BAB V PEMBAHASAN. A. Strategi Kyai dalam menciptakan budaya religius pada masyarakat. melalui kegiatan pengajian kitab kuning

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB V PENUTUP. pembinaan perilaku keagamaan di panti asuhan Hikmatul Hayat dapat diambil. 1. Pembinaan Perilaku Akhlak di Panti Asuhan Hikmatul Hayat

PENGAJIAN AKBAR DALAM RANGKA MEMPERINGATI ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW DI MASJID AGUNG KOTA BLITAR TAHUN 2012 / 1433 H

KEMENTERIAN AGAMA. Anggota : M. Samsul Ilmun N. Sekretaris : Qurrotu Ainin S. Wakil : M. Nabila Rosikh. Ketua : Dewi Mutmainah

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA

BAB V PENUTUP. Setelah diuraikan bab dari penelitian lapangan tentang SEJARAH PERKEMBANGAN JAMAAH MANAQIB SYAIKH ABDUL QODIR

TABEL KEGIATAN DI MASJID AGUNG DEMAK DALAM PENINGKATAN DAKWAH ISLAM. 1) Kegiatan harian NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN WAKTU 1 Sholat berjamaah

BAB I PENDAHULUAN. semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat. 1. sejumlah praktek hidup yang telah bercampur dengan budaya.

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Tradisi Haul: Menelusuri Jejak Ilmu dan Amalan Spiritual

I. PENDAHULUAN. sebuah kalimat yang berasal dari lafadz hallala-yuhallilu-tahlilan yang berarti

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB IV MODEL KOMUNIKASI DAKWAH DALAM MENINGKATKAN UKHUWAH ISLAMIYAH PADA MAJELIS TA LIM JAMI IYAH ISTIGHOSAH AL-MU AWWANAH

BAB III AKTIVITAS PONDOK PESANTREN ANAK-ANAK MUHYIDDIN GEBANG PUTIH SUKOLILO SURABAYA

BAB VI PENUTUP. pihak lembaga madrasah beserta komite madrasah dan tokoh masyarakat.

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU DALAM MEMBIASAKAN PENGAMALAN AGAMA PESERTA DIDIK DI MADRASAH IBTIDAIYAH SALAFIYAH MAMBA UL HUDA KELURAHAN GUMAWANG WIRADESA

BAB IV ANALISIS PERANAN KEGIATAN WAQI AHAN DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK PESERTA DIDIK DI MADRSAH DINIYAH

mendapatkan syafaat dari Rasulullah pada hari kiamat. 5. Apabila diucapkan setelah dan sebelum doa, akan menyebabkan doa segera naik ke langit, dan

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PENDIDIKAN AKHLAK DI MI ISLAMIYAH KLUWIH KEC. BANDAR KAB. BATANG

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. strategis bagi mobilitas sosial pondok pesantren. Sidayu Batang adalah sebagai berikut:

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB IV PERANAN MAJELIS TAKLIM AL-HAQ WAL HAŻ DALAM MEMBINA MORAL REMAJA PONCOL

al-musyarrāt Fī tasḥīh Dalāil al-khaīrāt, Menara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Analisis Kondisi Kecerdasan Interpersonal Santri Di Pondok. Pesantren Al- Utsmani Winong Gejlig Kajen

BAB IV ANALISIS TENTANG PERSEPSI ANAK JALANAN TAMAN MATARAM KOTA PEKALONGAN TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN SEBAGAI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA-SISWI MIS NGALIAN TIRTO PEKALONGAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. Berdasarkan rangkaian kegiatan penelitian yang telah dilakukan, beberapa

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA. 1. Sejaran Pondok Pesantren Nurul Imam

Berbakti Sepanjang Masa Kepada Kedua Orang Tua

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW MAJELIS TA LIM AHAD PAGI MASJID AGUNG KABUPATEN SEMARANG

WALI KOTA BLITAR SAMBUTAN WALI KOTA BLITAR PADA ACARA PELEPASAN CALON JAMA AH HAJI KOTA BLITAR TAHUN 2012 JUM,AT, 21 SEPTEMBER 2012

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan, ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain. Setelah satu masalah

BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN BERIBADAH SHOLAT BERJAMA AH DALAM MEMBINA PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKALONGAN

BAB IV TANGGAPAN MASYARAKAT SEKITAR TERHADAP PEZIARAH DAN MOTIVASI PEZIARAH KE MAKAM KH. ALI MAS UD. A. Tanggapan Masyarakat dari Sisi Positif

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto

PERANAN YAYASAN PONDOK PESANTREN MIFTAHUL MIDAD DESA SUMBEREJO KECAMATAN SUKODONO KABUPATEN LUMAJANG

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakrta, 1999, hlm Pradjarta Dirdjosantojo, Memelihara Umat: Kiai Pesantren-Kiai langgar di Jawa, LKis,

epicentrum PIT Service

BUPATI PADANG LAWAS SAMBUTAN BUPATI PADANG LAWAS PADA PENGAJIAN AMALIYAH AKBAR KECAMATAN ULU BARUMUN KABUPATEN PADANG LAWAS RABU, 20 FEBRUARI 2016

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER ANAK DALAM KITAB AKHLAK LIL BANIN JUZ I DI PONDOK

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN BANYURIP KECAMATAN PEKALONGAN SELATAN KOTA PEKALONGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN Gambaran Umum Pondok Pesantren Al-Itqon Bugen Kota Semarang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB III MORAL PADA REMAJA MAJELIS TAKLIM AL-HAQ WAL HAŻ PONCOL. A. Gambaran Umum Majelis Taklim Al-Haq wal Haż Poncol

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat adalah salah satu daerah di Indonesia yang kaya akan kesenian

BAB I PENDAHULUAN. Nabi Muhammad SAW, sangat memiliki kedudukan yang tinggi. kepada umat manusia sejagad, bahkan bagi seisi alam semesta.

BAB V PEMBAHASAN. 1. Penerapan ta zir dalam meningkatkan kedisiplinan santri di Pondok. Pesantren Ma hadul Ilmi wal Amal (MIA) Tulungagung.

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan Sesuai dengan penyajian hasil laporan sebelumnya dalam penelitian ini

BAB V PEMBAHASAN. A. Bentuk-Bentuk Hukuman di Pondok Pesantren Al-Mursyid Ngetal

BAB I PENDAHULUAN. lewat peperangan, seperti Mesir, Irak, Parsi dan beberapa daerah lainnya. proses Islamisasi itu adalah pendidikan.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Tabel 13 : Rekapitulasi angket indikator variabel y pengalaman religiusitas santri BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang diharapkan. Metode pembelajaran merupakan cara yang

Khutbah Pertama Maasyirol Muslimin yang dirahmati Allah

BAB III PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS TRADISI AMALIYAH NU DI SMK MA ARIF NU TIRTO. kecamatan Tirto untuk mendirikan SLTA. Pada awalnya didirikan, SMK

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian adalah salah satu unsur yang terdapat dalam kebudayaan.

BAB IV. A. Analisis Ta zir di Pondok Pesantren Roudhotut Tholibin

WALI KOTA BLITAR. SAMBUTAN WALI KOTA BLITAR PADA ACARA SHOLAT IDUL ADHA 1433 H TANGGAL 10 DZULHIJAH 1433 HIJRIAH Assalamu alaikum wr. Wb.

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. A. Tentang Pendidikan Karakter di SMP Negeri 19 Surabaya. karakter peserta didik di SMP Negeri 19 Surabaya ialah dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tubagus Arief Rachman Fauzi, 2013

BAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN PENGAMALAN IBADAH ANAK DALAM KELUARGA DI DESA KEMASAN KECAMATAN BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN

BAB VI PENUTUP. Menanamkan nilai mahabbatulloh dapat meningkatkan keimanan yang

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang belum beragama. Dakwah yang dimaksud adalah ajakan kepada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pesantren ada beberapa hal yang menjadi kendala

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43)

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB II RIWAYAT HIDUP KH. ALI MAS UD

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia ini, dijalani dalam lingkup masyarakat.

BAB V PEMBAHASAN. hasil penelitian. Sehingga pembahasan ini akan mengintegrasikan hasil penelitian

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS PERAN GURU DALAM PROSES PENGEMBANGAN KECERDASAN. Peran Guru dalam Proses Pengembangan Kecerdasan Spiritual siswa di MI Walisongo

BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN METODE PEMBIASAAN DALAM MENDIDIK AKHLAK ANAK. Adapun dalam bab ini, penulis akan menganalisis tentang penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari manusia pasti mengadakan hubungan interaksi dengan orang lain, serta dalam

BAB I PENDAHULUAN. tauhid, mengubah semua jenis kehidupan yang timpang kearah kehidupan yang

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Gambaran Umum Pondok Pesantren TPI Al Hidayah Plumbon Limpung

DAFTAR PUSTAKA. Asmuni, Syukri. Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam. Surabaya: Al Ihsan, 1985.

BAB V PEMBAHASAN. fokus penelitian yang telah dirumuskansebagai berikut. A. Perencanaan program kepesantrenan dalam menanamkan nilai-nilai

Sambutan Presiden RI Pd Silaturahmi dg Peserta Musabaqah Hifzil Quran, tgl 14 Feb 2014, di Jkt Jumat, 14 Pebruari 2014

BAB IV ANALISIS POLA PEMBINAAN KEGIATAN KEAGAMAAN REMAJA DI DESA LOWA COMAL PEMALANG

BAB III PEMBIASAAN SEBAGAI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA-SISWI MIS NGALIAN TIRTO. Agama. Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Ngalian tersebut terletak di Desa

STUDI DESKRIPTIF PENDIDIKAN KARAKTER DI PANTI ASUHAN ALHIKMAH POLAMAN MIJEN SEMARANG SKRIPSI

BAB IV GAMBARAN UMUM DUSUN NONGKO DESA SUMBERAGUNG KECAMATAN NGARINGAN KABUPATEN GROBOGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan

BAB V PEMBAHASAN. agama akan menjadi anak yang hidupnya tanpa norma-norma agama. akan menjadikan corak kepribadiannya di masa dewasa mendatang.

DARUL ILHAM. Nama Dayah DARUL ILHAM. Lokasi Gampong Padang Bakau Kecamatan Labuhanhaji Kabupaten Aceh Selatan

BAB V PEBAHASAN HASIL PENELITIAN

INSTRUMEN PENELITIAN. Implementasi Penanaman Nilai-Nilai Religius Siswa Di MTs Nurul Huda Dempet Demak

BAB I PENDAHULUAN. 1 M. Munir, 2009, Metode Dakwah, Kencana, Jakarta, hlm. 5

MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN PENDIDIKAN

IMPLEMENTASI KEGIATAN AMALIAH DAN DINIAH KELAS (IV, V, VI) DI MI MIFTAHUS SIBYAN TUGUREJO SEMARANG TAHUN 2016

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

BAB V PEMBAHASAN A. Strategi Kyai dalam menciptakan budaya religius pada masyarakat melalui kegiatan pengajian kitab kuning Berdasarkan data yang telah didapat dari lokasi di desa Siyotobagus tepatnya di Pondok Pesantern Manarul Iman, strategi kyai dalam menciptakan budaya religius pada masyarakat salah satunya adalah melalui kegiatan pengajian kitab kuning. Mengenai pelaksanaan pengajian kitab kuning di Desa Siyotobagus ini menggunakan dua metode yaitu : a. Metode wetonan atau bandongan Metode wetonan atau bandongan yaitu mengaji dengan bersama-sama sekian banyak santri dengan seorang guru atau kyai yang membaca kitab kuning tertentu. Senada dengan yang diungkapkan oleh Endang Turmudi, bahwa bsistem bandongan adalah jenis pengajaran kegamaan yang dilakukan baik oleh kiai maupun santri seniornya. Ini seperti kuliah yang dihadiri oleh sejumlah besar santri. Kehadiran santri tidak didasarkan baik pada tingkat pengetahuan ataupun usia mereka. Sistem dalam arti ini hanya memberikan pengajaran rutin harian 107

108 kepada para santri, dimana kiai atau santri senior membacakan karya-karya ulama terdahulu dengan menerjemahkannya ke dalam bahasa lokal dan memberikan beberapa penjelasan tentangnya. 1 Kalau di pesantren pada umumnya para santri mendengarkan dan sekaligus memberi makna didalam kitab kuning secara langsung (makna gundul), namun kalau di desa Siyotobagus jama ah hanya mendengarkan penjelasan dari kyai tanpa menulis maknanya. Hal ini disebabkan karena kebanyakan jama ah sudah berusia lanjut dan tidak bisa menulis tulisan Arab. Tetapi bagi mereka yang terpenting adalah mampu mendengarkan dan memahami apa isi dari kitab kuning tersebut. b. Metode tanya jawab Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran/materi dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru. Metode Tanya jawab ini penerapannya di desa Siyotobagus dalam pengajian kitab kuning yaitu setelah kyai membacakan beberapa bab dari kitab kuning sekaligus menjelaskan maksudnya, kyai mempersilahkan bagi para jama ah untuk bertanya mengenai apa saja yang belum di fahami. Dan pertanyaannya bebas, 36 1 Endang Turmudi, Perselingkuhan Kiai dan Kekuasaan, (LKiS : Yogyakarta, 2003),hal. 35-

109 maksudnya tidak harus sesuai dengan tema yang diajarkan pada setiap pengajian. Metode Tanya jawab yang diterapakan dalam pengajian kitab kuning di desa Siyotobagus senada dengan ungkapan dari Nur Sa adah bahwasanya : Pengajian kitab kuning di pondok pesantren ada beberapa macam strategi, salah satunya adalah dengan cara pembacaan satu atau beberapa kitab oleh kiai atau pengasuh dengan memberikan kesempatan kepada para santri untuk menyampaikan pertanyaan atau meminta penjelasan lebih lanjut. 2 Kegiatan pengajian kitab kuning yang diajarkan oleh kyai kepada masyarakat ini dilaksanakan dalam beberapa kali waktu, yakni dengan kitab yang berbeda-beda, yakni setiap hari setelah selesai sholat subuh membacakan kitab Sirojut Tholibin, malam senin setelah selesai shalat isya membacakan kitab Syarah Al-Hikam, dan jum at pagi setelah selesai shalat subuh membacakan kitab Tafsir Al-Qur an. Kegiatan pengajian kitab kuning ini bertujuan untuk menciptakan suasana religius seperti di pondok pesanten yang mana pondok pesantren itu ciri khasnya adalah kitab kuning. Di samping itu, tujuan utama seorang kyai dalam mengajarkan kitab kuning kepada masyarakat adalah agar masyarakat lebih mendalami ajaran Agama Islam tidak hanya dari Al-Qur an dan 2 Nur Sa adah, Implementasi Sistem Pembelajaran Kitab Kuning di Madrasah Diniyah Islam Salafiyah Jabalkat Sambijajar Sumbergempol Tulungagung, ( Tulungagung : Skripsitidak diterbitkan, 2015), hal.26

110 Hadits saja, melainkan dari sumber ajaran Islam lainnya yakni dari hasil pemikiran ulama-ulama terdahulu yang tertulis dalam kitab kuning. Selain itu, kyai juga berharap agar masyarakat mampu mengambil manfaat dan mengamalkan apa yang telah dipelajarinya dari kitab kuning, dan hal ini sudah dirasakan oleh sebagian masyarakat yang aktif mengikuti kegiatan ini. Beberapa diantara mereka berpendapat bahwa manfaat yang telah dirasakan adalah mempererat tali silaturrahim antar sesama anggota masyarakat, syiar agama Islam di desa Siyotobagus menjadi lebih terasa, sehingga desa Siyotobagus menjadi lebih hidup dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Dengan melihat perubahan yang terjadi di desa Siyotobagus serta melihat manfaat yang telah dirasakan oleh masyarakat, maka pengajian kitab kuning yang diselenggarakan oleh salah satu kyai (bapak Mualim) di Desa Siyotobagus telah berjalan dengan efektif. B. Strategi kyai dalam menciptakan budaya religius pada masyarakat melalui kegiatan manaqiban Seorang kyai merupakan tokoh masyarakat yang berkewajiban untuk membimbing dan mendidik masyarakat agar masyarakat menjadi lebih baik dari segi akhlak maupun kebiasaan sehari-hari.

111 Dan salah satu strategi kyai di desa Siyotobagus dalam membimbing dan mendidik masyarakat adalah dengan mengadakan kegiatan manaqiban. Kegiatan manaqiban yang diadakan di desa Siyotobagus diterapkan oleh kyai dengan menggunakan metode: a. Demonstrasi (Praktek) Pesan yang disampaikan oleh ulama kepada masyarakat akan lebih mudah difahami dan diteladani apabila seorang kyai menyampaikannya dengan metode demonstrasi (langsung mempraktekkan). Hal ini tentu akan lebih mudah diterima oleh masyarakat dan akan lebih cepat mencapai tujuan yang diharapkan dibandingkan dengan hanya disampaikan melalui lisan saja. Penerapan metode demonstrasi pada masayarakat dalam kegiatan manaqiban yaitu kyai langsung mengerjakan kegiatan manaqiban dengan beberapa jama ah ketika setelah selesai shalat magrib setiap malam jum at. Pada mulanya masyarakat yang mengikuti kegiatan manaqiban hanya sedikit, namun lama kelamaan banyak masyarakat yang tertarik untuk mengikuti kegiatan ini. b. Dilakukan dengan cara berjama ah Jama'ah berarti pelaksanaan ibadah yang dikerjakan secara bersama-sama yang dipimpin oleh seorang imam atau ustad. Kegiatan

112 ibadah yang dikerjakan secara berjama ah tentu akan lebih utama dibandingkan dengan dikerjakan sendirian. Kegiatan manaqiban di desa Siyotobagus dikerjakan dengan cara berjama ah sambil membaca beberapa amalan-amalan tertentu. Amalan-amalan itu seperti membaca Asma ul Husna, tahlil, yasin, dan biografi Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, dan diakhiri dengan pembacaan do a. Sebenarnya inti dari kegiatan manaqiban ini adalah membaca kitab yang berisi riwayat hidup Syekh Abdul Qadir Al- Jailani yang bergelar Shulthonil Auliya (raja para wali). Beliau adalah seorang ulama pendiri aliran thariqat Qadiriyah yang berasal dari Baghdad, Irak. Dalam kegiatan manaqiban di desa Siyotobagus, yang membaca kitab berisi riwayat hidup Syekh Abdul Qadir Al-Jailani adalah hanya imamnya saja tanpa menjelaskan artinya. Dan ketika imam membacakan kitab, para jama ah hanya mendengarkan sambil melafalkan bacaan asma ul husna. Sehingga sebagian besar para peserta manaqib tidak mengetahui isi sebenarnya tentang sejarah tokoh itu. Namun bagi mereka hal itu bukanlah masalah. Bagi mereka mendengarkan orang yang sedang membaca riwayat hidup Syekh Abdul Qadir Al-Jailani saja sudah mendapatkan pahala. Tujuan dari kegiatan manaqiban ini pada intinya adalah untuk mencintai dan menghormati para orang sholih dan auliya, bertawasul

113 dengan Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, mencari barokah dan syafa at dari Syekh Abdul Qadir Al-Jailani. Barokah adalah sifat yang muncul dalam diri beberapa orang, seperti kiai, yang dianugerahi karomah. Para pengikut kiai percaya bahwa ia mampu memberikan barokah khususnya jika ia sendiri mendoakan mereka. 3 Kebanyakan orang meyakini bahwa barokah dari seorang kiai ini bisa didapatkan meskipun kiai itu sudah meninggal. Misalnya saja sering kita jumpai di makam-makam para wali banyak sekali orang-orang yang datang untuk berziarah dengan tujuan untuk mendapatkan barokah dari orang yang mereka do akan. Begitu pun dengan masyarakat di desa Siyotobagus, mereka percaya dengan adanya barokah tersebut. Dengan mendekati dan mendo akan orang-orang sholih maka kehidupan mereka akan mendapatkan barokah. Oleh karena itu, untuk mendapatkan barokah dari Syekh Abdul Qodir Al-Jailani maka mereka senantiasa mendo akan dan membaca riwayat hidupnya melalui kegiatan manaqiban. Karena dengan cara kita mendekati para orang sholih, maka kita akan diantarkan untuk lebih dekat deng dengan Allah SWT (Taqarrub Illallah). Jika manusia sebagai hamba selalu dekat dengan sang Khaliq, maka segala keinginannya akan dikabulkan oleh-nya. 3 Turmudi, Perselingkuhan Kiai...,hal 106

114 Selain untuk mendapatkan barokah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, juga ada beberapa manfaat lain yang bisa dirasakan dari tradisi manakib, diantaranya yaitu mempererat tali silaturrahim antar anggota masyarakat. Karena dalam kegiatan tersebut juga sebagai sarana untuk berkumpul dengan sesama masyarakat. Kemudian manfaat yang lainnya yaitu, suasana di desa Siyotobagus terasa lebih tenteram, karena telah terbentuk budaya religius pada masyarakat, dan syi ar Islam menjadi semakin terasa. C. Strategi Kyai dalam menciptakan budaya religius pada masyarakat melalui kegiatan shalawatan a. Membentuk sebuah grup hadrah shalawat. Hadrah shalawat adalah sebuah musik yang bernafaskan Islami yaitu dengan melantukan Sholawat Nabi diiringi dengan alat tabuhan tertentu. Di desa Siyotobagus telah terbentuk sebuah grup shalawatan di bawah naungan pondok pesantren Manarul Iman. Grup shalawatan ini beranggotakan 13 ibu-ibu yang masing-masing anggota mendapat tugas. Ada yang bertugas memainkan alat musik rebana dan ada juga yang bertugas menjadi vokal (membacakan shalawat dalam bentuk nyanyian). Awalnya grup shalawatan ini berlatih kepada seseorang yang sudah mahir dalam hadrah shalawatan. Tapi latihan itu hanya

115 satu kali. Selanjutnya grup hadrah ini mendatangkan beberapa orang yang lain yang juga mahir dalam bidang hadrah untuk berlatih. Namun itu hanya berjalan beberapa kali saja dan selanjutnya grup hadrah ini berlatih sendiri dengan mengembangkan kemampuan yang sudah diajarkan dari pelatih-pelatihnya. Adapun tujuan diadakannya kegiatan shalawatan melalui grup shalawat ini adalah supaya masyarakat tercipta rasa cinta shalawat, dan mau bershalawat. Selain itu juga agar masyarakat lebih dekat dengan Allah SWT dan Rasulullah SAW. Kemudian juga untuk mengajak ibu-ibu yang bergabung dalam grup ini agar mereka mau berkarya dalam musik hadroh shalawatan b. Rutinan/istiqomah Istiqomah diartikan sebagai suatu sikap teguh pendirian dan senantiasa konsekuen. Maksudnya adalah suatu pekerjaan yang selalu dikerjakan secara terus menerus. Grup shalawatan yang ada di desa Siyotobagus juga tampil rutin setiap satu bulan sekali tepatnya malam Jum at Wage setelah selesai kegiatan pengajian Bulan Purnama. Selain itu grup shalawatan ini juga ditampilkan jika ada acara-acara tertentu,misalnya jika ada yang mengundang dalam acara pernikahan, isra mi raj, mauludan, dan lain-lain.

116 Kegiatan shalawatan diadakan secara rutin adalah supaya kegiatan ini tetap ada dan tidak ditinggalkan oleh masyarakat, meskipun perkembangan dari grup shalawatan ini mulai menurun.