PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII MTsN PALANGKI Mursyida*), Villia Anggraini**), Ainil Mardiyah**) *)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR **) Staf Pengajar Program Studi Pendidkan Matematika STKIP PGRI SUMBAR ABSTRACT This research based of the lack of the students comprehension of mathematics concepts. This condition can be shown from students mathematics achievements of class VIII MTsN Palangki of Sijunjung Regency in 2013/2014 Academic Year. The purpose of this research to find out the effectivity of the application of cooperative learning technique Kancing Gemerincing toward the comprehension of students mathematical concepts and influence of the application of cooperative learning technique Kancing Gemerincing toward the comprehension of students mathematical concepts. This research is kind of experimental research with the design random on the subject. The population of this research is students in class VIII that consist of 6 classes. The instrument that was used in this research is observation of student activity sheets and post test in form of essays with reliability of the test is 0.855. Technique of data analysis is using one side T- Test with MINITAB. The result of hypothesis test is gotten that P-value 0.016 is smaller than α that is 0.05, so the research hypothesis can be accepted. Consequently, it can be concluded that the students comprehension of mathematical concepts with the application of cooperative learning technique Kancing Gemerincing is better than conventional learning in the class VIII of MTsN Palangki of Sijunjung Regency. Keyword: Comprehension of Mathematical Concept, Kancing Gemerincing PENDAHULUAN Matematika merupakan ilmu yang memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan. Matematika merupakan pengetahuan dasar yang dapat diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan. Oleh karena itu matematika menjadi salah satu mata pelajaran yang wajib untuk setiap jenjang pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar sampai ke perguruan tinggi. Kenyataan yang ditemukan di lapangan adalah masih banyak nilai siswa di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan, proses pembelajaran masih berpusat kepada guru, kemampuan pemahaman konsep matematis 1
siswa masih rendah, dan siswa tidak punya inisiatif untuk bertanya serta mengeluarkan pendapat dalam belajar. Salah satu alternatif untuk mengatasi masalah-masalah di atas adalah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif memberikan kesempatan pada siswa untuk berdiskusi dan bekerja sama dengan sesama siswa mencari jawaban dari masalah yang diberikan, jadi siswa mendapat kesempatan menyelesaikan tugasnya dan bertanggungjawab dalam kelompok. Model pembelajaran kooperatif yang paling cocok dengan permasalahan yang ditemukan adalah model pembelajaran kooperatif teknik Kancing Gemerincing. Dalam pembelajaran kooperatif teknik Kancing Gemerincing ini masing-masing anggota kelompok mendapatkan kesempatan untuk memberikan kontribusi mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran orang lain, sehingga pemerataan tanggung jawab dalam kelompok bisa tercapai, karena setiap anggota kelompok diharuskan bekerja, berdiskusi dan mengeluarkan pendapat dalam kelompok (Lie, 2010: 63). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas siswa dan apakah pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik Kancing Gemerincing lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang telah dilakukan oleh Sildermayasni (2010), dalam penelitiannya yang berjudul penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing di kelas VIII SMPN 2 Lembah Gumanti kabupaten Solok tahun pelajaran 2010/2011. Perbedaan penelitian yang dilakukan dengan penelitian sebelumnya yaitu pada penelitian ini pada akhir kegiatan akan dilakukan presentasi dari hasil kerja kelompok, serta melihat bagaimana aktivitas siswa selama proses pembelajaran. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 21 Agustus 2013 sampai 4 September 2013. Jenis penelitian ini 2
adalah eksperimen dengan rancangan penelitian random terhadap subjek. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTsN Palangki Kabupaten Sijunjung tahun pelajaran 2013/2014, dan terpilih kelas VIII. 5 sebagai kelas eksperimen, dan kelas VIII. 4 sebagai kelas kontrol. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas yaitu pembelajaran kooperatif teknik Kancing Gemerincing pada kelas eksperimen dan pembelajaran secara konvensional pada kelas kontrol. Variabel terikat yaitu aktivitas dan pemahaman konsep matematis siswa siswa kelas VIII MTsN Palangki Tahun Pelajaran 2013/ 2014. Instrumen penelitian berupa lembar observasi aktivitas siswa dan tes akhir dengan indikator pemahaman konsep. Analisis data lembar observasi aktivitas siswa dilakukan dengan mencari persentasi aktivitas siawa pada setiap pertemuan yang diperoleh dari penelitian. Sementara itu, untuk mengukur pemahaman konsep matematis siswa digunakan rubrik analitik yang berpedoman pada Iryanti (2004: 13). Sebelum dilakukan tes akhir soal terlebih dahulu diujicobakan di MTsN Padang Sibusuk dan diperoleh tingkat kesukaran dari soal yang diujicobakan termasuk kriteria sedang dan mudah. Hasil perhitungan daya pembeda dari semua hasil perhitungan yang diperoleh semua soal diterima dan diperoleh reliabilitas soal sebesar 0,855 > r tabel = 0,444, maka instrumen telah reliabel, berpedoman kepada Arikunto (2010: 228). Teknik analisis data yang digunakan adalah uji-t satu arah dengan MINITAB. Kriteria pengujian berpedoman pada Syafriandi (2004: 4). HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Persentase Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran No Aktivitas siswa 1 Siswa tetap berada dalam kelompok selama proses pembelajaran 2 Siswa berkeliaran dan tidak duduk dalam kelompok selama proses pembelajaran 3 Siswa berani mengeluarkan pendapat dalam kegiatan diskusi 4 Siswa takut mengeluarkan pendapat dalam kegiatan diskusi 5 Siswa mengerjakan lembar diskusi kelompok Persentase Aktivitas Setiap Pertemuan (%) I II III IV 65 53 71 91 35 47 29 9 32 47 59 74 68 53 41 26 44 56 76 94 3
6 Siswa tidak mengerjakan lembar diskusi kelompok 7 Siswa mencatat hasil diskusi kelompoknya pada catatan masingmasing 8 Siswa tidak mencatat hasil diskusi kelompok pada catatan masing-masing. 56 44 24 6 50 56 85 97 50 44 15 3 Berdasarkan Tabel 1 diperoleh informasi terjadi pening-katan persentase aktivitas siswa pada aktivitas positif seperti siswa tetap berada dalam kelompok selama proses pembelajaran, siswa berani mengeluarkan pendapat dalam kegiatan diskusi, siswa mengerjakan lembar diskusi kelompok, dan siswa mencatat hasil diskusi kelompoknya pada catatan masing-masing. Pada aktivitas negatif terjadi penurunan persentase aktivitas siswa seperti siswa berkeliaran dan tidak duduk dalam kelompok selama proses pembelajaran, siswa takut mengeluarkan pendapat dalam kegiatan diskusi, siswa tidak mengerjakan lembar diskusi kelompok, dan siswa tidak mencatat hasil diskusi kelompok pada catatan masing-masing. Deskripsi data tes akhir dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Analisis hasil Tes Akhir Kelas S X Sampel maks X min Eksperimen 76,16 11,57 95 54 Kontrol 70,08 10,63 89 38 Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa rata-rata nilai tes akhir siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol dan simpangan baku kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Hal ini berarti kemampuan siswa kelas eksperimen lebih beragam daripada kelas kontrol. Hasil pengujian hipotesis dengan bantuan MINITAB diperoleh P-value sebesar 0,016. Karena P- value lebih kecil dari α yaitu 0,05 maka hipotesis diterima. Artinya pemahaman konsep matematis siswa dengan penerapan pembelajaran kooperatif teknik Kancing Gemerincing lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan pembelajaran konvensional. Model pembelajaran kooperatif teknik Kancing Gemerincing memberikan kesempatan yang sama pada siswa untuk berdiskusi dan bekerja sama menyelesaikan tugas, masingmasing anggota kelompok mendapatkan kesempatan untuk memberikan 4
kontribusi mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran orang lain, sehingga pemerataan tanggung jawab dalam kelompok bisa tercapai, karena setiap anggota kelompok diharuskan bekerja, berdiskusi dan mengeluarkan pendapat dalam kelompok. Kesempatan yang diberikan ditandai dengan sejumlah kancing yang dibagikan sama banyak kepada setiap siswa. Masing-masing siswa mendapat 2 buah kancing berwarna biru yang digunakan ketika berdikusi dalam kelompok dan 1 kancing berwarna merah yang digunakan ketika berdiskusi dalam kegiatan presentasi. Pengelompokan siswa dilakukan secara heterogen berdasarkan kemampuan akademis. Dalam menjawab soal tes yang diberikan siswa sudah memenuhi indikator pemahaman konsep matematis dengan baik, namun masih ada kesalahan. Berikut ini hasil kerja siswa pada tes akhir untuk soal nomor 1. Faktorkanlah bentuk-bentuk aljabar berikut dengan cara faktorisasi hukum distributif: a. 6 8 b. 8 + 24 Gambar 1. Contoh Lembar Jawaban Tes Akhir Siswa kelas Eksperimen Berdasarkan jawaban siswa pada Gambar 1, terlihat bahwa pada soal 1a dan 1b siswa sudah dapat mengaplikasikan konsep ke pemecahan masalah. Gambar 2. Contoh LembarJawaban Tes Akhir Siswa kelas Kontrol Pada Gambar 2, soal 1a siswa belum bisa menfaktorkan bentuk aljabar, ini menunjukkan siswa belum dapat mengaplikasikan konsep ke pamecahan masalah. Sedangkan pada soal 1b siswa hanya dapat menentukan faktor dari angka 8 dan 24 yaitu 8, tapi siswa masih belum mampu menfaktorkan koefisenkoefisien dari soal yang diberikan, jadi siswa belum dapat mengaplikasikan konsep ke pemecahan masalah secara sempurna. KESIMPULAN 5
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa 1) penerapan model pembelajaran kooperatif teknik Kancing Gemerincing dapat meningkatkan aktivitas positif dan menurunkan aktivitas negatif siswa dalam pembelajaran matematika, dan 2) pemahaman konsep matematis siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik Kancing Gemerincing lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan pembelajaran konvensional siswa kelas VIII MTsN Palangki Tahun Pelajaran 2013/2014. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Sildermayasni. (2010). Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Tekhnik Kancing Gemerincing dalam Pembelajaran Matematika pada Siswa Kelas VIII SMPN 2 Lembah Gumanti Kabupaten Solok Tahun Pelajaran 2010/ 2011. Skripsi Tidak Diter-bitkan. STKIP PGRI Suma-tera Barat. Syafriandi. (2001). Analisis Statistik Inferensial dengan Menggunakan Minitab. Padang: UNP. Haryati, Mimin. (2007). Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan. Ciputat : Gaung Persada Press Jakarta Iryanti, Puji. (2004). Penilaian Unjuk Kerja. Yogyakarta: Depdiknas. Lie, Anita. (2010). Cooperatif Learning. Jakarta: Grasindo. Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 6