pembangunan, misalnya dengan menyalurkan dana ke proyek-proyek

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PD. BPR BKK WONOGIRI KOTA

BAB I PENDAHULUAN. eksternal sehingga mampu bersaing pada tingkat global dengan lembaga

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMELS PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO)

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan inti dari sistem keuangan setiap negara. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. bank umum pada kredit likuiditas Bank Indonesia untuk mendorong

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan yang menjual produk yang berbentuk jasa. Perbankan. dana, disamping menyediakan jasa-jasa keuangan lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian yaitu sebagai lembaga intermediasi keuangan (financial

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PD. BPR BKK PATI KOTA KABUPATEN PATI TAHUN

EVALUASI PERKEMBANGAN KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN ANALISIS RASIO CAMEL

BAB I PENDAHULUAN. berarti dalam meningkatkan kesejahteraan bangsa dan negara, baik peranannya

BAB I PENDAHULUAN. sendi penting dalam perekonomian nasional. Dengan kondisi perbankan yang. dalam menjaga kelangsungan pembangunan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai penggerak roda perekonomian suatu negara, fungsi bank sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Penelitian ini mengangkat isu tersebut karena beberapa alasan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak terlepas dari lalu lintas

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan rendahnya tingkat pendapatan. Saat ini pembangunan. oleh pemerintah. Tujuan dari pembangunan tersebut adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. bidang keuangan yang berfungsi melakukan penghimpunan dan penyaluran dana

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perbankan merupakan salah satu sektor yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kasmir, 2012:2) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 31 tentang Akuntansi Perbankan

BAB 1 PENDAHULUAN. penting sebagai intermediary institution yaitu lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Landasan hukum yang mengatur masalah keberadaan dan usaha Bank Umum

BAB I PENDAHULUAN. utamanya menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan giro, tabungan

BAB 1 PENDAHULUAN. layanan yang sifatnya memberi kemudahan dan kepuasan nasabah.

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN DENGAN METODE CAMELS ( Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia ) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saham merupakan sertifikat yang menunjukan bukti kepemilikan

ANALISIS KESEHATAN BANK SWASTA BERDASARKAN MODEL CAMELS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. bidang keuangan, bertugas menghimpun dana (Funding) dari masyarakat, menyalurkan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dunia terhadap struktur ekonomi dan moneter dalam negeri sebuah

BAB I PENDAHULUAN. sektor perbankan mempunyai kekuatan dan peluang yang besar untuk

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan yang sangat strategis dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Bank merupakan lembaga keuangan yang keberadaannya sangat

BAB I PENDAHULUAN. faktor RGEC (Risk profile, Good Corporate Governance, Earnigs, Capital).

BAB I PENDAHULUAN. sehingga akan mendorong kepercayaan nasabah (stakeholder) yang selanjutnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Nama Bank Total Asset (triliun) Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan strategis dalam kegiatan perekonomian. Sarana tersebut dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh dapat meningkat seperti yang diharapkan. Namun modal tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia perbankan sangat pesat setelah terjadi deregulasi di

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Joseph Sinkey, bahwa yang dimaksud bank adalah departement

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Kesatuan yuridis merupakan badan usaha yang umumnya berbadan

METODE CAMEL SEBAGAI ALAT ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PD. BKK JUWIRING KABUPATEN KLATEN S K R I P S I S K R I P S I

BAB I PENDAHULUAN. akhibat krisis moneter yang melanda pada pertengahan Penyebab dari

BAB I PENDAHULUAN. bank itu sendiri berasal dari kata banque dalam bahasa prancis dan banco dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan (agent of development). Hal ini dikarnakan adanya fungsi utama

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN ANTARA BANK KONVENSIONAL DENGAN BANK SYARIAH DI INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. terlihat semakin meningkat dengan pesat. Hal itu ditandai dengan berdirinya

BAB I PENDAHULUAN. dana dari pihak yang mempunyai dana yang kelebihan dengan pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. pembengkakan nilai dan pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non performing

BAB I PENDAHULUAN. Peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara. sangatlah besar. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki fungsi sebagai perantara keuangan atau sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Sejak berlakunya kebijakan pemerintah mengenai deregulasi di bidang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang No.10 tahun 1998 Pasal 1 tentang perbankan, dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. memberi pelajaran berharga bahwa inovasi dalam produk, jasa dan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dengan banyaknya pendirian bank-bank. Baik itu bank milik pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. bank yang tidak mampu untuk tetap melanjutkan usahanya. Pertengahan tahun

BAB I PENDAHULUAN. sebuah bank di Indonesia perlu diperhatikan oleh pemerintah agar tidak merugikan

BAB I PENDAHULUAN. Alfabet, 2006, hlm 2. 1 Zainul Arifin, Dasar Dasar Manajemen Bank Syari ah, Jakarta : 2 Ibid, hlm 3.

Analisis Kinerja Keuangan Bank Untuk Mengetahui tingkat Kesehatan Bank (Studi Kasus PT.BNI (Persero), Tbk.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang RI Nomor 21 Tahun 2008 Bank adalah badan usaha

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PD. BPR BKK KECAMATAN BOYOLALI KOTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tidak terlepas dari kaitannya dengan uang. Sebab untuk menjalankan

BAB I PENDAHULUAN namun demikian, UU saja masih belum cukup, sehingga diperlukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam khasanah lembaga bank, sebagai pelaku bisnis dan sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. memberikan fasilitas pelayanan dalam lalu lintas pembayaran. Bank juga

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan erat dengan sector keuangan. Banyak sekali lembaga-lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang integral dalam upaya deregulasi pemerintah. Tujuan utama

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN METODE CAMELS

BAB I PENDAHULUAN. Triandaru dan Totok Budi Santoso, 2009). Perkembangan Perbankan Syariah Indonesia (LPPSI) Bank Indonesia tahun

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan dampak yang luas terhadap sendi- sendi perekonomin dunia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BANK SYARIAH MEGA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan berfungsi sebagai financial intermediary atau perantara

BAB I PENDAHULUAN. signifikan, hal ini ditandai dengan diterbitkannya paket-paket deregulasi

BAB I PENDAHULUAN. modal untuk kelancaran usahanya. Perkembangan perekonomian nasional dan

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi (financial intermediary) yaitu lembaga keuangan yang berfungsi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. jasa bank lainnya (Kasmir, 2015). Menurut Peraturan Bank Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran yang sangat strategis sebagai intermediary institution dan

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN METODE CAMEL PADA PD. BPR BKK TASIKMADU CABANG KARANGPANDAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA BPR BKK KARANGMALANG CABANG KEDAWUNG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2013

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA PD. BPR BKK KECAMATAN TAWANGSARI KABUPATEN SUKOHARJO

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis perbankan di Indonesia era tahun 60-an dan 70-an merupakan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. memajukan perekonomian. Kemajuan perekonomian nasional dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang berubah cepat dan kompetitif dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa memerlukan pola pengaturan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian suatu negara tidak terlepas dari peranan lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan bank yang berupa penghimpunan dan penyaluran dana dapat

BAB I PENDAHULUAN. Krisis global yang terjadi pada saat sekarang ini telah menyebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara bahkan dunia. dana tersebut ke masyarakat serta memberi jasa-jasa bank lainnya.

PROPOSAL MAGANG ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN METODE CAMEL PADA PT.BPR-LPN PANAMPUNG

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sistem perbankan memegang peranan yang sangat penting dalam perekonomian suatu negara, yaitu sebagai alat kontrol perekonomian negara. Salah satu perannya yang strategis yaitu sebagai Agent of Development, yaitu sebagai lembaga yang menyalurkan program pemerintah dimana bank diminta lebih aktif mendorong aktivitas pembangunan, misalnya dengan menyalurkan dana ke proyek-proyek yang memberikan peluang bagi terbukanya kesempatan kerja. Peran strategis dari perbankan tersebut terutama disebabkan oleh fungsi utama bank sebagai wahana yang dapat menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana ke pihak yang kekurangan dana (financial intermediary) secara efektif dan efisisen berdasarkan atas asas demokrasi ekonomi. Bank Perkreditan Rakyat sebagai salah satu jenis bank yang diakui di Indonesia, tertuang dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan dan telah diubah dengan Undangundang Nomor 10 Tahun 1998. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melakukan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang kegiatannya mencakup:

a. Penghimpunan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu. b. Pemberian kredit. c. Penyediaan pembiayaan dan penempatan dana. d. Penempatan dana dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia, deposito berjangka, sertifikat deposito, dan atau tabungan pada pihak lain. Sejarah perkembangan BPR itu sendiri dimulai dari adanya dorongan dari pemerintah sejak awal kemerdekaan untuk mendirikan bank-bank pasar yang bertujuan untuk memberikan pelayanan jasa keuangan kepada para pedaganag pasar. Pendirian bank-bank pasar merupakan suatu usaha yang secara sederhana dapat dipahami sebagai upaya untuk meningkatkan perekonomian bangsa yang dimulai dengan usaha memperkokoh perekonomian dari tingkat bawah agar tercipta pondasi perekonomian yang kokoh. Selanjutnya berdasar Pakto 1988 bank-bank pasar ini dikukuhkan menjadi BPR. Sejalan dengan adanya kemudahan-kemudahan dalam pendirian BPR melalui kebijakan deregulasi perbankan pada Pakto 88 tersebut, industri perbankan menjadi lebih banyak diwarnai kompetisi, kedinamisan, dan kemajuan teknologi. Akibat lain dari kemudahan bagi bank yang tertuang melalui Pakto 88 adalah adanya persaingan yang tidak selalu menguntungkan bagi Bank Perkreditan Rakyat.

Pada kenyataannya, berdasarkan fakta yang ada, BPR lebih mampu bertahan dalam kondisi krisis perekonomian yang pernah melanda bangsa Indonesia Ini dapa, dijelaskan melalui fungsi BPR yang seeara mendasar memang diperuntukkan bagi tumbuh dan berkembangnya ekonomi mikro yang salah satunya adalah melalui usaha kecil dan mikro (UKM), yang di kemudian hari dapa. dilihat bahwa UKM inilah yang terbukti mampu tetap eksis dalam masa krisis moneter. Dalam rangka program penyehatan bank, Bl melalui Direktorat Pengawasan BPR telah meneabut izin usaha bagi.78 BPR di Indonesia hingga Mare, 2002, yang mana kebijakan ini diiringi dengan adanya kebijakan lain seperti penyempurnaan pengaturan dan pengawasan BPR, penguatan infrastruktur indus.ri BPR, pengua.an kapasi.as BPR, penelitian dasar BPR (byline s rvcy). dan mendorong kerjasama (linkage program) antara Bank Umum dan BPR Terkait dengan program penyehatan bank, pemerintah dalam hal i Bank Indonesia, melakukan usaha penyempurnaan ketentuan perbankan dengan menerbi.kan delapan peraturan perbankan yang dikemas dalam Pake, Kebijakan Januar, 2005. Kebijakan ini merupakan bagian yang terintegrasi dari rangkaian kebijakan Bank Indonesia yang telah digariskan dalam beberapa dokumen, yaitu "Master Plan" Bank Indonesia tahun 1999, dan eetak biru "Arsitektur Perbankan Indonesia" tahun 2004 Pake, Kebijakan lanuari 2005 tersebu, memiliki lima sasaran utama, yaitu: (i) mendorong konsohdasi guna meneip.akan perbankan

yang sehat dan kuat; (ii) mendorong peningkatan fungsi intermediasi perbankan; (iii) mendorong peningkatan kemampuan perbankan dalam pengelolaan risiko kredit, prinsip kehati-hatian datupraktek perbankan yang sehat; (iv) meningkatkan kualitas infrastruktur; dan (v) meningkatkan perlindungan nasabah melalui penerapan standar pelayanan perbankan yang baku, aman dan transparan. Dimensi-dimensi pokok tujuan tersebut diupayakan terakomodasi secara proporsional dan seimbang, melalui pengetatan aturan yang mengacu pada standar internasional di satu sisi dan pemberian insentif di sisi lain. (Triwulan Bl, Jan-Mar 2005) Dari berbagai fenomena yang ada tersebut, ada satu permasalahan yang cukup mendasar yang dapat diambil sebagai satu kesimpulan yaitu mengenai pentingnya kesehatan kinerja suatu bank, baik untuk kepentingan dalam kompetisi pada umumnya, maupun untuk kepentingan pemilik dan pengelola bank, masyarakat pengguna jasa bank, dan Bank Indonesia selaku pembina dan pengawas bank pada khususnya. Penilaian tingkat kesehatan BPR sangat berguna sebagai tolok ukur untuk: a. Menilai apakah pengelolaan BPR telah dilakukan sejalan dengan asasasas perbankan yang sehat dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. b. Menetapkan arah pembinaan dan pengembangan BPR, baik secara individual maupun perbankan secara keseluruhan. Penilaian kesehatan bak pada dasarnya merupakan penilaian kualitatif sehingga unsur judgement merupakan hal yang penting. Selain

itu juga dilakukan penelitian secara kuantitatif. Faktor-faktor yang dinilai meliputi permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, rentabilitas dan likuiditas. Hal ini dikenal dengan istilah CAMEL (Capital, Asset Quality, Management, Eanungs, Liquidity). Hanya dalam BPR tidak semua rasio dan komponen manajemen diperhitungkan dalam penilaian tingkat kesehatan. Oleh karena itu, untuk mengatasi dan menyelesaikan masalahmasalah tersebut di atas, suatu bank harus memiliki informasi yang akurat dan kemampuan manajemen yang baik untuk mengambil keputusan secara tepat. Salah satu alat penilaian kinerja yang dipergunakan oleh bank adalah analisis rasio keuangan yang berasal dari data laporan keuangan suatu periode tertentu. Dengan rasio keuangan tersebut akan terlihat jelas berbagai indikator keuangan yang dapat mengungkap posisi, kondisi atau kinerja keuangan yang telah dicapai oleh bank yang bersangkutan untuk suatu periode tertentu. Secara singkat, analisis rasio keuangan atau laporan financial bertujuan untuk mengetahui tingkat kesehatan suatu bank. PD. BPR Bank Pasar Kabupaten Bantul sebagai bank milik Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul merupakan salah satu dari sekian banyak BPR yang ada di wilayah Yogyakarta. Meskipun telah berdiri sejak tahun 1983, namun untuk menghadapi persaingan dan memenangkan peluang yang ada, PD. BPR Bank Pasar Kabupaten Bantul melalui manajemen perusahaan menempuh berbagai kebijakan yang

menjadi strategi dalam pengembangan usahanya. Strategi tersebut mencakup upaya menghadapi berbagai tantangan, misalnya perubahanperubahan lingkungan perbankan secara luas dan kompetisi baik antar sesama BPR maupun terhadap Bank Umum. Dalam hal ini pengelolaan manajemen yang baik sangat diperlukan. Pengelolaan manajemen yang baik akan mendukung eksistensi perusahaan. Pengelolaan manajemen yang baik ditunjukkan dengan kinerja yang baik melalui predikat kategori bank sehat dari pihak terkait, juga adanya kemampuan daya saing yang baik. Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penelitian ini penulis memilih judul ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PD. BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK PASAR KABUPATEN BANTUL". 1.2 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan penjelasan pada latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah: "Bagaimana tingkat kesehatan bank pada PD. Bank Perkreditan Rakyat Bank Pasar Kabupaten Bantul periode tahun 2001-2005?" 1.3 Batasan Masalah Supaya penelitian tidak meluas, maka penelitian mengenai tingkat kesehatan bank ini dibatasi pada pokok-pokok bahasan tentang analisis

CAMELS yang didasarkan pada Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004, yang merupakan penilaian tingkat kesehatan dengan menggunakan metode CAMELS {Capital (Permodalan), Asset Quality (Kualitas Aset), Management (Manajemen), Earnings (Rentabilitas), Liquidity (Likuiditas) dan Sensitivity to Market Risks (Sensitivitas terhadap Risiko Pasar)}. Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan adalah laporan keuangan PD. Bank Perkreditan Rakyat Bank Pasar Kabupaten Bantul, yang terdiri dari neraca dan laporan laba-rugi yang dibatasi pada periode tahun 2001-2005. Karena keterbatasan sumber data dan dikarenakan laporan keuangan ini hanya mengemukakan pokok bahasan mengenai penilaian kinerja keuangan secara kuantitatif, maka faktor manajemen dan sensitivitas terhadap risiko pasar tidak dapat diterapkan dalam penelitian ini. 1.4 Tujuan Penelitian Sesuai dengan identifikasi masalah yang telah penulis sebutkan sebelumnya, penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui penilaian kinerja keuangan dari PD. Bank Perkreditan Rakyat Bank Pasar Kabupaten Bantul dengan tujuan agar dapat diketahui tingkat kesehatannya.

1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan akan menambah wawasan mengenai perbankan serta dapat menerapkan teori-teori yang diperoleh dari bangku kuliah pada praktek yang sesungguhnya terjadi khususnya pada bank. 2. Bagi Masayarakat Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi wacana yang bermanfaat bagi masyarakat. 3. Bagi Bank sebagai obyek penelitian Menjadi masukan yang bermanfaat dan sebagai langkah antisipasi terhadap masalah yang akan timbul serta dapat dijadikan dasar perencanaan untuk pengambilan keputusan yang akan datang. 4. Bagi pihak lain Bagi pihak lain, merupakan sumbangan pemikiran bagi yang berminat untuk mengadakan penelitian lebih lanjut. 1.6 Sistematika Penelitian Secara garis besar, sistematika penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini merupakan penjelasan awal dari penyusunan skripsi ini yaitu tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian. BAB II KAJIAN PUSTAKA Bab ini menguraikan secara teoritis mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, teori tentang bank. Selain itu, juga dibahas tentang tinjauan umum mengenai laporan keuangan, dan tinjauan mengenai kesehatan bank. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas tentang gambaran umum perusahaan, variabel penelitian, defmisi operasional variabel, jenis data dan teknik pengumpulan data serta teknik analisis yang digunakan. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini meliputi analisa data-data dalam kurun waktu lima tahun (2001-2005) yang dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini penulis akan menyimpulkan apa yang telah dibahas pada bab sebelumnya dan memberikan saran.