanced Scorecard tercermin kedalam empat perspektif. Pertama, perspektif keuangan. Pengukuran kinerja dilakukan dari sisi keuangan. Pengukuran dilakukan dalam rangka untuk memahami kinerja keuangan suatu organisasi sehingga dapat ditentukan kondisi keuangan suatu organisasi. Kedua, Perspektif pelanggan. Pengukuran dilakukan dalam rangka untuk memahami penilaian dan pendapat pelanggan terhadap organisasi, sehingga dapat ditentukan perbaikan dan pengembangan apa yang harus dilakukan dalam rangka untuk mempertahankan pelanggan lama dan mendapatkan pelanggan baru. Ketiga, Perspektif proses bisnis internal. Pengukuran dilakukan dalam rangka untuk memahami proses bisnis yang harus diunggulkan dan dijalankan oleh suatu organisasi. Keempat, Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Pengukuran dilakukan agar organisasi dapat mempertahankan kemampuan yang dimilikinya sehingga organisasi dapat mencapai arah perubahan yang lebih baik. Perspektif ini berfokus pada sumber daya manusia, agar setiap karyawan menjadi karyawan yang kompeten dan akhirnya akan menghasilkan kinerja yang maksimal bagi organisasi. Seiring dengan pelaksanaan kegiatan perekonomian yang semakin melesat maju khususnya di Indonesia, tidak bisa dipungkiri bahwa hal ini terutama telah menimbulkan dampak besar terhadap perkembangan kegiatan perbankan. Bank 3
memiliki peranan yang besar dalam pelaksanaan perekonomian di Indonesia. Bank sendiri pada mulanya berfungsi sebagai lembaga yang memberikan jasa penukaran uang namun kegiatannya telah berkembang pesat meliputi lembaga penitipan uang, peminjaman uang, serta pengiriman uang. Sistem perbankan pada hakekatnya merupakan bagian dari sistem keuangan yang mempunyai cakupan luas yaitu lembaga keuangan sebagai lembaga intermediasi, instrumen keuangan seperti saham, obligasi, surat berharga pasar uang, treasury note, dan pasar sebagai tempat perdagangan instrumen keuangan seperti bursa saham dan pasar uang antar bank. Lembaga keuangan memberikan jasa berupa jembatan antara unit surplus dengan unit defisit di dalam ekonomi. Menurut UUD No.10 Tahun 1998, perbankan adalah suatu badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak. Bank Central Asia atau disingkat dengan BCA merupakan salah satu bank swasta terbesar di Indonesia yang hingga tahun 2011 menempati posisi ke tiga dalam daftar 10 bank terbesar di indonesia dari sisi aset. Bank ini resmi beroperasi pada 21 Febuari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV. Layanan yang diberikan bukan hanya layanan konvensional namun juga mencakup layanan perbankan elektronik yang terdiri dari ATM BCA, Debit BCA, Tunai BCA,Klik BCA, m-bca, SMS Top UP BCA, BCA by Phone, Halo BCA, dan lain-lain. Dengan memberikan kemudahaan kemudahan yang didapat oleh nasabahnya, berupa layanan yang mempermudah nasabah untuk melakukan transaksi kapan pun dan dimana pun, menjadikan PT. Banak Central Asia, Tbk menjadi salah satu bank swasta nasional yang memilik banyak nasabah diseluruh Indonesia. 4
Hingga tahun 2012, PT. Bank Central Asia, Tbk telah memiliki 127 Kantor Cabang Umum & 807 Kantor Cabang Pembantu. PT. Bank Central Asia terus memperluas jaringannya diseluruh wilayah Indonesia. Selain memiliki kantor cabang umum dan kantor cabang pembantu yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, PT Bank Central Asia juga memiliki 2 kantor perwakilan di luar negeri, yaitu di Hongkong dan Singapura. Selain itu, BCA telah memiliki 6.611 ATM BCA yang tersebar di seluruh Indonesia dan sampai pada tahun 2011 total pemegang rekening bank BCA telah mencapai mencapai 9,64 juta. Setiap tahunnya, bank BCA selalu mendapat penghargaan dari berbagai macam kalangan. Salah satunya penghargaan yang baru saja diterima oleh bank BCA adalah pada tanggal 27 September 2012, BCA meraih penghargaan untuk BCA Card Batik Platinum as Best Social Campaign Program 2012. Saat ini, setiap organisasi harus memiliki kesadaran akan pentingnya penggunaan pendekatan untuk membantu pengimplementasian strategi dan mengukur kinerja organisasi. Sebagai sebuah lembaga keuangan yang besar, BCA perlu menerapkan sebuah sistem manajemen strategik seperti balanced scorecard. Dalam penerapan balanced scorecard, bank tidak hanya berfokus pada kinerja keuangan saja tetapi juga dari sisi non keuangan. Kinerja keuangan dinilai dalam rangka sebagai tolak ukur kinerja sedangkan pengukuran dari sisi non keuangan dilakukan dalam rangka mempertahankan pelanggan atau mengakuisisi pelanggan baru. Penerapan balanced Scorecard yang telah dijalankan oleh beberapa perusahaan terbukti memberikan dampak signifikan bagi perusahaan tersebut, diantaranya adalah manajemen semakin berorientasi pada pelanggan, perbaikan 5
terhadap kualitas produk yang dihasilkan, adanya penekanan pada kerja tim, respon terhadap pelanggan yang semakin cepat, waktu yang digunakan untuk peluncuran produk baru yang semakin cepat dan manajemen yang lebih berorientasi pada masa depan. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengadakan penerapan konsep Balanced Scorecard untuk mengukur empat perspektif (aspek keuangan, aspek pelanggan, aspek bisnis internal serta aspek pembelajaran dan pertumbuhan) pada usaha perbankan. Keempat perspektif nantinya akan diintegrasikan kedalam suatu skema yang disebut dengan strategy map oleh Robert. S. Kaplan dan David. P. Norton. Didalam strategy map, ke empat perspektif dibangun kedalam sebuah hubungan sebab akibat. Pembentukan strategy map dilakukan dalam rangka untuk membantu perusahaan mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang tidak berjalan sesuai dengan strategi yang ada serta menentukan perbaikan-perbaikan apa saja yang harus dilakukan. Dengan melihat pentingnya pengukuran kinerja perbankan. Penulis akan membuat skripsi dengan judul Analisis Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukuran Kinerja Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia (Studi Kasus Pada PT. Bank Central Asia, Tbk) Periode 2009-2011. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka identifikasi masalah dalam skripsi ini yaitu: a. Bagaimana kinerja PT. Bank Central Asia, Tbk jika diukur dengan pendekatan balanced scorecard? 6
b. Apakah kinerja PT. Bank Central Asia, Tbk sudah dapat dikatakan baik dengan adanya penerapan perspektif-perspektif dalam Balanced Scorecard? 1.3 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan melakukan pengumpulan data. Pengumpulan data yang dilakukan terkait empat perspektif yang akan diteliti. Pengumpulan data yang dilakukan meliputi: a. Laporan keuangan perusahaan meliputi neraca dan laba rugi PT. Bank Central Asia, Tbk pada tahun 2009, 2010 dan 2011. Data yang digunakan penulis merupakan data sekunder yang diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id ). b. Penyebaran kuesioner kepada nasabah dan karyawan PT. Bank Central Asia, Tbk. c. Wawancara dengan pihak internal perusahaan. d. Pengumpulan data dari berbagai literatur dan informasi yang berhubungan dengan penulisan ini. 1.4 Tujuan Dan Manfaat Penelitian Tujuan penerapan konsep Balanced Scorecard pada PT. Bank Central Asia, Tbk adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengidentifikasi gambaran penggunaan Balanced Scorecard terhadap sistem pengukuran kinerja perusahaan. 7
2. Untuk mengetahui ukuran tingkat kinerja PT. Bank Central Asia, Tbk melalui penerapan konsep Balanced Scorecard berdasarkan empat perspektif yang termuat didalamnya. 3. Untuk mengetahui apakah perencanaan dan pengimplementasian sasaran strategis memberikan perbaikan yang besar bagi keuntungan perusahaan didalam perspektif keuangan. 4. Untuk mengetahui penilaian dan pendapat pelanggan atas PT. Bank Central Asia, Tbk melalui besarnya tingkat kepuasan nasabah didalam perspektif pelanggan. 5. Untuk mengetahui proses bisnis yang harus diunggulkan dan dijalankan PT. Bank Central Asia, Tbk dalam mencapai sasaran strategis. 6. Untuk mengetahui besarnya nilai sumber daya manusia yang dimiliki PT. Bank Central Asia, Tbk agar dapat terus bertahan dari tahun ke tahun di dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Bagi penulis Memberikan pemahaman yang semakin baik mengenai penerapan konsep Balanced Scorecard dalam mengukur tingkat kinerja perusahaan. 2. Bagi Perusahaan Sebagai bahan evaluasi dan masukan bagi perusahaan dalam rangka menilai kinerja perusahaan sehingga perusahaan dapat memahami dan melaksanakan strategi yang diperlukan dalam rangka meningkatkan kinerjanya. 8
3. Bagi Pembaca Sebagai sumber bacaan untuk menambah pengetahuan dalam hal akuntansi manajemen terkait dengan penerapan Balanced Scorecard dalam mengukur kinerja perusahaan serta dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pihak lainnya yang akan mengadakan penelitian terkait dengan kinerja manajemen. 1.5 Sistematika Penulisan Penulis membagi pembahasan dalam skripsi ini menjadi 5 bab yang terdiri dari: BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan bagian pembuka dari penulisan skripsi ini yang di dalamnya terdiri dari latar belakang penelitian, identifikasi dan pembatasan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan yang merupakan penjelasan singkat mengenai bab-bab dalam skripsi ini. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini merupakan hasil dari tinjauan pustaka yang berisi teori-teori yang relevan dengan topik penelitian ini dan akan dijadikan sebagai landasan teori dalam penelitian ini. Teori yang digunakan mengenai Balanced Scorecard, strategi, dan pengukuran kinerja. BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN Bab ini menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan objek penelitian yang terdiri dari : Sejarah singkat, bidang usaha, produk-produk, dan struktur 9
organisasi. Selain objek penelitian, bab ini melakukan penguraian terhadap desain penelitian yang terdiri dari: jenis dan sumber data, penentuan jumlah sampel, metode pengumpulan sampel, dan metode analisis data. BAB IV PEMBAHASAN Bab ini berisikan uraian mengenai kinerja PT. Bank Central Asia, Tbk dengan membahas proses pengolahan data serta analisis terhadap hasil yang diperoleh dari penelitian terkait adanya kemungkinan penerapan konsep Balanced Scorecard dalam mengukur tingkat kinerja perusahaan. BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan bagian penutup dari penulisan skripsi ini yang berisi kesimpulan yang berhubungan dengan kondisi perusahaan dan saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat berupa peningkatan kinerja perusahaan ke arah yang lebih baik yang dapat dipergunakan PT. Bank Central Asia, Tbk. 10