BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia adalah negara agraria yang kaya akan sumber daya alamnya. Kekayaan

dokumen-dokumen yang mirip
Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Perbedaan pada karakteristik desa dapat dilihat dari tipologi desa.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. secara merata. Pembangunan dilaksanakan untuk mempermudah hidup. pengelolaan sumber daya alam maupun sumber daya manusia dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara umum tipologi masyarakat dikategorikan menjadi dua,

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia, tampak dari usaha-usaha manusia untuk senantiasa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TERHADAP PERKEMBANGAN KEGIATAN EKONOMI MASYARAKAT DI KAWASAN PINGGIRAN BANDARA KUALA NAMO

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan output berkualitas dalam bentuk barang dan jasa.

BAB I PENDAHULUAN. perkebunan kelapa sawit milik PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa

BAB II. Deskripsi Lokasi Penelitian. Dalam bab ini akan disajikan deskripsi lokasi penelitian dan rincianrincian

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Bandar Udara Internasional Kuala Namu adalah sebuah bandara baru untuk

Gambar 1.1 Skema Aerotropolis

BAB I PENDAHULUAN. strategis sehingga memiliki pengaruh positif dalam berbagai bidang. Moda

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Bandara merupakan suatu unsur yang memiliki peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. suatu bandara perlu didukung oleh sarana angkutan umum yang handal dan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan terkonsentrasi dan ada tempat-tempat dimana penduduk atau kegiatannya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2. 1 Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai

BAB I PENDAHULUAN. Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara. Pada zaman

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Pada BAB I ini menyajikan beberapa topik yaitu latar belakang, perumusan masalah, tujuan, manfaat, dan sistematika laporan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latarbelakang Masalah. Industrialisasi merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) BANDAR UDARA KUALANAMUDELI SERDANG. Bandar Udara Internasional Kualanamu (IATA: KNO, ICAO: WIMM)

BAB I PENDAHULUAN dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden telah melahirkan. Royong, dengan misi : (1) Mewujudkan keamanan nansional yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. terkait dengan pertumbuhan kota lainnya adalah unsur penduduk.

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat pertumbuhan jumlah penduduk di Kota Medan saling berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang, yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya alam yang terdapat pada suatu wilayah pada dasarnya merupakan modal

BAB II PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) BANDAR UDARA POLONIA MEDAN. dan pelayanan lalu lintas udara yang telah melakukan aktivitas pelayanan jasa

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA NOVEMBER 2016

BAB I PENDAHULUAN. perkotaan yang menjalar ke wilayah sekitarnya. Perkembangan aktivitas ini telah

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan negara. Pembangunan menghasilkan manfaat di segala bidang

BAB III KONSEP UMUM TENTANG JALAN. diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di bawah

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pembangunan di Indonesia yang saat ini sedang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. modern.masuknya modernisasi ke Indonesia banyak merubah tatanan masyarakat

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA JUNI 2017

[[PERANCANGAN INTERIOR BANDARA INTERNASIONAL KERTAJATI MAJALENGKA]] BAB I PENDAHULUAN

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA MARET 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Sambutan Presiden RI pada Peresmian Pengembangan Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, 2 Agustus 2012 Kamis, 02 Agustus 2012

BAB I PENDAHULUAN. Yang Maha Esa bagi kelangsungan hidup umat manusia. Arti penting ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan, jasa, dan industri. Penggunaan lahan di kota terdiri atas lahan

Sambutan Presiden RI Pd Peresmian Bandara Internasional Kualanamu, tgl 27 Mar 2014, di Sumut Kamis, 27 Maret 2014

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA NOVEMBER 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA OKTOBER 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA JULI 2017

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan adalah sebagai sebuah proses multidimensional yang mencakup

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA FEBRUARI 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara agraris karena sebagian besar penduduknya

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA

BAB I PENDAHAULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. ini telah menjadi pendorong pada integrasi kota-kota besar di Indonesia, dan juga di

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan sekarang berada pada satu zaman dengan kecepatan yang sangat tinggi,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 107 TAHUN 2015 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN :

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan waktu pertumbuhan penduduk yang cepat. fungsi. Masalah pertanahan akan selalu timbul dari waktu ke waktu.

ASPEK HUKUM KESELAMATAN PENERBANGAN PESAWAT UDARA (STUDI KASUS BANDARA INTERNASIONAL KUALA NAMU) JURNAL HUKUM OLEH: NAMA: PUSPITASARI DAMANIK

LAMPIRAN 1. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia yang terbentang luas, terdiri dari pulau-pulau yang besar

I. PENDAHULUAN. 105º50 dan 103º40 Bujur Timur. Batas wilayah Provinsi Lampung sebelah

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

BAB V PENUTUP Kesimpulan. Kaum buruh merupakan klas baru dalam tatanan sosial dengan semangat

LAPORAN. Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III NIM NIM

PENGKAJIAN KEBISINGAN DI SEKITAR BANDARA DI BEBERAPA KOTA BESAR DI INDONESIA (AIRPORT NOISE)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Sumatra Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun KA Bandara Internasional Soekarno-Hatta Penekanan Desain High Tech Architecture

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL BULAN MEI 2004

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL NOVEMBER 2009

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN CITY HOTEL DI MEDAN

Laporan Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki kawasan Indonesia menjadikan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. ramalan masa yang akan datang. Anggaran yang disusun secara teliti dan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat terhadap kemajuan, Indonesia merupakan negara yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Bangsa Indonesia saat ini sedang melaksanakan berbagai kegiatan

DAFTAR LAMPIRAN. 1. Surat Keputusan Bupati Magelang Nomor : 188.4/001/KEP/01/2006 tentang

BAB I PENDAHULUAN tentang desa, desa merupakan kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA MEI 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA JANUARI 2016

BAB I PENDAHULUAN. Kawasan Ekonomi Khusus merupakan kawasan yang memiliki batas wilayah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAPORAN PEMANTAUAN KASUS PENGGUSURAN PEDAGANG BUKU BEKAS & BUKU MURAH DI LAPANGAN MERDEKA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BINTANG EMPAT

1.1 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara agraria yang kaya akan sumber daya alamnya. Kekayaan akan sumber agraria tersebut termasuk tanah yang menyebabkan sebagian besar penduduk Indonesia berprofesi sebagai petani. Dari sekian banyak jumlah penduduk Indonesia, hampir 70% menggantungkan kehidupan mereka di lapangan pertanian dengan menjadi petani dan tinggal di pedesaan.tanah sebagai alat produksi menjadi sumber yang paling menentukan bagi kelangsungan hidup petani untuk mengembangkan kehidupan sosial serta kebudayaan secara lebih luas. Masalah tanah tidak semata-mata merupakan masalah hubungan antara manusia dengan tanah, tetapi lebih dari itu, secara normatif ( juga kepentingan analisis) merupakan hubungan manusia dengan manusia. Bagi kaum tani dan masyarakat pedesaan, tanah mempunyai arti yang sangat penting sehingga perlu dijamin perlindungannya.tanah atau sumber daya agraria lainnya dalam suatu masyarakat agraria tidak hanya menjadi salah satu faktor produksi, tetapi juga mempunyai arti penting lainnya baik menyangkut aspek sosial maupun politik.dalam pembahasan klasik tentang karakter politik petani, para ahli pada umumnya menempatkan petani dilihat sebagai bagian dari masyarakat yang berada dalam posisi tersubordinasi atau sebagai masyarakat pinggiran yang terus-menerus didominasi oleh kekuasaan negara.sebaliknya, negara dikenal berada dalam posisi paling atas dengan segala kekuasaan yang terpusat padanya (Triyono dalam Sukidin, Basrowi 2003:73). Pembangunan merupakan suatu usaha melakukan perubahan terhadap keadaan untuk menjadi lebih baik, dimana usaha tersebut dilakukan secara terus- menerus, Pembangunan sering membawa dampak sampingan yang biasanya berupa gejolak dalam masyarakat,

misalnya perubahan nilai, kepentingan, atau perubahan lembaga dari yang lama diganti dengan yang baru. Akar dari pembangunan nasional adalah pembangunan daerah, apabila pembangunan daerah dilaksanakan dengan baik maka tujuan dari pembangunan nasional akan tercapai. Sejalan dengan perhatian pemerintah terhadap pembangunan di Indonesia maka pemerintah menjalankan pembangunan bandara yang akan direncanakan menjadi salah satu bandara terbesar di Asia Tenggara.Kawasan kualanamumerupakan kawasan yang berada di Sumatra Utara yang menjadi salah satu tempat pembangunan proyek bandara baru yang telah lama direncanakan setelah keberadaan bandara Polonia. Lokasi pembangunan bandara tersebut merupakan bekas areal perkebunan PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa, yang terletak di Desa Pasar VI Kualanamu, Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang.Bandara Internasional Kualanamu diresmikan padatanggal 25 Juli 2013 yang terletak di Kabupaten Deli Serdang, tampak kokoh dan megah saat menerima dan memberangkatkan penerbangan Pertama. Bandara Kualanamu sendiri telah lama diharapkan menjadi bandara pengganti dari bandara Polonia Medan yang telah dimakan usia dan kemampuan penerimaan penumpangnya.pembangunan Bandara Kualanamu digagas saat kepemimpinan Presiden Soeharto, akan tetapi tidak berjalan dengan mulus akibat gejolak perekonomian ditahun 1998 dan kurangnya perhatian pemerintahan terhadap rancangan pembangunan bandara tersebut. Saat initelah diketahui bahwa bandar udara Internasional Kualanamu sudah beroperasi secara aktif dan menerima tamu perdananya saat uji coba (soft operation) pada 25 Juli 2013. Banyak kontroversi terjadi pada pembangunan bandar udara Internasional Kualanamu ini, mulai dari nama bandara yang jadi sumber keributan para anggota dewan, pengoperasiannya yang molor karena tidak sesuai dengan rencana awal yaitu Maret-April 2013, pemindahan para pedagang buku dari lapangan merdeka ke tempat yang dinilai kurang tepat, kesiapan

kereta api sebagai transportasi menuju bandara yang masih setengah hati, hingga akhirnya kesiapan jalan tol ataupun arteri menuju bandara yang masih carut-marut karena belum sepenuhnya pemberian ganti rugi tanah rakyat untuk pembangunan jalan tol dan jalan arteri. Pembangunan bandara Kualanamu tersebut merupakan lokasi kawasan pemukiman penduduk yang mayoritas masyarakatnya yang bermata pencaharian sebagai petani dan buruh tani.pertanian warga yang telah digusur dan pembangunan yang berskala Internasional yang membutuhkan lahan hingga ribuan hektarmenyebabkanmasyarakat yangbiasa bertani dan yang menjadi buruh tani terpaksa harus menyesuaikan diri dengan apa yang bisa diolah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk mengatasi hal tersebut pihak pelaksana PT. Angkasa Pura II membebaskan tanah mereka dengan harga yang cukup tinggi, namun saat ini terdapat 15 Kepala Keluarga (KK) masyarakat Desa Pasar V Kuala Namu yang masih bertahan di dalam kawasan areal pembangunan bandara tersebut. Berdasarkan hal-hal tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentangkonflik Pembebasan Tanah Dalam Pembangunan Bandara Kualanamu (Studi Deskriptif di Desa Pasar VI Kualanamu Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang).

1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas yang menjadi identifikasi masalah adalah sebagai berikut : 1. Kehidupan penduduk sebelum pembangunan bandara Kualanamu 2. Peralihan lahan penduduk untuk proyek pembangunan bandara Kualanamu 3. Respon penduduk terhadap peralihan proyek pembangunan bandara 4. Bentuk konflik antara masyarakat dengan pemilik proyek pembangunan bandara 1.3. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : 1. Bagaimana kehidupan penduduk sebelum pembangunan bandara Kualanamu? 2. Kapan peralihan lahan penduduk proyek pembangunan bandara Kualanamu? 3. Bagaimana respon penduduk terhadap peralihan proyek pembangunan bandara? 4. Bentuk konflikapa yang terjadi antara masyarakat dengan pemilik proyek pembangunan bandara? 1.4. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan maka penulis melakukan penelitian ini dengantujuan : 1. Untuk mengetahui kehidupan penduduk sebelum pembangunan bandara Kualanamu 2. Untuk mengetahui kapan peralihan lahan penduduk menjadi proyek pembangunan bandara Kualanamu 3. Untuk mengetahui respon penduduk terhadap peralihan proyek 4. Untuk mengetahui bentuk konflik yang terjadi antara masyarakat dengan pemilik proyek pembangunan bandara

1.5. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian yang ingin dicapai adalah : Manfaat Akademis : 1. Menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan berfikir penulis,khususnya dalam bidang penelitian. 2. Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti selanjutnya dibidang yang sana dalam melakukan penelitian dilokasi yang berbeda, 3. Sebagai bahan masukan untuk membantu penelitian selanjutnya. Manfaat Praktis : 1. Sebagai sumber informasi bagi pemerintah setempat dalam upaya meningkatkan ekonomi masyarakat setempat dalam hubungannya dengan pembangunan bandara tersebut. 2. Sebagai motivasi atau masukan kepada masyarakat yang tinggal di Desa Beringin Pasar V maupun di luar desa tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat terhadap keberadaan pembangunan bandara tersebut.