BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNANN SANITASI 3.1, dan Pengembangan Air Limbah Domestik Tabel 3.1,sasaran dan Tahapan Pencapaian Pengembngan Air Limbah Domestik Tercapainya peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan air limbah dengan terwujudnya sarana prasarana sesuai standart baku mutu Pernyataan Meningkatnya cakupan kepemilikan jamban keluarga dari 49,82 % menjadi 54 % pada tahun 2017 Meningkatnya cakupan pengolahan limbah domestik skala kota dari 0 % menjadi 5 % pada tahun 2017 Terbangunnya sarana prasarana air limbah domestik keluarga 2017 Terbangunannya sarana prasarana air limbah domestik komunal 2017 Melakukan usaha teknik setempat seperti STBM dan on site sistem akibat keterbatasan teknologi karenaa belum dimilikinya IPLT dan IPAL serta belum meratanya pelayanan peran, koordinasi, sinergi, SDM SKPD terkait dalam mengatasi masalah limbah melalui sosialisasi dan promosi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berbudaya PHBS anggaran yang ada dalam APBD untuk mengatasi permasalahan limbah domestik akibat pertumbuhan dan persebaran penduduk yang tinggi dan miskin serta adanya daerah rawan bencana Membentuk dan membina kelompok pengelola sarana prasarana air limbah di lingkungan permukiman yang memungkinkan
Pernyataan pelayanan limbah domestik dengan mengusahakan terbangunnya IPAL skala kota dan IPLT 3.2, sasaran dan Pengembngan Persampahan Tabel 3.2,sasaran dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Persampahan dan mewujudkan pemenuhan kebutuhan sarana prasarana persampahan yang sesuai dengan mutu dan standrat yang berlaku Pernyataan T Tercapainya pelayanan dan pengelolaan sampah perkotaan dari 7 kecamatan menjadi 10 kecamatan tahun 2017 Meningkatnya layanan persampahan di hilir dengan mengganti TPA open dumping yang telah penuh dengan TPA regional yang controll landfill tahun 2017 Terangkutnya timbunan sampah di 10 ibukota kecamaan Beralihya pemrosesan akhir sampah dari TPA open dumping ke TPA regional yang control landfill Melakukan usahausaha diversifikasi akibat terbatasnya jumlah dan kapasitas TPA serta teknologi yang masih open dumping sehingga pengelolaan sampah menjadi terpadu kapasitas kelembagaan sehingga SDM yang ada mampu melakukan diversifikasi meskipun dalam keterbatasan personil dan sarana prasarana sehingga mampu melayani masyarakat dan melakukan kampanye kepada masyarakat umum dan sekolah tentang pentingnya pengelolaan sampah penerangan dan pembinaan kepada masyarakat tentang usaha 3R sehingga wilayah yang belum dapat dilayani mampu melakukan penanganan sampah secara mandiri Menyelenggarakan
Pernyataan pemantauan,evaluasi pengendalian dan pelaporan terhadap program dan kegiatan pengelolaan persampahan yang dilaksanakan di kabupaten magelang 3.3, dan Pengembangan Drainase Tabel 3.3,sasaran dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Drainase dan mewujudkan pemenuhan kebutuhan sarana prasarana drainase yang sesuai dengan mutu dan standrat yang berlaku Pernyataan Tersedianya sarana drainase perkotaan dari cakupan 12 % menjadi 15,5 % tahun 2017 Terbangunnya drainase permukiman Penertiban jaringan drainase yang tertutup bangunan untuk mengoptimalkan kapasitas jaringan supaya tidak over load pengelolaan system drainase permukiman dengan menyediakan sarana prasarana drainase lingkungan yang terpadu Menyusun masterplan bagi IKK yang belum memiliki untuk mengatasi terjadinya genangan di musim hujan dan terjadinya penyumbatan jaringan Memperkuat kapasitas kelembagaan dengan meningkatkan kemampuan SDM dan memperjelas wewenang pengaturan untuk mengatasi masalah drainase anggaran yang ada untuk melakukan pemeliharaan jaringan
Pernyataan Tersusunnya rencana induk drainase dari 8 kecamatan menjadi 21 kecamata tahun 2017 Tersedianya data base/sisitem informasi drainase dengan melibatkan partisipasi masyarakat dengan cara swadaya memelihara saluran dari sampah Menyelenggarakan pemantauan, evaluasi, pengendalian dan pelaporan terhadap program dan kegiatan pengelolaan drainase pembinaan kelompok masyarakat dalam mengelola dan memelihara drainase di lingkungan masingmasing 3.4,sasaran dan Pengelolaan PHBS dan Promosi Higiene Tabel 3.4,sasaran dan Tahapan Pencapaian Pengelolaan Sanitasi Rumah Tangga Meningkatnya kesadaran dan peran serta masyarakat untuk berprilaku hidup bersih dan sehat Pernyataan Tercapainya kebiasaan cuci tangan pakai sabun dari 47 % menjadi 60 % Tahun 2017 Meningkatnya masyarakat pengadopsi cuci tangan pakai sabun program promosi kesehatan melalui posyandu untuk mengurangi penularan penyakit berbahaya dan mengurangi perilaku masyarakat akibat buang sampah sembarangan program promosi kesehatan dan memaksimalkan pelaksanaan posyandu untuk promosi cuci tangan pakai sabun dan mengurangi penderita gizi buruk dalam masyarakat Mendayagunakan program promosi
Pernyataan Tercapainya peningkatan akses masyarakat kepada jamban sehat menjadi 80 % pada tahun 2017 Meningkatnya jumlah masyarakat stop buang air besar sembarangan kesehatan untuk sosialisasi tentang buang sampah sembarangan dan penyadaran tentang bahaya BAB di sungai/ saluran drainase Melakukan promosi kesehatan untuk memicu kesadaran masyarakat dalam melaksanakan sanitasi total berbasis masyarakat program jambanisasi untuk mencegah BAB di sungai/ saluran drainase 3.5,sasaran dan strategi Pengelolaan Air bersih Tabel 3.5,sasaran dan Tahapan Pencapaian Pengelolaan Air Bersih Meningkatnya dan terwujudnya pemenuhan kebutuhan sarana prasarana air bersih yang sesuai dengan mutu dan standrat yang berlaku Pernyataan Tercapainya peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan air bersih dari 19% menjadi 25% sampai tahun 2017 Meningkatnya jumlah masyarakat yang mengakses air bersih yang memenuhi standar kesehatan Mengusahakan perluasan cakupan air minum melalui PDAM dan pamsimas dan melakukan pembinaan teknik SPAM kepada masyarakat pedesaan memaksimalkan peran PDAM sebagai lembaga pengampu air minum dengan tarif yang terjangkau sehingga mengatasi laju pertumbuhan penduduk yang tinggi dan miskin kapasitas kelembagaan dan komunikasi pengelola air minum sehingga menghindari
Pernyataan terjadinya benturan kepentingan antar pengelola air memaksimalkan anggaran untuk konservasi lingkungan untuk mengatasi kwantitas debit air yang menurun dan meminimalkan wilayah pengaruh bencana Memaksimalkan peranan masyarakat dalam pengelolaan sistem air minum berbasis masyarakat