BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pelaku bisnis tersebut lebih memilih memasarkan barangnya secara online

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Pelanggan. membandingkan kinerja (hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya.

BAB I PENDAHULUAN. membuat persaingan menjadi kuat dan saling berkompetisi dengan perusahaan lain

BAB I PENDAHULUAN. waktu belakang ini, menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Produk

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kesehatan merupakan hal yang paling berharga dan telah. menjadi kebutuhan pokok. Semakin tinggi tingkat pendidikan, ilmu

BAB I PENDAHULUAN. permintaan masyarakat terhadap produk dan jasa untuk memenuhi segala

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis dalam bidang jasa dewasa ini bertumbuh

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jaman, persaingan dalam dunia usaha saat ini

BABA II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. yang sangat berarti pada kualitas pelayanan sehingga mempengaruhi pada tingkat

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan kecenderungan menuntut kualitas pelayanan yang lebih baik.

BAB 1 PENDAHULUAN. menentu, yang tidak hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Begitu

BAB I PENDAHULUAN. satunya bisnis dibidang jasa. Peningkatan bisnis dibidang jasa tak terlepas dari kebutuhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I. Pendahuluan. penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Perkembangan perbankan syariah di Indonesia telah menjadi tolak ukur

BAB II LANDASAN TEORI. pendukung dan acuan penelitian. Teori-teori ini menjadi bahan rujukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang jasa pengiriman barang. PT. Pos Indonesia (Persero) sebagai salah satu Badan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. mengharamkan bunga bank yang didalamnya terdapat unsur unsur riba kantor di tahun 2012 menjadi di tahun 2014.

ANALISA PENGARUH KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ALFABANK DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari hari dengan luas ruang penjualan ±

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. diperusahaan nasional maupun perusahaan asing. Perusahaan berlomba-lomba untuk

BAB I PENDAHULUAN. tetapi karena budaya maka kebutuhan tersebut ikut berbeda. Dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh pelanggan atau tidak. Lovelock (2008:5) mendefinisikan jasa (service) adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini memberikan dampak cukup besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. Mobilitas manusia sudah dimulai sejak jaman dahulu, dimana kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Artinya keberhasilan sebuah bisnis kuliner dalam. tepat serta hubungan baik yang dijalani dengan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha yang dinamis dan laju pertumbuhan penduduk

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kualitas pelayanan (service quality) dipandang sebagai salah satu alat

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA TENTANG KEPUASAN PELANGGAN, KUALITAS PELAYANAN, PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dihindari dalam industri. Hal ini ditandai dengan perubahan perubahan yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. kepuasan kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya persaingan kompetitif antar pengusaha dalam segala sektor yang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap perusahaan baik publik maupun swasta sudah tentu akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran saat ini menjadi sangat penting bagi usaha perhotelan, karena

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan bisnis yang sangat kompetitif dewasa ini menuntut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

BAB I PENDAHULUAN. produk yang berkualitas tinggi agar sanggup memberi kepuasan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Bisinis otomotif merupakan salah satu dari sekian banyak bisnis

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan image dimata pelanggan (Lintang Ayu Setyani, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. juga berlangsung pesat. Hal ini ditunjukan dengan meningkatnya persentase

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pada sarana angkutan antar wilayah, kini tuntutan tersebut telah lebih berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. laba, untuk itu seorang manajer harus dapat menentukan suatu kebijaksanaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sekilas AUTO2000 Body Paint

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan bisnis yang semakin ketat pada masa kini membuat perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Parasuraman dalam Lupiyoadi (2001:6), kondisi fisik

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan tersebut sedikit banyak terjadi atas aktifitas pengiriman logistik seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan peningkatan yang signifikan pada periode pasca krisis moneter

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap kepuasan atau

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas yang didukung kemampuan dan mental yang sehat, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. bermunculan dan telah dimanfaatkan oleh para investor dari dalam negeri maupun

BAB I PENDAHULUAN. jasa atau pelayanan yang mereka jual. Dahulu kualitas pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi kepada pelanggan yang lain (recommend). Memiliki pelanggan yang

BAB I PENDAHULUAN. berpusat pada produk, namun berkembang kepada penciptaan nilai bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan dan mempertahankannya agar perusahaan tersebut dapat bertahan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Perkembangan pesat industri seluler meningkatkan persaingan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi merupakan salah satu kebutuhan yang paling penting bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan konsumen

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang

LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran. Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah :

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan transportasi darat yang semakin pesat,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak di bidang jasa restoran harus cermat dalam menentukan

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga mampu unggul dalam persaingan tersebut. perguruan Tinggi khususnya Perguruan Tinggi Swasta (PTS) sulit untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kepraktisan sudah menjadi tuntutan utama masyarakat perkotaan saat ini.

BAB 1 PENDAHULUAN. karena pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis adalah untuk menciptakan rasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. melalui jasa atau produk yang dikonsumsi (Nasution, 2005).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang word of mouth

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat. Banyak negara-negara didunia menjadikan pariwisata sebagai

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANANTERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA ALFAMART CABANG DEPOK

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keunggulan atau keistimewaan suatu produk atau layanan secara menyeluruh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di era yang modern, pertumbuhan ekonomi terus berkembang seiring

I.PENDAHULUAN. Sasaran Pembangunan ekonomi nasional ialah mendorong percepatan

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan Customer Relationship Management atau manajemen hubungan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dibutuhkan suatu transportasi yang cepat, nyaman dan aman. Di samping itu

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis telah semakin ketat. Setiap perusahaan saling

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Transaksi jual beli barang secara online semakin menjamur dimana para pelaku bisnis tersebut lebih memilih memasarkan barangnya secara online daripada menggunakan toko fisik. Dengan semakin pesatnya pertumbuhan transaksi online di Indonesia ini pada akhirnya membutuhkan perhatian yang besar bagi ekspedisi atau jasa pengiriman barang (kargo) yang ada di Indonesia. Dalam persaingan dunia ekspedisi, terdapat beberapa perusahaan yang menyediakan jasa ekspedisi atau pengiriman barang yang ada di Indonesia, salah satunya yaitu PT. Pos Indonesia yang telah berdiri sejak masa penjajahan Belanda pada tahun 1746 dengan nama Kantor Batavia yang kemudian beberapa kali melakukan pergantian nama dan pada akhirnya pada bulan Juni tahun 1995 berubah menjadi PT Pos Indonesia (www.posindonesia.co.id). Hingga kini PT. Pos Indonesia telah berkembang dengan melahirkan berbagai cabang ataupun agen Pos di seluruh Indonesia dan menjadi pelopor jasa pengiriman surat ataupun barang yang ada di Indonesia. Dalam perjalanannya, pada beberapa waktu terakhir pada tahun 2016 ini timbul permasalahan yang dialami yaitu penurunan pelanggan yang dialami Agen Pos yang ada di Yogyakarta. Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Paguyuban 1

2 Agen Pos DIY yaitu Nurcahyo Indra Yudha dalam Harian Jogja (www.harianjogja.com) pada hari Kamis, 28 Agustus 2016 bertempat di kantornya di daerah Suryodiningratan, beliau mengatakan bahwa omzet dari Agen Pos itu sendiri turun sebanyak 30% bertepatan dengan dikeluarkannya Nota Pusat PT. Pos Indonesia (Persero). Terkait dengan data yang diperoleh dari sumber Harian Jogja tersebut, hal ini juga didukung oleh wawancara yang peneliti lakukan terhadap beliau pada hari Kamis (20/10/2016) bertempat di kantor beliau di Jalan Suryodiningratan nomor 59, dimana beliau juga menambahkan bahwa terjadi penurunan jumlah produksi resi atau nomor bukti pengiriman untuk pelanggan Agen Pos di Yogyakarta. Resi inilah yang juga dapat dijadikan bukti pada tiap pelanggan yang telah melakukan transaksi, dengan adanya penurunan jumlah resi tersebut semakin memperkuat fakta bahwa telah terjadi penurunan volume pelanggan yang menggunakan jasa ekspedisi Agen Pos di Yogyakarta. Pelanggan juga menyayangkan atas beberapa keterlambatan kiriman barang mereka, padahal mereka menggunakan pilihan pengiriman yang paling cepat, yaitu Express (1 hari) dan pada akhirnya mereka memilih untuk menggunakan jasa ekspedisi yang lain karena mereka tidak puas dengan pelayanan dari Agen Pos itu sendiri. Para pelanggan juga kurang mendapatkan pelayanan yang memuaskan dari karyawan ketika pelanggan ingin menanyakan perihal keberadaan barang dan mengapa dapat terjadi keterlambatan pengiriman tersebut, sehingga pelanggan kebingungan mengenai apa penyebab keterlambatan

3 itu sendiri dapat terjadi, hal ini mereka sampaikan ketika dilakukan wawancara oleh peneliti di beberapa titik Agen Pos di Yogyakarta. Sejalan dengan beberapa data tersebut, untuk menggali data yang lebih mendalam maka dilakukan wawancara kembali terhadap 8 subjek yang berbeda pada tanggal 25 dan 26 Oktober 2016 berdasarkan aspek kepuasan pelanggan dari Hawkins dan Lonney (dalam Tjiptono, 2004) diantaranya : kesesuaian harapan, minat berkunjung kembali, dan kesediaan merekomendasikan. Mengacu pada aspek pertama yaitu kesesuaian harapan, 6 dari 8 subjek menyatakan bahwa kinerja dari pengiriman Agen Pos itu sendiri tidak sesuai dengan harapan mereka dimana mereka beranggapan bahwa kiriman barang mereka akan sampai tepat pada waktunya, akan tetapi yang terjadi justru sebaliknya. Kedua, minat berkunjung kembali, 6 dari 8 subjek mengaku tidak ingin menggunakan jasa ekspedisi Agen Pos dan lebih tertarik untuk memilih menggunakan jasa ekspedisi lain. Ketiga, kesediaan merekomendasikan, 7 dari 8 subjek mengatakan tidak ingin merekomedasikan jasa ekspedisi Agen Pos karena dinilai tidak sesuai dengan ekspektasi dan harapan mereka. Dari beberapa data yang sudah dipaparkan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat indikasi adanya ketidakpuasan pelanggan menggunakan jasa pengiriman dari Agen Pos di Yogyakarta sehingga terjadi penurunan jumlah pelanggan. Seharusnya dengan semakin banyak kompetitor jasa ekspedisi yang ada di Indonesia dan semakin berkembangnya transaksi online, Agen Kantor Pos Yogyakarta harus mampu menyusun strategi untuk mempertahankan bahkan

4 meningkatkan kepuasan pelanggan yang menggunakan jasa ekspedisi tersebut, dan kepuasan pelanggan itu sendiri akan tercapai bila setelah mengkonsumsi suatu barang atau jasa, hasil yang dirasakan pelanggan memenuhi atau melampaui harapannya (Tjiptono; 2008). Namun dengan adanya pernyataan tersebut mengindikasikan adanya akibat dari tidak puasnya pelanggan menggunakan jasa pengiriman Agen Pos di Yogyakarta, tentunya hal ini tidak sesuai dengan visi dan misi Kantor Pos Indonesia sendiri yaitu Menjadi raksasa logistik dari Timur dengan salah satu misinya yaitu :Menjadi pilihan terbaik bagi para pelanggan (www.posindonesia.com). Sehubungan dengan hal di atas, yang dimaksud dengan pelanggan adalah seorang individu ataupun kelompok yang membeli produk fisik ataupun jasa secara berulang dengan mempertimbangan berbagai faktor seperti harga, kualitas, tempat, pelayanan, dsb berdasarkan keputusan mereka sendiri (Greenberg: 2010). Pelanggan yang puas maka akan melakukan pembelian atau penggunaan jasa secara berulang dan terus-menerus. Kotler (2001) menegaskan bahwa kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya. Bila kinerja melebihi harapan mereka akan merasa puas dan sebaliknya bila kinerja tidak sesuai harapan maka akan kecewa. Selanjutnya menurut Gerson (2004) kepuasan pelanggan adalah apabila sebuah produk atau jasa memenuhi atau melampaui harapan pelanggan, dan pelanggan biasanya merasa puas.

5 Berdasarkan berbagai pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa kepuasan pelanggan adalah hasil akumulasi dari persepsi seseorang tentang performa suatu produk atau jasa dari suatu perusahaan yang berhubungan langsung dengan ekspektasi atau harapan dari pelanggan itu sendiri dimana apabila kinerja produk atau jasa memenuhi atau melebihi harapan pelanggan, maka mereka akan merasa puas dan sebaliknya apabila kinerja produk atau jasa tidak sesuai dengan harapan maka pelanggan akan kecewa. Buruknya kualitas pelayanan yang diberikan perusahaan atau institusi publik sudah sejak lama disadari mengakibatkan banyak kerugian. Tidak semua konsumen yang kecewa terhadap pelayanan perusahaan dengan senang hati menyampaikan keluhannya. Artinya meski mereka tidak menyampaikan keluhannya, bukan berarti secara otomatis dianggap puas. Kenyataannya, justru 96% konsumen yang tidak puas secara diam-diam beralih ke jasa pesaing. Itu artinya, diamnya konsumen merupakan sinyal buruk bagi perusahaan karena 4% yang menyampaikan keluhan biasanya adalah mereka yang benar-benar setia pada layanan perusahaan (Lupiyoadi, 2006). Terkait hal tersebut, kepuasan pelanggan merupakan kunci dalam menciptakan loyalitas pelanggan. Banyak manfaat yang diterima oleh perusahaan dengan tercapainya tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi, yakni selain dapat meningkatkan loyalitas pelanggan tapi juga dapat mencegah terjadinya perputaran pelanggan, mengurangi sensitivitas pelanggan terhadap harga, mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh

6 meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas iklan, dan meningkatkan reputasi bisnis, Fornell, 1992 (dalam Aryani, 2010). Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan, menurut Irawan (2004), yakni: (1) Kualitas produk, pelanggan puas kalau setelah membeli dan menggunakan produk tersebut ternyata kualitas produknya baik. (2) Harga, untuk pelanggan yang sensitif, biasanya harga murah adalah sumber kepuasan yang penting karena pelanggan akan mendapatkan value for money yang tinggi. (3) Service quality, kepuasan terhadap kualitas pelayanan biasanya sulit ditiru. Kualitas pelayanan merupakan driver yang mempunyai banyak dimensi, salah satunya yang popular adalah SERVQUAL. (4) Emosional, pelanggan akan merasa bangga apabila menggunakan produk atau jasa dari produk tertentu. (5) Biaya dan kemudahan, pelanggan akan semakin puas apabila relatif mudah, nyaman dan efisien dalam mendapatkan produk atau pelayanan. Berdasarkan 5 faktor kepuasan pelanggan di atas, kualitas pelayanan menjadi salah satu faktor penyebab munculnya kepuasan pelanggan dan kualitas pelayanan sebagai bagian dari strategi pemasaran jasa yang memiliki peranan besar bagi keberhasilan perusahaan. Adanya kualitas pelayanan yang baik, akan menciptakan kepuasan bagi para konsumen dan pelanggannya. Setelah pelanggan merasa puas dengan produk atau jasa yang diterimanya, pelanggan akan membandingkan pelayanan yang diberikan. Penelitian yang dilakukan oleh Zeithmal & Bitner (2003), yang meneliti tentang pengaruh persepsi kualitas pelayanan terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan, meningkatnya persepsi

7 kualitas pelayanan akan menyebabkan pelanggan tersebut puas dan loyal. Pemberian kualitas pelayanan harus dimulai dari memenuhi kebutuhan konsumen dan berakhir pada persepsi konsumen (Freddy, 2008). Persepsi itu sendiri menurut Asrori (2009) adalah proses individu dalam menginterpretasikan, mengorganisasikan dan memberi makna terhadap stimulus yang berasal dari lingkungan dimana individu itu berada yang merupakan hasil dari proses belajar pengalaman. Sementara itu definisi kualitas pelayanan dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen maupun pelanggan serta ketepatan penyampaiannya dalam mengimbangi harapan konsumen atau pelanggan (Tjiptono, 2007). Lupiyoadi (2001b) menjelaskan definisi dari kualitas pelayanan itu adalah tindakan seseorang kepada orang lain melalui penyajian produk atau jasa tersebut untuk memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan orang yang dilayani terutama di bidang jasa, konsumen dan pelanggan akan merasa puas bila mereka mendapatkan yang baik atau sesuai dengan yang diharapkan. Dapat disimpulkan persepsi pelanggan terhadap kualitas pelayanan Agen Kantor Pos adalah proses individu dalam memberikan tanggapan, arti, gambaran atau penginterpretasian terhadap pelayanan Agen Kantor Pos itu sendiri yang kemudian masuk ke dalam otak untuk kemudian diproses apakah produk atau jasa yang diberikan sudah memenuhi kebutuhan pelanggan dan sesuai dengan harapan mereka atau tidak yang kemudian muncul sikap, pendapat dan tingkah laku.

8 Persepsi terhadap kualitas pelayanan merupakan faktor yang memiliki peranan penting. Persepsi terhadap kualitas pelayanan, menurut Parasuraman (dalam Lupiyoadi, 2006) mengemukakan terdapat lima aspek kualitas pelayanan, yaitu yang pertama adalah Tangibles atau bukti fisik, yaitu kemampuan perusahaan dalam menunjukan kemampuan bahwa penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan itu memadai. Kedua, Reliability atau kehandalan yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai dengan harapan pelanggan, dalam hal ini adalah pelayanan jasa ekspedisi. Ketiga, Responsiveness atau daya tanggap meliputi kemampuan karyawan dalam menanggapi keluhan pelanggan termasuk kemampuan karyawan untuk cepat dan tanggap dalam menyelesaikan keluhan tersebut. Keempat, Assurance atau jaminan dan kepastian, sehingga membuat pelanggan merasa percaya dengan kualitas pelayanan perusahaan jasa ekspedisi tersebut. Kelima, Emphaty meliputi kemudahan dalam melakukan komunikasi yang baik terkait dengan pelayanan yang memuaskan terhadap konsumen dan pelanggan. Kualitas pelayanan dari Agen Kantor Pos di Yogyakarta ini dapat diukur dari sisi pelanggan, dimana dapat dilihat dengan bagaimana pelanggan mempersepsikan pelayanan yang diterima dengan harapan pelanggan itu sendiri. Apabila dalam menggunakan jasa ekspedisi tersebut pelanggan memperoleh pelayanan yang baik maka akan menimbulkan persepsi positif dan terciptalah kepuasan pada pelanggan. Sehingga apabila pelayanan jasa sesuai dengan harapan atau melebihi harapan dari pelanggan maka akan tercapai kepuasan pelanggan itu

9 sendiri. Sebaliknya, kepuasan pelanggan tidak akan tercapai apabila kualitas pelayanan tidak sesuai dengan harapan dari pelanggan. Dapat disimpulkan bahwa persepsi terhadap kualitas pelayanan dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan akan tercipta ketika perusahaan mampu meningkatkan kualitas pelayanan itu sendiri terhadap pelanggan, sebaliknya apabila kualitas pelayanan pada perusahaan tersebut turun atau buruk maka tidak akan menciptakan kepuasan bagi pelanggan dan pelanggan cenderung memilih penyedia jasa lainnya atau kompetitor lain. Berdasarkan pemikiran yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan antara persepsi terhadap kualitas pelayanan dengan kepuasan pelanggan jasa ekspedisi Agen Kantor Pos di Yogyakarta? B. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap kualitas pelayanan dengan kepuasan pelanggan jasa ekpsedisi Agen Kantor Pos di Yogyakarta.

10 Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis Secara Teoritis, peneltian ini bermanfaat dalam menambah pemahaman dan pengetahuan tentang hubungan persepsi terhadap kualitas pelayanan dengan kepuasan pelanggan jasa ekspedisi Agen Kantor Pos di Yogyakarta. 2. Manfaat Praktis Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi PT. Pos Indonesia khususnya Agen Kantor Pos di Yogyakarta terkait dengan hubungan antara persepsi terhadap kualitas pelayanan dengan kepuasan pelanggan jasa ekspedisi Agen Kantor Pos di Yogyakarta sehingga perusahaan dapat menyusun strategi yang tepat untuk meningkatkan produksi jasa mereka dan meningkatkan kepuasan pelanggan mereka.