PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PENUTUP. Penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah intellectual capital yang

BAB I PENDAHULUAN. dari resources-based business menjadi knowledge based business. Organisasi

DAFTAR PUSTAKA. Deegan, C. (2004). Financial Accounting Theory. McGrow-Hill. Book Company. Sidney.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat telah mengalami empat fase ekonomi-sosial sepanjang sejarah

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya pergeseran paradigma dari penekanan paradigma physical capital

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena ekonomi baru dengan berkembangnya ilmu teknologi,

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. mengharuskan perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan

BAB II. oleh perusahaan. Modal intelektual (IC) pada umumnya didefinisikan sebagai

PENGARUH MODAL INTELEKTUAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PASAR (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Indeks LQ-45 Tahun )

BAB V PENUTUP. Penelitian ini menguji pengaruh intellectual capital terhadap kinerja

BAB V PENUTUP. Banyak perusahaan yang kurang efektif dalam mencapai tujuan bisnisnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Endang Saryanti (2010) meneliti hubungan intellectual capital dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Wernerfelt pada tahun 1984 dalam artikel pionernya berjudul A Resourcesbased

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut teori ini, tanggung jawab yang paling mendasar dari direksi adalah

BAB V PENUTUP. intelekttual yang diproksikan dengan modal manusia, modal fisik, modal

PENGARUH IC TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN PERIODE

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan inovasi secara terus-menerus. Dalam rangka untuk dapat bertahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, kondisi lingkungan usaha cenderung turbulent dan penuh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN HIPOTESIS

BAB V PENUTUP. berganda yang diperluas dengan menggunakan path analysis. Berdasarkan hasil

BAB I PENDAHULUAN. saing yang lebih tinggi, dan pertumbuhan inovasi yang luar biasa mendorong

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi, persaingan ketat, dan pertumbuhan inovasi yang terusmenerus.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pun harus mengubah pola manajemen dari pola manajemen. Pengetahuan telah diakui sebagai komponen bisnis yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beserta persamaan dan perbedaannya yang mendukung penelitian ini:

BAB I PENDAHULUAN. berbisnisnya yang berdasarkan tenaga kerja (labor based business) menjadi

BAB I PENDAHULUAN. bisnisnya yang sebelumnya berdasarkan pada tenaga kerja (labor-based business)

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DASAR DAN KIMIA DI INDONESIA Oleh : Munfaiqotun Nikmah

Prosiding Akuntansi ISSN:

BAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan ini akan lebih menerapkan manajemen pengetahuan (knowlegde

BAB V PENUTUP. pengetahuan yang dimiliki perusahaan yang kemudian dikelola sehingga menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. physical capital ke paradigma baru yang memfokuskan pada intellectual capital.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Intellectual terhadap Kinerja Keuangan dan Nilai Pasar. Tujuan

ABSTRACT. Keywords: Intellectual Capital, VAIC, financial performance, firm s value, Indonesian Banking sector, and Regression analysis.

BAB I PENDAHULUAN. pada kepemilikan aktiva berwujud, tetapi lebih pada inovasi, sistem informasi,

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sebuah organisasi diharapkan melakukan aktivitas yang dianggap penting oleh

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan tenaga kerja (labor-based business) menjadi bisnis berdasarkan

ANALISIS VALUE ADDED SEBAGAI INDIKATOR INTELLECTUAL CAPITAL DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesaing. Dalam upaya pertahanan diri, perusahaan berupaya untuk

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dari segi aktiva berwujudnya tetapi perusahaan mulai melihat dari sistem

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan. Dalam menghadapi

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, SARAN

BAB I PENDAHULUAN. suatu sistem ekonomi baru dimana pengolahan informasi, pencarian ilmu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1 (butir 2) tentang perubahan atas Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. fenomena baru dalam struktur perekonomian dunia antara lain ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. berusaha memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi maka perusahaan dituntut untuk merubah cara kerja

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PENELITIAN, DAN HIPOTESIS. Resources Based Theory dipelopori oleh Penrose (1959) yang mengemukakan

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 2 Nomor 3 Tahun 2013, Halaman 1 ISSN (Online):

BAB I PENDAHULUAN. penjual dengan risiko untung dan rugi. Pasar modal dapat digunakan oleh para

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian-penelitian terdahulu. Berikut ini uraian dari beberapa penelitian

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN, PERTUMBUHAN DAN NILAI PASAR PADA PERUSAHAAN YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (labor-based business) menuju

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. Penilaian harga pasar saham dilakukan oleh shareholders untuk

DAFTAR PUSTAKA. Artikel Human Capital Mengembangkan Strategi Berbasis Knowledge. (accessed September 2015).

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP CORPORATE FINANCIAL PERFORMANCE (STUDI EMPIRIS PERUSAHAAN YANG TERMASUK DALAM INDEKS IDX 30 - BLUE CHIP)

BAB I PENDAHULUAN. dipungkiri dengan kinerja yang baik diharapkan berdampak pada kesehatan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh Intellectual Capital (IC) terhadap kinerja perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnisnya dari bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja/labor based business

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Manusia menjadi perhatian utama pada abad XX-an. Hal ini berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk lebih meningkatkan dan mengembangkan kegiatan bisnisnya

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi, inovasi teknologi dan persaingan yang ketat pada abad ini memaksa

Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Financial Performance, Growth, Dan Market Value

HUBUNGAN INTELLECTUAL CAPITAL DAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN: STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. bersifat fisik ke arah dominasi pengetahuan dengan penerapan manajemen

BAB I PENDAHULUAN. signifikan pada keberhasilan dan kelangsungan hidup suatu organisasi, sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat. Kecenderungan kesuksesan perusahaan perbankan secara umum senantiasa

Jl. Tamansari No.1 Bandung

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 1-11

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini persaingan ketat yang terjadi dalam dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. 2009:18). Penerapan strategi bisnis dengan menggunakan Intellectual Capital

BAB I PENDAHULUAN. kepada persaingan yang semakin kompetitif, dan perubahan cara pandang pelaku

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan mengubah cara bisnisnya. Perubahan proses bisnis dari bisnis yang

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat perusahaan-perusahaan yang mengunakan tenaga kerja (labor-based

BAB I PENDAHULUAN. informasi mengenai aset berwujud yang bisa dinilai dengan satuan moneter,

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk. memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan mencerminkan nilai aset

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat bertahan dan memenangkan persaingan usaha. Agar dapat terus

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dengan teknologi yang berkembang saat ini, banyak

BAB I PENDAHULUAN. Knowledge-based economyditandai dengan kemajuan di bidang teknologi

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan yaitu laporan keuangan tahunan (annual report) perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. modal, dan tenaga kerja terampil di kawasan Asia Tenggara. Sebagai salah satu

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTED DI BEI

THE IMPACT OF INTELLECTUAL CAPITAL ON BANKS GO PUBLIC S MARKET VALUE AND FINANCIAL PERFORMANCE LISTED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE (IDX)

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. penyebaran teknologi yang begitu pesat serta pertumbuhan jaringan komputer

BAB I PENDAHULUAN. bisnisnya supaya dapat survive menghadapi persaingan yang ada. Perubahan cara

BAB I PENDAHULUAN. kinerja perusahaan. Menurut (Suntoso 1999 dalam Wadhikorin, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1990 an, perhatian terhadap praktik pengelolan asset tidak

BAB III METODE PENELITIAN. Efek Indonesia (BEI) periode Pemilihan sampel penelitian didasarkan

Transkripsi:

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun oleh : OCTA NILAM LUKKITA AGA B 200 120 177 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

ABSTRAK Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menginvestigasi hubungan antara efisiensi dari value added komponen-komponen utama yang berbasis pada sumber daya perusahaan (yaitu physical capital, human capital dan structural capital) dan empat dimensi tradisional kinerja keuangan perusahaan: ROA, ATO, GR dan ASR. Data diperoleh dari 81 perusahaan perbankan di Indonesia selama tiga periode, 2012-2014. Penelitian ini menguji tiga elemen dari VAIC TM dan ukuranukuran kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan partial least squares (PLS) untuk analisis data. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif physical capital (VACA) terhadap kinerja keuangan perusahaan, terdapat pengaruh positif human capital (VAHU) terhadap kinerja keuangan perusahaan, terdapat pengaruh positif structural capital (STVA) terhadap kinerja keuangan perusahaan dan intellectual capital (VAIC TM ) terhadap kinerja keuangan perusahaan. Temuan empiris penelitian ini menyatakan bahwa Physical Capital (VACA), Human Capital (VAHU), Structural Capital (STVA), ATO dan GR merupakan indikator yang signifikan untuk VAIC TM dan kinerja keuangan perusahaan. Kata Kunci : Intellectual Capital, Physical Capital, Human Capital, Structural Capital, Value Added Intellectual Coefficients (VAIC TM ), Kinerja Keuangan Perusahaan, Perbankan Indonesia, dan Partial Least Squares.

ABSTRACT The principal purpose of this study was to investigate the association between the efficiency of value added major components based on the company's resources ( physical capital, human capital and structural capital) and four traditional dimensions of financial companys performance: ROA, ATO, GR and ASR. Data were drawn from 81 banking in Indonesia for three periods, 2012-2014. This study examined the three elements of VAIC TM and measures financial performance by using partial least squares (PLS) for data analysis. The findings of this study indicate that there is a positive effect of physical capital (VACA) the financial performance of the company, there is a positive effect of human capital (VAHU) the financial performance of the company, the positive effect of structural capital (STVA) on the performance of the company's financial and intellectual capital (VAIC TM ) the financial performance of the company. The empirical findings of this study stated that the Physical Capital (VAIC), Human Capital (VAHU), Structural Capital (STVA), ATO and GR is a significant indicator for VAIC TM and financial performance. Keywords : Intellectual Capital, Physical Capital, Human Capital, Structural Capital, Value Added Intellectual Coefficients (VAIC TM ), Company Financial Performance, Bank Indonesia, and Partial Least Squares.

A. LATAR BELAKANG Konsep modal intelektual (Intellectual Capital/IC) awalnya mulai muncul dalam pers populer pada awal 1990-an (Stewart, 1991; 1994). Modal intelektual telah mendapat perhatian lebih, bagi para akademisi, perusahaan maupun para investor. Modal intelektual dapat dipandang sebagai pengetahuan, dalam pembentukan, kekayaan intelektual dan pengalaman yang dapat digunakan untuk menciptakan kekayaan (Stewart, 1997). Masalah sebenarnya dengan modal intelektual yaitu terletak pada pengukurannya. Para peneliti berusaha menemukan cara yang dapat diandalkan untuk mengukur aktiva tak berwujud dan modal intelektual. Di Indonesia sendiri intellectual capital berkembang sejak PSAK No 19 (revisi 2010) tentang aset tidak berwujud yang disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan. Menurut PSAK No. 19 aset tidak berwujud adalah aset nonmoneter yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa, disewakan kepada pihak lainnya, atau untuk tujuan administratif (IAI, 2002). Beberapa penelitian terdahulu mengenai pengaruh intellectual capital terhadap kinerja perusahaan telah banyak dilakukan, di mana pada umumnya penelitian-penelitian tersebut dilakukan di luar negeri. Beberapa penelitian tersebut di antaranya adalah : Penelitian Khani et al. (2011), menunjukan bahwa intellectual capital berpengaruh positif terhadap market to book ratio, return on asset, dan asset turnover. Penelitian tersebut menggunakan 52 perusahaan di Kurdestan Iran,

kemudian penelitian Clarke et al. (2011) menunjukan bahwa intellectual capital berpengaruh positif terhadap ROA, ROE, pertumbuhan laba dan produktivitas karyawan. Penelitian dilakukan di Australia dengan sampel sebanyak 2161 perusahaan-perusahaan yang go public di Australian Stock Exchange selama tahun 2004-2008, sedangkan penelitian Chan (2009) menunjukan bahwa intellectual capital berpengaruh positif terhadap ROA dan ROE. Sampel yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah perusahaan-perusahaan yang go public di Hongkong Stock Exchange selama tahun 2001-2005, yang tergabung Hang Seng Index. Jumlah perusahaan sampel sebanyak 156 perusahaan. Berdasarkan perbedaan hasil penelitian yang dilakukan oleh penelitipeneliti sebelumnya, maka peneliti tertarik mengambil judul: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI). B. TINJAUAN PUSTAKA 1. Stakeholder Theory Stakeholder merupakan individu, sekelompok manusia, komunitas atau masyarakat baik secara keseluruhan maupun secara parsial yang memiliki hubungan serta kepentingan terhadap perusahaan. Tanpa stakeholder perusahaan bukanlah apa-apa, karena perusahaan bergantung pada dukungan stakeholder, semakin kuat stakeholder maka semakin

besar usaha perusahaan untuk dapat bersaing. Kelompok stakeholder inilah yang menjadi pertimbangan utama bagi perusahaan dalam mengungkapkan dan atau tidak mengungkapkan suatu informasi di dalam laporan keuangan. 2. Legitimacy Theory Teori legitimasi berhubungan erat dengan teori stakeholder. Teori legitimasi menyatakan bahwa organisasi secara berkelanjutan mencari cara untuk menjamin operasi mereka berada dalam batas dan norma yang berlaku di masyarakat (Deegan, 2004 dalam Ulum). Menurut Deegan (2004) dalam perspektif teori legitimasi, suatu perusahaan akan secara sukarela melaporkan aktifitasnya jika manajemen menganggap bahwa hal ini adalah yang diharapkan komunitas. Teori legitimasi sangat erat berhubungan dengan pelaporan IC dan juga erat hubungannya dengan penggunaan metode content analysis sebagai ukuran dari pelaporan tersebut. Perusahaan sepertinya lebih cenderung untuk melaporkan IC mereka jika mereka memiliki kebutuhan khusus untuk melakukannya. 3. Intellectual Capital Menurut Warno (2011) intellectual capital dapat didefinisikan sebagai jumlah dari apa yang dihasilkan oleh tiga elemen utama organisasi (human capital, structural capital, costumer capital) yang berkaitan dengan pengetahuan dan teknologi yang dapat memberikan nilai lebih bagi perusahaan berupa keunggulan bersaing organisasi. Zéghal dan Maaloul (2010) menyatakan bahwa saat ini beberapa perusahaan menginves-

tasikan dalam pelatihan karyawan, penelitian dan pengembangan, hubungan pelanggan, sistem komputer dan administrasi, dll. Investasi ini sering disebut sebagai intellectual capital yang bertumbuh dan bersaing dengan investasi modal fisik dan keuangan. 4. Modal Intelektual Sebagai Aset Perusahaan Warno (2011) berpendapat bahwa modal intelektual hanya dapat dianggap sebagai aset dan belum dapat diperlakukan sebagai aset seperti aset-aset lainnya yang dapat diukur dan dilaporkan dalan laporan keuangan perusahaan karena sulitnya pengukuran terhadap aset ini. 5. Komponen Intellectual Capital a. Human Capital Human capital merepresentasikan individual knowledge stock suatu organisasi yang direpresentasikan oleh karyawannya (Bontis et al dalam Ulum, 2008). Contohnya seperti pengetahuan, skill, dan pengalaman yang dibawa pegawai ketika meninggalkan perusahaan yang meliputi pengetahuan individu suatu organisasi yang ada pada pegawainya yang dihasilkan melalui kompetensi, sikap, dan kecerdasan intelektual. b. Structural Capital Structural capital merupakan kemampuan organisasi atau perusahaan dalam memenuhi proses rutinitas perusahaan dan strukturnya yang mendukung usaha karyawan untuk menghasilkan kinerja intelektual yang optimal serta kinerja bisnis secara

keseluruhan, (Sawarjuwono, 2003). Contohnya seperti sistem operasional perusahaan, proses manufakturing, budaya organisasi, filosofi manajemen dan semua bentuk intellectual property yang dimiliki perusahaan. c. Physical Capital Physical Capital adalah orang-orang yang berhubungan dengan perusahaan yang menerima pelayanan yang diberikan oleh perusahaan tersebut (Ulum, 2008). Elemen ini merupakan komponen modal intelektual yang memberikan nilai secara nyata, contohnya yaitu relational capital. Relational capital merupakan hubungan yang harmonis/association network yang dimiliki oleh perusahaan dengan para mitranya, baik yang berasal dari para pemasok yang andal dan berkualitas, berasal dari pelanggan yang loyal dan merasa puas akan pelayanan perusahaan yang bersangkutan, berasal dari hubungan perusahaan dengan pemerintah maupun dengan masyarakat sekitar. 6. Value Added Intellectual Coefficient (VAIC ) Metode VAIC, dikembangkan oleh Pulic (1998; 1999; 2000), didesain untuk menyajikan informasi tentang value creation efficiency dari aset berwujud (tangible asset) dan aset tidak berwujud (intangible assets) yang dimiliki perusahaan. Model ini dimulai dengan kemampuan perusahaan untuk menciptakan value added (VA). VA adalah indikator paling objektif untuk menilai keberhasilan bisnis dan menunjukkan

kemampuan perusahaan dalam penciptaan nilai (value creation). VA dihitung sebagai selisih antara output dan input (Ulum et al., 2008). 7. Kinerja Keuangan Pengertian kinerja menurut Simanjuntak (2011) adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu. Kinerja perusahaan adalah tingkat pencapaian hasil dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan. Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika (Prawirosentono, 1997 dalam Wahdikorin 2010). a. Return on Assets (ROA) Return on Assets adalah profitabilitas kunci yang mengukur jumlah profit yang diperoleh tiap aset yang dimiliki perusahaan. b. Assets Turn Over (ATO) ATO merupakan rasio yang menujukkan tingkat efisiensi penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan dalam menghasilkan volume penjualan tertentu. c. Growth Revenue (GR) Growth Revenue adalah ukuran yang paling tradisional yang menunjukkan pertumbuhan organisasi (Maditinos et al. 2011).

Pertumbuhan dapat dilihat dari pendapatan yang diperoleh tahun sekarang dengan membandingkan pendapatan tahun lalu. d. Annual Stock Return (ASR) Annual Stock Returnn (ASR) mengukur perubahan harga saham termasuk dividen dan disesuaikan untuk setiap saham yang bervariasi. C. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 123 perusahaan, dengan sampel 81 perusahaan. Pengambilan sampel mnggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data penelitian melalui dokumentasi. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Partial Least Square (PLS), sedangkan uji Outer model digunakan untuk mengetahui hubungan antar indikator ke kostruk dan Inner model digunakan untuk mengetahui hubungan antara konstruk ke konstruk lain. D. HASIL PENELITIAN Berdasarkan hasil pengujian PLS uji Outer Model diketahui bahwa hipotesis pertama VACA sebagai indikator VAIC mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Company Performance. Hipotesis kedua VAHU sebagai indikator VAIC mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Company Performance. Hipotesis ketiga STVA

sebagai indikator VAIC mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Company Performance. VAIC mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Company Performance. Pada uji Inner Model diketahui bahwa nilai R-square adalah 0.427, sehingga variabel VAIC TM dapat menjelaskan variabel Company Performance sebesar 42,7% sisanya dijelaskan oleh variabel yang lain. E. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Physical capital (VACA) sebagai indikator VAIC mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. 2. Human capital (VAHU) sebagai indikator VAIC mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. 3. Structural capital (STVA) sebagai indikator VAIC mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. 4. Intellectual Capital (VAIC ) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan F. SARAN Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan yang di ambil peneliti maka dapat diajukan saran sebagai berikut : 1. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan menambah periode penelitian yang

berbeda agar mendapat hasil penelitian yang lebih baik dan dapat digeneralisasikan. 2. Peneliti selanjutnya disarankan dapat mengembangkan sampel penelitian dalam sektor industri lain yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). 3. Peneliti selanjutnya disarankan untuk menambah variabel dependen selain Return on Asset (ROA), Asset Turn Over (ATO), Growth Revenue (GR), Annual Stock Return (ASR) sebagai variabel dependen yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan seperti Market to Book Value Ratio (MB), Earning Per Share (EPS), Return on Equity (ROE) dan lain sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA Bontis, N., W.C.C. Keow., S. Richardson. 2000. Intellectual capital and business performance in Malaysian industries. Journal of intellectual Capital. Bontis, N. 1998a. Intellectual capital questionnaire. Available online at: www.bontis.com. (accessed November 2006).. 1998b. Intellectual capital: an exploratory study that develops measures and models. Management Decision. Vol. 36 No. 2. p. 63. Clarke, M., Seng, D. and Whiting, R.H. 2011. "Intellectual capital and firm performance in Australia". Journal of Intellectual Capital, Vol. 12 No. 4, pp. 505-530. Deegan, C. 2004. Financial Accounting Theory. McGraw-Hill Book Company. Sydney. Ghozali, Imam dan Hengky Latan. 2012. Partial Least Squares:Konsep, Teknik dan Aplikasi SmartPLS 3.0. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Ikatan Akuntan Indonesia. 2002. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 19. Salemba Empat. Jakarta Khani, A.H.A, Ahmadi, F., and Homayouni, G. 2011. "The Impact of Intellectual Capital on performance of Iranian food firms". Institute of Interdisciplinary Business Research, February, Vol 2, No 10, pp. 315-326. Maditinos, Dimitrios, et al. 2011. The Impact of Intellectual Capital on Firms Market Value and Financial Performance. Journal of Intellectual Capital, MIBES Transaction, Vol 5, Issue 1, Spring 2011. Pulic, A. 1998. Measuring the performance of intellectual potential in knowledge economy. Paper presented at the 2nd McMaster Word Congress on Measuring and Managing Intellectual Capital by the Austrian Team for Intellectual Potential.. 1999. Basic information on VAIC. available online at: www.vaicon. net. (accessed November 2006).

. 2000. VAICTM an accounting tool for IC management. available online at: www.measuring-ip.at/papers/ham99txt.htm (accessed November 2006). Sawarjuono, Tjipthohadi & Agustine priharin Kadir. 2003. Intellectual Capital ; Perlakuan, Pengukuran dan Pelaporan (Sebuah Library Research). Jurnal Akuntansi & Keuangan. Vol.5, No.1.3-15. Stewart, T. A. 1991. Brainpower: How Intellectual Capital is Becoming America s Most Valuable Asset, Fortune, (June): 44-60. Ulum, Ihyaul. 2007.Thesis. Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan Di Indonesia. Ulum et al. 2008. Intellectual Capital dan Kinerja Keuangan Perusahaan: Suatu Analisis dengan Pendekatan Partial Least Squares. SNA XI Pontianak.. 2008. Intellectual Capital Performance Sektor Perbankan di Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 10, No. 2, November, halaman 77-84.. 2009. Intellectual Capital: Konsep dan Kajian Empiris. Yogyakarta: Graha Ilmu. Warno. Intellectual Capital :Perspektif Pengakuan, Pengukuran & Implementasi. Jurnal STIE Semarang, Vol 3, No 3, Edisi Oktober 2011. Zeghal, D. and Maaloul, A. (2010)."Analysing value added as an indicator of intellectual capital and its consequences on company performance". Journal of Intellectual Capital, Vol. 11 No. 1, pp. 39-60. Wahdikorin, Ayu. 2010. Skripsi. Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan yang Terdaftardi Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2007-2009. Universitas Diponegoro Semarang. www.idx.co.id