BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Air adalah kebutuhan pokok bagi manusia yang sudah tidak bisa ditunda-tunda dalam mengkonsumsinya. Seperti diketahui 2/3 dari tubuh manusia berisi cairan, oleh karena itu setiap hari dianjurkan untuk minum air sebanyak delapan gelas atau sekurangkurangnya dua setengah liter, karena dengan minum air putih secara cukup maka akan menjaga tubuh menjadi tidak mudah terserang penyakit karena metabolisme berjalan dengan baik. Bahkan jika air dikonsumsi secukupnya dapat membantu penampilan menjadi baik. Berikut ini adalah fungsi umum air dalam tubuh : Menghantarkan vitamin dan nutrisi ke sel tubuh sampai ke seluruh organ tubuh. Jika manusia kekurangan air, maka tentu saja vitamin dan nutrisi yang sudah dikonsumsi tidak akan dapat dimanfaatkan oleh tubuh secara maksimal, itulah sebabnya wajar saja bila seseorang akan mempunyai daya tahan tubuh yang kurang baik jika kekurangan minum; Membasahi mata, mulut dan tenggorokan sehingga terasa nyaman; Menjaga temperatur tubuh. Hal ini sangat penting apalagi hidup di iklim tropis dimana akan lebih banyak cairan tubuh yang keluar sehingga akibatnya jika tubuh kurang minum maka terjadi dehidrasi dan dapat merusak sel saraf tubuh; Membantu oksigen bersikulasi keseluruh sel tubuh. Terbukti bahwa oksigen dan air adalah sebuah keterkaitan yang erat sekali. Bisa dibayangkan jika tubuh manusia kekurangan air, maka akan menghambat suplai oksigen dalam tubuh dan tentu saja efeknya sangat fatal bagi kesehatan tubuh. 1
2 Meskipun air begitu vital, masyarakat jarang sekali mengawasi mutu air yang di konsumsi dan sering kali menganggap ringan tentang hal ini. Zaman dahulu ketika tingkat polusi masih rendah, air tanpa melalui suatu proses tertentu dapat langsung di minum tetapi sekarang dengan sistem pengolahan air terbaikpun, air yang ada saat ini di seluruh dunia sudah mengandung berbagai macam kontaminan dan polutan. Air minum yang sehat harus memenuhi persyaratan fisik, kimia, maupun bakteriologis. Untuk mendapatkan kualitas air yang baik maka air perlu diproses terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Ada banyak cara yang dilakukan untuk mengolah air hingga siap untuk diminum. Karena pasokkan air dengan jumlah dan kualitas yang tidak mencukupi, pengolahan air minum dalam kemasan (AMDK) dewasa ini meningkat tajam. Hal ini mendorong pertumbuhan industri AMDK di kota-kota besar di Indonesia khususnya Jakarta. Selain itu, industri air minum depot isi ulang (AMDIU) juga tumbuh pesat dan telah menjadi salah satu alternatif bisnis skala usaha kecil dan menengah serta berkontribusi terhadap suplai air minum di kota-kota besar dengan harga terjangkau (sekitar Rp 3.000/galon), itupun ± 45% jenis industri AMDIU tidak terdaftar di Dinas Kesehatan (Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan News, 2007). Ada pula produk untuk pemrosesan air minum yamg saat ini dijual dipasaran, masyarakat dapat membeli kemudian dipasang pada saluran air di rumah. Biasanya proses filterisasi ini menggunakan proses filterisasi yang disebut fiter Hollow Fiber. Untuk perusahaan AMDK umumnya menggunakan proses filterisasi yang disebut proses filter Reserve Osmosis (RO). Untuk perusahaan AMDIU umumnya menggunakan proses filterisasi yang disebut sebagai proses filter Granular Activated Charcoal (GAC).
3 Banyak analisis tentang kualitas air minum yang dikatakan telah memenuhi standar kesehatan atau standar kelayakkan konsumsi air. Tetapi sebagian besar hanyalah merupakan pemenuhan standar kesadahan dan kejernihan saja. Asalkan air tersebut tidak bau, tidak berwarna, tidak mengandung bakteri maupun virus, atau sudah dimasak maka air tersebut sudah dinyatakan layak untuk dikonsumsi. Padahal ada zat-zat kimia tertentu dalam air yang bersifat toksik bagi tubuh yaitu zat kimia anorganik. Apabila terus menerus dikonsumsi, air tersebut akan menimbulkan endapan dalam tubuh dan dapat menimbulkan berbagai jenis penyakit. 1.2 Perumusan Masalah Apakah benar ada perbedaan antara air sebelum diproses dengan air yang melalui proses filterisasi dari segi kandungan kelima zat kimia anorganiknya? Apakah ada perbedaan antara air yang diproses dengan cara yang berbeda dari segi kandungan zat kimia anorganik yang terkandung dalam air tersebut? Dari beberapa proses filterisasi pada air minum, jenis pemrosesan manakah yang menghasilkan air minum yang paling baik untuk dikonsumsi? 1.3 Ruang Lingkup Dalam penulisan skripsi ini, penulis akan melakukan suatu rancangan percobaan menggunakan statistik untuk memproses data dan memperoleh hasil yang sesuai sehingga dapat digunakan untuk kepentingan penelitian. Karena materi yang dicangkup sangat luas, maka penulis membatasi ruang lingkup sebagai berikut : 1. Objek penelitian yang diteliti adalah mata air di daerah Ciburial-Bogor yang airnya masih dianggap layak untuk diminum;
4 2. Karena keterbatasan waktu dan biaya maka zat-zat kimia anorganik yang diteliti ada lima jenis yaitu sianida, timbal, mangan, kromium dan kadmium. Zat-zat kimia anorganik ini merupakan zat-zat yang menimbulkan dampak yang berbahaya bagi tubuh bila dikonsumsi dalam kadar tertentu dan dalam jangka waktu tertentu; 3. Pengumpulan data percobaan yang dilakukan disesuaikan dengan prosedur inisiatif dan dibantu dosen pembimbing. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian a. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Meneliti beberapa macam proses filterisasi pada air minum dari kandungan zat-zat kimia anorganik yang berbahaya; 2. Penelitian ini bertujuan untuk mencari apakah ada perbedaan antara air yang diproses dengan berbagai proses filterisasi terhadap air yang tidak melalui proses filterisasi sama sekali; 3. Dari berbagai macam proses filterisasi pada air minum akan dicari proses filterisasi manakah yang sama atau berbeda dari kandungan ke lima zat kimia anorganiknya. 4. Dari beberapa proses filterisasi pada air minum, jenis filterisasi manakah yang menghasilkan air minum yang paling baik untuk dikonsumsi. b. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini ditujukan kepada : 1. Masyarakat umum sebagai konsumen
5 Memberikan informasi tentang zat-zat kimia anorganik berbahaya yang terkandung dalam air; Memberikan informasi tentang berbagai proses pengolahan air minum; Memberikan solusi tentang air minum yang diproses dengan cara bagaimanakah yang baik untuk dikonsumsi dari segi kandungan zat-zat kimia anorganik yang terkandung didalam air minum tersebut. 2. Peneliti lain Diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman penelitian apabila ingin meneliti lebih lanjut. 3. Pembaca Dapat mengimplementasikan ilmu statistik dalam dunia usaha atau kehidupan sehari-hari; Memperoleh informasi tentang berbagai kontaminasi dan polutan dalam air. 4. Perusahaan Dapat menggunakan aplikasi dan metode ini untuk membandingkan proses pengolahan air minum yang biasanya digunakan oleh perusahaan dengan proses pengolahan air minum lain yang masih dipergunakan masyarakat sampai saat ini; Perusahaan dapat mengetahui proses filterisasi mana yang dapat memberikan hasil air minum yang baik untuk dikonsumsi.
6