BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 71 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN SENSUS BARANG MILIK DAERAH

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 23 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 21

- 1 - BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SENSUS BARANG DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS

-1- BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 136 TAHUN 2015 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SENSUS BARANG MILIK DAERAH

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PETUNJUK TEKNIS INVENTARISASI BARANG MILIK DAERAH KABUPATEN BANGLI TAHUN 2018

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG

PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN SENSUS BARANG MILIK DAERAH KABUPATEN SIMEULUE

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TEKNIS INVENTARISASI BARANG DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

BUPATI BANGKA BARAT PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENATAUSAHAAN BARANG MILIK DAERAH

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 87 TAHUN No. 87, 2016 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

BUPAT! KONAWE SELATAN

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 27 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATISIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 20 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 14 TAHUN 2018 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 5.B 2016 SERI : E

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 19 TAHUN 2014 BUPATI MAJALENGKA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KULON PROGO KEPUTUSAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 88 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 36 TAHUN 2017

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 143 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 150 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI SERAM BAGIAN BARAT

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 117 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

WALIKOTA BANJARBARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 90 TAHUN 2016

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 3 TAHUN 2017 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

SALINAN BUPATI BULELENG, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 511 ayat (1),

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG

RAPERDA PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 2 Tahun 2018 Seri E Nomor 2 PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MATARAM,

TENTANG KODEFIKASI LOKASI DAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 90 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENELITIAN TERHADAP INVENTARISASI BARANG MILIK DAERAH

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

BERITA DAERAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2017 NOMOR 23 UN2014 NOMOR 26

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

WALIKOTA PALANGKA RAYA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 131 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANGKA BARAT PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG

QANUN KABUPATEN ACEH BESAR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 128 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 77 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

RANCANGAN. (disempurnakan) RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI BANGLI PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGLI NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

BUPATI CIAMIS PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG HIBAH BARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 107 TAHUN 2016 TENTANG

SURAT EDARAN NOMOR : 900/449/Sekr-BPKBMD TENTANG KEBIJAKAN PENATAUSAHAAN BARANG MILIK DAERAH TAHUN 2013

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG PERSEDIAAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 18 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN BARANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 16 TAHUN

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

Transkripsi:

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 71 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN SENSUS BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan dalam Pasal 25 ayat (1) dan ayat (4) Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Barang Daerah Kabupaten Tangerang, bahwa Bagian Aset selaku Pembantu Pengelola dan Pengguna Barang melakukan inventarisasi Barang Milik Daerah sekurang-kurangnya sekali dalam 5 (lima) tahun untuk menyusun Buku Inventaris dan Buku Induk Inventaris beserta rekapitulasi Barang Milik Daerah, dan Pengelola barang Barang bertanggungjawab atas pelaksanaan sensus Barang Milik Daerah; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Sensus Barang Milik Daerah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 5587) sebagaimana telah diubah 2 (dua) kali terakhir dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4212); 4. Peraturan...

-2-4. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5533); 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah; 6. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2008 Nomor 01, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 0108); 7. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 6 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2010 Nomor 05, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 1005); 8. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 15 Tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2015 Nomor 15, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 1514); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN SENSUS BARANG MILIK DAERAH. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Tangerang. 2. Pemerintah Daerah adalah kepala Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah otonom. 3. Bupati adalah Bupati Tangerang. 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat Daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah. 5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang; 6. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang; 7. Barang...

-3-7. Barang Milik Daerah adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. 8. Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Barang Milik Daerah yang selanjutnya disebut Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Barang adalah Bupati, yang karena jabatannya mempunyai kewenangan menyelenggarakan keseluruhan pengelolaan barang Daerah. 9. Pengelola Barang Milik Daerah yang selanjutnya disebut Pengelola Barang adalah Sekretaris Daerah, yang karena jabatannya berwenang dan bertanggung jawab menetapkan kebijakan dan pedoman serta melakukan pengelolaan barang milik daerah Kabupaten Tangerang. 10. Pembantu Pengelola Barang Daerah yang selanjutnya disebut Pembantu Pengelola Barang adalah Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tangerang, karena jabatannya bertanggung jawab mengkoordinir penyelenggaraan pengelolaan Barang Milik Daerah Kabupaten Tangerang yang ada pada masing-masing SKPD. 11. Pengguna Barang Daerah yang selanjutnya disebut Pengguna Barang adalah Kepala SKPD di lingkungan Pemerintah Daerah. 12. Inventarisasi adalah kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan, dan pelaporan hasil pendataan barang milik Daerah. 13. Sensus Barang Daerah adalah sensus barang Daerah Pemerintah Daerah Tahun 2015. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 Maksud pedoman teknis pelaksanaan Sensus Barang Daerah, sebagai pedoman SKPD dalam melaksanaan Sensus Barang Daerah. Pasal 3 Tujuan pedoman teknis pelaksanaan Sensus Barang Daerah meliputi: a. meningkatkan tertib administrasi pengelolaan Barang Milik Daerah; dan b. mendapatkan rincian data Barang Milik Daerah yang akurat serta dapat dipertanggung jawabkan. BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN Pasal 4 (1) Kepala SKPD berkewajiban melaksanakan dan mensukseskan kegiatan Sensus Barang Milik Daerah. (2) Pelaksanaan...

-4- (2) Pelaksanaan Sensus Barang Milik Daerah meliputi seluruh barang milik Daerah selama 3 (tiga) tahun dimulai tahun 2015 sampai dengan tahun 2017 dengan tahapan sebagai berikut: a. Sensus Barang Milik Daerah untuk Gedung dan Bangunan (KIB C) dan Jalan Irigasi dan Jaringan (KIB D) selesai tahun 2015. b. Sensus Barang Milik Daerah untuk Peralatan dan Mesin (KIB B) dan Aset Tetap Lainnya (KIB E) selesai tahun 2016. c. Sensus Barang Milik Daerah untuk Tanah milik Pemerintah Daerah (KIB A) selesai Tahun 2017. (3) Prosedur pelaksanaan Sensus Barang Milik Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dengan Peraturan Bupati ini. BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 5 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Tangerang Diundangkan di Tigaraksa Pada tanggal 2 Februari 2015 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN TANGERANG, Ttd. ISKANDAR MIRSAD Ditetapkan di Tigaraksa Pada tanggal 2 Februari 2015 BUPATI TANGERANG, Ttd. A. ZAKI ISKANDAR BERITA DAERAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2015 NOMOR 71

LAMPIRAN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 71 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN SENSUS BARANG DAERAH PROSEDUR PELAKSANAAN SENSUS BARANG DAERAH I. PENDAHULUAN A. Maksud dan Tujuan Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah, Pemerintah Kabupaten Tangerang memandang penting untuk dilaksanakannya Sensus Barang Daerah guna mendapatkan data barang milik daerah yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan serta akurat (up to date). Dalam rangka pelaksanaan Sensus Barang Daerah perlu disusun Pedoman Teknis Pelaksanaan Sensus Barang Daerah sebagai pedoman dan menjadi pegangan yang tepat dan jelas bagi para pelaksana Sensus Barang Daerah sehingga hasil yang dicapai sesuai dengan yang diharapkan. Adapun yang dimaksud dengan Sensus Barang Daerah adalah mengakuratkan pelaksanaan pencatatan semua barang inventaris milik Pemerintah Daerah baik dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau perolehan lainnya yang sah. Metode yang digunakan yaitu dengan cara pencocokan data yang ada dalam buku inventaris dengan kondisi lapangan dan pencatatan langsung terhadap barang-barang yang belum tercatat ke dalam lembar formulir hasil sensus barang Daerah. Hasil Sensus Barang Daerah pada setiap Unit Pengguna Barang (UPB) dituangkan dalam formulir hasil sensus barang milik daerah yaitu dalam Form KIB A, KIB B, KIB C, KIB D, KIB E, dan KIB F. Hasil sensus tersebut selanjutnya diverifikasi dan divalidasi oleh Tim Sensus/Verifikasi/Penilai Barang Milik Daerah untuk memperoleh data yang lengkap dan terinci sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. Pencatatan hasil sensus barang ke dalam Kartu Inventaris Barang (KIB), Kartu Inventaris Ruangan (KIR), dan Buku Inventaris (BI) serta pembuatan Label kode lokasi dan kode barang. Tujuan yang ingin dicapai dari Sensus Barang Daerah ini adalah untuk memperoleh data kekayaan Pemerintah Daerah per 31 Desember 2014 dan mencatat mutasi sset yang terjadi pada tahun 2015 sampai dengan pelaksanaan sensus. Dengan demikian hasil sensus diharapkan dapat memberikan informasi yang tepat bagi perencanaan kebutuhan dan penganggaran, pengadaan, penerimaan, penyimpanan dan penyaluran, penggunaan, penatausahaan, pemanfaatan, pengamanan dan pemeliharaan, penilaian, penghapusan, pemindahtanganan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian, pembiayaan, dan tuntutan ganti rugi. B. Asas...

-2- B. Asas Sensus Barang Daerah Sensus Barang Daerah Tahun 2015 dilaksanakan untuk memperoleh data yang lengkap seluruh kekayaan dalam bentuk barang milik Pemerintah Daerah, dengan memperhatikan: 1. Asas Keseragaman yaitu adanya kesamaan dan keseragaman dalam melaksanakan Sensus Barang Daerah dari SKPD; 2. Asas Fleksibilitas yaitu dapat dilaksanakan terhadap seluruh barang dan dapat menampung semua data barang yang diperlukan serta dapat dilaksanakan dengan mudah oleh semua petugas; 3. Asas Efisiensi yaitu dapat menghemat bahan dan peralatan, waktu, tenaga dan biaya yang diperlukan serta dapat mencapai sasaran yang diharapkan; dan 4. Asas Kontinuitas yaitu data yang diperoleh merupakan dasar inventarisasi dan dapat dipergunakan secara berkelanjutan guna merencanakan kebutuhan selanjutnya untuk menunjang suksesnya pelaksanaan pembangunan di Daerah secara berencana dan bertahap. C. Pelaksanaan Pelaksanaan Sensus Barang Daerah Tahun 2015 dilaksanakan oleh Pengelola, Pengguna/Kuasa Pengguna Barang Daerah Milik Pemerintah Daerah dan secara teknis pelaksanaan Sensus Barang Daerah dilakukan oleh Pengurus Barang Inventaris dan Petugas Pelaksana Sensus yang berada pada setiap SKPD yang bersangkutan. Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan sensus tersebut di atas dibentuk Tim Pelaksana Sensus dengan Surat Keputusan/Surat Perintah Kepala SKPD di Lingkungan Pemerintah Daerah. Barang yang disensus adalah seluruh barang-barang inventaris milik/yang dikuasai secara fisik oeh Pemerintah Daerah yang berada pada SKPD. Sensus Barang Milik Daerah dilakukan juga terhadap Barang Inventaris dalam Gudang Induk maupun Gudang Unit yang belum didistribusikan. Berdasarkan data yang diperoleh dari Hasil Sensus Barang Daerah dimaksudkan di atas, Pemerintah Daerah membuat Buku Induk Inventaris yang meliputi seluruh Barang Inventaris Milik/Dikuasai Pemerintah Daerah yang terdiri dari: 1. Buku Induk Inventaris; dan 2. Buku Inventaris Barang milik Pemerintah Daerah. D. Jadwal Pelaksanaan Agar Sensus Barang Daerah dilaksanakan tepat waktu oleh seluruh SKPD, maka perlu disusun jadwal pelaksanaan sesuai tahapan secara global sebagai berikut: 1. Persiapan dilaksanakan pada bulan Maret 2015; 2. Sosialisasi/Pembekalan bagi Pengguna Barang, Pengurus Barang, dan Tim Pelaksana Sensus dilaksanakan pada bulan Mei 2015; 3. Penyampaian Form isian sensus yaitu Form KIB A, KIB B, KIB C, KIB D, KIB E, KIB F, KIR, dan BI dilaksanakan pada bulan Mei 2015; 4. Pelaksanaan sensus Barang Daerah dan Pencocokan KIB, BI, dan KIR sesuai kondisi fisik sebenarnya oleh Petugas Sensus dilaksanakan pada bulan Mei 2015 s.d. September 2017; 5. Pengiriman...

-3-5. Pengiriman Form Hasil Sensus Barang Daerah dan hasil pencocokan KIB, BI, dan KIR dari SKPD kepada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tangerang dilaksanakan pada bulan September 2015; 6. Verifikasi/Penilaian, evaluasi, dan monitoring hasil pelaksanaan sensus BMD KIB C dan KIB D dilaksanakan pada bulan September 2015; 7. Verifikasi/Penilaian, evaluasi, dan monitoring hasil pelaksanaan sensus BMD KIB B dan KIB E, dilaksanakan pada bulan September 2016; 8. Verifikasi/Penilaian, evaluasi, dan monitoring hasil pelaksanaan sensus BMD KIB A dilakasanakan pada bulan September 2017; 9. Proses input data hasil inventarisasi KIB C dan KIB D dilaksanakan pada bulan Oktober 2015; 10. Verifikasi input data hasil sensus untuk BMD berupa KIB C dan KIB D dilaksanakan pada bulan Nopember 2015, KIB B dan KIB E dilaksanakan pada bulan Nopember 2016, dan KIB A dilaksanakan pada bulan Nopember 2017; 11. Pencetakan Buku Induk Inventaris Barang, KIB, KIR, kode kepemilikan dan dan kode barang, serta penyampaian laporan Panitia Sensus kepada Bupati dilaksanakan pada bulan Nopember 2017; dan 12. Laporan Bupati kepada Gubernur dilaksanakan pada bulan Nopember 2017. II. TAHAPAN PELAKSANAAN SENSUS BARANG DAERAH Pedoman Teknis Pelaksanaan Sensus Barang Daerah ini digunakan sebagai petunjuk teknis bagi para Pengurus Barang SKPD dan Tim Pelaksana Sensus agar dapat melaksanakan tugas di lapangan dengan baik. Untuk mencapai sasaran tersebut di atas dalam Pedoman Teknis ini akan diuraikan secara rinci yang meliputi tahapan persiapan, pelaksanaan, penggunaan kode barang, dan pengisian formulir serta pelaporan. A. Tahap Persiapan Dalam tahapan persiapan Sensus Barang Daerah, Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam hal ini Pembantu Pengelola Barang Milik Daerah segera menyiapkan hal-hal sebagai berikut: 1. Peraturan Bupati tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Sensus Barang Daerah. 2. Surat Edaran Bupati kepada seluruh SKPD tentang pelaksanaan Sensus Barang Daerah. 3. Menyiapkan bahan Sensus Barang Daerah antara lain: a. Form isian sensus BMD yaitu KIB A, KIB B, KIB C, KIB D, KIB E, dan KIB F serta format daftar usulan barang yang akan dihapuskan; b. Form Kartu Inventaris yaitu Kartu Inventaris Barang (KIB) dan Kartu Inventaris Ruangan (KIR); c. Form Buku Inventaris (BI); d. Form Rekapitulasi BI; dan e. Sarana lain yang dapat menunjang pelaksanaan Sensus Barang Daerah. 4. Pelatihan/pembekalan/sosialisasi bagi para Petugas Pelaksana Sensus Barang Daerah. 5. Keputusan...

-4-5. Keputusan Kepala SKPD tentang Pembentukan Tim Pelaksana Sensus Barang Milik Daerah Tahun 2015/Surat Perintah Kepala SKPD tentang Pembentukan Tim Survey. B. Tahap Pelaksanaan 1. Tim Pelaksana Sensus menyampaikan Form KIB A, KIB B, KIB C, KIB D, KIB E dan KIB F, Kartu Inventaris Ruangan, Buku Inventaris, dan Rekapitulasi BI ke seluruh Petugas Pelaksana Sensus di Satuan Kerja Perangkat Daerah; 2. Pengurus Barang dan petugas pelaksana sensus yang ditunjuk pada masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah, setelah menerima Form KIB A, KIB B, KIB C, KIB D, KIB E dan KIB F, Kartu Inventaris Ruangan, Buku Inventaris, dan Rekapitulasi BI segera melakukan tahap persiapan dan pelaksanaan Sensus Barang Daerah yang meliputi mekanisme dan pelaksanaan, sebagai berikut: a. Mekanisme Dalam pelaksanaan pengumpulan data Sensus Barang Daerah dimulai dari satuan kerja terendah secara berjenjang. Semua pengguna/kuasa pengguna melaksanakan Sensus Barang Daerah dengan tahapan dimulai dari Satuan Kerja/Sub Unit terendah sebagai berikut: 1) Kecamatan Setiap Camat mengisi: a) Kartu Inventaris Barang (KIB) - KIB A : Tanah; - KIB B : Mesin dan Peralatan; - KIB C : Gedung dan Bangunan; - KID D : Jalan, Irigasi dan Jaringan; - KIB E : Aset Tetap Lainnya; dan - KIB F : Konstruksi dalam Pengerjaan sesuai dengan petunjuk pengisian KIB sesuai dengan kepemilikannya yaitu: - KIB Barang Milik Kabupaten rangkap 2 (dua). b) Kartu Inventaris Ruangan (KIR), berdasarkan letak barang menurut ruangan masing-masing. c) Buku Inventaris barang yang berada di Kecamatan yang bersangkutan dalam rangkap 3 (tiga) dan setelah diisi, kemudian menggabungkannya dengan Buku Inventaris dari semua Satuan Kerjanya (Kelurahan) menjadi Buku Inventaris Kecamatan. Dari Buku Inventaris dimaksud harus dibuatkan Rekapitulasinya. Lembar ke 3 (tiga) disimpan di Kantor Camat sebagai arsip (Buku Inventaris Kecamatan), sedangkan lembar ke 1 ( s a t u ) s.d. 2 (dua) dikirimkan/disampaikan ke Kabupaten melalui pengelola/pembantu pengelola. d) Buku Inventaris Kecamatan, yakni: - Buku Inventaris Barang Milik Kabupaten sebanyak 3 (tiga) rangkap. 2) Sekolah...

-5-2) Sekolah Negeri (TK/SD/SLTP/SLB/SMU/SMK) Setiap Sekolah Negeri/Unit Pengguna Barang mengisi: a) Kartu Inventaris Barang (KlB): - KIB A : Tanah; - KIB B : Mesin dan Peralatan; - KIB C : Gedung dan Bangunan; - KIB D : Jalan, Irigasi dan Jaringan; - KIB E : Aset Tetap Lainnya; dan - KIB F : Konstruksi dalam Pengerjaan. sesuai dengan petunjuk pengisian KIB sesuai dengan kepemilikannya yaitu: - KIB Barang Milik Kabupaten, rangkap 2 (dua). b) Kartu Inventaris Ruangan (KIR), berdasarkan letak barang menurut ruangan masing-masing. c) Buku Inventaris barang yang berada di Sekolah yang bersangkutan dalam rangkap 5 (lima), lembar ke-5 (kelima) pada Sekolahan/UPB yang bersangkutan sebagai arsip. Sedangkan lembar ke 1 (satu) s.d. 4 (empat) dikirimkan/disampaikan ke kuasa pengguna. d) Buku Inventaris Sekolah Negeri, yakni: - Buku Inventaris Barang Milik Kabupaten sebanyak 5 (lima) rangkap. 3) Kuasa pengguna atau Unit Pelaksana Teknis Daerah Setiap kuasa pengguna atau unit pelaksana teknis daerah mengisi: a) Kartu Inventaris Barang (KIB) - KIB A : Tanah; - KIB B : Mesin dari Peralatan; - KIB C : Gedung dan Bangunan; - KID D : Jalan, Irigasi dan Jaringan; - KIB E : Aset Tetap Lainnya; dan - KIB F : Konstruksi dalam Pengerjaan sesuai dengan petunjuk pengisian KIB sesuai dengan kepemilikannya yaitu: - KIB Barang Milik Kabupaten, rangkap 2 (dua). b) Kartu Inventaris Ruangan (KIR) berdasarkan letak barang menurut ruangan masing-masing. c) Buku Inventaris barang yang berada di kuasa pengguna atau unit pelaksana tekhnis yang bersangkutan dalam rangkap 4 ( e m p a t ) dan setelah diisi, kemudian menggabungkan dengan Buku Inventaris dari semua Satuan Kerjanya menjadi Buku Inventaris kuasa pengguna (UPTD). Dari Buku Inventaris dimaksud harus dibuatkan Rekapitulisasi. Lembar ke- 4 (keempat) disimpan di kuasa pengguna/uptd sebagai arsip, sedangkan lembar ke 1 (kesatu) s.d. 3 (tiga) dikirim/disampaikan ke SKPD yang bersangkutan. d) Buku...

-6- d) Buku Inventaris kuasa pengguna/uptd, yakni: - Buku Inventaris Barang Milik Kabupaten sebanyak 4 rangkap. 4) Pengguna Barang (SKPD) Setiap SKPD mengisi: a) Kartu Inventaris Barang (KIB). - KIB A : Tanah; - KIB B : Mesin dan Peralatan; - KIB C : Gedung dan Bangunan; - KIB D : Jalan, Irigasi dan Jaringan; - KIB E : Aset Tetap Lainnya; dan - KIB F : Konstruksi dalam Pengerjaan sesuai dengan petunjuk pengisian KIB sesuai dengan kepemilikannya yaitu: - KIB Barang Milik Kabupaten, rangkap 2 (dua). b) Kartu Inventaris Ruangan (KIR) berdasarkan letak barang menurut ruangan masing-masing. c) Buku Inventaris barang yang berada di SKPD yang bersangkutan dalam rangkap 4 (empat) dan setelah diisi, kemudian menggabungkan dengan Buku Inventaris dari semua kuasa pengguna/updt menjadi buku Inventaris SKPD. Dari Buku Inventaris dimaksud harus dibuatkan Rekapitulasinya. Lembar ke 4 (keempat) disimpan di SKPD sebagai arsip, sedangkan lembar ke 1 (kesatu) s.d. 3 (tiga) dikirimkan/disampaikan ke pengelola. d) Buku Inventaris SKPD, yakni: - Buku Inventaris Barang Milik Kabupaten sebanyak 3 (tiga) rangkap. 5) Kuasa pengguna pada Sekretariat Daerah Kabupaten Kuasa pengguna pada Sekretariat Daerah Kabupaten (Bagian) mengisi: a) Kartu Inventaris Barang (KIB): - KIB A : Tanah; - KIB B : Mesin dan Peralatan; - KIB C : Gedung dan Bangunan; - KlB D : Jalan, Irigasi dan Jaringan; - KIB E : Aset Tetap Lainnya; dan - KIB F : Konstruksi dalam Pengerjaan sesuai dengan petunjuk pengisian KIB sesuai dengan kepemilikannya yaitu: - KIB Barang Milik Kabupaten, rangkap 2 (dua). b) Kartu Inventaris Ruangan (KIR) berdasarkan letak barang menurut ruangan masing-masing. c) Buku...

-7- c) Buku Inventaris barang yang berada di kuasa pengguna yakni Bagian Setda Kabupaten dalam rangkap 3 (tiga) dan setelah diisi, kemudian digabungkan oleh Bagian Perlengkapan, Lembar ke 3 (ketiga) disimpan pada Bagian sebagai arsip (Buku Inventaris Unit Setda), sedangkan lembar ke 1 (kesatu) dan 2 (dua) dikirimkan/disampaikan ke Pengelola/pembantu Pengelola. d) Buku Inventaris Bagian pada Setda Kabupaten yakni: - Buku Inventaris Barang Milik Kabupaten sebanyak 3 (tiga) rangkap. 6) Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah selaku Pembantu Pengelola Barang, mengisi: a) Kartu Inventaris Barang (KIB) atas Barang Milik Daerah yang dimanfaatkan oleh Pihak lain di luar entitas Pemerintah Kabupaten Tangerang. - KIB A : Tanah; - KIB B : Mesin dan Peralatan; - KIB C : Gedung dan Bangunan; - KID D : Jalan, Irigasi dan Jaringan; - KIB E : Aset Tetap Lainnya; dan - KIB F : Konstruksi dalam Pengerjaan Sesuai dengan petunjuk pengisian KIB masing-masing dalam rangkap 2 (dua). b) Kartu Inventaris Ruangan (KIR) berdasarkan letak barang menurut ruangan masing-masing. c) Buku Inventaris barang yang dimanfaatkan oleh Pihak lain di luar entitas Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam rangkap 3 (tiga). 7) Kabupaten. a) Menerima Buku Inventaris dari semua SKPD alam rangkap 2 (dua). Buku-buku Inventaris tersebut dikompilasi pembantu pengelola sebagai pusat Inventarisasi, maka diperoleh: - Buku Induk Inventaris Barang Daerah Kabupaten sebanyak 2 rangkap ke 1 (satu) asli disimpan di Kabupaten ke 2 (dua) dikirim/ disampaikan ke Provinsi. b. Tahap Pelaksanaan. 1) Penyampaian form/soft copy dan bahan sampai unit kerja terendah; 2) Melaksanakan Sensus Barang Daerah di SKPD masingmasing dengan cara: - Meneliti KIB yang telah diterima untuk disesuaikan dengan kondisi barang yang ada di SKPD; - Melengkapi data KIB sesuai dengan kondisi barang yang ada di SKPD; - Menandai...

-8- - Menandai label barang yang sudah ada dan telah diverifikasi dengan Stempel Sensus 2015; dan - Membuat/menyempurnakan KIR sesuai dengan lokasi barang pada masing-masing unit pada SKPD. 3) Penyelesaian hasil sensus barang milik daerah dengan menyampaikan buku inventaris oleh unit kerja terendah kepada atasan; 4) Pembuatan Daftar Rekapitulasi oleh unit/satuan Kerja; 5) Mengawasi dan mengevaluasi hasil sensus barang dalam SKPD/ wilayah masing-masing; 6) Membuat Buku Induk Inventaris Kabupaten; dan 7) Melaporkan hasil sensus barang Kabupaten kepada Departemen Dalam Negeri. c. Pencocokan Data. Pencocokan data pencatatan dengan fisik barang milik Daerah dilakukan dengan mekanisme sebagai berikut: 1) Mencocokkan/memperbaiki Kode Lokasi dan Kode Barang sesuai dengan Tabel Kode Lokasi dan Kode Barang. Kode lokasi yang tertera dalam KIB dan Buku Inventaris sebaiknya dicocokan terlebih dahulu dengan Pedoman Penomoran Kode Lokasi sesuai dan Kode Barang Milik Daerah 2) Seluruh ruang diberikan nomor kode ruangan secara berurutan, sebagai contoh: R 01 = Ruang Kepala SKPD; R 02 = Ruang Sekretaris Badan; R 03 = Ruang Subag Keuangan, dst. 3) Mencocokan, meneliti dan mengoreksi serta melengkapi data barang milik daerah yang tercantum dalam KIB/Buku Inventaris/KIR (data lama) sesuai dengan kenyataan fisik barang yang sebenarnya. 4) Apabila barang yang tercatat dalam Kartu Inventaris Barang, Buku Inventaris atau Kartu Inventaris Ruangan sesuai dengan fisik barangnya beri tanda contreng ( ) pada nomor urut dalam KIB tersebut. Petugas sensus diharapkan memperhatikan adanya beberapa data yang perlu dilengkapi dalam KIB sebagaimana data yang dibutuhkan dalam Form KIB A, KIB B, KIB C, KIB D, KIB E, dan KIB F, karena kelengkapan data akan mempengaruhi kelancaran proses input hasil sensus dengan menggunakan program aplikasi EXCEL. 5) Apabila terdapat barang milik Daerah yang belum tercatat dalam KIB yang berasal dari pengadaan baru, mutasi dari SKPD lain, dan hibah, bantuan atau sumbangan pihak lain, maka barang tersebut dicatat ke dalam Kelompok KIB masing-masing dalam format tersendiri dengan kode (Catatan Tidak Ada, Barang Ada). 6) Apabila...

-9-6) Apabila barang-barang tersebut sudah dimutasikan ke SKPD lain, dihapus, atau tidak ada secara fisik maka Kartu Inventaris Barang, Buku Inventaris dan Kartu Inventaris Ruangan dikoreksi/dikurangi dengan cara memberi penjelasan dalam kolom keterangan dan ditandatanganai oleh pengurus barang yang bersangkutan. Dalam hal ini pengurus barang harus mencatat sesuai kelompok KIB masing-masing dalam format tersendiri dengan terhadap barang Catatan Ada, Barang Tidak Ada yang selanjutnya dimasukkan ke dalam Daftar Usulan Barang Yang Akan Dihapus. Pengurus barang wajib melampirkan salinan/copy Surat Keputusan Bupati tentang Penghapusan Barang Milik Daerah yang terkait dengan SKPD yang bersangkutan saat menyerahkan hasil sensus barang kepada Tim Penilai Sensus Barang Kabupaten dalam rangka verifikasi/validasi. d. Pengisian Data 1) Hasil sensus barang dituangkan dalam Form KIB A, KIB B, KIB C, KIB D, KIB E dan KIB F, dalam aplikasi EXCEL. 2) Mengisi Blangko KIR sesuai/berdasarkan letak barang menurut ruangan masing masing. 3) Form KIB A, KIB B, KIB C, KIB D, KIB E, dan KIB F serta, Laporan Barang Yang Akan Dihapuskan yang telah diisi harus ditandatangani oleh pengurus barang, petugas sensus dan pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah di buat sekurangkurangnya rangkap 2 (dua). Lembar pertama (asli) dikirimkan ke BPKAD sedangkan lembar kedua sebagai arsip pengurus barang. Lembar pertama Form KIB A, KIB B, KIB C, KIB D, KIB E, KIB F, dan Laporan Barang yang akan dihapuskan disampaikan kepada BPKAD beserta soft copy dalam aplikasi EXCEL. 4) Setiap SKPD dan Sub Unit/Satuan Kerja terendah harus melaksanakan pengisian KIB dan KIR yang merupakan SUMBER DATA POKOK pendukung data inventaris yang akan dicatat dalam Buku Inventaris Barang SKPD dan akan dihimpun menjadi Buku Induk Inventaris Barang Milik/Dikuasai Pemerintah Daerah. Form KIB A, KIB B, KIB C, KIB D, KIB E, dan KIB F beserta lampirannya yang telah divalidasi/ diverifikasi oleh Tim Pelaksana Sensus Kabupaten akan diserahkan kembali ke pengurus barang di masing-masing SKPD sebagai bahan untuk diinput ke dalam program aplikasi EXCEL dan Simbada. 5) Pengisian KIB dan KIR serta Kode Lokasi dan Kode Barang secara otomatis dapat dicetak apabila proses input data hasil sensus dengan menggunakan program aplikasi EXCEL telah dilaksanakan. e. Evaluasi...

-10- e. Evaluasi 1) Tim Pelaksana Sensus Barang Daerah melakukan evaluasi/verifikasi terhadap Form KIB A, KIB B, KIB C, KIB D, KIB E, dan KIB F beserta lampirannya yang diterima dari tim petugas pelaksana sensus SKPD/Sub Unit. 2) Hasil evaluasi/verifikasi kemudian dikoordinasikan kembali dengan SKPD yang bersangkutan untuk dilakukan penyesuaianpenyesuaian dan penyempurnaan oleh SKPD. 3) Masing-masing SKPD kemudian memasukkan Data KIB tersebut ke dalam Buku Inventaris SKPD yang merupakan Hasil Sensus Barang Milik Daerah masing-masing SKPD dan dibuat Rekapitulasinya per Golongan Barang (Golongan 01 s.d. 06) dan Bidang Barang (bidang 01 s.d. 20), selanjutnya dikirim kepada BPKAD. f. Pengolahan Data Hasil Sensus 1) Form KIB A, KIB B, KIB C, KIB D, KIB E, dan KIB F, beserta lampirannya yang telah divalidasi/diverifikasi oleh Tim Sensus Kabupaten selanjutnya diinput ke dalam program EXCEL oleh pengurus barang di masing-masing SKPD. 2) Hasil input dicocokkan oleh tim pelaksana sensus SKPD yang bersangkutan dengan Form KIB A, KIB B, KIB C, KIB D, KIB E, dan KIB F. 3) KIB A, KIB B, KIB C, KIB D, KIB E, dan F, Buku Inventaris, Rekap Barang per Unit Organisasi dicetak berdasarkan inputan hasil inventarisasi dengan menggunakan program EXCEL, selanjutnya diserahkan beserta file database ke BPKAD. 4) BPKAD mengkompilasi KIB A, KIB B, KIB C, KIB D, KIB E, dan F, Buku Inventaris, Rekap Barang per SKPD untuk mendapatkan nilai aset Pemerintah Daerah secara keseluruhan. g. Mekanisme Pelaksanaan Pengumpulan Data Sensus Barang Daerah 1) Pendataan barang milik Daerah yang berada di lingkup Kelurahan dilakukan oleh para petugas pelaksana sensus Kantor Kecamatan bersama petugas Kelurahan. Hasil sensus barang Daerah dan dicatat dalam Form KIB A, KIB B, KIB C, KIB D, KIB E, KIB F, berserta lampiran yang diperlukan. Form KIB A, KIB B, KIB C, KIB D, KIB E, KIB F, yang telah diisi harus ditandatangani Lurah, pengurus barang dan petugas pelaksana sensus. Form KIB A, KIB B, KIB C, KIB D, KIB E, KIB F, yang telah diisi berserta lampirannya dibuat sebanyak 2 (dua) rangkap, lembar ke 2 (kedua) untuk arsip kelurahan yang bersangkutan, lembar ke-1 (kesatu) untuk dikirim ke Kecamatan. Pengurus...

-11- Pengurus Barang kecamatan menginput data hasil sensus barang di lingkup kelurahan yang tertuang dalam Form KIB A, KIB B, KIB C, KIB D, KIB E, KIB F, setelah data hasil sensus tersebut diverifikasi/divalidasi oleh Tim Pelaksana Sensus Barang Kabupaten. Buku Inventaris Kelurahan dan rekapitulasinya dicetak sebanyak 4 (empat) rangkap dengan menggunakan program aplikasi EXCEL, sedangkan Lembar ke-4 (keempat) Buku Inventaris Kelurahan diserahkan kepada Kelurahan sebagai arsip, lembar ke-1 (kelima) s.d. 3 (tiga) sebagai arsip Kecamatan. Buku Inventaris Kecamatan dan rekapitulasinya dicetak 3 (tiga) rangkap. lembar ke-3 (tiga) untuk arsip Kecamatan sedangkan lembar pertama dan kedua dikirimkan ke BPKAD bersama file database hasil sensus barang. 2) Untuk mendata barang milik daerah yang berada di lingkup Sekolah Dasar, para petugas pelaksana sensus dan pengurus barang UPT D Pendidikan Kecamatan bersama petugas Sekolah Dasar melaksanakan sensus barang milik daerah dan mencatat hasil sensus dalam Form KIB A, KIB B, KIB C, KIB D, KIB E, KIB F berserta lampiran yang diperlukan. Hasil sensus barang yang tertuang dalam Form KIB A, KIB B, KIB C, KIB D, KIB E, KIB F harus ditandatangani Kepala Sekolah/Kepala UPT D Pendidikan Kecamatan, petugas pelaksana sensus dan pengurus barang. Form KIB A, KIB B, KIB C, KIB D, KIB E, KIB F yang telah diisi berserta lampirannya dibuat sebanyak 2 (dua) rangkap, lembar ke 2 (kedua) untuk arsip Sekolah Dasar yang bersangkutan, lembar ke-1 (kesatu) untuk arsip UPT D Pendidikan Kecamatan. Pengurus Barang UPT D Pendidikan Kecamatan menginput data hasil sensus barang di lingkup Sekolah Dasar yang tertuang dalam Form KIB A, KIB B, KIB C, KIB D, KIB E, KIB F dengan menggunakan program aplikasi EXCEL, setelah data tersebut diverifikasi/divalidasi oleh Tim Pelaksana Sensus Barang Kabupaten. Buku Inventaris Sekolah Dasar dicetak sebanyak 5 (lima) rangkap dengan menggunakan program aplikasi EXCEL. Buku Inventaris lembar ke-5 (kelima) untuk arsip Sekolah Dasar, Buku Inventaris lembar ke-1 sampai ke-4 (keempat) untuk UPT D Pendidikan Kecamatan. 3) Mekanisme...

-12-3) Mekanisme pengumpulan data hasil sensus barang milik daerah di tingkat Sub-sub Unit Organisasi seperti Puskesmas Pembantu (Pustu), yaitu: sensus barang milik daerah yang telah dilaksanakan oleh para petugas pelaksana sensus dan pengurus barang Puskesmas bersama petugas Pustu dicatat dalam Form KIB A, KIB B, KIB C, KIB D, KIB E, KIB F, dan ditandatangani Kepala Sub-sub Unit Orgnisasi/Unit Pengelola Barang Pustu, petugas pelaksana sensus dan pengurus barang. Form KIB A, KIB B, KIB C, KIB D, KIB E, KIB F yang telah diisi berserta lampirannya dibuat sebanyak 2 (dua) rangkap, lembar ke 2 (Kedua) untuk arsip Pustu yang bersangkutan, lembar ke-1 (kesatu) untuk Puskesmas. Form KIB A, KIB B, KIB C, KIB D, KIB E, KIB F yang telah diisi harus diverifikasi/divalidasi terlebih dahulu oleh Tim Pelaksana Sensus Barang Kabupaten sebelum diinput oleh Pengurus Barang Dinas Kesehatan/Puskesmas dengan menggunakan program aplikasi EXCEL. Buku Inventaris Pustu dicetak sebanyak 5 (lima) rangkap dengan menggunakan program aplikasi excel. Buku Inventaris Pustu lembar ke-5 (kelima) untuk arsip Pustu, Buku Inventaris lembar ke-1 (kesatu) sampai ke-4 (keempat) untuk arsip Dinas Kesehatan dan Puskemas. 4) Mekanisme sensus barang daerah pada kuasa pengguna/uptd adalah sebagai berikut data hasil sensus barang daerah pada Kuasa Pengguna/UPTD dituangkan dalam Form KIB A, KIB B, KIB C, KIB D, KIB E, dan KIB F dan dibuat rangkap 2 (dua). Lembar ke-2 (kedua) untuk arsip Kuasa Pengguna, lembar ke-1 (kesatu) diserahkan ke Dinas yang bersangkutan. Sebelum diinput oleh pengurus barang, data tersebut harus telah diverifikasi/divalidasi oleh Tim Pelaksana Sensus Kabupaten. Pengurus barang wajib membuat Buku Inventaris Kuasa Pengguna/UPTD dan rekapitulasinya rangkap 4 (empat) dan menggabungkannya dengan Buku Inventaris Sub sub Unitnya menjadi Buku Inventaris Gabungan Kuasa Pengguna/UPTD. Pembuatan Buku Inventaris dan Buku Inventaris Gabungan menggunakan program aplikasi EXCEL. Buku Inventaris Gabungan Lembar ke-4 (keempat) untuk arsip Kuasa Pengguna/UPTD, lembar ke-1 (kesatu) sampai ke-3 (ketiga) untuk Dinas yang bersangkutan. 5) SKPD membuat Buku Inventaris Gabungan dan Rekapitulasinya sebanyak rangkap 3 (tiga) yang merupakan gabungan Buku Inventaris dari semua Kuasa pengguna/uptd/sub Unit/Subsub unit dengan menggunakan program aplikasi EXCEL. Lembar ke-3 (ketiga) untuk arsip/buku Inventaris Gabungan SKPD yang bersangkutan, sedangkan lembar ke-1 (kesatu) dan lembar ke-2 (kedua) dikirimkan ke BPKAD bersama file database hasil sensus barang. 6) Kepala...

-13-6) Kepala SKPD selaku Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang wajib menandatangani surat pernyataan bahwa seluruh barang milik daerah yang dikuasai dan digunakan SKPD yang bersangkutan telah dicatat dalam sensus. 7) Buku Inventaris masing masing SKPD/Sub Unit /Satuan Kerja terendah terdiri dari Buku Inventaris Barang Milik Daerah Kabupaten. 8) Dengan menggunakan program aplikasi EXCEL, BPKAD menghimpun dan mengkompilasi hasil sensus barang yang tertuang dalam Form KIB A, KIB B, KIB C, KIB D, KIB E dan KIB F dari masing-masing SKPD menjadi Buku Inventaris Gabungan dan Rekapitulasi Hasil Sensus Barang per Bidang dan Unit Organisasi untuk menggambarkan Jumlah Barang Inventaris Pemerintah Kabupaten Tangerang. 9) Tim Pelaksana Sensus Barang Daerah Kabupaten Tangerang menyampaikan laporan Hasil Sensus Barang Milik Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2017 kepada Bupati Tangerang. 10) Bupati Tangerang menyampaikan Laporan Hasil Sensus Barang Milik Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2017 kepada Gubernur Banten, selaku Pembina Pengelolaan Barang Daerah. C. Kodefikasi Barang Kodefikasi adalah pemberian pengkodean barang pada setiap barang inventaris milik Pemerintah Daerah yang menyatakan kode lokasi dan kode barang. Tujuan pemberian kodefikasi adalah untuk mengamankan dan memberikan kejelasan status kepemilikan dan status penggunaan barang pada masing-masing pengguna. III. JALUR...

-14- III. JALUR LAPORAN HASIL SENSUS BARANG DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI PROVINSI (GUBERNUR) KABUPATEN (BUPATI) UNIT/ SKPD SUB UNIT/ UPTD SUB - SUB UNIT KECAMATAN KELURAHAN CONTOH...

-15- CONTOH : Bentuk Bendel/Buku Laporan Dari Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten yang mempunyai UPTD/Sub Unit. BUKU INVENTARIS HASIL SENSUS BARANG DAERAH TAHUN 2017 UPTD:... MILIK PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG CONTOH : Bentuk Buku/Bendel Laporan dari SKPD (Dinas Kabupaten) BUKU INVENTARIS HASIL SENSUS BARANG DAERAH TAHUN 2017 DINAS... MILIK PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG CONTOH...

-16- CONTOH : Bentuk Bendel/Buku Induk Inventaris Kabupaten BUKU INDUK INVENTARIS TAHUN 2017 BUKU KE... PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG B U K U I N V E N T A R I S B U K U I N V E N T A R I S Himpunan dari Dinas, Badan, Kantor, RSUD Himpunan dari Kecamatan se-kabupaten Tangerang IV. PENUTUP Penyajian Buku Pedoman Pelaksanaan Sensus Barang Daerah Pemerintah Kabupaten Tangerang dimaksudkan dapat menjadi pedoman oleh seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam rangka melaksanakan kegiatan Sensus Barang Daerah Tahun 2015. Apabila dalam Buku Petunjuk Teknis ini masih terdapat masalah-masalah yang belum tertampung dapat diselesaikan dengan cara melakukan penyesuaian di lapangan atau berkoordinasi dengan instansi terkait. Seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Tangerang wajib mendukung dan melaksanakan Sensus Barang Daerah Tahun 2015 dengan penuh rasa tanggung jawab. BUPATI TANGERANG, Ttd. A. ZAKI ISKANDAR